Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kenakalan remaja di Indonesia telah menjadi sebuah fenomena sosial yang tidak

terbantahkan. Dapat dilihat di berita-berita bahwa banyak remaja yang masih berusia di bawah

usia 18 tahun yang terlibat dalam aksi pelanggaran norma, seperti tawuran, narkoba, dan seks

bebas. Terutama dengan arus globalisasi dan kemajuan teknologi, pengaruh buruk yang

mengarah pada kenakalan remaja diprediksi akan semakin mudah mempengaruhi remaja.

Masa remaja merupakan masa di mana seseorang sedang berada dalam pencarian jati

dirinya. Dikatakan remaja apabila ia menginjak usia 17 tahun, yang di mana saat itu sedang

mengalami pubertas. Di saat-saat seperti itulah biasanya ada keinginan untuk mencoba segala

sesuatu yang baru dalam hidupnya. Ditandai dengan munculnya berbagai macam gejolak emosi

dan banyak timbul berbagai macam masalah. Masalah-masalah tersebut bisa terjadi di dalam

keluarga, maupun lingkungan sosialnya.

Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam

mengembangkan emosi jiwanya, tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk ke dalam

dirinya. Sehingga menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan dan mengakibatkan

konflik yang tidak terselesaikan. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan

menyenangkan diri sendiri dan teman sebayanya. Kesalahan-kesalahan itulah yang akhirnya

menimbulkan kekesalan lingkungan, atau yang disebut kenakalan remaja.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kenakalan remaja?

2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan remaja?

3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?

4. Apa saja perilaku yang merupakan kenakalan remaja?

5. Bagaimana upaya untuk mengatasi kenakalan remaja?

1.3. Tujuan

1. Dapat mengetahui arti atau maksud dari kenakalan remaja.

2. Dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.

3. Dapat mengetahui gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan.

4. Dapat mengetahui perilaku yang merupakan kenakalan remaja.

5. Dapat mengetahui upaya untuk mengatasi kenakalan remaja.

1.4. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa:

1.1. Dapat mengembangkan ide, menambah wawasan dan menjaga diri

terkait dengan kenakalan remaja.

1.2.Dapat pengalaman dan ilmu mengenai pemecahan masalah.

2. Bagi Masyarakat:

2.1.Dapat mengatasi kenakalan remaja di lingkungan sekitar.

2.2.Supaya ada penggambaran umum mengenai kenakalan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kenakalan Remaja

A. Secara Umum

Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja,

yang tindakannya menyimpang. Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak

terselesaikan dengan baik pada saat remaja. Individu yang berhasil mencapai identitas

diri akan menjadi orang dengan karakter yang kuat dan emosi yang stabil. Namun,

individu yang gagal akan mengalami kekacauan pada konsep diri yang dimilikinya.

Kekacauan identitas ini dapat ditandai dengan emosi yang tidak stabil dan resiliensi yang

rendah sehingga mudah dipengaruhi orang lain.

B. Menurut Para Ahli

1. Kartono

Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile

delinquency merupakan gejala patologis pada remaja disebabkan oleh satu bentuk

pengabaian sosial.

2. Drs. B. Simanjuntak, S.H

Kenakalan remaja merupakan perbuatan-perbuatan anak remaja yang

bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup, atau

suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsur-unsur anti

normatif.

3. Paul Moedikdo

Kenakalan remaja merupakan semua perbuatan penyelewengan dari norma

kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

4. Mussen dkk

Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh

anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang

dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

3
5. Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak

dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

6. Sarwono (2015)

Kenakalan remaja adalah segala tingkah laku yang menyimpang dari norma-

norma hukum pidana.

7. Musbikin (2013)

Kenakalan remaja adalah tindak perbuatan yang dilakukan anak remaja dan

perbuatan melawan hukum yang mana terdapat di dalamnya anti sosial, anti susila,

serta melanggar agama, maka kalau dilanggar orang yang sudah menginjak dewasa

akan menjadi tindak kejahatan.

Dapat disimpulkan dalam pengertian lain, kenakalan remaja adalah semua

perilaku anak remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum. Perilaku tersebut

akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

2.2. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Remaja tidak serta merta terlibat dalam kenakalan remaja. Setidaknya terdapat dua

faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu itu sendiri seperti krisis

identitas. Individu gagal dalam mencapai identitas sehingga mengalami kebingungan akan

konsep diri. Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang yang berasal dari luar

individu itu sendiri.

1. Faktor Internal

a) Kepribadian

Masa remaja dianggap sebagai suatu krisis identitas, sebab belum adanya

pegangan. Sementara kepribadian turut menentukan cara dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

4
b) Kondisi Fisik

Seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung memiliki rasa

kecewa terhadap kondisi hidupnya. Apabila tidak disertai bimbingan, akan

menyebabkan perbuatan melanggar tatanan hidup sebagai perwujudan

kekecewaan akan kondisinya.

c) Status dan Perannya di Masyarakat

Seseorang yang pernah menyimpang terhadap hukum yang berlaku,

pada saat kembali ke masyarakat dengan status yang diberikan oleh

masyarakat sulit terhapuskan. Sehingga kembali melakukan penyimpangan

hukum karena merasa terasingkan.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi Lingkungan Keluarga

Kasus kenakalan remaja yang muncul bukan karena kurangnya

kebutuhan materi, melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang

orang tua kepada anaknya. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier

daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku

menyimpang terhadap anaknya.

b. Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan

mudah memunculkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial inilah yang

bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan.

c. Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat

Remaja yang belum siap mental atau akhlaknya dalam menghadapi

perkembangan teknologi yang mempercepat masuknya arus budaya asing

akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku menjadi kurang baik. Sehingga

mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma

yang berlaku.

5
2.3. Gejala Kenakalan Remaja

1. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

Gangguan pemusatan perhatian ditandai dengan tidak telitinya anak dalam

mengerjakan tugas sekolah atau kegiatan lain. Sering kali kesulitan fokus saat pelajaran,

percakapan atau membaca dalam waktu yang lama. Selain itu anak sering seakan tidak

mendengar ketika diajak bicara dan cepat kehilangan fokus.

2. Anak-anak yang sering mengeluh saat mereka mengalami masalah yang oleh dia

sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.

3. Anak-anak tidak disukai oleh taman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.

4. Anak-anak yang saring menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau

sekolah.

5. Anak-anak yang mengalami fobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda

dengan ketakutan anak-anak normal.

Adanya fobia terhadap suatu hal juga bisa menjadi penyebab anak gampang cemas.

Kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia sekolah, di saat dirinya mulai merasa

ketakutan terhadap binatang, serangga, kondisi cuaca, ketinggian, air, darah, kegelapan,

dan lainnya.

Gejala tersebut dapat dilihat dari banyaknya perubahan pada diri seseorang sebagai tanda

keremajaan, namun sering kali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik

dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang.

2.4. Perilaku Kenakalan Remaja

Fase menjadi remaja dapat dikatakan adalah masa yang sulit karena terjadi pada masa

peralihan. Rasa keingintahuan besar dan pencarian akan jati diri yang tidak terarah

menyebabkan banyak remaja terlibat dalam kenakalan.

a. Kenakalan remaja di sekolah

1. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

2. Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran.

3. Membawa senjata tajam ketika sekolah.

4. Perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar.

6
b. Kenakalan remaja di masyarakat

1. Ikut balapan liar antar geng.

2. Ikut tawuran antar geng.

3. Minum minuman keras.

4. Mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya.

c. Kenakalan remaja di lingkungan keluarga

1. Tidak mendengarkan nasehat orang tua.

2. Tidak mentaati perintah orang tua.

3. Melanggar norma yang telah disepakati bersama keluarga.

4. Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar.

2.5. Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja

Akibat pengaruh buruk dari arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang mengarah

pada kenakalan remaja diprediksi akan semakin mudah mempengaruhi remaja. Oleh karena

itu, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak dini untuk mengatasi permasalahan kenakalan

remaja.

a. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan

dengan cara mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja. Mengetahui

kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan

dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui :

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang

dihadapinya.

2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan

keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran

agama, budi pekerti dan etiket.

3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi

perkembangan pribadi yang wajar.

7
4. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan

pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.

5. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun

masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:

1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja

itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu

mengatasinya.

2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan

atau kelompok kecil tersebut.

b. Tindakan Represif

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan

dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Pada

umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan

secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan

khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang

bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis

pelanggaran tata tertib sekolah.

c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan

dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan

pendidikan lagi.

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah

atau diatasi dengan prinsip keteladanan.

2. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa

yang telah melampaui masa remajanya dengan baik.

3. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua

memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dengan demikian, perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak

dapat diulang kembali. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda

keremajaan, namun sering kali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan

bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang

dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi

kehidupan dalam diri mereka.

3.2. Saran

Bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangat dibutuhkan agar mereka

dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar orang tua dapat

memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik

remaja.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/artikel/kenakalan-remaja-jaman-sekarang-49

https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-kenakalan-remaja.html?m=1

https://puspensos.kemsos.go.id/en/Publikasi/topic/517

10

Anda mungkin juga menyukai