Anda di halaman 1dari 5

Toksoplasmosis 

adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler


yaitu Toksoplasma gondii. Penyakit ini mempunyai gejala klinik dengan manifestasi yang sangat
bervariasi.
Sebagian besar pasien bahkan tidak memberikan gejala dan tidak diketahui telah terinfeksi. Pada banyak
pasien termasuk bayi dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, toksoplasmosis dapat
mengancam jiwa. Bagi ahli kebidanan dan penyakit kandungan, toksoplasmosis penting karena dapat
menyebabkan penyakit pada ibu yang tak diketahui penyebabnya dan sangat potensial
menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam
kandungan dan kecacatan pada bayi.

Toksoplasmosis : Pengertian, Ciri, Gejala, Penyebab & Pencegahan (seputarilmu.com)

Pengertian Toksoplasmosis
Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit pada manusia dan hewan
berdarah panas yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, protozoa yang
bertindak sebagai parasit. Toksoplasmosis ini juga dapat disebut sebagai
zoonosis.

Toxoplasma berasal dari bahasa Yunani kuno tóxon yang berarti cekung dan
plásma yang artinya bentuk, sehingga Toxoplasma merupakan organisme
berbentuk cekung atau menyerupai bulan sabit.

Organisme ini pertama kali ditemukan di tahun 1908 pada limpa dan hati seekor
hewan pengerat yang disebut gundi (Ctenodactylus gundi) di Afrika.

Orang sehat yang terpapar toxoplasma biasanya punya daya tahan tubuh kuat
sehingga tidak mengalami gejala apa pun karena parasit hanya akan “tertidur”
dalam tubuh.

Namun apabila daya tahan tubuh menurun, kondisi ini akan memicu untuk
parasit penyebab toksoplasme “terbangun” dan memulai perkembangan gejala
nyata

Kehidupan T. gondii bergantung pada organisme lain yang disebut inang atau
hospes. Terdapat dua jenis inang dalam parasitologi, yaitu inang definitif dan
inang perantara.

Inang definitif merupakan organisme tempat suatu parasit hidup dan


berkembang biak secara seksual, sedangkan inang perantara adalah organisme
tempat parasit hidup dan berkembang biak secara aseksual.
Inang definitif T. gondii adalah hewan golongan Felidae seperti kucing domestik
(Felis catus), sedangkan inang perantaranya adalah semua jenis hewan
berdarah panas seperti burung dan mamalia, termasuk manusia.

Faktor Risiko Toksoplasmosis


 Tengah hamil
Sedang mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif jangka
panjang
 Mengidap HIV/AIDS
 Menjalani kemoterapi

Ciri-Ciri Toksoplasmosis
 Sakit kepala
 Kebingungan
 Koordinasi motorik yang buruk
 Gerakan tak terduga pada kaki atau tangan
 Masalah kerja pada paru-paru dan infeksi umum pada pasien dengan
AIDS
 Penglihatan kabur karena infeksi retina yang berat

Gejala Toksoplasmosis
 Infeksi pada tahap awal kehamilan juga akan menyebabkan keguguran
atau kematian janin
 Kejang
 Pembesaran limpa pada hati
 Mata dan kulit kuning
 Infeksi mata yang parah
 Berkurangnya kualitas pendengaran
 Gangguan psikotik

Penyebab Toksoplasmosis
 Terdapat kontak langsung dengan feses dari kucing yang mengandung
parasit toksoplasma. Kucing liar yang menangkap tikus atau sering
mengkonsumsi daging mentah beresiko tinggi mengandung parasit
toksoplasma di dalam tubuhnya.
 Makan dan minum dari makanan dan minuman yang terkontaminasi
parasit. Daging domba, daging babi, dan daging rusa mudah
terkontaminasi parasit. Oleh sebab itu harus dimasak dengan optimal
untuk menghindarinya.
 Perabot rumah tangga yang terkontaminasi, seperti pisau dapar, papan
potong, dan alat-alat masak yang bersentuhan langsung dengan daging
yang terkontaminasi.
 Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran tidak bersih.
 Melakukann transplantasi organ atau transfuse darah yang mengandung
parasit toxoplasmosis.
 Pada ibu hamil, menyebabkan gangguan kehamilan seperti keguguran,
kelahiran mati, atau toksoplasmosis kongenital yang menimbulkan
kerusakan otak, kehilangan pendengaran, dan gangguan penglihatan
pada bayi pada saat atau beberapa bulan atau tahun setelah dilahirkan.

Stadium Hidup Toksoplasmosis


 Takizoit (Tachy – Cepat) merupakan sebuah periode pertumbuhan cepat
yang terjadi pada fase infeksi akut. Pada stadium ini, T. gondii berbentuk
melengkung seperti sabit dan aktif bergerak, terdistribusi ke bagian-bagian
tubuh inangnya.
 Bradizoit (Brady – Lambat) yang juga dikenal sebagai sista jaringan
yakni suatu fase perkembangbiakan lambat yang menjadi ciri khas infeksi
kronis. Pada stadium ini, T. gondii menetap di jaringan tubuh inang dalam
jangka waktu yang lama. Daging hewan yang mengandung bradizoit
merupakan sumber infeksi apabila dimakan oleh makhluk hidup lain.
 Oosista atau Ookista (Oocsyt) ialah salah satu hasil reproduksi seksual
T. gondii yang terjadi di dalam tubuh inang definitif. Oosista keluar dari
usus Felidae bersama dengan tinja dan mampu bertahan di lingkungan
sebagai sumber infeksi bagi makhluk hidup lain.

Diagnosis Toksplasmosis
 Amniocentesis – Dokter akan mengambil sampel air ketuban ibu hamil
saat usia kehamilan di atas 15 minggu. Dengan tes ini, dapat diketahui
apakah janin turut terinfeksi toksoplasmposis atau tidak.
 USG – Pemeriksaan juga penting dilakukan untuk memeriksa apakah
terdapat gejala yang tidak normal pada janin. Usai proses melahirkan pun,
bayi akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk melihat apakah ada
kerusakan akibat infeksi pada tubuhnya.

Komplikasi Toksoplasmosis
 Toksoplasmosis Okular – Peradangan dan luka pada mata yang
diakibatkan oleh parasit. Penyakit ini bisa menyebabkan gangguan
penglihatan, muncul floater (seperti ada benda kecil yang melayang-
layang menghalangi pandangan) pada mata, hingga kebutaan.
 Toksoplasmosis Kongenital – Terjadi saat janin yang dikandung ikut
terinfeksi toksoplasmosis. Hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan pada janin. Misalnya hidrosefalus, epilepsi, kehilangan
pendengaran, kerusakan otak, gangguan kemampuan belajar, penyakit
kuning, toksoplasmosis okular, dan cerebral palsy.
 Toksoplasmosis Serebral – Jika pengidap gangguan sistem imun tubuh
terinfeksi oleh toksoplasmosis, infeksi tersebut bisa menyebar ke otak dan
bisa mengancam nyawa pengidapnya. Beberapa gejala yang bisa muncul,
antara lain sakit kepala, kebingungan, gangguan koordinasi, kejang-
kejang, demam tinggi, bicara tidak jelas, serta toksoplasmosis okuler.

Pencegahan Toksoplasmosis
 Gunakan sarung tangan saat berkebun atau memegang tanah.
 Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
 Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang makanan.
 Pastikan untuk mencuci semua peralatan dapur dengan bersih setelah
memasak daging mentah.
 Selalu cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
 Hindari konsumsi susu kambing non-pasteurisasi atau produk-produk yang
terbuat darinya.
 Hindari kotoran kucing pada wadah kotoran kucing atau tanah, terutama
bagi yang memelihara kucing.
 Berikan kucing makanan kering atau kalengan daripada daging mentah.
 Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak.
 Jagalah kesehatan kucing peliharaan.
 Hindari untuk memungut serta memelihara kucing liar.
 Gunakan sarung tangan dan masker muka saat membersihkan wadah
kotoran.

Anda mungkin juga menyukai