Anda di halaman 1dari 7

Wanastra

Vol IX No.1 Maret 2017

Kesalahan Tata Bahasa (Grammar) Pada Makalah Mahasiswa Program Studi


Bahasa Inggris ABA BSI Jakarta
Baiatun Nisa
Akademi Bahasa Asing BSI Jakarta
Jl. Salemba Tengah No. 45 Jakarta Pusat
baiatun_nisa@bsi.ac.id

Abstract- The aims of the research is to know grammatical mistakes in the text Introduction on English students’
papers, and it is also to know the cause of the occurrence of such errors. This case study was undertaken within an
English Department at the Academy of Foreign Language of Bina Sarana Informatika (ABA BSI) Jakarta academic
year 2015/2016. This research was conducted in study subjects of Essay Writing. This research used descriptive
method with content and discourse analysis on the text. The result showed that students still do not understand
enough the structure of a paragraph. The errors occurred in the technical understanding of the target language. But
even so there was also little evidence of the influence of the mother tongue of the mistakes that students made.
Students have to understand more the subject-verb agreement.

Key Words: Grammatical mistakes, Essay Writing, Native Language Inferences

I. PENDAHULUAN Berbeda dengan kekeliruan, kesalahan muncul


Linguistik adalah kajian mengenai manusia. Adalah karena kurangnya kemampuan (competence) dari
wajar bagi manusia membuat kesalahan. Banyak pemakai bahasa. Oleh karenanya, kesalahan ini sering
usaha telah dilakukan untuk menunjukkan keunikan terjadi berulang-ulang. Jadi dapat disimpulkan bahwa
bahasa bagi manusia. Manusia yang sering disebut kekeliruan (mistake) merupakan kesalahan yang
sebagai homo sapiens juga memiliki istilah lain yaitu terjadi karena kekhilafan sehingga bersifat sementara,
homo loquens. Hal ini terkait dengan kebijaksanaan sedangkan kesalahan (error) merupakan kesalahan
manusia yang merupakan konsekuensi dari bahasa yang terjadi karena kurangnya kompetensi pembelajar
yang dimilikinya. Oleh karena itu, linguistik sehingga bersifat konsisten. Sebagaimana
seringkali dianggap sebagai kajian langsung diungkapkan oleh James (1998: 78), bahwa: Jika
mengenai umat manusia dan semestinya menjadi ilmu pembelajar cenderung mampu untuk memperbaiki
yang paling manusiawi dari semua disiplin ilmu. kesalahan dalam outputnya, maka dapat diasumsikan
bahwa bentuk yang ia pilih bukanlah bentuk yang
Kesalahan adalah hal yang unik dari manusia, dimaksudkan, dan kita bisa mengatakan bahwa
sehingga manusia tidak hanya disebut sebagai homo kesalahan tersebut merupakan kekeliruan. Jika, di sisi
sapiens dan homo loquens tapi juga disebut sebagai lain, pembelajar dengan cara apapun tidak mampu
homo errans. Membuat kesalahan adalah manusiawi untuk melakukan koreksi, kita mengasumsikan bahwa
dan tidak ada makhluk lain yang membuat kesalahan. bentuk yang digunakan oleh pembelajar merupakan
Hewan dan benda mati tidak berbuat kesalahan. Bila bentuk yang dimaksudkan, dan itu adalah kesalahan.
berbuat kesalahan dan berbicara adalah sifat unik dari
manusia, maka untuk berbuat kesalahan dalam Analisis kesalahan mempelajari kesalahan-kesalahan
berbicara atau kesalahan berbahasa semestinya yang dibuat oleh para pembelajar, yang dapat diamati,
menjadi penanda dari puncak keunikan manusia. dianalisis, diklasifikasikan untuk mengungkapkan
suatu sistem yang sedang beroperasi pada pembelajar
Dalam usaha menguasai bahasa asing, seorang (Corder, 1981: 10).
pembelajar seringkali melakukan kekeliruan
(mistake) dan kesalahan (error). Kekeliruan adalah Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek
suatu kesalahan yang disebabkan oleh kekhilafan yang wajib dimiliki oleh setiap pembelajar bahasa.
semata. Oleh karenanya, kesalahan ini kecil Keterampilan ini dilatih mulai dari tingkat kalimat
kemungkinannya akan terulang lagi sebab sebenarnya sederhana hingga kompleks. Pembelajar dilatih untuk
yang bersangkutan telah mengetahuinya, misalnya menerapkan pengetahuan teknik penulisan kalimat
salah ucap. yang benar baik secara substansi, struktur serta

p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438 17


Wanastra
Vol IX No. 1 Maret 2017

grammar dengan menghasilkan kalimat-kalimat,


paragraf-paragraf, hingga esai. II. KAJIAN TEORETIS
A. Analisis Kesalahan
Dalam mempelajari bahasa Inggris, pembelajar pun 1) Definisi
akan melatih kemampuan yang sama. Bagi pelajar Analisis kesalahan adalah kegiatan yang biasa
Indonesia, bahasa Inggris merupakan bahasa asing. dilakukan oleh guru kepada siswanya yang bertujuan
Perlakuan yang diberikan dalam proses pembelajaran agar siswa tersebut tidak melakukan kesalahan yang
dan pengajarannya pun akan berbeda. Karena dilihat sama lagi. Seperti yang dikemukakan oleh Ellis
sebagai bahasa target yang asing, maka kemungkinan (2008: 68) analisis kesalahan adalah suatu prosedur
besar akan muncul permasalahan atau kesalahan pada kerja yang biasa dilakukan oleh para peneliti dan guru
saaat pembelajar berusaha memiliki kompetensi bahasa, misalnya untuk pengumpulan data,
bahasa tersebut. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam
pula ditemukan pada hasil tulisan pembelajar ketika data, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian
ia memproduksi kalimat, paragraf, ataupun esai. kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta
James (1998:8) menjelaskan pernyataan yang pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan
diutarakan oleh Travel dan Hawkins bahwa para kesalahan.
pembelajar bahasa akan terhambat ketika mereka
melakukan kesalahan dalam usaha mereka mencapai Analisis Kesalahan secara independen atau secara
kompetensi seperti penutur asli dari bahasa yang lebih objektif mendeskripsikan bahasa antara si
mereka pelajari. Karena itu kita perlu membatasi dan pembelajar (yaitu versi bahasa target menurut
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan mereka) dan bahasa target itu sendiri, yang diikuti
pembelajar agar dapat memperoleh kompetensi dengan perbandingan antara keduanya, untuk
layaknya para penutur asli. menemukan ketidakcocokan. Perbedaan mendasar
antara analisis kontrastif dan analisis kesalahan
Mengingat pentingnya sebuah analisa kesalahan adalah bahwa bahasa ibu tidak ikut diperbandingkan.
dalam membantu pembelajar bahasa, maka untuk Kesalahan dapat secara utuh dijelaskan dalam bahasa
melihat bentuk-bentuk kesalahan apa saja yang bisa target, tanpa harus merujuk ke bahasa pertama si
ditemukan dalam tulisan yang dihasilkan pembelajar, pembelajar.
maka penulis melakukan analisis kesalahan pada
salah satu tulisan yang dihasilkan oleh pelajar Menurut Corder (1981: 11), ada tiga alasan mengapa
Indonesia yang mempelajari bahasa Inggris sebagai analisis kesalahan penting untuk dilakukan. Ketiga
suatu bentuk studi kasus. alasan tersebut yaitu pertama, hasil analisis kesalahan
Dalam studi kasus ini, penulis melakukan analisa berperan penting bagi pembelajar karena ia dapat
kesalahan untuk meneliti aspek-aspek kesalahan apa mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat
saja yang terdapat dalam teks Pendahuluan pada tercapai dan hal-hal apa saja yang harus dikerjakan
makalah mahasiswa semester empat program studi untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
bahasa Inggris ABA BSI Jakarta. Kedua, sebagai aspek terpenting, analisis kesalahan
Uraian permasalahan dari tulisan ini adalah sebagai perlu dilakukan karena dapat membantu pembelajar
berikut: 1) Bagaimana bentuk kesalahan tingkat dalam mempelajari dan memahami bahasa melalui
grammar dalam teks Pendahuluan pada makalah kesalahan dan memperbaikinya. Ketiga, dengan hasil
mahasiswa; 2) Bagaimana bentuk kesalahan tingkat analisis kesalahan, pengajar dapat mengetahui
wacana dalam teks Pendahuluan pada makalah bagaimana pembelajar mempelajari atau memperoleh
mahasiswa; 5) Apakah penyebab terjadinya bahasa dan strategi atau proses yang digunakan oleh
kesalahan-kesalahan tersebut? pembelajar dalam mempelajari bahasa.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui
kesalahan grammar dan wacana dalam teks Tidak hanya bagi pembelajar, analisis kesalahan juga
Pendahuluan pada makalah mahasiswa program studi sangat penting bagi guru dalam: (1) menentukan
bahasa Inggris ABA BSI Jakarta, 2) Mengetahui urutan bahan pengajaran, (2) memutuskan pemberian
penyebab pemunculan kesalahan tersebut. penekanan, penjelasan, dan praktek yang diperlukan,
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Manfaat (3) memberikan remidi dan latihan-latihan, dan (4)
teoritis: memperkaya pengembangan keilmuan memilih butir-butir untuk keperluan tes profisiensi
khususnya dalam pembelajaran dan pengajaran pembelajar (Sridhar, 1980: 103). Dengan demikian,
bahasa Inggris, 2) Manfaat praktis: menjadi masukan kegiatan analisis kesalahan ini lebih bersifat
yang berguna dalam memberikan gambaran antisipasi pedagogis daripada bersifat psikologis.
terhadap kesalahan grammar dan wacana yang terjadi
dalam hasil tulisan mahasiswa.

18 p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438


Wanastra
Vol IX No.1 Maret 2017

2) Kesalahan Berbahasa (3) Kesalahbentukan (misformation); yang


Menurut James (1998:8) kesalahan berbahasa adalah berarti kesalahan membentuk suatu konstruksi
pentimpangan yang dilakukan tanpa disengaja dan frasa atau kalimat dalam suatu tuturan.
kesalahan itu tidak bisa diperbaiki oleh penutur (4) Kesalahurutan (misordering); yang berarti
sendiri, hal ini dikarenakan ketidaktahuan pembelajar pengurutan atau penyusunan unsur-unsur
itu sendiri. bahasa dalam suatu konstruksi frasa atau
Kesalahan berbahasa dapat didefinisikan sebagai kalimat secara tidak benar atau tidak sesuai
potongan bahasa yang tidak berhasil. Meskipun dengan kaidah gramatika bahasa target.
belum cukup mendalam, definisi tersebut adalah
cukup untuk tahap awal pembahasan ini. Analisis 4. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa
kesalahan adalah proses menentukan insiden, Menurut Brown (1981: 113), terdapat empat
karakteristik, sebab dan akibat dari bahasa yang tidak sumber kesalahan bahasa, yaitu transfer interlingual,
berhasil tersebut. Fokus utama ditujukan kepada transfer intralingual, Konteks Pembelajaran dan
kesalahan dan analisisnya dalam konteks pengajaran Strategi Komunikasi.
dan pembelajaran bahasa asing dan bahasa kedua. (a) Transfer Interlingual (Interlanguage Transfer)
Transfer interlingual disebabkan oleh interferensi
3) Klasifikasi kesalahan bahasa ibu. Kesalahan ini biasanya terjadi pada
Berikut adalah taksonomi atau sistem klasifikasi yang tahap awal pembelajaran bahasa dimana para
digunakan untuk memprediksi kesalahan berbahasa pembelajar belum familiar dengan tata bahasa
menurut Dulay (1982: 146-189): yang baru. Tata bahasa ibu adalah satu-satunya
(a) Taksonomi kategori linguistik yang dimiliki oleh para pembelajar sehingga tata
Taksonomi kategori linguistik mengklasifikasikan bahasa tersebut terkadang digunakan untuk
kesalahan atas komponen bahasa dan konstituen menyusun kalimat dalam bahasa asing yang
bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, kesalahan dipelajari.
diklasifikasikan menjadi: (b) Transfer Intralingual (Intralanguage Transfer)
(1) Kesalahan pada tataran fonologi; Transfer intralingual disebabkan oleh bahasa
(2) Kesalahan pada tataran morfologi dan target yang sedang dipelajari oleh para
sintaksis; pembelajar. Kesalahan ini biasanya juga terjadi
(3) Kesalahan pada tataran semantik dan kata; dan pada tahap awal pembelajaran. Kesalahan ini
(4) Kesalahan pada tataran wacana. menunjukkan bahwa para pembelajar mengalami
perkembangan dalam proses pembelajarannya.
Berdasarkan konstituen bahasa, bahasa (c) Konteks Pembelajaran (Context of Learning)
memprediksi unsur-unsur bahasa yang terdapat Kesalahan ini diakibatkan oleh tidak adanya tutor
dalam komponen bahasa, misalnya frasa dan atau pengajar dalam suatu proses pembelajaran.
klausa dalam tataran sintaksis atau morfem- Jadi para pembelajar menafsirkan sendiri apa yang
morfem gramatikal dalam tataran morfologi. telah mereka pelajari sendiri. Hal ini berbahaya
dan sering mengakibatkan salah penafsiran dan
(b) Taksonomi kategori strategi lahir terjadinya kesalahan-kesalahan.
Taksonomi kategori strategi lahir digunakan (d) Strategi Komunikasi (Communicative Strategy)
untuk memprediksi strategi pemerolehan dan Dalam menyampaikan gagasannya, terkadang
pembelajaran bahasa asing yang dilakukan oleh para pembelajar menggunakan cara yang berbeda-
pembelajar. Taksonomi ini menuntut peneliti beda. Cara-cara ini terkadang bisa diterima, tapi
untuk memperhatikan pengidentifikasian proses juga terkadang tidak bisa diterima oleh penerima
kognitif pada saat pembelajar merekonstruksi pesan. Hal ini akan menyebabkan miskomunikasi.
bahasa barunya. Dalam taksonomi strategi lahir
tersebut, terdapat empat macam kesalahan, yaitu: B. Tata Bahasa (Grammar)
(1) Penghilangan (omission); yang berarti Menurut Lyons (1968:54) dalam belajar
penghilangan satu atau lebih unsur-unsur bahasa Inggris, salah satu masalah terbesar yang
bahasa yang diperlukan dalam suatu frasa atau dihadapi oleh pembelajar yaitu tata bahasa
kalimat. Penghilangan tersebut menyebabkan (grammar). Lebih lanjut Lyons menjelaskan bahwa
konstruksi frasa atau kalimat tersebut menjadi ―tata bahasa adalah bentuk kata-kata dari bahasa itu
kurang tepat. sendiri dan kombinasi mereka dalam frasa, klausa dan
(2) Penambahan (addition); yang berarti kalimat‖.
penambahan satu atau lebih unsur-unsur Ahli lain seperti Richard dan Schmidt (2002:
bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu 7) mendefinisikan tata bahasa sebagai suatu deskripsi
konstruksi frasa atau kalimat. dari struktur bahasa dan suatu cara di mana unit-unit

p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438 19


Wanastra
Vol IX No. 1 Maret 2017

linguistik, seperti kata-kata dan frasa, dikombinasikan dalam bentuk tulisan pada tempat dan masa yang
untuk menghasilkan kalimat dalam suatu bahasa. Tata berbeda dengan pembaca tulisannya.
bahasa tersebut biasanya memperhitungkan makna Langan (2008:6) menyebutkan orang yang membaca
dan fungsi yang dimiliki oleh kalimat-kalimat dalam apa yang kita tulis mungkin tidak mengenal kita,
sistem bahasa secara menyeluruh. setuju dengan kita, atau mendukung kita. Jika ingin
berkomunikasi secara efektif dengan pembaca, kita
Selain itu, Ur (1996: 75) juga menyatakan bahwa tata harus menyediakan bukti yang kuat untuk setiap ide
bahasa merupakan suatu cara untuk menempatkan yang diutarakan. Sehingga perbedaan mendasar antar
kata-kata secara bersamaan sehingga tercipta satu menulis dengan berbicara adalah: dalam menulis,
kalimat yang gramatikal dan berterima. Oleh karena setiap ide yang kita ajukan harus didukung dengan
itu, dalam bahasa Inggris, I am a student dikatakan alasan-alasan khusus atau detil.
gramatikal; sedangkan I a student atau I is a student Dari teori di atas dapat disintetiskan bahwa bahasa
dikatakan tidak gramatikal. (dan budaya) yang berbeda memiliki pola wacana
tulisan yang berbeda. Maksudnya bahwa pembelajar
Dari ketiga definisi dari para ahli di atas, dapat bahasa Inggris memiliki kecenderungan tertentu,
dikatakan bahwa tata bahasa memberikan aturan yang berasal dari bahasa ibu-mereka (native
tentang bagaimana mengkombinasikan kata-kata language), tentang bagaimana menata tulisan mereka.
menjadi kalimat. Dalam proses pembelajaran bahasa
asing, seorang pembelajar bahasa tidak lepas dari III. METODE PENELITIAN
kesalahan–kesalahan berbahasa. Hal itu merupakan Penelitian ini menggunakan metode desktiptif dengan
hal yang mendasar karena pembelajar bahasa asing teknik analisis isi dan wacana pada teks. Penelitian ini
bukan merupakan penutur asli dari bahasa tersebut. dilakukan pada mahasiswa program studi bahasa
Oleh karena itu, perlu adanya proses pembelajaran Inggris ABA BSI Jakarta tahun akademik 2015/2016.
untuk memperbaiki kesalahan berbahasa agar dapat Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran mata
meningkatkan kemampuan berbahasanya. kuliah Essay Writing. Data dalam penelitian ini
adalah teks yang diambil dari bagian Pendahuluan
C. Kemampuan Menulis dari makalah mahasiswa. Penelitian ini menggunakan
DePorter (2004:179) mengungkapkan bahwa Menulis teknik inventori yang dilanjutkan dengan teknik
merupakan aktivitas seluruh otak yang menggunakan pemunculan dan pendaftaran.
otak kanan (emosional), dan otak kiri (logika). Otak
kanan (emosional), mencakup : semangat, emosi, Teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai
warna, imajinasi, gairah, ada unsur baru, dan berikut: (a) Pemunculan dan Pendaftaran; (b)
kegembiraan. Otak kiri (logika), mencakup : Identifikasi kesalahan; (c) Pengkategorian
perencanaan, outline, tata bahasa, penyuntingan, Kesalahan; (d) Status: Kesalahan atau Kekeliruan; (e)
penulisan kembali, penelitian, tanda baca. Diagnosis. Menurut Moleong (2008:174-180), dalam
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari memeriksa keabsahan data, terdapat beberapa kriteria,
empat aspek keterampilan berbahasa. Nunan yaitu: (a) Kredibilitas yang meliputi keikutsertaan,
(1993:35) mengatakan bahwa menulis merupakan ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan
suatu aktivitas berbahasa yang rumit dan kompleks teman sejawat. Kecukupan referensi, kajian kasus
yang tidak hanya terjadi pada pembelajaran bahasa negatif, pengecekan anggota; (2) Keterangan dengan
asing namun pada pembelajaran bahasa kedua dan teknik uraian rinci; (3) Kebergantungan dengan
bahkan bahasa pertama. teknik audit; dan (4) Kepastian dengan audit
Jadi, keterampilan menulis memang tidak hanya kepastian.
dirasa sulit oleh seseorang yang mempelajari suatu
bahasa asing karena tidak hanya melibatkan unsur- IV. PEMBAHASAN
unsur bahasa seperti leksikal, sintaksis, dan semantik A. Pemunculan dan Pendaftaran
yang berbeda dari bahasa pertamanya selama ini, Data yang akan dianalisis berupa sebuah teks yang
tetapi juga aspek menulis lainya. terdiri atas 3 paragraf tentang latar belakang
penulisan judul sebuah makalah oleh seorang
Power dan Hubbard (1991: 68-69) mendefinisikan mahasiswa semester IV ABA BSI Jakarta dengan
keterampilan menulis sebagai sebuah media latar belakang bahasa pertamanya bahasa Indonesia.
komunikasi seseorang dengan dirinya dan dengan Seluruh kalimat dalam tulisannya telah diketik ulang
orang lain pada tempat dan waktu yang berbeda. dan disusun menggunakan penomoran sehingga akan
Artinya bila seseorang menulis maka ia berusaha mempermudah penunjukan dalam analisa.
untuk mengungkapkan maksud dan keinginannya

20 p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438


Wanastra
Vol IX No.1 Maret 2017

1). Basically every people in this world need Love. 2). diakhiri dengan –s sebagai penanda orang ke tiga
It comes when someone feel something strange grow tunggal.
in his or her heart, when everything seem nice and
beautiful, when something always gives a bright 3). Kalimat 3: Sometimes love which begins in a great
colour in his or her life. 3). Many People said that impression, ending… terdapat kesalahan paralelisme
Love is a mystery. 4). Nobody can guess the ending of antara kata kerja begins dengan ending yang
that love, sometimes love which begins in a great seharunya ends agar paralel dan menandakan makna
impression, ending in scattered and vice versa Love tunggal sehingga cocok dengan subyek kalimat love.
which begins in scattered, ending in a happiness.
5). Love have a big value in life because we need love 4). Masih di kalimat 4: in scattered and vice versa
from family, from parents, from friends, and also love which begins in scattered, ending in a happiness.
from someone special. 6). Through a relationship, we Kata sifat scattered seharusnya diikuti oleh kata
will know what love means is, we can understand and benda yang dijelaskannya. Dan happiness adalah kata
respect each other. 7). For this case, the writer benda yang tidak bisa dihitung sehingga tidak tepat
wants to discuss about love between man and woman. menggunakan artikel a di depannya. Kesalahan pada
8). We can say that love is a miracle because love can kata kerja end kembali terjasi di bagian akhir kalimat
change the impossible things become possible. 9). ini.
Someone who has bad behaviour can be changed
because of love, when he or she is falling in love with 5). Di kalimat 5: Love have a big value…Kesalahan
someone. 10). But most people think that the wealthy paralelisme kembali ada. Subyek tunggal love
can buy a happiness of love, its wrong anyway. 11). seharusnya diikuti kata kerja tunggal has.
We need love eventhough we have so many treasure
or wealthy. 12). In fact, money can not buy happiness. 6). Kalimat 6: … we will know what love means is,
13). There is no usage to through the relationship … Terdapat kesalahan berupa penandaan tense lebih
with love, it will be useless. dari satu means dan is dalam penyusunan klausa kata
14). That is why the writer wants to analyze about benda.
love in a woman heart. 15). The writer wants to know
about love deeper and show the readers especially 7). pada kalimat 9: Someone who has bad behaviour
man that money is not everything. 16). The woman can be changed because of love, … Penggunaan
need love, without love woman’s heart never be kalimat pasif yang tidak pada tempatnya. Kalimat ini
touched. 17). Love need sacrifice and also struggle. seharusnya bermakna aktif. Penggunaan because
18). That is the reason why the writer uses: “LOVE memberikan makna aktif. Jika ingin menjadi pasif
IN A WOMAN’S HEART IN NOVEL GYPSY LOVER maka by yan digunakan.
WRITTEN BY DENISE ROBINS” as the title.
8). Di kalimat 10: buy a happiness.. Kembali
B. Identifikasi Kesalahan kesalahan dalam mengelompokan happiness sebagai
a. Kesalahan Tingkat Grammar kata benda kongkrit yang dapat dihitung, bukan
1). Di kalimat 1: Basically every people in this world abstrak.
need* love. Terdapat kesalahan mendasar pada
subject-verb agreement antara every people dengan 9). Kalimat 11: we have so many treasure or
kata kerja need yang seharusnya menggunakan wealthy.. kata keterangan kuantitas many tidak tepat
akhiran –s karena subyek kalimat sifatnya tunggal. digunakan untuk mendeskripsikan treasure yang
Kemungkinan pelajar ini melihat subyek dari kalimat termasuk ke dalam kelompok uncountable noun. Kata
tersebut adalah people bukan every people, dimana wealthy tidak paralel dengan treasure karena berbeda
every memberikan makna tunggal pada kata benda jabatan kata.
apapun yang mengikutinya meskipun kata benda
tersebut berbentuk jamak 10). Kalimat 13: There is no usage to through..
terdapat kesalahan interpretasi terhadap kata through
2). Pada kalimat ke-2: It comes when someone feel (kata keterangan) yang dianggap sebagai kata kerja,
something strange grow in his or her heart, when padahal bukan. Kalimat ini membutuhkan kata kerja
everything seem nice and beautiful, when something go sebelum through.
always gives a bright colour in his or her life.
Kesalahan yang sama juga ditemukan di kalimat ini. 11). Di kalimat 16: The woman need love.
…someone feel, …something strange grow, Penggunaan artikel the tidak tepat untuk
…everything seem, ketiga kata kerja tersebut tidak mendeskrisikan makna umum dari subyek woman.

p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438 21


Wanastra
Vol IX No. 1 Maret 2017

Sehingga the harus dihilangkan dan woman menjadi indefinite article seperti everybody, someone, dan
jamak women. sebagainya sebagai penanda ketunggalan. Konsistensi
kesalahan pada struktur paragraf juga
12). Kalimat 17: Love need sacrifice... Kesalahan mengindikasikan mahasiswa tersebut belum
subject-verb agreement juga kembali terjadi. Love menguasai sepenuhnya konsep dasar serta aturan
adalah subyek tunggal maka kata kerja need dalam penulisan sebuah paragraf.
mengikuti dengan berkahiran -s.
5. Diagnosis
b. Kesalahan Tingkat Wacana Apakah ada pengaruh bahasa ibu (L1)
Pada tingkat ini akan dilihat apakah ketiga terhadap tulisan mahasiswa tersebut? Ada, dan hal ini
paragraf tersebut memenuhi syarat-syarat struktur terlihat jelas ketika mahasiswa tersebut
paragraf, esai, kesatuan dan koherensi. menterjemahkan scattered sebagai kata kerja
Kalimat-kalimat pada paragraf pertama tidak berserakan dan through sebagai kata kerja melalui.
mendukung kalimat utama paragraf tersebut yakni
Basically every people in this world need love. V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Sehingga paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan A. Kesimpulan
ide. Kalimat-kalimat yang lain justru Setelah melakukan analisis pada tingkat
mendeskripsikan ide yang berbeda dari kalimat grammar dan wacana dapat ditarik kesimpulan bahwa
utamanya. mahasiswa ini harus memahami kembali subject-verb
Sementara itu paragraf ke dua memiliki dua agreement lesson. Selain itu, mahasiswa ini juga
ide utama: ). Love have a big value in life dan the belum memahami struktur sebuah paragraf.
writer wants to discuss about love between man and Kesalahan-kesalahan yang ada lebih kepada
woman. Satu paragarf hanya boleh memiliki satu idea pemahaman teknis dari bahasa target. Namun
utama yang didukung oleh kalimat-kalimat lain yang walaupun begitu ada juga sedikit bukti pengaruh
menjelaskan lebih jauh ide utama tersebut. Kesalahan bahasa ibu terhadap kesalahan yang mahasiswa
mendasar dan fatal ditemukan di paragraf ini. tersebut buat.
Kesalahan pada paragraf ke tiga adalah B. Implikasi
dengan memulai kalimat pertamanya dengan Dari hasil penelitian di atas, maka implikasi
ungakapan kesimpulan That is why the writer wants untuk:
to analyze about love in a woman heart. Ini 1. Pembelajar
seharusnya diletakkan di akhir paragraf. Hasil penelitian ini merupakan bahan acuan
Keseluruhan paragraf masih memiliki untuk perbaikan dalam menguasai
kesalahan dasar lain seperti koherense atau aliran ide keterampilan menulis dalam bahasa Inggris.
melalui kalimat serta hubungan antar kalimat yang 2. Pengajar
biasanya dibantu oleh kata-kata penghubung yang Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam
menyatakan sebab akibat, kontras, tambahan, waktu, menentukan penekanan materi pengembangan
alasan, pengandaian dan sebagainya. keterampilan menulis dalam bahasa Inggis
seperti kompetensi yang dimiliki penutur asli.
3. Mengkategorasikan Kesalahan C. Saran
Terdapat konsistensi dari mahasiswa dalam 1. Pelajar
membuat kesalahan khususnya dalam hal subject- Latihan akan membuat kemajuan. Latihlah
verb agreement dengan pemunculan sekitar 6 kali. terus kemampuan berbahasa Inggris dengan
Selain itu ada beberapa kasus kesalahan lain seperti terus menerus, khususnya dalam hal ini
paralelisme, countable-uncountable nouns, dan part keterampilan menulis.
of speech. Yang palig menarik adalah adanya dua 2. Pengajar
kata scattered dan through yang dianggap sebagai Perhatikan pengajaran konsep dasar penulisan
kata kerja. paragraf serta aspek gramatika yang cenderung
menyulitkan atau malah dianggap sepele tetapi
4. Status: kesalahan atau kekeliruan justru menjadi bumerang bagi pelajar yang
Jika melihat konsistensi mahasiswa dalam ingin meningkatkan kemampuan berbahasa
membuat beberapa kesalahan terutama dalam hal Inggrisnya.
kesesuaian antara subyek dengan kata kerja, dapat 3. Peneliti lain
diinterpretasikan bahwa mungkin mahasiswa ini Masih banyak aspek lain yang belum
menggunakan pemahaman dasar bahwa subyek dieksplorasi untuk dijadikan obyek dalam
kalimat biasanya manusia, makhluk hidup lain atau analisis kesalahan
benda tanpa mempertimbangkan penggunaaan

22 p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438


Wanastra
Vol IX No.1 Maret 2017

REFERENSI

Brown, H. D. Principles of Language Learning and


Teaching. (4 Ed.). Longman: Addison
Wesley Longman, 2000.
Corder, P. The Significance of Learner’s Errors.
Richards, J.C. & Schmidt, R. 2002.
Longman Dictionary of Language Teaching
and Applied Linguistics. Pearson Education
Limited, 1999.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum
Learning : Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa, 2004
Ellis, R. The Study of Second Language Acquisition.
(2 Ed). Oxford University Press, 2008.
James, Carl. Error in Language Learning and Use.
London: Longman, 1998.
Langan, John. College Writing Skills. McGraw-Hill
International, 2008.
Lyons, John. Language and Linguistics. Cambridge
University Press, 1981.
Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Rosdakarya.
Nunan David. Designing Tasks for Communicative
Classroom. USA: Cambridge University
Press, 1993.
Power, Brenda Miller dan Ruth Hubbard. Literacy in
Process. USA: Heinemann Educational
Books, 1991
Sridhar, N.S. “Contrastive Analysis, Error Analysis,
and Interlanguage: Three Phases of One
Goal.” In Kenneth Croft (Ed.), 1980.
Ur, Penny. A Course in Language Teaching.
Cambridge University Press, 1991.

p-ISSN 2086-6151 e-ISSN 2579-3438 23

Anda mungkin juga menyukai