Anda di halaman 1dari 6

ETIKA BISNIS DAN PROFESI AKUNTANSI

RMK PERTEMUAN 4

Tanggung Jawab Moral dan Sosial Bisnis

Oleh :

KELOMPOK 2

1. Ida Ketut Diantari (19)

2. Ni Wayan Pitriyani (25)

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DIPLOMA III AKUNTANSI

TAHUN AJARAN

2021/2022
Etika bisnis ini sangat penting diterapkan dalam perusahaan agar perusahaan memiliki
pondasi yang kuat dan menciptakan value yang tinggi. Setiap perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial yang merupakan bagian dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa
keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat.

Sebuah perusahaan harus memerhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya. Etika
bisnis dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mampu bertanggung jawab terhadap lingkungan
sekitar, menyejahterakan masyarakat sekitar dan juga tanggung jawab kesejahteraan sosial
termasuk karyawannya.

Relativitas Moral Dalam Bisnis


Menurut De George, ada tiga pandangan umum yang dianut :
1. Pandangan pertama adalah norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat
lainnya.
Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara
tempat perusahaan tersebut beroperasi. Yang menjadi persoalan adalah anggapan bahwa
tidak ada nilai dan norma moral yang bersifat universal yang berlaku di semua negara dan
masyarakat, bahwa nilai dan norma moral yang berlaku di suatu negara berbeda dengan
yang berlaku di negara lain. Oleh karena itu, menurut pandangan ini norma dan nilai
moral bersifat relatif. Ini tidak benar, karena bagaimanapun mencuri, merampas, dan
menipu dimanapun juga akan dikecam dan dianggap tidak etis.
2. Pandangan kedua adalah bahwa nilai dan norma moral sendiri paling benar dalam arti
tertentu mewakili kubu moralisme universal, yaitu bahwa pada dasarnya norma dan nilai
moral berlaku universal, dan karena itu apa yang dianggap benar di negara sendiri harus
diberlakukan juga di negara lain (karena anggapan bahwa di negara lain prinsip itu pun
pasti berlaku dengan sendirinya). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa
moralitas menyangkut baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia, oleh karena itu
sejauh manusia adalah manusia, dimanapun dia berada prinsip, nilai, dan norma moral itu
akan tetap berlaku.
3. Pandangan ketiga adalah immoralis naif. Pandangan ini menyebutkan bahwa tidak ada
norma moral yang perlu diikuti sama sekali.

Tanggung Jawab Moral dan Sosial Bisnis


Tanggung jawab perusahaan adalah tindakan dan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi
yang didasarkan pada etika. secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan
nilai moral yang mengarahkan perilaku sesorang atau kelompok masyarakat mengenai baik
atau buruk dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones, etika berkaitan dengan nilai-nilai
internal yang merupakan bagia dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang
berhubungan dengan tanggung jawab social.
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab social:
a. pendekatan moral yaitu tindakan yang didasrkanpada prinsip kesatuan
b. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus didasarkan pada
standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
c. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa yang
dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan secara
adil.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility  adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadapkonsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Pengertian tanggung jawab social perusahaan atau CSR sangat beragam. Intinya, CSR
adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara
holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan
bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy,
corporate community relations, dan community development.
Tanggung jawab perusahaan ( CSR ) yang baik CSR yang baik (good CSR) memadukan
empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan
responsibility, secara harmonis. Ada perbedaan mendasar di antara keempat prinsip tersebut
(Supomo, 2004). Tiga prinsip pertama cenderung bersifat shareholders-driven karena lebih
memerhatikan kepentingan pemegang saham perusahaan.
a. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
-   Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
-   Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya
-   Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu
b. Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
-  Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena hanya berdasarkan hukum
-  Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
c. Lingkup Tanggung jawab Sosial
-  Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat
luas
-  Keuntungan ekonomis
d. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
-  Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
-  Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
-  Biaya Keterlibatan Sosial Keterlibatan social sebagai wujud tanggung jawab sosial
-  Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
e. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
-  Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
-  Terbatasnya Sumber Daya Alam
-  Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
-  Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan Keterlibatan social khususnya,
-  Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
-  Keuntungan Jangka Panjang
f. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
-  Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa
struktur mengikuti strategi
-  Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi
perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup
nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial
Kode Etik Perusahaan

Kode Etik Perusahaan merupakan pedoman internal yang berlaku mengikat di lingkungan
Perseroan yang berisikan seperangkat nilai, etika bisnis, etika kerja, dan norma-norma terkait
kepatutan dan kepatuhan terhadap kebijakan dan ketentuan yang telah dibakukan oleh
perusahaan maupun aturan perundang-undangan di Indonesia. Kode etik ini dirumuskan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan nilai-nilai perusahaan, yaitu Pelayanan Prima,
Reliabilitas, Integritas, Aksesibilitas, Bisnis Berbasis Nilai Tambah dan Kepedulian, serta
dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip moral yang berkembang di perusahaan dan
komitmen yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan visi dan misinya.

Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
dan sesuai asas-asas yang berlaku universal, penerapan kode etik perusahaan ditujukan
sebagai pedoman bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam berperilaku,
berinteraksi dan bertindak sesuai hak dan kewajibannya terhadap pemangku kepentingan
termasuk dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

Selain itu, sasaran lain yang ingin dicapai dari penerapan kode etik perusahaan ini adalah:
 Membangun dan menjaga komitmen Perseroan terhadap penerapan prinsip-prinsip
Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan rambu-rambu etika yang berlaku di
Indonesia guna menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, yaitu melalui penerapan
nilai-nilai perusahaan. Perseroan yang membentuk budaya perusahaan dan perumusan
kebijakan, sistem dan prosedur;
 Menanamkan dan menjaga pemahaman serta penerapan atas tatanan perilaku
karyawan dan jajaran manajemen terhadap etika bekerja yang menunjang
pelaksanaan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sehingga memastikan
kepatuhan Perseroan sebagai entitas bisnis berbadan hukum secara konsisten
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan serta rambu-rambu etika
yang berlaku di Indonesia;
 Menumbuh kembangkan dan menjaga pemahaman di antara pemegang saham dan
para pemangku kepentingan terkait tatanan nilai-nilai perusahaan serta rambu-rambu
etika yang berlaku di Indonesia, sehingga membentuk citra positif Perseroan terkait
kesesuaian pelaksanaan praktik bisnis yang dilakukan oleh Perseroan dengan
ketentuan perundang-undangan dan rambu-rambu etika yang berlaku di Indonesia;
 Memberikan pedoman bagi seluruh karyawan dan jajaran manajemen terhadap
konsep pengambilan keputusan bisnis yang etis, sehingga setiap insan Perseroan
mampu menetapkan langkah atau keputusan bisnis dengan pertimbangan atas
konsekuensi moral dan hukum yang baik. Penerapan kode etik secara sungguh
sungguh diharapkan akan melahirkan suatu budaya perilaku etis di antara karyawan,
baik dalam melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, maupun dalam
membuat keputusan dan menerapkan strategi bisnis sehingga akan terbangun
integritas yang tinggi di antara karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan
mencapai kinerja fundamental yang positif.

Alasan Meningkatnya Perhatian Dunia Bisnis Terhadap Etika


Leonard Brooks menyebutkan 6 alasan mengapa dunia bisnsi makin meningkatkan
perhatian terhadap etika bisnis yaitu :

1. Krisis publik tentang kepercayaan.


Pada umumnya, publik kurang [ercaya terhadap kredibilitas dan kontribusi
perusahaan kepada masyarakat. Skandal demi skandal telah terjadi, sehingga
memudarkan kepercayaan publik. Dewasa ini makin banyak pemimpin puncak
merumuskan standar etika perusahaan untuk mengontrol perilaku yg curangg dan
memperbaiki daya saing.

2. Kepedulian terhadap kualitas kehidupan kerja.


Kekuatan pendorong kedua yg membangkitakn kesadaran terhadap etika bisnis
adalah meningkatnya nilai nilai masyarakat pada mutu kehidupan kerja atau quality of
works life (QWL). Hal ini tampak pada felksibilitas waktu kerja, penekanan pada
kebugaran dan kesehatan, pengasuhan anak di perusahaan, dan lain-lain.

3. Hukuman terhadap tindakan yg tidak etis.


Hukuman secara yudiris dan ekonomis di kenakan pada perusahaan-perusahaan
yg melakukan tindakan ilegal seperti, diskriminasi pekerjaan, pelanggaran standar polusi,
keamanan dan kesehatan kondisi kerja, dan lain-lain. Pemrintah di negara-negara maju
telah menyatakan tekad untuk menegakkan hukum guna melindungi lingkungan alam dan
pegawai dari praktek manajemen yg sewenang-wenang.

4. Kekuatan kelompok pemerhati khusus.


Kelompok kelompok pemerhati khusus (Lembaga Swadaya Masyarakat)
senantiasa menjadikan korporasi yg mengancam kesejahteraan publik sebagai sasaran
media masa. Lembaga perlindungan konsumen, akan meyampaikan kritik yg bisa
berdampak negatif pada kepercayaan konsumen apabila ditemukan adanya
penyimpangan yg dilakukan korporasi.

5. Peran media dan publisitas.


Publisitas melalui peningkatan perhatian media massa juga menjadi kepedulia
korporasi dewasa ini. Media massa sebagi pihak berkepentingan sangat berpengaruh
dalam membentuk opini publik tentang krporasi. Oleh karena itu, korporasi senantiasa
membina hubungan dengan media massa dan responsif tehadap media massa.

6. Mengubah format organisasi dan etika perusahaan.


Bagi korporasi yg berkembang dengan jaringan usaha yg luas dan terpencar
secara geografis, mempunyai aliansi, mitra usaha, pusat keuntungan yg independen,
timbul masalah etis yg menyangkut opersaional korporasi. Sruktur organisasi,hubungan
tanggungjawab antar unit dan jaringa korporasi senantiasa perlu dikaji ulang dari sudut
efisiensi, efektivitas, dan nilai-nilai pedoman aplikasinya untuk tagihan organisasi
maupun Individu.

Simpulan
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaan atau berusaha. Tanggung jawab sosial bisnis merupakan aktivitas
perusahaan sebagai integral guna kelangsungan hidup perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

h tt ps :/ /d ok um e n. t ip s / do c um e n ts /r e la t i vi t as - mo ra l- da la m- bi s n is -
5 69 eb 34 79 40 ec .h tm l

h tt ps :/ /w w w .j ur na l. id / i d/ b lo g /e t ik a - bi s n is -d an -t an gg un g- ja w a b- s os ia l-
p er us ah aa n/

h tt p: // a na c ah y an i ng ru m. b lo gs po t. co m / 20 19 /0 5 /g a mb a ra n- u mu m- pr of es i -
b is ni s - pa da .h tm l

h tt p: // w w w . in do mo bi l m ul t i j as a. co m / id / gc g / et i qu e- c od e

Anda mungkin juga menyukai