Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN dan


PERLUNYA AKHLAK TASAWUF
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah :
Ilmu Akhlak Tasawuf
Dengan Pembimbing : 1. Drs. Tarpin, M.Ag.
                                         2. Widiati Isana, M.Ag

Disusun Oleh :
Nama : Cecep Rudi Nugraha
NIM : 1135010029
PROGRAM STUDI : SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB dan HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013 M / 1434 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnyalah penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya.

Dalampenyusunan makalah ini penulis mendapatkan banyak tantangan dan


hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ilmu Akhlaq/Tasawuf . saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini (Poblematika Masyarakat
Modern dan Perlunya Akhlak Tasawuf) terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,saran,
atau usulan demi memperbaiki dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                   Bandung, Oktober


2013

                                                                                 Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................            ….
DAFTAR ISI..............................................................................................................            ….
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................        1
A.LATAR BELAKANG...............................................................................................        1
B.RUMUSAN MASALAH...........................................................................................        1
C.TUJUAN MASALAH................................................................................................       1
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................       2
A.PENGERTIAN MASYARAKAT MODERN............................................................      2
B.PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN......................................................      3
C.PERAN AKHLAK TASAWUF PADA MASYARAKAT MODERN......................     5
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................       6
KESIMPULAN................................................................................................................      6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................     7

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Revolusi teknologi dengan meningkatkan kontrol kita pada materi, ruang dan waktu,
menimbulkan evolusi ekonomi, gaya hidup, pola pikir dan sistem rujukan. Dalam
kaitan ini kelompok yang optimis, pesimis dan pertengahan antara keduanya. 
Bagi kelompok yang optimis kehadiran revousi teknologi justeru menguntungkan, sementara
bagi kelompok yang pesimis memandang kemajuan di bidang teknologi akan memberikan
dampak yang negatif, karena hanya memberikan kesempatan dan peluang kepada orang-
orang yang dapat bersaing saja, yaitu mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi,
kesempatan, kecerdasan.
Di sinilah pentingnya akhlak tasawuf guna membendung ekses negatif dan
perkembangan zaman dan modrenisasi tersebut.Dalam kaitannya dengan hal itu, maka
kemajuan dalam bidang teknologi akan memberi
Pengaruh
1.      Semua kemajuan teknologi menuntut pengorbanan, yaitu dari satu sisi teknologi memberi
nilai tambah, tetapi pada sisi lain dapat mengurangi nilai-niai manusia yang tradisional,
misalnya harus dikorbankan demi efisiensi
2.      semua kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang memecahkannya.
3.      Efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya. teknologi tidak pernah
netral, efek negatif dan positif terjadi serentak dan tidak terpisahkan.

B.     RUMUSAN MASALAH
a)      Pengertian masyarakat modern
b)      Problematika masyarakat modern
c)      Peran tasawuf dalam perkembangan zaman

C.    TUJUAN PENULISAN
a)      Memberikan penyajian tentang masyarakat modern
b)      Mengetahui seluk-neluk permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat modern
c)      Menyajikan peran tasawuf dalam perkembangan masyarakat modern
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian masyarakat modern


Pengertian Masyarakat Modern.Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu
masyarakat dan modern. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan
sebagai pergaulan hidup manusia (himpunanorang yang hidup bersama di suatu tempat
dengan ikatan-ikatan tertentu).
1.       Sedangkan modern diartikan yang terbaru, secara terbaru, mutakhir.
2.       Jadi secara harfiah masyarakat modern berartisuatu himpunan orang yang hidup bersama di
suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentuyang bersifat mutakhir.
Deliar Noer menyebutkan ciri-ciri masyarakat modern sebagai berikut:
a.       Bersifat rasional,yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran,daripada pendapatemosi.
Sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan lebih dahulu untungdan ruginya
secara logika.
b.      Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh, tidak hanya memikirkan masalah yang bersifat
sesaat tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh.
c.       Menghargai waktu, yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga
dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
d.      Bersikap terbuka, yakni mau menerima saran, masukan, baik berupa kritik, gagasandan
perbaikan dari manapun datangnya.
e.       Berpikir obyektif, yakni melihat segala sesuatu dari fungsi dan kegunaan bagi masyarakat.
Alfin Toffler membagi masyarakat menjadi tiga bagian, yaitu masyarakat
pertanian(agricultural society),masyarakat industri(industrial society),dan masyarakat
informasi(informatical society).
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian
besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban dunia masa kini. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat
lama
[1] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hlm 636.

[2] Deliar Noer, Pembangunan di Indonesia, (Jakarta: Mutiara, 1987), hlm 24.

B. Problematika Masyarakat Modern


Kemajuan di bidang teknologi pada zaman modern ini telah membawa manusia ke
dalam dua sisi, yaitu bisa memberi nilai tambah (positif), tapipada sisi laian dapat
mengurangi (negatif).
Efek positifnya tentu saja akan menigkatkan keragaman budaya melalui penyediaan
informasi yang menyeluruh sehingga memberikan orang kesempatan untuk mengembangkan
kecakapan-kecakapan baru dan meningkatkan produksi. Sedangkan efek negatifnya
kemajuan teknologi akan berbahaya jika berada di tangan orang yang secara mental dan
keyakinan agama belum siap. Mereka dapat menyalahgunakan teknologi untuk tujuan-tujuan
yang destruktif dan mengkhawatirkan. Misalnya penggunaan teknologi kontrasepsi dapat
menyebabkan orang dengan mudah dapat melakukan hubungan seksual tanpa harus takut
hamil atau berdosa. Jaringan-jaringan peredaran obat-obat terlarang, tukar menukar
informasi, penyaluran data-data film yang berbau pornografi di bidang teknologi komunikasi
seperti komputer, faximile, internete, dan sebagainya akan semakin intensif pelaksanaannya.
Hal tersebut di atas adalah gambaran-gambaran masyarakat modern yang obsesi
keduniaannya tampak lebih dominan ketimbang spritual. Kemajuan teknologi sains dan
segala hal yang bersifat duniawi jarang disertai dengan nilai spiritual.
Menurut Sayyed Hossein Nasr, seorang ilmuwan kenamaan dari Iran, berpandangan
bahwa manusia modern dengan kemajuan teknologi dan pengetahuaannya telah tercebur ke
dalam lembah pemujaan terhadap pemenuhan materi semata namun tidak mampu menjawab
problem kehidupan yang sedang dihadapinya. Kehidupan yang dilandasi kebaikan tidaklah
bisa hanya bertumpu pada materi melainkan pada dimensi spiritual. Jika hal tersebut tidak
diimbangi akibatnya jiwa pun menjadi kering, dan hampa. Semua itu adalah pengaruh dari
sekularisme barat, yang manusia-manusianya mencoba hidup dengan alam yang kasat mata.
Menurut Nasr, manusia barat modern memperlakukan alam seperti pelacur. Mereka
menikmati dan mengeksploitasi alam demi kepuasan dirinya tanpa rasa kewajiban dan
tanggung jawab apa pun. Nashr melihat, kondisi manusia modern sekarang mengabaikan
kebutuhannya yang paling mendasar dan bersifat spiritual, mereka gagal menemukan
ketentraman batin, yang berarti tidak ada keseimbangan dalam diri. Hal ini akan semakin
parah apabila tekanannya pada kebutuhan materi semakin meningkat sehingga keseimbangan
semakin rusak. Oleh karena itu, manusia memerlukan agama untuk mengobati krisis yang
dideritanya.
Dari sikap mental yang demikian itu kehadiran iptek telah melahirkan sejumlah
problematika masyarakat modern, sebagai berikut :
1. Desintegrasi ilmu pengetahuan
Banyak ilmu yang berjalan sendiri-sendiri tanpa ada tali pengikat dan penunjuk jalan
yang menguasai semuanya, sehingga kian jauhnya manusia dari pengetahuan akan kesatuan
alam.
2. Kepribadian yang Terpecah
Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya
kering nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak, maka manusianya menjadi pribadi yang
terpecah, hilangnya kekayaan rohaniah karena jauhnya dari ajaran agama.
3. Penyalahgunaan Iptek
Berbagai iptek disalahgunakan dengan segala efek negatifnya sebagaimana
disebutkan di atas.
4. Pendangkalan Iman
Manusia tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan hal itu
menjadi bahan tertawaan dan dianggap tidak ilmiah dan kampungan.
5. Pola Hubungan Materialistik
Pola hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan lainnya
dapat memberikan keuntungan yang bersifat material.
6. Menghalalkan Segala Cara
Karena dangkalnya iman dan pola hidup materialistik manusia dengan mudah
menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
7. Stres dan Frustasi
Manusia mengerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya untuk terus
bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasan. Sehingga apabila ada hal yang tidak bisa
dipecahkan mereka stres dan frustasi.
8. Kehilangan Harga Diri dan Masa Depannya
Mereka menghabiskan masa mudanya dengan memperturutkan hawa nafsu dan
menghalalkan segala cara. Namun ada suatu saat tiba waktunya mereka tua segala tenaga,
fisik, fasilitas dan kemewahan hidup sudah tidak dapat mereka lakukan, mereka merasa
kehilangan harga diri dan masa depannya.

C.Peran Akhlak Tasawuf Pada Masyarakat Modern


Akhlak tasawuf merupakan solusi tepat dalam mengatasi krisis-krisis akibat
modernisasi untuk melepaskan dahaga dan memperoleh kesegaran dalam mencari Tuhan.
Intisari ajaran tasawuf adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan
Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya iu brrada di hadirat-Nya. Tasawuf
perlu dikembangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dengan beberapa tujuan, antara
lain: Pertama, untuk menyelamatkan kemanusiaan dari kebingungan dan kegelisahan yang
mereka rasakan sebagai akibat kurangnya nilai-nilai spiritual. Kedua, memahami tentang
aspek asoteris islam, baik terhadap masyarakat Muslim maupun non Muslim. Ketiga,
menegaskan kembali bahwa aspek asoteris islam (tasawuf) adalah jantung ajaran islam.
Tarikat atau jalan rohani (path of soul) merupakan dimensi kedalaman dan kerahasiaan dalam
islam sebagaimana syariat bersumber dari Al-Quran dan Al- Sunnah. Betapapun ia tetap
menjadi sumber kehidupan yang paling dalam, yang mengatur seluruh organisme keagamaan
dalam islam. Ajaran dalam tasawuf memberikan solusi bagi kita untuk menghadapi krisis-
krisis dunia. Seperti ajaran tawakkal pada Tuhan, menyebabkan manusia memiliki pegangan
yang kokoh, karena ia telah mewakilkan atau menggadaikan dirinya sepenuhnya pada Tuhan.
Selanjutnya sikap frustasi dapat diatasi dengan sikap ridla. Yaitu selalu pasrah dan menerima
terhadap segala keputusan Tuhan. Sikap materialistik dan hedonistik dapat diatasi dengan
menerapkan konsep zuhud. Demikan pula ajaran uzlah yang terdapat dalam tasawuf. Yaitu
mengasingkan diri dari terperangkap oleh tipu daya keduniaan. Ajaran-ajaran yang ada dalam
tasawuf perlu disuntikkan ke dalam seluruh konsep kehidupan. Ilmu pengetahuan, teknologi,
ekonomi, sosial, politik, kebudayaan dan lain sebagainya perlu dilandasi ajaran akhlak
tasawuf.
.[3] Abudin Nata, Akhlaq Tasawuf, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), hlm 286.

[4]Agussyafii.blogspot.com/2007/12/problem-dan-solusi-masyarakat-modern.html

[5]Sayyed Hossein Nashr, Man and Nature…….. 57.

[6]Sayyed Hossein Nashr, ideals and realities of islam ….. hlm 121.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

            Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern. Dalam kamus
bahasa Indonesia yaitu mengartikan masyarakat sebagai pergaulan hidup manusia (himpunan
orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu).
Problematika masyarakat modern yaitu:
a.       Desintegrasi ilmu pengetahuan
b.      Kepribadian yang dipecah (split personality)
c.       Penyalahgunaan Iptek
d.      Pendangkalan iman
e.       Pola hubungan Materialistik
f.       Menghalalkan segala cara
g.      Stres dan Frustasi
h.      Kehilangan Harga diri dan Masa Depannya
Sikap dan pandangan sufistik ini sangat diperlukan oleh masyarakat modern yang mengalami
jiwa yang terpecah-pecah, asalkan pandangan tasawuf tidak dilakukan secara ekslusif dan
individual, melainkan berdaya aplikatif dalam meresponi berbagai masalah yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Nata,Abuddin.1996.Akhlak Tasawuf.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada


http://makmum-anshory.blogspot.com/2009/06/problematika-masyarakat-moderen.htm
http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html

http://ahmadnafee.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-problematika-masyarakat.html

Anda mungkin juga menyukai