KEPERAWATAN JIWA
Oleh :
2. Seorang perempuan usia 36 tahun dirawat di RSJ karena marah – marah jika ada keinginannya
yang tidak terpenuhi atau ada sesuatu yang tidak berkenan di pasien. Pasien tidak mau minum
obat sejak satu minggu yang lalu. Dari keterangan keluarga mengatakan bahwa ± 3 tahun yang
lalu klien gagal menikah, dipecat dari tempat bekerja sehingga merasa tidak berhasil. Klien
mempunyai riwayat pernah dirawat di RSJ.
a. Kehilangan pekerjaan
b. Merasa tidak berhasil
c. Putus minum obat
d. Kehilangan pacar
e. Gagal menikah
3. Seorang laki – laki usia 40 tahun dirawat di RSJ sejak 4 minggu yang lalu karena sering
berbicara sendiri. Hasil pengkajian saat ini diketahui istrinya meninggal 1 bulan yang lalu,
klien terlihat senyum sendiri, berbicara sendiri dan menghidar saat diajak berinteraksi orang
lain. Saat ini klien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik dan
patuh minum obat.
4. Seorang laki – laki usia 40 tahun dirawat di RSJ sejak 1 minggu karena sering berbicara
sendiri sejak istrinya meninggal. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa klien tampak
berbicara sendiri, senyum sendiri dan memiringkan telinga kearah suara serta tidak mau
berinteraksi dengan orang lain.
5. Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di RSJ karena melakukan percobaan bunuh diri.
Saat pengkajian pasien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya karena tidak kuat dengan cacat
tubuh yang dialaminya. Perawat menyimpulkan pasien mengalami gangguan konsep diri
6. Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke RSJ karena mengamuk, berkata-kata kasar dan
mengancam. Hasil pengkajian, pasien berteriak-teriak, kontak mata tajam, memukul meja dan
sesekali mengembuskan napas panjang. Penampilan pasien juga tampak kotor dan tidak rapi.
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah
c. Risiko bunuh diri
d. Perilaku kekerasan
e. Defisit perawatan diri
7. Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke RSJ karena mengamuk, berkata-kata kasar dan
mengancam. Hasil pengkajian, pasien berteriak-teriak, kontak mata tajam, memukul meja dan
sesekali mengembuskan napas panjang. Penampilan pasien juga tampak kotor dan tidak rapi.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?
8. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RSJ karena berteriak-teriak tanpa sebab di rumah.
Hasil pengkajian pasien merasa takut karena melihat bayangan besar yang ingin
membunuhnya. Keluarga mengatakan gejala tersebut terjadi setelah anaknya meninggal dalam
kecelakaan. Perawat sudah menentukan jenis halusinasi pada pasien tersebut. Apakah tindakan
keperawatan selanjutnya pada pasien tersebut ?
a. Mengidentifikasi halusinasi
b. Memasukkan jadwal kegiatan harian
c. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
d. Melibatkan keluarga dalam merawat pasien
e. Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok
9. Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke RSJ karena mengamuk dan melempar barang-
barang di rumah. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena dirinya dihina dan ingin
bunuh diri. Penampilan kotor, kontak mata minimal, menghindari perawat, suara lirih. Pasien
mengatakan memiliki motivasi untuk sembuh.
10. Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RSJ karena mengamuk dan melempari rumah
tetangga dengan batu. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena dirinya dihina,
mengeluh tidak mampu melakukan apa-apa dan ingin bunuh diri. Penampilan kotor, kontak
mata tajam dan tampak mengepalkan tangannya.
a. Isolasi sosial
b. Risiko bunuh diri
c. Harga diri rendah
d. Defisit perawatan diri
e. Risiko perilaku kekerasan
11. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa ke RSJ karena mengamuk. Hasil pengkajian pasien
mengatakan dirinya adalah anggota pasukan pengaman kepresidenan sejak era Soekarno.
Tidak ada presiden yang dapat menjalankan kekuasaannya tanpa bantuannya. Apakah
diagnosis keperawatan utama untuk kasus di atas ?
a. Waham
b. Halusinasi
c. Isolasi sosial
d. Harga diri rendah
e. Risiko perilaku kekerasan
12. Seorang perempuan usia 20 tahun dibawa ke RSJ karena sering menyendiri dan tidak mau
keluar kamar. Hasil pengkajian pasien mengatakan bahwa dirinya adalah roh, sering berbicara
dengan roh lainnya, dan menganggap segala sesuatu di dunia ini tidak nyata. Penampilan
kotor, kontak mata kurang, menghindar dari perawat serta curiga pada pasien lain.
a. Waham Bizar
b. Waham Agama
c. Waham Somatik
d. Waham Nihilistik
e. Waham Kebesaran
13. Seorang perempuan usia 20 tahun dibawa ke RSJ karena sering menyendiri dan tidak mau
keluar kamar. Hasil pengkajian diperoleh bahwa pasien meyakini bahwa pikirannya
bukan miliknya sendiri, melainkan milik orang lain dan telah dimasukkan ke pikirannya
sendiri.
a. Waham Bizar
b. Waham Agama
c. Waham Somatik
d. Waham Nihilistik
e. Waham Kebesaran
14. Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke RSJ karena sering menyendiri dan mengurung
diri di dalam kamar. Hasil pengkajian penampilan pasien kotor, rambut tidak rapi, bau, kuku
kotor dan panjang, kontak mata kurang. Perawat sudah membangun kepercayaan dengan
pasien tersebut.
15. Seorang laki-laki usia 37 tahun dibawa ke RSJ karena sudah dua minggu mengurung diri di
kamarnya. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu dengan kondisinya fisiknya, tidak ada
gunanya hidup lagi, serta mengancam bunuh diri, kontak mata tajam dan tampak curiga.
16. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk. Keluarga mengatakan
satu bulan yang lalu suami pasien meninggal karena jatuh dari pohon. Saat dilakukan
pengkajian pasien tampak mengumik, kontak mata kurang, afek tumpul dan tersenyum sendiri.
Pasien sudah mengetahui tentang kondisi yang alaminya.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada pasien tersebut?
a. Bantu pemberian obat antipsikotik
b. Latih melakukan aktivitas terjadwal
c. Ajarkan cara mengontrol halusinasi
d. Latih bercakap-cakap dengan orang lain
e. Bantu pasien untuk mengenal halusinasi
17. Seorang perempuan usia 34 tahun dirawat di RSJ yang pertama kali karena mengamuk.
Keluarga mengatakan gejala muncul sejak 3 tahun yang lalu setelah ditinggal meninggal oleh
suaminya. Hasil pengkajian pasien tampak berbicara sendiri, senyum sendiri, kontak mata
kurang, afek datar, sirkumtansial, penampilan lusuh dan tidak mau berinteraksi dengan pasien
lainnya.
18. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat di RSJ yang ketiga kali karena mengamuk dan
mengganggu lingkungan. Hasil pengkajian pasien tampak lusuh, rambut acak-acakan, afek
labil, sirkumtansial, senyum-senyum sendiri. Saat ditanya pasien mengatakan sangat senang
karena tunangannya sering datang pada saat melamun. Keluarga mengatakan gejala tersebut
muncul sejak dua tahun lalu ditinggal menikah oleh pacarnya, keluarga mencemaskan kondisi
pasien.
a. Mengenalkan halusinasi
b. Membina hubungan saling percaya
c. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
d. Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi pasien
e. Menyuruh pasien untuk mandi dan memotong rambutnya
19. Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan percobaan bunuh diri.
Keluarga mengatakan gejala muncul pada pasien setelah ditinggal menikah oleh tunangannya.
Hasil pengkajian pasien tampak gelisah, menutup telinga, komat-kamit, tidak mau makan,
tidak mau keluar ruangan, kontak mata kurang. Ketika diajak berkomunikasi pasien selalu
menghindar.
20. Seorang laki-laki usia 37 tahun sudah satu minggu dirawat di RSJ dengan Diagnosis
Skizofrenia. Hasil pengkajian: bicara pasien lambat, sirkumtansial, kontak mata kurang,
tidak mau keluar ruangan untuk beraktivitas, namun pasien sudah mau berkomunikasi
dengan perawat.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang bisa dilakukan pada pasien tersebut ?