Anda di halaman 1dari 15

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Dosen Pengampu :
Nilman Ghofur, M.Sos.
Disusun Oleh :
Mahadma Ihza Mahardika (20103070032)

HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.
Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya
negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan
letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai..

Ketahanan nasional suatu bangsa mungkin berbeda dari satu bangsa dengan bangsa
lainnya, namun yang pasti, tujuannya sama yakni melindungi segenap bangsa dan
mencapai suatu keamanan dan kesejahteraan. Ketahanan Nasional (Tannas) secara umum
adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan


untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
1.2Tujuan

Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan
kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum
dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.

Maka penting nya memahai dan menyadari dalam mempetahankan keutuhan negara
serta meneruskan perjuangan para pahkawan dalam membangun bangsa sebagai warga
negara, diharapkan melaui makalah yang saya buat pembaca dapat :

a. Menambah rasa cinta tanah air.


b. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan memperingati
kemerdekaan.
c. Mempunyai semangat perjuangan untuk mencapi apa yang menjadi tujuan
nasional.
d. Menambah wawasan tentang ilmu ketahanan nasional.
e. Penulisan makalah ketahanan nasional secara obyektif dan sistematik ini
diharapkan agar dapat dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.3Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional?


2. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional ?
3. Apa saja asas-asas ketahanan nasional?
4. Apa saja sifat-sifat ketahanan nasional?
5. Bagaimana kedudukan, tugas dan fungsi dari ketahanan nasional?
6. Bentuk-bentuk ancaman bagi bangsa indonesia?
7. Bagaimana pengaruh ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional menurut Departemen Ketahanan sendiri merupakan


keuletan, ketangguhan dan kemampuan bangsadan negara dengan membangun sistem
yang kompherhensif, sistematik dan integral. Seluruh kehidupan bernegara ditata dalam
sebuah sistem nasional yang merupakan suatu rangkaian sistem empat fungsi pokok
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu sistem
politik, sistem sosial budaya, sistem ekonomi dan sistem pertahanan keamanan yang
saling terkait.

Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa


untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional
dan keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan intuk mencapai
ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan dan
menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuran sebesar-besarnya yang
adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan ketahanan nasional adalah
kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilai-nilai nasionalnya terhadap
ancaman dari dalam maupun luar.

2.2 Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di


Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada
kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah menjadi SESKOAD
(Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos,
Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konsep tual
berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa ideologi
politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri
terdapat konsep kekuatan.
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalam GBHN
1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam
GBHN 1998 sebagai berikut:
1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus
menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif diletakkan dari
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun
dari luar.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya serta pertahanan dan keamanan.
4. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan
keyakinan dan kebenaran ideologi pancasila yang mengandung kemampuan
untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasiona, kemampuan
menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
5. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
6. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan merata.
7. Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial dan budaya
manusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah
SWT, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
8. Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis.
Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

2.3 Asas-Asas Ketahanan Nasional

Asas pertahanan Nasional Indonesia adalah kode etik yang didasarkan pada nilai-
nilai hukum yang diatur dalam Pancasila, UUD 1945, dan persepsi nasional yang terdiri
dari:

a. Asas kesejahteraan dan keamanan


Asas kesejateraan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar dan penting bagi
manusia baik secara individu maupun secara kelompok berbangsa dan bernegara.
Karena kesejahteraan dan keamanan menjadi prinsip dalam sistem kehidupan,
nasional dan nilai intrinsiknya.
Pada kenyataannya, kesejahteraan menjadi titik fokus tapi dengan tidak
mengabaikan keamanan, dan sebaliknya. Oleh karena itu keduanya harus sama-sama
tidak boleh diabaikan dan tetap diperlukan dalam keadaan apapun, karena mereka
adalah parameter untuk tingkat keamanan nasional suatu bangsa dan negara.
Untuk mencapai keamanan dan kemakmuran suatu negara harus memiliki
lembaga-lembaga keamanan dan kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan
nasional digunakan adalah :
 Mengunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman
 Mengunakan kekuatan ekonomi untuk bekerjasama
 Menggunakan layanan intelejen untuk mendeteksi ancaman dan
melindungi rahasia negara.
 Menjaga angkatan bersenjata yang efektif
 Melakukan pertahanan sipil
 Menjaga kebudayaan nasional
b. Asas komprehensif terpadu / integral
Sistem kehidupan Nasional mencakup semua aspek kehidupan bangsa secara
keseluruhan dan sistematis dalam perwujudan persatuan dan kesatuan dari seluruh
aspek harus seimbang, harmonis dan selaras kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, studi ketahanan nasiona mencakup semua aspek
kehidupan bangsa secara keseluruhan, menyeluruh dan kan komprehensif terpadu
atau integral.
c. Asas mawas kedalam dan mawas keluar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan antara aspek interaksi
kehidupan nasional. Sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
eksternal, terutama dengan lingkungan di sekitarnya. Karena setiap proses interaksi
pasti akan timbul berbagai efek, baik efek baik dan buruk bagi kehidupan bangsa itu
sendiri. Untuk itu kita membutuhkan wawasan sikap dan introspektif keluar.
 Mawas kedalam
Yang dimaksud dengan Mawas ke dalam ialah suatu sikap waspada
atau berhati-hati dengan situasi negara yang tidak diinginkan dalam
sebuah bangsa dan negara. Mawas ke dalam tujuannya untuk menjaga
kondisi kehidupan nasional dari efek negatif yang berasal dari aspek
lingkungan di negara ini.
 Mawas keluar
Mawas keluar berarti waspada atau berhati-hati dengan negarif
dampak yang ditimbulkan oleh dampak dari interaksi yang berasal dari
lingkungan strategis luar negeri. Introspektif luar bertujuan untuk
mengantisipasi dan berpartisipasi dalam menghadapi dampak negatif dari
lingkungan strategis luar negeri.
d. Asas kekeluargaan.
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kebijaksanaan, persatuan, kerja sama,
toleransi, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara.Dalam Asas ini mengakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan
secara harmonis dalam kemitraan dan dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik
yang menghancurkan dan saling bertentangan.
2.4 Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat antara lain :

a. Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri,
yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada
identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (idenpendency)
ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
b. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara serta lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia
ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena
itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan
ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut
dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan
akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat
Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan
tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata
fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta
saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian
bangsa.
2.5 Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
a. Kedudukan
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenaranya
oleh seluruh bangsa indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu
diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yan ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh pancasila sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstitusional dalam paradigma
pembangunan nasional.

b. Fungsi
ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional. Perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter-regional
(wiayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada pola pikir yang ter kotak-kotak(sektoral). Satu alasan adalah
bahwa penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan
sarana yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan
arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional pada segala bidang
dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan undang-undang.

2.6 Bentuk-bentuk ancaman bagi bangsa indonesia

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat
fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta
keselamatan umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat
dari berbagai bidang kehidupan.
1. Ancaman dibidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.
Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara
komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada
pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, bukan berarti bangsa
Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah
pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya
mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia.
Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.
2. Ancaman dibidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri ataupun
luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme
merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. 
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi
keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Misalnya Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu
tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme.
Adapun ancaman dari luar yang timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, misalnya Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu
mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
5.  Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan tak semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata.
Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu
wilayah memiliki tujuan yang sama, yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup
damai dan tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan
hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah
di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan
kemerosotan wibawa para penegaknya. Dengan demikian, kita harus
mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan,
baik secara militer maupun non-militer.
2.7 Pengaruh Ketahanan Nasional Terhadap NKRI

Dalam rangka untuk mewujudkan suatu pemahaman dan pembinaan dari tata
kehidupan nasional itu, sangatlah diperlukan beberapa penyerderhanaan tertentu dari
berbagai aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil
pemetaan dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam
yang dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan
manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.
Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa
konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang
mendukung kehidupan yaitu:

1. Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi,
kependudukan, dan sumber daya alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam
a. Pengaruh aspek ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai, merupakan kebulatan suatu ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam ideologi juga dijelaskan bahwa dalam ideologi
terkandung suatu konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
suatu bangsa. Kemampuan suatu ideologi tergantung pada serangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala bentuk dan
aspek kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota
masyarakat.
b. Pengaruh aspek politik
Politik berasal dari kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya
berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau
juga tentang kebijaksanaan. Pemahaman ini berlaku di Indonesia dengan tidak
memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu
pemahaman yaitu politik.
Hubungan ini tercermin dalam suatu fungsi pemerintahan negara sebagai
penentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan
yang memang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan pemerintah negara itu
haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat itu
sendiri.
c. Pengaruh aspek ekonomi
Perekonomian merupakan salah satu aspek dari kehidupan nasional yang
memang berkaitan erat dengan suatu pemenuhan kebutuhan bagi setiap
masyarakatnya yang ada di dalamnya, mmeliputi produksi, distribusi serta
konsumsi barang dan jasa. Untuk meningaktan taraf kehidupan masyarakat
secara individu mauun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara dapat memberi corak
dan warna terhadap suatu kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem
perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pada sisi lain, sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh
pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
d. Pengaruh aspek hankam
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya  upaya
seluruh rakyat  Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam
mempertahankan  dan mengamankan negara  demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan
dan mengerakkan seluruh potensi  nasional  termasuk kekuatan  masyarakat di
seluruh  bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang
diadakan oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai
inti pelaksana.
BAB III
PENUTUP

3.1 Ke simpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat
ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup
banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian
katahanan nasional kita sangat solid.

Anda mungkin juga menyukai