37
7. Mantapnya kearifan lokal yang tercermin dalam meningkatnya peradaban,
harkat, dan martabat manusia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian
masyarakat.
8. Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
B. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik, demokratis, dan
bertanggungjawab, yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Memberdayakan lembaga-lembaga demokratis (politik) yang kokoh dan
bermanfaat dalam pendidikan politik masyarakat.
2. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah.
3. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang bersih, berwibawa, beretika, dan bertanggungjawab
serta mampu mendukung pembangunan daerah yang bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN).
4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu
pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.
5. Berkembangnya sistem dan iklim demokrasipada berbagai aspek
kehidupan politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang
berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral, masyarakat
yang mandiri.
6. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi tuntutan
perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
7. Meningkatnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
C. Terwujudnya perekonomian daerah yang berbasis pada ekonomi Kerakyatan
dan Potensi Unggulan Daerah serta rekayasa teknologi, ditandai oleh hal-hal
berikut :
1. Memacu akselerasi pembangunan di daerah-daerah yang masih lamban
perkembangannya, seperti wilayah utara Bengawan Solo.
2. Berusaha terus untuk mengurangi jumlah penduduk miskin,”peledakan”
penduduk, dan konsentrasi pengendalian penguasaan tanah.
38
3. Tercapaianya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita pada akhir periode
pembangunan jangka panjang mencapai tingkat kesejahteraan setara
dengan provinsi-provinsi yang maju di Indonesia.
4. Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif. Sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, dan
pariwisata, didukung dengan sektor lain yang berdaya saing tinggi menjadi
basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien sehingga
menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing global, menjadi motor
penggerak perekonomian, disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan
lebih bermutu.
5. Ketersediaan kebutuhan pokok dapat dipertahankan pada tingkat aman
melalui swasembada pangan disertai dengan tersedianya instrumen
jaminan pangan pada tingkat masyarakat.
6. Berkembangnya perindustrian, perdagangan, pariwisata, agroindustri
pedesaan serta sektor usaha lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
7. Optimalnya pemanfaatan aset dan produk daerah yang berdaya saing
tinggi sebagai sumber-sumber kekayaan daerah.
D. Terwujudnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana yang menunjang
pengembangan wilayah, guna merealisasikan Sragen ASRI, aman, damai, dan
bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan batin melalui :
1. Memantapkan jaringan infrastruktur wilayah yang andal, sehingga dapat
meningkatkan akselerasi pembangunan daerah.
2. Mempercepat pembukaan isolasi daerah dan membentuk kawasan-
kawasan pertumbuhan baru.
3. Terpenuhinya dan meratanya kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan
dasar seluruh wilayah Kabupaten Sragen.
4. Membangun kamtibmas secara mantap dan terkendali.
39
5. Terpenuhinya kebutuhan perumahan rakyat layak huni yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas pendukungnya untuk mewujudkan daerah tanpa
pemukiman kumuh.
E. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera didukung dengan
kepastian hukum, penegakan HAM dan kesetaraan gender, ditandai oleh hal-
hal sebagai berikut:
1. Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial, tercapainya
penduduk tumbuh seimbang, serta peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan.
2. Berkurangnya tingkat pembangunan terbuka dan jumlah penduduk miskin.
3. Makin meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang
didukung oleh penegakan HAM.
F. Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
optimal dan tetap menjaga kelestarian fungsi dalam menopang kehidupan,
ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun keseimbangan pemanfaatan dan kelestarian SDA serta
lingkungan hidup serta menjaga fungsi pemanfaatan ruang (tata ruang)
yang serasi
2. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada
pelestarian lingkungan hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya
fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung
kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi dan seimbang.
3. Terpeliharanya kekayaan dan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya
alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal
pembangunan daerah.
4. Terjaganya kualitas sumber daya air, udara, dan tanah sesuai baku mutu
dan terlindunginya kesehatan masyarakat dari dampak akibat pencemaran.
5. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta mengurangi dampak
bencana alam.
40
ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005-2025
Untuk mencapai tingkat kesejahteraan, kemajuan, dan kelestarian yang
diinginkan, arah pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
41
8. Pembangunan pemuda diarahkan pada terwujudnya pengembangan sikap dan
perilaku pemuda yang beriman dan bertaqwa, mandiri, inovatif, dan kreatif,
peningkatan kualitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan
pemberdayaan pemuda sebagai subyek pembangunan, melalui pengembangan
lembaga kepemudaan yang berwawasan kebangsaan.
9. Pembangunan olah raga siarahkan untuk menciptakan dan mengembangkan
budaya berolah raga bagi masyarakat, dengan harapan terwujudnya kehidupan
yang sehat disamping mengembangkan secara simultan pengembangan olah
raga prestasi melalui pengembangan sarana dan prasarana olah raga yang
memadai.
10. Peningkatan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ajaran
agama, mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam dalam
kegiatan pelayanan kehidupan beragama serta meningkatkan pemahaman
nilai-nilai ajaran agama dan mendorong dilaksakannya ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan rasa saling percaya dan
menciptakan harmonisasi antar kelompok umat beragama yang penuh
toleransi dan tenggang rasa.
11. Pembangunan dan penguasaan IPTEK diarahkan untuk mewujudkan
masyarakat informasi.
12. Pembangunan kewirausahaan diarahkan untuk pengembangan individu agar
menjadi jiwa yang lebih inovatif, kreatif dan sikap enterpreneurship.
42
wilayah pembangunan maju dan kurang maju, perencanaan pembangunan
daerah ditujukan untuk mendapatkan kehidupan dan penghidupan yang
maju dan sejahtera.
3. Dalam mencapai kinerja pelayanan publik yang prima berbasis pada
partisipasi masyarakat, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat
yang dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi dari pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat. Sehingga pelayanan fasilitas benar-
benar merupakan refleksi dari kebutuhan riil masyarakat atau kebutuhan
dasar yang merupakan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Di
samping itu, perlu adanya pemberdayaan dan perwujudan aparatur
pemerintah yang mumpuni dan bersih, serta ditunjang oleh sarana dan
prasarana pelayanan secara memadai dalam rangka menuju tata
kepemerintahan yang baik.
4. Perbaikan pengelolaan keuangan daerah bertumpu pada sistem anggaran
yang transparan, bertanggung jawab, dan dapat menjamin efektivitas
pemanfaatan. Pengelolaan keuangan daerah akan terus ditingkatkan dalam
rangka mewujudkan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah, sehingga
dapat meningkatkan volume perputaran keuangan di daerah dan
terwujudnya optimalisasi fungsi lembaga pengelolaan keuangan daerah.
5. Pengembangan investasi dengan meningkatkan pelayanan kepada pihak
swasta yang akan menanamkan modalnya di daerah dengan penyediaan
informasi yang dibutuhkan, memfasilitasi kerjasama usaha, percepatan
waktu pelayanan dan lain sebagainya.
6. Penegakan hukum yang dilandasi prinsip-prinsip keadilan terutama dalam
menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih, serta meningkatkan
kualitas produk hukum daerah sesuai kewenangan yang dimiliki serta
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk hukum yang
dikeluarkan kabupaten atau kota, untuk menghindari lahirnya produk yang
memberatkan masyarakat untuk mewujudkan peraturan perundangan
daerah yang mampu berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan
ketertiban dan keadilan.
43
7. Peningkatan kerjasama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam rangka
memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif setiap daerah;
menghilangkan ego pemerintahan daerah yang berlebihan; serta
menghindari timbulnya inefisiensi dalam pelayanan publik. Pembangunan
kerjasama antardaerah melalui sistem jejaring antar daerah akan sangat
bermanfaat sebagai sarana berbagi keuntungan dari kerjasama, maupun
berbagi tanggungjawab pembiayaan secara proporsional, baik dalam
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana maupun dalam
pembangunan lainnya.
8. Untuk mewujudkan kesejahteraan masayarakat desa dilakukan melalui
pemberdayaan masyarkat desa. Pemerintah Kabupaten Sragen memandang
perlu untuk memberdayakan masyarakat desa karena pemberdayaan
tersebut bersifat strategis dan dilakukan melalui penyiapan landasan
berupan institusi masyarakat yang memperkuat perkembangan masyarakat
di masa mendatang dan memberdayakan masyarakat yang berbasis
komunitas desa untuk mengatasi masalah yang ada dengan melaksanakan
kegiatan yang dikelola secara demokratis, transparan dan akuntabel.
9. Pembangunan aparatur diarahkan untuk mewujudkan sosok dan kinerja
aparatur pemerintahan yang profesional dan berkarakter. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan mendorong pola pengembangan karir yang
menuju pada pengembangan profesionalisme, pengembangan standar
kompetensi aparatur, dan peningkatan kesejahteraan aparatur termasuk
perangkat desa. Di samping itu secara bertahap juga dilakukan perubahan
terhadap mental dan budaya birokrasi agar cepat dan tanggap dalam
merespon tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan kualitas dan kuantitas
pelayanan publik.
10. Pengembangan kebijakan pemerintah yang disusun berdasarkan pada
kajian dan analisis yang mendalam disertai dengan dukungan data dan
informasi yang muthakir, valid dan dapat dipercaya. Oleh karena itu,
pembangunan statistik akan dimulai dengan menata kewenangan dan
kelembagaan statistik daerah, diikuti dengan pengembangan pusat data
statistik daerah yang terintegrasi dengan pusat, updating secara ketat setiap
44
data dan informasi yang berada pada tingkat sektoral sehingga bermanfaat
bagi perumusan indikator pembangunan daerah yang terimplementasi
secara berkelanjutan.
11. Penataan kelembagaan kearsipan daerah sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki daerah, pembangunan sistem kearsipan daerah, pengembangan
sarana dan prasarana pendukung kearsipan daerah, peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga kearsipan.
12. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah yang memadai
melalui pembangunan dan pengembangan beberapa Sistem Informasi
Manajemen di masing-masing Satuan Kerja yang nantinya akan
diintegrasikan melalui jaringan internet maupun intranet.
13. Memelihara kondisi keamanan dan ketertiban yang cukup kondusif di
daerah dengan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya
tindakan-tindakan yang dapat menggangu keamanan dan ketertiban, dalam
rangka mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang mampu melindungi keseluruhan warga masyarakat dari
gangguan ketertiban dan keamanan.
14. Meningkatkan kepemimpinan daerah yang saling asah, asih, dan asuh
dengan prinsip ”Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso,
Tutwuri Handayani” dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang antara lain tercermin dan meningkatnya nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Pemerintah Kabupaten Sragen.
45
bekelanjutan, membangun keterkaitan sistem produksi dan distribusi yang
kokoh.
3. Perekonomian daerah dikembangkan berlandaskan prinsip demokrasi
ekonomi yang memperhatikan terjaminnya kesempatan berusaha dan
bekerja bagi seluruh masyarakat yang masih lemah dan mendorong
tercapainya penanggulangan kemiskinan.
4. Kelembagaan ekonomi dibangun dan dikembangkan guna menciptakan
regulasi dan perijinan yang efisien, efektif, dan non-diskriminatif;
menjaga, mengembangkan, dan melaksanakan iklim persaingan usaha
secara sehat serta melindungikonsumen; mendorong pengembangan
standarisasi produk dan jasa untuk meningkatkan daya saing;
meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah
sehingga menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan
memperkuat basis ekonomi dalam negeri.
5. Pembangunan Pertanian diarahkan untuk menjaga ketahanan dan
kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan produktivitas
pertanian dalam negeri, yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan
pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu
maupun harga yang terjangkau.
6. Pembangunan sarana dan prasarana energi dan ketenagalistrikan diarahkan
pada pengembangan sarana dan prasarana energi utnuk meningkatkan
akses dan pelayanan listrik, ketersediaan untuk kecukupan energi untuk
industri bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
7. Pembangunan di bidang perikanan diarahkan untuk meningkatkan
produksi perikanan yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani ikan, dengan tetap menjaga kelestarian habitat ikan.
8. Perdaganagn daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan
transaksi perdagangan produk-produk pertanian dan industri, dan menjaga
distribusi dan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok di seluruh
wilayah pedesaan, dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
46
9. Pembangunan sektor industri diarahkan untuk memperkuat basis industri
yang mempunyai daya saing, baik di pasar lokal maupun internasional,
meningkatkan peran industri unggulan daerah sebagai modal penggerak
perekonomian daerah, serta meningkatkan peran sektor industri kecil dan
menengah terhadap struktur industri, sehingga terjadi keseimbangan peran
antara industri besar dengan industri kecil dan menengah.
10. Jasa infrastuktur dan keuangan dikembangkan di tingkat pedesaan dengan
pengembangan keprofesian, penguasaan dan pemanfaatan teknologi
informasi, yang mampu menyediakan sumber pendanaan di pedesaan
dalam pengembangan kegiatan perekonomian dan pengentasan
kemiskinan di pedesaan.
11. Pengembangan sektor-sektor strategis didayagunakan untuk memperkuat
perekonomian daerah. Sistem agribisnis dan agroindustri diperkuat sebagai
motor penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian yang
menhasilkan produk-produk secara efisien, modern, dan berkelanjutan
agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh.
12. Efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah sektor-sektor pertanian
ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar lokal dan internasional serta
untuk memperkuat basis produksi daerah. Hal ini merupakan faktor
strategis karena berkenaan dengan pembangunan pedesaan, pengentasan
kemiskinan dan keterbelakangan, dan penguatan ketahanan pangan.
13. Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada perluasan lapangan kerja,
peningkatan kualitas tenaga kerja, kesejahteraan dan perlindungan serta
kemandirian tenaga kerja yang berwawasan wirausaha (enterpreneur)
sehingga mampu bersaing di era global.
14. Pengembangan keterampilan tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas dan daya saing, dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
teknis sesuai dengan tuntutan pasar kerja, serta pengemabnagn dan
pemerataan balai-balai latihan kerja daerah.
15. Pembangunan UKM diarahkan untuk menciptakan ekonomi kerakyatan
yang berdaya saing, mandiri, serta mampu menembus pasar global dengan
mengembangkan kerjasama strategis dan sinergis antar pelaku usaha,
47
mengembangkan rumpun industri, mempercepat alih teknologi dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
16. Koperasi didorong untuk berkembang luas melalui peningkatan kapasitas
usaha dan keterampilan pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong
adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan usaha.
17. Usaha peningkatan investasi di daerah diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk
pencapaian kemakmuran bagi rakyat. Pengembangan investasi dilakukan
dengan mengembangkan iklim usaha yang kondusif, menjamin kepastian
berusaha dan peningkatan kualitas sistem pelayanan investasi, serta
pemenuhan sarana dan prasarana pendukung investasi.
18. Pengembangan dan beragamnya lembaga keuangan di daerah akan
memberikan alternatif pendanaan lebih banyak bagi investasi di daerah.
Setiap jenis investasi akan memperoleh sumber pendanaan yang sesuai
dengan karakteristik jasa keuangan.
19. Transmigrasi dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mengurangi pengenagguran dan kemiskinan di daerah, serta
untuk meningkatkan dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dari berbagai keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, proses rekruitmen dan pelatihan keterampilan bagi calon
transmigran menjadi prioritas untuk menciptakan transmigran yang
tangguh, mampu menciptakan peluang usaha mandiri dengan jiwa
wirausaha.
20. Kepariwisataan dikembangkan agar mamopu mendorong kegiatan
ekonomi daerah, meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan
masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja.
Pengembangan kepariwisataan memanfaatkan keragaman pesona
keindahan alam, peninggalan-peninggalan sejarah dan potensi daerah.
48
1. Memantapkan jaringan infrastruktur wilayah diarahkan untuk
meningkatkan akselerasi pembangunan daerah.
2. Penyediaan dan pengembangan berbagai fasilitas perhubungan yang
menunjang kelancaran pembanguanan ekonomi, memenuhi kebutuhan
dasar bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas/kegiatan, pengembangan
akses transportasi, darat ke seluruh pelosok wilayah dalam rangka
mendukung pembangunan sektoral dan regional dan pelayanan mobilitas
barang dan jasa demi tercapainya pemerataan hasil-hasil pembangunan
antar wilayah. Pembangunan sarana dan prsarana perhubungan lebih
diarahkan kepada kawasan-kawasan sentra industri.
3. Pembangunan sumberdaya air diarahakn guna mencapai keandalan
ketersediaan air diwujudkan dengan kegiatan membangun waduk, waduk
lapangan (embung) bendungan, pompa, jaringan drainase, pengendalian
mutu air serta pemanfaatan kembali air drainase, ditunjang oleh keandalan
pengelolaan jaringan air.
4. Pembangunan kelistrikan diarahkan pada pengemabnagn kemampuan
pemenuhan kebutuhan tenaga listrik daerah dan peningkatan kemampuan
pelayanannya. Peningkatan kemampuan kebutuhan listrik ini dapat
dilakukan dengan mencari sumber-sumber baru di wilayah potensial untuk
dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) termasuk penggunaan
mikrohidro (pembangkit listrik mini) terutama di wilayah pedesaan. Di
samping itu pembangunan kelistrikan juga diarahkan dengan membangun
jaringan distribusi listrik sampai pelosok pedesaan sehingga diharapkan
terjadi peningkatan kemampuan jangkauan pelayanan kebutuhan listrik
baik untuk kepentingan industri maupun untuk kepentingan rumah tangga
dapat terwujud secara lebih merata.
5. Pembangunan perumahan diarahkan pada peningkatan penyediaan
perumahan dan lahan bagi masyarakat yang berpendapatan rendah, beserta
peningkatn pemenuhan kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana dasar
bagi kawasan rumah sederhana sehat. Dalam mendukung pemenuhan
lingkungan perumahan yang sehat diberikan fasilitasi pembiayaan
49
prasarana dan sarana lingkungan perumahan, terutama pada kawasan
kumuh perkotaan.
6. Penanganan persampahan dan drainase pada permukiman diarahkan pada
peningkatan kesadaran seluruh pihak yang terlibat terhadap pentingnya
peningkatan pengelolaan dan pelayanan persampahan dan drainase, serta
memberikan ruang yang kondusif bagi masyarakat dan dunia usaha untuk
berperan secara aktif dalam pelayanan persampahan, tidak hanya di bidang
transportasinya tapi juga dalam pengelolaan tempat pembuangan akhir
(TPA).
7. Pembangunan penataan ruang diarahkan pada pembangunan wilayah yang
terpadu, nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan
pembangunan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan rencana tata
ruang sebagai landasan atau acuan kebijakan spasial bagi pembangunan
lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,
serasi, dan seimbang. Rencana pembangunan dijabarkan dan
disinkronisasikan kedalam rencana tata ruang yang konsisten, baik materi
maupun jangka waktunya.
8. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan
cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayh-wilayah
tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan
ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah
administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata
rantai proses industri dan distribusi.
9. Pembangunan kota kabupaten, kota kecamatan, dan kota kecil
diseimbangkan pertumbuhannya dengan mengacu pada sistem
pembangunan perkotaan propinsi dan nasional. Upaya itu diperlukan untuk
mencegah terjadinya pertumbuhan fisik kota yang tidak terkendali, serta
untuk mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota
besar, dengan cara menciptakan kesempatan kerja, termasuk peluang
usaha, di kota-kota menengah dan kecil.
10. Rencana tata ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spacial bagi
pembangunan si setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar
50
pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan berkelanjutan. Rencana Tata
Ruang Wilayah disusun secara hierarki. Dalam rangka mengoptimalkan
penataan ruang perlu ditingkatkan (a) kompetensi sumber daya manusia
dan kelembagaan di bidang penataan ruang (b) kualitas rencana tata ruang,
(c) efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan,
pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.
11. Pembangunan kebutuhan perumahan rakyat layak huni diarahkan untuk
mewujudkan daerah tanpa permukiman kumuh.
51
cara. Pertama, mengurangi beban pengeluaran konsumsi kelompok miskin.
Kedua, meningkatkan produktivitas masyarakat miskin untuk
meningkatkan pendapatannya.
4. PBB telah mencanangkan komitmen global Millenium Development Goals
sebagai langkah menuju upaya penghapusan kemiskinan, dengan target
pengangguran setengah angka kemiskinan pada tahun 2015. Pembangunan
sosial diarahkan pada penanganan kemiskinan, baik kemiskinan kultural
dan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi dan
pemberdayaan masyarakat dengan didukung oleh sistem sistem
perlindungan sosial, termasuk penyediaan sarana pelayanan sosial yang
memadai, pengembangan sistem jaminan sosial bagi seluruh masyarakat
sebagai wahana yang luas untuk pengembangan mekanisme pemberdayaan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan dengan tidak merusak budaya daerah dan kearifan lokal.
5. Pembangunan budaya daerah diarahkan pada pengembangan seni dan
budaya diarahkan pada pelestarian nilai-nilai budaya yang mengekar pada
warisan leluhur, ditujukan untuk membentuk nilai-nilai kepribadian
masyarakat yang bermartabat. Pelestarian seni dan budaya diharapkan
dapat meningkatkan jumlah dan kegiatan seni budaya daerah serta
meningkatkan peminat seni budaya daerah.
6. Pengembangan budaya inovatif yang berorientasi IPTEK dengan
memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal agar masyarakat menguasai
IPTEK serta mampu bersaing di era persaingan global. Pengembangan
budaya IPTEK tersebut dilakukan dengan meningkatkan penghargaan
masyarakat terhadap IPTEK melalui pengembangan budaya membaca dan
menulis, masyarakat pembelajar, masyarakat yang cerdas, kritis dan kreatif
dalam rangka pengembangan tradisi IPTEK.
7. Pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak diarahkan pada
memperkuat kelembagaan, pengarusutamaan gender, dan anak dalam
pembangunan sehingga terjamin keadilan gender dalam berbagai
perundangan, program pembangunan dan kebijakan publik untuk
52
memberikan lebih besar peran perempuan di berbagai bidang
pembangunan dan menurunkan jumlah tindak kekerasan, eksploitasi, dan
diskriminasi terhadap perempuan.
53
peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumberdaya
hutan dan peningkatan daya dukung sumberdaya hutan dalam
pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan rehabilitasi peran dan
fungsi hutan melalui upaya konservasi.
6. Pelestarian SDA dan lingkungan hidup diarahkan untuk memanfaatkan
tata ruang yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.
54
pencegahan dan penanggulangan berbagai penyakit menular serta
peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.
3. Peningkatan kualitas generasi muda penerus bangsa yang memiliki sikap
dan perilaku taqwa, mandiri, inovatif dan kreatif melalui pengembangan
kelembagaan pemuda yang berwawasan kebangsaan dan pengembangan
budaya berolah raga.
4. Peningkatan kualitas kehidupan beragama bagi masyarakat melalui
peningkatan pemahaman nilai-nilai ajaran agama, pengembangan rasa
saling hormat-menghormati antar pemeluk berbagai agama dengan penuh
toleransi dan tenggang rasa.
5. Peningkatan penguasaan IPTEK oleh masyarakat guna menuju pencapaian
jiwa wirausaha yang handal melalui peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan nonformal, dan peningkatan pembinaan sikap kreatif dan
inovatif.
55
4.2.1.3.Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan
dan Potensi Unggulan Daerah, melalui:
1. Peningkatan sarana dan prasarana pembangunan ekonomi baik sektor
pertanian, perdagangan, industri dan jasa pariwisata menuju kepada
timbulnya/terciptanya keunggulan produk lokal yang mampu bersaing di
tingkat global.
2. Peningkatan pembangunan ketenagakerjaan yang diarahkan pada
perluasan lapangan kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja, kesejahteraan
dan perlindungan serta kemandirian tenaga kerja yang berwawasan
kewirausahaan sehingga mampu bersaing di era global.
3. Peningkatan pembangunan kelembagaan ekonomi baik koperasi, maupun
lembaga-lembaga ekonomi dan badan usaha lainnya yang berlandaskan
prinsip demokrasi ekonomi yang memperhatikan terjaminnya kesempatan
berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat, melalui penciptaan iklim
usaha dan investasi yang kondusif, pengembangan standarisasi kualitas
produk/jasa, dan pengutamaan pada kelompok masyarakat ekonomi lemah.
56
4.2.1.5.Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman, dan
Damai, melalui:
1. Peningkatan pengendalian laju pertumbuhan dan persebaran penduduk
melalui peningkatan pelayanan program keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi dan peningkatan penataan administrasi kependudukan.
2. Peningkatan kualitas dan standar hidup masyarakat melalui peningkatan
kualitas kesehatan, pendidikan, dan kecukupan kebutuhan ekonomi dan
kebutuhan rasa aman, serta peningkatan upaya penanggulangan
kemiskinan maupun Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
3. Peningkatan pengembangan sikap mental dan budaya modern yang kreatif,
inovatif tanpa meninggalkan kearifan budaya lokal, melalui
pengembangan pelestarian nilai-nilai budaya lokal dan peningkatan
penerapan IPTEKS guna memperkuat tumbuhnya sikap modernitas yang
tidak terjebak pada gaya hidup modern.
4. Peningkatan pembangunan pemberdayaan perempuan, melalui penguatan
kelembagaan, dan pengarusutamaan gender dan anak.
Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Peningkatan pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berpegang pada prinsip kesesuaian dan keseimbangan ekosistem melalui
pemanfaatan sumber daya alam yang sesuai dengan daya dukungnya dan
memperhatikan daya regenerasinya terutama untuk sumber daya alam
yang dapat diperbaharui.
2. Peningkatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
melalui peningkatan pembangunan sistem tata ruang yang mantap, disertai
penegakan hukum sebagai pedoman pemanfaatan SDA yang optimal dan
lestari.
57
3. Peningkatan optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya hutan yang
ditujukan pada peningkatan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat
melalui peningkatan rehabilitasi dan konservasi hutan.
RPJPD Tahap Lima Tahun Kedua ( Tahun :2010-2014)
4.2.2.1.Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat,
Berbudaya, Beriman, dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Pengembangan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pengembangan kualitas dan relevansi pendidikan yang didukung oleh
semakin berkembangnya sarana dan prasarana pendidikan akibat
berkembangnya tuntutan kebutuhan.
2. Pengembangan kualitas kesehatan masyarakat melalui pengembangan
sistem pelayanan kesehatan oleh aparat tenaga kesehatan yang profesional
dan pengembangan sistem penanggulangan berbagai penyakit serta
pengembangan sarana dan prasarana kesehatan.
3. Pengembangan kualitas generasi muda dalam pencapaian sikap hidup
taqwa, mandiri, inovatif dan kreatif melalui pengembangan kelembagaan
pemuda yang berwawasan kebangsaan dan berbudaya olah raga.
4. Pengembangan kualitas kehidupan beragama masyarakat yang dijiwai oleh
sikap toleransi yang tinggi, kerukunan antar umat pemeluk berbagai agama
yang kokoh dan pengembangan penerapan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari secara nyata.
5. Pengembangan pengawasan IPTEK oleh masyarakat dalam upaya
pengembangan jiwa wirausaha yang handal melalui pengembangan sarana
dan prasarana pendidikan maupun pengembangan sistem pendidikan yang
mampu menciptakan lulusan yang berkualitas.
58
2. Pengembangan sistem kinerja pelayanan publik yang didukung oleh sistem
budaya birokrasi yang aspiratif, transparan, akuntable dan pemanfaatan
sistem informasi/pendataan yang kredibel.
3. Pengembangan sistem pengelolaan keuangan daerah yang didukung oleh
sarana dan prasarana berteknologi canggih, melalui pengembangan usaha
peningkatan pendapatan daerah dan pengembangan sistem penguatan
masuknya investasi ke daerah.
4. Pengembangan sistem pemerintahan yang baik, bersih, dan adil melalui
pengembangan sistem hukum yang memadai.
59
3. Pengembangan sistem pelayanan administrasi pertanahan melalui
pengembangan sarana prasarana, dan pengembangan sistem informasi
manajemen pertanahan yang didukung oleh SDM aparat Badan Pertanahan
Nasional di daerah yang profesional.
Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Pengembangan sistem pembangunan Sumber Daya Alam (SDA) dan
Lingkungan Hidup yang sesuai dan seimbang dengan ekosistem dan
melalui pengembangan sistem pembangunan SDA yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui.
2. Pengembangan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hisup melalui pengembangan sistem tata ruang yang mantap,
disertai penegakan hukum yang memadai.
60
3. Pengembangan sistem pemanfaatan potensi sumber daya hutan yang
ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan sistem partisipasi masyarakat pada upaya pelestarian
pemanfaatan hutan, dan sistem rehabilitasi dan konservasi hutan.
61
3. Pemantapan sistem keuangan daerah yang berkualitas melalui pemantapan
sistem penerimaan daerah yang optimal dan sistem pemanfaatan keuangan
daerah yang efektif dan efisien serta produktif.
4. Pemantapan sistem yang baik, bersih, dan adil didukung oleh sistem
hukum dan peradilan yang memadai.
Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman dan Damai,
melalui:
1. Pemantapan sistem Keluarga Berencana Mandiri menuju terwujudnya
kehidupan masyarakat yang sejahtera.
2. Pemantapan sistem pemberdayaan masyarakat guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya melalui penguatan
sistem PMKS.
3. Pemantapan sistem pengembangan nilai budaya modernitas dengan tetap
melestarikan nilai budaya daerah/lokal yang relevan.
62
4. Pemantapan sistem pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya
emansipasi perempuan sejajar dengan pria secara optimal dan berkualitas.
Mewujudkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Lestari dan
Kompetitif, melalui:
1. Pemantapan sistem pembangunan Sumber Daya Alam (SDA) dan
Lingkungan Hidup yang sesuai, seimbang, dan selaras dengan ekosistem.
2. Pemantapan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup maupun pemantapan pelaksanaannya yang sesuai dengan sistem tata
ruang dan disertai penegakan hukum yang efektif.
3. Pemantapan sistem pemanfaatan potensi sumber daya hutan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus pelestarian ekosistem
hutan itu sendiri.
63
4.2.4.2.Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Demokratis dan
Bertanggungjawab, melalui:
1. Pemantapan terwujudnya sistem perencanaan pembangunan yang
komprehensif, terpadu, efektif dan berkesinambungan.
2. Penguatan terwujudnya sistem kinerja pelayanan publik yang berkualitas
oleh aparat pemerintahan daerah.
3. Penguatan terwujudnya sistem keuangan daerah yang hadal dengan sistem
dan upaya pemasukan yang optimal dan sistem pemanfaatan/pengeluaran
yang efektif, efisien dan produktif
4. Penguatan terwujudnya sistem pemerintahan daerah yang baik, bersih dan
adil.
64
4.2.4.5.Mewujudkan Kehidupan Sosial dan Budaya yang Sejahtera, Aman, dan
Damai, melalui:
1. Penguatan terwujudnya Program Keluarga Berencana mandiri yang
mampu menciptakan kemandirian masyarakat.
2. Penguatan terwujudnya sistem pembudayaan masyarakat yang mampu
menciptakan keberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan sistem PMKS
yang tepat.
3. Penguatan terwujudnya sistem pengembangan nilai budaya moderintas dan
nilai budaya lokal yang relevan yang mampu menghasilkan kehidupan
masyarakat yang sejahtera, aman dan damai.
4. Penguatan terwujudnya emansipasi perempuan yang benar-benar terdapat
kesetaraan gender.
65
BAB V
PENUTUP
66
Dalam hal terjadi keadaan luar biasa, dan atau keadaan memaksa/force
majeure yang meliputi bencana alam, bencana sosial, dan/atau peperangan
dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap materi yang
terkandung dalam RPJP. Penyesuaian-penyesuaian tersebut didasarkan pada
ketentuan perundangan yang berlaku serta dengan tetap berpegang pada prinsip-
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
BUPATI SRAGEN,
UNTUNG WIYONO
67