Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Azki

Nim :2022019023

Mk :Ushul fiqh

Dosen :Faisal,SHI,MA

Sks :2

Semester:3

JAWABAN

1. Kata “ushul” yang merupakan jamak dari kata “ashal” secara etimologi berarti “sesuatu yang
dasar bagi yang lainnya”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ushul fiqh itu adalahilmu
yang membawa kepada usaha merumuskan hukum syara’ dari dlilnya yang terinci. Atau dalam
artian sederhana : kaidah-kaidah yang menjelaskan cara-cara mengeluarkan hukum-hukum dari
dalil-dalilnya.

ruang lingkup Ushul fiqh, secara global adalah sebagai berikut :


1.Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
2.Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
3.Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
4.Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat ( mujtahid ) dengan berbagai
permasalahannya.

2. Alquran adalah sumber hukum yang pertama dan utama dalam Islam, karena itu setiap muslim
harus menerima bahwa asas yang pertama dan terkuat untuk menentukan hukum Islam adalah
Alquran.

Al Hadits atau As-sunnah mempunyai peranan sangat penting dan merupakan sumber hukum
yang kedua setelah Alquran.
Ijma’ yaitu kesepakatan para ulama mujtahid mengenai suatu hukum. Ijma’ baru dapat
dipergunakan sebagai dalil terhadap suatu masalah apabila ternyata tidak ditemukan Nas
Alquran maupun hadis.

Qias adalah menyamakan suatu masalah yang belum diketahui hukumnya dengan masalah lain
yang sudah diketahui hukumnya, karena diantaranya terdapat kesamaan “illat” yang menjadi
dasar penentu hukum.

3. Ijtihad secara definisi makna adalah mengerahkan pikiran dan kemampuan untuk menghasilkan
hukum syariat dengan cara tertentu.Contoh jarak tempuh boleh melakukan sholat qashar

4. Istihsan adalah menurut bahasa berarti menganggap baik, sedangkan menurut istilah, istihsan
adalah meninggalkan qiyas yang nyata untuk menjalankan qiyas yang tidak nyata (samar-samar)
atau meninggalkan hukum kulli (umum) untuk menjalankan hukum istina’i (pengecualian)
disebabkan ada dalil yang menurut logika membenarkannya.Misalnya dalam kasus pemandian
umum. Menurut kaidah umum, jasa pemandian umum itu harus jelas, yaitu harus berapa lama
seseorang harus mandi dan berapa liter air yang dipakai. Akan tetapi, apabila hal itu dilakukan
maka akan menyulitkan bagi orang banyak. Oleh sebab itu, para ulama sepakat menyatakan
bahwa boleh menggunakan jasa pemandian umum sekalipun tanpa menentukan jumlah air dan
lamanya waktu yang dipakai.
5. Maslahah mursalah menurut bahasa berarti Maslahah sama dengan manfaat, baik dari segi lafal
maupun makna. Imam Ghozali mengemukakan bahwa pada prinsipnya Maslahah adalah
mengambil manfaat dan menolak kemdharatan dalam rangka memelihara tujuan-tujuan syara’.
Contoh-contoh Maslahah Mursalah
1. Tindakan abu bakar terhadap orang-orang yang ingkar membayar zakat,itu adalah demi
kemaslahatan.

2. Menulis huruf al-qur’an kepada huruf latin.

3. Membuang barang yang ada di atas kapal laut tanpa izin yang punya barang,karena ada
gelombang besar yang menjadikan kapal oleng. Demi kemaslahatan penumpang dan menolak
bahaya.

Anda mungkin juga menyukai