Pankreas adalah organ kelenjar yang memanjang pada dinding posterior abdomen, tepat di belakang
lambung, yang memiliki beberapa fungsi dalam sistem pencernaan. Pankreas dikelilingi oleh hati, limpa,
kantung empedu, dan usus kecil. Separuh pankreas berada di antara limpa dan lambung, sedangkan
bagian lainnya yang disebut kepala, terhubung dengan bagian utama usus kecil, yaitu duodenum atau
usus dua belas jari.
FUNGSI
Fungsi pankreas layaknya endokrin, ia melepaskan beberapa hormon penting bagi tubuh yang mengalir
dalam darah, seperti somatostatin, insulin, glukagon, dan pancreatic polypeptide. Pankreas merupakan
salah satu organ di dalam sistem pencernaan, yang bertugas melakukan sekresi pada enzim atau getah
usus agar dapat menghancurkan makanan.
Organ Endokrin merupakan organ yang mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengatur
keseimbangan dan menunjang fungsi tubuh. Struktur yang menjalankan fungsi eksokrin ini merupakan
berbagai sel yang terkumpul dalam pulau langerhans. Setiap sel menghasilkan hormon yang berbeda
dan fungsi yang berbeda pula. 4 Sel utama yang terdapat dalam pulau langerhans pankreas adalah :
Hormon Glukagon, merupakan hormon yang diproduksi oleh sel alfa pankreas. Hormon ini memiliki
fungsi untuk meningkatkan kadar glukosa di dalam darah.
Hormon Insulin, merupakan hormon yang diproduksi sel beta pankreas. Hormon ini memiliki fungsi
untuk menurunkan kadar glukosa di dalam darah dengan cara memasukannya ke dalam sel sebagai
sumber energi.
Hormon Somatostatin, merupakan hormon yang diproduksi oleh sel delta pankreas. Hormon ini
berfungsi untuk mengatur aktivitas sel alfa dan sel beta pankreas.
Hormon Polipeptida Pankreas, merupakan hormon yang dihasilkan oleh Sel gamma (sel PP) pankreas.
Hormon ini memiliki fungsi utama yang masih belum diketahui sepenuhnya, namun diduga dapat
mengatur kecepatan pencernaan makanan.
Ketika makanan masuk ke dalam tubuh dicerna oleh lambung kemudian memasuki usus halus. Untuk
mencerna makanan secara sempurna maka usus halus akan memproduksi hormon kolesistokinin yang
kemudian merangsang pankreas mengeluarkan produknya. Enzim – enzim dan produk lain yang
dikeluarkan pankreas biasa disebut sebagai getah pankreas.
ANATOMI PANKREAS
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar yang panjangnya 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm.
Pankreas terdiri dari:
Kepala Pankreas, merupakan bagian terluas dari pankreas yang menempel pada usus halus.
Leher Pankreas, bagian yang terletak diantara kepala dan badan pankreas dengan panjang sekitar 2,5
cm.
Badan Pankreas, merupakan bagian pusat yang memiliki banyak sel pankreas sehingga disebut sebagai
bagian terpenting dari pankreas.
Ekor Pankreas, bagian akhir dari pankreas, ekor pankreas terletak di perut kiri dan berbentuk agak
meruncing.
Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran yang keluar dari pankreas dan bermuara di
usus halus. Saluran pankreas memiliki fungsi untuk menyalurkan berbagai enzim yang akan membantu
proses pencernaan komponen penting seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Caput Pancreatis, bentuknya seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.
Collum Pancreatis, ialah bagian pankreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus
pancreatis.
Corpus Pancreatis, bentuknya berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah.
Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan
dengan hilum lienale.
EMPEDU
Empedu
Empedu berupa kantong berbentuk seperti terong, berukuran sekitar 8-10 cm, berwarna hijau dan
terdapat pada lekukan di bawah lobus kanan hati. Empedu berfungsi menyimpan cairan empedu yang
disekresikan oleh sel-sel hati, dengan kapasitas total 30-60 mL. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri atas
air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin dan zat lainnya. Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak, memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak dan membantu
absorpsi hasil pencernaan lemak (gliserin dan asam lemak). Pigmen empedu disalurkan ke usus halus,
sebagian berubah menjadi sterkobilin yang mewarnai feses. Sebagian lainnya diabsorpsi kembali oleh
aliran darah dan berubah menjadi urobilin yang mewarnai urin.
Fungsi
Fungsi dari kandung empedu adalah sebagai reservoir (wadah) dari cairan
empedu dengan absorpsi air dan natrium (Doherty, 2015). Empedu diproduksi oleh
tekanan saluran empedu lebih tinggi daripada tahanan sfingter. Aliran cairan
empedu diatur oleh tiga faktor yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung