Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2005-2025

Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 adalah


terwujudnya masyarakat Kabupaten Sragen mandiri, maju dan berbudaya dengan
bertumpu pada keunggulan pertiwi. Kondisi tersebut diharapkan sebagai landasan
bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur serta
cerdas
Sebagai ukuran tercapainya Kabupaten Sragen yang sejahtera, mandiri,
maju dan berbudaya. Pembangunan Daerah dalam 20 tahun mendatang diarahkan
pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut:
A. Terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia dalam mendukung keberadaan
masyarakat Kabupaten Sragen yang cerdas, sehat, berdaya saing, berbudaya,
serta bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ditandai oleh hal-hal berikut:
1. Meningkatnya penguasaan IPTEK sekaligus untuk memacu menuju
masyarakat informasi.
2. Meningkatnya pengembangan diri merupakan tugas bagi setiap individu
agar dirinya menjadi jiwa yang lebih inovatif, kreatif dan sikap
enterpreneurship.
3. Meningkatnya karakter masyarakt yang berbudaya, tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang
dicirikan dengan watak dan perilaku yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong,
berjiwa patriotik, berkembang dan dinamis.
4. Meningkatkan kualitas SDM yang ditandai dengan meningkatnya Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
5. Meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan memperoleh
pendidikan yang layak.
6. Meningkatnya perluasan pelayanan kesehatan.

37
7. Mantapnya kearifan lokal yang tercermin dalam meningkatnya peradaban,
harkat, dan martabat manusia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian
masyarakat.
8. Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
B. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik, demokratis, dan
bertanggungjawab, yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Memberdayakan lembaga-lembaga demokratis (politik) yang kokoh dan
bermanfaat dalam pendidikan politik masyarakat.
2. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah.
3. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang bersih, berwibawa, beretika, dan bertanggungjawab
serta mampu mendukung pembangunan daerah yang bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN).
4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu
pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.
5. Berkembangnya sistem dan iklim demokrasipada berbagai aspek
kehidupan politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang
berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral, masyarakat
yang mandiri.
6. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi tuntutan
perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
7. Meningkatnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
C. Terwujudnya perekonomian daerah yang berbasis pada ekonomi Kerakyatan
dan Potensi Unggulan Daerah serta rekayasa teknologi, ditandai oleh hal-hal
berikut :
1. Memacu akselerasi pembangunan di daerah-daerah yang masih lamban
perkembangannya, seperti wilayah utara Bengawan Solo.
2. Berusaha terus untuk mengurangi jumlah penduduk miskin,”peledakan”
penduduk, dan konsentrasi pengendalian penguasaan tanah.

38
3. Tercapaianya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita pada akhir periode
pembangunan jangka panjang mencapai tingkat kesejahteraan setara
dengan provinsi-provinsi yang maju di Indonesia.
4. Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif. Sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, dan
pariwisata, didukung dengan sektor lain yang berdaya saing tinggi menjadi
basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien sehingga
menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing global, menjadi motor
penggerak perekonomian, disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan
lebih bermutu.
5. Ketersediaan kebutuhan pokok dapat dipertahankan pada tingkat aman
melalui swasembada pangan disertai dengan tersedianya instrumen
jaminan pangan pada tingkat masyarakat.
6. Berkembangnya perindustrian, perdagangan, pariwisata, agroindustri
pedesaan serta sektor usaha lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
7. Optimalnya pemanfaatan aset dan produk daerah yang berdaya saing
tinggi sebagai sumber-sumber kekayaan daerah.
D. Terwujudnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang
pengembangan wilayah, guna merealisasikan Sragen ASRI, aman, damai, dan
bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan batin melalui :
1. Memantapkan jaringan infrastruktur wilayah yang andal, sehingga dapat
meningkatkan akselerasi pembangunan daerah.
2. Mempercepat pembukaan isolasi daerah dan membentuk kawasan-
kawasan pertumbuhan baru.
3. Terpenuhinya dan meratanya kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan
dasar seluruh wilayah Kabupaten Sragen.
4. Membangun kamtibmas secara mantap dan terkendali.

39
5. Terpenuhinya kebutuhan perumahan rakyat layak huni yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas pendukungnya untuk mewujudkan daerah tanpa
pemukiman kumuh.
E. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera didukung dengan
kepastian hukum, penegakan HAM dan kesetaraan gender, ditandai oleh hal-
hal sebagai berikut:
1. Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial, tercapainya
penduduk tumbuh seimbang, serta peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan.
2. Berkurangnya tingkat pembangunan terbuka dan jumlah penduduk miskin.
3. Makin meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang
didukung oleh penegakan HAM.
F. Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
optimal dan tetap menjaga kelestarian fungsi dalam menopang kehidupan,
ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun keseimbangan pemanfaatan dan kelestarian SDA serta
lingkungan hidup serta menjaga fungsi pemanfaatan ruang (tata ruang)
yang serasi
2. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada
pelestarian lingkungan hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya
fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung
kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi dan seimbang.
3. Terpeliharanya kekayaan dan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya
alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal
pembangunan daerah.
4. Terjaganya kualitas sumber daya air, udara, dan tanah sesuai baku mutu
dan terlindunginya kesehatan masyarakat dari dampak akibat pencemaran.
5. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta mengurangi dampak
bencana alam.

40
ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005-2025
Untuk mencapai tingkat kesejahteraan, kemajuan, dan kelestarian yang
diinginkan, arah pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:

Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusi Yang Cerdas,


Sehat, Berbudaya, Beriman Dan Bertaqwa Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
1. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Sragen diarahkan pada peningkatan,
pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
dan terjangkau di semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan, peningkatan
penciptaan tata kelola pendidikan.
2. Peningkatan kemampuan akademis, profesionalisme, dan peningkatan jaminan
kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan serta pemerataan distribusi
guru.
3. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah yang berkualitas sebagai upaya
pemenuhan sekolah standar nasional dan sekolah standar nasional bertaraf
internasional, melalui pembangunan/penyediaan dan peningkatan fasilitas
pendidikan
4. Peningkatan dan pembangunan sekolah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan
pasar kerja dan menciptakan lapangan kerja mandiri.
5. Penuntasan buta huruf dan wajib belajar melalui program paket A, B, dan C
juga perlu terus dikembangkan.
6. Pengembangan pendidikan non formal dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pencari kerja sesuai perkembangan iptek.
7. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melelui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan,
pencegahan, dan penanggulangan berbagai penyakit menular termasuk
HIV/AIDS, serta khusus kekurangan energi dan protein, peningkatan mutu
tenaga kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan perbaikan manajemen
kesehatan.

41
8. Pembangunan pemuda diarahkan pada terwujudnya pengembangan sikap dan
perilaku pemuda yang beriman dan bertaqwa, mandiri, inovatif, dan kreatif,
peningkatan kualitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan
pemberdayaan pemuda sebagai subyek pembangunan, melalui pengembangan
lembaga kepemudaan yang berwawasan kebangsaan.
9. Pembangunan olah raga siarahkan untuk menciptakan dan mengembangkan
budaya berolah raga bagi masyarakat, dengan harapan terwujudnya kehidupan
yang sehat disamping mengembangkan secara simultan pengembangan olah
raga prestasi melalui pengembangan sarana dan prasarana olah raga yang
memadai.
10. Peningkatan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ajaran
agama, mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam dalam
kegiatan pelayanan kehidupan beragama serta meningkatkan pemahaman
nilai-nilai ajaran agama dan mendorong dilaksakannya ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan rasa saling percaya dan
menciptakan harmonisasi antar kelompok umat beragama yang penuh
toleransi dan tenggang rasa.
11. Pembangunan dan penguasaan IPTEK diarahkan untuk mewujudkan
masyarakat informasi.
12. Pembangunan kewirausahaan diarahkan untuk pengembangan individu agar
menjadi jiwa yang lebih inovatif, kreatif dan sikap enterpreneurship.

Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Demokratis dan


Bertanggung jawab
1. Meningkatkan peran lembaga-lembaga demokratis diarahkan untuk
pendidikan politik masyarakat.
2. Perencanaan pembangunan wilayah diarahkan tidak hanya merencanakan
pembangunan fisik semata, tetapi juga merencanakan ruang dimana
sumber daya manusia ter dapat didalamnya. Sehingga dari segi
perencanaan pembangunan wilayah yang meliputi wilayah-wilayah yang
berada di Kabupaten Sragen dalam konteks keterkaitan anatar wilayah dan

42
wilayah pembangunan maju dan kurang maju, perencanaan pembangunan
daerah ditujukan untuk mendapatkan kehidupan dan penghidupan yang
maju dan sejahtera.
3. Dalam mencapai kinerja pelayanan publik yang prima berbasis pada
partisipasi masyarakat, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat
yang dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi dari pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat. Sehingga pelayanan fasilitas benar-
benar merupakan refleksi dari kebutuhan riil masyarakat atau kebutuhan
dasar yang merupakan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Di
samping itu, perlu adanya pemberdayaan dan perwujudan aparatur
pemerintah yang mumpuni dan bersih, serta ditunjang oleh sarana dan
prasarana pelayanan secara memadai dalam rangka menuju tata
kepemerintahan yang baik.
4. Perbaikan pengelolaan keuangan daerah bertumpu pada sistem anggaran
yang transparan, bertanggung jawab, dan dapat menjamin efektivitas
pemanfaatan. Pengelolaan keuangan daerah akan terus ditingkatkan dalam
rangka mewujudkan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah, sehingga
dapat meningkatkan volume perputaran keuangan di daerah dan
terwujudnya optimalisasi fungsi lembaga pengelolaan keuangan daerah.
5. Pengembangan investasi dengan meningkatkan pelayanan kepada pihak
swasta yang akan menanamkan modalnya di daerah dengan penyediaan
informasi yang dibutuhkan, memfasilitasi kerjasama usaha, percepatan
waktu pelayanan dan lain sebagainya.
6. Penegakan hukum yang dilandasi prinsip-prinsip keadilan terutama dalam
menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih, serta meningkatkan
kualitas produk hukum daerah sesuai kewenangan yang dimiliki serta
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk hukum yang
dikeluarkan kabupaten atau kota, untuk menghindari lahirnya produk yang
memberatkan masyarakat untuk mewujudkan peraturan perundangan
daerah yang mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan
ketertiban dan keadilan.

43
7. Peningkatan kerjasama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam rangka
memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif setiap daerah;
menghilangkan ego pemerintahan daerah yang berlebihan; serta
menghindari timbulnya inefisiensi dalam pelayanan publik. Pembangunan
kerjasama antardaerah melalui sistem jejaring antar daerah akan sangat
bermanfaat sebagai sarana berbagi keuntungan dari kerjasama, maupun
berbagi tanggungjawab pembiayaan secara proporsional, baik dalam
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana maupun dalam
pembangunan lainnya.
8. Untuk mewujudkan kesejahteraan masayarakat desa dilakukan melalui
pemberdayaan masyarkat desa. Pemerintah Kabupaten Sragen memandang
perlu untuk memberdayakan masyarakat desa karena pemberdayaan
tersebut bersifat strategis dan dilakukan melalui penyiapan landasan
berupan institusi masyarakat yang memperkuat perkembangan masyarakat
di masa mendatang dan memberdayakan masyarakat yang berbasis
komunitas desa untuk mengatasi masalah yang ada dengan melaksanakan
kegiatan yang dikelola secara demokratis, transparan dan akuntabel.
9. Pembangunan aparatur diarahkan untuk mewujudkan sosok dan kinerja
aparatur pemerintahan yang profesional dan berkarakter. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan mendorong pola pengembangan karir yang
menuju pada pengembangan profesionalisme, pengembangan standar
kompetensi aparatur, dan peningkatan kesejahteraan aparatur termasuk
perangkat desa. Di samping itu secara bertahap juga dilakukan perubahan
terhadap mental dan budaya birokrasi agar cepat dan tanggap dalam
merespon tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan kualitas dan kuantitas
pelayanan publik.
10. Pengembangan kebijakan pemerintah yang disusun berdasarkan pada
kajian dan analisis yang mendalam disertai dengan dukungan data dan
informasi yang muthakir, valid dan dapat dipercaya. Oleh karena itu,
pembangunan statistik akan dimulai dengan menata kewenangan dan
kelembagaan statistik daerah, diikuti dengan pengembangan pusat data
statistik daerah yang terintegrasi dengan pusat, updating secara ketat setiap

44
data dan informasi yang berada pada tingkat sektoral sehingga bermanfaat
bagi perumusan indikator pembangunan daerah yang terimplementasi
secara berkelanjutan.
11. Penataan kelembagaan kearsipan daerah sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki daerah, pembangunan sistem kearsipan daerah, pengembangan
sarana dan prasarana pendukung kearsipan daerah, peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga kearsipan.
12. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah yang memadai
melalui pembangunan dan pengembangan beberapa Sistem Informasi
Manajemen di masing-masing Satuan Kerja yang nantinya akan
diintegrasikan melalui jaringan internet maupun intranet.
13. Memelihara kondisi keamanan dan ketertiban yang cukup kondusif di
daerah dengan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya
tindakan-tindakan yang dapat menggangu keamanan dan ketertiban, dalam
rangka mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang mampu melindungi keseluruhan warga masyarakat dari
gangguan ketertiban dan keamanan.
14. Meningkatkan kepemimpinan daerah yang saling asah, asih, dan asuh
dengan prinsip ”Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso,
Tutwuri Handayani” dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang antara lain tercermin dan meningkatnya nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Pemerintah Kabupaten Sragen.

Mewujudkan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Kerakyatan


dan Potensi Unggulan Daerah
1. Memacu akselerasi pembangunan diarahkan untuk memacu perkembangan
wilayah yang pembangunannya lamban seperti wilayah utara Bengawan
Solo
2. Perekonomian daerah dikembangkan ke arah perekonomian daerah yang
berorientasi dan berdaya saing global dengan memanfaatkan sebesar-
besarnya potensi lokal yang memperhatikan sumber daya alam secara

45
bekelanjutan, membangun keterkaitan sistem produksi dan distribusi yang
kokoh.
3. Perekonomian daerah dikembangkan berlandaskan prinsip demokrasi
ekonomi yang memperhatikan terjaminnya kesempatan berusaha dan
bekerja bagi seluruh masyarakat yang masih lemah dan mendorong
tercapainya penanggulangan kemiskinan.
4. Kelembagaan ekonomi dibangun dan dikembangkan guna menciptakan
regulasi dan perijinan yang efisien, efektif, dan non-diskriminatif;
menjaga, mengembangkan, dan melaksanakan iklim persaingan usaha
secara sehat serta melindungikonsumen; mendorong pengembangan
standarisasi produk dan jasa untuk meningkatkan daya saing;
meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah
sehingga menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan
memperkuat basis ekonomi dalam negeri.
5. Pembangunan Pertanian diarahkan untuk menjaga ketahanan dan
kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan produktivitas
pertanian dalam negeri, yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan
pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu
maupun harga yang terjangkau.
6. Pembangunan sarana dan prasarana energi dan ketenagalistrikan diarahkan
pada pengembangan sarana dan prasarana energi utnuk meningkatkan
akses dan pelayanan listrik, ketersediaan untuk kecukupan energi untuk
industri bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
7. Pembangunan di bidang perikanan diarahkan untuk meningkatkan
produksi perikanan yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani ikan, dengan tetap menjaga kelestarian habitat ikan.
8. Perdaganagn daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan
transaksi perdagangan produk-produk pertanian dan industri, dan menjaga
distribusi dan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok di seluruh
wilayah pedesaan, dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

46
9. Pembangunan sektor industri diarahkan untuk memperkuat basis industri
yang mempunyai daya saing, baik di pasar lokal maupun internasional,
meningkatkan peran industri unggulan daerah sebagai modal penggerak
perekonomian daerah, serta meningkatkan peran sektor industri kecil dan
menengah terhadap struktur industri, sehingga terjadi keseimbangan peran
antara industri besar dengan industri kecil dan menengah.
10. Jasa infrastuktur dan keuangan dikembangkan di tingkat pedesaan dengan
pengembangan keprofesian, penguasaan dan pemanfaatan teknologi
informasi, yang mampu menyediakan sumber pendanaan di pedesaan
dalam pengembangan kegiatan perekonomian dan pengentasan
kemiskinan di pedesaan.
11. Pengembangan sektor-sektor strategis didayagunakan untuk memperkuat
perekonomian daerah. Sistem agribisnis dan agroindustri diperkuat sebagai
motor penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian yang
menhasilkan produk-produk secara efisien, modern, dan berkelanjutan
agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh.
12. Efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah sektor-sektor pertanian
ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar lokal dan internasional serta
untuk memperkuat basis produksi daerah. Hal ini merupakan faktor
strategis karena berkenaan dengan pembangunan pedesaan, pengentasan
kemiskinan dan keterbelakangan, dan penguatan ketahanan pangan.
13. Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada perluasan lapangan kerja,
peningkatan kualitas tenaga kerja, kesejahteraan dan perlindungan serta
kemandirian tenaga kerja yang berwawasan wirausaha (enterpreneur)
sehingga mampu bersaing di era global.
14. Pengembangan keterampilan tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas dan daya saing, dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
teknis sesuai dengan tuntutan pasar kerja, serta pengemabnagn dan
pemerataan balai-balai latihan kerja daerah.
15. Pembangunan UKM diarahkan untuk menciptakan ekonomi kerakyatan
yang berdaya saing, mandiri, serta mampu menembus pasar global dengan
mengembangkan kerjasama strategis dan sinergis antar pelaku usaha,

47
mengembangkan rumpun industri, mempercepat alih teknologi dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
16. Koperasi didorong untuk berkembang luas melalui peningkatan kapasitas
usaha dan keterampilan pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong
adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan usaha.
17. Usaha peningkatan investasi di daerah diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk
pencapaian kemakmuran bagi rakyat. Pengembangan investasi dilakukan
dengan mengembangkan iklim usaha yang kondusif, menjamin kepastian
berusaha dan peningkatan kualitas sistem pelayanan investasi, serta
pemenuhan sarana dan prasarana pendukung investasi.
18. Pengembangan dan beragamnya lembaga keuangan di daerah akan
memberikan alternatif pendanaan lebih banyak bagi investasi di daerah.
Setiap jenis investasi akan memperoleh sumber pendanaan yang sesuai
dengan karakteristik jasa keuangan.
19. Transmigrasi dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mengurangi pengenagguran dan kemiskinan di daerah, serta
untuk meningkatkan dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dari berbagai keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, proses rekruitmen dan pelatihan keterampilan bagi calon
transmigran menjadi prioritas untuk menciptakan transmigran yang
tangguh, mampu menciptakan peluang usaha mandiri dengan jiwa
wirausaha.
20. Kepariwisataan dikembangkan agar mamopu mendorong kegiatan
ekonomi daerah, meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan
masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja.
Pengembangan kepariwisataan memanfaatkan keragaman pesona
keindahan alam, peninggalan-peninggalan sejarah dan potensi daerah.

Mewujudkan Prsarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan


Kawasan.

48
1. Memantapkan jaringan infrastruktur wilayah diarahkan untuk
meningkatkan akselerasi pembangunan daerah.
2. Penyediaan dan pengembangan berbagai fasilitas perhubungan yang
menunjang kelancaran pembanguanan ekonomi, memenuhi kebutuhan
dasar bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas/kegiatan, pengembangan
akses transportasi, darat ke seluruh pelosok wilayah dalam rangka
mendukung pembangunan sektoral dan regional dan pelayanan mobilitas
barang dan jasa demi tercapainya pemerataan hasil-hasil pembangunan
antar wilayah. Pembangunan sarana dan prsarana perhubungan lebih
diarahkan kepada kawasan-kawasan sentra industri.
3. Pembangunan sumberdaya air diarahakn guna mencapai keandalan
ketersediaan air diwujudkan dengan kegiatan membangun waduk, waduk
lapangan (embung) bendungan, pompa, jaringan drainase, pengendalian
mutu air serta pemanfaatan kembali air drainase, ditunjang oleh keandalan
pengelolaan jaringan air.
4. Pembangunan kelistrikan diarahkan pada pengemabnagn kemampuan
pemenuhan kebutuhan tenaga listrik daerah dan peningkatan kemampuan
pelayanannya. Peningkatan kemampuan kebutuhan listrik ini dapat
dilakukan dengan mencari sumber-sumber baru di wilayah potensial untuk
dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) termasuk penggunaan
mikrohidro (pembangkit listrik mini) terutama di wilayah pedesaan. Di
samping itu pembangunan kelistrikan juga diarahkan dengan membangun
jaringan distribusi listrik sampai pelosok pedesaan sehingga diharapkan
terjadi peningkatan kemampuan jangkauan pelayanan kebutuhan listrik
baik untuk kepentingan industri maupun untuk kepentingan rumah tangga
dapat terwujud secara lebih merata.
5. Pembangunan perumahan diarahkan pada peningkatan penyediaan
perumahan dan lahan bagi masyarakat yang berpendapatan rendah, beserta
peningkatn pemenuhan kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana dasar
bagi kawasan rumah sederhana sehat. Dalam mendukung pemenuhan
lingkungan perumahan yang sehat diberikan fasilitasi pembiayaan

49
prasarana dan sarana lingkungan perumahan, terutama pada kawasan
kumuh perkotaan.
6. Penanganan persampahan dan drainase pada permukiman diarahkan pada
peningkatan kesadaran seluruh pihak yang terlibat terhadap pentingnya
peningkatan pengelolaan dan pelayanan persampahan dan drainase, serta
memberikan ruang yang kondusif bagi masyarakat dan dunia usaha untuk
berperan secara aktif dalam pelayanan persampahan, tidak hanya di bidang
transportasinya tapi juga dalam pengelolaan tempat pembuangan akhir
(TPA).
7. Pembangunan penataan ruang diarahkan pada pembangunan wilayah yang
terpadu, nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan
pembangunan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan rencana tata
ruang sebagai landasan atau acuan kebijakan spasial bagi pembangunan
lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,
serasi, dan seimbang. Rencana pembangunan dijabarkan dan
disinkronisasikan kedalam rencana tata ruang yang konsisten, baik materi
maupun jangka waktunya.
8. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan
cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayh-wilayah
tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan
ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah
administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata
rantai proses industri dan distribusi.
9. Pembangunan kota kabupaten, kota kecamatan, dan kota kecil
diseimbangkan pertumbuhannya dengan mengacu pada sistem
pembangunan perkotaan propinsi dan nasional. Upaya itu diperlukan untuk
mencegah terjadinya pertumbuhan fisik kota yang tidak terkendali, serta
untuk mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota
besar, dengan cara menciptakan kesempatan kerja, termasuk peluang
usaha, di kota-kota menengah dan kecil.
10. Rencana tata ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spacial bagi
pembangunan si setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar

50
pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan berkelanjutan. Rencana Tata
Ruang Wilayah disusun secara hierarki. Dalam rangka mengoptimalkan
penataan ruang perlu ditingkatkan (a) kompetensi sumber daya manusia
dan kelembagaan di bidang penataan ruang (b) kualitas rencana tata ruang,
(c) efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan,
pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.
11. Pembangunan kebutuhan perumahan rakyat layak huni diarahkan untuk
mewujudkan daerah tanpa permukiman kumuh.

Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera,


Aman dan Damai.
1. Pembangunan kependudukan diarahkan pada pengendalian laju
pertumbuhan dan persebaran penduduk serta mewujudkan keluarga
sejahtera, sehingga terciptanya kondisi kependudukan yang terkendali dan
kesejahteraan keluarga yang meningkat. Pengendalian jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk diarahkan pada peningkatan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi yang terjangkau, bermutu dan efektif
menuju terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas dan harmonis dan
berkualitas didukung oleh tertatanya administrasi kependudukan.
2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan
pendapatan tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja,
perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai
kultural dan kemanusiaan yang kesemuanya itu tidak hanya untuk
memperbaiki kesejahteraan materiil melainkan juga menumbuhkan jatidiri
pribadi dan bangsa secara keseluruhan.
3. Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang selalu diusahakan untuk
diminimalisasi atau bahkan bila memungkinkan dihilangkan. Namun
dalam kenyataan, kemiskinan masih selalu melekat dalam setiap sendi
kehidupan manusia, tidak terkecuali di Kabupaten Sragen sehingga
membutuhkan suatu upaya penanggulangan kemiskinan yang
komprehensif, integral dan berkelanjutan. Penanggulangan kemiskinan
diarahkan pada pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui dua

51
cara. Pertama, mengurangi beban pengeluaran konsumsi kelompok miskin.
Kedua, meningkatkan produktivitas masyarakat miskin untuk
meningkatkan pendapatannya.
4. PBB telah mencanangkan komitmen global Millenium Development Goals
sebagai langkah menuju upaya penghapusan kemiskinan, dengan target
pengangguran setengah angka kemiskinan pada tahun 2015. Pembangunan
sosial diarahkan pada penanganan kemiskinan, baik kemiskinan kultural
dan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi dan
pemberdayaan masyarakat dengan didukung oleh sistem sistem
perlindungan sosial, termasuk penyediaan sarana pelayanan sosial yang
memadai, pengembangan sistem jaminan sosial bagi seluruh masyarakat
sebagai wahana yang luas untuk pengembangan mekanisme pemberdayaan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan dengan tidak merusak budaya daerah dan kearifan lokal.
5. Pembangunan budaya daerah diarahkan pada pengembangan seni dan
budaya diarahkan pada pelestarian nilai-nilai budaya yang mengekar pada
warisan leluhur, ditujukan untuk membentuk nilai-nilai kepribadian
masyarakat yang bermartabat. Pelestarian seni dan budaya diharapkan
dapat meningkatkan jumlah dan kegiatan seni budaya daerah serta
meningkatkan peminat seni budaya daerah.
6. Pengembangan budaya inovatif yang berorientasi IPTEK dengan
memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal agar masyarakat menguasai
IPTEK serta mampu bersaing di era persaingan global. Pengembangan
budaya IPTEK tersebut dilakukan dengan meningkatkan penghargaan
masyarakat terhadap IPTEK melalui pengembangan budaya membaca dan
menulis, masyarakat pembelajar, masyarakat yang cerdas, kritis dan kreatif
dalam rangka pengembangan tradisi IPTEK.
7. Pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak diarahkan pada
memperkuat kelembagaan, pengarusutamaan gender, dan anak dalam
pembangunan sehingga terjamin keadilan gender dalam berbagai
perundangan, program pembangunan dan kebijakan publik untuk

52
memberikan lebih besar peran perempuan di berbagai bidang
pembangunan dan menurunkan jumlah tindak kekerasan, eksploitasi, dan
diskriminasi terhadap perempuan.

Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang


Lestari dan Kompetitif.
1. Melaksanakan pembangunan sesuai dengan keseimbangan ekosistem
dalam artian tidak menimbulkan dampak yang merusak lingkungan.
Pemanfaatan sumberdaya yang sesuai dengan daya dukungnya dan
memperhatikan daya regenerasinya khusus untuk sumber daya alam yang
dapat diperbaharui (renewable).
2. Dalam perspektif pembangunan yang berkelanjutan, potensi sumber daya
alam dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan daerah dan
sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Dengan demikian sumber
daya alam lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang
berkelanjutan bagi pembangunan. Karena itu untuk mewujudkan visi
Kabupaten Sragen, sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola
secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah.
3. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup salam rangka
meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang dan
diikuti dengan penegakan hukum yang tidak diskriminatif. Untuk itu
diperlukan tata ruang wilayah yang mantap disertai penegakan hukum
sebagai pedoman pemanfaatan SDA yang optimal dan lestari.
4. Pembangunan yang ramah lingkungan akan dijalankan melalui
pengendalian pencemaran lingkungan dan peningkatan partisipasi
masyarakat dunia usaha dan industri dalam memelihara lingkungan,
melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan
hidup, dapat menciptakan SDM yang berkualitas yang peduli terhadap isu
SDA dan lingkungan hidup yang utamanya diarahkan pada generasi muda.
5. Pembangunan kehutan diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan potensi
sumber daya hutan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,

53
peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumberdaya
hutan dan peningkatan daya dukung sumberdaya hutan dalam
pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan rehabilitasi peran dan
fungsi hutan melalui upaya konservasi.
6. Pelestarian SDA dan lingkungan hidup diarahkan untuk memanfaatkan
tata ruang yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.

TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH


Substansi visi, misi dan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah
yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten
Sragen Tahun 2005-2025 harus dapat diimplementasikan dalam empat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sragen selama
kurun waktu dua puluh tahun ke depan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka
perlu dirumuskan tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah untuk empat
tahapan pembangunan jangka menengah daerah tersebut.
Tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah yang ditetapkan
mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan, tanpa
menyebarkan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, tekanan skala prioritas
dalam setiap tahapan dapat berbeda-beda, tetapi semuanya tetap
berkesinambungan dalam rangka pencapaian sasaran pokok pembangunan jangka
panjang daerah.

4.2.1. RPJPD Tahap Lima Tahun Pertama ( Tahun2005 -2009)


4.2.1.1.Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat,
Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Peningkatan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan, serta peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan
dunia usaha dan dunia kerja, yang didukung oleh peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan
kesehatan oleh aparat tenaga kesehatan yang profesional dan peningkatan

54
pencegahan dan penanggulangan berbagai penyakit menular serta
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.
3. Peningkatan kualitas generasi muda penerus bangsa yang memiliki sikap
dan perilaku taqwa, mandiri, inovatif dan kreatif melalui pengembangan
kelembagaan pemuda yang berwawasan kebangsaan dan pengembangan
budaya berolah raga.
4. Peningkatan kualitas kehidupan beragama bagi masyarakat melalui
peningkatan pemahaman nilai-nilai ajaran agama, pengembangan rasa
saling hormat-menghormati antar pemeluk berbagai agama dengan penuh
toleransi dan tenggang rasa.
5. Peningkatan penguasaan IPTEK oleh masyarakat guna menuju pencapaian
jiwa wirausaha yang handal melalui peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan nonformal, dan peningkatan pembinaan sikap kreatif dan
inovatif.

4.2.1.2.Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Demokratis dan


Bertanggungjawab, melalui:
1. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang
menyeluruh/komprehensif, terpadu, dan terfokus pada upaya pencapaian
sasaran pembangunan, melalui peningkatan peran kelembagaan yang
didukung oleh SDM aparat pemerintahan yang profesional.
2. Peningkatan kinerja pelayanan publik oleh aparat pemerintahan daerah
yang didukung oleh budaya birokrasi yang cepat tanggap terhadap
apresiasi dan kebutuhan masyarakat melalui peningkatan analisis
pelayanan yang transparan, didukung oleh ketersediaan data dan informasi
yang lengkap, akurat dan tepat.
3. Peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, dan
akuntable menuju pada peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui
peningkatan masuknya investasi-investasi di Kabupaten Sragen.
4. Peningkatan upaya mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan adil
melalui penegakan hukum dengan dilandasi produk-produk hukum yang
memadai, sehingga tercipta keamanan, dan ketertiban yang mantap.

55
4.2.1.3.Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan
dan Potensi Unggulan Daerah, melalui:
1. Peningkatan sarana dan prasarana pembangunan ekonomi baik sektor
pertanian, perdagangan, industri dan jasa pariwisata menuju kepada
timbulnya/terciptanya keunggulan produk lokal yang mampu bersaing di
tingkat global.
2. Peningkatan pembangunan ketenagakerjaan yang diarahkan pada
perluasan lapangan kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja, kesejahteraan
dan perlindungan serta kemandirian tenaga kerja yang berwawasan
kewirausahaan sehingga mampu bersaing di era global.
3. Peningkatan pembangunan kelembagaan ekonomi baik koperasi, maupun
lembaga-lembaga ekonomi dan badan usaha lainnya yang berlandaskan
prinsip demokrasi ekonomi yang memperhatikan terjaminnya kesempatan
berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat, melalui penciptaan iklim
usaha dan investasi yang kondusif, pengembangan standarisasi kualitas
produk/jasa, dan pengutamaan pada kelompok masyarakat ekonomi lemah.

4.2.1.4.Mewujudkan Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan


Kawasan, melalui:
1. Peningkatan penyediaan berbagai fasilitas bagi pengembangan potensi
kawasan, baik fasilitas perhubungan, fasilitas energi (sumber daya air,
listrik), dan fasilitas ekonomi-sosial-budaya lainnya untuk menunjang
tumbuhnya keunggulan potensi kawasan masing-masing.
2. Peningkatan pembangunan penataan ruang yang bersifat integratif/terpadu,
sinergi, dan berkelanjutan melalui pemerataan penyediaan sarana dan
prasarana penunjang pengembangan kawasan dengan memperhatikan
kondisi, potensi dan arah pengembangan masa depan.
3. Peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan melalui sistem
informasi manajemen pertanahan.

56
4.2.1.5.Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman, dan
Damai, melalui:
1. Peningkatan pengendalian laju pertumbuhan dan persebaran penduduk
melalui peningkatan pelayanan program keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi dan peningkatan penataan administrasi kependudukan.
2. Peningkatan kualitas dan standar hidup masyarakat melalui peningkatan
kualitas kesehatan, pendidikan, dan kecukupan kebutuhan ekonomi dan
kebutuhan rasa aman, serta peningkatan upaya penanggulangan
kemiskinan maupun Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
3. Peningkatan pengembangan sikap mental dan budaya modern yang kreatif,
inovatif tanpa meninggalkan kearifan budaya lokal, melalui
pengembangan pelestarian nilai-nilai budaya lokal dan peningkatan
penerapan IPTEKS guna memperkuat tumbuhnya sikap modernitas yang
tidak terjebak pada gaya hidup modern.
4. Peningkatan pembangunan pemberdayaan perempuan, melalui penguatan
kelembagaan, dan pengarusutamaan gender dan anak.

Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Peningkatan pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berpegang pada prinsip kesesuaian dan keseimbangan ekosistem melalui
pemanfaatan sumber daya alam yang sesuai dengan daya dukungnya dan
memperhatikan daya regenerasinya terutama untuk sumber daya alam
yang dapat diperbaharui.
2. Peningkatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
melalui peningkatan pembangunan sistem tata ruang yang mantap, disertai
penegakan hukum sebagai pedoman pemanfaatan SDA yang optimal dan
lestari.

57
3. Peningkatan optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya hutan yang
ditujukan pada peningkatan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat
melalui peningkatan rehabilitasi dan konservasi hutan.
RPJPD Tahap Lima Tahun Kedua ( Tahun :2010-2014)
4.2.2.1.Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat,
Berbudaya, Beriman, dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Pengembangan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pengembangan kualitas dan relevansi pendidikan yang didukung oleh
semakin berkembangnya sarana dan prasarana pendidikan akibat
berkembangnya tuntutan kebutuhan.
2. Pengembangan kualitas kesehatan masyarakat melalui pengembangan
sistem pelayanan kesehatan oleh aparat tenaga kesehatan yang profesional
dan pengembangan sistem penanggulangan berbagai penyakit serta
pengembangan sarana dan prasarana kesehatan.
3. Pengembangan kualitas generasi muda dalam pencapaian sikap hidup
taqwa, mandiri, inovatif dan kreatif melalui pengembangan kelembagaan
pemuda yang berwawasan kebangsaan dan berbudaya olah raga.
4. Pengembangan kualitas kehidupan beragama masyarakat yang dijiwai oleh
sikap toleransi yang tinggi, kerukunan antar umat pemeluk berbagai agama
yang kokoh dan pengembangan penerapan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari secara nyata.
5. Pengembangan pengawasan IPTEK oleh masyarakat dalam upaya
pengembangan jiwa wirausaha yang handal melalui pengembangan sarana
dan prasarana pendidikan maupun pengembangan sistem pendidikan yang
mampu menciptakan lulusan yang berkualitas.

4.2.2.2.Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Demokratis dan


Bertanggungjawab, melalui:
1. Pengembangan sistem perencanaan pembangunan daerah yang
komprehensif, terpadu, efektif, melalui, pengembangan kelembagaan yang
didukung oleh SDM aparat pemerintahan yang profesional.

58
2. Pengembangan sistem kinerja pelayanan publik yang didukung oleh sistem
budaya birokrasi yang aspiratif, transparan, akuntable dan pemanfaatan
sistem informasi/pendataan yang kredibel.
3. Pengembangan sistem pengelolaan keuangan daerah yang didukung oleh
sarana dan prasarana berteknologi canggih, melalui pengembangan usaha
peningkatan pendapatan daerah dan pengembangan sistem penguatan
masuknya investasi ke daerah.
4. Pengembangan sistem pemerintahan yang baik, bersih, dan adil melalui
pengembangan sistem hukum yang memadai.

Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan


Potensi Unggulan Daerah, melalui:
1. Pengembangan sistem pengadaan sarana dan prasarana pembangunan
ekonomi di seluruh sektor menuju terwujudnya keunggulan produk lokal
masing-masing wilayah yang mampu bersaing di tingkat global.
2. Pengembangan kualitas ketenagakerjaan yang mengarah pada perluasan
dan pengembangan lapangan kerja, pengembangan kualitas tenaga kerja
yang mandiri dan mampu bersaing di tingkat global.
3. Pengembangan sistem kelembagaan ekonomi yang ada di daerah
berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi, melalui pengembangan iklim
usaha dan investasi yang kondusif, pengembangan standarisasi kualitas
produk/jasa, dan pengutamaan pada lembaga ekonomi yang lemah.

Mewujudkan Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan


Kawasan, melalui:
1. Pengembangan sistem penyediaan fasilitas pengembangan potensi
kawasan, baik fasilitas perhubungan, fasilitas sumber energi (listrik, air),
dan fasilitas ekonomi sosial budaya lainnya untuk mewujudkan terciptanya
keunggulan kawasan masing-masing.
2. Pengembangan sistem penataan ruang yang bersifat terpadu, sinergi, dan
berkelanjutan melalui pemerataan penyediaan sarana dan prasarana
penunjang sesuai potensi, kondisi, dan arah pengembangan masa depan.

59
3. Pengembangan sistem pelayanan administrasi pertanahan melalui
pengembangan sarana prasarana, dan pengembangan sistem informasi
manajemen pertanahan yang didukung oleh SDM aparat Badan Pertanahan
Nasional di daerah yang profesional.

Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman, dan


Damai, melalui:
1. Pengembangan sistem Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
melalui model penguatan Keluarga Berencana mandiri oleh masyarakat
dan peningkatan sistem administrasi kependudukan.
2. Pengembangan kualitas dan standar hidup masyarakat melalui
pengembangan sistem pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sistem
pemberdayaan masyarakat serta sistem penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
3. Pengembangan budaya hidup masyarakat menuju modernitas sikap mental
sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya tradisional yang masih relevan
melalui pengembangan sistem penguatan IPTEK dan pengembangan
kearifan budaya lokal.
4. Pengembangan pembangunan sistem pemberdayaan perempuan melalui
penguatan sistem kelembagaan perempuan dan pengarusutamaan gender
dan anak.

Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Pengembangan sistem pembangunan Sumber Daya Alam (SDA) dan
Lingkungan Hidup yang sesuai dan seimbang dengan ekosistem dan
melalui pengembangan sistem pembangunan SDA yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui.
2. Pengembangan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hisup melalui pengembangan sistem tata ruang yang mantap,
disertai penegakan hukum yang memadai.

60
3. Pengembangan sistem pemanfaatan potensi sumber daya hutan yang
ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan sistem partisipasi masyarakat pada upaya pelestarian
pemanfaatan hutan, dan sistem rehabilitasi dan konservasi hutan.

RPJPD Tahap Lima Tahun Ketiga (tahun 2015-2019)


4.2.3.1.Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat,
Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
1. Pemantapan Akses kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas,
baik kualitas akademik maupun kualitas lainnya terkait kebutuhan dunia
kerja dengan daya dukung sarana prasarana serta SDM pengelola yang
memadai.
2. Pemantapan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemantapan sistem
pelayanan kesehatan beserta sarana dan prasarana serta SDM pengelola
yang mandiri.
3. Penguatan kualitas generasi muda sesuai fungsi dan perannya sebagai
generasi penerus bangsa sesuai tuntutan era globalisasi
4. Pemantapan sistem kehidupan beragama masyarakat yang penuh taqwa
dan iman, sesuai agama yang dianut sekaligus memiliki sikap toleransi
tinggi dan menjunjung tinggi nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan.
5. Pemantapan sistem penguasaan IPTEK oleh masyarakat menuju
terwujudnya masyarakat maju, mandiri, berbudaya dan sejahtera.

4.2.3.2.Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Demokratis dan


Bertanggungjawab, melalui:
1. Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah yang komprehensif,
terpadu, efektif dan berkesinambungan melalui penguatan lembaga-
lembaga dengan dukungan SDM aparat perencana yang memadai.
2. Pemantapan sistem kinerja pelayanan publik yang didukung oleh
mantapnya sistem budaya birokrasi yang aspiratif, transparan, akuntabel
dengan sistem informasi data yang kredibel.

61
3. Pemantapan sistem keuangan daerah yang berkualitas melalui pemantapan
sistem penerimaan daerah yang optimal dan sistem pemanfaatan keuangan
daerah yang efektif dan efisien serta produktif.
4. Pemantapan sistem yang baik, bersih, dan adil didukung oleh sistem
hukum dan peradilan yang memadai.

Mewujudkan Perekomian Daerah yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan


Potensi Unggulan Daerah, melalui:
1. Penguatan sistem pengembangan produk unggulan wilayah/daerah yang
menjadi andalan wilayah
2. Penguatan sistem pengembangan kualitas ketenagakerjaan yang mampu
mewujudkan tenaga kerja yang mandiri, mampu bersaing di tingkat global.
3. Pemantapan sistem kelembagaan ekonomi kerakyatan di daerah yang
mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri, dan memiliki keberdayaan
secara ekonomi.

Mewujudkan Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan


Kawasan, melalui:
1. Pemantapan sistem penataan ruang dengan dukungan fasilitas sarana
prasarana dan sistem administrasi pertanahan yang memadai menuju
terwujudnya kawasan masing-masing yang memiliki keunggulan
kompetitif dan komparatif sebagai upaya pengembangan kawasan tersebut.

Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman dan Damai,
melalui:
1. Pemantapan sistem Keluarga Berencana Mandiri menuju terwujudnya
kehidupan masyarakat yang sejahtera.
2. Pemantapan sistem pemberdayaan masyarakat guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya melalui penguatan
sistem PMKS.
3. Pemantapan sistem pengembangan nilai budaya modernitas dengan tetap
melestarikan nilai budaya daerah/lokal yang relevan.

62
4. Pemantapan sistem pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya
emansipasi perempuan sejajar dengan pria secara optimal dan berkualitas.
Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Pemantapan sistem pembangunan Sumber Daya Alam (SDA) dan
Lingkungan Hidup yang sesuai, seimbang, dan selaras dengan ekosistem.
2. Pemantapan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup maupun pemantapan pelaksanaannya yang sesuai dengan sistem tata
ruang dan disertai penegakan hukum yang efektif.
3. Pemantapan sistem pemanfaatan potensi sumber daya hutan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus pelestarian ekosistem
hutan itu sendiri.

4.2.4. RPJPD Tahap Lima Tahun Keempat (tahun 2020-2025)


4.2.4.1.Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat,
Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
melalui:
1. Pemantapan terwujudnya Sumber Daya Manusia maupun masyarakat yang
memiliki pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi pengembangan
dunia usaha serta bersifat cerdas.
2. Pemantapan terwujudnya sistem pembinaan kesehatan yang berkualitas
yang mampu menghasilkan SDM yang sehat jasmani dan rohani.
3. Pemantapan terwujudnya generasi muda yang berkualitas sesuai fungsi
dan perannya sebagai penerus bangsa dan pemimpin bangsa di masa
depan.
4. Pemantapan terwujudnya kualitas SDM yang beriman, bertaqwa, dan
berbudaya dengan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
secara benar dan bertanggungjawab sekaligus dibarengi sikap toleransi,
rukun, dan bersatu sama lain baik seagama maupun berbeda agama.
5. Pemantapan terwujudnya SDM yang mampu menguasai IPTEK dan
menerapkannya bagi kesejahteraan umat manusia, bangsa dan
masyarakat.

63
4.2.4.2.Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Demokratis dan
Bertanggungjawab, melalui:
1. Pemantapan terwujudnya sistem perencanaan pembangunan yang
komprehensif, terpadu, efektif dan berkesinambungan.
2. Penguatan terwujudnya sistem kinerja pelayanan publik yang berkualitas
oleh aparat pemerintahan daerah.
3. Penguatan terwujudnya sistem keuangan daerah yang hadal dengan sistem
dan upaya pemasukan yang optimal dan sistem pemanfaatan/pengeluaran
yang efektif, efisien dan produktif
4. Penguatan terwujudnya sistem pemerintahan daerah yang baik, bersih dan
adil.

4.2.4.3.Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan


dan Potensi Unggulan Daerah, melalui:
1. Pemantapan terwujudnya sistem pengembangan produk unggulan
wilayah/daerah dengan produk-produknya secara nyata dan berkualitas.
2. Penguatan terwujudnya sistem pengembangan kualitas ketenagakerjaan
dengan mampu menhasilkan tenaga kerja yang mandiri, dan memiliki
keunggulan komparatif serta keunggulan kompetitif.
3. Pemantapan terwujudnya sistem kelembagaan ekonomi kerakyatan yang
menhasilkan kemandirian masyarakat.
4.2.4.4.Mewujudkan Prasarana dan Sarana yang Menunjang Pengembangan
Kawasan, melalui:
1. Pemantapan terwujudnya sitem penataan ruang yang mampu menciptakan
ruang-ruang wilayah yang berkembang optimal sesuai potensi, kondisi,
dan keunggulan masing-masing.
2. Penguatan terwujudnya sistem administrasi pertanahan yang mampu
menciptakan tertib administrasi, tertib pemanfaatan ruang dan tertib
hukum pemilikan ruang/tanah.

64
4.2.4.5.Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman, dan
Damai, melalui:
1. Penguatan terwujudnya Program Keluarga Berencana mandiri yang
mampu menciptakan kemandirian masyarakat.
2. Penguatan terwujudnya sistem pembudayaan masyarakat yang mampu
menciptakan keberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan sistem PMKS
yang tepat.
3. Penguatan terwujudnya sistem pengembangan nilai budaya moderintas dan
nilai budaya lokal yang relevan yang mampu menghasilkan kehidupan
masyarakat yang sejahtera, aman dan damai.
4. Penguatan terwujudnya emansipasi perempuan yang benar-benar terdapat
kesetaraan gender.

Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Lestari dan


Kompetitif, melalui:
1. Penguatan terwujudnya sistem pembangunan SDA dan Lingkungan hidup
yang mampu menghasilkan lingkungan yang sesuai, seimbang dan selaras
dengan ekosistem.
2. Penguatan terwujudnya sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup yang seimbang, sesuai dan selaras dengan ekosistem.
3. Penguatan terwujudnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan sehingga
menciptakan lingkungan hutan yang lestari, dan menunjang peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

65
BAB V
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Sragen


ditetapkan dengan maksud memberikan arah dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada
masyarakat di Kabupaten Sragen.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Sragen
bertujuan mewujudkan kehidupan jangka panjang yang lebih demokratis,
berkeadilan sosial, melindungi Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender,
menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat yang beradab, berakhlak
mulia, mandiri, bebas, maju dan lebih sejahtera lahir dan batin untuk kurun waktu
20 tahun ke depan. RPJP Daerah ini juga menjadi pedoman bagi calon Bupati
dalam menyusun visi, misi dan program prioritas yang akan menjadi dasar dalam
penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Sragen yang berdimensi 5 tahunan dan
RKP Daerah Kabupaten Sragen untuk jangka waktu satu tahunan. RPJP Daerah
Kabupaten Sragen Tahun 2005 – 2025 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang baru.
Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan untuk mencapai
visi dan misi tergantung pada peran aktif masyarakat serta sikap mental, tekad,
semangat, ketaatan dan disiplin pada penyelenggara pemerintah Daerah.
Sehubungan dengan itu semua, stakeholder, kekuatan sosial politik, organisasi
kemasyarakatan lainnya perlu berpartisipasi menyusun program/kegiatan menurut
fungsi, potensi, dan kemampuan masing-masing dalam melaksanakan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Sragen.
Hasil Pembangunan nantinya harus dapat dinikmati secara lebih merata
dan adil oleh segenap warga masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan lahir dan batin dalam suasana yang demokratis, aman, tenteram,
dan damai, sehat, dan iman sesuai yang tercantum Visi Penerintah Daerah untuk
20 tahun mendatang.

66
Dalam hal terjadi keadaan luar biasa, dan atau keadaan memaksa/force
majeure yang meliputi bencana alam, bencana sosial, dan/atau peperangan
dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap materi yang
terkandung dalam RPJP. Penyesuaian-penyesuaian tersebut didasarkan pada
ketentuan perundangan yang berlaku serta dengan tetap berpegang pada prinsip-
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).

BUPATI SRAGEN,

UNTUNG WIYONO

67

Anda mungkin juga menyukai