Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TINGKAT

STRES KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA


YOGYAKARTA

Naskah Publikasi
Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SELVIANI AISKA
20100320120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Tingkat Stres Kerja Perawat
Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta

Selviani Aiska1, Sutantri2


School of Nursing, Muhammadiyah University of Yogyakarta1, Pediatric of
Nursing, Muhammadiyah University of Yogyakarta2

Korespondensi:
Selviani Aiska. Muhammadiyah University of Yogyakarta, Jalan Lingkar Barat,
Tamantirto, Kasihan, Yogyakarta. Email: selvyaiska@yahoo.com

INTISARI

Stres adalah ketidakmampuan seseorang mengatasi ancaman yang


dihadapi oleh mental, fisik, dan emosional. Pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan Rumah Sakit atau kesehatan memiliki kecenderungan tinggi
mengalami stres kerja atau depresi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi stres kerja pada perawat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 105 perawat di Rumah
Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden mengalami stres kerja
sedang sebanyak 63 orang (60,0%) dan hasil analisis menggunakan regresi linier
berganda didapatkan hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh pada tingkat
stres kerja adalah beban kerja.
Kesimpulan, sebagian besar perawat mengalami stres kerja dan faktor
yang berpengaruh pada tingkat stres kerja perawat adalah beban kerja. Perlu
penelitian selanjutnya mengetahui lebih mendalam mengapa jenis kelamin dan
beban kerja yang berpengaruh pada tingkat stres kerja perawat.

Kata Kunci: Stres Kerja, Perawat dan Beban Kerja


Aiska, Selviani (2014). Analyze the Factors that Affect Nurses’ Work Related
Stress Level in Grhasia Mental Health Hospital of Yogyakarta.

Adviser:

Sutantri, S.kep., Ns., M. Sc

Abstract

Stress is someone’s disability to handle threats which is being faced by


physical and emotional. Works that related to hospital or health are tend to cause
work related stress or depression.

Purpose of this research was to know the factors that affect work related
stress on nurses.

This research was a descriptive-correlation study using cross sectional


approach. Sample of the research was collected using total sampling with amount
of 105 nurses in Grhasia Mental Health Hospital of Yogyakarta. Instrument of
this research was using questionnaire.

Result of the research showed that most of the respondents suffered


moderate work related stress accounting for 63 respondents (60,0%) and result of
analyzing used double linear regression showed that factor which affect most on
work related stress was weight of work.

Conclusion of the research was most of nurses suffered work related stress
and factor that affect most was weight of work on nurses in Grhasia Mental
Health Hospital in Yogyakarta. It may need a further research to know why
weight of work affects nurses work related stress level.

Keywords: Work Related Stress, Nurse/ Nursing, Weight of Wor


Pendahuluan Dampak stres kerja bagi
Stres dapat digambarkan perawat diantaranya dapat
sebagai perasaan yang berlebihan, menurunkan kinerja keperawatan
tegang, khawatir. Sebagian besar seperti pengambilan keputusan yang
orang pernah mengalami stres, buruk, kurang konsentrasi, apatis,
terkadang untuk memotivasi kelelahan, kecelakaan kerja sehingga
menyelesaikan pekerjaan dan pemberian asuhan keperawatan tidak
melakukannya dengan baik maksimal yang dapat mengakibatkan
Bagaimana stres berbahaya bila rendahnya produktivitas organisasi5.
terjadi berlebihan dan sampai Dampak lain dari stres kerja sakit
menganggu aktivitas sehari-hari kepala, kemarahan, turunnya fungsi
dalam jangka panjang1. otak, koping yang tidak efektif,
Stres kerja merupakan reaksi gangguan hubungan terhadap rekan
yang merugikan terhadap tekanan kerja6
yang berlebihan atau tuntutan di Oleh karena itu peneliti ingin
tempat kerja dan stres kerja juga menganalisis faktor-faktor yang
merupakan respon psikologis berpengaruh pada tingkat stres kerja
individu terhadap tuntutan di tempat perawat di Rumah Sakit Jiwa
2
kerjanya dan lingkungan kerjanya . Grhasia.
Pekerjaan yang berhubungan dengan Metode
rumah sakit atau kesehatan memiliki Jenis Penelitian ini adalah
kecenderungan tinggi untuk terkena penelitian deskriftif korelasi dengan
stres kerja atau depresi3. pendekatan cross-sectional.
Faktor yang mempengaruhi Penelitian dilakukan di Rumah Sakit
stres diantarany usia, jenis kelamin, Jiwa Grhasia Yogyakarta .
pendidikan terakhir, status Metode pengambilan sample
perkawinan, masa kerja dan beban adalah total sampling dengan
kerja4. mengambil seluruh populasi perawat

1
2

yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Peneliti tidak melakukan uji


Grhasia yang berjumlah 105 perawat. validitas dan reabilitas karena sudah
Instrumen penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebelumnya
menggunakan kuesioner The yaitu Ulfah (2011) sample yang
Workplace Stress Scale yang digunakan pada uji validitas dan

dikeluarkan oleh Executive Stress realibitas ini adalah 14 responden.Hasil


uji validitas dikatakan valid apabila =
Coach New York yang di
>0.50, hasil dari uji validitas pada
terjemahkan ke bahasa Indonesia.
penelitian sebelumnya setiap item
Kuesioner ini menggunakan skala
pertanyaannya r = >0.50 maka
Likert dan berisi 8 pertanyaan yang
instrumen yang digunakan valid. Hasil
diharapkan dapat mengukur tingkat uji reabilitas dikatakan reliabel apabila
stres kerja perawat di Rumah Sakit Alpha cronbach >0,07 hasil dari uji
Jiwa Grhasia. Dalam kuesioner ini reabilitas pada penelitian sebelumnya
terdapat dua bagian. Bagian pertama 0,727 maka instrumen yang
adalah data demografi yaitu usia, digunakan sudah reliabel.
jenis kelamin, status perkawinan, Analisis data penelitian
tingkat pendidikan, masa kerja, dan menggunakan analisa univariat
beban kerja. Bagian kedua adalah untuk mengatahui gambaran hasil
kuesioner yang berisi 8 pertanyaan penelitian melalui distribusi
dan berisi pilihan jawaban tidak frekuensi atau besarnya proporsi
pernah dengan nilai 1, jarang dengan karateristik responden, seperti : usia,
nilai 2, kadang-kadang dengan nilai jenis kelamin, status perkawinan,
3, sering dengan nilai 4 dan sangat tingkat pendidikan, masa kerja dan
sering dengan nilai 5. Interpretasi beban kerja. Dan menggunakan
hasil pengukuran kuesioner adalah analisa bivariat untuk mengetahui
tidak ada stres (<15), stres ringan faktor-faktor yang berhubungan pada
(16-20),stres sedang (21-25), stres tingkat stres kerja perawat.
berat (26-30),dan stres berbahaya
(31-40).
3

Hasil Tabel 1. Menunjukkan


Karateristik responden bahwa 63,8 % usia 32-39 tahun,
Tabel 1. Karakteristik responden 61,9% wanita, 94,3% menikah, 49,5
berdasarkan umur, jenis status % D3, 54,3% dengan masa kerja 6-
perkawinan, pendidikan terakhir, 10 tahun, dan dengan beban kerja
masa kerja, beban kerja dan tingkat sedang 86,7%.
stres kerja Distribusi frekuensi tingkat stres
Karakteristik % kerja perawat
n
Responden Tabel 2. Distribusi Frekuensi tingkat
Usia
stres kerja perawat di Rumah Sakit
23-31 tahun 18 17,1 Jiwa Grhasia Yogyakarta
32-39 tahun 67 63,8
40-47 tahun 15 14,3 Kriteria Frekuensi Prosentase
48-55 tahun 5 4,8 (n) (%)
Jenis Kelamin Stres 28 26,7
Laki-laki 40 38,1 ringan
Wanita 56 61,9 Stres 63 60,0
Status Perkawinan sedang
Belum Menikah 6 5,7 Stres berat 11 10,5
Menikah 99 94,3 Stres
Pendidikan Terakhir Berbahaya 3 2,8
D3 52 49,5 Total 105 100
D4 29 27,6
S1 24 22,9 Dari tabel 2 di atas diketahui bahwa
Masa Kerja lebih dari sebagian perawat sebanyak
1-5 tahun 9 8,6
6-10 tahun 57 54,3 63 orang (60%) mengalami stres
11-15 tahun 20 19,0 sedang.
16-20 tahun 13 12,4
21-25 tahun 5 4,8 Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier
26-30 tahun 1 0,95 Berganda Faktor-Faktor Yang
Beban kerja
Ringan 6 5,7 Mempengaruhi Tingkat Stres Kerja
Sedang 91 86,7 Pada Perawat Di Rumah Sakit Jiwa
Berat 8 7,6
Total 105 100 Grhasia Yogyakarta
4
Model Unstandardized t Probabilitas
Coefficients (Sig.)
Constant 17.575 5.383 0,000
Usia (X1) -0,006 -0,324 0,747
Jenis Kelamin (X2) -1.834 -2.972 0,004
Status Perkawinan (X3) 1.272 0,981 0,329
Pendidikan Terakhir (X4) 0,029 0,007 0,939
Masa Kerja (X5) -0,082 -0,279 0,781
Beban Kerja (X6) 2.767 3.361 0,001
2
Adjusted R = 0,118 (18,8%)
F = 3,778 (Sig. = 0,002)
Dependent Variable : Tingkat Stres (Y)
Pada tabel 3 dapat dilihat juga mempengaruhi stres karena
bahwa nilai F hitung adalah 3,778 (Sig. semakin lama seseorang bekerja akan
= 0,002) dan nilai R2 0,118 (18,8%). semakin rentan terkena stres
Nilai significancy jenis kelamin dikarenakan merasa bosan
0,004 p value <0,05 sehingga jenis melakukan sesuatu yang hal sama
kelamin mempengaruhi stres kerja. selama bertahun-tahun7.
Beban kerja nilai significancy 0,001 Jenis Kelamin
p value < 0,05 sehingga beban kerja Pada tabel 1 dapat dilihat
yang paling berpengaruh karena bahwa mayoritas perawat yang
dengan nilai significancy paling kecil bekerja di Rumah Sakit Jiwa Grhasia
dibanding jenis kelamin. Yogyakarta adalah wanita sebanyak
Pembahasan 56 orang (61,9%) dari total 105
Karateristik Responden responden. Perawat wanita
Usia cenderung mempunyai kinerja lebih
Berdasarkan tabel 1, baik dibanding dengan laki-laki8.
diketahui bahwa mayoritas Tetapi lebih cepat menderita stres
responden dalam penelitian ini yaitu dibanding laki-laki9.
sebesar 63,8% (67 orang) berusia 32- Status perkawinan
39. Seseorang yang bersia 30-40 Berdasarkan tabel 1 juga
tahun lebih rentan terkena stres dapat diketahui bahwa lebih banyak
karena beban kerja yang berlebih responden yang berstatus sudah
seperti shift kerja yang tidak teratur, menikah sebanyak 99 orang (94,3%).
dan masa kerja yang terlalu lama Seseorang yang berstatus menikah
5

memiliki tingkat stres lebih tinggi Tingkat stres


10
dibanding yang belum menikah . Pada tabel 2 dapat dilihat
Pendidikan terakhir bahwa responden banyak yang
Berdasarkan tabel 1 juga mengalami stres sedang 63 orang
dapat dilihat bahwa pendidikan (60,0%). Profesi perawat rawan
terakhir pada responden mayoritas terhadap terjadinya stres karena
adalah D3 yaitu sebesar 52 orang perawat mempunyai tekanan
(49,5%). Perawat dengan tingkat psikologis yang tinggi dibanding
pendidikan diploma lebih mudah profesi lainnya14.
terpapar stres dibandingkan perawat Analisis faktor yang berpengaruh
yang pendidikannya lebih tinggi11. pada tingkat stres perawat
Masa kerja Pada tabel 3 hasil perhitungan
Pada tabel 1 juga dapat regresi linier berganda dapat dilihat
diketahui mayoritas responden pada bahwa faktor yang berpengaruh
penelitian ini berada pada masa kerja signifikan terhadap tingkat stres kerja
6-10 tahun yaitu sebesar 57 orang perawat yaitu faktor umur, jenis
(54,3%). Perawat dengan masa kerja kelamin, status perkawinan,
yang lebih sedikit lebih rentan pendidikan terakhir, masa kerja dan
mengalami stres dibandingkan masa beban kerja dibuktikan dengan nilai
kerja yang lebih lama yang sudah signifikansi dengan nilai F hitung

bisa beradaptasi12. sebesar 3,778 dengan signifikan


Beban kerja 0,002 ( p < 0,05).
Pada tabel 1 diketahui bahwa Kontribusi secara bersama-
reponden paling banyak memilih sama faktor yang mempengaruhi
beban kerja sedang yaitu 91 orang tingkat stres kerja perawat adalah
(86,7%). Mengatakan bahwa perawat sebesar 0,118 atau (18,8%) dan
yang bekerja dengan shift lebih akan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
lebih rentan dibandingkan panjang Faktor yang paling berpengaruh pada
mengalami stres13. tingkat stres kerja adalah beban kerja
6

dikarenakan nilai significancy peran penting dalam perkembangan


sebesar 0,001. individu bukan dengan stres kerja18.
Hasil analisa menggunakan Pada tabel 3 dapat dilihat
regresi linier berganda pada tabel 3 bahwa masa kerja tidak berpengaruh
menyatakan bahwa usia tidak pada tingkat stres kerja. Pendapat
berpengaruh pada tingkat stres kerja. lain mengatakan adanya hubungan
Usia tidak mempengaruhi terjadinya antara masa kerja dengan tingkat
stres karena tidak ada orang yang stres kerja yaitu perawat dengan
dapat terhindar dari stres baik balita masa kerja 1-3 tahun mengalami
sekalipun15. stres yang lebih tinggi karena selama
Pada tabel 3 jenis kelamin masa tersebut mereka membutuhkan
mempengaruhi tingkat stres kerja. waktu yang banyak untuk upaya
Wanita lebih cepat menderita stres pembangunan karir sehingga kadang
daripada laki-laki hal ini disebabkan kebutuhan personal dan mentalnya
karena prolaktin wanita lebih tinggi terabaikan19.
sehingga dapat meningkatkan trauma Beban kerja adalah faktor
emosional dan stres fisik16. yang paling berpengaruh pada
Tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat stres kerja, dapat dilihat pada
status perkawinan tidak berpengaruh tabel 3 dengan hasil p value 0,001.
pada tingkat stres kerja. Status Beban kerja berpengaruh signifikan
perkawinan tidak berpengaruh terhadap stres kerja perawat dengan
terhadap tingkat stres dikarenakan p value sebesar 0,01. Beban kerja
stres disebabkan oleh beban dan rotasi shift kerja akan secara
pekerjaannya bukan karena status langsung meningkatka terganggunya
17
perkawinan . kebutuhan dan jadwal sehari-hari
Berdasarkan tabel 3 tingkat seseorang20. Perawat rumah sakit
pendidikan tidak berpengaruh pada jiwa akan mengalami stres semakin
tingkat stres kerja. Tingkat berat beban kerja perawat akan
pendidikan berhubungan dengan meningkatkan stres kerjanya karena
7

mereka lebih sering terpapar dengan kerja perawat sehingga tidak


kewajiban untuk mengontrol terjadi beban kerja yang
kebutuhan emosional pasien berlebih yang dapat
sehingga menyebabkan ansietas yang menimbulkan stres kerja pada
akan berkembang menjadi stres21. perawat.
Kekuatan dan kelemahan b. Melakukan penelitian
penelitian kembali yang lebih objektif
Kekuatan penelitian sesuai dengan kompetensi
A. Belum ada yang melakukan perawat.
penelitian tingkat stres kerja di 2. Bagi Perawat
Rumah Sakit Jiwa Grhasia Melakukan aktivitas untuk
Yogyakarta mengurasi stres seperti olah
B. Penelitian ini menggunakan raga, teknik relaksasi,
regresi linier berganda refreshing pribadi untuk
Kelemahan Penelitian mengurangi stres sesuai
Dalam penelitian ini menggunakan dengan kondisi perawat
kuesioner tertutup sehingga 3. Bagi peneliti selanjutnya
responden tidak dapat mengeksplor a. Perlu dilakukan penelitian
tentang tingkat stres kerja mereka faktor-faktor yang
sesuai keadaan. berpengaruh pada tingkat
KESIMPULAN stres kerja perawat dengan
Faktor yang paling metode yang lain.
berpengaruh pada tingkat stres kerja b. Dapat melakukaan
adalah beban kerja. penelitian lebih lanjut lagi
SARAN mengapa beben kerja yang
1. Bagi instansi berpengaruh pada tingkat
stres kerja perawat.
a. Lebih memperhatikan jam
kerja, lama kerja, dan shift
8

Daftar Pustaka 7. Vanagas, Axelsson, B.,


1. Australian Psycholoical Vanagiene. (2004). Do age,
Society (2012). Under- gender and marital status
Standing and Managing influence job strain
Stress. APS. development for general
2. Spears, A. (2008). Work practitioner ?
Related Stres.Victoria : 8. Al-Ahmadi, H., 2009,
Health and Safety Executive “Factors Affecting
Inc. Performance of Hospital
3. NIOSH, (2008). Exposure to Nurses in Riyadh Region,
Stress Occupational Hazards Saudi Arabia”, International
in Hospital. NIOSH. Journal of Health Care
4. Chiang, Y. M., Chang, Y. Quality Assurance, Vol. 22,
(2012). Stress, depression and No. 1, pp. 40-54
intention to leave among 9. Corwin, E.J (2007). Buku
nurses in different medical Saku Patofisiologi. (edisi 3).
units: Implications for Jakarta : Penerbit Buku
healthcare Kedokteran. EGC
management/nursing practice. 10. Rahmawati, S.
Health Policy, 108 : 149-157 (2008).Analisa Stres Kerja
5. Moustaka, E., & Karyawan pada PT. Bank
Contantinidis, T. C (2010). Rakyat Indonesia (Persero)
Source and effect of Work- Tbk. Cabang Bogor.
related stress in nursing. Departemen Menejemen,
Health Science Journal, Fakultas Ekonomi dan
volume 4, issue 4. Menejemen .Diunduh dari
6. Chapman, A. (2006).Poor http://jurnal.iph.ac.id/index.p
Workplace Health hp/jmenejemen/article/view/1
Extract.Charted Institite of 605/668
Management Publication. 11. Golubic, R., Milosevic, M.,
Knezevic, B., Mustajbegovic,
J. (2009). Work-Related
Stress, Education, And Work
Ability Among Hospital
Nurses : Journal of Advanced
Nursing 65 (10), 2056-2066
9

12. Peterson, J. Z. (2009). Job Universitas Sumatera Utara


Stress, Job Satisfaction And Medan.
Intention To Leave Among 18. Siboro , T. S. (2009).
New Nurses. University of Hubungan Kondisi Kerja
Toronto. Dan Karakterristik Individual
13. Rocha, M. C. P., Martino, M. Dengan Stres Kerja Pada
M. F. D., Kassisse, D. M. G., Pegawai Lembaga
Souza, A. L. (2013). Stres Pemasyarakatan Kls II B
Among Nurses: An Lubuk Pakam 200. Fakultas
Examination of Salivary Ilmu Kesehatan Masyarakat
Cortisol Levels on Work And Universitas Sumatera Utara
Day Off. Medan.
14. Muthmainah, I. (2012). 19. Dimunova, L., Nagyova, I.
Faktor-Faktor Penyebab (2012). The Relationship
Stres Kerja Di Ruangan ICU Between Burnout and the
Pelayanan Jantung Terpadu Length of Work Experience in
Dr. Cipto Mangunkusumo Nurses And Midwives in the
Jakarta. Universitas Slovak Republic.
Indonesia, Depok. 20. Xie, Z., Wang, A., Zhen, B.
15. Olivia, F., 2010. (2011). Nurse burnout and its
Mendampingi Anak Belajar, association with occupational
Bebaskan Anak dari Stres stress in cross-sectional study
dan Depresi Belajar. Jakarta : in Shanghai.
Gramedia, 22. 21. Moustaka, E., &
16. Corwin, E.J (2007). Buku Contantinidis, T. C (2010).
Saku Patofisiologi. (edisi 3). Source and effect of Work-
Jakarta : Penerbit Buku related stress in nursing.
Kedokteran. EGC Health Science Journal,
17. Siboro , T. S. (2009). volume 4, issue 4.
Hubungan Kondisi Kerja
Dan Karakterristik Individual
Dengan Stres Kerja Pada
Pegawai Lembaga
Pemasyarakatan Kls II B
Lubuk Pakam 200. Fakultas
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai