Buku MP Strategik
Buku MP Strategik
MANAJEMEN PEMASARAN
STRATEGIK
Penerbit :
CV. Sastra Utama
Penulis : I Gusti Ayu Giantari & Ni Nyoman Kerti Yasa
ISBN : 978-623-92832-0-9
Di terbitkan oleh :
Percetakan dan Penerbit cv. sastra utama
Jl. Sulatri, Kesiman, Denpasar - Bali Telp. (0361) 232754
cv.sastrautama@gmail.com
Cetakan Pertama,
Akhir kata, semoga buku ini berguna bagi pembaca sekalian dan
bagi masyarakat luas. Astungkara.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vii
BAB I KONSEP STRATEGI KORPORAT, BISNIS, DAN PEMASARAN... 1
1.1 Strategi Korporasi, Bisnis dan Pemasaran: Isu-isu yang berbeda
pada tingkat organisasi yang berbeda........................................... 1
1.2 Peran Pemasaran dalam Merumuskan dan Menerapkan Strategi
60
iii
BAB VI STRATEGI PADA PASAR YANG TUMBUH.................................... 60
6.1 Peluang Dan Risiko pada Pasar Yang Tumbuh.............................. 63
6.2 Strategi Pertumbuhan Bagi Pemimpin Pasar ................................ 66
6.3 Strategi Bagi Pengikut Pasar ........................................................
69
BAB VII STRATEGI PADA PASAR YANG DEWASA DAN MENURUN..... 69
7.1 Transisi Dari Pasar Yang Tumbuh Ke Menurun............................ 71
7.2 Pilihan Strategi Pada Pasar Yang Matang...................................... 76
7.3 Pilihan Strategi Pada Pasar Yang Menurun....................................
78
BAB VIII STRATEGI PADA PASAR YANG TUMBUH.................................. 78
8.1 Kebutuhan Strategi Ekonomi Baru Bagi Perusahaan.................... 83
8.2 Peluang dan Ancaman Ekonomi Baru........................................... 86
8.3 Pengembangan Strategi Ekonomi Baru.........................................
LAMPIRAN...........................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Usur-unsur Penting dari Strategi Korporasi, Strategi Bisnis dan Strategi
Pemasaran......................................................................................... 3
1.2 Perbedaan Antara Organisasi Yang Berorientasi Produk Dan
Organisasi Berorientasi Pasar............................................................. 9
2.1 Kriteria dan Ukuran Kinerja Umum yang Menspesifikasi Tujuan
Korporasi, Unit Bisnis dan Pemasaran.............................................. 14
3.1 Strategi Bisnis Berbeda dalam Cakupan, Tujuan, Pengalokasian
Sumber Daya dan Sinergi.................................................................. 26
3.2 Faktor Lingkungan yang Tepat untuk Strategi Bisnis yang Berbeda 28
4.1 Karakteristik dan Implikasi PLC....................................................... 38
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
KONSEP STRATEGI KORPORAT, BISNIS,
DAN PEMASARAN
Unsur-Unsur Strategi :
1. Ruang lingkup. Ruang lingkup suatu organisasi mengacu
pada keluasan dari sasaran strategisnya – jumlah dan
tipe industri, lini produk dan segmen pasar di mana ia
bersaing atau direncanakan masuk. Keputusan tentang
ruang lingkup strategis organisasi seharusnya
Hirarki Strategi :
Tiga tingkat strategi yang utama :
1. Strategi korporasi
2. Strategi tingkat bisnis
3. Strategi fungsional
Strategi Korporasi
Pada tingkat korporasi para manajer harus
mengkoordinasi kegiatan dari berbagai unit bisnis dan – dalam
kasus konglomerat – bahkan memisahkan bidang bisnis
legal.Keputusan yang ada pada tingkat ini adalah keputusan
tentang ruang lingkup organisasi dan pengalokasian sumber
daya di antara divisi atau bisnis.
Strategi Pemasaran
Fokus utama dari strategi pemasaran adalah
mengalokasikan dan mengkoordinasi sumber daya dalam
kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan di
dalam produk pasar spesifik.Oleh karena itu, isu penting dari
ruang lingkup strategi pemasaran termasuk menspesifikasi
pasar sasaran untuk produk atau lini produk tertentu.Kemudian
perusahaan-perusahaan mencari keunggulan kompetitif dan
sinergi melalui program unsur-unsur bauran pemasaran yang
terintegrasi dengan baik (yaitu produk, harga, penempatan dan
promosi) yang dirancang untuk kebutuhan dan keinginan dari
pelanggan-pelanggan potensial di dalam pasar sasaran.
Luas Spesifik
Fungsional
Berdasarkan kebutuhan
Transportasi jarak jauh
pelanggan
Bisnis transportasi untuk produsen Produk
- produk murah dan
kurang padat tapi
Fisik
volumenya besar
Berdasarkan produk Transportasi kereta api
dan teknologi yang ada Bisnis transportasi
jarak jauh, pengangkut
kereta api
batu bara
Tujuan Perusahaan :
Tujuan utama : menjamin nilai pemegang saham
Sebagian besar organisasi mengejar tujuan ganda
Tujuan dari unit bisnis serta pasar produk
Tingkat pertumbuhan
pasar (dalam dolar konstan)
Rendah
10 1 0.1
Pangsa Pasar Relati
Gambar 2.2
Implikasi strategi dan Pengalokasian Sumber Daya
Tanda Tanya
Bintang
Sapi Kas
Anjing
?
Tk. pertumbuhan
(penggunaan kas) arus
Rendah kas Anjing
Sapi kas
Gambar 2.4
Daya Tarik Industri
Tinggi 1 1 2
Posisi Sedang 1 2 3
kompetitif
bisnis 3 3 3
Rendah
1. Investasikan/tumbuhkan
2. Investasi selektif/menjaga posisi
3. Menuai/melepaskan
Mendefinisikan SBU
SBU dirancang kepada sekumpulan produk-produk unik
perusahaan yang ditujukan pada sekumpulan pasar yang
homogen.SBU ini seharusnya juga bertanggung jawab pada
investasinya dan pengawasan atas sumber-sumber yang
mempengaruhi prestasinya.
Ada pertanyaan penting, kriteria apa yang seharusnya
dipakai untuk membagi produk pasar ke dalam unit bisnis?
Contoh:
Manajer mungkin menentukan sebuah SBU dalam industri yang
pertumbuhan sangat cepat secara relatif tujuan pertumbuhan
pasar dan volume penjualannya adalah tinggi, tetapi tujuan
ROInya lebih rendah dibandingkan dengan sebuah SBU dengan
pangsa pasar yang luas dalam industri yang matang.
Karakteristik Jasa :
1. Intangibility/tidak dapat diraba
2. Perihability/tidak tahan lama
3. Costomer contact/hubungan pelanggan
4. Variability/berubah-ubah
Manajemen Pemasaran Strategik 27
Kecocokan antara Strategi Bisnis dan Lingkungan Eksternal
Strategi berbeda memiliki tujuan yang berbeda dalam domain
yang berbeda dengan pendekatan persaingan yang berbeda,
tidak semuanya berjalan secara sama baiknya di bawah
lingkungan yang sama.
Tabel 3.2
Faktor Lingkungan yang Tepat untuk Strategi Bisnis yang
Berbeda
Faktor Prospektor Penganalisa Penahan Penahan
Eksternal Terdefernsiasi Berbiaya
Rendah
Karakteristi Industri pada Industri dalam Industri dalam Industri dalam
k Pasar tahap tahap akhir tahap matang tahap matang
perkenalan pertumbuhan atau menurun atau menurun
atau awal daur atau awal dalam daur dalam daur
hidup kedewasaan hidup, hidup
banyaksegmen daur hidup, penawaran penawaran
calon penawaran ditargetkan ditargetkan
konsumen satu atau lebih untuksemua untuksemua
yang belum produkyang segmen utama, segmen utama
dikenal ditargetkan penjualan penjualan
dan/atau untuk segmen terutama karena teutama
dikembangkan potensialmung pembelian karena
kin berlum ulang/permintaa pembelian
dikembangkan n penggantian ulang/permint
aan
penggantian
Teknologi Teknologi Teknologi Teknologi dasar Teknologi
baru dasar sudah sudah dasar
berkembang; berkembang berkembang sudah
banyak tetapi terus penuh dan stabil; berkemba
peralatan yang berevolusi,mod sedikit modifikasi ng penuh
belum ifikasi produk atau perbaikan dan
berkembang & perbaikan – utama terjadi stabil,
dan juga sedikit
munculnya modifikas
teknologi baru i atau
– masih terjadi perbaikan
utama
terjadi
Persaingan Sedikit Banyak Jumlah pesaing Jumlah
persaing pesaing tetapi mapan yang kecil pesaing
yang sudah cendrung hingga sedang, mapan yang
mapan, berubah di struktur industri kecil hingga
struktur masa yad; stabil meskipun sedang,
industri struktur mungkin ada struktur
masih industri masih akuisis dan industri stabil
28 Manajemen Pemasaran Strategik
Faktor Prospektor Penganalisa Penahan Penahan
Eksternal Terdefernsiasi Berbiaya
Rendah
berkembang, berevolusi; konsolidasi, meskipun
pesaing satu atau lebih kematangan mungkin ada
tunggal pesaing pasar berbrti akuisisi dan
memegang memiliki pangsa relatif konsolidasi
pangsa pangsa besar para pesaing kematangan
terbesar pad segmen cendrung stabil pasar berarti
segmen pasar utama tetapi sepanjang waktu pangsa relatif
utama terus tumbuh para peaing
mungkin cendrung
secara cepat stabil
dalam pangsa sepanjang
relatif waktu
kekuatan SBU SBU (aau SBU tidak SBU memiliki
relatif mempunyai induk) mempunyai sumber daya
perusahaa Litbang mempunyai litbang rekayasa yang luar
n rekayasa litbang, produk yang biasa dalam
produk dan rekayasa tanggung; biaya rekayasa
riset produk dan lebih tinggi proses
pemasaran, kemampuan paling tidak dan/atau
dan riset dibanding penawaran
kemampuan pemasaran beberapa dan
pemasaran yang baik pesaing; kemampuan
yang kuat tetapi tidak kekuatan SBU produksi yang
sekuat terletak pada memungkinka
beberapa rekayasa proses nnya berbiaya
pesaing; dan pengendalian rendah;
memiliki posisi mutu dan/atau Litbang
biaya rendah pemasaran, rekayasa
dan penjualan, produk,
penjualankuat distribusi atau pemasaran,
atau pelayanan penjualan atau
kemampuan konsumen kemampuan
pelayanan pelayanan
pada satu atau mungkin tidak
lebih segmen sekuat
beberapa
pesaing
2) Kotler
Menurut Kotler, pengertian produk merupakan segala
sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun
dikonsumsi sehingga mampu memuaskan keinginan dan
kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat,
orang, jasa, gagasan, serta organisasi.
3) H. Djaslim Saladin
Menurut H. Djaslim Saladin, produk dapat diartikan ke
dalam tiga pengertian yaitu :
a. Dalam pengertian yang sempit, produk merupakan
sekumpulan sifat fisik dan kimia yang berwujud dan
dihimpun dalam sebuah bentuk serupa dan telah
dikenal.
b. Dalam pengertian yang luas, produk merupakan
sekelompok sifat yang berwujud maupun tidak
berwujud yang didalamnya memuat harga, warna,
kemasan, prestise pengecer, prestice pabrik, serta
pelayanan yang diberikan oleh produsen dan
pengecer kepada konsumen dalam rangka
pemenuhan kepuasan konsumen atas apa yang
diinginkannya.
c. Dalam pengertian secara umum, produk dapat
diartikan secara ringkas sebagai setiap hal yang
mampu memenuhi dan juga memuaskan kebutuhan
atau pun keinginan manusia, baik yang memiliki
wujud (tangible) maupun yang tidak berwujud
(intangible).
Tabel 4.2
Hubungan Tujuan Posisi Pasar Strategi, Tingkat
Investasi, Laba dan Arus Kas Tehadap Setiap tahap
Dalam Daur Hidup Produk
Tahap Tujuan Pasar Investasi Laba Arus Kas
Strategis
Perkenalan Baik untuk Moderta ke Sangat Sangat
innovator pengikut tinggi untuk Negatif Negatif
untuk riset
mempercepat kapasitas,
pertumbuhan modal kerja
pasar secara dan
menyeluruh dan pemasaran
penerimaan (penjulan dan
produk melalui iklan)
ksadaran,
percobaan dan
ketersediaan
produk
Pertumbuhan Meningkatkan Tinggi ke Tinggi Negatif
posisi persaingan sangat tinggi
Goncengan Memperbaiki Moderat Rendah ke Rendah ke
posisi persaingan moderat moderat
Kedewasaan Mempertahankan Rendah Tinggi Moderat
posisi
Evolusi Pasar
Konsep Daur Hidup Produk dipengaruhi oleh teori difusi
inovasi (differsion of innovation) yang berusaha
menjelaskan pengadopsian atas produk atau jasa sepanjang
waktu di antara sekelompok calon pembeli. Lima tahap
dalam proses pengadopsian mencakup kesadaran
(awarwness), minat, evaluasi, percobaan dan pengadopsian.
Setiap tahap dibahas dengan singkat seperti di bawah ini :
1) Kesadaran : dalam tahap ini individu diperkenalkan
pada produk baru tapi tidak memiliki informasi penuh
tentangnya, individu hanya menyadari keberadaannya
dan tidak cukup termotivasi untuk mencari informasi
tentang produk tersebut.
2) Mint (interest) : disini individu menjadi cukup tertarik
pada produk baru dan berusaha mencari informasi.
Tapi ia belum terlibat dan hanya memegang teguh ide
baru dengan cara yang sangat umum.
3) Evaluasi : tahap ini mengarah ke percobaan karena jika
evaluasinya positif individunya biasanya bergerak ke
tahap berikutnya.
4) Percobaan : di sini individu benar-benar menggunakan
produk. Tapi jika mungin dengan resiko yang terbatas.
5) Adopsi disini individu tidak hanya terus mmakai
produk baru tapi mengadopsinya dan melupakan
produk pengganti. Kecepatan proses pengadopsian
tegantung pada: resiko (kegagalan produk/ketidak
puasanan) keunggulan relatif atas produk
lain,kesederhanaan produk baru, kemudahan.
Mengkomunikasikan produk baru.
Tabel 4.3
Perbedaan-perbedaan Penting Antara Pengadopsi
Awal dan Pengadopsi Akhir
Keterangan Pengadopsi awal Pengadopsi Akhir
Media dan sumber Lebih Terbuka pada media Kurang mendapat terpaan
informasi berbagai sumber informasi dari berbagai media
sunber informasi kurang
bervarisasi, lebih
mengandalkan suber-
sumber pribadi
Kosmopolitanisme Kontak yang lebih non lokal Mementingkan kontak
kontak local
Evolusi Produk
"Evolusi produk" adalah istilah yang digunakan oleh
perusahaan yang memiliki visi untuk tidak hanya melihat
gagasan produk, tetapi juga bagaimana produk itu dapat
Manajemen Pemasaran Strategik 43
berkembang seiring waktu. Ini pada dasarnya ide untuk
memetakan, seringkali sebelum produk pertama dibuat,
iterasi apa yang akan terjadi pada suatu produk agar
semakin baik dan tumbuh.
Pembahaan tentang proses difusi menggambarkan
pengaruh dari produk dan karakteristinya berdasarkan
tingkat difusi; sebagai contoh semakin kompleks dan mahal
produk itu,semakin rendah tingkat difusinya. Ketika
karakteristik produk berevolusi sepanjang waktu mereka
menghasilkan peluang dan tantangan yang kemudian
mempengarugi diferensiasi produk yang meupakan
variable-variable kunci dalam menentukan intensitas dan
bentuk persaingan diantara perusahaan-peusahaan yang
ada dalam industri dan kemudian untuk masuk
kedalamnya.
Evolusi Persaingan
1) Pesaing saat ini : persaingan antar pemain meningkat
karena : ada intensitas investasi yang tinggi; ada banyak
perusahaan kecil dalam suatu industri (tidak ada yang
mendominasi); ada sedikit diferensiasi produk; biaya
beralih yang tinggi.
2) Kendala dari pendatang baru: apabila ada efek skala
ekonomis dan pembelajaan yang kuat ; ada diferensiasi
produk yang kuat; mendapatkan distribusi sangat sulit.
3) Kekuatan tawar pemasok: menjadi tinggi jika biaya
beralih dan harga produk substitusi mahal, jumlah
pemasok terbatas melayani sejumlah industri yang
berbeda
4) Kendala produk pengganti: membatasi harga ketika
penawaran melebihi permintaan
5) Kekuatan tawar pembeli tergantung pada : luasnya
konsentrasi pembeli; biaya beralih murah; integrasi ke
belakang; kepentingan produk terhadp kinerja produk
44 Manajemen Pemasaran Strategik
pembeli: semakin penting semakin rendah kekuatan
tawar pembeli
3) Strategi Konfrontasi
Jika melihat bahwa pesaing secara aktif bersaing melawan,
cobalah strategi konfrontasi, yang membuat bekerja secara
aktif untuk menghadapi persaingan yang muncul.
Berkontribusi lebih sedikit untuk kesejahteraan sosial dari
pada respons yang lebih inovatif. Misalnya, jika restoran
terdekat lain menawarkan item menu yang serupa, Eat At
Jane mungkin tiba-tiba mengurangi harga versi mereka
sendiri untuk menghalangi pelanggan dan mengirim sedikit
pesan ke restoran lain itu. Manajer bahkan mungkin
mencegah vendor untuk melayani pesaing itu, tetapi metode
ini memiliki risiko dan perasaan umum tentang niat buruk
secara keseluruhan, yang dapat menjadi bumerang.
Mencapai Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dlam implementasi
strategi adalah sinergi diantara berbagai fungsi dan unit bisnis
yang ada. Hal ini merupakan alasan mengapa banyak perusahaan
pada umumnya melakukan reorganisasi setelah melakukan
akuisisi. Sinergi dikatakan ada bagi korporasi divisional jika
pengembalian investasi (ROI) pada masing-masing divisi lebih
besar daripada pengembalian yang diperoleh oleh divisi-divisi
tersebut ketika terpisah sebagai unit bisnis yang mandiri.
Akuisisi atau pengembangan dengan penambahan lini produk
sering dijadikan alasan untuk mendapatkan keunggulan dalam
bidang fungsional tertentu dalam sebuah perusahaan.
1. Pengorganisasian Pemasaran
Perusahaan - perusahaan harus mengorganisasikan
berbagai macam fungsi yang melekat pada mereka
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kerja sama tim
yang berorientasi pada pasar sejak dini dalam proses
pengembangan produk baru, bukannya baru
memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan pemasaran
setelah produk siap dijual. Bab ini memeriksa
bagaimana mengorganisasikan fungsi pemasaran,
bagaimana kaitan fungsi pemasaran itu dengan fungsi-
fungsi lainnya, dan bagaimana melaksanakan rencana
pemasaran itu supaya berhasil dengan baik di pasar.
Departemen pemasaran modern berkembang
melalui beberapa tingkatan. Bermula dari bagian
penjualan. Kemudian bagian ini mempunyai fungsi
tambahan, seperti riset, periklanan dan pemasaran. Karena
fungsi tambahan menjadi makin penting maka banyak
perusahaan membentuk bagian pemasaran yang berdiri
sendiri untuk mengelola kegiatan pemasaran lainnya. Tetapi
para pemimpin bagian penjualan dan pemasaran sering
100 Manajemen Pemasaran Strategik
berselisih pendapat, dan akhirnya kedua bagian muncul
menjadi bagian pemasaran modern yang dikepalai oleh
Wakil Presiden Direktur Pemasaran. Namun bagian
pemasaran modern tidak secara otomatis menerima
dan mempraktekkan orientasi konsumen.
Bagian pemasaran yang modern diorganisasi
dalam beberapa cara. Bentuk yang paling umum adalah
organisasi pemasaran fungsional di mana fungsi
pemasaran dikepalai oleh beberapa manajer yang
bertanggung-jawab kepada Wakil Presiden Direktur
Pemasaran. Bentuk lain adalah organisasi manajemen
produk dimana produk diserahkan kepada manajer
produk yang bekerjasama dengan ahli-ahli fungsional
dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana mereka.
Bentuk lain lagi adalah organisasi manajemen pasar
dimana pasar-pasar utama dikelola oleh manajer pasar yang
bekerjasama dengan para ahli fungsional dalam
mengembangkan dan melaksanakan rencana mereka.
Beberapa perusahaan besar menggunakan organisasi
manajemen pasar dan menajemen produk.
Akhirnya, perusahaan multidivisi biasanya membentuk
bagian pemasaran perusahaan di pusat dan bagian
pemasaran divisional dengan beberapa variasi, sesuai
dengan pembagian tugas-tugas masing-masing.
Pemasaran harus bekerja sama dengan fungsi lain di
dalam perusahaan. Di dalam mengikuti keinginan
konsumen, pemasaran mungkin mengalami konflik dengan
bagian-bagian Litbang, teknik, pembelian, produksi, persediaan,
keuangan, kredit dan fungsi-fungsi lainnya. Konflik ini bisa
dikurangi bila Presiden Direktur perusahaan mengarahkan
perusahaan sesuai orientasi konsumen dan bila Wakil Presiden
Direktur Pemasaran belajar bekerja efektif dengan pejabat-
pejabat yang lain. Untuk menganut orientasi pemasaran
modern, maka diperlukan dukungan presidential, gugus tugas
pemasaran, bantuan konsultan pemasaran dari luar, bagian
pemasaran perusahaan terpusat, seminar pemasaran secara
intern, ahli-ahli pemasaran cekatan yang diambil dari luar dan
Manajemen Pemasaran Strategik 101
dipromosikan ke dalam, dan sistem perencanaan pemasaran
yang berorientasi pasar.
2. Pembentukan Staf
Perncanaan untuk memperoleh hasil yang diharapkan
membutuhkan karyawan yang mempunyai ketrampilan dan
dedikasi yang baik. Pemilihan karyawan bagian pemasaran
sangatlah penting yang disesuaikan dengan jenis organisasi.
3. Pengarahan
Pengarahan eksekusi rencana pemasaran merupakan
tahapan ketiga dari implementasi pemasaran. Kesuksesan dalam
tahap ini bergantung pada empat aspek dalam mengelola
karyawan, yaitu delegasi, koordinasi, motivasi dan komunikasi.
4. Pengendalian Pemasaran
Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar
dari perencanaan, organisasi dan pelaksanaan pemasaran.
Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan
situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti
proses dasar yang sama, biasanya mengikuti enam langakah
sebagai berikut :
a. Menentukan apa yang dikendalikan
b. Menetapkan standar
c. Mengukur kinerja
d. Membandingkan kinerja dengan standar
e. Menentukan alasan penyimpangan
f. Melakukan tindakan koreksi
Umpan balik dari evaluasi keefektifan strategi pemasaran
kemungkinan berpengaruh pada fase lain dalam proses
manajemen pemasaran strategis. Sistem pengendalian yang
dirancang baik akan mencakup umpan balik dari informasi
pengendalian untuk individu atau kelompok yang membentuk
aktivitas yang terkendali. Sistem umpan balik secara sederhana
mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari
tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan.
Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik
102 Manajemen Pemasaran Strategik
adalah bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan
sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk
mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian
umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem
umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses
untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang
direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses
diubah agar memperoleh hasil yang diinginkan.
Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah
membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah
target yang terhadapnya kinerja nantinya akan dibandingkan.
Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk
mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan.
Standar merupakan diukur dalam berbagai cara, mencakup
bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek kinerja
dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu,
biaya dan perilaku. Masing-masing aspek pengendalian, mungkin
membutuhkan pengelompokan tambahan. General Electric
menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar profitabilitas,
standar posisi pasar, standar produktivitas, standar
kepemimpinan produk, standar pengembangan sumberdaya
manusia, standar sikap karyawan dan standar
pertanggungjawaban publik.
Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran.
Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa
tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk
pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara
teliti diperlukan. Banyak macam pengukuran untuk fungsi
pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar secara
historis.
Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual
dengan standar. Jika langkah-langkah sebelumnya telah berjalan
baik, maka membandingkan kinerja dengan standar akan
menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang
membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk membuat
perbandingan yang diperlukan, misalnya standar perilaku.
Proses Pengendalian
Tanpa melihat tingkat organisasinya, proses pengendalian
pada intinya sama. Proses pengendalian mencakup
menetapkan standar kinerja, menspesifikan dan
mendapatkan data umpan balik, mengevaluasinya, dan
melakukan tindakan korektif. Meskipun organisasi staf
sangat bertanggung jawab untuk menghasilkan data
kontrol, organisasi lini mengatur proses pengendalian.
Menetapkan
Standar Kinerja
Mengevaluasi
data umpan
balik---
menjelaskan Mendapatkan data
pengawasan yang
kesenjangan dibutuhkan
antara standar
kineja nyata dan
yang ditetapkan
Ukuran Internal
a. Kesadaran akan sasaran (goal)
b. Komitmen terhadap sasaran
c. Dukungan inovasi aktif
d. Kecukupan sumber daya
e. Penetapan staf/tingkat keahlian
f. Keinginan untuk belajar
g. Kehendak untuk berubah
h. Otonomi
i. Kepuasan karyawan
Audit Pemasaran
Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari
organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan,
departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di
audit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih
besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi
yang lain. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu
audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan
keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam
Manajemen Pemasaran Strategik 115
perusahaan. Misalnya : fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya
manusia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur audit
yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak seluas audit
prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena
ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Penulis
Penulis