The Limitation of Children'S Criminal Liability in Indonesian Law
The Limitation of Children'S Criminal Liability in Indonesian Law
Keadilan merupakan salah satu unsur SPPA). Anak menurut UU SPPA adalah
yang harus dicapai dalam pelaksanaan anak yang berkonflik, yaitu anak yang telah
hukum, keadilan merupakan hal penting yang berumur 12 tahun tetapi belum berumur 18
harus dilindungi oleh negara sebagaimana tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
amanat dari sila kelima Pancasila. Keadilan Penjatuhan sanksi kepada anak dipengaruhi
merupakan fondasi awal untuk menciptakan oleh usia pada saat anak melakukan tindak
suatu kenyamanan dalam kehidupan di pidana (tempus delicti). Ketentuan Pasal 21
masyarakat karena hukum akan berjalan UU SPPA, anak yang melakukan kejahatan
dengan baik apabila sesuai dengan nilai- sebelum berusia 12 tahun dapat dibebaskan
nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat dari segala macam bentuk tuduhan tindak
karena keadilan merupakan tujuan utamanya. pidana. Berdasarkan latar belakang di atas,
Hukum harus disesuaikan dengan nilai-nilai permasalahan yang akan dibahas dalam
yang berlaku dalam suatu bangsa. tulisan ini adalah pertanggungjawaban pidana
Anak merupakan generasi penerus bagi anak berdasarkan peraturan perundang-
cita-cita perjuangan bangsa sehingga sudah undangan dan ratio legis pembatasan usia
seharusnya mendapatkan perhatian dengan pertanggungjawaban pidana anak dalam
cara mendidik, merawat, membina, dan Pasal 21 ayat (1) UU SPPA.
memberikan kesejahteraan. Karakteristik
anak sangat berbeda dengan orang dewasa. METODE
Anak perlu mendapatkan perhatian khusus Kajian tentang ratio legis pembatasan
karena kondisi fisik dan mental anak belum usia ini menggunakan metode penelitian
sepenuhnya matang. Anak memiliki peran hukum normatif. Pendekatan yang digunakan
penting dalam keberlangsungan suatu adalah pendekatan perundang-undangan. Jenis
negara karena anak merupakan generasi dan sumber bahan hukum yang digunakan
penerus bangsa. adalah bahan hukum primer, bahan hukum
Perilaku anak sering mengarah pada sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik
hal-hal yang negatif. Faktor negatif yang pengumpulan bahan hukum yang digunakan
dimaksud adalah dampak negatif dari adalah teknik studi literatur. Analisis bahan
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan hukum menggunakan analisis gramatikal
dan teknologi serta perubahan gaya hidup dan analisis sistematis.
yang telah membawa perubahan sosial dalam
kehidupan masyarakat. Selain hal tersebut, HASIL DAN PEMBAHASAN
ada faktor penting lain yang mendorong
anak untuk melakukan kejahatan yaitu Pertanggungjawaban Pidana bagi Anak
tingkat kemiskinan. Kemisikinan mampu Berdasarkan Peraturan Perundang-
menyebabkan masyarakat serta anak-anak Undangan di Indonesia
melakukan tindakan-tindakan pidana agar Suatu perbuatan yang melanggar
dapat bertahan hidup. Tindak pidana yang peraturan perundang-undangan dapat
dilakukan oleh anak perlu mendapatkan mendapatkan sanksi atau pidana sebagaimana
perhatian dari pemerintah karena berakibat diatur dalam berbagai peraturan perundang-
buruk bagi masyarakat secara umum dan undangan. Namun, terdapat pengecualian
juga terhadap perkembangan anak itu sendiri yang dapat menyebabkan hilangnya suatu
pada khususnya (Atmasasmita, 1983). pertanggungjawaban pidana, salah satunya
Instrumen hukum yang mengatur adalah karena usia yang dianggap belum
tentang peradilan terhadap anak adalah cukup atau masih anak-anak.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Kondisi tersebut sedikit berbeda dengan
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU kasus usia yang menjadi salah satu faktor yang
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 4, Nomor 2, Juni 2019 234
mendasari munculnya diskriminasi dalam mencapai usia 16 tahun, (c) adanya paksaan,
beberapa bidang kehidupan, khususnya bidang (d) pembelaan terpaksa yang melampaui
ketenagakerjaan (Awaliyah, Suhariningsih, batas, (e) perintah undang-undang, dan
Budiono, & Safa'at, 2017). Anak yang karena (f) melaksanakan perintah jabatan.
usianya belum dianggap dewasa tidak dapat Pertanggungjawaban pidana yang
dikenai sanksi pidana sedangkan orang dapat dimintai kepada anak diatur dalam
dewasa yang karena usianya dianggap tua Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47 KUHP.
tidak dapat memilih/mendapatkan pekerjaan Pasal 45 KUHP mengatur anak di bawah
sesuai bakat dan minatnya. Berkaitan dengan 16 tahun yang melakukan perbuatan pidana
hal tersebut terdapat tiga peraturan yang akan dikembalikan kepada orang tua, wali,
mengatur tentang batas usia minimal atau atau yang merawatnya tanpa mendapatkan
rentang usia seorang anak dapat dikenai sanksi apapun. Jika tindak pidana yang
sanksi pidana, yaitu Undang-Undang Nomor dilakukan merupakan pelanggaran dari
1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Pasal 489, 490, 492, 496, 497, 503-505,
Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 3 514, 517-519, 526, 531, 532, 536, dan
Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, dan 540 dan belum lewat dua tahun maka
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 anak yang melakukan perbuatan melawan
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. hukum diserahkan kepada pemerintah.
Anak akan dimasukkan ke dalam rumah
Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana pendidikan negara atau ditempatkan pada
bagi Anak Menurut Undang-Undang seseorang yang bertempat di Indonesia,
Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab badan hukum, yayasan atau lembaga amal
Undang-Undang Hukum Pidana yang berkedudukan di Indonesia untuk
Hukum pidana telah mengatur secara mendapatkan pendidikan paling lama
menyeluruh hukum publik untuk mencapai sampai anak tersebut berusia 18 tahun
kesejahteraan masyarakat. Penerapan hukum (KUHP Pasal 1 ayat (1)). Pidana terhadap
pidana harus berlandaskan asas-asas hukum anak dapat diberikan dengan mengurangi
pidana yang berlaku. Salah satu asasnya 1/3 dari maksimum pidana pokok (KUHP
adalah asas legalitas, yaitu “Tidak ada Pasal 47 ayat (1)). Apabila perbuatan pidana
suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas merupakan perbuatan yang dapat diancam
kekuatan aturan pidana dalam perundang- dengan pidana mati atau penjara seumur
undangan yang telah ada, sebelum perbuatan hidup maka pidana yang dapat dijatuhkan
dilakukan” (KUHP Pasal 1 ayat (1)). paling lama 15 tahun. Pidana yang dapat
Perbuatan pidana yang dapat dikenakan diberikan kepada anak terbatas pada pidana
sanksi menurut KUHP adalah perbuatan pokok, sedangkan pidana tambahan tidak
yang mengandung sifat melawan hukum dapat dijatuhkan kepada anak.
(Prasetyo, 2012). Karenanya tidak mungkin Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
seseorang akan dijatuhi pidana tanpa adanya Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47 menunjukkan
unsur melawan hukum (Ali, 2011). Seseorang secara jelas bahwa anak yang belum berusia
yang memenuhi unsur melawan hukum 16 tahun tidak dikenai pidana kecuali
akan diminta pertanggungjawaban pidana melanggar pasal-pasal yang telah ditentukan
atas tindakan yang telah diperbuat. KUHP dalam pasal 45 KUHP. Menurut Wirjono
mengatur tentang pertanggungjawaban Prodjodikoro (2003) hakim dapat menjatuhkan
pidana yang tidak dapat dijatuhkan kepada putusan yang berisi memerintahkan kepada
seseorang yang melakukan perbuatan anak yang melakukan tindak pidana untuk
melawan hukum, yaitu apabila: (a) tidak dikembalikan kepada orang tua atau wali
mampu bertanggung jawab, (b) belum tanpa menjatuhkan hukuman pidana apapun
Pembatasan usia pertanggungjawaban pidana ... 235
Anak yang berusia di antara 12-14 Peradilan Pidana Anak sebagai pengganti
tahun yang melakukan tindak pidana dapat undang-undang sebelumnya dibagi menjadi
diminta pertanggungjawaban pidana. Anak tiga, yaitu dasar filosofis, sosiologis, yuridis,
dalam rentang kategori ini hanya dapat dan psikopolitik masyarakat. Dasar filosofis
diberikan tindakan sebagaimana bunyi adalah fondasi kehidupan negara Indonesia
dalam pasal 69 UU SPPA yaitu anak yang dalam berbangsa dan bernegara, yaitu
belum berusia 14 tahun hanya dapat dikenai Pancasila. Penerapan nilai-nilai Pancasila
tindakan. Anak yang sudah berusia 14-18 di dalam suatu hukum mencerminkan suatu
tahun dianggap telah dapat memberikan keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan yang
pertanggungjawaban atas tindak pidana dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.
yang telah dilakukannya. Anak yang masuk Dasar sosiologis penyelenggaraan
dalam kategori ini sudah dapat divonis lembaga peradilan pidana anak tidak hanya
berupa hukuman penjara. dapat menguntungkan tetapi juga dapat
merugikan kondisi mental, fisik, sosial anak.
Ratio Legis Pembatasan Usia Pertanggung Tindak pidana anak, saat ini cenderung
jawaban Pidana Anak Usia di Bawah 12 meningkat dibandingkan dengan tindak
Tahun yang Melakukan Tindak Pidana pidana lainnya. Hampir semua tindak
Menurut Undang-Undang Nomor 11 pidana yang dilakukan oleh orang dewasa
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan juga dilakukan oleh anak-anak. Adapun
Pidana Anak faktor penyebabnya adalah keadaan sosial
Seorang anak tidak dapat melindungi ekonomi yang kurang kondusif, pengaruh
dirinya sendiri dari berbagai ancaman perkembangan dalam bidang komunikasi
kekerasan yang menimbulkan kerugian dan informasi, hiburan, perkembangan ilmu
mental, fisik, sosial dalam berbagai bidang pengetahuan, dan perubahan gaya hidup.
kehidupan dan penghidupan. Anak harus Selain itu, pengaruh dari situasi keluarga
dibantu oleh orang lain dalam melindungi juga menjadi faktor yang penting misalnya
dirinya, mengingat situasi kondisi dan anak kurang mendapatkan kasih sayang dan
kondisinya, khususnya dalam pelaksanaan perhatian dari keluarganya sehingga anak
peradilan pidana anak yang asing bagi dirinya. tersebut dengan mudah terpengaruh oleh
Anak perlu mendapatkan perlindungan dari hal-hal negatif yang ada dalam lingkungan
kesalahan penerapan peraturan perundang- masyarakat.
undangan yang berpotensi merugikan Dasar yuridisnya, hukum harus dapat
kondisi fisik, mental, dan sosial anak. membantu perkembangan manusia ke arah
Perlindungan anak dalam hal ini disebut positif dan bersifat adil serta adanya jaminan
dengan perlindungan hukum yuridis (legal persamaan. Pasal 28 ayat (2) UUD NRI
protection). Undang-undang pertama yang Tahun 1945 ayat (2) menyatakan bahwa
mengatur secara khusus terkait dengan “Setiap anak berhak atas kelangsungan
anak diduga melakukan tindak pidana hidup, tumbuh, dan berkembang serta
adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
1997 tentang Pengadilan Anak. Namun diskriminasi.” Hal yang dicita-citakan oleh
undang-undang tersebut belum mampu Pasal 28 ayat (2) diimplementasikan dalam
untuk mengatasi permasalahan berkaitan UU HAM dan UU Perlindungan Anak.
dengan anak sehingga dibentuk undang- Dasar psikopolitik masyarakat adalah
undang baru yang dianggap mampu untuk suatu kondisi masyarakat tentang tingkat
mengatasi permasalahan terkait dengan anak. penerimaan (acceptance) atau tingkat
Dasar pemikiran dibentuknya Undang- penolakan (resistance) terhadap suatu undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem undang. Tindak pidana yang dilakukan oleh
Pembatasan usia pertanggungjawaban pidana ... 239
anak merupakan akibat dari perbuatan yang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
dilakukan oleh orang dewasa karena anak tentang Pengadilan Anak mengatur anak
selalu meniru dan belajar tentang apapun yang yang dapat diminta pertanggungjawaban
dilakukan oleh orang dewasa, padahal anak pidana adalah anak yang berusia antara 8-18
belum mengetahui antara baik dan buruk. tahun sedangkan dalam UU SPPA anak yang
Pandangan ini yang harus ditanamkan dalam dapat diminta pertanggungjawaban pidana
masyarakat dan aparatur penegak hukum adalah umur 12-18 tahun. Alasan terjadinya
dalam menangani kasus yang berkaitan perubahan batas usia tersebut karena dalam
dengan anak. Keikutsertaan masyarakat beberapa perundang-undangan, batas usia
dalam pembentukan suatu produk hukum maksimal untuk masuk dalam kategori anak
diharapkan mampu membentuk produk adalah 18 tahun, tetapi tidak ada batasan
hukum yang sesuai dengan masyarakat dan yang sama dalam mengatur minimum usia
juga diharapkan mampu menekan tingkat anak yang dapat diajukan ke persidangan.
penolakan terhadap produk hukum tersebut, Usia delapan tahun merupakan usia yang
sehingga produk hukum menjadi ideal bagi masih sangat muda dan belum layak untuk
masyarakat. Keikutsertaan masyarakat dimintai pertanggungjawaban pidana karena
dalam proses pembentukannya menjadi pada usia tersebut seorang anak belum
faktor penyeimbang dengan komponen menyelesaikan pendidikan dasarnya.
pembuat produk hukum lainnya. Beijing Rules menegaskan bahwa dalam
Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana sistem hukum yang mengakui konsepsi
Anak tidak lagi menyebut anak yang diduga mengenai umur untuk tanggung jawab
melakukan tindak pidana dengan sebutan anak pidana anak, mulainya umur tersebut tidak
nakal melainkan disebut dengan anak yang ditetapkan pada tingkatan yang terlalu rendah,
berkonflik dengan hukum. Menurut Pasal mengingat kenyataan mengenai kematangan
1 angka 3 UU SPPA, anak yang berkonflik emosional, mental, dan intelektual. Sebagai
dengan hukum adalah anak berusia 12 perbandingan, dapat dilihat aturan batas
tahun, tetapi belum berusia 18 tahun yang usia pertanggungjawaban pidana yang
diduga melakukan suatu tindak pidana. dapat diminta ke anak di negara-negara
Definisi tersebut menunjukkan bahwa anak lain (Sambas, 2013), yaitu: (a) di Inggris,
yang dapat diminta pertanggungjawaban batas usia pertanggungjawaban terendah
adalah anak berusia antara 12 tahun sampai adalah delapan tahun, (b) di Australia, batas
18 tahun. Pasal tersebut memberikan usia pertanggungjawaban terendah adalah
peningkatan usia yang dianggap sebagai delapan tahun, (c) di Swedia, batas usia
anak yang melakukan tindak pidana yang pertanggungjawaban terendah adalah 15 tahun,
awalnya dalam UU Pengadilan Anak (d) di Jepang, batas usia pertanggungjawaban
berusia delapan tahun menjadi 12 Tahun. terendah adalah 20 tahun, (e) di Colombia,
UU SPPA mengatur bahwa penahanan batas usia pertanggungjawaban terendah
terhadap anak-anak yang berkonflik dengan adalah 18 tahun, dan (f) di Korea, batas
hukum baru dapat dilakukan setelah anak usia pertanggungjawaban terendah adalah
berusia 14 tahun, sebagaimana ketentuan 14 tahun. Perbedaan batas usia anak yang
dari UNICEF yang menetapkan batas dapat diminta pertanggungjawaban pidana
usia pertanggungjawaban harus di atas 14 disebabkan oleh sejarah dan budaya dalam
tahun. Hal tersebut didasarkan pada fakta suatu negara. Pertanggungjawaban atas diri
di lapangan yang menunjukkan bahwa anak dapat dinilai dari kematangan moral
sebagian besar negara-negara internasional dan kejiwaan anak. Hal terpenting adalah
menetapkan batas usia yang dapat diminta batas usia pertanggungjawaban pidana anak
pertanggungjawaban adalah 14 tahun. tidak ditentukan terlalu rendah apalagi tidak
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 4, Nomor 2, Juni 2019 240
ditentukan sama sekali karena hal tersebut usia yang dapat diminta pertanggungajwaban
mengakibatkan gagasan mengenai tanggung pidana adalah usia antara 12-18 tahun.
jawab menjadi tidak berarti. Rasio legis pembentukan Undang-Undang
UU SPPA Pasal 21 menyatakan bahwa dalam menetapkan Pasal 21 ayat (1) UU
anak yang belum berumur 12 tahun tidak SPPA adalah bahwa anak yang masih belum
dapat diminta pertanggungjawaban pidana. berusia 12 tahun dianggap tidak mampu
Dalam penjelasan Pasal 21 dinyatakan untuk bertanggungjawab secara pidana
bahwa anak yang berusia di bawah 12 tahun yang didasarkan pada: (a) pertimbangan
belum dapat mempertanggungjawabkan sosiologis, psikologis dan pedagogis, (b)
perbuatannya didasarkan pada pertimbangan anak yang belum berusia 12 tahun dan
sosiologis, psikologis, dan pedagogis. dalam rentang usia 12-18 tahun masih
Risalah RUU SPPA menjelaskan beberapa memerlukan pembinaan orang tuanya, (c)
pendapat atau alasan yang mendasari anak usia yang cukup untuk anak dapat mengerti
di bawah usia 12 tahun tidak dapat diminta terhadap konsekuensi tindak pidana yang
pertanggungjawaban pidana, yaitu: (a) dilakukan, dan (d) rentang usia 12-18 tahun
dalam rentang usia tersebut anak masih belum memiliki kedewasaan emosional,
membutuhkan pembinaan dari kedua orang mental dan intelektual.
tuanya, (b) usia pertanggungjawaban harus
didapatkan pada usia yang cukup sehingga DAFTAR RUJUKAN
anak dapat mengerti konsekuensi tindak Ali, M. (2011). Dasar-Dasar Hukum Pidana.
pidana yang dilakukannya, (c) dalam rentang Jakarta: Raja Grafindo.
usia tersebut kedewasaan emosional, mental Atmasasmita, R. (1983). Problem Kenakalan
dan intelektual anak masih belum stabil, dan Anak-Anak Remaja. Bandung: Armico.
(d) menurut Konvensi Hak Anak, minimum Awaliyah, S., Suhariningsih., Budiono, A.R.
usia yang dapat diminta pertanggungjawaban & Safa'at, R. (2017). Law Review on
pidana adalah 14 tahun. Ketentuan Pasal 21 Age Discrimination for Job Seekers
UU SPPA sesuai dengan ketentuan Pasal 40 in Indonesia. Journal of Law, Policy
ayat (3) huruf a Konvensi Hak-Hak atas Anak and Globalization., 63, 109.
yang menyebutkan bahwa penetapan usia Gultom, M. (2006). Perlindungan Hukum
minimum anak-anak merupakan dasar anak Terhadap Anak. Bandung: Refika
tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban Aditama.
pidana. Anak di bawah usia minimum Hidaya, B. (2010). Pemidanaan Anak di
yang ditentukan tersebut dianggap tidak Bawah Umur. Bandung: Alumni.
memiliki kemampuan untuk melanggar Mas, M. (2011). Pengantar Ilmu Hukum.
suatu undang-undang. Bogor: Ghalia.
Mulyadi, L. (2005). Pengadilan Anak di
SIMPULAN Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
Penetapan batas usia pertanggungjawaban Pangemanan, J. B. (2015). Pertanggungjawaban
pidana yang terdapat dalam tiga peraturan Pidana Anak Dalam Sistem Peradilan
yang berlaku di Indonesia berbeda-beda. Pidana Indonesia. Lex Et Societatis,
KUHP menetapkan batas minimal seorang III(1).
anak dapat diminta pertangungjawaban adalah Prasetyo, T. (2012). Hukum Pidana. Jakarta:
16 tahun. Undang-Undang Nomor 3 Tahun Raja Grafindo.
1997 tentang Pengadilan Anak menetapkan Prinst, D. (2003). Hukum Anak Indonesia.
usia antara 8-18 tahun. Undang-Undang Bandung: Citra Aditya Bakti.
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Prodjodikoro, W. (2003). Asas-Asas Hukum
Peradilan Pidana Anak menetapkan batas Pidana di Indonesia. Bandung: Refika
Pembatasan usia pertanggungjawaban pidana ... 241