Anda di halaman 1dari 10

ATMOSFER

1. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan (baca: kerusakan hutan) memanglah bukan sebuah hal baru yang
terjadi di Indonesia. Banyak sekali kasus kebakaran hutan (baca: penyebab
kebakaran hutan) yang sering kita dengar dari berbagai saluran TV berita nasional.
Terlebih untuk beberapa tahun terakhir ini, di Indonesia kasus kebakaran hutan
menjadi trending topik dan bahkan bencana alam yang serius.
Pada tahun 2015 misalnya, kebakaran hutan di Indonesia sangatlah parah, terlebih
yang terjadi di pulau Sumatera. Keparahan kebakaran hutan ini tidak lain karena
menimbulkan kabut asap yang sangat mengganggu. Selain kabut asap, masih
banyak lagi akibat buruk yang akan dirasakan manusia dan makhluk hidup
lainnya akibat kebakaran hutan ini. Beberapa akibat kebakaran hutan antara lain
sebagai berikut:

1. Timbulnya kabut asap

Akibat pertama yang akan ditimbulkan dari adanya kebakaran hutan ialah kabut
asap. Kabut asap merupakan akibat yang hampir selalu terjadi ketika terjadi
kebakaran hutan. Bagaimanapun juga api yang membakar sesuatu pastilah
menimbulkan asap, tak terkecuali api yang membakar pepohonan yang ada di
dalam hutan. Semakin banyak wilayah hutan yang terbakar maka akan semakin
banyak pula asap yang ditimbulkan dan semakin banyak pula wilayah yang akan
terkena bahaya kabut asap.
Selain dapat membuat udara tercemar (baca: ciri-ciri udara yang tercemar) asap,
kabut asap ini juga akan menghalangi jarak pandang seseorang sehingga
kemungkinan banyak transportasi umum tidak beroperasi dan juga kendaraan
pribadi pun akan kesulitan saat beroperasi di jalan- jalan. Hal ini lah yang sempat
menjadi bencana nasional pada tahun 2015 di Indonesia, bahkan hingga ke
negara- negara tetangga.

2. Matinya pepohonan

Dampak selanjutnya yang akan ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah matinya
pepohonan. Ketika kita membakar sesuatu, sudah menjadi suatu kewajaran
apabila sesuatu tersebut akan layu atau mati. Hal ini juga terjadi pada pepohonan
yang ada di dalam hutan (baca: jenis hutan).
Ketika pohon- pohon yang ada di hutan mengalami kebakaran, maka secara
otomatis pohon tersebut akan mati. Sedangkan kita sendiri mengetahui secara
pasti bahwa pohon sangatlah penting keberadaannya. Sehingga kita dapat
membayangkan sendiri apa yang akan terjadi apabila banyak pepohonan yang
mati akibat kebakaran hutan. Hal ini pastilah akan menimbulkan banyak dampak
buruk seperti polusi udara karena asapnya, kurangnya pasokan oksigen, tempat
berlindung hewan- hewan manjadi mati, dan lain sebagainya.
3. Matinya binatang

Selain pepohonan yang mati, tidak menutup kemungkinan juga bahwa akan
banyak binatang yang mati akibat kebakaran hutan. Hutan merupakan rumah bagi
banyak sekali binatang (baca: fungsi hutan). Bermacam- macam binatang yang
hidup di dalam hutan mulai dari mamalia, amfibi, reptil, serangga, burung, dan
lain sebagainya. Maka dari itulah ketika hutan mengalami kebakaran tidak
menutup kemungkinan bahwa binatang- binatang tersebut akan ikut mati. Terebih
bagi binatang- binatang habitat aslinya di hutan tersebut dan sulit untuk
melakukan penyelamatan diri. Oleh karena itulah ketika terjadi kebakaran hutan
maka banyak binatang yang akan mati dan menjadi langka.

4. Binatang tidak mempunyai tempat tinggal

Selain binatang- binatang yang mati, masih tersisa pula binatang yang hidup.
Binatang- binatang yang masih hidup tersebut pada akhirnya akan kehilangan
tempat tinggal karena hutan telah rusak dan pepohonan yang berada di dalamnya
yang notabene adalah rumah mereka pun sudah mati (baca: ekosistem hutan).
Akibatnya habitat atau lingkungan (baca: fungsi lingkungan hidup bagi manusia)
mereka juga akan mati dan mereka tidak akan mendapatkan hal- hal yang menjadi
alat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Binatang- binatang tersebut
kemungkinan akan kesulitan mandapatkan makanan, air bersih, dan yang pasti
tempat tinggal untuk sekedar berteduh dan berlindung dari predator- predator
yang berkeliaran mencari mangsa.

5. Terganggunya keseimbangan alam

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah terganggunya


keseimbangan alam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya salah satu
fungsi yang dimiliki hutan adalah sebagai penyeimbang alam, baik dengan
menetralisir udara maun sebagai penyimpan cadangan air yang ada di dalam tanah
(baca: jenis-jenis air di Bumi). Ketika hutan yang menjadi penyeimbang alam
terbakar, maka secara otomatis keseimbangan alam menjadi treganggu.
Udara yang penuh polusi tidak ada penetralnya lagi, malah akan tambah berpolusi
karena kebakaran menimbulkan asap. Kemudian akar- akar pohon tidak mampu
menyerap air secara banyak lagi karena fungsi akar pohon menjadi terganggu.
Sejak saat itulah tanpa kita sadari keseimbangan alam menjadi terganggu dan
bahkan sangat terganggu. Oleh karena itulah kebakaran hutan seringkali
dikategorikan sebagai peristiwa alam yang sangat serius keberadaannya dan harus
segera ditangan serta dicegah agar tidak mudah terulang kembali.

6. Banjir

Dampak yang selanjutnya adalah banjir (baca: jenis-jenis banjir). Banjir seperti


yang kita ketahui bersama dapat ditimbulkan ketika hujan turun (baca: proses
terjadinya hujan)dengan lebatnya. Banjir ini sangat memungkinkan terjadi apabila
hutan terbakar dan pepohonan menjadi mati. Hal ini karena akar pohon yang tidak
berfungsi dengan baik. Oleh karena itulah ketika hujan turun (terlebih dengan
lebat dan intensitas yang lama) maka hal ini akan otomatis akan menimbulkan
banjir.
Banjir yang terjadi di wilayah hutan akan sangat merugikan terlebih bagi manusia,
binantang dan tentu tumbuh- tumbuhan. Banjir yang terjadi di wilayah hutan ini
akan berefek menimbulkan erosi tanah karena tidak ada penopang untuk tanah dan
juga akan menimbulkan tanah longsor apabila wilayah tersebut adalah wilayah
yang berbukit- bukit. Oleh karena itulah sebisa mungkin banjir ini jangan sampai
terjadi dan melanda wilayah hutan karena hutan sendiri merupakan penyeimbang
alam yang harus selalu stabil kondisinya.

7. Kurangnya cadangan air di Bumi

Selain timbulnya banjir, ada pula dampak lain yang bisa ditimbulkan dari
kebakaran hutan, yakni kurangnya cadangan air yang ada di dalam tanah. Jika
banjir kemunginan akan melanda ketika musim hujan turun, maka kekurangan
cadangan air di Bumi akan melanda ketika musim kemarau tiba (baca: pembagian
musim di Indonesia). Kita telah mengetahui bersama bahwa fungsi akar pohon salah
satunya adalah menyerap dan menyimpan cadangan air di dalam Bumi.
Ketika akar pohon sendiri rusak dan tidak stabil kondisinya, mana mungkin akar
pohon tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk juga fungsi
menyimpan cadangan air. Tentu saja hal ini tidak akan berfungsi dengan baik
sehingga cadangan air yang ada di dalam tanah akan menipis dan bahkan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.

8. Polusi udara

Terjadinya polusi udara merupakan dampak yang tidak bisa dipisahkan dari
kebakaran hutan. Bagaimanapun juga asap yang bisa ditimbulkan dari kebakaran
hutan ini akan dapat menyebar ke wilayah sekitar sehingga akan menimbulkan
polusi udara yang akan merambah ke wilayah- wilayah sekitarnya, bahkan radius
beberapa kilometer.
Polusi udara ini tidak hanya berasal dari asap yang ditimbulkan semata, namun
juga bersal dari gas- gas merugikan yang ditimbulkan akibat dari kebakaran hutan.
Gas- gas yang banyak ditimbulkan seperti halnya karbon, dan juga gas- gas rumah
kaca lainnya. Polusi udara ini tentu saja akan menimbulkan banyak sekali
kerugian yang tidak hanya dirasakan oleh manusia saja namun juga makhluk
hidup yang lainnya.

9. Menimbulkan banyak penyakit

Dampak selanjutnya yang dapat timbul akibat kebakaran hutan adalah timbulnya
berbagai macam bibit penyakit. Penyakit- penyakit ini menyerang manusia,
binatang, dan juga tumbuh- tumbuhan. Penyakit yang sering timbul akibat
kebakaran hutan terutama yang berhubungan dengan pernafasan. Karena
bagaimanapun juga, asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan ini secara
otomatis akan berbaur dengan udara yang selalu dihirup manusia dan juga hewan.
Asap yang dihirup ini tentu saja akan menyebabkan berbagai penyakit seperi
ISPA dan gangguan paru- paru dan saluran pernafasan lainnya. Banyak kasus
yang menyebutkan manusia meninggal karena terjangkit penyakit pernafasan saat
terjadi kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Selain masalah atau
gangguan pernafasan, masih banyak lagi jenis penyakit yang dapat ditimbulkan
karena kebakaran hutan ini. Contoh lainnya adalah iritasi pada mata ataupun kulit.
10. Terjadinya erosi tanah

Erosi tanah juga merupakan salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya
kebakaran hutan. kebakaran hutan yang akan mematikan banyak pepohonan yang
hidup di dalam hutan ini pada akhirnya, ketika hujan turun akan menyebabkan air
akan sulit terserap ke dalam tanah dan akan melewati permukaan tanah. Hal ini
berakibat terkikisnya permukaan tanah atau disebut juga dengan erosi tanah. Hal
semacam ini apabila tidak segera ditangani maka akan menyebabkan berbagai
masalah lainnya yang akan timbul.
2. Litosfer Gempa Bumi

Pengertian Litosfer

Secara etimologi, litosfer berasal dari kata lithos berarti batu

dan sphere (sphaira) yang berarti bulatan. Oleh karena itu, litosfer

artinya adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi. Squad,

litosfer merupakan lapisan bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri

dari batuan. Oleh karena itu, litosfer sering diartikan sebagai pembentuk

muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.


3. Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan


merendam daratan.[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
[2]
 Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut.
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga
air keluar dari sungai itu..[3]
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali
jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan
permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan
rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski
kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan
badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari
nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang
lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti
bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan
oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan
sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.

Dampak Terjadinya Banjir


Setiap bencana memiliki dampak bagi kehidupan sekitar. Ada dampak positif dan
dampak negatifnya. Tapi untuk bencana seperti banjir dan tanah longsor dampak
yang ditimbulkan lebih banyak yang negatif. Untuk bencana alam yang memiliki
dampak positif cukup besar contohnya adalah letusan gunung vulkanik. Baiklah,
berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari banjir.
1. Menghentikan Aktifitas Warga
Banjir yang sering terjadi pada dataran rendah biasanya mencapai kedalaman
lebih dari 1 meter. Dengan kedalaman tersebut akan dapat menggenang hingga
masuk rumah dan menenggalamkan pemukiman warga. Dengan begitu, maka
aktifitas warga sehari hari pun akan terhenti. Bahkan jalan ikut tenggelam dan
akses transportasi menjadi mustahil dilakukan.
Selain itu pakaian dan perabotan rumah tangga yang hanyut terbawa banjir
menimbulkan kerugian bagi warga dan bisa menghentikan akitifitas sehari hari
misalnya memasak. Untuk itulah di tempat pengungsian banjir, warga
membutuhkan pakaian ganti dan alat masak jika diperlukan.
2. Kerugian Ekonomi
Jika dilihat secara materi, para korban banjir banyak kehilangan aset mereka.
Contohnya adalah televisi, kulkas dan perabotan elektronik lain yang dapat rusak
jika terendam air. Selain itu aktifitas warga untuk bekerja pun ikut terganggu dan
akhirnya mereka banyak mengalami kerugian dalam hal ekonomi.
Kerugian dalam hal Ekonomi membuat masyarakat sekitar wilayah yang sering
terkena banjir akan susah berkembang lebih maju dan produktif. Oleh sebab itu
penghambatan peningkatan kesejahtraan yang diakibatkan karena banjir yang
tidak segera ditangani justru malah bisa membuat meningkatnya
jumlah kemiskinan warga sekitar terjadi bencana karena harus selalu
mengeluarkan biaya baik untuk perbaikan rumah, kesehatan dan lain lain dari hal
yang disebabkan oleh Banjir.
3. Sulit mendapat air bersih
Air bersih akan sulit didapatkan jika banjir terjadi di hampir seluruh wilayah.
Wilayah yang tergenang air kotor akan menyebabkan warga mendapatkan air
bersih untuk keperluan mandi dan mencuci. Untuk air minum atau untuk
konsumsi bisa menggunakan air galon atau air isi ulang. Tapi untuk keperluan
mandi akan kesulitan dan memaksa warga untuk menahan tidak mandi.
4. Timbulnya wabah penyakit
Banjir yang datang biasanya merupakan air kotor. Sehingga, warga yang sudah
terkontaminasi akan mudah terkena penyakit seperti gatal gatal pada kulit. Selain
itu, genangan air kotor di daerah sekitar banjir juga bisa menjadi tempat
berkembangnya nyamuk DBD hal ini bisa berbahaya bagi anak anak korban
kebanjiran. Penyakit seperti diare pun juga sering menyerang para korban banjir
khususnya anak anak.
5. Korban meninggal dunia
Banjir yang datang dengan begitu derasnya bisa menghanyutkan dan
menenggelamkan warga. Sehingga warga yang hanyut bisa meninggal dunia.
Dampak ini juga bisa menyebabkan anggota keluarga mendapat efek psikologi
yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai