Anda di halaman 1dari 9

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No.

2 Desember 2017 : 39 ─ 47 ; e -ISSN : 2549-8681

PENGELOLAAN DAN PROSES INSTALASI PERAWATAN AIR LIMBAH


DALAM PEMBERSIHAN MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN
SEPARATOR DAN SCRUBBER DI LAPANGAN "X"

Zainal Imron Hidayat1)


1)
Envirosains Konsultan (CV. Dunia Baru Indonesia)
Corresponding author, email : zainalimronhidayat@gmail.com

Abstrak
Minyak bumi adalah salah satu bahan bakar fosil dan bahan kimia yang termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun,
sehingga memerlukan penanganan khusus dalam penanganan perminyakan di lapangan "X". Gathering Station Center adalah salah
satu stasiun pengumpul yang mengumpulkan dan merawat minyak dari sumur, dimana menghasilkan air limbah kemudian diproses
di Instalasi Pengolahan Air (IPAL) sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah memahami instalasi pengolahan air
limbah dan meneliti konsentrasi polutan inlet dan outlet di IPAL. Metode yang digunakan adalah analisis survei dan analisis,
parameter yang digunakan secara keseluruhan adalah Suhu, pH, BOD, COD, Minyak, Sulfida (sebagai H2S), dan amonia (sebagai
NH3-N). Semuanya didasarkan pada PerMenLH No. 4 Tahun 2007 tentang ambang air limbah untuk industri minyak, gas, dan panas
bumi.
Minyak yang mengalir dilapangan "X" dengan menggunakan flowline kemudian diakhiri dengan choke manifold kemudian
dialirkan ke pemisah untuk memisahkan berdasarkan pengendapan gravitasi. Scrubber digunakan untuk memastikan bahwa minyak
dan gas telah betul-betul terpisah dari air. Air ini kemudian diinjeksikan kedalam sumur untuk pressure maintenaince, atau jika
memenuhi syarat dialirkan ke sungai. Dari semua parameter, air limbah tersebut aman untuk lingkungan karena masih memenuhi
syarat dalam PerMenLH No. 4 Tahun 2007.

Kata Kunci: Pengelolaan, Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah, Minyak dan Gas Bumi.

Abstrack

Petroleum is one of fossil fuel and chemical materials included in dangerous and poisonous materials, thus it needs special
treatment in handling petroleum. “X” Gathering Station Center is one of gathering station owned that gathers and treats petroleum
from wells where it yields wastewater then processed at Water Treatment Instalation (IPAL) before it is thrown into environment.
Goals of this research are understanding wastewater treatment instalation and researching pollutant concentration of inlet and outlet
in IPAL. Methods used are survey andlaboratorium analysis, parameters used overall are Temperature, pH, BOD, COD, Oil, sulfide
(as H2S) , and ammonia (as NH3-N). Everything is based on PerMenLH No. 4 Year 2007 about wastewater threshold for oil, gas,
and geothermal industries.
Petroleum from wells is flown into “X” by using flowline then ended in choke Manifold. Petroleum is then flown into
separator to separate based on gravity settling. Scrubber is used to ensure that oil and gas has succesfully dissapear from thrown to
river. From all parameters, wastewater is safe for environment because still reaquires PerMenLH No. 4 Year 2007.

Key Words : Management, Process Wastewater Treatment Instalation, Oil and Gas.

 39 
PENGELOLAAN DAN PROSES INSTALASI PERAWATAN AIR LIMBAH DALAM PEMBERSIHAN
MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN SEPARATOR DAN SCRUBBER DI LAPANGAN "X"

I. Pendahuluan umumnya letak stasiun pengumpul berada di


Kegiatan eksploitasi migas merupakan tengah-tengah kelompok sumur. Adapun fungsi
kegiatan yang memerlukan perhatian yang lebih dari stasiun pengumpul diantaranya :
besar dibandingkan kegiatan lain. Kegiatan
tersebut mengandung risiko yang besar baik dari  Menerima fluida produksi dari sumur-sumur
segi biaya maupun keselamatan kerja. Sumber  Mengatur aliran fluida sumur yang masuk ke
Daya Manusia (SDM) yang handal dan peralatan Gathering Station.
yang memadai menjadi syarat mutlak agar kegiatan  Memisahkan fluida produksi menjadi
tersebut berjalan dengan lancar. Lancarnya komponen gas, minyak, dan air.
proses eksploitasi tidak lepas dari kegiatan
pengontrolan secara berkala untuk mengetahui  Menampung sementara fluida produksi dan
jumlah produksi dan kerusakan yang terjadi mengalirkan hasil produksi ke proses lebih
serta prosedur yang benar dalam lanjut.
memproduksikan maupun mengirim hasil ke Cairan (minyak dan air) yang dipisahkan
proses lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan di separator di tampung sementara di tanki.
suatu stasiun pengumpul untuk melakukan Untuk sumur yang sedang diuji cairannya di
kegiatan tersebut. Stasiun Pengumpul mempunyai tampung di tanki uji dan untuk sumur-sumur
peranan yang sangat penting dalam menjalankan campur cairannya ditampung di tanki
fungsinya di kegiatan eksploitasi migas, untuk itu campur. Di dalam tanki cairan akan diukur
perlu diketahui secara lebih mendalam mengenai dan dicatat. Tanki-tanki yang sudah atau
kegiatan pengoperasian dari Stasiun Pengumpul hampir penuh, cairannya dipompa ke Stasiun
tersebut. Pengumpul Utama (SPU).
Dalam proses eksploitasi migas, dampak  Melakukan pengujian atau tes produksi sumur.
lingkungan yang dapat dihasilkan dapat cukup Melakukan uji produksi tiap sumur
serius. Eksploitasi migas akan menghasilkan sangat penting untuk mengetahui produksi
limbah-limbah yang dapat mencemari lingkungan, setiap sumur. Dengan mengetahui produksi
khususnya air tanah. Pada proses pengumpulan dan tiap sumur dapat diketahui keadaan sumur
pengolahan hidrokarbon, terdapat fasa cair berupa tersebut apakah hidup, mati, berproduksi
air yang dihasilkan. Limbah ini masih mengandung besar (gain), berproduksi kecil (low) atau
beberapa komponen yang dapat mencemari perlu dirawat. Dengan data yang didapat dari
lingkungan jika langsung dibuang. Air limbah hasil tes sumur maka dapat dilakukan program
pengolahan perlu diproses sedemikian rupa perencanaan perawatan terhadap sumur
bersamaan dengan proses pengolahan migas. tersebut.
Gathering Station adalah stasiun awal dimana
minyak diolah menggunakan beberapa prosedur  Mengetahui produksi harian yang masuk ke
dan alat. Penulis akan mengkaji proses dan Gathering Station tersebut.
manajemen instalasi pengolahan limbah air dalam Bila di suatu lapangan terdapat banyak
proses pemisahan air dan gas menggunakan Stasiun Pengumpul dan terdapat penurunan
Separator dan Scrubber. produksi, maka akan lebih mudah mengetahui
dari kelompok sumur-sumur yang mana
1.1. Stasiun Pengumpul (Gathering Station) penurunan tersebut terjadi bila diketahui
Gathering Station atau yang biasa kita produksi harian tiap stasiun pengumpul di
daerah tersebut. Dengan demikian pengontrol-
kenal dengan stasiun pengumpul merupakan suatu an terhadap produksi turun lebih mudah
tempat terjadinya pemisahan fluida pertama kali dilaksanakan dan lebih cepat dilaksanakan dan
setelah fluida diangkat dan dialirkan melalui flow lebih cepat diadakan pemeriksaan sumur. Jadi
line dari sumur. Besar kecilnya suatu stasiun kemerosotan produksi dengan cepat dapat
pengumpul tergantung dari banyaknya sumur diatasi.
produksi yang masuk ke dalam stasiun pengumpul  Mengirim hasil produksi ke Stasiun Pengumpul
tersebut. Bila jumlah sumur yang diproduksi Utama.
sedikit maka stasiun pengumpul yang dibangun  Mengeringkan gas.
akan berukuran kecil serta mempunyai peralatan Gas yang keluar dari separator masih
yang bersifat sementara. sedikit basah. Gas basah tidak saja
Fluida produksi dari sumur-sumur ditrans- menurunkan nilai kalori tetapi juga membuat
portasikan menuju stasiun pengumpul sehingga kotor peralatan bahkan seringkali dapat

 40 
Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 : 39 ─ 47 ; e -ISSN : 2549-8681

membuntu aliran. Untuk mengatasi masalah minyak. Bila terdapat lebih dari satu jenis
tersebut gas perlu dikeringkan terlebih dahulu tekanan kerja yang dioperasikan maka susunan
sebelum meninggalkan Stasiun Pengumpul, tempatnya adalah sebagai berikut:
yaitu dengan menggunakan bejana pengering
• Deret depan atau deret pertama adalah kelompok
gas atau gas scrubber.
separator tekanan tinggi
1.2 Scrubber • Deret tengah atau kedua adalah kelompok
Scrubber adalah alat yang digunakan untuk separator tekanan menengah
memisahkan gas dari cairan yang terikut, tetapi • Deret belakang atau deret ketiga adalah
tidak hanya cairan yang terikut saja yang kelompok separator tekanan
dipisahkan melainkan memisahkan uap fluida yang Bila memberi penomoran pada separator
masih terikut masuk ke scrubber. Scrubber hendaknya dilakukan dari separator paling depan
digunakan untuk meyakinkan bahwa gas tidak diteruskan ke belakang. Berdasarkan bentuknya
mengandung material atau fluida yang dapat separator dapat dibedakan menjadi tiga jenis
merusak peralatan compressor. yaitu:
Adapun penempatan gas scrubber dipasang • Separator tegak
pada pipa gas setelah separator. Dari scrubber gas • Separator datar
selanjutnya gas akan dialirkan menuju tempat yang • Separator bundar
membutuhkan atau dibakarkan di flare. Gas Berdasarkan fasa pemisahannya separator
scrubber ini biasanyaberupa tabung tegak, tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
ada juga yang berbentuk horizontal, yang hanya • Separator Dua Fasa (Two Phase Separator)
digunakan untuk tujuan tertentu. Separator dua fasa ini memisahkan fluida sumur
menjadi komponen gas dan komponen cairan yaitu
1.3 Free Water Knock Out (FWKO) minyak dan air masih menjadi satu. Gas akan
FWKO digunakan untuk memisahkan air dikeluarkan dan dialirkan menuju bejana
dan minyak dari fluida hidrokarbon. Air dan Pengering Gas (Gas Scrubber), sedangkan
minyak dipisahkan dengan gaya gravitasi serta cairannya akan dikeluarkan dan dialirkan ke tanki
tekanan kurng lebih 39 psi. Air menuju ke bagian penampung.
bawah FWKO sedangkan minyak menuju bagian
• Separator Tiga Fasa (Three Phase Separator)
atas FWKO. Air kemudian tersekat di bagian
Separator tiga fasa digunakan untuk
bawah yang kemudian dikeluarkan ke Skimming
memisahkan fluida sumur menjadi tiga komponen
Pit. Sedangkan minyak keluar melalui flowline
yang terpisah, yaitu gas, minyak dan air.
menuju ke dalam heater treater.
Masing-masing komponen tersebut dialirkan
melalui pipa tersendiri. Gas akan dialirkan menuju
1.4 Separator
Gas Scrubber, minyak dialirkan menuju tanki
Separator adalah suatu bejana
timbun dan air dialirkan menuju oil catcher
bertekanan dan bertemperatur tertentu yang
atau ditampung di tanki kemudian diinjeksikan ke
digunakan untuk memisahkan dan
dalam sumur.
mengelompokkan fluida produksi menjadi
masing-masing fasanya. Separator dapat berfungsi
II. Metodologi
untuk:
Metode penelitian dan pengumpulan data
 Untuk memisahkan fluida produksi menjadi yang digunakan untuk memperoleh data-data atau
komponen gas dan cairan. Jenis ini desebut informasi yang dibutuhkan, yaitu :
separator dua fasa.
a. Studi Literatur
 Untuk memisahkan fluida produksi menjadi
Studi literatur untuk mendapatkan data –
fasa gas, air dan minyak. Separator jenis ini
data atau informasi yang mendukung penelitian
disebut separator tiga fasa.
dari buku-buku penunjang, jurnal, serta referensi
lainnya yang terkait.
Separator-separator dipasang setelah manifold
header dan sebelum tanki-tanki penampung

 41 
PENGELOLAAN DAN PROSES INSTALASI PERAWATAN AIR LIMBAH DALAM PEMBERSIHAN
MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN SEPARATOR DAN SCRUBBER DI LAPANGAN "X"

b. Observasi Lapangan (pengendapan). Cairan (Minyak dan air) tersebut


Mengadakan kunjungan langsung pada akan dikirim ke SPU melalui trunk linedengan
obyek yang akan diamati. diameter 6” dengan cara gravitasi, dan disediakan
c. Eksperimen Laboratorium pula 1 unit pompa sentrifugal merk Harisburg yang
Melakukan pengujian sampel air limbah berfungsi sebagai pompa transfer untuk membantu
hasil pengolahan yang diambil pada inlet dan apabila cairan sudah tidak bisa dikirim dengan
outlet. cara gravitasi. Sedangkan gas yang telah
dibersihkan akan digunakan untuk bermacam-
III. Hasil dan Pembahasan
macam keperluan, seperti bahan bakar gas
Lapangan “X” termasuk salah satu engine sebagai penggerak pompa dan genset
lapangan minyak yang terdapat di wilayah (pembangkit listrik) dan untuk perumahan
Distrik I. Lapangan “X” memiliki 6 SP, 1 SS dan 1 Pertamina.
SPU, salah satunya adalah SP IV “X”. SP IV Stasiun Pengumpul mempunyai beberapa
“X” merupakan suatu tempat untuk melakukan fungsi yaitu mengatur, memisahkan dan
proses pemisahan fluida setelah fluida keluar dari menampung fluida sumur serta melakukan tes
sumur. Adapun jumlah sumur yang masuk ke SP sumur dan pengeringan gas. SP IV lapangan “X”
IV adalah 7 sumur. Dengan rincian sebagai untuk mendukung fungsinya memiliki peralatan
berikut: Sumur Kw 18, Kw 80, Kw 94, Kw 16, Kw dan fasilitas yang memadai yaitu:
61, Kw 98 dan Kw 79 yang diproduksi dengan • Manifold dan Header
metoda pengangkatan Sucker Rod Pump (SRP). • Separator
Fluida dari sumur-sumur tersebut akan • Gas Scrubber
masuk ke SP IV melalui fllowline dengan • Tanki Minyak
diameter pipa 3” untuk dilakukan pemrosesan. • Oil Catcher
Pipa dari semua sumur akan bertemu menjadi satu • Peralatan Pengaman
di dalam manifold dan akan diarahkan oleh header • Rumah Jaga
menuju ke separator tes/uji untuk sumur yang
akan dites produksinya dan ke separator a. Manifold dan Header
campur/grup untuk sumur yang tidak dites. Di Manifold dan header adalah kumpulan
dalam separator fluida akan dipisahkan menjadi valve-valve dan fitting yang berfungsi untuk
fasa gas dan fasa cair karena separator yang mengumpulkan dan menjuruskan aliran sesuai
digunakan adalah separator jenis dua fasa. Setelah dengan keperluan. SP IV lapangan “X” memiliki
dari separator, cairan akan dialirkan masuk ke dua jenis manifold yaitu manifold fluida dari
dalam tanki grup atau menuju ke tanki tes untuk sumur –sumur dan manifold gas dari outlet gas
sumur yang sedang dites sedangkan untuk gas separator ditunjukkan pada Gambar 1.
dialirkan menuju gas scrubber untuk dipisahkan Manifold dan header di SP IV
gas dari kabut-kabut air yang terikut. lapangan “X” tidak dibedakan menurut
Tanki di SP IV “X” berjumlah 8 tanki, 6 tekanannya karena semua-sumur yang masuk ke
tanki berkapasitas 28 m3 sedangkan 2 tanki dalam SP IV tersebut memiliki tekanan hampir
berkapasitas 20 m3. Adapun tanki tes yang sama yaitu ± 3 ksc. Semua sumur tersebut
berjumlah 6 buah dan tanki group berjumlah 2 akan masuk ke dalam jenis separator tekanan
buah. Di tanki-tanki tersebut terjadi proses rendah. Sedangkan untuk manifold gas dari
pemisahan fluida dengan cara settling outlet gas separator memiliki dua header yang
menuju ke gas scrubber.

 42 
Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 : 39 ─ 47 ; e -ISSN : 2549-8681

Gambar 1. Manifold dan Header SP IV “X”

b. Separator tiga unit separator tes dan satu unit separator


Separator adalah suatu bejana campur atau grup ditunjukkan pada Gambar 2
bertekanan dan bertemperatur tertentu yang Separator yang digunakan di SP IV lapangan “X”
digunakan untuk memisahkan fluida produksi merupakan separator tegak (vertical separator)
menjadi masing-masing fasanya. Untuk peninggalan zaman Belanda, sehingga separator
memisahkan cairan dengan gas digunakan jenis tersebut tidak di bedakan menurut tekanannya.
separator dua fasa, sedangkan separator tiga fasa Separator-separator tersebut adalah separator dua
adalah untuk memisahkan fluida produksi fasa yang berfungsi untuk memisahkan fluida
menjadi fasa gas, air dan minyak. Di SP IV menjadi gas dan cairan.
lapangan “X” memiliki empat unit separator yaitu

Gambar 2. Separator SP IV lapangan “X”

c. Gas Scrubber awal. Gas scrubber yang ada di SP IV lapangan


Gas scrubber adalah sebuah bejana “X” hanya satu unit berbentuk tegak atau vertical
bertekanan yang bentuknya seperti separator ditujukkan pada Gambar 3. Gas scrubber tersebut
yang dirancang untuk memisahkan gas dari ditempatkan satu deret dengan separator. Sampai
partikel air yang terkondensasi setelah pemisahan saat ini scrubber tersebut masih di gunakan untuk

 43 
PENGELOLAAN DAN PROSES INSTALASI PERAWATAN AIR LIMBAH DALAM PEMBERSIHAN
MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN SEPARATOR DAN SCRUBBER DI LAPANGAN "X"

mengeringkan gas yang nantinya digunakan untuk serta dialirkan ke perumahan-perumahan


penggerak mesin pompa, mesin power plant

Gambar 3. Gas Scrubber

d. Tanki Minyak dengan rincian satu unit tanki campur atau grup
Tanki-tanki di stasiun pengumpul adalah dan tujuh unit tanki tes atau uji ditunjukkan pada
tanki-tanki atmosferis yang dipergunakan untuk Gambar 4. Keseluruhan dari tanki tersebut
menimbun sementara produksi cairan yang silindris tegak dan berjenis fixed roof tank
diterima di stasiun pengumpul tersebut. SP IV dengan bentuk atap cone (kerucut) dan flate
lapangan “X” memiliki delapan unit tanki (mendatar).

Gambar 4. Tanki Minyak di SP IV lapangan “X”


Tanki tes yang berjumlah tujuh unit Stasiun Pengumpul Utama dilakukan pengukuran
digunakan untuk menguji sumur secara terlebih dahulu untuk mengetahui produksinya.
bergantian. Pengujian atau tes sumur biasa Produksi cairan di lapangan sering
dilakukan untuk empat sumur per hari dengan disebut dengan produksi gross. Pengukuran
durasi empat jam untuk setiap sumurnya. Cairan produksi ini harus dilakukan secermat mungkin
yang ada di dalam tanki, sebelum dialirkan ke agar mendapatkan hasil yang akurat. Untuk
pengukuran di SP IV lapangan “X” dilakukan

 44 
Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 : 39 ─ 47 ; e -ISSN : 2549-8681

dengan metode innage yang menggunakan stick untuk pengukuran tinggi cairan di dalam tanki
meter sebagai alat pengukur dan pasta (water Stasiun Pengumpul IV lapangan “X” sebagai
finder special) sebagai penunjuk adanya air. berikut:
Adapun SOP (Standar Operating Procedure)

Gambar 5. Oil Catcher SP IV lapangan “X

e. Oil Catcher
g. Rumah Jaga
Oil catcher adalah bak persegi panjang
Rumah jaga yang berada di dalam lingkungan
yang letaknya ditanah dan di dalamnya bersekat-
Stasiun Pengumpul dilengkapi dengan fasilitas
sekat menjadi dua atau tiga sekatan yang
komunikasi dan peralatan penunjang untuk
bawahnya berlubang untuk menghubungkan
mendukung pekerjaan operator di Stasiun
antar sekatan yang satu dengan yang lain, dan
Pengumpul tersebut. Di SP IV lapangan “X”
berfungsi sebagai tempat menangkap tumpahan-
terdapat satu buah rumah jaga yang digunakan
tumpahan minyak pada saat proses penceratan air.
oleh operator untuk melakukan pekerjaan
Formasi ditunjukkan pada Gambar 5. Minyak
pendataan dan pengawasan terhadap peralatan
yang dibawa oleh air formasi akan
maupun pemrosesan fluida di Stasiun
terperangkap pada bak pertama yang
Pengumpul tersebut. Di dalamnya terdapat satu
dibawahnya berlubang untuk saling
unit pesawat telepon, satu unit televisi dan satu
berhubungan dengan bak yang lain, sedangkan
unit papan pengumuman berisi: SOP, flow
minyaknya terapung yang nantinya akan
diagram dan kalibrasi tanki, selain itu juga
dipompakan kembali ke tanki penampung.
terdapat peraturan keselamatan kerja yang
f. Peralatan Pengaman ditempel di dinding ruangan rumah jaga tersebut.
Kecelakaan dan kebakaran adalah sebuah
h. Pengiriman Minyak ke SPU
risiko yang bisa terjadi di Stasiun Pengumpul.
Pengiriman minyak dari SP IV lapangan “X”
Untuk itu diperlukan alat-alat penunjang
menuju ke SPU dilakukan dengan metode
keamanan yang cukup untuk mengatasi hal
gravitasi. Pengiriman minyak tersebut dilakukan
tersebut. Di SP IV lapangan “X” dilengkapi
dengan menggunakan trunk line berdiameter 6”,
dengan beberapa peralatan pengaman yang
dan disediakan pula 1 unit pompa sentrifugal
berfungsi untuk menunjang proses pengamanan di
merk Harisburg yang berfungsi sebagai pompa
tempat itu.
transfer untuk membantu apabila cairan sudah
tidak bisa dikirim dengan cara gravitasi.

 45 
PENGELOLAAN DAN PROSES INSTALASI PERAWATAN AIR LIMBAH DALAM PEMBERSIHAN
MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN SEPARATOR DAN SCRUBBER DI LAPANGAN "X"

Gambar 6. Pompa Transfer SP IV lapangan “X”

Air yang telah mengalami proses akan dijadikan sebagai pressure maintenance atau
pemisahan dari minyak dan gas inilah yang penjaga kestabilan tekanan. Air limbah yang ada
kemudian disebut sebagai air limbah, karena kemudian diinjeksikan ke dalam sumur untuk
merupakan fluida sisa dari hasil treatment fluida mengimbangi tekanan bawah sumur (Pwf) datau
hidrokarbon. Air limbah yang keluar dari Scrubber tekanan formasi jika tekanan tersebut lebih besar
kemudian akan dialirkan menuju Tanki Air. Pada dari tekanan kepala sumur (wellhead pressure)
periode tertentu kemudian dari tanki akan ada pipa maupun tekanan separator.
yang diarahkan menuju ke dalam sumur-sumur Pemanfaatan air limbah hasil pengolahan
produksi. Pembuangan fluida keluar dari dalam hidrokarbon sebagai pressure maintenance
stasiun “X” ini menggunakan pompa transfer yang memiliki nilai ekonomis bagi perusahaan karena
juga sekaligus berfungsi sebagai pompa transfer biaya operasional untuk menjaga sumur tetap
fluida hidrokarbon ke stasiun selanjutnya, seperti beroperasi menjadi kecil dan mengurangi resiko
ditunjukkan oleh Gambar 6. Pompa transfer ini terjadinya kenaikan tekanan yang terlalu besar
akan memompa air limbah menuju ke tempat pada sumur akibat tekanan formasi. Berdasarkan
tertentu seperti misal kembali ke sumur untuk hasil pengujian terhadap parameter-parameter air
injeksi. Sumur injeksi dalam kasus ini satu bagian limbah pada inlet dan outlet dihasilkan sebagai
dengan sumur produksi. Air limbah ini kemudian berikut :

Tabel 1. Hasil Pengujian di Inlet


Memenuhi Syarat
Parameter Hasil
PerMenLH
Temperatur 78 derajat C Tidak
pH 3,5 Tidak
BOD 95 mg/L Tidak
COD 187 mg/L Tidak
Kandungan Minyak 36 mg/L Tidak
Kandungan Gas H2S 2,4 mg/L Tidak
Kandungan Ammonia 14 Tidak

 46 
Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 : 39 ─ 47 ; e -ISSN : 2549-8681

Tabel. 2. Hasil Pengujian di Outlet


Memenuhi Syarat
Parameter Hasil
PerMenLH
Temperatur 39 derajat C Memenuhi
pH 6,2 Memenuhi
BOD 54 mg/L Memenuhi
COD 158 mg/L Memenuhi
Kandungan Minyak 12 mg/L Memenuhi
Kandungan Gas H2S 0,3 mg/L Memenuhi
Kandungan Ammonia 7 Memenuhi

IV. Kesimpulan V. Daftar Pustaka


Migas dari sumur-sumur dialirkan menuju
Arnold, Ken and Maurice Steward, 1986,
SP lapangan “X” menggunakan flowline dan
”Surface Production Operation”, Volume
berakhir di choke manifold. Migas kemudian
I, Houston: Gulf Publishing Company.
dimasukkan ke separator untuk dipisahkan dengan
prinsip gravitasi. Scrubber digunakan untuk Chilingar, George V. Dan Carrol M. Beeson,
memastikan bahwa minyak dan gas telah betul- 1969, “Surface Operation in Petroleum
betul terpisah dari air. Air ini kemudian Production”, New York: American Elsevier
diinjeksikan kedalam sumur untuk pressure Publishing Company.
maintenaince, atau jika memenuhi syarat dialirkan Nurhendro, Kunto, Ir., M.M., 2011,”Teknik
ke sungai. Dari semua parameter, air limbah Eksploitasi”, bahan kuliah, Cepu:
tersebut aman untuk lingkungan karena masih Akamigas-STEM.
memenuhi syarat dalam PerMenLH No. 4 Tahun
2007. Untoro, Edy, 2006,”Diktat Teknik Produksi” Cepu:
Akamigas-STEM.
Ucapan Terima Kasih
Penulis sangat mengucapkan terima kasih Data / Dokumentasi dari PT. Geo Cepu Indonesia
pada PT. Geo Cepu Indonesia KSO PT. Pertamina KSO PT. Pertamina Aset IV Cepu, 2017
Asset IV Cepu dan Laboratorium Terpadu Jurusan
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Yogyakarta.

 47 

Anda mungkin juga menyukai