Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN KERJA P2 DIARE

PUSKESMAS SUKOMULYO

Jl. Kalimantan 104 GKB Gresik


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridhoNya
sehingga kita dapat menyelesaikan Pedoman Kerja program P2 Diare Puskesmas Sukomulyo
ini dengan baik dan lancar sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan program p2 Diare
Puskesmas Sukomulyo di tahun 2019.

Pedoman Kerja Program p2 Diare ini kami susun berdasarkan pencapaian kegiatan
tahun 2018 sarana dan prasarana, serta sumber daya yang ada di wilayah Puskesmas
Sukomulyo.Dimana dari hasil kegiatan tersebut masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan
peningkatan kinerja yang akan dilakukan pada kegiatan tahun 2019.

Kami menyadari bahwa pembuatan Pedoman Kerja ini masih banyak


kekurangan.Sumbang saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
perbaikan pada tahun mendatang.

Gresik, 8 Januari 2019

Kepala UPT Puskesmas Sukomulyo

dr. Anik Luthfiyah, M. Ked. Trop


NIP.197701292005012005

1
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di indonesia.hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun
ke tahun Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian
kematian tersebut terjadi di negara berkembang (parashar 2003). Menurut WHO dinegara
berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare,
8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun. Rata- rata anak usia < 3 tahun di negara
berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun (WHO 2005) Hasil survai
subdit diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk,
tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk.
Kematian balita akibat diare 75,3 per 1000 balita dan semua umur 23,2 per 100 000
penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001). Hasil Rinkesd 2007

B. Tata Nilai dan Budaya Upaya Kesehatan Masyarakat


Tata Nilai UKM di Puskesmas Sukomulyo yaitu BERGEMA (Berdayakan,
Gandeng Tangan dan Kembangkan).
Berdayakan berarti dalam melaksanakan kegiatan UKM, Puskesmas Sukomulyo
senantiasa berupaya ikut melibatkan dan memberdayakan masyarakat sejak upaya
perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan penilaian hasil kegiatan.
Gandeng Tangan berarti dalam melaksanakan kegiatan UKM, Puskesmas Sukomulyo
senantiasa bekerja sama dan membangun sinergi dengan perorangan, kelompok-
kelompok potensial yang ada di masyarakat, lintas sektor pemerintah, serta pihak swasta
lain yang memiliki persamaan tujuan dalam pembangunan masyarakat.
Kembangkan berarti dalam melaksanakan kegiatan UKM, Puskesmas Sukomulyo
senantiasa berusaha jeli melihat peluang dan mengidentifikasi potensi-potensi yang
dapat dikembangkan di masyarakat dalam mendukung tujuan pembangunan di bidang
kesehatan.
Budaya kerja UKM di Puskesmas Sukomulyo adalah 5 BERSAMA (Bersama
Merencanakan, Bersama Mengkoordinasikan, Bersama Melaksanakan, Bersama
Mengevaluasi, Bersama Mendokumentasikan). Budaya kerja 5 BERSAMA
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat senantiasa
mengedepankan koordinasi lintas program dan lintas sektor serta masyarakat sejak
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.

2
C. Tujuan program Diare
- Tujuan Umum: Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama
lintas program dan sektor terkait
- Tujuan Khusus:
1. Tercapainya penurunan angka kesakitan
2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standart
3. Terwujutnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup
sehat melalui promosi kesehatan, kegiatan pencegahan sehingga kesakitan
dan kematian karena diare dapat di cegah.

D. Sasaran
Sasaran p2 diare adalah masyarakat khususnya bayi, balita di wilayah kerja Puskesmas.

E. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan upaya p2 diare meliputi perencanaan program, pelaksanaan program,
monitoring dan evaluasi program, serta rencana tindak lanjut program Puskesmas
Sukomulyo.
Pelaksanaan kegiatan p2 meliputi jaringan dan jejaring di wilayah Kerja Puskesmas
Sukomulyo.

F. Definisi Operasional
Diare adalah buang air besar yang frekwensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali
atau lebih) perhari dengan kossistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari

3
BAB II PENGORGANISASIAN

A. Standar Kebutuhan Tenaga


Standar kebutuhan tenaga berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014 di Puskesmas sebagai
berikut:

Standar
No Jenis Tenaga Hasil ABK
Pkm Rawat Jalan

Koordinator/ Penanggung
1 1 1
jawab p2

2 Pelaksana pelayanan diare 1 4

3 Pelaksana program Gizi 1 2

4 Bidan Desa 1 5

Pelaksana Pelayanan di
5 1 2
poli Anak / MTBS

B. Ketenagaan dan persyaratan kompetensi


Kompetensi
No Penanggung jawab upaya Kompetensi tambahan
ijazah

1 Koordinator/ Penanggung jawab p2 S1 Keperawatan

2 Penanggung jawab program diare D3 Kebidanan

3 Pelaksana pelayanan poli anak D3 Keperawatan

4 Pelaksana pelayanan poli umum D3 Keperawatan

5 Pelaksana pelayanan poli lansia D3 Keperawatan

5 Pelaksana pelayanan ugd D3 Keperawatan

4
BAB III PELAKSANAAN

A. Perencanaan
Perencanaan upaya program p2 diare dibuat pada awal tahun melalui tahapan :
1. Pengumpulan data dan identifikasi masalah
Pengumpulan data didapatkan dari:
a. Hasil kegiatan pelayanan tahun sebelumnya (H-1)
b. Hasil umpan balik kegiatan
c. Hasil Survei SMD dan survei lainnya
d. Hasil identifikasi hambatan dan masukan melalui pertemuan linsek,
MMD dan pertemuan pemberdayaan masyarakat
e. Pendataan jumlah sasaran
Bayi
Balita
Apras

2. Analisis masalah
Analisis masalah menggunakan diagram tulang ikan dilaksanakan oleh penanggung
jawab dan pelaksana, upaya. Pemilihan pemecahan masalah menggunakan metode
USG, NGT atau MICUA.

3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


RUK disusunberdasarkan pemecahan masalah untuk tahun berikutnya (H+1)
meliputi kegiatan prioritas, kegiatan rutin, kegiatan berdasarkan usulan dan
kebutuhan dari masyarakat dan kegiatan inovasi Puskesmas.
RUK disusun awal tahun (H) dan dapat dilakukan revisi pada perjalanan tahun
apabila diperlukan.

4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


RPK untuk tahun berjalan (H) berdasarkan alokasi dana yang tersedia untuk
Puskesmas disesuaikan dengan RUK yang telah disusun sebelumnya. Sumber dana

5
dalam penyusunan RPK berasal dari dana APBD II, JKN dan BOK serta dana lain
dari masyarakat, sektor swasta atau swadaya.
RPK disusun pada awal tahun berjalan (H) dan dapat dilakukan perubahan jika
diperlukan melalui mekanisme Perubahan Anggaran.

5. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)


KAK disusun berdasarkan pokok kegiatan yang telah direncanakan dalam RPK.
Setiap pokok kegiatan dibuat KAK yang memuat rincian kegiatan, sasaran,
pelaksana, jadwal dan cara melaksanakan kegiatan. KAK dibuat oleh penanggung
jawab upaya dan dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan berkoordinasi lintas program dan lintas
sektor serta mengoptimalkan kerjasama dan pemberdayaan masyarakat.

1. Jenis Kegiatan, sasaran dan pelaksana kegiatan


1.1 Pendidikan Kesehatan
Salah satu pokok kegiatan upaya peningkatan kesehatan anak Balita dan Apras.
Prioritas kegiatan antara lain :
a) Pendidikan kesehatan berupa
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pendidikan kesehatan terintegrasi dengan program kegiatan belajar baik melalui
program pembentukan perilaku sehari-hari maupun dalam program
pengembangan kemampuan dasar anak meliputi :
1.Kebersihan diri sendiri
2.Makan sendiri
3.Membersihkan lingkungan
Pelaksana kegiatan : Pemegang Program diare
b) Penyuluhan diare dilaksanakan di Posyandu dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan orang tua agar bisa mendidik dan menyiapkan anak bangsa agar
tumbuh dan berkembang secara optimal dan mendidik anak berperilaku hidup
bersih dan sehat. Serta memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan anak.
Orang tua diharapkan mampu menjaga pemeliharaan kesehatan anak.
Sasaran : orang tua
Metode : menggunakan cara belajar orang dewasa, informatif, persuasif
melalui forum komunikasi orang tua-guru dengan konseling.

6
Pelaksana : Pemegang Program diare
C) Peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas
Peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas dilakukan melaui kegiatan :
1) Pelatihan tatalaksana perawatan balita diare
Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas
Sasaran : semua petugas kesehatan
Pelaksana : Pemegang Program diare
2) Pelatihan kader/ peningkatan pengetahuan kader tentang penyakit diare
Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
upaya promotif dan preventif terutama tentang penyakit diare
Sasaran : kader desa
Pelaksana :Pemegang Program diare
Tempat : Gedung Puskemas Sukomulyo, Posyandu
3) Peningkatan kemampuan petugas terkait dengan cara mengikuti seminar,
pelatihan yang berhubungan dengan tatalaksana penanganan penderita diare
1.2 Pelayanan Kesehatan Anak
Dalam memberikan pelayanan pada anak dengan diare ada beberapa langka
1.melaksamakam tatalaksana penderita diare yang standar disarana
kesehatan melalui lima langka tatalaksana diare
2.meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat
dan benar.
3.melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif
4.melaksanakan monitoring dan evaluasi

2. Indikator dan Target


a. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi indikator kinerja
Puskesmas untuk dilakukan evaluasi kinerja dan penilaian kinerja Puskesmas.
Target indikator kinerja mengacu kepada SPM Kabupaten, Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik dan target Penilaian Kinerja Puskesmas Kabupaten Gresik.
Berikut indikator kinerja p2 diare di Puskesmas Sukomulyo beserta targetnya
Target
Indikator Kinerja Target
No Cara Penghitungan PKP/SPM
Pkpus Puskesmas
TAHUN 2019
Jumlah pencapaian x 100%
1 Pelayanan diare balita 100% 100%
Jumlah sasaran Balita
Penggunaan oralit pada Jumlah pencapaian x 100%
2 100% 100%
balita Jumlah sasaran Balita

7
Penggunaan zink pada Jumlah pencapaian x 100%
3 100% 100%
balita Jumlah sasaran Balita
Pelaksanaan kegiatan Jumlah pencapaian x 100%
4 100% 100%
layanan rehidrasi oral Jumlah sasaran Balita

Selanjutnya penetapan indikator kinerja dan target kinerja ditetapkan dalam SK


Kepala Puskesmas setiap tahun.

b. Indikator Mutu
Indikator mutu adalah indikator kegiatan yang disusun untuk menilai mutu
pelayanan Puskesmas. Indikator mutu ditetapkan oleh Kepala Puskesmas setiap
tahun. Indikator kegiatan dan target ditetapkan berdasarkan capaian sebelumnya dan
tujuan yang hendak dicapai oleh Puskesmas. Indikator kegiatan dan target dapat
diubah atau ditingkatkan sesuai dengan hasil evaluasi dan pembahasan bersama.

Berikut indikator mutu pelayanan diare eserta targetnya:


Target Sumber
No Indikator Mutu Cara Penghitungan
TAHUN 2019 data
Jumlah pencapaian x 100%
1 Penyuluhan di posyandu 1x
Jumlah Posyandu
Selanjutnya penetapan indikator mutu dan target ditetapkan dalam SK Kepala
Puskesmas setiap tahun.

C. Monitoring
Monitoring kegiatan dilaksanakan oleh Penanggung jawab upaya setiap bulan meliputi
monitoring terhadap jadwal, sasaran, dan proses kegiatan. Hasil monitoring dibahas
bersama pelaksana upaya dan lintas program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan.
Kegiatan monitoring meliputi:
- Monitoring kegiatan
- Monitoring Indikator Kinerja
- Monitoring Indikator mutu

D. Umpan Balik
Penanggung jawab upaya melaksanakan proses untuk mendapatkan umpan balik
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dari sasaran kegiatan. Umpan balik
diperlukan untuk menilai proses kegiatan, kinerja pelaksana kegiatan dan manfaat
kegiatan terhadap sasaran. Umpan balik kegiatan diperoleh melalui:
- Kuesioner umpan balik kegiatan

8
- Pertemuan dengan sasaran kegiatan
- Media komunikasi Puskesmas dengan masyarakat (Kotak saran, sms dan email)

E. Pencatatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan dicatat dalam formulir pencatatan.Laporan dan dokumentasi kegiatan
dilaksanakan oleh pelaksana upaya dan penanggung jawab upaya.Laporan dibuat
setiap bulan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Jenis-jenis laporan Upaya Kesehatan meliputi:
- Laporan program diare

F. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap 6 bulan melalui ouput kegiatan. Evaluas
kegiatan meliputi:
- Evaluasi kinerja tengah tahun
- Evaluasi kinerja akhir tahun
- Penilaian Kinerja
Evaluasi output kegiatan dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya sesuai dengan
indikator dan target yang telah ditetapkan. Pembahasan evaluasi dilaksanakan dalam
pertemuan evaluasi kegiatan.

G. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan, penanggung jawab upaya membuat
Rencana Tindak Lanjut untuk upaya perbaikan kinerja dan perbaikan mutu
pelayanan.RTL dibuat untuk setiap pokok kegiatan yang telah dilaksanakan.RTL
dilaporkan dan dibahas bersama Kepala Puskesmas dan digunakan untuk proses
perencanaan kegiatan berikutnya.

9
BAB 4 LOGISTIK

Kebutuhan logistik Upaya penyuluhan diare meliputi:


1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
4. Dll

BAB 5 KESELAMATAN SASARAN PROGRAM


Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan
keselamatan pasien/ sasaran program melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks
Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.

BAB 6 KESELAMATAN KERJA PETUGAS


Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Sukomulyo diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

BAB 7 PENGENDALIAN MUTU


Indikator mutu pelayanan UKM ditetapkan oleh Kepala Puskesmas bersama Tim Mutu
Puskesmas berdasarkan acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki puskesmas serta capaian kegiatan
sebelumnya. Indikator mutu dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Kegiatan
pengendalian mutu meliputi kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Penanggung Waktu Sumber data


Jawab pelaksanaan
1 Penetapan indikator mutu Tim Mutu 1 x per tahun
2 Monitoring capaian Tim Mutu Setiap bulan Lembar
mutu monitoring
3 Audit Internal Tim audit Setiap bulan Form audit
internal internal

10
4 Rapat Tinjauan Tim Mutu 2 x per tahun
Manajemen

BAB 8 PENUTUP

Pelayanan UKM yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja Puskesmas dan diperlukan
untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Sukomulyo.

REFERENSI

1.Departemen kesehatan republik Indonesia 2006


Pedoman pengendalian penyakit infeksi saluran pernafasan akut pada anak
2.Management terpadu Balita Sakit

LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai