Gradien atau Kemiringan Suatu Garis , Jarak Dua Titik, Kedudukan antara Dua
Buah Garis Lurus di Bidang dan di Ruang
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Geometri
Analitik Bidang dan Ruang
Oleh :
Laura Aulia 2417002
Rts Novita Sari 2417092
Maharani Mardianis 2420070
Dosen Pembimbing :
VIVI RAMDHANI
Puji beserta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunianya, kami telah mampu manyelesaikan sebuah makalah yang berjudul
“SISTEM KOORDINAT KARTESIUS PADA BIDANG DAN RUANG, JARAK
ANTARA DUA TITITK PADA BIDANG DAN RUANG, KOORDINAT TIITK
YANG MEMBAGI RUAS GARIS PADA BIDANG DAN RUANG”. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Geometri
Analitik Bidang Dan Ruang.
Kami menyadari bahwa selama pembuatan makalah ini kami banyak
mandapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima
kasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena msih banyak kekurangan,
baik dalam hasil maupun sistematis dan teknik penulisannya. Oleh karena itu kami
sangat mangharapakan kritika dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu
Vivi Ramdhani selaku dosen mata kuliah Geometri Analitik Bidang Dan Ruang,
kedua orang tua, dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah baik secara materil maupun moril. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penyusun
i
DAFTARER ISI
KATA PENGANTA......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri analitik merupakan kajian terhadap objek-objek geometri dengan
menggunakan sistem koordinat yang diulas menggunakan konsep dan prinsip
aljabar dan analisis. Perkembangan geometri analitik dimulai dengan kehadiran
bentuk baru persamaan (equation). Bentuk baru persamaan tersebut
memungkinkan untuk mengklarifikasikan kurva berdasarkan derajat (degree).
Kurva berderajat satu adalah garis lurus (straight lines), kurva berderajat dua
merupakan irisan kerucut (conic sections) dan kurva berderajat tiga dinamakan
kurva kubik (cubic curves).
Rene Descartes (1596-1650) menggunakan bentuk baru persamaan tersebut
untuk mengubah masalah-masalah geometri menjadi masalah aljabar
menggunakan koordinat sehingga dapat diselesaikan dengan manipulasi aljabar.
Pengubahan tersebut dilakukan berdasarkan relasi antara himpunan titik-titik yang
berkorespondensi satu-satu dengan himpunan bilangan rill. Sebuah titik dapat
dinyatakan sebagai pasangan bilangan rill (x,y). Descartes dalam bukunya
Geometry (La Geometrie) menggunakan pertama kali bentuk sumbu koordinat
untuk menganalisis sebuah kurva secara aljabar.
Ide awal geometri analitik adalah penyajian kurva sebagai persamaan, yang
selanjutnya dikembangkan untuk memperluas berbagai teknik manipulasi aljabar
hingga dari persamaan tersebut diperoleh informasi tentang kurva. Descartes telah
menunjukkan bahwa setelah suatu masalah geometri diubah menjadi masalah
aljabar maka persamaan tersebut diselesaikan untuk memperoleh penyelesaian
masalah geometri. Perkembangan tersebut memungkinkan penyelesaian berbagai
masalah kompleks dan menghasilkan bidang kajian barudalam matematika, yaitu
kalkulus
1
dan trigonometri, yang selanjutnya menjadi dasar perkembangan sains dan
teknologi modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gradien atau Kemiringan Suatu Garis ?
2. Bagaimana menentukan Gradien atau Kemiringan Suatu Garis?
3. Bagaimana menentukan Persamaan Garis di Bidang dan di Ruang ?
4. Bagaimana menentukan Persamaan Garis di Bidang dan di Ruang ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa Gradien atau Kemiringan Suatu Garis
2. Untuk mengetahui cara menentukan Gradien atau Kemiringan Suatu Garis
3. Untuk mengetahui cara menentukan Persamaan Garis di Bidang dan di Ruang
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kemiringan garis atau gradien garis adalah konstanta atau bilangan yang
menentukan kedudukan/posisi garis tertentu. Gradien suatu garis dikelompokkan ke
dalam tiga kategori, yaitu (1) kemiringan garis positif, (2) kemiringan garis nol, (3)
kemiringan garis negatif. Suatu garis memiliki kemiringan positif apabila posisi garis
itu miring ke kanan (jatuh ke arah kanan), kemiringan garis nol apabila garis tersebut
sejajar sumbu x, dan garis negatif apabila posisi garis itu miring ke kiri (jatuh ke
kiri). Sebuah garis tegak lurus sumbu x atau sejajar sumbu y didefinisikan tidak
memiliki kemiringan/gradien.
BC
α =m= . Karena panjang BC = y2 – y1 dan panjang Ac = x2 – x1, sehingga
AC
kemiringan garis AB adalah sebagai berikut
3
B. Persamaan Garis di Bidang dan di Ruang
a) Persamaan Garis Bidang
1. Persamaan Garis y = mx + b
y 2− y 1
diperoleh y2 – y1 = mx2 – mx1 atau =m . Jadi garis dengan persamaan y
x 2−x 1
= mx + b mempunyai kemiringan m.
4
y1 = mx1 + b →b = y1 - mx1
y2 = mx2 + b →b = y2 – mx2
Dari dua persamaan di atas, digunakan metode substitusi sehingga diperoleh,
y1 - mx1 = y2 – mx2
mx2 - mx1 = y2 – y1
m(x2 – x1) = y2 – y1
y 2− y 1
m=
x 2−x 1
y 2− y 1
Karena b = y1 – mx1 maka b = y1 –x1
x 2−x 1
Apabila disubstitusikan ke persamaan y = mx + b maka diperoleh,
Jadi, persamaan garis lurus yang melalui dua buah titik adalah
Contoh :
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (1,-2) dan (3,5)!
Penyelesaia
5
Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik (1,-2) dan (3,5) adalah 2y – 7x = -3
4. Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan Garis lain
Gambar berikut adalah gambar garis l yang melalui titik A(x1,y1) dan sejajar
garis g.
y – y1 = mg(x – x1)
Contoh 4.3:
Tentukan persamaan garis p yang melalui titik (3,-6) dan sejajar dengan garis q
dengan persamaan y = 2x + 3!
6
Penyelesaian:
mp = mq
mp = 2
Jadi, persamaan garis p yang melalui titik (3,-6) dan sejajar dengan garis q
dengan persamaan y = 2x + 3 adalah
y – (-6) = 2 (x – 3)
y + 6 = 2x – 6
y – 2x = -12
5) Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Tegal Lurus dengan Garis lain
Gambar 4.4 berikut adalah gambar garis a tegak lurus garis b dan melalui titik
(x1,y1).
7
Garis a memotong sumbu x sebesar α sedangkan garis b memotong sumbu
x sebesar β, sehingga diperoleh tg β = tg (90 + α). Menurut rumus trigonometri
didapat bahwa
−1
Ini berarti, tg β = atau tg β = tg α. Karena tg β = mb dan tg α = ma maka
tgα
diperoleh mb.ma = -1. Jadi, persamaan garis a tegak lurus garis b dan melalui titik
−1
(x1,y1) adalah y – y1 = ( x− x 1)
mb
Suatu garis lurus akan tertentu bila diketahui dua titik pada garis tersebut.
Misalkan, Titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2) terletak pada garis lurus g.
8
Pada Gambar 4.5, OP = [x1,y1,z1], OQ = [x2,y2,z2] dan PQ = [x2x1, y2-y1,
z2-z1]. Titik sebarang X (x,y,z) berada pada garis g, seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Untuk titik sebarang X (x,y,z) pada garis g, berlaku PX = λPQ dimana -∞ < λ< ∞.
Jelas bahwa:
Persamaan ini disebut juga dengan persamaan vektoris garis lurus melalui dua titik
P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2). Persamaan ini dapat diubah ke bentuk berikut ini
9
Persamaan ini adalah persamaan garis lurus yang melalui titik P(x1,y1,z1) dengan
vektor arah a = [a,b,c].
10
b) Kedudukan Antara Dua Buah Garis Lurus di Bidang
1. Dua Garis Sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar, jika dua buah garis tersebut sebidang dan
tidak mempunyai titik persekutuan. Perhatikan Gambar 4.11
11
4. Dua Garis Bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika dua buah garis tersebut tidak
sebidang atau melalui kedua garis tersebut tidak dapat dibuat sebuah bidang
datar. Perhatikan Gambar 4.14.
Pada Gambar 4.15, dua garis dengan kedudukan sejajar ditunjukkan oleh
ruas garis AB dan EF, AE dan BF, FG dan BC, BF dan CG, DC dan HG,
CG dan DH, AD dan EH, AE dan DH, dll.
12
2. Dua garis tegak lurus
Dua buah garis dikatakan tegak lurus apabila kedua garis tersebut
berpotongan dan membentuk sudut 90. Seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
Pada Gambar 4.16, dua garis dengan kedudukan tegak lurus ditunjukkan
oleh ruas garis AE dan AB,EH dan HG, BF dan FG, FG dan CG, dll
13
Pada Gambar 4.17, dua garis dengan kedudukan bersilangan ditunjukkan
oleh ruas garis AE dan HG, AB dan CG, AE dan DC, BC dan DH, dll.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemiringan garis atau gradien garis adalah konstanta atau bilangan yang
menentukan kedudukan/posisi garis tertentu. Gradien suatu garis
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu (1) kemiringan garis positif, (2)
kemiringan garis nol, (3) kemiringan garis negatif. Suatu garis memiliki
kemiringan positif apabila posisi garis itu miring ke kanan (jatuh ke arah
kanan), kemiringan garis nol apabila garis tersebut sejajar sumbu x, dan garis
negatif apabila posisi garis itu miring ke kiri (jatuh ke kiri). Sebuah garis
tegak lurus sumbu x atau sejajar sumbu y didefinisikan tidak memiliki
kemiringan/gradien.
y 2− y 1
diperoleh y2 – y1 = mx2 – mx1 atau =m . Jadi garis dengan persamaan y
x 2−x 1
= mx + b mempunyai kemiringan m.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang sistem koordinat pada bidang dan ruang,
jarak antara dua titik pada bidang dan ruang, koordinat titik yang membagi
luas garis pada bidang dan ruang yang penyusun buat. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan bisa memberi pengetahuan. Kritik dan saran
bagi pemakalah sangat diharapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA