DISTRIBUSI NORMAL
Di susun oleh :
Zahra Nabila Akmal (1905015263)
Kelas :
1B (Kesehatan Masyarakat)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang kita
nanti-nanti syafa’at-Nya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpah nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik ataupun sehat pikiran sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Biostatistik Deskriptif. Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran oleh pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat
kesalahan di makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Jakarta, 2020
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dikenalnya distribusi normal
diawali oleh kemajuan yang
pesat dalam
pengukuran pada abad ke 19.
Pada waktu itu, para ahli
matematika dihadapkan
pada suatu tantangan
mengenai fenomena
variabilitas pengamat atau
interna
yang artinya bila seorang
mengadakan pengukuran
berulang-ulang maka
hasilnya akan berbeda-
beda.Yang menjadi
permasalahan adalah nilai
manakah
yang dianggap paling tepat
dari semua hasil pengukuran
tersebut. Maka
kemudian berdasarkan
kesepakatan maka nilai rata-rata
dianggap paling tepat
dan semua penyimpangan dari
rata-rata dianggap suatu
kesalahan atau error.
Abraham de Moivre adalah
yang pertama kali
memperkenalkan
distribusi normal ini dan
kemudian dipopulerkan oleh
Carl Fredreich Gauss.
Sehingga nama lain distribusi
ini adalah distribusi Gauss.
Gauss mengamati
hasil dari percobaan yang
dilakukan berulang-ulang, dan
dia menemukan hasil
yang paling sering adalah nilai
rata-rata. Penyimpangan baik
ke kanan atau ke
kiri yang jauh dari rata-rata,
terjadinya semakin sedikit.
Sehingga bila disusun
maka akan terbentuk
distribusi yang simetris.
Satu-satunya distribusi
probabilitas dengan variabel
random kontinu adalah
distribusi normal. Ada dua
peran yang penting dari
distribusi normal .Pertama,
distribusi normal memiliki
beberapa sifat yang
mungkin untuk digunakan
sebagai patokan dalam
mengambil suatu kesimpulan
berdasarkan hasil sampel
yang diperoleh.
Pengukuran sampel digunakan
untuk menafsirkan parameter
populasi.
Kedua, distribusi normal
sangat sesuai dengan
distribusi empiris,
sehingga dapat dikatakan
bahwa semua kejadian
alami akan membentuk
distribusi ini. Karena alasan
inilah sehingga distribusi ini
dikenal sebagai
distribusi normal dan grafiknya
dikenal sebagai kurva normal
atau kurva gauss.
Karena begitu pentingnya
ketepatan dalam pengambilan
kesimpulan suatu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dikenalnya distribusi normal diawali oleh kemajuan yang pesat dalam pengukuran pada
abad ke 19. Pada waktu itu, para ahli matematika dihadapkan pada suatu tantangan mengenai
fenomena variabilitas pengamat atau interna yang artinya bila seorang mengadakan pengukuran
berulang-ulang maka hasilnya akan berbeda-beda.
Yang menjadi pertanyaan adalah nilai manakah yang dianggap paling tepat dari semua
hasil pengukuran tersebut. Maka kemudian berdasarkan kesepakatan maka nilai rata-rata
dianggap paling tepat dan semua penyimpangan dari rata-rata dianggap suatu kesalahan atau
error.
Abraham de Moivre adalah yang pertama kali memperkenalkan distribusi normal ini dan
kemudian dipopulerkan oleh Carl Fredreich Gauss. Sehingga nama lain distribusi ini adalah
distribusi Gauss.
Gauss mengamati hasil dari percobaan yang dlakukan berulang-ulang, dan dia
menemukan hasil yang paling sering adalah nilai rata-rata. Penyimpangan baik ke kanan atau ke
kiri yang jauh dari rata-rata, terjadinya semakin sedikit. Sehingga bila disusun maka akan
terbentuk distribusi yang simetris.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,dapat di rumuskan beberapa masalah yaitu :
1. Apakah Distribusi normal sangat sesuai dengan distribusi empiris?
2. Apakah Setiap penyimpangan rata-rata dapat presentase terhadap seluruh luas kurva?
C. Tujuan
1 . Untuk Mengetahui Pentingnya distribusi normal dalam statistika?
2 . Untuk Mengetahui Ciri-ciri distribusi normal?
3 . Untuk Mengetahui Kurva normal?
BAB II
PEMBAHASAN
Kurva berbentuk simetris dan menyerupai lonceng hingga mean, median dan modus
terletak pada satu titik.
Ekor kurva mendekati absis pada penyimpangan 3 SD ke kanan dan ke kiri dari rata-rata
dan ekor grafik dapat dikembangkan sampai tak terhingga tanpa menyentuh sumbu absis.
Dapat pula bentuk kurva normal dengan µ yang berbeda atau dengan µ dan σ yang
berbeda
2. Cara luas
Kurva normal adalah kurva yang simetris, yang berarti bahwa kurva ini akan membagi luas
kurva menjadi 2 bagian yang sama.Seluruh luas kurva = 1 atau 100% dan rata-rata (µ) membagi
luas kurva menjadi 2 bagian yang sama.Berarti luas tiap belahan adalah 50%.
Setiap penyimpangan rata-rata dapat ditentukan presentase terhadap seluruh luas kurva.
penyimpangan ke kanan dan ke kiri :
-.penyimpangan 1 SD = 68,2% dari seluruh luas kurva.
-.penyimpangan 2 SD = 95,5% dari seluruh luas kurva.
-.penyimpangan 3 SD, = 99,7% dari seluruh luas kurva.
Proses standarisasi dapat dilakukan dengan transformasi rumus (kurva normal standar) :
Z=x-µ
σ
x = nilai variable random
µ = rata-rata distribusi
σ = simpang baku
Z = nilai standar, yaitu besarnya penyimpangan suatu nilai terhadap rata-rata yang
dinyatakan dari unit SD.
Standarisasi penting dilakukan karena ada variabel random yang memiliki satuan yang berbeda-
beda, seperti cm, kg, bulan.
Untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan sebuah table yang menunjukkan luas area di
bawah kurva normal antara nilai rata-rata dan suatu nilai variable random yang dinyatakan dalam
unit SD.
Misalnya : luas 95% adalah 1,96 SD.
Berarti luas daerah di dalam kurva normal antara rata-rata dengan 1,96 SD ke kanan
adalah 0,475.
Karena luas kurva ke kanan dan ke kiri sama, maka luas penyimpangan 1,96 ke kanan
dan ke kiri dari rata-rata adalah 0,95 (95%).
Dari hasil perhitungan di atas ternyata pengambilan sampel pada populasi yang tidak
berdistribusi normal akan menghasilkan rata-rata sampel yang sama dengan rata-rata populasi
µ = µ
Dari berbagai percobaan yang telah dilakukan ternyata bila jumlah sampel ditambah
sedikit saja maka akan menghasilkan distribusi rata-rata yang mendekati distribusi normal.
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Distribusi normal standard (baku) adalah distribusi normal yang memiliki sifat khusus,
yaitu distribusi dengan : rata-rata(µ) = nol(0) dan simpangan baku(σ) = satu(1). Distribusi
normal standard (baku) muncul sebagai solusi dari adanya masalah dalam penyusunan tabel
distribusi normal. Masalah tersebut ialah kenyataan bahwa terdapat banyak sekali macam
distribusi normal dipengaruhi oleh nilai rata-rata dan simpangan baku nya. Oleh karena itu agar
kita tetap dapat mencari probabilitas suatu interval dengan menggunakan langkah praktis melalui
tabel distribusi normal daripada perhitungan metode integral yang lebih kompleks, maka
digunakanlah apa yang disebut dengan distribusi normal standard (baku).
Distribusi normal sangat sesuai dengan distribusi empiris, sehingga dapat dikatakan
bahwa semua kejadian alami akan membentuk distribusi ini. Karena alasan inilah sehingga
distribusi ini dikenal sebagai distribusi normal dan grafiknya dikenal sebagai kurva normal atau
kurva gauss
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_densitas_probabilitas
http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1270:distribusi-
normal-standard-baku&catid=38:distribusi-normal&Itemid=70
http://ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Statistika%202%20Akun/M4.pdf
http://www.slideshare.net/IpinaSevenfoldism/distribusi-normal-kel-9
https://www.google.com/search?client=firefox-
a&hs=gRh&rls=org.mozilla:id:official&q=distribusi+normal+baku&spell=1&sa=X&ei=MB3K
UvmfMYmziAeju4HwDA&ved=0CCYQ