Anda di halaman 1dari 138

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KETERAMPILAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS IV SDN

KENONGO I TULANGAN

SKRIPSI

OLEH :

EKA DAMAYANTI

NIM. 158620600065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2019

i
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KETERAMPILAN MENARIK KESIMPULAN SISWA KELAS IV SDN

KENONGO I TULANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


Memperoleh gelar sarjana starata satu (S-1)
Pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

OLEH

EKA DAMAYANTI

NIM. 158620600065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2019

iii
iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin segala puji syukur atas kehadirat-Mu Ya

Allah, dengan penuh perjuangan, keringat dan kepedihan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Tiada kata yang penulis ucapkan selain terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini,

terutama kepada:

1. Kedua orang tua saya yang tercinta yaitu Bapak Listari dan Ibu Yuanah yang

telah mendoakan dan mendukung.

2. Ibu Dr. Akhtim Wahyuni, M.Ag selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu

Pendidikan.

3. Ibu Tri Linggowati, M. Pd selaku Kepala Prodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar.

4. Ibu Enik Setiyawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar

dan tulus dalam memberikan ilmu pengetahuan.

5. Bapak Drs.Zainul Arifin, M.Si selaku kepala sekolah SDN Kenongo I

Tulangan.

6. Rekan-rekan mahasiswa PGSD A2 2015 serta seluruh pihak yang turut

mendukung terselesaikannya skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku Lina Lutfiana, Fitri Wahyuningsih, Ivon Dwi Avisha dan

Ivon Lailatul Machfiroh yang selalu menemani terselesaikannya skripsi ini

mulai awal hingga akhir dalam keadaan susah maupun senang.

vi
MOTTO

Dia yang pergi untuk mencari ilmu

pengetahuan, dianggap sedang

berjuang di jalan Allah sampai dia

kembali.

vii
ABSTRAK

Eka Damayanti. 2019. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap


Keterampilan Menarik Kesimpulan Siswa Kelas IV di SDN Kenongo I
Tulangan”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
Dosen Pembimbing : Enik Setiyawati, M. Pd

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis apakah ada pengaruh


pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terhadap
keterampilan menarik kesimpulan siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN
Kenongo I Tulangan. 2) menganalisis tingkat pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap keterampilan menarik kesimpulan siswa pada mata pelajaran IPA
kelas IV SDN Kenongo I Tulangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Dengan rancangan penelitian menggunakan True Experimental Design
dengan Posttest-Only Control Design Populasi yang dijadikan objek penelitian
adalah 52 siswa SDN Kenongo I Tulangan, teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan probability sampling dengan simple random sampling yang
dilakukan pada kelas IV SDN Kenongo I Tulangan karena jumlah siswa lebih dari
30. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan intrumen tes
yang dilakukan pada penerapan model pembelajaran inkuiri. Hasil penelitian
menunjukkan 1) terdapat pengaruh yang besar terhadap keterampilan proses sains
siswa pada mata pelajaran IPA yang menggunakan model pembelajaran inkuiri
dan diperoleh hasil ℎ = 10,699 ada pengaruh yang besar antara
pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan menarik kesimpulan kelasIV SDN
Kenongo I Tulangan. Dibuktikan dengan perhitungan data dengan menggunakan
rumus eta squared diperoleh nilai 0,290 dimana nilai 0.290 lebih besar dari 0,14
artinya mempunyai pengaruh yang besar.

Kata kunci : model pembelajaran inkuiri, keterampilan menarik kesimpulan, IPA.

viii
ABSTRACT

Eka Damayanti. 2019. “The Effect of Inquiry Learning on the Draw Conclutions
Skills of 4th grade Students in SDN Kenongo 1 Tulangan”.Thesis,
Primary School Teacher Education Department, Faculty Of Teacher
Training And Education University Muhammadiyah Sidoarjo.
advisor :Enik Setiyawati, M. Pd

This study aims to 1) analyze whether there is an effect of learning using


inquiry learning models on the draw conclutions skills of students in class IV
science subjects SDN Kenongo 1 Tulangan. 2) analyze the level of influence of
the inquiry learning model on the draw conclutions skills of students in class IV
science subjects SDN Kenongo I Tulangan This study uses a quantitative
approach. The research design uses Pre-Experimental True Experimental Design
with True Experimental Design .The population used as the object of research are
52 students of SDN Kenongo I Tulangan, the sampling technique in this study
uses probability sampling with simple random sampling conducted in class IV
SDN Kenongo 1 Tulangan because the number of students is more than 30. The
instrument used in this study uses instruments Observation sheet conducted the
application of inquiry learning model. the results showed that 1) there was a large
influence on students' science process skills in natural science subjects using
inquiry learning models and the result ℎ = 10,699 showed a large influence
between inquiry learning on draw conclutions skills in grade IV SDN Kenongo 1
Tulangan. Proven by calculating the data using the formula eta squared obtained
value of 0.290 where the value of 0.290 is greater than 0.14 means that it has a
large influence .

Keywords :inquiry learning models, draw conclutions, science

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rahmat

sholawat dan salam untuk junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Keterampilan Menarik Kesimpulan Siswa Kelas IV SDN Kenongo I

Tulangan”. Penulis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh

ujian Program Strata-1 pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hidayatullah, M. Si, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo.

2. Ibu Akhtim Wahyuni, M. Ag, selaku Dekan FPIP Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.

3. Ibu Tri Linggo Wati, M. Pd, selaku kaprodi PGSD Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.

4. Ibu Enik Setiyawati, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi yang membangun bagi

peneliti.

5. Bapak Drs.Zainul Arifin, M.Siselaku kepala sekolah SDN Kenongo I

Tulangan.

x
6. Siswa-siswi kelas IV SDN Kenongo I Tulangan yang berpartisipasi dalam

penelitian ini.

7. Bapak, ibu, adik, nenek, dan kakek ku atas perhatian, kasih sayang, semangat

dan do’a yang tak pernah putus dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman mahasiswa PGSD A2 2015, terima kasih atas segala kebaikan,

kebersamaan, dukungan do’a yang diberikan selama menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis sangat menyadari didalam penulisan ini masih terdapat kekurangan

yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta

membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peneliti dan khususnya bagi pembaca pada umunya.

Sidoarjo, 31 Agustus2019

Peneliti

EkaDamayanti

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... v

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 9

D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian.......................................... 10

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 12

F. Definisi Operasional ............................................................................... 13

G. Sistematika Pembahasan......................................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 16

A. Model pembelajaran Inkuiri ................................................................... 16

1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri .......................................... 16

xii
2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri ............................................. 17

3. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ............................................... 18

4. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri........................................... 21

5. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri......................................... 21

B. Keterampilan Proses Sains ..................................................................... 22

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ............................................. 22

2. Dasar-dasar Pendekatan Keterampilan Proses Sains........................ 23

3. TingkatanKeterampilan Proses Sains……………………………... 24

4. Aspek-AspekKeterampilan Proses Sains.......................................... 24

5. IndikatorKeterampilan Proses Sains................................................. 26

6. Peranan Guru dalamPendekatanKeterampilan Proses Sains ............ 30

C. Hubungan Model dengan Keterampilan................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33

A. Rancangan Penelitian.............................................................................. 33

B. Populasi dan Teknik Sampling ............................................................... 34

C. Sumber dan Jenis Data............................................................................ 35

D. Perangkat Pembelajaran.......................................................................... 35

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37

F. Uji Validitas Instrumen........................................................................... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 41

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .......................................... 44

A. Penyajian Data ..................................................................................... 44

B. Analisis Data ........................................................................................ 46

xiii
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 48

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 53

A. Kesimpulan .......................................................................................... 53

B. Saran..................................................................................................... 54

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 55

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 57

SURAT IZIN PENELITIAN......................................................................... 114

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ................................................. 115

DOKUMENTASI ........................................................................................... 116

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 119

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Komponen Keterampilan Proses Sains ................................... 3

Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran inkuiri................................................. 19

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Proses Sains ............................................... 26

Tabel 3.1 Hasil Validasi Instrumen………………………………………...... 36

Tabel 3.2 Hasil Validasi Instrumen.................................................................. 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar tes……………………………………….............. 37

Tabel 3.4 Hasil Validasi Instrumen …………………………………………. 40

Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen................................................................. 40

Tabel 3.6 Kriteria Eta Squared……………………………………………………. 44

Tabel 4.1 Hasil Nilai Posttest ………………………………………………. 45

Tabel 4.2 Hasil Uji Hipotesis……………………………….………………. 47

Tabel 4.3 Hasil Uji Eta Squared…………………………………………….. 48

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Posttest-Only Control Design ......................................... 34

Gambar 3.2 Rumus Eta Squared......................................................................... 43

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ............................................................................................. 57

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 70

Lampiran 3 Rubrik Penilaian .............................................................................. 80

Lampiran 4 LKS ................................................................................................. 81

Lampiran 5 Kunci Jawaban................................................................................ 93

Lampiran 6 Hasil Nilai Posttest……………………………………………….. 135

Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis.......................................................................... 137

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas………………….………………………….. 139

Lampiran 9 Uji Eta Squared……………………………………………………….. 140

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian....................................................................... 142

Lampiran 11 Berita acara bimbingan skripsi………………………………….. 143

Lampiran 12 Dokumentasi.................................................................................. 144

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup…………………………………………… 147

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah semua perilaku yang dilakukan oleh

seseorang untuk menciptakan suatu pembelajaran yang di dalamnya

terdapat proses pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam berbagai aspek dalam pendidikan yaitu aspek

keagaman, kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri, serta aspek lain

yang diperlukan guna menunjang kemampuan siswa tersebut dalam

kehidupan bermasyarakat dan benegara.1Dengan adanya pendidikan dapat

menciptakan manusia yang lebih baik, lebih maju dan lebih modern.

\Pembelajaran sains adalah salah satu pembelajaran yang dapat

meningkatkan sumber daya manusia yang mengarah pada kesadaran akan

lingkungan yang ada di sekitar kita yang telah di anugerahkan oleh Tuhan

Yang Maha Esa.

Salah satu cara agarsiswa dapat memiliki kesadaran akan

lingkungan sekitar mereka adalah dengan melalui pembelajaran sains,

dalam pembelajaran sains ini siswa di ajarkan untuk mengetahui keadaan

alam sekitar dengan proses penemuan secara ilmiah dan sistematis. Jadi

pembelajaran sains itu bukan hanya tentang suatu kumpulan fakta, konsep

maupun prinsip-prinsip dan teori-teori melainkan tentang sebuah

penemuan dari teori tersebut yang dilakukan dengan cara observasi secara

langsung dan melalui percobaan untuk membuktikan kebenaran teori yang

1
Novita,Puput,”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keteramilan Proses
Sains Siswa Kelas IV SDN JAMBANGAN”, Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Universitas Muhammadyah Sidoarjo, 2016.

1
2

ada, percobaan dan hasil yang diperoleh siswa masih dalam bimbingan

oleh guru.

Sains adalah dasar ilmu IPA. Sains memiliki empat unsur

penting, yaitu sains sebagai proses, sains sebagai produk, sains sebagai

pengembangan sikap dan sains sebagai aplikasi. Ke empat unsur tersebut

harus saling berkaitan agar tujuan pembelajaran sains dapat tercapai

dengan maksimal.2 Jadi sains sangat penting dalam dunia pendidikan agar

siswa dapat mempelajari ilmu pengetahuan alam secara ilmiah dan dapat

mengembangkan sikap sains dalam kehidupan sehari-hari.

Keterampilan proses sains merupakan kumpulan dari

kemampuan-kemampuan dasar yang berupa keterampilan fisik siswa dan

mental siswa, kemampuan tersebut harus dimiliki dan dikuasi siswa dalam

suatu pembelajaran sains.3Pembelajaran IPA ini mengharuskan siswa

untuk mempelajari materi tidak hanya dengan menghafal dan teori saja

tetapi melibatkan siswa langsung untuk melakukan keterampilan proses

sainssehingga hal ini dapat melatih siswa agar memiliki keterampilan

proses sains.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Kenongo I

di kelas IV pada tanggal 15 Oktober 2018 dengan jumlah siswa 26 siswa

telah ditemukan berbagai masalah dalam proses pembelajaran di kelas

terutama dalam mata pelajaran IPA. Keterampilan proses sains meliputi

(1) Keterampilan melakukan observasi, (2) Keterampilan mengajukan

2
Erina, Richie dan Heru Kuswanto, “Pengaruh Model Pembelajaran Instad Terhadap
Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Kognitif Fisika Di SMA”,Jurnal Inovasi Pendidikan
Ipa,Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2015, (202 - 211).
3
Nurussaniah,”Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru
Fisika”,Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 06 (2) (2017) 233-240.
3

hipotesis, (3) Keterampilan menginterpretasi data, (4) Keterampilan

merencanakan percobaan, (5) Keterampilan melakukan investigasi, (6)

Keterampilan menarik kesimpulan, dan (7) Keterampilan

mengkomunikasikan hasil.4 Pada saat percobaan akan berlangsung di

dalam kelas, siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5

siswa dengan bantuan gurum dengan jumlah siswa 26 orang. Berikut ini

data komponen keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran

berlangsung di kelas.

Tabel 1.1 Data Komponen Keterampilan Proses Sains Pada Kegiatan

Pembelajaran di Kelas IV SDN Kenongo I Tulangan

Komponen Keterampilan Proses Sains Jumlah siswa Presentase

Keterampilan melakukan observasi 6 23%

Keterampilan mengajukan hipotesis 6 23%

Keterampilan menginterpretasi data 2 8%

Keterampilan merencanakan percobaan 3 12%

Keterampilan melakukan investigasi 2 8%

Keterampilan menarik kesimpulan 4 14%

Keterampilan mengkomunikasikan hasil 3 12%

Berdasarkan tabel 1.1 mengenai data keterampilan proses sains

siswa. Dari data di atas peneliti dapat memberikan gambaran tentang

keterampilan proses sains siswa selama percobaan berlangsung.Kriteria

penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu apabila nilai

Samatowa, Usman. “Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”, PT Indeks: Jakarta, 2018, hal 94.
4
4

keterampilan proses sains siswa kurang dari 26% maka nilainya masih

tergolong kurang. Nilai yang berkisar antara 26% - 50% tergolong cukup,

51% - 75% tergolong baik, dan nilai 76% - 100% tergolong baik

sekali.Data tersebut menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa

masih tergolong kurang. Hal ini dibuktikan dari semua komponen yang di

amati presentasenya masih dibawah 26%.

Terutama pada komponen keterampilan menarik kesimpulan pada

siswa. Pada komponen keterampilan tesebut kemampuan siswa masih

rendah presentasenya masih mencapai 14% dan itu masih tergolong

rendah. Rendahnya keterampilan menarik kesimpulan pada siswa ini

disebabkan karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan

rendahnya keterampilan menarik kesimpulan ini dikarenakan rendahnya

keterampilan-keterampilan pendukung sebelumnya seperti keterampilan

melakukan observasi, keterampilan mengajukan hipotesis, keterampilan

menginterpretasi data, keterampilan melakukan percobaan dan

keterampilan melakukan investigasi yang presentasenya masih rendah ini

mengakibatkan berpengaruhnya pada keterampilan menarik kesimpulan

pada siswa. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya keterampilan-

keterampilan tersebut yaitu, kegiatan percobaan hanya dilakukan hanya

pada satu kelompok saja di depan kelas dengan ditunjuk oleh guru.

Sedangkan kelompok lainnya hanya mengamati percobaan yang dilakukan

oleh teman-temanya. Guru hanya menunjuk satu kelompok saja untuk

maju ke depan dikarenakan waktu yang pelajaran sudah hamper habis

untuk melakukan percobaan di kelas. Hal ini dapat menyebabkan kebosan


5

pada siswa, yang ditunjukkkan pada siswa yang mulai ramai, berlarian di

kelas, membuat gaduh, dan berbicara sendiri dengan teman-temannya.

Siswa tidak dapat memahami variabel bebas dan variabel control yang

digunakan dalam percobaan. Padahal dalam melakukan percobaan siswa

harus menentukan terlebih dahulu manakah yang termasuk variabel bebas

dan variabel kontrolnya.

Siswa tidak mencatat data yang diperoleh dari percobaan,

menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Alasannya

yaitu hanya satu kelompok saja yang melakukan kegiatan

percobaansehingga kelompok lainnya kurang memahami kegiatan

percobaan. Sehingga guru yang menyimpulkan kegiatan percobaan

tersebut. Padahal, keterampilan proses sains dapat dikembangkan melalui

kegiatan percobaan sederhana dengan memperhatikan tahap-tahapannya

seperti melakukan observasi, mengemukakan hipotesis, mengiterprestasi,

merancang percobaan, melakukan investigasi,menarik kesimpulan, dan

mengkomunikasikan hasil. 5Pembelajaran masih fokus pada guru sehinga

siswa belum bisa menemukan sendiri materinya dengan penemuannya

sendiri menggunakan keterampialn proses sains.

Pada saat pembelajaran IPA, guru menggunakan model

pembelajaran langsung dengan metode eksperimen. Penerapan model

pembelajaran langsung di dalam pembelajaran IPA sudah cukup baik

tetapi tidak dapat membuat siswa untuk benar-benar memahami amteri

pembelajaran yang sedang di ajarkan belum bisa mengajak siswa untuk

5
Ibid, hal 100
6

berpikir ktitis dan ilmiah. Berdasarkan permasalahan diatas, maka

diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam

pembelajaran IPA di sekolah dasar. Upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan keterampilan proses sains dalam mata pelajaran IPA adalah

dengan menerapkan model pembelajaran. Model pembelajarn yang sesuai

dengan permasalahan tersebut adalah menggunakan model pembelajaran

inkuiri . Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk menjadi seorang peneliti atau ilmuwan. Siswa di

arahkan untuk melakukan pengamatan dan menanyakan keadaan alam,

mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat,

merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang dan menentang

teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data

eksperimen, merancang dan membangun model.6Dari banyak kegiatan-

kegiatan siswa dalam model inkuiri ini diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa.

Pembelajaran inquiry sendiri terbagi menjadi 3 tingkatan,

yaitu:1) Discovery atau structured inquiry; 2) Guided inquiry; 3) Open

inquiry. Alasan memilih model pembelajaran ini antara lain : Pertama guru

memiliki kedudukan sebagai fasilitator penentu masalah yang akan

diselesaikan siswa, kedua pembelajaran ini dilakukan dengan cara diskusi

tentang hasil praktikum, sehingga dalam kegiatan ini dapat melatih

keterampilan proses sains siswa, ketiga dapat meningkatkan rasa

tangungjawab siswa karena dilakukan secara berkelompok.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. “Ragam Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalitas
6

Guru”, Kata Pena, 2015, hal 113


7

Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran

yang mencakup 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dan

ketiga ranah tersebut saling berkaitan sehingga pembelajaran di kelas

dapat tersampaikan secara maksimal.7Dengan adanya model tersebut

diharapkan dapat mengembangkan potensi siswa tidak dalam hal kognitif

saja melainkan dapat mengembangkan potensi siswa dalam ranah afektif

dan psikomotor. Karena dengan adanya 3 ranah tersebut dapat menjadikan

pembelajaran yang lebih bermakna untuk siswa. Dengan pembelajaran

berbasis inquiry ini diharapkan kemampuan proses sains siswa bisa

meningkat dan menumbuhkan kesadaran siswa sebagai peneliti, sikap

ilmiah siswa, ketelitian, kedisiplinan, dan kejujuran siswa jugadapat

dikembangkan.

Pemilihan menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk

meningkatkan keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV di SDN

Kenongo I Tulangan ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh

Nurussaniah, Eka Trisianawati, Ira Nofita Sari “Pembelajaran Inkuiri

Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika ” yang

mengatakan bahwa model inkuri untuk meningkatkan keterampilan proses

sains siswa ini berpengaruh positif terhadap keterampilan proses sains

siswa kelas IV SDN Kenongo 1 Tulangan.8

Dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

Keunggulan model inkuridibandingkan dengan pembelajaran

konvensional adalah pada pembelajaran inkuri dilandasi dengan adanya

7
Ibid hal 114
8
Nurussaniah,”Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru
Fisika”,Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 06 (2) (2017)
8

keterlibatan langsung siswa dalam sebuah rangkaian kegiatan untuk

mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehinggan

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya

diri dan siswa dapat berperan langsung sebagai layaknya ilmuwan

sehingga pembelajaran yang sedang dilaksanakan dapat berjalan secara

bermakna.

Pemilihan model pembelajaraninkuirididukung pula oleh hasil

kajian yangrelevan dari penelitian yang dilakukan oleh Nurussaniah, Eka

Trisianawati, Ira Nofita Sari “Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika ” dalam penelitian tersebut

diungkapkan bahwa model pembelajaraninquiry memiliki tahapan-tahapan

belajar yang dapat digunakan untuk melatihketerampilan proses sains

siswa.9Hasil yang di dapat yaitu keterampilan proses sains siswa siswa

kelas IV yang diajarkan dengan model pembelajaran inkuiri menunjukkan

perhitungan yang diperoleh yaitu 17,04 lebih besar daripada 2,045, dengan

ini dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan poses sains siswa di SDN Kenongo I Tulangan. Oleh karena

itu maka, peneliti memutuskan untuk meneruskan penelitian dengan model

yang sama tetapi perbedaannya terletak pada materi yang dipilih dan fokus

pada keterampilan menarik kesimpulan saja pada keterampilan proses

sains siswa. Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengangkatdengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran InkuiriterhadapKeterampilan Menarik

Kesimpulan Siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan”.

9
Nurussaniah,”Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru
Fisika”,Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 06 (2) (2017) 233-240
9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut.

1. Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan

menarik kesimpulan siswa di kelas IV SDN Kenongo I Tulangan?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV di SDN Kenongo I

Tulangan?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diutarakan di atas, tujuan

penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV SDN Kenongo I

Tulangan.

b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran inkuiri

terhadap keterampilan menarik kesimpulan siswa di SDN Kenongo

I Tulangan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis diharapkan dapat meningkatkan mutu

pendidikan, dalam penerapan model pembelajaarn inkuiri terhadap

keterampilan proses Sains.


10

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi siswa

Peserta didik dapat menyerap ilmu lebih mudah dan

bermakna, serta proses pembelajaran dapat berjalan

menyenangkan dengan penggunaan model pembeajaran

inkuiri sehingga keterampilan proses Sains peserta didik

dapat berkembang.

1) Bagi guru

Memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan

keterampilan proses Sains dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri.

2) Bagi sekolah

Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang

pendidikan yang ada kaitannya dengan adanya upaya

peningkatan pembelajaran keterampilan proses Sains di SD.

3) Bagi Pembaca

Sebagai ilmu pengetahuan dan bahan referensi bagi peneliti

lain yang akan melakukan penelitian lanjutan yang

berkaitan dengan penelitian ini.

D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah seluruh yang menjadi sasaran penelitian.

Dari pengertian tersebut dapat ditentukan bahwa populasi dalam


11

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan

berjumlah 52 siswa.

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melaksanakan

observasi, yaitu di SDN Kenongo I Tulangan .

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu yang dibutuhkan oleh peneliti

mulai dari konsultasi judul sampai penyusunan laporan penelitian

yang disesuaikan dengan hari efektif SDN Kenongo I Tulangan .

2. Batasan Penelitian

Ruang lingkup yang telah dijelaskan terlalu luas, maka peneliti

memiliki batasan masalah dalam penelitian. Batasan masalah yang

diambil peneliti sebagai berikut:

1. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan

menarik kesimpulan siswa yang dilakukan pada 2 kelas pada

kelas 4.

2. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA

materi sifat-sifat cahaya.

3. Siswa yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah siswa

kelas IV SDN Kenongo I Tulangan .

4. KI :

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.
12

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

[mendengar melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

5. Kompetensi Dasar :

3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan

indera penglihatan.

4.7 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat

cahaya.

6. Materi : Sifat – sifat cahaya.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana dalam rumusan masalah telah di tuliskan dalam bentuk pertanyaan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.10 Hipotesis penelitian ini

menggunakan hipotesis komparatif, karena peneliti ingin mengamati gejala

10
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta) hlm 96
13

dari tindakan yang sudah diberikan kepada subjek penelitian. Apakah

terdapat perbedaan keterampilan menarik kesimpulan antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan siswa

yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Adapun hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini yaitu hipotesis nol

( ∶ = ) dan hipotesis alternatif ( ∶ ≠ ) dengan taraf

signifikan σ = 5%.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu

di definisikan hal-hal sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Inkuiri merupakan suatu proses pembelajaran

yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri suatu fakta

atau konsep IPA dengan cara melakukan pengamatan secara langsung,

peserta didik di tuntut untuk selalu bertanya, merumuskan

permasalahan, melakukan perobaan atau pengamatan, mengumpulkan

dan menganalisis data serta kemudian ditarik kesimpulan.

Langkah-langkah dalam pembelajaran ini antara lain : menyajikan

pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan

untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data

dan membuat kesimpulan.

2. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang mengarah

pada pengetahuan peserta didik yang dapat diterapkan dalam kegiatan

ilmiah yang dapat mengembangkan sikap ilmuan pada peserta didik.

Indikator dari proses keterampilan proses sains tingkat dasar meliputi


14

antara lain mengamati, menginferensiasi, memprediksi, mengklasikasi,

membuat model dan mengkomunikasikan

G. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini disusun menjadi 3 bab pembahasan yang digunakan

sebagai acuan dalam melakukan penelitian secara sistematis. Sistematika

pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I akan membahas tentang latar belakang permasalahan,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, ruang lingkup dan

keterbatasan penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional

penelitian, dan sistematika pembahasan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab II akan membahas suatu teori yang sesuai dengan penelitian

dan digunakan sebagai pedoman atau patokan dalam memecahkan

suatu permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini akan menjelaskan

mengenai model pembelajaran Inkuiri, keterampilan proses Sains dan

Hubungan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Keterampilan Proses

Sains siswa.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III akan membahas tentang rancangan penelitian, populasi

dan teknik sampling, sumber dan jenis data, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.


15

4. Bab IV Penyajian dan Analisis Data

Pada bab IV akan membahas tentang analisi data, pengujian

persyaratan analisis data, analisis data dan pembahasan hasil

penelitian.

5. Bab V Penutup

Pada bab V akan membahas tentang simpulan dan saran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Inkuiri

1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri dalam bahasa Inggris “inquiry” berarti pertanyaan atau

pemeriksaan atau penyelidikan.11Dalam model ini siswa dilatih untuk

menjadi seorang imuwan, mereka mencari sendiri informasi melalui

bertanya, memeriksa dan melakukan penyelidikan. Siswa di ajarkan

untuk terlibat langsung secara maksimal dengan kemampuan yang

mereka miliki, dan mereka melakukan penyelidikan yaitu menyelidiki

benda, hewan, tumbuhan maupun sebuah peristiwa secara kritis,

sistematis, logids dan analitis sehingga mereka dapat memeroleh

pembelajaran yang bermakna.

Pembelajaran inkuiri memiliki empat karakteristik penting,

yaitu, (1) ada inisiatif siswa yang selalu ingin mengetahui hal-hal baru,

(2) siswa selalu ingin mengungkapkan segala idenya, (3) siswa selalu

ingin membuat sesuatu yang sudah mereka pikirkan dari ide, (4) siswa

akan selalu mengungkapkan jiwa seni dalam diri mereka. Semua

karakterisitik tersebut seharusnya sudah di miliki oleh siswa hanya saja

guru pengajar harus bisa memberikan rangsangan kepada siswa agar

mereka bisa menunjukkan karakteristik tersebut sesuai dengan

11
Julianto, Suprayitno dan Supriyono.”Teori dan Implementasi model-model pembelajaran
Inovatif”, Unesa University Press, 2011, hal 87

16
17

pembelajaran inkuiri yang melatih siswa untuk menemukan penemuan

baru layaknya seperti ilmuwan.

Menurut National Reseacrh Council tujuan utama

pembelajaran inkuiri ini terbagi menjadi empat, yaitu (1) untuk

mengembangkan keterampilan siswa dalam mempelajari sains, (2)

untuk mengembangkangkan sikap kemandirian sisw dalam

menemukan konsep secara ilmiah, (3) untuk melatih siswa agar

berusaha sendiri menemukan pengetahunnya.

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Inkuiri

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri model

pembelajaran Inkuiri sebagai berikut : Pertama, model pembelajaran

inkuri ini berpusat pada siswa yang mengarahkan siswa untuk mencari

dan menemukan sendiri. Disini siswa bukan sebagai obyek, tetapi

menjadi subyek dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini

siswa tidak lagi berperan sebagai penerima informasi melainkan siswa

menemukan sendiri materi pelajaran itu. Kedua, siswa di arahkan

untuk memiliki rasa percaya diri melalui aktivitas siswa untuk

menemukan sendiri materi pembelajaran itu yang berawal dari rasa

ingin tahu mereka. Disini guru memunyai perasn sebagai fasilitator

siswa, bukan lagi sebagai peyampa materi secara langsung kepada

siswa. Guru bertugas untuk memancing rasa ingin tahu siswa dengan

cara bertanya dan adannya tanya jawab antara guru dan siswa. Dalam

hal ini kemampuan bertanya guru adalah syarat utama dalam

pembelajaran inkuiri ini. Ketiga, penerapan model pembelajaran ini


18

bertujuan untuk membentuk siswa agar mempunyai cara berpikir yang

logis, sistematis, logis, dan kritis serta dapat mengembangkan

kecerdasan kognitif siswa.12Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa

dalam model pembelajaran ini siswa tidak hanya dapat menguasai

materi pembelajaran, tetapi mereka juga dapat menuangkan potensi

yang mereka miliki selama proses pembelajan berlangsung. Manusia

yang menguasai materi pelajaran belum tentu bisa mengembangkan

kemampuan berpikir secara maksimal. Sebaliknya, manusia yang

mempunyai kemampuan berpikir yang baik, mereka dapat dengan

mudah untuk menguasai materi.

3. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri

Sintaks model pembelajaran inkuiri ini merupakan siklus yang

harus dilakukan pada saat pembeljaran berlangsung, (1) siswa terlebih

dahulu harus melakukan pengamatan atau observasi terhadap suatu

fenomena yang ada. (2) siswa diharapkan dapat mengajukan

pertanyaan dari fenomena-fenomena yang telah mereka lihat. (3) siswa

dapat mengajukan dugaan sementara atau kemungkinan jawaban. (4)

setelah itu siswa mengumpulkan data-data terkait dengan pertanyaan

yang telah mereka ajukan. (5) kemudian setelah semua data sudah

valid, dapat ditarik sebuah kesimpulan.

12
Julianto, Suprayitno dan Supriyono.”Teori dan Implementasi model-model pembelajaran
Inovatif”, Unesa University Press, 2011, hal 90-91
19

Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran inkuiri

Fase-fase Tingkah Laku Guru Tingkah Laku Siswa

Fase 1 : Observasi Guru menyajikan

untuk menemukan kejadian-kejadian

masalah atau fenomena yang

memungkinkan

siswa untuk

menemukan masalah

Fase 2 : Guru memebimbing Merumuskan masalah

Merumuskan siswa untuk penelitian berdasarkan

Masalah merumuskan kejadoan dan fenomena

masalah penelitian yang disajikan

berdasarkan kejadian

dan fenomena yang

disajikan

Fase 3 : Cara membimbing Mengajukan hpotesis

Mengajukan siswa untuk terhadap masalah yang

hipotesis mengajukan dirumuskannya

hipotesis terhadap

masalah yang

dirumuskannya

Fase 4 : Guru membimbing Merencanakan

Merencanakan siswa untuk pemecahan


20

pemecahan masalah merencanakan masalah,menyiapakan

(atau pemecahan pemecahan masalah, alat dan bahan yang

masalah yang lain) membantu diperlukan

menyiapkan alat dan

bahan yang

diperlukan dan

menyusun prosedur

kerja yang tepat

Fase 5 : Melakukan Selama siswa Siswa melakukan

eksperimen ( atau melakukan eksperimen

cara pemecahan kegiatannya guru

masalah yang lain) membimbing dan

mmfasilitasi siswa

Fase 6 : Melakukan Guru membantu Melakukan pengamatan

pengamatan dan siswa melakukan tentang hal-hal yang

pengumpulan data pengamatan tentang penting, dan membantu

hal-hal yang penting, p mengumpulkan, dan

dan membantu p mengorganisasi data

mengumpulkan, dan

mengorganisasi data

Fase 7 : Penarikan Guru membimbing Mengambil kesimpulan

kesimpuan dan siswa mengambil berdasarkan data dan

penemuan kesimpulan menemukan sendiri

berdasarkan data dan konsep yang ingin


21

menemukan sendiri ditanamkan

konsep yang ingin

ditanamkan

4. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, (1)

model pembelajaran inkuiri ini dapat mengembangkan aspek kognitif,

afektif dan psikomotor siswa secara merata sehingga siswa dapat

memperoleh pembelajaran yang bermakna. (2) dapat memberikan

kebebasan kepada siswa untuk memakai gaya belajar sesuai dengan

gaya belajar mereka, guru tidak membatasi ruang gerak siswa untuk

menerapkan gaya belajar yang mereka inginkan. (3) dengan

menerapkan model pembelajaran ini pada siswa guru sudah mengajak

siswa untuk mengarahkan siswa dalam pembelajaran yang modern dan

mengalami kemajuan dari pembelajaran yang terdahulu. (4) dapat

diterapkan pada anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata

maupun yang dibawah rata-rata karena disini guru berusaha untuk

menumbuhkan kepercayaan diri siswa dan memotivasi siswa. 13

5. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan yaitu :

(1) model ini digunkan sebagai strategi pembelajaran siswa, guru tidak

bisa mengetahui kegiatan dan keberhasilan siswa. (2) model

pembelajaran inkuiri ini suit dalam merencanakan dalam proses

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. “Ragam Model Pembelajaran untuk Meningkatkan
13

Profesionalitas Guru”, Kata Pena, 2015, hal 114


22

pembelajaran yang akan berlangsung, karena adannya kebiasaan siswa

yang mengarah pada pembelajaran yang sebelumnya. (3) pelaksanaan

model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang panjang karena

banyak proses yang harus dilewati oleh siswa. (4) keberhasilan dalam

pembelajaran ini yaitu mengacu pada penguasaan materi siswa, maka

setiap guru belum tentu dapat mencapai target itu. 14

B. Keterampilan Proses Sains

1. Pengertian keterampilan Proses Sains

Menurut Karamustafaoğlu keterampilan proses sains

merupakan sebuah keterampilan yang digunakan ilmuwan-ilmuwan

untuk dapat memecahkan suatu per-masalahan dunia sains, dimulai

dari memahami masalah, merumuskan hipotesis, merancang per-

cobaan, membuktikan hipotesis, mengumpulkan data serta

merumuskan kesimpulan.15Keterampilan proses sains ini sangat cocok

digunakan dalam pembelajarasan sains karena langkah-langkah yang

digunakan di dalamnya sangat tepat dalam penemuan suatu maateri

pelajaran, siswa d arahkan untuk menjadi seperti ilmuwan dan mereka

juga di ajarkan tentang bagaimana cara menemukan sendiri materi

pelajaran dengan ilmiah.

Menurut Hardiyanto keterampilan proses sains merupakan

perpaduan antara keterampilan fisik dan mental siswa yang merupakan

kemampuan dasar yang mereka miliki, dan kuasai kemudian akan di

14
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. “Ragam Model Pembelajaran untuk Meningkatkan
Profesionalitas Guru”, Kata Pena, 2015, hal 115.
15
Erina, Richie dan Heru Kuswanto, “Pengaruh Model Pembelajaran Instad Terhadap
Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Kognitif Fisika Di SMA”,Jurnal Inovasi Pendidikan
Ipa,Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2015, (202 - 211).
23

terapkan dalam sebuah pembelajaran yang ilmiah.16 Siswa akan

banyak melakukan kegiatan dalam pembelajaran ini bukan hanya

duduk mengamati saja, siswa juga melakukan percobaan sendiri dan

siswa juga di berikan rangsangan oleh guru untuk memunculkan rasa

percaya diri siswa yaitu mengenai mental mereka.

2. Dasar-dasar Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran

didasarkan pada hal-hal berikut: 1) Percepatan perubahan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Percepatan perubahan Ilmu pengetahuan

dan teknologi tidak memungkinkan guru sebagai orang satu-satunya

yang menyalurkan pengetahuan. Untuk mengatasinya,

perlu pengembangan keterampilan untuk memperoleh dan memproses

semua fakta,konsep, dan prinsip pada diri siswa. 2) Pengalaman

intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar mendapatkan hasil

yang optimal. 3) Kegiatan belajar yang mampu memberi kesempatan

pada siswa memperlihatkan unjuk-unjuk kerja melalui semua kegiatan

keterampilan memproses semua fakta, konsep, dan prinsip sangat

dibutuhkan. 4) Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian

abadi kebenaran ilmu. Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap

tata cara pemrosesandan pemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat

kesementaraan. Hal ini akan mengarahkan siswa pada kesadaran

Nurussaniah,”Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru


16

Fisika”,Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 06 (2) (2017) 233-240


24

keterbatasan dan keunggulan manusiawi dibandingkan dengan

keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.17

3. Tingkatan Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu

Keterampilan Proses Tingkat Dasar (Basic Science Process Skill) dan

Keterampilan Proses Terpadu (Integrated Science Process

Skill).18Keterampilan Proses Tingkat Dasar dan Keterampilan Proses

Terpadu meliputi: 1) Keterampilan proses tingkat dasar (basic science

process skill) yang meliputi: observasi/mengamati, klasifikasi,

komunikasi, pengukuran, prediksi, dan inferensi. 2) Keterampilan

proses terpadu (integrated science process skill) yang meliputi:

menentukan variabel, menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi

hubungan variabel, memproses data, menganalisis penelitian,

menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasional,

merencanakan penelitian, dan melakukan eksperimen.

4. Aspek – aspek dalam keterampilan proses sains

Menurut GBPP IPA kurikulum 1994 keterampilan proses sains siswa

SD terbagi menjadi 8 aspek, yaitu :

a. Mengamati, keterampilan mengamati adalah keterampilan

dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam melakukan

penyelidikan, dalam kegiatan ini siswa menggunakan

indranya dan bisa juga menggunakan alat-alat yang dapat

17
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), h. 137
18
Sevilay Karamustafaoglu, Op. Cit., p. 26.
25

mmebantu mereka dalam proses pengamatan yaitu

termometer maupun timbangan.

b. Menafsirkan, keterampilan menafsirkan adalah keterampilan

menjelaskan sesuatu dalam berupa benda, peristiwa atau hasil

pengamatan yang telah dilakukan.

c. Meramalkan, keterampilan meramalkan adalah keterampilan

lanjutan setelah siswa sudah menemukan gejala keteraturanya,

dari sini diharapka siswa dapat meramalkan pola-pola

selanjutnya yang akan terjadi.

d. Menggunakan alat dan bahan, keterampilan menggunakan

alat dan bahan adalah keterampilan suatu keterampilan yang

sangat mendukung dalam melakukan percobaan karena dalam

keterampilan ini dapat menambah wawasan siswa dalam

percobaanya dengan melihat sesuatu secara konkret.

e. Mengelompokkan, keterampilan mengelompokkan adalah

keterampilan proses pemilihan objek-objek yang sudah

mereka temukan, siswa dapat mengetahui perbedaan,

persamaan, ciri dari suatu peristiwayang sudah mereka amati.

f. Menerapkan konsep, keterampilan menerapkan konsep adalah

keterampilan yang dilakukan siswa dalam menghubungkan

konsep yang satu dengan yang lainnya, mencari konsep yang

berhubungan, membedakan konsep satu dengan konsep yang

lainnya, membuat dan menggunakan tabel, membuat dan


26

menggunakan grafik, merancang dan membuat alat sederhana,

mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari.

g. Mengkomunikasikan, keterampilan mengkomunikasikan

adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam proese

penyampaian informasi yang telah mereka peroleh, baik

secara tertulis maupun secara lisan.

h. Mengajukan pertanyaan, keterampilan mengajukan

pertanyaan adalah keterampilan yang dapat diguanakan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam

penguasaan materi setalah melakukan pelaksaan

pembelajaran. 19

5. Indikator Keterampilan Proses Sains

Menurut Cavendish et al tahun 1990, terdapat 7 keterampilan proses. 20

Indikator-indikator tersebut akan dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Proses Sains

No. Jenis Keterampilan Uraian Indikator

1. Keterampilan melakukan a. Menggunakan indra secara

observasi aman dan sesuai

b. Mengenali perbedaan dan

persamaan objek dan

kejadian

c. Mengenali urutan kejadian

Samatowa, Usman. “Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”, PT Indeks: Jakarta, 2018, hal 94
19

Samatowa, Usman. “Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”, PT Indeks: Jakarta, 2018, hal 94
20
27

d. Mengamati sesuatu objek

atau kejadian secara detail

2. Keterampilan mengajukan a. Menyarankan jawaban

hipotesis mengapa sesuatu terjadi

b. Menggunakan pengetahuan

awal untuk menjelaskan

suatu kejadian

c. Menyadari adanya

kemungkinan lebih dari satu

penjelasan dari suatu

kejadian

3. Keterampilan a. Memberikan interpretasi

menginterpretasi data berdasarkan semua data

yang tersedia

b. Menguji suatu interpretasi

dengan dat yang baru

c. Mandasarkan interpretasi

pada pola atau hubungan

data

d. Menguji prediksi dari data

dalam hal hubungan yang

dapat diamati

4. Keterampilan a. Mengenali titik awal atau

merencanakan percobaan kejadian awal yang revelan


28

dengan percobaan

b. Mengenali variabel yang

harus diubah dalam

percobaan

c. Mengenali variabel yang

harus dibuat sama agar

diperoleh suatu “a fait test”

d. Mengenali semua variabel

yang harus dikendalikan

e. Mengenali variabel yang

sesuai untuk diukur atau

dibandingkan

5. Keterampilan melakukan a. Menetukan variabel bebas

investigasi (yang di ubah-ubah) dan

variabel kontrol (yang harus

dikendalikan atau dibuat

tetap)

b. Memanipulasi variabel agar

percobaan benar-benar ‘fair’

c. Mengidentifikasi variabel

taut (variabel tergantung)

d. Mengukur variabel taut

dengan alat ukur yang

sesuai
29

e. Bekerja dengan tingkat

ketelitian yang sesuai

6. Keterampilan menarik a. Menggunakan berbagai

kesimpulan informasi untuk membuat

pertanyaan dengan

mengkombinasikan artinya;

b. Menumukan pola atau

kecenderungan hasil

observasi/percobaan

c. Mengidentifikasi hubungan

antar satu variabel dengan

variabel lain

d. Berhati-hati dalam

menyampaikan asumsi

tentang berlakunya

kesimpulan

7. Keterampilan a. Menyampaikan dan

mengkomunikasikan hasil mengklarifikasi ide/gagasan

dengan lisan maupun tulisan

b. Membuat catatan hasil

observasi dalam percobaan

c. Menyampaikan informasi

dalam bentuk grafik, chart,

atau tabel
30

d. Memilih alat komunikasi

yang cocok agar mudah

dipahami oleh orang lain

Berdasarkan indikator Keterampilan Proses Sains di atas,

peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai keterampilan menarik

kesimpulan pada Keterampilan Proses Sains. Keterampilan menarik

kesimpulan terdiri dari beberapa aspek yang di amati, diantaranya :

a. Menggunakan berbagai informasi untuk membuat pertanyaan

dengan mengkombinasikan artinya.

b. Menumukan pola atau kecenderungan hasil observasi/percobaan

c. Mengidentifikasi hubungan antar satu variabel dengan variabel

lain

d. Berhati-hati dalam menyampaikan asumsi tentang berlakunya

kesimpulan

Dari beberapa aspek di atas dapat disimpulkan bahwa

maksud dari keterampilan menarik kesimpulan yaitu siswa dapat

memahami materi yang telah di ajarkan oleh guru. Siswa dapat

melaksanakan setiap langkah pembelajaran dengan baik. mereka

dapat menuangkan apa yang ada di pikiran mereka dalam bentuk

tulisan berupa kesimpulan dari suatu percobaan yang telah dilakukan.

6. Peranan Guru dalam Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Guru sebagai fasilitator siswa memiliki peranan penting

dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Proses


31

pembelajaran yang baik akan memberikan kesan pembelajaran

bermakna bagi siswa. Ada beberapa hal yang harus guruperhatikan

untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa diantaranya:

Peranan Umum: Memberikan kesempatan peserta didik melakukan

eksplorasi materi dan fenomena, memberi kesempatan untuk

berdiskusi dalam kelompok, mendengarkan pembicaraan siswa yang

lain, mendorong siswa mengulas secara kritis tentang bagaimana

kegiatan yang telah siswa lakukan, dan memberikan teknik untuk

meningkatkan keterampilan khususnya kecepatan dalam observasi dan

pengukuran.Peranan Khusus: membantu mengembangkan

keterampilan observasi, kalsifikasi, komunikasi, interpretasi, prediksi,

berhipotesis, dan melakukan penyelidikan.

C. Hubungan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Proses

Sains

Hakikat IPA memiliki empat unsur utama yaitu: 1) sikap, dimana

siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap benda atau fenomena alam

disekitarnya; 2) proses, dimana siswa menggali rasa ingin tahunya atau

memecahkan masalah melalui pengamatan, praktikum, dan lain-lain; 3)

produk, berupa hukum atau teori; dan 4) aplikasi, yaitu penerapan konsep

IPA tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Observasi disekolah menunjukkan dalam pembelajaran guru lebih

sering menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau

menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran sehingga siswa

cenderung hanya menghafal materi/ konsep yang siswa pelajari tanpa


32

menggali keterampilan proses sains siswa yang menjadi kemampuan dasar

siswa dalam pembelajaran IPA. Sehingga mengakibatkan kurangnya

keterampilan proses sains pada siswa terutama pada keterampilan menarik

kesimpulan pada siswa.

Model pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk

menggali keterampilan proses sains siswa pada fokus keterampilan

menarik kesimpulan agar pembelajaran bermakna bagi siswa.

Model pembelajaran inkuri dapat menggali keterampilan proses

sains siswa karena dalam langkah-langkah pembelajarannya terdapat

inisiasi, seleksi, eksplorasi, formulasi, koleksi, dan presentasi, dimana

langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat memunculkan keempat

aspek pembelajaran IPA yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi yang

diharapkan mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen.

Penelitian kuantitatif terdapat asumsi bahwa suatu gejala maupun

permasalahan bersifat sebab-akibat oleh karena itu dalam penelitin ini

penulis hanya fokus dengan beberapa variabel saja.21 Desain yang

digunakan dalam penelitian yaitu True Experimental Design yang berarti

design dalam penelitian ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar

yang mempengaruhi jalannya eksperimen.22

Dalam penelitian ini Variabel Independen (variabel bebas)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen.23Variabel Dependen atau

dapat juga di sebut variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi

variabel independen atau bisa juga di katakan sebagai variabel output.24

Pada penelitian ini rancangan yang digunakan adalah desain Posttest-Only

Control Design. Subjek dalam penelitian ini di ambil dengan

menggunakan post test setelah diberikan perlakuan.

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek yaitu kelas IV SDN

Kenongo I Tulangan, desain ini diharapkan agar dapat meningkatkan

21
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta) hlm 65.
22
Ibid hlm 112.
23
Ibid hlm 61.
24
Ibid.

33
34

keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV. Dengan ini desain dapat

digambarkan sebagai berikut :

R X O2
R O4
Gambar 3.1 Desain Posttest-Only Control Design

Keterangan :

R : Random

O2 : Kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)

O4 : Kelompok yang tidak diberi perlakuan

B. Populasi dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi merupakan bagian keseluruhan faktor yang di teliti oleh


25
peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan yang berjumlah 52 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan

sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi

sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Adapun teknik

sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan jenis

simple random sampling. Teknik ini dipilih karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan juga karena sampel

25
Ibid hlm 117.
35

yang digunakan lebih dari 30 siswa. Didalam penelitian ini sampel

yang akan diteliti adalah siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan

yang berjumlah 52 siswa, kemudian dari sampel yang didapatkan

dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas IVA sebagai kelompok

eksperimen dan kelas IVB sebagai kelompok kontrol, masing-masing

kelompok berjumlah 26 siswa.

C. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sumber data adalah sumber dimana data tersebut di ambil. Sumber

data yang digunakan di SDN Kenongo I Tulangan ini di ambil dari

Posttest pada materi sifat-sifat cahaya selama proses penelitian.

2. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data

primer di peroleh peneliti secara langsung dari hasil penelitian yang

sudah dilakukan, data ini di ambil secara langsung dari subjek

penelitian yakni siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan dengan

jumlah 52 siswa. Adapun data sekunder berupa data dokumentasi yang

di peroleh dari proses penelitian di SDN Kenongo I Tulangan kelas IV.

D. Perangkat Pembelajaran

Perangkat dalam penelitian ini terlebih dahulu divalidasi oleh para

ahli sebelum peneliti melakukan penelitian di SDN Kenongo I Tulangan.

Perangkat dalam penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran,bahan ajar siswa, dan lembar kerjasiswa. Dalam tahap

validasi yang dinilai adalah keseluruhan isi yang terdapat di dalam


36

perangkat pembelajaran. Dan yang menilai kevalidan dari perangkat ini

adalah dosen ahli dan kepala sekolah.Para ahli diminta untuk memberikan

saran terhadap perangkat pembelajaran ini sehingga menjadi lebih baik

dan berkualitas. Berikut perangkat dan nama validator bisa dilihat pada

tabel dibawah ini;

1. Dari dosen inisial N.E

Tabel 3.1 Hasil validasi instrumen

No Instrumen Presentase Kriteria Hasil Validasi

1 Silabus 3,78 Sangat baik Dapat digunakan

tanpa revisi

2 RPP 3,00 Baik Dapat digunakan

dengan sedikit revisi

3 Bahan Ajar 3,00 Baik Dapat digunakan

dengan sedikit revisi

2. Dari kepala sekolah inisial Z.A

Tabel 3.2 Hasil validasi instrumen

No Instrumen Presentase Kriteria Hasil Validasi

1 Silabus 3,00 Baik Dapat digunakan

dengan sedikit revisi

2 RPP 3,86 Sangat baik Dapat digunakan

tanpa revisi

3 Bahan Ajar 3,77 Sangat baik Dapat digunakan

tanpa revisi
37

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur sesuatu yang diamati, instrumen adalah suatu hal yang penting

dalam sebuah penelitian, apabila didalam penelitian tidak ada sebuah

instrumen, nihil sekali penelitian itu akan mendapatkan hasil yang baik.

Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian sebagai

berikut :

1. Lembar Tes

Lembar tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan proses

sains siswa setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri pada mata

pelajaran IPA dikelas IV SDN Kenongo I Tulangan. Lembar tes

keterampilan proses sains ini diberikan kepada siswa kelas IV.Tujuan

dari model ini adalah pada prinsipnya menentukan keterampilan proses

sains pada siswa.Dalam penelitian ini menggunakan lembar tes sesuai

dengan indikator keterampilan proses sains yang difokuskan pada aspek

menarik kesimpulan sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar penilaian keterampilan menarik kesimpulan

Aspek
No. Indikator Kategori Skor
Penilaian

1. Menarik a. Menggunakan Empat

kesimpulan berbagai informasi indikator 4

untuk membuat terpenuhi

pertanyaan dengan Tiga


3
mengkombinasikan indikator
38

artinya terpenuhi

b. Menumukan pola

atau kecenderungan

hasil

observasi/percobaan

c. Mengidentifikasi Dua indikator


2
hubungan antar satu terpenuhi

variabel dengan

variabel lain

d. Berhati-hati dalam

menyampaikan
Satu
asumsi tentang
indikator 1
berlakunya
terpenuhi
kesimpulan

Dalam lembar tes ini dilakukan validasi oleh dosen ahli sebelum

lembar tes di gunakan untuk menilai keterampilan menarik kesimpulan

pada siswa. Sebelum instrumen penelitian digunakan atau diberikan, maka

terlebih dahulu di lakukan sebuah uji validitas dan realibilitasnya. Analisis

ini digunakan untuk mengetahui kelayakan dari instrumen penelitian yang

digunakan. Berikut ada beberapa langkah – langkah untuk mengetahui

layak atau tidak layaknya sebuah instrumen penelitian.


39

F. Uji Validitas Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, maka dilakukan

uji validitas dulu oleh para ahli. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahuiseberapa tingkat kualitas dari instrumen tersebut. Karena hasil

pengukuran sangat penting dalam pencapaian semua aspek dalam

penelitian.26

Uji validitas sangat diperhitungkan dalam sebuah penelitian ini,

karena pengukuran uji validitas harus sesuai dengan aspek yang akan

diteliti. Dalam uji validitas ini peneliti menyerahkan instrument pada para

ahli untuk dinilai tingkat kevalidannya.Dua orang ahli yaitu dosen ahli dari

Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan,dengan inisial “N.E” dan Kepala

Sekolah SDN Kenongo I Tulangan, dengan inisial “Z.A” . pernyataan

kedua ahli bisa dilihat pada tabel berikut :

1. Dari dosen inisial N.E

Tabel 3.4 Hasil validasi instrumen

No Instrumen Presentase Kriteria Hasil Validasi

1 Lembar Postest 3,00 Baik Dapat digunakan

dengan sedikit revisi

26
Jamil, Shobron. 2017. pengaruh model pembelajaran scramble terhadap motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Sumorame Candi Sidoarjo. Skripsi, Program Pendidikan
Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
40

2. Dari kepala sekolah inisial Z.A

Tabel 3.5 Hasil validasi instrumen

No Instrumen Presentase Kriteria Hasil Validasi

1 Lembar Pretest 3,67 Sangat baik Dapat digunakan

dan Postest tanpa revisi

G. Teknik pengumpulan data

Penelitian ini tentang ada pengaruh model pembelajaran inkuiri

untuk meningkatkan keterampilan menarik kesimpulan siswa pada kelas

IV. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara:

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal

uraian sesuai dengan indikator keterampilan proses sains yang

difokuskan pada aspek menarik kesimpulan. Tes dilakukan sebanyak

satu kali, yaitu posttest (sesudah diberi perlakuan). Penelitian ini

dilakukan pada tanggal 1 sampai 6 Juli 2019. Pada penelitian ini

subjek dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

a. Kelompok eksperimen : pada saat kegiatan pembelajaran siswa

diberi lembar posttest untuk mengetahui seberapa paham siswa

pada materi sifat-sifat cahaya kemudian melakukan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri


41

untuk mengetahui tingkat keterampilan menarik kesimpulan siswa

setelah diberikan perlakuan.

b. Kelompok kontrol : pada saat kegiatan pembelajaran siswa diberi

lembar posttest untuk mengetahui seberapa paham siswa pada

materi sifat-sifat cahaya kemudian melakukan kegiatan

pembelajaran seperti biasa tidak menggunakan model

pembelajaran inkuiri.

H. Teknik Analisis Data

Tehnik yang digunakan dalam analisis data pada penelitian di olah

menggunakan rumus – rumus statistik yang telah disediakan baik secara

manual maupun jasa komputer. Sehingga data yang disajikan menjadi

informasi yang aktual.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah pengujian terhadap kelompok data yang

berasal dari populasi yang berada pada frekuensi atau tidak, untuk

menguji normalitas data peneliti menggunakan SPSS 16, dengan

langkah-langkah SPSS 16 :

a. Masukkan data nilai ke dalam microsoft excel

b. Copy-paste data tersebut ke SPSS 16

c. Klik analyze

d. Kemudian klik regression

e. Pilih linear

f. Kemudian pindahkan ke kolom variabels dan klik save

g. Pilih unstandardized,akan muncul hasil sementara


42

h. Kembali ke data view,klik analyze pilih nonparametric test klik

legacy dialogs dan pilih 1 sampel K-S

i. Masukkan file unstandardized ke kolom test variable lisc,klik ok

j. Selanjutnya sudah diketahui hasilnya dan untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran

2. Uji Hipotesis

Setelah sudah dikatakan berdistribusi normal. Selanjutnya dilanjutkan

dengan uji t menggunakan SPSS 16 langkah-langkahnya sebagai

berikut :

a. Masukkan data nilai ke dalam microsoft excel

b. Copy-paste data tersebut ke SPSS 16

c. Klik analyze Kemudian klik descriptive statistic pilih explore

d. Kemudian pindahkan data angket ke kolom dependent list dan

kelas ke kolom factor list

e. Pilih plots kemudian pilih steam and leaf,normality plots with test

dan power estimation lalu klik continue dan ok, maka akan keluar

hasil sementara

f. Kembali ke data view,klik analyze pilih compare means lalu pilih

independent sample T-test

g. Isi kolom define group dengan angka 1 dan 2 klik ok

h. Selanjutnya sudah diketahui hasilnya dan untuk lebih jelasnya, ada

beberapa langkah-langkah pada lampiran.


43

3. Uji Besar Pengaruh (Eta Squared)

Uji Eta Squared digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

pengaruh model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan

keterampilan menarik kesimpulan siswakelas IV . Untuk mengetahui

signifikan atau tidak maka digunakan taraf signifkan sebesar 5%.

Rumus yang digunakan untuk statistik Eta Squared yaitu sebagai

berikut.

Gambar 3.2 rumus eta squared

Untuk mengetahui hasilnya peneliti menggunakan rumus eta squared

yang ada di SPSS 16, langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Copas data excel ke SPSS 16

b. Klik analyze dan pilih means

c. Masukkan angket ke kolom dependent list,dan juga kelas ke kolom

independent list

d. Klik options dan pilih anova table and eta

e. Maka keluarlah hasil dari uji besar pengaruh, untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada lampiran.


44

Tabel 3.6 Kriteria Nilai Eta Squared

Nilai Eta Squared Kriteria

0,01 ≤ Eta Squared < 0,06 Pengaruh kecil

0,06 ≤ Eta Squared < 0,14 Pengaruh sedang

Eta Squared ≤ 0,14 Pengaruh besar


BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitianini adalah mengenai keterampilan

menarik kesimpulan pada siswa kelas IV SDN Kenongo I Tulangan.

Dengan jumlah sampel 52 siswa, data dalam penelitian ini dibagi menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran inkuiri dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan

model pembelajaran inkuiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara memberikan soal posttest berupa

soal tes.

Penyajian data ini diperoleh dari data-data hasil penelitian yang

telah dilakukan. Data tersebut diperoleh dari hasil tes yang sudah

diberikan kepada kelas IV pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol SDN Kenongo I Tulangan pada tanggal 1 sampai 6 Juli 2019.

Sebelum soal diberikan kepada kedua kelompok tersebut, soal terlebih

dahulu di validasi oleh dosen ahli, adapun penilaian dari dosen ahli

adalah bisa di gunakan dan tanpa revisi.

Peneliti menggunkan menggunakan pernyataan-pernyataan yang

sesuai dengan indikator-indikator keterampilan proses sains siswa, untuk

mengetahui hasil nilai tes siswa dijelaskan dalam tabel berikut :

44
45

Tabel 4.1 Hasil Nilai Postest Siswa

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


No
Post Test Post Test

1 75 100

2 75 100

3 75 100

4 75 100

5 75 75

6 75 100

7 75 100

8 75 75

9 75 100

10 75 100

11 100 100

12 100 100

13 100 100

14 75 75

15 75 100

16 75 100

17 75 100

18 75 100

19 75 100

20 100 100
46

21 100 100

22 75 75

23 75 75

24 75 100

25 75 100

26 75 100

27 75 100

28 100 100

B. Analisis Data

Setelah dilakukan uji prasyaratan analisis dan analisis perhitungan

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan

uji dua hipotesis menggunakan SPSS 16, yakni :

1. Uji Hipotesis

Analisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan

menarik kesimpulan siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN

Kenongo 1 Tulangan.

Perhitungan analisis data menggunakan SPSS 16 hasilnya sebagai

berikut:

Hasil Ujihipotesis menggunakan rumus Independent sample t-test


47

Tabel 4.2 Hasil Uji Hipotesis

Independent Samples T-Test

Independent Differences

95% Confidence Interval of

the Difference

Sig. (2-

Lower Upper T df tailed)

Pair 1 - POSTEST 22.84106 15.46664 10.699 25 .000

Berdasarkan hasil output uji hipotesis dengan menggunakan uji

Independent Sample T-Test melalui SPSS 16 pada tabel diatas,

menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (10,699 > 2,059) dan P value atau

sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima, atau

dengan kata lain terdapat perbedaan antara kedua kelas. Sehingga dapat

dikatakan bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV di SDN Kenongo I

Tulangan.

2. Uji Eta Squared

Analisis besarnya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa pada mata pelajaran IPA kelas

IV SDN Kenongo I Tulangan.

Berikut ini untuk menjawab seberapa besar pengaruh model

pembelajaran inkuiriterhadap keterampilan proses sains siswa pada


48

mata pelajaran IPA siswa kelas IV di SDN Kenongo I Tulangan

menggunakan rumus Eta Squared.

Tabel 4.3 Hasil Uji Eta Squared

Directional Measures

Value

Nominal by Eta Skor_Total .351

Interval Dependent

Skor.Total .290

Dependent

Dari penghitungan diatas, dapat dilihat bahwa hasil penghitungan

adalah 0,290 yaitu Eta Squared> 0,14. Sehingga dapat dibuat interpretasi

bahwa pengaruh model pembelajaran inkuiri berpengaruh besar terhadap

keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaranIPA siswa kelas IV

di SDN Kenongo I Tulangan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis yang telah dideskripsikan diatas dan telah dilakukan uji

hipotesis. Ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut,hal tersebut bisa

menjadi rujukan dalam meningkatkan mutu pembalajaran di SD.

Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan

menarik kesimpulan siswa. Terbukti berdasarkan hasil uji hipotesis dengan

menggunakan uji Independent Sample T-Test menunjukkan bahwa nilai

sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 10,699 lebih besar dari
49

ttabel 2,059. Maka H0 ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain

terdapat perbedaan keterampilan menarik kesimpulan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada

pengaruh besar terhadap keterampilan menarik kesimpulan pada siswa

kelas IV di SDN Kenongo I Tulangan dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri dan yang tidak menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran materi tentang sifat-sifat

cahaya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri memberikan

pengaruh yang besar dibandingkan pembelajaran materi tentang sifat-sifat

cahaya dengan tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan di kelompok

eksperimen dan kontrol, terlihat bahwa pada kelompok eksperimen siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, kerja

kelompok, dan mendemonstrasikan praktikum. Sedangkan pada kelompok

kontrol siswa belum bisa melakukan praktikum dengan baik sesuai dengan

langkah kerja yang tepat. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen siswa

dilatih untuk menemukan sendiri konsep yang sudah pelajari melalui

pengamatan dam percobaan ilmiah. Dalam melakukan aktivitas

menemukan konsep, guru berperan sebagai fasilitator siswa untuk

menemukan konsep yang sedang dipelajari, karena dengan

mengembangkan keterampilan prosesnya, siswa akan mampu menemukan

dan mengembangkan fakta dan konsepnya sendiri. Proses pembelajaran

inquiry mengajarkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam rangka

menemukan pengetahuan baru secara individu dengan bimbingan dan


50

motivasi dari guru. Sesuai prinsip utama inkuiri bahwa siswa dapat

membangun sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif

dalam pelajarannya.

Model pembelajaran inquiry mampu membangun pemahaman

siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang siswa buat, lalu

menghubungkannya dalam bentuk uji coba (praktikum) dan

mengkomunikasikan penemuannya. Siswa memikirkan kembali apakah

hipotesis yang siswa buat sesuai dengan uji coba yang siswa lakukan.

Selain dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa yaitu berfikir

secara sistematis dan membangun pemahaman siswa, model pembelajaran

inquiry juga mampu meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa

karena dalam pembelajaran inkuirisiswa dituntut bekerja sama dalam

kelompok untuk mengembangkan fakta dan menemukan konsep baru

berdasarkan hasil uji coba

siswa.

2. Bagaimana tingkat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa. Terbukti berdasarkan hasil dari

perhitungan data yang dilakukan menggunakan rumus eta sequared

menunjukkan hasil 0,290 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran inkuiri sangat berpengaruh terhadap

keterampilan menarik kesimpulan siswa kelas IV SDN Kenongo I

Tulangan. Hal ini bisa menjadi salah satu contoh bagi tenaga pendidikan

dalam mengembangkan strategi dalam kegiatan belajar mengajar. Model

pembelajaran inkuiri sangat sesuai untuk mengembangkan keterampilan


51

menarik kesimpulan siswa karena sintak atau tahap pembelajaran didalam

inkuiri yang dikembangkan dengan metode ilmiah dapat melatihkan

keterampilan menarik kesimpulan pada siswa. Sains itu berkaitan dengan

mencari tahu tentang alam semesta yang sistematis, sehingga bukan hanya

proses menghafal semata, sama halnya seperti pelajaran biologi. Model

pembelajaran inkuiri membuat siswa aktif dalam kegiatan

praktikum/laboratorium sehingga memperoleh pengalaman dan

pemahaman yanglebih dalam mengenai fakta-fakta dan dalam menemukan

konsep baru, sehingga pembelajaran lebih berarti dan lebih melekat pada

ingatan siswa, seperti ungkapan Nuryani, melalui kegiatan praktikum,

siswa melakukan observasi, membuat prediksi,membuat hipotesis,

menganalisis data, dan membuat kesimpulan tentang konsep

yangdipelajari melalui berbagai fakta langsung sehingga konsep tersebut

lebih nyata dan bermakna bagi siswa.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan mengenai pengaruh

model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan proses sains siswa kelas IV

SDN Kenongo 1 Tulangan, maka dapat disimpulkan;

1. Ada pengaruh yang positif antara model pembelajaran inkuiri dengan

keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA pada kelas IV

SDN Kenongo 1 Tulangan yaitu dengan dibuktikan dari hasil ℎ

yaitu 10,699.

2. Besarnya pengaruh antara model pembelajaran inkuiri dengan

keterampilan menarik kesimpulan siswa pada mata pelajaran IPA pada

siswa kelas IV SDN Kenongo 1 Tulangan, dibuktikan dengan

perhitungan data dengan menggunakan rumus eta squared diperoleh nilai

0,290 dimana nilai 0.290 lebih besar dari 0,14 artinya mempunyai

pengaruh yang besar. Sehingga ada pengaruh besar antara model

pembelajaran Inkuiri terhadap keterampilan menarik siswa pada mata

pelajaran IPA pada kelas IV SDN Kenongo 1 Tulangan.

53
54

B. Saran

Berdasarkan simpulan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan

masukan dan saran-saran antara lain :

1. Bagi guru, diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan

kemampuannya untuk merancang proses pembelajaran yang inovatif dan

kreatif. Kemudian guru dapat memberikan kesempatan kepada semua

siswa untuk melakukan keterampilan menarik kesimpulan dan

menyampaikan ide atau gagasanya agar pembelajaran lebih efektif dan

efisien.

2. Bagi siswa, diharapkan lebih percaya diri dalam mengungkapkan

pendapat, mandiri dalam memecahkan masalah, terampil dalam

melakukan percobaan, kreatif dalam membuat laporan, dan dapat bekerja

secara kelompok untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan lebih maksimal dan kreatif dalam

penyusunan LKS yang berhubungan dengan keterampilan proses sains

siswa agar keterampilan menarik kesimpulan pada siswa dapat lebih

mudah di ditingkatkan.
55

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Buku Pedoman Guru. 2017. “Buku Tema 5 Pahlawanku Kurikulum 2013 Edisi
Revisi 2017”. Jakarta : kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku Siswa. 2017. “Buku Tema 5 Pahlawanku Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2017”, Jakarta : kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dimyati. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Erina, Richie dan Heru Kuswanto. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Instad
Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Kognitif Fisika Di
SMA”. Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa,Volume 1 – Nomor 2. (202 - 211).

Jamil, Shobron. 2017. “Pengaruh model pembelajaran scramble terhadap


motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ips kelas v sdn sumorame candi
sidoarjo”,Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Muhammadyah Sidoarjo.

Julianto, Suprayitno dan Supriyono. 2011. ”Teori dan Implementasi model-model


pembelajaran Inovatif”. Unesa University Press.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. “Ragam Model Pembelajaran untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru”. Kata Pena.

Novita,Puput. 2016. ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri


Terhadap Keteramilan Proses Sains Siswa Kelas IV SDN JAMBANGAN”,
Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Muhammadyah Sidoarjo.

Nurussania. 2017. ”Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan


Proses Sains Calon Guru Fisika”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Biruni. 06 (2) 233-240.

Samatowa, Usman. 2018. “Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. PT Indeks:


Jakarta.

Sevilay Karamustafaoglu. Op. Cit.,

Sugiyono. 2017. metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung:


Alfabeta).
56
57

LAMPIRAN

SILABUS

Nama Sekolah : SDN Kenongo I Tulangan

Kelas / Semester : IV / I

Tema 5 : Pahlawanku

Subtema 1 : Perjuangan para pahlawan

Pembelajaran ke- :1

Fokus Pembelajaran :Bahasa Indonesia, IPS, IPA

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangganya.


58

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar melihat, membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Kompetensi Materi Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber

Dasar Pembelajaran Pencapaian Pembelajaran Teknik Bentuk Comtoh Waktu Belajar/Al

Kompetensi Intrumen Instrumen at

Bahasa 1. Teks Bahasa Bahasa Tes Essay Postest dan 6 x 35 Buku

Indonesia Nonfiksi Indonesia Indonesia Tulis Pretest menit Guru

3.7 Menggali 2. Peninggalan 3.7.1 1. Guru

pengetahuan kerajaan di Mengidentifik meminta Buku

baru yang masa Hindu, asi informasi siswa untuk Siswa


59

terdapat pada Buddha dan pada teks mengamati

teks nonfiksi. Islam nonfiksi gambar Alat dan

3. Sifat-sifat yang ada bahan

4.7 Cahaya pada buku percobaan

Menyampaika 4.7.1 siswa. Guru

n pengetahuan Mengkomuni memberi Gambar

baru dari teks kasikan isi waktu

nonfiksi ke pengetahuan sekitar tiga LKS

dalam tulisan baru dari teks menit.

dengan nonfiksi ke 2. Setiap

bahasasendiri. dalam tulisan siswa

dengan kemudian

Bahasa menjawab

sendiri. pertanyaan

yang ada
60

dan

mendiskusi

kan

jawabannya

di

kelompok

masing-

masing.

3. Guru

mengajak

satu atau

dua siswa

untuk

menyampai

kan hasil
61

diskusinya,

lalu

memberi

penguatan

kepada

seluruh

siswa

mengenai

jawaban

yang

diharapkan.

IPS

3.4 1. Guru

Mengidentifik 3.4.1 meminta

asi kerajaan Mengidentifik siswa


62

Hindu asi membaca

dan/atau peninggalan teks

Buddha kerajaan di tentang

dan/atau Islam masa Hindu, Raja

di lingkungan Buddha dan Purnawarm

daerah Islam serta an dalam

setempat,serta pengaruhnya hati.

pengaruhnya bagi wilayah 2. Setiap

pada setempat. siswa

kehidupan 3.4.2 diminta

masyarakat Menuliskan untuk

masa kini. nilai-nilai menjawab

perjuangan pertanyaan

pahlawan 3. Berdasarka

pada masa n jawaban


63

kerajaan tersebut,

Hindhu, setiap

Buddha dan siswa

Islam. kemudian

4.4 menceritak

Menyajikan 4.4.1 an kembali

hasil Mengkomuni isi bacaan

identifikasi kasikan hasil dengan

kerajaan identifikasi memperhati

Hindu kerajaan kan fakta-

dan/atau Hindhu, fakta yang

Buddha Buddha dan ada, runtut

dan/atau Islam Islam. dan

di lingkungan menggunak

daerah an ejaan
64

setempat, yang benar.

serta 4. Guru

pengaruhnya meminta

pada siswa untuk

kehidupan memberika

masyarakat n beberapa

masa kini. contoh

sikap

kepahlawan

an dari

raja-raja

tersebut

yang

terlihat di

sekitar
65

mereka.

IPA

3.7 3.7.1 1. Guru

Menerapkan Mendeskripsi memberika

sifat-sifat kan 4 macam n gambar

cahaya dan sifat-sifat 2. Siswa

keterkaitannya cahaya merumuska

dengan indera 3.7.2 n masalah

penglihatan. Menjelaskan 3. Siswa

cahaya dapat menarik

merambat hipotesis

lurus 4. Merencana

3.7.3 kan
66

Menyebutkan pemecahan

contoh masalah

cahaya dapat 5. Melakukan

merambat eksperimen

lurus 6. Melakukan

3.7.4 pengamata

Menjelaskan n dan

cahaya dapat pengumpul

menembus an data

benda bening 7. Penarikan

3.7.5 kesimpulan

Menyebutkan

contoh

cahaya dapat

menembus
67

benda bening

3.7.6

Menjelaskan

cahaya dapat

dipantulkan

3.7.8

Menyebutkan

contoh

cahaya dapat

dipantulkan

3.7.9

Menjelaskan

cahaya dapat

dibiaskan

3.7.10
68

Menyebutkan

contoh

cahaya dapat

dibiaskan

4.7 4.7.1

Menyajikan Melakukan

laporan hasil percobaan

percobaan tentang sifat-

tentang sifat- sifat cahaya

sifat cahaya. 4.7.2

Menuliskan

laporan

percobaan

sifat-sifat

cahaya.
69
70

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Kenongo 1 Tulangan

Kelas/Semester : IV/I

Tema : 5 (Pahlawanku)

Subtema : 1 (Perjuangan Para Pahlawan)

Pembelajaran Ke - : 1

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPS, IPA

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

70
71

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR KOMPETENSI

DASAR

Bahasa Indonesia

KD :

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi.

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan

dengan bahasa

sendiri.

Indikator :

3.7.1 Mengidentifikasi informasi pada teks nonfiksi

4.7.1 Mengkomunikasikan isi pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke

dalam tulisan dengan Bahasa sendiri.

IPS

KD :

3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu dan/atau Buddha dan/atau Islam di

lingkungan daerah setempat,serta pengaruhnya pada kehidupan

masyarakat masa kini.

4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu dan/atau Buddha

dan/atau Islam di lingkungan daerah setempat, serta pengaruhnya pada

kehidupan masyarakat masa kini.


72

Indikator :

3.4.1 Mengidentifikasi peninggalan kerajaan di masa Hindu, Buddha dan

Islam serta pengaruhnya bagi wilayah setempat.

3.4.2 Menuliskan nilai-nilai perjuangan pahlawan pada masa kerajaan

Hindhu, Buddha dan Islam.

4.4.1 Mengkomunikasikan hasil identifikasi kerajaan Hindhu, Buddha dan

Islam.

IPA

KD :

3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera

penglihatan.

4.7 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

Indikator :

3.7.1 Mendeskripsikan 4 macam sifat-sifat cahaya

3.7.2 Menjelaskan cahaya dapat merambat lurus

3.7.3 Menyebutkan contoh cahaya dapat merambat lurus

3.7.4 Menjelaskan cahaya dapat menembus benda bening

3.7.5 Menyebutkan contoh cahaya dapat menembus benda bening

3.7.6 Menjelaskan cahaya dapat dipantulkan

3.7.8 Menyebutkan contoh cahaya dapat dipantulkan

3.7.9 Menjelaskan cahaya dapat dibiaskan

3.7.10 Menyebutkan contoh cahaya dapat dibiaskan

4.7.1 Melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya

4.7.2 Menuliskan laporan kegiatan percobaan sifat-sifat cahaya.


73

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa mampu

menjawab pertanyaan dengan benar.

2. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa mampu

menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan bahasanya

sendiri secara rinci.

3. Setelah mengamati gambar, siswa mampu mengidentifikasi

peninggalan kerajaan di masa Hindu, Buddha dan Islam serta

pengaruhnya bagi wilayah setempat dengan benar.

4. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengomunikasikan peninggalan

kerajaan di masa Hindu, Buddha dan Islam dan pengaruhnya di

wilayah setempat dengan menggunakan peta pikiran.

5. Setelah melakukan percobaan tentang cahaya , siswa mampu

menyimpulkan sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan penglihatan

dengan benar.

6. Setelah melakukan percobaan tentang cahaya, siswa mampu menulis

laporan tentang sifat cahaya dan hubungannya dengan penglihatan

dengan rinci dan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Teks Nonfiksi

2. Peninggalan kerajaan di masa Hindu, Buddha dan Islam

3. Sifat-sifat Cahaya

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Inkuri


74

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Sumber :

1. Buku Pedoman Guru : Buku Tema 5 Pahlawanku Kurikulum 2013

Edisi Revisi 2017. Jakarta : kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

2017.

2. Buku Siswa : Buku Tema 5 PahlawankuKurikulum 2013 Edisi Revisi

2017. Jakarta : kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Media Pembelajaran :

1. Alat dan bahan percobaan Percobaan IPA

Setiap kelompok membutuhkan :

∑ 3 kardus tebal

∑ 1 gelas 1 kaca

∑ 1 lampu senter

∑ 2 cermin datar

∑ 1 pensil 1 tempat pensil

∑ 1 buku tulis

2. Gambar-gambar tentang cahaya

3. Lembar Kerja Siswa.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 10

pembuka menit
75

2. Guru mengajak siswa berdoa

sebelum memulai pelajaran

3. Guru menyapa siswa dan

menanyakan kabar

4. Guru melakukan presensi

kehadiran siswa

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan 1. Guru membentuk siswa menjadi 5 180

Inti kelompok dan setiap kelompok menit

terdiri dari 6 siswa

2. Siswa mengikuti intruksi dari guru

dan duduk berhadapan dengan

kelompok

3. Guru meminta siswa untuk

mengamati gambar yang ada pada

buku siswa.

4. Guru memberi waktu sekitar tiga

menit.Setiap siswa kemudian

menjawab pertanyaan yang ada

dan mendiskusikan jawabannya di

kelompok masing-masing.

5. Guru mengajak satu atau dua siswa

untuk menyampaikan hasil


76

diskusinya, lalu memberi

penguatan kepada seluruh siswa

mengenai jawaban yang

diharapkan.

6. Setiap siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan dan secara

klasikal guru membahas

jawabannya. Seorang siswa bisa

diminta untuk menyampaikan

jawaban dan siswa lain dapat

menanggapinya.

7. Berdasarkan jawaban tersebut,

setiap siswa kemudian

menceritakan kembali isi bacaan

dengan memperhatikan fakta-fakta

yang ada, runtut dan menggunakan

ejaan yang benar.

8. Guru meminta siswa untuk

memberikan beberapa contoh sikap

kepahlawanan dari raja-raja

tersebut yang terlihat di sekitar

mereka.

9. Kegiatan berikutnya yaitu guru

menarikperhatian
77

siswadenganmemperlihatkanbeber

apa gambar yang berhubungan

dengan cahaya. (fase observasi).

10. Guru membimbing siswa untuk

merumuskan masalah berdasarkan

gambar-gambar yang telah

disajikan guru. (fase merumuskan

masalah)

11. Guru bertanyakepada siswa

tentang gambar-gambar yang telah

ditampilkan.

12. Setelah menyajikanpertanyaan

/masalah, gurumeminta siswauntuk

berhipotesisdari masalah

yangdisajikan. (fase mengajukan

hipotesis)

13. Guru membimbing siswa untuk

merencanakan pemecahan

masalah, membantu menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan dan

menyusun prosedur kerja yang

tepat (fase merencanakan

pemecahan masalah)

14. Kelompok melakukan percobaan


78

sesuai dengan prosedur yang ada

pada buku siswa. (fase melakukan

eksperimen)

15. Siswa mencatat hasil kerja

kelompok ke dalam table yang

sudah disediakan. (fase melakukan

pengamatan dan pengumpulan

data)

16. Di akhir laporannya siswa

menuliskan kesimpulan. Siswa

menyampaikan hasil laporannya di

kelompok masing-masing dan

perwakilan bisa menyampaikannya

di depan kelas. (fase penarikan

kesimpulan).

17. Guru mengklarifikasi hasil

jawaban lembar kerja tiap

kelompok

3. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat 15

kesimpulan tentang pembelajaran menit

pada hari ini

2. Guru bersama siswa melakukan

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan
79
80

LAMPIRAN

RUBRIK PENILAIAN TES KETERAMPILAN MENARIK

KESIMPULAN

Aspek
No. Indikator Kategori Skor
Penilaian

1. Menarik a. Menggunakan berbagai Empat 4

kesimpulan informasi untuk indikator

membuat pertanyaan terpenuhi

dengan

mengkombinasikan

artinya

b. Menumukan pola atau Tiga 3

kecenderungan hasil indikator

observasi/percobaan terpenuhi

c. Mengidentifikasi

hubungan antar satu Dua 2

variabel dengan indikator

variabel lain terpenuhi

d. Berhati-hati dalam

menyampaikan asumsi Satu 1

tentang berlakunya indikator

kesimpulan terpenuhi
81

LAMPIRAN

Nama :

Kelas :

LKS 1

Cahaya dapat merambat lurus

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus

B. Materi :

Cahaya dapat merambat lurus

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah senter

2. Kardus 3 lembar
82

F. Prosedur Percobaan

1. Tandai ketiga kardus tersebut dengan huruf A,B,C

2. Lubangi ketiga karton dengan paku kecil

3. Letakkan ketiga kardus secara berurutan dengan peyangga, mulai

dari kardus A,B,C sehingga setiap lubang terletak pada satu garis

lurus

4. Nyalakan senter dan letakkan di depan kardus C

5. Amati olehmu cahaya senter dari balik karton A

G. Pengamtan :

Berikan ceklist(√)pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada

karton C

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada

karton B

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada

karton A
83

H. Analisi data :

1. Pada saat posisi karton di geser, apakah cahaya tetap dapat melewati

setiap lubang pada karton?

2. Jika tidak, bagaimanakah letak lubang ketiga kardus agar cahaya

senter terlihat?

I. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

… …

J. Kesimpulan :


84

Nama :

Kelas :

LKS 1I

Cahaya dapat menembus benda bening

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening

B. Materi :

Cahaya dapat menembus benda bening

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah senter

2. Gelas

3. Kaca
85

4. Buku tulis

5. Tempat pensil

F. Prosedur Percobaan

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Letakkan gelas dan buku tulis secara bergantian di sebelah dinding

yang berwarna putih

3. Senteri gelas dari arah lurus ke depan

4. Amati yang terjadi

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya senter dapat menembus gelas

Apakah cahaya senter dapat menembus kaca

Apakah cahaya senter dapat menembus buku

Apakah cahaya senter dapat menembus

tempat pensil
86

H. Analisi data :

1. Kenapa cahaya senter dapat menembus kaca dan gelas? Jelaskan

alasannya !

2. Kenapa cahaya senter tidak dapat menembus buku dan tempat

pensil? Jelaskan alasannya !

H. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

… …

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

I. Kesimpulan :


87

Nama :

Kelas :

LKS III

Cahaya dapat dipantulkan

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan

B. Materi :

Cahaya dapat dipantulkan

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah senter

2. 2 buah cermin
88

F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan

2. Letakkan cermin pada posisi seperti pada gambar

Beri keterangan cermin A dan B

3. Senteri salah satu cermin cermin

4. Lakukan dengan posisi lain

5. Amati apa yang terjadi pada cahayanya

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya senter pada cermin A

mengalami pemantulan

Apakah cahaya senter pada cermin B

menagalami pemantulan

I. Analisi data :

1. Ke arah mana cahaya memantul ?


89

2. Setelah letak cermin di ubah apakah yang terjadi pada cahaya,

apakah sama seperti sebelum letak posisi cermin di ubah ?

H. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

I. Kesimpulan :


90

Nama :

Kelas :

LKS IV

Cahaya dapat dibiaskan

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan

B. Materi :

Cahaya dapat dibiaskan

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah pensil

2. buah gelas

3. Air secukupnya
91

F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil gelas dan isi air setengah bagian

3. Masukkan pensil ke dalam gelas

4. Amati apa yang terjadi pada pensil yang telah dimasukkan ke dalam

gelas yang berisi air tersebut !

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah pensil dalam gelas tersebut ukuranya

berbeda

Apakah pensil dalam gelas tersebut bentuknya

berbeda

J. Analisi data :

1. Bagaimana ukuran pensil saat dimasukkan dalam gelas tersebut ?

… …

2. Bagaimana bentuk pensil saat dimasukkan dalam gelas tersebut ?


92

H. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

3. Kesimpulan :


93

LAMPIRAN

KUNCI JAWABAN LKS

Nama :

Kelas :

LKS 1

Cahaya dapat merambat lurus

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus

B. Materi :

Cahaya dapat merambat lurus

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

Cahaya Senter

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah senter
94

2. Kardus 3 lembar

F. Prosedur Percobaan

1. Tandai ketiga kardus tersebut dengan huruf A,B,C

2. Lubangi ketiga karton dengan paku kecil

3. Letakkan ketiga kardus secara berurutan dengan peyangga, mulai

dari kardus A,B,C sehingga setiap lubang terletak pada satu garis

lurus

4. Nyalakan senter dan letakkan di depan kardus C

5. Amati olehmu cahaya senter dari balik karton A

G. Pengamtan :

Berikan ceklist(√)pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada



karton C

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada



karton B

Apakah cahaya dapat melewati lubang pada



karton A
95

H. Analisi data :

1. Pada saat posisi karton di geser, apakah cahaya tetap dapat melewati

setiap lubang pada karton?

Cahaya senter tidak dapat melewati lubang pada karton

2. Jika tidak, bagaimanakah letak lubang ketiga kardus agar cahaya

senter terlihat?

Letaknya harus lurus atau sejajar

I. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

Cahaya senter dapat melewati lubang pada karton pada saat posisi

karton lurus atau sejajar

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

Cahaya dapat merambat lurus


96

J. Kesimpulan :

Cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus


97

Nama :

Kelas :

LKS 1I

Cahaya dapat menembus benda bening

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening

B. Materi :

Cahaya dapat menembus benda bening

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

Piring yang diterawangkan pada cahaya senter

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah senter

2. Gelas

3. Kaca
98

4. Buku tulis

5. Tempat pensil

F. Prosedur Percobaan

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Letakkan gelas dan buku tulis secara bergantian di sebelah dinding

yang berwarna putih

3. Senteri gelas dari arah lurus ke depan

4. Amati yang terjadi

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya senter dapat menembus gelas √

Apakah cahaya senter dapat menembus kaca √

Apakah cahaya senter dapat menembus buku √

Apakah cahaya senter dapat menembus



tempat pensil
99

H. Analisi data :

1. Kenapa cahaya senter dapat menembus kaca dan gelas? Jelaskan

alasannya !

Karena kaca dan gelas permukaannya bening sehingga cahaya senter

dapat menembus permukaan kaca dan gelas

2. Kenapa cahaya senter tidak dapat menembus buku dan tempat

pensil? Jelaskan alasannya !

Karena buku dan tempat pensil permukaannya gelap sehingga

cahaya senter dapat menembus permukaan tempat pensil dan buku

I. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

Cahaya senter dapat menembus benda yang memiliki permukaan

bening

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

Cahaya hanya dapat menembus benda yang memiliki permukaan

bening
100

J. Kesimpulan :

Cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening


101

Nama :

Kelas :

LKS III

Cahaya dapat dipantulkan

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan

B. Materi :

Cahaya dapat dipantulkan

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

Seorang anak perempuan yang sedang bercermin

E. Alat dan bahan :

3. 1 buah senter

4. 2 buah cermin
102

F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan

2. Letakkan cermin pada posisi seperti pada gambar

Beri keterangan cermin A dan B

Senteri salah satu cermin cermin

Lakukan dengan posisi lain

Amati apa yang terjadi pada cahayanya

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah cahaya senter pada cermin A



mengalami pemantulan

Apakah cahaya senter pada cermin B



menagalami pemantulan

H. Analisi data :

1. Ke arah mana cahaya memantul ?

Ke berlawanan arah
103

2. Setelah letak cermin di ubah apakah yang terjadi pada cahaya,

apakah sama seperti sebelum letak posisi cermin di ubah ?

Tidak sama, arah cermin selalu berlawanan arah dari letak cermin

I. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

Cermin yang di berikan cahaya senter maka akan terjadi pemantulan

cahaya

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

Terjadi pemantulan cahaya pada saat cermin di beri cahaya senter

J. Kesimpulan :

Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan


104

Nama :

Kelas :

LKS IV

Cahaya dapat dibiaskan

A. Tujuan Pembelajaran :

Untuk membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan

B. Materi :

Cahaya dapat dibiaskan

C. Pertanyaan Peneliti :

Gambar apa yang telah kalian amati dari gambar yang ditunjukkan guru

tadi ?

D. Jawaban sementara :

Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air

E. Alat dan bahan :

1. 1 buah pensil

2. buah gelas

3. Air secukupnya
105

F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil gelas dan isi air setengah bagian

3. Masukkan pensil ke dalam gelas

4. Amati apa yang terjadi pada pensil yang telah dimasukkan ke dalam

gelas yang berisi air tersebut !

G. Pengamtan :

Berikan ceklist (√) pada kolom iya atau tidak

Pertanyaan Ya Tidak

Apakah pensil dalam gelas tersebut ukuranya



berbeda

Apakah pensil dalam gelas tersebut bentuknya



berbeda

H. Analisi data :

1. Bagaimana ukuran pensil saat dimasukkan dalam gelas tersebut ?

Ukurannya pensil tetap

2. Bagaimana bentuk pensil saat dimasukkan dalam gelas tersebut ?


106

Bentuk pensil berubah, tampak seperti patah

I. Diskusi :

1. Apa yang telah kalian dapatkan dari percobaan kali ini tentang

cahaya ?

Pensil tampak patah pada saat dimasukkan dalam gelas yang berisi

air

2. Jelaskan dalam bahasamu tentang sifat cahaya seperti apa percobaan

kali ini ?

Terjadi proses pembiasan pada pensil yang dimasukkan dalam gelas

yang berisi air

J. Kesimpulan :

Cahaya memiliki sifat dapat dibiaskan


107

LAMPIRAN

Hasil Nilai Posttest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


No
Post Test Post Test

1 75 100

2 75 100

3 75 100

4 75 100

5 75 75

6 75 100

7 75 100

8 75 75

9 75 100

10 75 100

11 100 100

12 100 100

13 100 100

14 75 75

15 75 100

16 75 100

17 75 100

18 75 100
108

19 75 100

20 100 100

21 100 100

22 75 75

23 75 75

24 75 100

25 75 100

26 75 100

27 75 100

28 100 100
109

LAMPIRAN

HASIL UJI INDEPENDENT SAMPLE T-TEST

Dependent Samples Statistics

Std. Std. Error


Mean N Deviation Mean

Pair 1 POSTEST 67.2692 26 6.78562 1.33077

86.4231 26 4.80144 .94164

Dependent Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 POSTEST 26 .218 .284

Dependent Samples Test

Dependent Differences

Std. Std. Error


Mean Deviation Mean

Pair 1 POSTEST 19.15385 9.12882 1.79031


110

Dependent Samples Test

Dependent Differences

95% Confidence Interval of


the Difference

Sig. (2-
Lower Upper t df tailed)

Pair 1 - POSTEST 22.84106 15.46664 10.699 25 .000


111

LAMPIRAN

Hasil Uji Normalitas menggunakan SPSS 16

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


Hasil Posttest .147 26 .156 .931 26 .082

a. Lilliefors Significance Correction


112

LAMPIRAN

Hasil Uji Eta Squared menggunakan SPSS 16

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Skor_Total * Skor.Total 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%

Skor_Total * Skor.Total Crosstabulation

Count

Skor.Total

12 14 15 16 17 18 Total

Skor_Total 20 0 0 1 0 0 0 1

21 0 0 1 2 1 0 4

22 0 0 1 1 1 0 3

23 0 1 1 1 0 1 4

24 0 1 0 0 3 1 5

25 1 1 0 1 1 1 5

26 0 0 2 1 0 1 4

Total 1 3 6 6 6 4 26
113

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-

Value df sided)

Pearson Chi-Square 22.967a 30 .817

Likelihood Ratio 27.321 30 .606

Linear-by-Linear Association .005 1 .941

N of Valid Cases 26

a. 42 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .04.

Directional Measures

Value

Nominal by Interval Eta Skor_Total Dependent .351

Skor.Total Dependent .290


114
115
116

DOKUMENTASI

Siswa sedang melakukan kegiatan praktikum

A. Pengamatan

1. Percobaan 1

2. Percobaan 2
117

3. Percobaan 3
118

4. Percobaan 4

B. Pengerjaan LKS (Menyimpulkan hasil)


119

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eka Damayanti

Nim : 158620600065

Tempattanggal lahir : Sidoarjo, 8 Mei 1996

Agama : Islam

Alamat : Dusun Tanggungan Timur RT 05 RW 03 Ds.

Kedungwonokerto Kec. Prambon Kab. Sidoarjo

Telepon : 083831535390

Pendidikan :

1. Tahun 2003 – 2009 : SDN Kedungwonokerto

2. Tahun 2009 – 2012 : SMPN 2 Krian

3. Tahun 2012 - 2015 : SMAN 1 Tarik

Sidoarjo, 31 Agustus 2019

Eka Damayati
ii

Anda mungkin juga menyukai