Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
drg. Saraswati,MPH
NIP 196709181993022001
A. LATAR BELAKANG
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka
upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government.
SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis
kinerja (Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja
guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi
pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas pada setiap
akhir tahun. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer merupakan organisasi yang
berada di bawah Struktur Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan.
DIREKTUR PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
drg. Saraswati, MPH
KASUBDIT PRAKTIK
KASUBDIT PUSKESMAS KASUBDIT KLINIK
PERORANGAN
dr. Ganda RP Sinaga, MKM drg.Haslinda, M.Kes
dr. Novana Perdana Putri
E. SISTEMATIKA
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan
Primer tahun 2018 ini menjelaskan pencapaian kinerja Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer selama Tahun 2018.Pencapaian kinerja tersebut dibandingkan
dengan rencana kinerja (penetapan kinerja) juga dengan kinerja tahun
sebelumnya sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya
sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan
kerangka fikir seperti itu, sistimatika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer sebagai berikut :
Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan
tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer, serta sistimatika penyajian laporan.
2016
2017
2018
2019
KEGIATAN INDIKATOR
INDIKATOR RENSTRA
Pembinaan 1. Jumlah Kab/Kota yang 107 118 128 139 150
Pelayanan melakukan PKB di daerah
Kesehatan Terpencil dan Sangat Terpencil
Primer 2. Jumlah Puskesmas Non Rawat 700 1400 2800 5600 6000
Inap dan Puskesmas Rawat
Inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
3. Jumlah Puskesmas yang telah 200 1600 3000 4400 5600
bekerjasama melalui Dinkes
dengan UTD dan RS
4. Jumlah Puskesmas yang 637 721 812 914 1015
menerapkan Pelayanan
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat(Perkesmas)
TARGET
KEGIATAN INDIKATOR
2016
2017
2018
2019
2015
INDIKATOR TUPOKSI
Pembinaan 1. Jumlah kabupaten/kota 0 20 65 175 345
Pelayanan yangmendapatpembinaan
Kesehatan tentang klinik
Primer
2. Jumlah Kab/Kota yang 0 0 0 102 205
mendapat pembinaan praktik
mandiri dokter, dokter gigi
dan atau tenaga kesehatan
lainnya
3. Jumlah Puskesmas yang 0 0 200 300 400
menjadi wahana pendidikan
DLP
4. Jumlah regulasi baru/revisi 0 5 5 5 5
yang dihasilkan
5. Jumlah Layanan Dukungan 12 12 12 12 12
Manajemen
1. INDIKATOR PERTAMA
Definisi Operasional:
Kabupaten/kota yang memiliki daerah Terpencil dan Sangat Terpencil yang
melakukan atau mendapatkan PKB oleh Tim Pelayanan Kesehatan
Bergerak baik oleh Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Provinsi, Tim
Pelayanan Kesehatan Bergerak Kabupaten maupun Tim Pelayanan
Kesehatan Bergerak Puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pelayanankesehatanbergerak
(PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil pada tahun berjalan.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, target indikator
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak
(PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencilpada tahun 2018 adalah
sebanyak 140 kabupaten/kota.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun
2018 dalam mendukung Indikator Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat
terpencil adalah sebesar Rp. 424.076.000,- dengan realisasi 408.382.581,-
atau96,2%.
Output:
Persiapan Materi untuk Pertemuan PKB tanggal 26-28 Februari
2018
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 9.820.000,- dengan realisasi
Rp.4.781.000,- atau 48.68%.
Output:
1. Evaluasi pelaksanaan PKB 2017 dan perencanaan PKB 2019
2. Data SK Kepala Daerah tentang Puskesmas di kawaan T/ST
3. Data Puskesmas sesuai standar
Foto kegiatan Rapat Koordinasi dan Pelaksanaan Pertemuan Pelayanan Kesehatan Bergerak
(PKB) tanggal, 26-28 Februari 2018
Output:
1. Terlaksananya evaluasi PKB di provinsi Kalsel, Bengkulu,
Sumsel dan Papua Barat.
2. PKB dilaksanakan oleh Tim PKB dan mengikutsertakan tenaga
Puskesmas.
3. Lokasi pelaksanaan PKB di daerah terpencil sesuai dengan
usulan dinas kesehatan kabupaten.
4. Jenis pelayanan yang diberikan dalam PKB tersebut adalah
pengobatan umum, sirkumsisi massal, promosi kesehatan, PKB
di Bengkulu juga memberikan pelayanan imunisasi,
pemeriksaan KGD-kolesterol-asam urat, pelayanan KB, ANC.
LAKIP Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer TA 2018 16
5. Diperolehnya data untuk persiapan pelaksanaan Flying Health
Care (FHC) tahun 2019 di Kabupaten Raja Ampat dan
Kabupaten Teluk Bintuni.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 73.050.000,- dengan realisasi
Rp65.458.500,- atau 89.60%.
Definisi Operasional:
Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap yang
memberikan pelayanan sesuai standar.
Cara Perhitungan :
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai standar pada
tahun berjalan. Target ini merupakan target kumulatif yang dihitung dari
tahun 2015.
Target :
Sesuai renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, target indikator
Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap yang
memberikan pelayanan sesuai standar pada tahun 2018 adalah sebanyak
5.600 Puskesmas. Indikator ini merupakan salah satu indikator yang
dipantau pada Rencana Aksi Janji Presiden Tahun 2015-2019.
Capaian Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap
yang memberikan pelayanan sesuai standartahun 2018 ditampilkan pada
grafik berikut :
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap yang
memberikan pelayanan sesuai standar adalah sebesar Rp.
4.370.382.000,- dengan realisasi Rp.4.192.214.190,- atau 95.92%.
Output:
Diperoleh masukan terkait materi Puskesmas Melayani Sepenuh
Hati, antara lain:
1. Sasaran pengguna buku
2. Pemahaman terhadap materi awal yang telah disusun
3. Target yang diharapkan dari adanya buku saku ini
4. Materi tambahan dari peserta
Output:
1. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) meliputi pelaksanaan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis data dan
penyusunan rencana tindak lanjut, perlu dilakukan secara rutin
di Puskesmas
2. Pelaksanaan PWS perlu Pendampingan dan Pembinaan
berkesinambungan dari Dinkes Kab/Kota.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait
pelaksanaan PWS di Puskesmas.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp152.659.000,- dengan realisasi
Rp151.966.900,- atau 99.54.%.
Output:
1. Semua unit terkait bertanggungjawab untuk memastikan
kesiapan sumberdaya kesehatan dalam pelaksanaan mudik,
sesuai dengan tupoksi masing-masing.
2. Diperolehnya kesepakatan mengenai penyelenggaraan upaya
kesehatan dalam rangka mudik
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.263.480.000,- dengan realisasi
Rp.244.206.000,- atau 92.68.%.
Output:
1. Diperolehnya dukungan lintas sektor untuk pelaksanaan
mudik.
2. Semua unit terkait bertanggungjawab untuk memastikan
kesiapan sumberdaya dalam pelaksanaan mudik, sesuai
dengan tupoksi masing-masing.
3. Disusunnya peta mudik lebaran.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.473.217.000,- dengan realisasi Rp.
473.024.281,- atau 99.95.%.
Output:
Masukan dari para pemangku kebijakan terkait revisi Permenkes
Nomor 75/2014 tentang Puskesmas.
Keuangan:
Kegiatan Pertemuan LP dan LS telah dilaksanakan dengan total
angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.826.907.000,- (delapan
ratus dua puluh enam juta Sembilan ratus tujuh ribu rupiah), dengan
realisasi Rp. 796.261.686,- atau 96.29.%.
Output:
Adanya komitmen dari lintas program dilingkungan Kementerian
Kesehatan dan Lintas Sektor terkait dalam penyelenggaraan
praktik mandiri dokter/drg dan tenaga kesehatan lainnya sesuai
standar.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.297.656.000,- dengan realisasi Rp.
265.996.256,- atau 89,36%.
Output:
1. Rancangan Standart Pelayanan DLP
2. Peta Jalan Dokter Layanan Primer (Road Map DLP)
3. Rancangan Peraturan Presiden tentang Dokter Layanan
Primer
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.484.140.000,- dengan realisasi
Rp.471.667.556,- atau 97,42%.
Output:
Masukan dan kesepakatan dengan lintas program untuk
mendukung pencapaian indikator Puskesmas Sesuai Standar.
Output:
1. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi dalam rangka
mendukung tercapainya indikator Puskesmas sesuai standar
2. Puskesmas yang sudah sesuai standar sampai dengan akhir
Desember 2018 sebanyak 5.720 Puskesmas (komulatif dari
tahun sebelumnya) dari target sampai dengan 2018 sebanyak
5.600 Puskesmas.
3. Pemantauan Puskesmas terdampak KLB Campak dan gizi
buruk di Kab. Asmat
4. Diperolehnya dukungan pelaksanaan Mudik Lebaran
Keuangan:
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Yankes Primer telah
dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp.258.580.000,- dengan realisasi Rp. 237.655.998,- atau 91.90%.
Sasaran Kegiatan:
Padang, Deliserdang, Pemalang, Jakarta, Papua, Banten, Aceh,
Semarang, Kupang, Jabar, Lampung Selatan, Tegal, Aceh,
Ambon, Semarang, Semarang, Surabaya, Subang, Banten.
Output:
1. Terlaksanana Pendampingan LP/LS dalam rangka
peningkatan Pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Diperolehnya dukungan pelaksanaan Mudik Lebaran.
3. Puskesmas yang sudah sesuai standar sampai dengan akhir
desember 2018 sebanyak 5720 Puskesmas (kumulatif dari
tahun sebelumnya) dengan target sampai dengan 2018 adalah
5.600 Puskesmas.
Output:
1. Diperolehnya data praktik mandiri dr/drg dan tenaga kesehatan
lainnya
2. Diperolehnya informasi tentang proses perizinan praktik Mandiri
Tenaga Kesehatan
3. Diperolehnya informasi SPA praktik mandiri
4. Rekomendasi Puskesmas sebagai wahana pendidikan DLP
Output:
Klinik sesuai standar di Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik. Di Balikpapan, Medan, Palembang, Batam, Jakarta,
Semarang, Surabaya, Cikarang, dan diperolehnya masukan dalam
penyelenggaraan klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 90.800.000,- dengan realisasi Rp.
85.690.958,- atau 94.37%.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 96.000.000,- dengan realisasi Rp.
95.389.200,- atau 99.36%.
Sasaran Kegiatan:
Sasaran dari monitoring dan evaluasi pelayanan darah adalah Dinas
Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Klinik.
Output:
Klinik sesuai standar di Permenkes No 9 Tahun 2014 tentang Klinik
dan diperolehnya masukan dalam penyelenggaraan klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 96.000.000,- dengan realisasi Rp.
95.389.200,- atau 99.36%.
Output:
1. Pendampingan pimpinan dalam rangka Rakerkesnas
2. Pendampingan Pimpinan dalam rangka Rakerkesda (provinsi
dan Kabupaten)
3. Pendampingan dalam rangka penyiapan fasyankes pasca
bencana
4. Sinergi pelaksanaan program antar K/L
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.141.300.000,- dengan realisasi
Rp.140.774.900,- atau 99,63%.
Output
1. Penyiapan bahan kebijakan tentang pedoman Penyelenggaraan
Praktik Perawat (Rancangan Permenkes tentang Pelaksanaan
UU No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
2. Penyiapan bahan kebijakan tentang Jabatan Fungsional Bidan
(Revisi Permenpan No.001 Tahun 2008).
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.3.620.000,- dengan realisasi Rp.
2.070.000,- atau 57.18%.
Output:
1. Rancangan Permenkes tentang Pelaksanaan UU No.38 Tahun
2014 tentang Keperawatan
2. Rancangan Perubahan Permenpan No.001 Tahun 2008
tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.222.120.000,- dengan realisasi Rp.
208.245.000,- atau 93,75%.
Output:
1. Tersosialisasinya draf rancangan Pedoman penyelenggaraan
praktik mandiri perawat kepada stakeholder terkait.
2. Tersosialisasinya draf rancangan revisi Permenpan No.001
Tahun 2008 tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya kepada stakeholder terkait.
Output :
1. Tersusunnya draffinal Rancangan pengaturan tentang
Penyelenggaraan Praktik Mandiri perawat dalam Rancangan
Permenkes tentang pelaksaaan Undang Keperawatan.
LAKIP Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer TA 2018 47
2. Tersusunnya draf Final rancangan revisi Permenpan No.001
Tahun 2008 tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya kepada stakeholder terkait.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.84.888.000,- dengan realisasi
Rp.79.906.000,- atau 94.13%.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.3.860.000,- dengan realisasi Rp.
2.210.000,- atau 57.25%.
Pelaksanaan di Jakarta
Sasaran Kegiatan
1. Lintas Program di lingkungan Kemenkes
2. Pokja DLP
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Kepala Dinas Kesehatan/ Kota
5. Kabid Yankes Dinkes Provinsi
6. Kabid SDM Dinkes Provinsi
7. Lintas Program terkait di Kemenristekdikti
8. Dit.PKP
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.152.375.000,- dengan realisasi Rp.
147.381.300,- atau 96.72%.
Output
1. Tersosialisasinya Program Pendidikan DLP dan Wahana
Pendidikan DLP.
2. Komitmen stakeholder terkait dengan pembukaan Program
pendidikan DLP dan penyiapan Puskesmas sebagai wahana
pendidikan DLP.
Output:
Diperoleh hasil kesepakatan kerangka pikir dan tim penyusun
untuk penyusunan draft revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 394.110.000,- dengan realisasi Rp.
392.827.500,- atau 99.67%.
Output:
Diperoleh draft revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 131.822.000,- dengan realisasi
Rp.131.439.000,- atau 99.70%.
Output:
Diperolehnya masukan draft revisi PMK nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 199.664.000,- dengan realisasi
Rp.199.195.000,- atau 99.76%.
Output:
Penyempurnaan draft revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik berdasarkan masukan dari daerah.
Definisi Operasional:
Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinas Kesehatan dengan Unit
Transfusi Darah dan Rumah Sakit sesuai dengan Permenkes RI Nomor 92
Tahun 2015 dalam rangka rekrutmen dan seleksi donor guna persiapan
penyediaan darah bagi ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Cara Perhitungan :
Jumlah kumulatif Puskesmas yang bekerjasama melalui Dinas Kesehatan
dengan UTD dan RS pada tahun berjalan.
Target :
Sesuai renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, target indikator
Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinas Kesehatan
dengan UTD dan RS tahun 2018 adalah 4400 Puskesmas.
Permasalahan:
Target jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama telah tercapai, namun
pelaksanaan program belum semuanya dapat berjalan optimal karena:
1. Belum semua tenaga kesehatan di Puskesmas mendapatkan pelatihan
pengelolaan program kerja sama
2. Tenaga kesehatan yang telah dilatih dipindahtugaskan
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS
adalah sebesar Rp.5.891.663.000,- dengan realisasi Rp.5.561.912.909,-
atau 94,4%.
Output:
Kerangka pikir penyusunan draf revisi Permenkes No. 83 Tahun
2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi
Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 5.400.000,- dengan realisasi Rp.
3.061.500,- atau 56.69%.
Output:
Draf revisi Permenkes No. 83 Tahun 2014 tentang UTD, BDRS dan
Jejaring Pelayanan Transfusi Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 217.986.000,- dengan realisasi
Rp.193.165.901,- atau 88.61%.
Sasaran Kegiatan
Pemangku jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah di UTD RS
dan BDRS, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, UTD PMI, Perkumpulan Teknisi
Pelayanan Darah (PTPDI), Sub Bagian Informasi dan Evaluasi
Setditjen pelayanan kesehatan dan Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer.
Output:
1. Draf Naskah Akademik Jabatan Fungsional Teknisi Pelayanan
Darah yang telah diuji coba kepada pemangku jabatan
fungsional Teknisi Pelayanan Darah.
2. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Darah yang telah diuji
coba kepada UTD.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.125.692.000,- dengan realisasi
Rp.124.495.680,- atau 99.04%.
Sasaran Kegiatan:
Pemangku jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah di UTD RS
dan BDRS, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Perkumpulan Teknisi Pelayanan
Darah (PTPDI) dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Output:
Draf Naskah Akademik dan matriks butir kegiatan jabatan
fungsional Teknisi Pelayanan Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.5.200.000,- dengan realisasi
Rp.2.718.000,- atau 41.88%.
Sasaran Kegiatan:
Dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, Unit
Transfusi Darah, Puskesmas dan Balai Pelatihan Kesehatan.
Output:
Terlatihnya 30 pelatih tingkat provinsi yang mampu berperan
sebagai pelatih dalam pelatihan pengelolaan program kerja sama
antara Puskesmas, UTD dan RS dalam pelayanan darah untuk
menurunkan angka kematian ibu.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.432.132.000,- dengan realisasi
Rp.425.645.962,- atau 98.49%.
Sasaran Kegiatan:
Dinas kesehatan kabupaten/kota, Puskesmas dan Unit Transfusi
Darah.
Output:
Terlatihnya 268 orang tenaga kesehatan sebagai pengelola
program kerja sama antara Puskesmas, UTD dan RS dalam
pelayanan darah untuk menurunkan angka kematian ibu.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.2.859.366.000,- dengan realisasi
Rp.2.674.620.371,- atau 93.53%.
Sasaran Kegiatan:
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
UTD, Puskesmas, Rumah Sakit, profesi dan pemangku
kepentingan pelayanan darah lainnya.
Output:
1. Pendampingan dalam rangka pelaksanaan
penandatanganan nota kerjasama antara puskesmas, UTD
dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk menurunkan
AKI di Kota Tangerang, Banten.
2. Pendampingan dalam rangka pelaksanaan
penandatanganan nota kerjasama antara puskesmas, UTD
dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk menurunkan
AKI di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
3. Pendampingan dalam rangka kunjungan kerja DPR RI komisi
IX ke kota Manokwari, Papua Barat.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.76.000.000,- dengan realisasi
Rp.74.741.900,- atau 98.34%.
Sasaran Kegiatan:
Sasaran dari monitoring dan evaluasi pelayanan darah adalah
Dinas kesehatan, Unit Transfusi Darah, Puskesmas dan Rumah
Sakit.
Output:
1. Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan
darah dan pelaksanaan DAK penugasan Tahun 2018 di 12
Provinsi :
a. Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi dan Kota
Jambi (Jambi)
b. Kabupaten Padang Pariaman, Solok, dan Pesisir Selatan
(Sumatera Barat)
c. Kabupaten Padang Pariaman, Solok, dan Pesisir Selatan
Pesawaran dan Kota Bandar Lampung (Lampung)
d. Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur)
e. Kabupaten Minahasa dan Kota Kotamobagu (Sulawesi
Utara)
f. Kabupaten Maros, Pangkajene Kepulauan, Gowa,
Jeneponto dan Kota Makassar (Sulawesi Selatan)
g. Kota Jayapura (Papua)
h. Kota Mataram (Nusa Tenggara Barat)
i. Kota Semarang dan Kabupaten Batang (Jawa Tengah)
j. Kabupaten Bekasi dan Purwakarta (Jawa Barat)
k. Kota Cirebon (Jawa Barat)
l. Kota Tangerang (Banten)
2. Laporan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan darah
dan tindak lanjut hasil kegiatan guna terwujudnya penyediaan
darah yang aman dan berkualitas.
3. Laporan kegiatan monitoring dan evaluasiquick win pelayanan
darah
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.181.500.000,- dengan realisasi Rp.
119.004.300,- atau 65.56%.
Output:
1. Masukan terkait sistem pendidikan dan pelatihan bagi
petugas–petugas di bidang pelayanan darah.
2. Masukan terkait sistim pengawasan, penilaian, pembinaan dan
penyelenggaraan standar pelayanan darah,
3. Memberi masukan terkait sistim jejaring pelayanan darah
4. Masukan terhadap revisi regulasi pelayanan darah:
a. Revisi Permenkes No. 83 Tahun 2014 tentang UTD, BDRS
dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.332.075.000,- dengan realisasi
Rp.237.600.900,- atau 71,55%.
Rapat Komite
Sasaran Kegiatan:
Anggota Komite Pelayanan Darah.
Output:
Pembahasan tugas-tugas dan kemajuan pelaksanaan tugas
komite untuk masing-masing bidang.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.42.930.000,- dengan realisasi
Rp.21.467.937,- atau 50%.
Sasaran Kegiatan:
Komite Pelayanan Darah, UTD, BDRS, Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, organisasi
profesi (PATELKI, PPNI, PTPDI) Direktorat Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Output:
1. Kurikulum dan modul pelatihan pelayanan darah bagi tenaga
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di Unit Transfusi
Darah.
2. Kurikulum dan modul pelatihan pelayanan darah bagi tenaga
perawat di Unit Transfusi Darah.
3. Masukan untuk draf revisi Permenkes No. 83 Tahun 2014
tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.314.076.000,- dengan realisasi
Rp.303.484.650,- atau 96.62%.
Output:
1. Pembinaan teknis pelayanan darah di UTD RSUP dr. Sardjito,
Yogyakarta.
2. Pembinaan teknis pelayanan darah di RSUD Abdul Moeloek
Bandar Lampung, Lampung.
3. Pembinaan teknis pelayanan darah di UTD PMI Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur.
4. Pembinaan teknis pelayanan darah di UTDRS Pirngadi Kota
Medan, Sumatera Utara.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.46.960.000,- dengan realisasi
Rp.45.764.900,- atau 97,45%.
Rapat Persiapan
Sasaran Kegiatan:
Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Pelayanan Kesehatan
Rujukan, Subbagian Humas (Setditjen Yankes) dan Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.14.100.000,- dengan realisasi
Rp.6.500.00,- atau 46.09%.
Sasaran Kegiatan:
Dinas Kesehatan provinsi, Dinas Kesehatan kabupaten/kota,
Puskesmas, Unit Transfusi Darah, Rumah Sakit, trainer pelatihan
program kerja sama dan lintas program di Kementerian Kesehatan.
Output:
1. Tersosialisasinyaquick win program pelayanan darah, yaitu
kerja sama antara Puskesmas, UTD dan RS dalam pelayanan
darah untuk menurunkan angka kematian ibu.
2. Diperolehnya permasalahan dan solusi dalam pelaksanaan
program.
3. Adanya kesepakatan dan rencana tindak lanjut dalam
pelaksanaan program di daerah masing-masing.
4. Adanya persepsi yang sama dalam pelaksanaan kegiatan
Quick Win program pelayanan darah yang dibiayai dengan
dana dekonsentrasi.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.506.670.000,- dengan realisasi
Rp.505.505.411,- atau 99.77%.
Output:
Persiapan penyelenggaraan peringatan Hari Donor Darah Sedunia
Tahun 2018.
Sasaran Kegiatan:
UTD, Komite Pelayanan Darah, Pusat Data dan Informasi, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Biro Umum, Dit. Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dit. Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Subbag Advokasi Hukum
dan Humas, Bagian Hukormas Setditjen Yankes dan Dit.
Pelayanan Kesehatan Primer.
Output:
Rencana kegiatan dan pelaksanaan peringatan Hari Donor Darah
Sedunia Tahun 2018.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.25.653.000,- dengan realisasi
Rp.24.788.000,- atau 96.62%.
Sasaran Kegiatan:
Lintas program di Kementerian Kesehatan, Komite Pelayanan
Darah, Unit Transfusi Darah, komunitas pemerhati donor darah
dan masyarakat umum.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.91.700.000,- dengan realisasi Rp.
89.440.996,- atau 97.53%.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.1.300.000,- dengan realisasi
Rp.1.275.000,- atau 98.07%.
Output:
Petugas UTD peserta dapat bekerja dan memberikan pelayanan
darah di UTD sesuai dengan standar.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.542.985.000,- dengan realisasi Rp.
434.850.400,- atau 80.08%.
Definisi Operasional:
Setiap Puskesmas melaksanakan asuhan keperawatan terintegrasi
dengan pendekatan keluarga minimal 1 desa.
Cara Perhitungan :
Jumlah Puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) pada tahun berjalan. Target pencapaian dihitung
mulai dari tahun 2017.
Target :
Sesuai renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, target indikator
Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat (Perkesms) tahun 2018 adalah 914 Puskesmas.
Permasalahan:
1. Pembinaan dan Monev dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota kurang optimal.
2. Kurangnya nakes yang terlatih Perkesmas.
Output:
Draft NSPK Perkesmas terintegrasi dengan PIS-PK.
Output:
Draft NSPK Perkesmas terintegrasi dengan PIS-PK.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.109.152.000,- dengan realisasi
Rp.101.069.050,-atau 92.59%.
Output:
Draft NSPK Perkesmas terintegrasi dengan PIS-PK.
Output:
1. Terlaksananya pertemuan Koordinasi Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
2. Terlaksananya evaluasi pelaksanaan PIS-PK tahun 2018 dan
Penguatan Pelaksanaan PIS-PK tahun 2019.
Keuangan:
Kegiatan Pertemuan Koordinasi PIS-PK telah dilaksanakan
dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.
335.530.000,- dengan realisasi Rp. 328.982.713,- atau 98,04%.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.3.160.000,- dengan realisasi
Rp.1.295.000,-atau 40.98%.
Output:
1. Meningkatkan Pemahaman Penyelenggaraan PIS-PK.
2. Mengetahui Implementasi dan Evaluasi Pelaksanaan PIS-PK
tahun 2017.
3. Adanya tindak lanjut dan roadmap serta penguatan dan
percepatan pelaksanaan PIS-PK tahun 2018.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.341.364.000,- dengan realisasi
Rp.283.097.000,-atau 82.93%.
Output:
Rekomendasi pertemuan berisi antara lain:
1. Komitmen percepatan implementasi PIS-PK, melakukan
analisis secara berjenjang, Pusat dan daerah.
2. Melakukan monev secara berjenjang dan berkala sesuai
pembagian Binwil, berkoordinasi lintas program dan
mengintegrasikan seluruh sumberdaya dalam pelaksanaan
PISPK.
Output:
1. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
2. Dapat di ketahui Permasalahan yang dapat menghambat
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
3. Mengetahui daerah yang dapat menerapkan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
4. Diperolehnya hasil rekomendasi pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Monev Program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga di Kab Banjar dan Kota Banjarmasin
Monev Program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga di Semarang dan Kota Surakarta
1. INDIKATOR PERTAMA
Definisi Operasional:
Jumlah kabupaten/kota yang mendapat pembinaan tentang klinik dari
pusat/provinsi dalam bentuk kunjungan lapangan, pertemuan atau
konsultasi daerah ke pusat.
Cara Perhitungan:
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang mendapat pembinaan klinik dari
pusat/provinsi dalam bentuk kunjungan lapangan, pertemuan atau
konsultasi daerah ke pusat.
Target :
Target indikator jumlah kabupaten/kota yang mendapat pembinaan
tentang klinik pada tahun 2018 adalah sebanyak 175 kabupaten/kota.
Permasalahan:
Target jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan pembinaan tentang
klinik telah tercapai, namun masih banyak terdapat klinik yang belum
dapat memenuhi standar yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
belum adanya petunjuk teknis penyelenggaraan klinik.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator jumlah
kabupaten/kota yang mendapat pembinaan tentang klinik adalah sebesar
Rp. 580.910.000,- dengan realisasi Rp.573.907.658,- atau 98,79%.
Output:
Diperoleh hasil kesepakatan kerangka pikir dan tim penyusun
untuk penyusunan drafrevisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 394.110.000,- dengan realisasi Rp.
392.827.500,- atau 99.67%.
Output:
Diperoleh draf revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 131.822.000,- dengan realisasi
Rp.131.439.000,- atau 99.70%.
Output:
Diperolehnyamasukan drafrevisi PMK nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik.
Output:
Penyempurnaan draf revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik berdasarkan masukan dari daerah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 60.418.000,- dengan realisasi
Rp.60.043.500,- atau 99.38%.
Output:
Klinik sesuai standar di Permenkes No 9 Tahun 2014 tentang
Klinik. Di Balikpapan, Medan, Palembang, Batam, Jakarta,
Semarang, Surabaya, Cikarang. Dan diperolehnya masukan dalam
penyelenggaraan klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 90.800.000,- dengan realisasi Rp.
85.690.958,- atau 94.37%.
Output:
Klinik sesuai standar di Permenkes No 9 Tahun 2014 tentang Klinik
dan diperolehnya masukan dalam penyelenggaraan klinik.
Definisi Operasional:
Jumlah kabupaten/kota yang mendapat pembinaan tentang praktik mandiri
dokter, dokter gigi dan atau tenaga kesehatan lainnyadari pusat/ provinsi
dalam bentuk kunjungan lapangan, pertemuan atau konsultasi daerah ke
pusat.
Cara Perhitungan:
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang mendapat pembinaan tentang
praktik mandiri dokter, dokter gigi dan atau tenaga kesehatan lainnya.
Target :
Tahun 2018: 102 kabupaten/kota yang mendapat pembinaan tentang praktik
mandiri dokter, dokter gigi dan atau tenaga kesehatan lainnya.
Permasalahan:
Dasar Hukum yang mengatur Penyelenggaraan pratik mandiri dokter dan
dokter gigi masih berproses harmonisasi di Biro Hukum.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
Kab/Kota yang mendapat pembinaan praktik mandiri dokter, dokter gigi
dan atau tenaga kesehatan lainnya adalah sebesar Rp.1.137.566.000,-
dengan realisasi Rp.1.074.507.268,-atau 94,46%.
Output:
Adanya komitmen dari lintas program dilingkungan Kementerian
Kesehatan dan Lintas Sektor terkait dalam penyelenggaraan
praktik mandiri dokter/drg dan tenaga kesehatan lainnya sesuai
standar .
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.297.656.000,- dengan realisasi Rp.
265.996.256,- atau 89,36%.
Output:
1. Penyiapan bahan kebijakan tentang pedoman
Penyelenggaraan Praktik Perawat (Rancangan Permenkes
tentang Pelaksanaan UU No.38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan).
2. Penyiapan bahan kebijakan tentang Jabatan Fungsional
Bidan ( Revisi Permenpan No.001 Tahun 2008).
Output:
1. Rancangan Permenkes tentang Pelaksanaan UU No.38
Tahun 2014 tentang Keperawatan.
2. Rancangan Perubahan Permenpan No.001 Tahun 2008
tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.187.582.000,- dengan realisasi
Rp.179.662.789,- atau 95.78%.
Output
1. Tersusunnya draffinal Rancangan pengaturan tentang
Penyelenggaraan Praktik Mandiri perawat dalam Rancangan
Permenkes tentang pelaksaaan Undang Keperawatan.
2. Tersusunnya draf Final rancangan revisi Permenpan Nomor
001 Tahun 2008 tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya kepada stakeholder terkait.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.84.888.000,- dengan realisasi
Rp.79.906.000,- atau 94.13%.
Output:
1. Diperolehnya data praktik mandiri dr/drg dan tenaga kesehatan
lainnya.
2. Diperolehnya informasi tentang proses perizinan praktik Mandiri
Tenaga Kesehatan.
3. Diperolehnya informasi SPA praktik mandiri.
4. Rekomendasi Puskesmas sebagai wahana pendidikan DLP.
Keuangan:
Kegiatan tidak dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.200.400.000,- dengan realisasi Rp.
197.852.323,- atau 98,73%.
Output:
1. Pendampingan pimpinan dalam rangka Rakerkesnas.
2. Pendampingan Pimpinan dalam rangka Rakerkesda (provinsi
dan Kabupaten).
3. Pendampingan dalam rangka penyiapan fasyankes pasca
bencana.
4. Sinergi pelaksanaan program antar K/L.
Output:
1. 625 buku Petunjuk Teknis Pembinaan dan Pengawaan Praktik
Mandiri Bidan.
2. 1000 buku Permenkes tentang Izin dan Penyelenggaran
Praktk Bidan.
3. 700 buku FAQ DLP.
Definisi Operasional:
Puskesmas yang menjadi wahana pendidikan Dokter Layanan Primer
(DLP) adalah Puskesmas yang memenuhi persyaratan yang digunakan
sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Dokter Layanan Primer.
Cara Perhitungan:
Jumlah Puskesmas yang menjadi wahana pendidikan Dokter Layanan
Primer sesuai dengan standar.
Target :
Tabel Target dan Indikator Jumlah Puskesmas sebagai Wahana
Pendidikan DLP yang sesuai standar
2017 2018 2019
INDIKATOR
T R T R T
Permasalahan:
1. Belum sdisyahkannya standar kompetensi pendidikan Dokter Layanan
Primer.
2. Fakultas Kedokteran terakreditasi A belum semua membuka prodi
DLP.
3. Untuk pemenuhan peralatan di Puskesmas wahana pendidikan DLP ini
belum semua kabupaten/kota yang memiliki wahana pendidikan DLP
menjadikan menu alat DLP sebagai prioritas untuk dipenuhi.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
Puskesmas sebagai Wahana Pendidikan DLP yang sesuai standar
adalah sebesar Rp.1.209.170.000,- dengan realisasi Rp.1.186.486.264,-
atau 98,12%.
Output:
1. Rancangan Standart Pelayanan DLP.
2. Peta Jalan Dokter Layanan Primer (Road Map DLP).
3. Rancangan Peraturan Presiden tentang Dokter Layanan
Primer.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.484.140.000,- dengan realisasi
Rp.471.667.556,- atau 97,42%.
Output
Pemantapan rencana detail pelaksanaan kegiatan advokasi
Wahana Pendidikan (identifikasi lokasi,uraian kegiatan
advokasi, tanggal pelaksanaan, pemateri pada kegiatan
advokasi, peserta advokasi, materi advokasi, dan kesiapan
administrasi kegiatan (persuratan, dll).
Pelaksanaan di Jakarta
Sasaran kegiatan
1. Lintas Program di lingkungan Kemenkes
2. Pokja DLP
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota
5. Kabid Yankes Dinkes Provinsi
6. Kabid SDM Dinkes Provinsi
7. Lintas Program terkait di Kemenristekdikti
8. Dit.PKP
Output
1. Rekomendasi terkait dengan penyiapan Puskesmas
sebagai wahana pendidikan DLP dan dukungan terhadap
penyelenggaraan program pendidikan Dokter Layanan
Primer.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.152.375.000,- dengan realisasi Rp.
147.381.300,- atau 96.72%.
Output
1. Tersosialisasinya Program Pendidikan DLP dan Wahana
Pendidikan DLP.
2. Komitmen stakeholder terkait dengan pembukaan Program
pendidikan DLP dan penyiapan Puskesmas sebagai
wahana pendidikan DLP.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.568.795.000,- dengan realisasi Rp.
565.227.408,- atau 99.37%.
Definisi Operasional:
Jumlah provinsi yang mendapat pembinaan tentang pelayanan kesehatan
primer dalam bentuk kunjungan lapangan dan atau pertemuan dengan
mempergunakan instrumen pembinaan yankes primer.
Cara Perhitungan:
Jumlah kumulatif provinsi yang mendapat pembinaan tentang pelayanan
kesehatan primer dalam bentuk kunjungan lapangan dan atau pertemuan
dengan mempergunakan instrumen pembinaan yankes primer
Target :
Tahun 2017: 0 provinsi
Tahun 2017 merupakan tahun pertama dari indikator ini.
Permasalahan:
Masih banyak daerah penerima hibah BMN dropping yang belum
terselesaikan.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
Provinsi yang mendapatkan pembinaan pelayanan kesehatan primer
adalah sebesar Rp.3.310.102.000,- dengan realisasi Rp. 3.166.619.983,-
atau 95,67%.
Output
Usulan Penghapusan Barang Milik Negara dengan Tindak Lanjut
Hibah Tahun 2018.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.563.138.000,- dengan realisasi
Rp.543.468.255,- atau 96.51%.
Output:
Daftar pertelaan arsip direktorat tahun 2018.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.263.880.000,- dengan realisasi
Rp.251.668.500,- atau 95,37%.
Output:
Tersosialisasinya kebijakan dan program pelayanan kesehatan
primer ke masyarakat direktorat tahun 2018.
Definisi Operasional:
Jumlah provinsi yang mendapatkan alokasi anggaran dekonsentrasi bidang
yankes primer sesuai prioritas
Cara Perhitungan:
Jumlah provinsi yang mendapatkan alokasi anggaran dekonsentrasi bidang
yankes primer sesuai prioritas pada tahun berjalan
Target :
Target 2018, 33 Provinsi yang mendapatkan alokasi anggaran
dekonsentrasi.
Keuangan :
Anggaran dana dekonstrasi untuk mendukung indikator Jumlah Provinsi
yang mendapatkan alokasi anggaran sesuai prioritas ini sebesar
Rp.15.206.155.000,-dengan realisasi Rp.13.215.869.610,-atau 87%.
Definisi Operasional:
Jumlah Norma/Standar/Prosedur/Kriteria yang dihasilkan baik baru maupun
revisi, yang selesai pembahasan di Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Cara Perhitungan:
Jumlah Norma/Standar/Prosedur/Kriteria yang dihasilkan baik baru maupun
revisi, yang selesai pembahasan di Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
pada tahun berjalan.
Target :
Target 2017 : 5 regulasi yang dihasilkan
Tabel Target dan Indikator Jumlah regulasi baru/revisi yang dihasilkan
Permasalahan:
-
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
regulasi baru/revisi yang dihasilkan adalah sebesar Rp.1.502.370.000,-
dengan realisasi Rp.1.420.655.270,-atau 94,56%.
Output:
1. Penyiapan bahan kebijakan tentang pedoman
Penyelenggaraan Praktik Perawat (Rancangan Permenkes
tentang Pelaksanaan UU No.38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan).
2. Penyiapan bahan kebijakan tentang Jabatan Fungsional
Bidan ( Revisi Permenpan No.001 Tahun 2008).
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.3.620.000,- dengan realisasi Rp.
2.070.000,- atau 57.18%.
Output:
1. Rancangan Permenkes tentang Pelaksanaan UU No.38
Tahun 2014 tentang Keperawatan.
2. Rancangan Perubahan Permenpan No.001 Tahun 2008
tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya.
3.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.222.120.000,- dengan realisasi Rp.
208.245.000,- atau 93,75%.
Output
1. Tersosialisasinya draf rancangan Pedoman
penyelenggaraan praktik mandiri perawat kepada
stakeholder terkait.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.187.582.000,- dengan realisasi
Rp.179.662.789,- atau 95.78%.
Output
1. Tersusunnya draffinal Rancangan pengaturan tentang
Penyelenggaraan Praktik Mandiri perawat dalam
Rancangan Permenkes tentang pelaksaaan Undang
Keperawatan.
2. Tersusunnya draf Final rancangan revisi Permenpan Nomor
001 Tahun 2008 tentang Jabatan fungsional Bidan dan
Angka Kreditnya kepada stakeholder terkait.
Output:
Diperoleh hasil kesepakatan kerangka pikir dan tim penyusun
untuk penyusunan drafrevisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik.
Output:
Diperoleh draf revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 131.822.000,- dengan realisasi
Rp.131.439.000,- atau 99.70%.
Output:
Diperolehnyamasukan drafrevisi PMK nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 199.664.000,- dengan realisasi
Rp.199.195.000,- atau 99.76%.
Output:
Penyempurnaan draf revisi PMK nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik berdasarkan masukan dari daerah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 60.418.000,- dengan realisasi
Rp.60.043.500,- atau 99.38%.
Output:
Kerangka pikir penyusunan draf revisi Permenkes No. 83 Tahun
2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi
Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 5.400.000,- dengan realisasi Rp.
3.061.500,- atau 56.69%.
Output:
Draf revisi Permenkes No. 83 Tahun 2014 tentang UTD, BDRS dan
Jejaring Pelayanan Transfusi Darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp. 217.986.000,- dengan realisasi
Rp.193.165.901,- atau 88.61%.
Sasaran Kegiatan
Pemangku jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah di UTD RS
dan BDRS, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, UTD PMI, Perkumpulan Teknisi
Pelayanan Darah (PTPDI), Sub Bagian Informasi dan Evaluasi
Setditjen pelayanan kesehatan dan Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer.
Output:
1. Draf Naskah Akademik Jabatan Fungsional Teknisi Pelayanan
Darah yang telah diuji coba kepada pemangku jabatan
fungsional Teknisi Pelayanan Darah.
2. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Darah yang telah diuji coba
kepada UTD.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.125.692.000,- dengan realisasi
Rp.124.495.680,- atau 99.04%.
Sasaran Kegiatan:
Pemangku jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah di UTD RS
dan BDRS, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan, Perkumpulan Teknisi Pelayanan
Darah (PTPDI) dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp.68.403.000,- dengan realisasi Rp.
68.070.300,- atau 99.51%.
Output:
Diperoleh masukan terkait materi Puskesmas Melayani Sepenuh
Hati, antara lain:
1. Sasaran pengguna buku
2. Pemahaman terhadap materi awal yang telah disusun
3. Target yang diharapkan dari adanya buku saku ini
4. Materi tambahan dari peserta
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp39.910.000,- dengan realisasi
Rp38.857.600,- atau 97.36.%.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp152.659.000,- dengan realisasi
Rp151.966.900,- atau 99.54.%.
Jumlah pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai tugas dan fungsi
Definisi Operasional:
1. Merupakan jumlah pegawai Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer yang
berkompeten dan berbudaya kinerja untuk menjalankan tugas pokok dan
fungsinya
2. Kompetensi pegawai adalah kemampuan pegawai untuk melaksanakan
perkerjaan sesuai tugas dan fungsi jabatan
3. Budaya kinerja pegawai adalah perilaku kinerja pegawai yang berorientasi
pada pelayanan, memiliki integritas, komitmen, disiplin dan kerjasama
4. Kompetensi dan budaya kinerja dapat dilihat dari prestasi kerja pegawai
5. Prestasi kerja pegawai dapat diukur berdasarkan nilai SKP dan nilai
perilaku kerja
Cara Perhitungan:
Nilai prestasi kerja lebih dari 75 (baik dan sangat baik)
Target :
Target 2018 : 74 orang
Tabel Target dan Indikator Jumlah pegawai yang memiliki kompetensi
yang sesuai tugas dan fungsi
Permasalahan:
Karena adanya efisiensi anggaran maka kegiatan peningkatan
kompetensi pegawai yang pada awalnya di anggarkan pada tahun 2018
dihapuskan.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung Indikator Jumlah
pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai tugas dan fungsi adalah
sebesar Rp.573.550.000,- dengan realisasi Rp.538.582.105,- atau
93.90%.
Output:
Tim building Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
8% 6%
b. Golongan :
17% 19%
Golongan IV : 13 orang
Golongan III : 36 orang 12%
38%
S2 : 14 orang
Wanita Pria
d. Jenis Kelamin :
Wanita : 37 orang 24%
Pria : 12 orang
76%
b. BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal ( 1 Januari 2018 ) : Rp.2.432.397.137,-
Penambahan : Rp. 3.045.000,-
Pengurangan : Rp. 3.045.000,-
Posisi Akhir ( 31 Desember 2018) : Rp.2.432.397.137,-
3. ANGGARAN
Uraian Anggaran Awal Anggaran Efisiensi Realisasi
Tupoksi Rp.22.483.500.000,- Rp.21.063.707.000,- Rp.19.859.092.630,-
Dekon Rp.15.206.155.000,- - Rp.15.206.155.000,-
Realisasi program tahun 2018 ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah
dihasilkan pada tahun-tahun sebelumnya dan akan dilanjutkan pada tahun-tahun
mendatang sesuai dengan pentahapan pencapaian sasaran Rencana Strategis
Pembangunan Kesehatan yang telah ditetapkan. Seluruh kegiatan Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2018 akan ikut memberikan kontribusi dalam
Program Pelayanan Kesehatan pada laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Tahun 2018.
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 Aceh 1 Aceh Singkil
2 Aceh Selatan
3 Aceh Tenggara
4 Aceh Timur
5 Aceh Utara
6 Aceh Tengah
7 Nagan Raya
8 Bener Meriah
9 Aceh Besar
10 Aceh Tenggara
2 Sumatera Utara 11 Tapanuli Tengah
12 Nias Selatan
13 Padang Lawas
14 Padang Lawas Utara
15 Nias Utara
16 Tapanuli Selatan
17 Samosir
18 Mandailing Natal
19 Fak-fak Barat
20 Dairi
3 Sumatera Barat 21 Kepulauan Mentawai
22 Pasaman Barat
23 Solok Selatan
24 Pasaman
4 Sumatera Selatan 25 Banyuasin
26 Musi Rawas
27 Muratara
5 Jambi 28 Tebo
29 Bungo
30 Sorolangun
31 Batang Hari
32 Tanjung Jabung Barat
33 Tanjung Jabung Timur
34 Merangin
35 Muaro Jambi
6 Bengkulu 36 Bengkulu Utara
37 Bengkulu Tengah
38 Kaur
39 Lebong
40 Seluma
41 Muko-Muko
PKM
SESUAI
PROVINSI PER 31 KABUPATEN/KOTA PER STANDAR
NO KECAMATAN PER 31 DES 2017
DES2017 31 DES 2017 2018
(5720
PKM)
1 Aceh Simeulue TEUPAH SELATAN 1
2 Aceh Simeulue SIMEULUE TIMUR 1
3 Aceh Simeulue TEUPAH BARAT 1
4 Aceh Simeulue SIMEULUE TENGAH 1
5 Aceh Simeulue SIMEULUE CUT 1
6 Aceh Simeulue SALANG 1
7 Aceh Simeulue SIMEULUE BARAT 1
8 Aceh Aceh Selatan TRUMON TIMUR 1
9 Aceh Aceh Selatan KLUET SELATAN 1
10 Aceh Aceh Selatan KLUET TIMUR 1
11 Aceh Aceh Selatan TAPAK TUAN 1
12 Aceh Aceh Selatan MEUKEK 1
13 Aceh Aceh Selatan LABUHAN HAJI BARAT 1
14 Aceh Aceh Tenggara LAWE ALAS 1
15 Aceh Aceh Tenggara BABUL RAHMAD 1
16 Aceh Aceh Tenggara TANOH ALAS 1
17 Aceh Aceh Tenggara LAWE SIGALA-GALA 1
18 Aceh Aceh Tenggara BABUL MAKMUR 1
19 Aceh Aceh Tenggara KETAMBE 1
20 Aceh Aceh Tenggara DELENG POKHKISEN 1
21 Aceh Aceh Timur BIREM BAYEUN 1
22 Aceh Aceh Timur RANTAU SELAMAT 1
23 Aceh Aceh Timur SUNGAI RAYA 1
24 Aceh Aceh Timur PEUREULAK BARAT 1
25 Aceh Aceh Timur RANTO PEUREULAK 1
26 Aceh Aceh Timur SIMPANG ULIM 1
27 Aceh Aceh Timur MADAT 1
28 Aceh Aceh Tengah ATU LINTANG 1
29 Aceh Aceh Tengah JAGONG JEGET 1
30 Aceh Aceh Tengah LUT TAWAR 1
31 Aceh Aceh Tengah KEBAYAKAN 1
32 Aceh Aceh Tengah PEGASING 1
33 Aceh Aceh Tengah BIES 1
34 Aceh Aceh Tengah BEBESEN 1
35 Aceh Aceh Tengah SILIH NARA 1
36 Aceh Aceh Tengah KETOL 1
37 Aceh Aceh Tengah CELALA 1