Anda di halaman 1dari 199

Apa itu DIFUSI?

DIFUSI adalah platform tryout Online Kedokteran


dengan sistem Gratis/Bayar Sesukanya

Follow Our Instagram @Difusi_Review


Pembahasan Tryout UKMPPD
DIFUSI 18 Juli 2020
1
Ny. Kekeyi usia 55 tahun datang ke poli dengan keluhan sering lemas sejak 3
bulan yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu dan tidak terkontrol. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 200/100 mmHg, nadi 120x/menit, pernapasan 28x/menit, suhu
afebris. Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema tungkai bilateral dan
konjungtiva anemia. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai eGFR
dengan CKD-EPI sebesar 21 ml/menit/1,73m2. Apakah diagnosis pasien ini?
a. CKD grade 1
b. CKD grade 2
c. CKD grade 3a
d. CKD grade 3b
e. CKD grade 4
Penjelasan
• Analisa Soal
– Pasien sering lemas + Hipertensi 200/100 mmHg tidak terkontrol
– Ada pitting edema  Jika diakibatkan oleh CKD, terjadi akibat retensi natrium
karena kegagalan fungsi ginjal.
• Diagnosis : CKD  Abnormalitas struktur atau fungsi ginjal yang terjadi
selama >3 bulan.
• Stage CKD berdasarkan eGFR :
– Stage 1 : >= 90 ml/menit/1,73m2
– Stage 2 : 60 – 89 ml/menit/1,73m2
– Stage 3a : 45 – 59 ml/menit/1,73m2
– Stage 3b : 30 – 44 ml/menit/1,73m2
– Stage 4 : 15 – 29 ml/menit/1,73m2
– Stage 5 : <15 ml/menit/1,73m2
2
Seorang pria usia 24 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri hebat
pada buah zakar kiri sejak 3 jam yang lalu. Keluhan dirasakan setelah
bertabrakan dengan peserta lainnya saat lomba maraton. Pada
pemeriksaan fisis didapatkan testis kiri tampak lebih tinggi dan
mendatar dibandingkan testis kanan. Saat testis kiri diangkat, nyeri
bertambah hebat. Pemeriksaan penunjang yang sesuai pada kasus ini
adalah …
a. USG Doppler
b. CT Scan non kontras
c. Foto polos abdomen
d. Urethrogram retrograde
e. Pemeriksaan darah lengkap
Penjelasan
• Testis kiri saat diangkat  nyeri bertambah berat  Phren
sign (-) : Didapatkan pada kasus torsio testis
– Jika phren sign (+) (nyeri berkurang saat elevasi testis) : Diagnosis
 Epididimitis
• Torsio testis adalah terpuntirnya testis dan korda spermatika
• Pemeriksaan fisis khas :
– Refleks kremaster (-)
– Phren sign (-)
• Pemeriksaan penunjang utama : USG Doppler untuk melihat
aliran darah ke testis
3
Ny. Angeline, usia 23 tahun G1A0P0 usia kehamilan 30 minggu datang ke anda
dengan keluhan nyeri pada saat buang air kecil sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
demam, mual dan muntah disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 98x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu
37,2oC, nyeri tekan suprapubik (+), nyeri ketok CVA (-). Dokter kemudian
melakukan pemeriksaan urinalisa dan didapatkan hasil protein (+), leukosit 12
– 18/LPB, dan eritrosit 1 – 2/LPB. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini
adalah ….
a. Antibiotik golongan kuinolon
b. Antibiotik golongan tetrasiklin
c. Antibiotik golongan makrolida
d. Antibiotik golongan cephalosporin
e. Antibiotik golongan aminoglikosida
Penjelasan
• Analisa soal
– Keluhan : Nyeri saat buang air kecil, Pemeriksaan fisik : Nyeri tekan suprapubik, Urinalisis :
leukosit 12 – 18/LPB (>5/LPB)
– Diagnosis : ISK  Sistitis akut
• DD 
– Kalau nyeri ketok costovertebra : Pyelonefritis akut
– Kalau nyeri tekan prostat (laki – laki) : Prostatitis
• Pemeriksaan penunjang pada ISK :
– Urinalisis : Pyuria (Leukosit >5/LPB, bakteriuria >105CFU/ml pada wanita atau >103 CFU/ml pada
pria/kateter , nitrit (+) pada beberapa kasus
– Gold standard : Kultur urin
• Tatalaksana ISK pada ibu hamil
– Amoxicilin 3 x 250 mg 3 – 7 hari  Golongan penisilin
– Cephalexin 2 x 500 mg 3 – 7 hari  Golongan cephalosporin
– Amoxicillin – Clavulanate 2 x 500 mg 3 – 7 hari
4
Seorang pria usia 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan kemaluannya
tegang terus menerus tanpa diawali stimulasi seksual sejak 6 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rigiditas pada seluruh bagian
penis, kulit tampak merah muda namun tidak nyeri. Patofisiologi
terjadinya keluhan pada pasien ini adalah …
a. Menurunnya venous outflow
b. Meningkatnya venous outflow
c. Menurunnya arterial outflow
d. Meningkatnya arterial outflow
e. Menurunnya capillary return
Penjelasan
• Pasien mengalami ereksi tanpa stimulasi seksual selama
6 jam
– Diagnosis : Priapismus
• Ada 2 jenis priapismus,
– Priapismus low flow (ischemic)  Nyeri, kaku, warna kulit
menjadi lebih gelap
• Terjadi akibat oklusi vena  tidak ada sama sekali darah ke area
cavernosa
– Priaspismus high flow  Tidak nyeri, tidak terlalu kaku,
warna kulit menjadi merah
• Terjadi akibat peningkatan aliran arteri ke cavernosa
5
Seorang pria usia 67 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan sulit
buang air kecil sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan semakin
memberat. Pasien masih bisa buang air kecil walaupun tersendat –
sendat dan harus mengedan. Pada pemeriksaan rectal touche
didapatkan ukuran prostat sebesar 2 buku jari, konsistensi kenyal, pool
atas teraba, tidak nyeri. Pemeriksaan penunjang awal yang paling sesuai
adalah …
a. PSA
b. CT – Scan
c. BNO – IVP
d. USG transrektal
e. USG transabdominal
Penjelasan
• Analisa soal :
– Keluhan : Sulit buang air kecil, harus mengedan
– RT : Prostat kenyal, teraba 2 jari, pool atas teraba, tidak nyeri
– Diagnosis : BPH
• Kalau pada RT prostat keras  Curiga Ca Prostat
• Pemeriksaan penunjang BPH :
– Fungsi ginjal dan urinalisis  Pemeriksaan awal
– USG transrektal  Pemeriksaan awal
– PSA  Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan perlu biopsi
atau tidak
6
Seorang pria usia 68 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas yang memberat
sejak 3 bulan yang lalu. Sesak napas dirasakan saat beraktivitas maupun istirahat.
Pasien hanya bisa tidur bila diganjal dengan 2 – 3 bantal, namun sering terbangun lagi
karena sesak. Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 102x/menit,
pernapasan 28x/menit, suhu 36,8oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan JVP 5 + 4
cmH2O, ictus cordis teraba pada linea axillaris media sinistra, S3 gallop, dan edema
tungkai bilateral. Kriteria yang digunakan untuk menegakkan diagnosis pasien adalah …
a. Duke
b. Whipple
c. CURB-65
d. Sgarbossa
e. Framingham
Penjelasan
• Analisa :
– Pasien sesak sejak 3 bulan, sesak juga saat beraktifitas dan istirahat (dyspneu
on exertion/DOE), sering terbangun karena sesak (Paroxysmal Nocturnal
Dyspneu/PND)
– Hipertensi tidak terkontrol, JVP 5 + 4 cmH2O (meningkat), ictus cordis di linea
axillaris media sinistra (kardiomegali  normal di ICS V midclavicularis sinistra),
S3 gallop, edema tungkai
– Diagnosis : Congestive Heart failure
• Kriteria diagnosis CHF  Kriteria Framingham
• Option lain
– Kriteria duke  Endokarditis infektif
– Kriteria whipple  Hipoglikemi
– Kriteria CURB-65  Pneumonia
– Kriteria sgarbossa  LBBB baru pada infark myocard
7
Seorang pria usia 47 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri
menjalar hingga rahang kiri saat beraktifitas 2 jam yang lalu. Nyeri
mereda dengan beristirahat. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM
sejak 5 tahun lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 78x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu afebris. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan hasil normal. Pemeriksaan penunjang
lanjutan yang diperlukan adalah …
a. Spirometri
b. Foto thorax
c. Tes treadmill
d. Ekokardiografi
e. High sensitive troponin I
Penjelasan
• Analisa soal
– Nyeri dada kiri menjalar ke rahang saat berakvitas, hilang
saat istirahat
– EKG normal
– Diagnosis : Angina pektoris stabil (APS)
• Kalau tidak hilang dengan istirahat, curiga angina
pektoris tidak stabil dan infark myocard
• Karena EKG normal, maka kita provokasi untuk
mengetahui apakah terjadi iskemik myocard atau tidak
dengan tes treadmill.
8
Seorang pria usia 68 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri
menjalar hingga rahang kiri saat beraktifitas 2 jam yang lalu. Nyeri tidak
mereda saat istirahat, malah disertai mual, muntah dan keringat dingin.
Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi
88x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan ST elevasi pada lead I, avL, V5 dan V6. Tatalaksana definitif
pada kasus ini adalah …
a. Oksigen 4 lpm via nasal kanul
b. Clopidogrel 1 x 300 mg PO
c. Aspirin 1 x 320 mg PO
d. ISDN 5 mg sublingual
e. Terapi reperfusi
Penjelasan
• Analisa
– Pasien nyeri dada kiri menjalar ke lengan kiri + Tidak membaik dengan istirahat
– EKG didapatkan ST elevasi Lead I, avL, V5, V6
– Diagnosis : STEMI lateral
• Kalau NSTEMI  Tidak ada ST elevasi, namun terdapat peningkatan enzim
jantung (CKMB, CK, troponin, LDH)
• Kalau Angina pektoris tidak stabil  Tidak ada ST elevasi + Tidak ada
peningkatan enzim jantung, namun nyeri dada menetap dengan istirahat.
• Tatalaksana awal : MONACO (Morfin, oksigen, nitrogliserin, aspirin +/-
clopidogrel) + Beta blocker (mengurangi beban kerja jantung), ACEI
(mencegah remodelling jantung).
• Tatalaksana definitif
– STEMI  Terapi reperfusi (trombolitik) atau PCI
– NSTEMI  PCI, tidak boleh trombolitik
9
Seorang pria usia 55 tahun merupakan pasien observasi di UGD
dengan diagnosis STEMI. Tiba – tiba monitor EKG yang
terpasang menunjukkan gambaran isoelektrik. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tidak ada respon, nadi maupun
napas spontan. Tatalaksana selanjutnya adalah …
a. Injeksi epinefrin
b. Lakukan RJP 5 siklus
c. Defibrilasi 200 J
d. Defibrilasi 360 J
e. Menyatakan kematian pasien
Penjelasan
• EKG pasien isoelektrik  ASISTOL
• Tatalaksana cardiorespiratory arrest – Asistol
sesuai urutan :
1. RJP 5 siklus
2. Injeksi epinefrin 1 mg IV tiap 3 – 5 menit
3. Amiodaron 300 mg IV bolus pertama, 150 mg IV
bolus kedua
4. Kalau gambaran EKG menjadi shockable (VF, VT tanpa
nadi), maka lakukan defibrilasi.
10
Seorang anak usia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak
napas sejak 3 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh kesakitan pada sendi lutut,
pergelangan tangan dan siku yang berpindah – pindah. Sebelumnya pasien
sempat mengalami radang tenggorokan. Pada pemeriksaan didapatkan nadi
110x/menit, napas 28x/menit suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
murmur diastolik pada apeks jantung disertai nodul kemerahan pada tubuh.
Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalah …
a. Anti-CCP
b. Ekokardiografi
c. Biopsi endocardium
d. Rheumatoid factor
e. Anti Streptolisin O
Penjelasan
• Pasien anak sesak nafas, nyeri persendian berpindah,
riwayat radang tenggorokan
– Kemungkinan infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A
• Murmur diastolik di apeks jantung  Stenosis mitral 
Manifestasi ke katup jantung
• Diagnosis : Penyakit jantung rematik (PJR)
• Untuk diagnosis PJR biasanya digunakan kriteria JONES
• Pemeriksaan penunjang : ASTO (Anti Streptolisin O)
positif, CRP/LED meningkat, EKG (pemanjangan interval
PR), leukositosis
11
Seorang anak usia 5 tahun dibawa orangtuanya dengan keluhan kedua
kaki tampak pucat. Pada pemeriksaan tekanan darah ekstremitas atas
didapatkan 100/60 mmHg dan ekstremitas bawah 70/40 mmHg. Pulsasi
arteri tibialis posterior dan arteri dorsalis pedis teraba lemah dan
terlambat dibandingkan denyut jantung. Pada pemeriksaan foto thorax
didapatkan gambaran three sign. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Koartaksio aorta
b. Arteritis takayasu
c. Tetralogy of fallot
d. Patent ductus arteriosus
e. Transposition of great arteries
Penjelasan
• Analisa soal
– Tekanan darah ekstremitas atas > bawah
– Pulsasi arteri distal lemah dan terlambat
– Foto thorax : three sign
• Diagnosis : Koartaksio aorta  Penyempitan aorta (biasanya pada
distal percabangan arteri subclavia sinistra)  Makanya terdapat
perbedaan tekanan darah ekstremitas atas dan bawah
• Pada foto thorax dapat ditemukan pelebaran arteri intercostalis (rib
notching) dan Figure of three (three sign)
• Option lain :
– Tetralogy of fallot  Foto thorax : Boot shaped appearance
– Transposition of great arteries  Foto thorax : Egg shaped
– Patent ductus arteriosus  Murmur kontinu pada subclavicula sinistra
– Arteritis takayasu  Perbedaan tekanan darah ekstremitas kanan dan kiri
+ Bruit pada carotis + Demam
12
Seorang pasien usia 42 tahun datang dengan keluhan nyeri dada menjalar ke
punggung. Nyeri dada dirasakan tajam seperti tersayat terutama saat menarik
napas dan membaik apabila membungkuk ke depan. Pasien juga merasakan
demam yang tidak terlalu tinggi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, napas 16x/menit, suhu 37,9oC,
terdengar friction rub pada auskultasi thorax. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan ST elevasi pada seluruh lead kecuali lead V1 dan avR. Diagnosis
pasien ini adalah …
a. STEMI
b. Perikarditis akut
c. Miokarditis primer
d. Efusi pericardium
e. Endokarditis infektif
Penjelasan
• Analisa soal :
– Nyeri dada menjalar ke punggung, seperti tersayat terutama saat menarik
nafas
– Demam (+), friction rub (+), ST elevasi kecuali lead V1 dan avR
– Diagnosis : Perikarditis akut
• Ingat ST elevasi tidak hanya pada pasien STEMI!
• Khas pada perikarditis akut adalah : nyeri pleuritik (memberat jika
menarik nafas dan membaik dengan membungkuk/posisi tripod) +
Pericardial friction rub + ST elevasi pada EKG kecuali V1 dan avR!
• Kalau sudah ada trias beck (hipotensi, JVP meningkat, muffle heart
sound), maka diagnosis menjadi efusi perikardium/tamponade
jantung
• Untuk bedakan dengan pleuritis, EKG pada pleuritis adalah normal.
13
Seorang pria usia 63 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak sejak 1 jam
sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan terus menerus tanpa dipengaruhi
posisi badan. Menurut keluarganya, pasien telah mengalami sesak sejak
beberapa tahun lalu, namun tidak sampai mengganggu aktifitas pasien.
Riwayat merokok ada sejak remaja. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, nadi 110x/menit, pernapasan 38x/menit, suhu 37oC,
ekspirasi memanjang, barrel chest, dan terdengar wheezing pada kedua
lapangan paru. Diagnosis yang paling tepat adalah …
a. Pneumonia
b. Bronkiektasis
c. Efusi pleura
d. Emfisema
e. Asma bronkial
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien sesak sejak 1 jam terus menerus tanpa pengaruh posisi, riwayat sesak
(+), riwayat merokok (+)
– Ekspirasi memanjang, barrel chest, wheezing +/+
– Diagnosis : PPOK (Bronkitis Kronis + Emfisema) eksaserbasi akut
• Untuk menegakkan diagnosis PPOK dibutuhkan spirometri
• Foto thorax PPOK : Hiperinflasi/hiperlusen + Diafragma mendatar + Corakan
bronkovaskuler meningkat + Jantung pendulum
• Option lain :
– Bronkiektasis  Sputum 3 lapis, foto thorax honeycomb appearance
– Efusi pleura  Ronkhi basah pada paru + foto thorax : meniscus sign
– Asma bronkial  Riwayat sesak sejak kecil dan harus ada pencetus
– Pneumonia  Batuk berdahak, sesak, demam, ronkhi basah halus
14
Seorang bayi usia 12 jam dibawa ke NICU akibat sesak napas. Riwayat
persalinan secara SC dengan usia kehamilan 38 minggu akibat
disproporsi kepala panggul ibu. Pada pemeriksaan didapatkan nadi
160x/menit, napas 60x/menit, suhu afebris, dan adanya retraksi sela
iga. Gambaran radiologis yang paling sesuai dengan klinis pasien adalah

a. Ground glass appearance
b. Berak retikulogranular
c. Infiltrat pada basal paru
d. Fissura interlobaris prominen
e. Hiperlusen avascular
Penjelasan
• Analisa Soal
– Bayi usia 12 jam sesak, riwayat persalinan SC UK 38 minggu
– RR 60x/menit  Takipneu
– Retraksi sela iga  Butuh usaha nafas
• Karena persalinan dengan SC, pikirkan Transient Tachypneu of Newborn (TTN)
– Terjadi akibat cairan paru tidak keluar karena tidak adanya proses squeezing (kalau persalinan
pervaginam ada proses squeezing yang mendorong cairan paru keluar)
– Sesak pada pasien TTN akibat retensi cairan dalam paru
• Radiologi TTN  Fissura prominen (akibat terisi cairan) + Hiperinflasi paru
• Option lain
– Ground glass appearance , bercak retikulogranular : Hyaline membrane disease (Biasa pada bayi
preterm)
– Infiltrat pada basal paru  Pneumonia aspirasi, meconium aspirasi syndrome (biasa pada bayi
postter)
– Hiperlusen avaskular  Pneumothorax
15
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan batuk, sesak
napas, dan nyeri pada dada kiri sejak 3 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan suara napas paru kanan menurun, perkusi
redup pada ICS IV hingga ICS VI hemithorax dextra. Pemeriksaan
laboratorium yang dapat dilakukan untuk membedakan jenis cairan
yang terdapat pada paru pasien adalah …
a. Tes halo
b. Tes guaiac
c. Tes SAAG
d. Tes Rivalta
e. Tes nonne pandy
Penjelasan
• Analisa Soal
– Pasien batuk + Sesak + Nyeri dada
– Perkusi redup  Ada cairan
– Diagnosis : Efusi pleura
• Ada 2 jenis cairan pada efusi pleura : Cairan transudat dan Cairan
eksudat
• Cara paling simpel untuk membedakan kedua cairan tersebut adalah
tes rivalta (100 mL akuades + Asam asetat 98%)
– Negatif pada transudat
– Positif pada eksudat
• Cara lain untuk membedakan --> Kriteria Light
16
Seorang pria usia 24 tahun dibawa oleh warga ke IGD karena mengalami sesak
nafas sejak sejak 30 menit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi
130x/menit, pernapasan 28x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
jejas pada dada kanan, deviasi trakea ke kiri, JVP 4 +5 cmH2O, pergerakan dada
kanan menurun, perkusi hipersonor, dan suara napas menghilang. Penanganan
awal yang tepat pada kasus ini adalah ….
a. Krikotiroidotomi
b. Pemasangan infus
c. Pemberian oksigen
d. Needle thoracocentesis
e. Pemasangan pipa endotrakeal
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Post KLL + Sesak
– Jejas dada kiri + Deviasi trakea + JVP meningkat
– Hipersonor + Suara napas menghilang  Banyak udara
terperangkap pada cavum pleura
– Diagnosis : Tension pneumothorax
• Tatalaksana Emergensi : Needle thoracocentesis (tusuk
pada ICS 2 linea midclavicularis sinistra)
• Tatalaksana lanjutan : WSD (pasang di IVS V linea
midaxillaris pada hemithorax yang terkena)
17
Seorang anak usia 2 tahun dilarikan ke IGD karena
memasukkan kelereng kedalam hidungnya. Pada pemeriksaan
didapatkan kesadaran compos mentis, tampak sesak, napas
cuping hidung, retraksi intercostal dan stridor. Tatalaksana
selanjutnya pada pasien ini adalah …
a. Back blow
b. Chest thrust
c. Manuver vagal
d. Abdominal thrust
e. Ekstraksi dengan endoskopi
Penjelasan
• Analisa Soal
– Anak 2 tahun memasukkan kelereng ke hidung
– Compos mentis + Sesak + Napas cuping hidung + Retraksi
interkostal  Ada usaha napas namun sulit karena ada
obstruksi
– Stridor (+)  Obstruksi pada saluran napas atas
• Tatalaksana : tergantung umur
– Usia <1 tahun : Back blow 5x lanjut chest thrust 5x
– Usia >1 tahun : Back blow 5x lanjut abdominal thrust 5x/
heimlich manuever
18
Seorang pria usia 50 tahun datang ke poli untuk kontrol
pengobatan TB. Pasien mengidap TB kasus baru dan sudah
berobat 2 minggu. Saat ini pasien mengeluhkan kesemutan
yang cukup mengganggu terutama pada ujung jari tangan dan
kaki. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah …
a. Hentikan pengobatan sementara
b. Memberikan pirodoksin
c. Memberikan gabapentin
d. Memberikan vitamin B9
e. Ganti regimen kategori II
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien pengobatan TB  Kesemutan  Akibat isoniazid
– Tatalaksana : Piridoksin (Vitamin B6)
• Ingat efek samping obat TB :
– Rifampicin : Flu sindrom, cairan tubuh warna merah
– Isoniazid : Kesemutan atau rasa terbakar (berikan pirodoksin/B6)
– Pirazinamid : Nyeri sendi (terapi dengan aspirin, paracetamol atau
NSAID), eksaserbasi gout
– Ethambutol : Buta warna, gangguan penglihatan (hentikan ethambutol)
– Streptomycin : Gangguan keseimbangan, gangguan pendengaran (harus
distop penggunaannya apabila terjadi efek samping ini)
19
Seorang pria usia 49 tahun merupakan pasien rawat inap di RS karena
demam tifoid dan sudah memasuki hari ke-3. Saat ini pasien
mengeluhkan batuk berdahak dan sesak napas. Pada pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg. Nadi 94x/menit, napas
24x/menit, suhu 38,1oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi
basah kasar pada kedua lapang paru. Diagnosis dan etiologi tersering
pada kasus ini adalah …
a. Community Acquired Pneumonia – Bakteri gram positif
b. Hospital Acquired Pneumonia – Bakteri gram negatif
c. Healthcare Associated Pneumonia – Bakteri gram positif
d. Hospital Acquired Pneumonia – Bakteri gram positif
e. Healthcare Associated Pneumonia – Bakteri gram negatif
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien demam tifoid dirawat di rumah sakit 3 hari
– Keluhan sekarang : batuk berdahak + sesak napas
– Pemfis : Ronkhi basah kasar kedua lapang paru + Demam 38,1oC
– Diagnosis : Hospital Acquired Pneumonia (HAP) /Pneumonia nosokomial  berada di rumah
sakit >= 48 jam
• Bedakan dengan Healthcare Associared Pneumonia (HCAP)  Berada di rumah
sakit lebih dari 2 hari dalam periode 90 hari (tidak menetap di rumah sakit) – Biasa
pasien rawat jalan, hemodialisis rutin, kemoterapi.
• Ingat Etiologi Pneumonia!
– Pneumonia komunitas  Gram positif : Strep pneumoniae
– Pneumonia nosokomial  Gram negatif : Klebsiella, Pseudomonas
– Pneumonia atipikal  Chlamydia, Legionella, Mycoplasma
– Pneumonia aspirasi  Bakteri anaerob
– Pneumonitis  Akibat non mikroorganisme (radiasi, bahan kimia, obat)
20
Pak Sandi usia 26 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan BAB cair
sebanyak 8x sejak pagi tadi. BAB tidak berdarah dan tidak berlendir. Keluhan
disertai dengan demam, mual dan muntah. Pada pemeriksaan didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 104x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu
38,5oC. Dokter puskesmas memutuskan untuk merawat inap pasien di
Puskesmas. Pasien merupakan peserta BPJS di faskes tersebut. Skema
pembiayaan BPJS kesehatan pada kasus ini adalah …
a. Fee for service
b. Sistem kapitasi
c. INA-CBG
d. Non kapitasi
e. Non INA-CBG
Penjelasan
• Analisa Soal
– Pasien diare  Rawat inap di puskesmas
– Pasien merupakan peserta BPJS
– Skema pembayaran : Non Kapitasi
• Klaim fasilitas kesehatan :
– FKTP : Puskesmas, praktik dokter dengan jejaringnya, klinik pratama, RS
kelas D pratama
• Kapitasi : Rawat jalan
• Non kapitasi : Ambulans, pelayanan obat program rujuk balik, pemeriksaan
penunjang pelayanan rujuk balik, rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis,
jasa pelayanan kebidanan dan neonatal, pelayanan KB
– FKRTL : Klinik utama, RS umum, RS khusus
• INA-CBG : Pelayanan di faskes tingkat lanjut
• Non INA-CBG : Alat bantu kesehatan, obat kemoterapi, obat penyakit kronis,
CAPD dan PET scan
21
Seorang pria usia 32 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan penurunan
kesadaran. Pasien memiliki riwayat demam 3 minggu yang lalu disertai nyeri kepala.
Pasien masih dapat tertidur walaupun kepalanya nyeri. Riwayat pengobatan tertentu
disangkal. Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum tampak sakit berat, GCS 10, TD 130/80 mmHg, nadi 84x/menit,
pernapasan 20x/menit, suhu 37,9oC. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kaku
kuduk (+), laseque (+), dan kernig sign (+). Pemeriksaan nervus cranialis dalam batas
normal. Pada analisa CSF didapatkan warna agak kekuningan, dominan limfosit dengan
peningkatan protein dan glukosa yang rendah. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Meningitis bakterial akut
b. Meningitis viral
c. Meningitis fungal
d. Meningitis TB
e. Meningoencephalitis kronik
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien penurunan kesadaran + Demam 3 minggu lalu + Nyeri kepala
– Kaku kuduk + Laseque + Kernig sign positif  Diagnosis topis pada meninx
– CSF : Warna agak kekuningan (Xantokrom) + Dominan Limfosit (Subakut) +
Peningkatan Protein + Penurunan glukosa
• Diagnosis : Meningitis TB Grade III
• Ingat!
– Meningitis bakterial  Dominan PMN
– Meningitis Viral  Dominan limfosit + protein dan glukosa normal
• Grading Meningitis TB (TBM Grade)
– Grade I : GCS 15, tanpa gejala neurologis fokal
– Grade II : GCS 11 – 14; atau GCS 15 + Gejala neurologis gokal
– Grade III : GCS <= 10
22
Seorang anak usia 5 tahun dibawa kedua orangtuanya dengan keluhan badan tampak
sangat lemah. Pasien belum dapat berbicara, belum dapat berjalan, tidak dapat makan
sendiri, dan tidak dapat memakai pakaiannya sendiri. Pasien juga belum bersekolah
sesuai anak seusianya. Pada saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada kedua
tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua tangannya ke kaki dan
bertumpu pada kedua lutut. Pasien pernah diperiksakan IQnya dan didapatkan nilai 54.
Riwayat imunisasi tidak diketahui, riwayat kejang disangkal. Pmeriksaan antopometri
didapatkan BB dan TB dengan Z score < -3. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Amyotropic Lateral Sclerosis
b. Duchene Muscular Dystrophy
c. Cerebral Palsy Athetoid
d. Cerebral Palsy Spastic
e. Osteogenesis imperfecta
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Anak 5 tahun dengan perkembangan tidak sesuai umur
– Pada saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada
kedua tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan
mendekatkan kedua tangannya ke kaki dan bertumpu pada
kedua lutut  Gower Sign
– Diagnosis : Duchenne Muscular Dystrophy (DMD)
• Pemeriksaan penunjang DMD : Peningkatan CK, biopsi
otot didapatkan degenerasi muskular yang digantikan
oleh jaringan adiposa, hilangnya gen distrofin.
23
Seorang wanita usia 53 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena mengeluh nyeri pada
seluruh kepala secara terus menerus sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sudah minu obat
penghilang sakit dari warung namun keluhan menetap dan cenderung memburuk.
Riwayat trauma, DM dan hipertensi disangkal. Riwayat keganasan dalam keluarga tidak
diketahui pasien. Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran comos mentis, TD 140/90 mmHg. Nadi 72x/menit, pernapasan 20x/menit,
suhu afebris. Pada pemeriksaan fisik generalisata didapati tumor pada payudara kanan
berukuran 6 cm x 5 cm x 2 cm, padat, immobile, puting retraksi, peau d’orange, dan
didapati sekret (+). Pemeriksana neurologis didapatkan parese nervus IV dextra dan
refleks Babinski (+). Apakah pemeriksaan penunjang terbaik untuk menegakkan
diagnosis kasus pasien tersebut?
a. MRI kepala tanpa kontras
b. MRI kepala dengan kontras
c. CT-Scan kepala tanpa kontras
d. CT-Scan kepala dengan kontras
e. Foto polos kepala posisi submentoverteks
Penjelasan
• Analisa Soal
– Pasien nyeri kepala sejak 1 bulan  Kronik
– Sudah minum obat tapi tidak membaik
– Tumor pada payudara kanan berukuran 6 cm x 5 cm x 2 cm,
padat, immobile, puting retraksi, peau d’orange, dan didapati
sekret (+).  Ca mammae
– Parese Nervus IV dextra + Refleks babinsi  Kelainan neurologis
– Diagnosis : Metastasis cerebral ec Ca Mammae
• Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan penunjang
terbaik : MRI kepala dengan kontras  Gold standard
– CT scan dengan kontras  Lini pertama
24
Seorang pria usia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri dirasakan
sangat berat pada area mata hingga pelipis sisi kanan. Nyeri dirasakan sekitar 45 menit
setiap serangannya, dengan frekuensi 2 – 3 kali setiap harinya. Keluhan disertai dengan
mata merah, keluarnya air mata pada sisi yang nyeri serta hidung tersumbat. Pasien
sudah merasakan keluhan tersebut selama 6 bulan ini, dan nyeri muncul hampir setiap
hari. Riwayat trauma dan keluhan serupa dalam keluarga disangkal. Pada pemeriksaan
didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak ada hemiparesis maupun paresis
nervus cranialis. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Migraine tanpa aura
b. Migraine dengan aura
c. Tension type headache
d. Cluster headache episodik
e. Cluster headache kronik
Penjelasan
• Analisa Soal
– Nyeri kepala + Nyeri sekitar mata hingga pelipis + Mata merah + Keluar
air mata + Hidung tersumbat
• Diagnosis : Cluster headache
• Klasifikasi Cluster Headache :
– Episodik : Setidaknya 2 episode yang berlangsung 7 hari – 1 tahun dan
dipisahkan oleh periode remisi >1 bulan
– Kronis : Berulang > 1 tahun tanpa periode rimisi atau dengan periode
remisi yang <1 bulan
• Terapi :
– Akut  O2 7 – 10 lpm
– Profilaksis : CCB (Verapamil), Amitriptilin
25
Seorang laki – laki usia 60 tahun dibawa keluarganya karena mudah lupa terhadap
nama orang, termasuk anggota keluarganya sendiri. Keluarga juga mengatakan pasien
lebih sering marah dan berkata kasar. Dua bulan terakhir pasien juga lebih sering
meminum alkohol dan belakangan mulai merokok. Riwayat hipertensi dan DM
disangkal. Pasien dikatakan masih cukup mandiri dalam merawat diri sehari – hari. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda vital TD 110/70 mmHg,
nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan neurologis tidak
ada kelemahan motorik dan pemeriksaan refleks dalam batas normal. Apakah
kemungkinan diagnosis topis pasien ini?
a. Lobus frontal
b. Lobus temporal
c. Lobus parietal
d. Lobus frontotemporal
e. Lobus parietooksipital
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien mudah lupa + Sering marah dan berkata kasar  Curiga Pick’s
disease
– Lebih sering minum alkohol dan belakangan mulai merokok
– Masih cukup mandiri dalam merawat diri sehari – hari
• Jadi, pasien didiagnosis dalam spektrum demensia : Pick disease
• Spektrum demensia :
– Demensia alzheimer : Amnesia anterograde, afasia, apraksia, agnosis,
gangguan fungsi eksekutif
– Demensia vaskular : Ada riwayat penyakit serebrovaskular (hipertensi
tidak terkontrol, stroke)
– Demensia lewy-bodies : Gejala parkinson (TRAP) + Gangguan fungsi
kognitif
– Demensia frontotemporal (Pick’s disease) : Hilangnya empati dan simpati
(mudah marah, bicara kasar), perilaku kompulsif, hiperoralitas
(peningkatan konsumsi alkohol, rokok , makan yang bukan makanan)
26
Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke UGD dengan keluhan kejang
sejak 10 menit yang lalu. Keluhan didahului oleh demam. Ibu mengatakan ini
adalah kali kedua anaknya kejang pada hari ini. Hasil pemeriksaan keadaan
umum tampak kejang tonik klonik seluruh tubuh, pernapasan 28x/menit, nadi
120x/menit, suhu 40oC. Dokter memberikan obat untuk menghentikan kejang
dan 7 menit kemudian kejang berhenti & pasien menangis. Apa terapi rumatan
yang tepat diberikan pada pasien?
a. Asam valproate 15 – 40 mg/kgBB/hari selama 1 – 2 tahun
b. Asam valproate 15 – 40 mg/kgBB/hari selama 1 – 2 bulan
c. Fenobarbital 1 – 2 mg/kgBB/hari selama 1 – 2 tahun
d. Fenobarbital 4 – 5 mg/kgBB/hari selama 1 – 2 bulan
e. Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB/hari selama 6 bulan
Penjelasan
• Analisis Soal :
– Anak 2 tahun kejang didahului demam 2x pada hari ini
– Sekarang kejang tonik klonik + Demam 40oC
– Diagnosis : Kejang demam kompleks
• Ingat :
– Kejang demam simpleks (KDS)  Berlangsung <15 menit, kejang umum,
1x/hari
– Kejang demam kompleks (KDK)  Belangsung >15 menit, kejang fokal,
berulang dalam 24 jam
– Jika ada salah satu kriteria KDK terpenuhi, maka langsung diagnosis KDK
(misalnya kejang 10 menit + kejang fokal, maka diagnosis KDK, bukan KDS)
• Terapi Rumatan (maintenance)  Obat diberikan hingga 1 tahun bebas
kejang
– Asam valproat 15 – 40 mg/kgBB/hari dalam 2 – 3 dosis  Drug of choice
– Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dalam 1 – 2 dosis
27
Seorang wanita usia 33 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada dada
dan punggung kanan sejak 1 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien
mengeluhkan terdapat vesikel berjumlah banyak di kulit pada daerah dada
sejajar putting yang menjalar ke bagian belakang. Saat ini vesikel pada kulit
sudah hilang, namun nyeri semakin memberat bahkan ketika pasien memakai
baju dan mengangkat tangan. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan lesi
berupa krusta pada lokasi bekas vesikel setinggi putting yang menjalar ke
punggung. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Neuralgia trigeminal
b. Neuropati diabetic
c. Post herpetic neuralgia
d. Fenomena lucio
e. Ramsay hunt syndrome
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Nyeri pada dada dan punggung kanan
– Riwayat ada vesikel banyak pada kulit sejajar putting menjalar ke
bagian belakang  Herpes zoster
– Sekarang vesikel hilang, namun ada krusta bekas vesikel
• Diagnosis : Neuralgia pasca herpetik
– Sifat nyeri  Neuropatik
– Drug of Choice: Gabapentin 3 x 100 mg naikkan bertahap per
minggu hingga maksimal 1800 mg/hari
• Kalau herpes zoster manifestasi ke telinga dan wajah 
Ramsay hunt syndrome
28
Seorang pria usia 74 tahun datang ke puskesmas diantar istrinya dengan
keluhan tidak bisa membaca tulisan sejak 3 minggu ini. Pasien bisa bicara dan
mengerti isi pembicaraan. Pasien masih bisa menulis. Riwayat hipertensi sejak
8 tahun yang lalu tapi tidak rutin kontrol. Riwayat trauma disangkal, riwayat
keluhan serupa sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 16x/menit, suhu
afebris. Apa kelainan yang dialami pasien ini?
a. Apraksia
b. Ataksia
c. Afasia
d. Aleksia
e. Agrafia
Penjelasan
• Pasien tidak dapat membaca  Aleksia
• Istilah lainnya:
– Apraksia : Tidak bisa melakukan suatu gerakan
bertujuan
– Ataksia : Gangguan keseimbangan dan koordinasi
otot
– Afasia : Gangguan fungsi bicara
– Agrafia : Gangguan menulis
29
Seorang pria usia 56 tahun datang dengan penurunan penglihatan pada kedua mata
sejak 1 tahun terakhir. Sejak 2 bulan yang lalu, keluhan semakin memberat. Pasien
memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol. Riwayat DM disangkal, GDP terakhir pasien
80 mg/dl. Tidak terdapat riwayat trauma maupun mata merah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 88x/menit, pernapasan 15x/menit, suhu
afebris. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan cotton wool (+), A/V crossing (+), A/V
nicking (+), papilledema (-). Gambaran khas lain yang mungkin ditemukan adalah …
a. Benda drussen
b. Haabs striae
c. Bussaca nodule
d. Silver wire
e. Cherry red spot
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Penurunan penglihatan kedua mata sejak 1 tahun terakhir
– Riwayat hipertensi tidak terkontrol
– DM (-), GDP normal
• Diagnosis : Retinopati hipertensi
– Terjadi akibat pembuluh darah retina kaku dan sempit karena tingginya tekanan darah
• Gambaran Funduskopi Retinopati Hipertensi :
– Cotton wool spot karena iskemik retina
– A/V crossing
– A/V nicking karena arteriol melewati vena yang mengeras
– Silver wiring
– Copper wiring : Obliterasi pembuluh darah
• Option lain :
– Cherry red spot  CRAO
– Haabs striae  Glaukoma kongenital
– Bussaca nodule  Uveitis anterior
– Benda drussen  AMD
30
Seorang wanita usia 70 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata disertai
mat amerah. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Pasien memiliki riwayat katarak dengan visus 1/tak terhingga selama 3
tahun tetapi menolak dioperasi karena takut. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 70x/menit, pernapasan
14x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan kemosis,
injeksi siliar, COA dangkal, TIO meningkat, benda asing (-). Pemeriksaan
funduskopi sulit dinilai. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Katarak imatur dengan PACG
b. Katarak matur dengan glaucoma absolut
c. Katarak hipermatur dengan POAG
d. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakomorfik
e. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakolitik
Penjelasan
• Analisa Soal
– Mata merah + Nyeri mata
– Riwayat katarak dengan visus 1/tak terhingga selama 3
tahun
– Pemeriksaan oftalmologis : Kemosis, edema kornea, injeksi
silier, COA dangkal, TIO meningkat  Tanda glaukoma
• Glaukoma ex katarak terjadi pada 2 stadium :
– Glaukoma fakomorfik pada katarak imatur
– Glaukoma fakolitik pada katarak hipermatur
31
Seorang pria usia 61 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kanan merah dan
buram sejak 2 hari yang lalu. Riwayat satu minggu yang lalu pasien operasi katarak di RS
dan penglihatannya membaik. Saat ini, ketika pemeriksaan mata, pasien merasakan
sakit terutama saat digerakkan. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 15x/menit, suhu
afebris. Pada pemeriksaan mata didapatkan injeksi konjungtiva, injeksi siliar, hipopion,
kornea keruh dan segmen belakang mata tidak dapat dinilai. Apakah pemeriksaan
penunjang yang perlu dilakukan untuk mengetahui etiologi penyebab keluhan mata
pasien?
a. Gonioskopi
b. USG mata
c. Kultur aqueous humor
d. Kultur vitreous humor
e. Pemeriksaan slit lamp
Penjelasan
• Analisa Soal
– Mata kanan merah dan buram
– Riwayat operasi katarak
– Nyeri, injeksi konjungtiva, injeksi silier, hipopion, kornea keruh
– Mata sakit bila digerakkan !Kata kunci!
• Diagnosis : Panoftalmitis
– Inflamasi purulen cairan intraokuler akibat infeksi, paling sering berasal dari
vitritis progresif.
– Etiologi tersering : Staphylococcus epidermidis
– Bedakan dengan endoftalmitis (tidak nyeri saat menggerakkan bola mata)
• Pemeriksaan penunjang : Kultur vitreous humor  Menilai etiologi!
– USG mata jika bisa visualisasi segmen posterior, tidak bisa menilai etiologi
– Slit lamp : Menilai segmen anterior mata, tidak bisa menilai etiologi
32
Seorang wanita usia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan rasa
mengganjal pada mata tanpa disertai rasa nyeri. Suami pasien mengatakan
adanya seperti jaringan merah yang timbul pada bagian putih mata istrinya.
Keluhan ini dirasakan mulai menganggu penglihatan. Keluhan dirasakan sejak 3
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan jaringan dari
kantus media mata hingga bagian hitam mata. Pemeriksaan segmen mata
posterior dalam batas normal. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Pterygium grade 1
b. Pterygium grade 2
c. Pterygium grade 3
d. Pterygium grade 4
e. Pinguekula
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Rasa mengganjal pada mata tanpa nyeri
– Jaringan dari kantus media mata hingga bagian hitam mata (pupil)
• Diagnosis : Pterygium grade 4
– Pterygium : Pertumbuhan jaringan fibrovaskular pada konjungtiva
berbentuk segitiga
• Grading Pterygium :
– Stage 0 : Pingeuculum (posterior dari limbus)
– Stage 1 : Jaringan menuju limbus
– Stage 2 : Jaringan menuju masuk ke dalam limbus
– Stage 3 : Jaringan berada antara limbus dan margo pupil
– Stage 4 : Jaringan melewati margo pupil
• Terapi : Artificial tears untuk mengurangi gejala, pembedahan
(ekstirpasi) bila terjadi astigmatisme terinduksi pterygium,
terlibatnya aksis penglihatan, gejala iritasi berat, alasan kosmetik.
33
Seorang wanita usia 17 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kelopak
mata kanan atas merah dan nyeri sejak 2 hari terakhir. Pasien menyebutkan
bahwa bulu matanya rontok. Sebelumnya pasien merasakan gatal pada mata
kanannya. Keluhan ini baru pertama kali dialami pasien. Riwayat memakai
kosmetik baru disangkal, riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
oftalmologi didapatkan VOD 6/6, injeksi konjungtiva minimal, terdapat krusta
kekuningan disertai edema dan hiperemis pada margo palpebral. Pemeriksaan
segmen posterior mata dalam batas normal. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Kalazion
b. Hordeolum
c. Konjungtivitis
d. Blepharitis anterior
e. Blepharitis posterior
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Kelopak mata kanan atas merah dan nyeri
– Bulu mata rontok
– Krusta kekuningan + Edema + Hiperemis margo palpebral
• Diagnosis : Blepharitis anterior
– Inflamasi pada kelopak mata, terdapat 2 tipe, yaitu tipe ulseratif
(Staphylococcal) dan nonulseratif (seboroik)
– Terapi dengan kompres hangat untuk evakuasi pus
• Option lain :
– Kalazion : Tidak ada tanda radang
– Blepharitis posterior : Tidak ada krusta, jarang menyebabkan madarosis
– Hordeolum : Benjolan dengan tanda radang (+)
– Konjungtivitis : Mata merah, visus normal (tergantung dari etiologinya)
34
Seorang pria usia 34 tahun datang dengan keluhan mata merah, namun
tidak ada gangguan penglihatan. Pasien sedang batuk dan bersin –
bersin akibat common cold sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Pemeriksaan fisik oftalmologis
ditemukan perdarahan di konjungtiva dan dapat digerakkan dengan
cotton bud. Etiologi yang paling mungkin adalah …
a. Infeksi
b. Trauma
c. Idiopatik
d. Manuver valsava
e. Gangguan hemostasis
Penjelasan
• Analisa Soal
– Mata merah + Pandangan tidak kabut
– Saat ini batuk dan bersin
– Perdarahan di konjungtiva dan dapat digerakkan dengan cotton bud
• Diagnosis : Subconjunctival hemorrhage
– Terjadi secara spontan, bisa dipicu oleh peningkatan tekanan vena
(manuver valsava, batuk, muntah, bersin, mengedan), menggosok mata
berlebihan, trauma, gangguan koagulasi, hipertensi, efek obat (aspirin,
warfarin).
• Terapi : Observasi (self limiting), dapat absorbsi secara spontan.
• Pada kasus akut bisa dilakukan kompres hangat 3 – 4x/hari selama
10 menit.
35
Seorang pria usia 60 tahun datang dengan keluhan penglihatan buram kedua mata
sejak 6 bulan terakhir. Penglihatan seperti tertutup kabut. Pasien merasa silau dan lebih
nyaman bila melihat di malam hari. Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 20
tahun yang lalu dan jarang kontrol. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 6/60
S+2.50 C-1.50 dan VOS 1/60 pinhole tetap. Lensa OD keruh sebagian di bagian tepi,
shadow test (+), segmen anterior lain dalam batas normal. Lensa OS keruh di bagian
tengah dan dibelakang kapsul anterior, shadow test (-), segmen anterior dan posterior
masih normal. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini?
a. Katarak senilis imatur OD dan katarak komplikata OS
b. Katarak senilis matur OD dan retinopati hipertensi OS
c. Katarak senilis imatur OD dan katarak senilis matur OS
d. Katarak senilis matur OD dan katarak komplikata OS
e. Katarak senilis imatur OD dan katarak sekunder OS
Penjelasan
• Analisis Soal :
– Penglihatan buram kedua mata seperti tertutup
kabut, silau, dan nyan bila melihat di malam hari 
Ciri – ciri katarak
– OD keruh sebagian di tepi + Shadow test (+) 
Katarak imatur
– OS keruh di bagian tengah dan dibelakang kapsul
anterior + Shadow test (-)  Katarak matur
36
Anda merupakan seorang dokter yang merupakan long life learner, oleh
karena itu anda harus memperbaharui ilmu pengetahuan mengenai
pemeriksaan penunjang dan tatalaksana seperti pada kasus pandemik
Covid-19 sekarang ini. Untuk membuat keputusan klinis, anda harus
selalu berpatokan pada referensi yang berdasarkan Evidence Based
Medicine. Level Evidence kedua terbaik adalah …
a. Systematic review
b. Randomized Control Trial
c. Cohort Studies
d. Descriptive Studies
e. Meta Analisis
37
Sebuah penelilitian menunjukkan bahwa Indeks masa tubuh (kg/m2)
berhubungan berbanding terbalik dengan kapasitas vital paru (ml). Oleh
karena itu, anda akan melakukan analisis untuk mengetahui seberapa
besar kenaikan IMT akan menurunkan kapasitas vital paru. Analisis
apakah yang paling sesuai untuk mencapai tujuan penelitian diatas?
a. Korelasi Pearson • Korelasi  Ada tidaknya hubungan
b. Korelasi Spearman – Pearson : Untuk korelasi Numerik – Numerik
– Spearman : Untuk korelasi Numerik – Ordinal
c. Regresi linear • Regresi  Bersifat prediktif : Menilai seberapa besar variabel
satu mempengaruhi variabel lainnya.
d. Regresi logistic – Regresi logistik  Variabel tergantung berupa nominal (jawaban
ya/tidak)
e. Regresi multipel – Regresi linear  Variabel tergantung berupa numerik 1 variabel
– Regresi multipel  Variabel tergantung berupa numerik >1
variabel
38
Anda dan teman anda bekerja sama untuk meneliti hubungan antara
berat badan dengan kadar asam urat. Alat yang digunakan untuk
mengukur berat badan sama, kemudian anda dan teman anda
mencatat hasil pemeriksaan secara bersamaan. Pada saat pengukuran,
didapatkan data anda dan data teman anda berbeda 0,1 kg. Termasuk
apakah kondisi di atas?
a. Test re-test reliability Orang yang sama, waktu berbeda
b. Paralel form reliability  Beda orang, beda waktu, beda tes
c. External consistency reliability  Tidak ada istilah ini
d. Interobserver reliability  Menguji konsistensi antar pengamat
e. Internal consistency reliability  Menguji konsistensi dalam
memilih antar item
39
Pada saat anda jaga di UGD RS, pasien berdatangan diantar
polisi karena kecelakaan lalu lintas beruntun. Total korban yang
diantar ada 5 orang. Salah satu korban merupakan cucu
Presiden. Tindakan apa yang paling tepat anda lakukan?
a. Pasien cucu Presiden dirujuk ke RS lain
b. Mengutamakan menolong cucu Presiden terlebih dahulu
c. Langsung memondokkan seluruh pasien di bangsal
d. Meminta bantuan dokter dari RS lain
e. Melakukan tindakan sesuai triase kegawatdaruratan.

INGAT PRINSIP BIOETIK : JUSTICE!


40
dr. Alexander memberikan obat kepada seorang kakek yang berobat.
Ketika kakek beranya apa obat tersebut, dr Alexander mengatakan
“Minum sajaa…. Mau cepat sembuh toh???”. Pasien kemudian langsung
meminum obat tanpa bertanya kembali. Hubungan dokter-pasien yang
terjadi pada kasus ini adalah ….
a. Surrender
b. Mutuality
c. Default
d. Paternalistik
e. Konsumeristik
Penjelasan
• Hubungan dokter pasien :
– Paternalistik : Dokter yang dominan
– Konsumeristik : Pasien memaksa dokter mengikuti
keinginannya
– Default : Pasien pasrah “terserah dokter saja”
– Mutuality : Kerjasama dokter – pasien
41
Seorang bayi usia 3 hari dibawa orangtuanya ke IGD karena usus pasien berada
di luar perut. Pasien lahir spontan di rumah dibantu oleh dukun desa. Keadaan
pasien saat lahir sudah dengan usus berada di luar perut. Orangtua pasien
khawatir karena dalam 3 hari tidak ada perbaikan dari kondisi pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Status lokalis
didapati usus keluar dari defek dinding abdomen, terbungkus selaput, dan
tanpa otot. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Gastroskisis
b. Omfalokel • Usus keluar tanpa selaput :
c. Hernia umbilikalis Gastroskisis
d. Divertikel Meckel • Usus keluar dengan selaput :
e. Hirschprung disease Omphalocele
42
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak
3 bulan yang lalu. 1 bulan yang lalu pasien pernah kejang sebanyak 5
kali dan dibawa ke UGD. Semenjak itu pasien belum pernah kejang lagi.
Pasien memiliki riwayat sering pesta daging babi pada restoran all you
can eat bersama teman – temannya. Pasien jarang mencuci tangan.
Apakah kemungkinan diagnosis penyakit dan stadium infektif parasit
yang menyerang pasien ini?
a. Neurosistiserkosis dan telur
b. Neurosistiserkosis dan sistiserkus jaringan
c. Toksoplasmosis dan kista jaringan
d. Taeniasis dan telur
e. Taeniasis dan sistiserus jaringan
Penjelasan
• Analisa Soal
– Pasien nyeri kepala sejak 3 bulan
– Kejang  Pikirkan masalah neurologis
– Sering makan babi all you can eat  Curiga infeksi Taenia solium
– Jarang mencuci tangan  Higiene buruk
• Diagnosis : Neurosistiserkosis
• Etiologi : Taenia solium
• Stadium infektif : Telur
• Terapi :
– Anti kejang (fenitoin atau carbamazepin)
– Albendazol 2 x 400 mg 30 hari
– Tambahkan Prazikuantel 50 mg/kgBb/hari selama 30 hari jika ditemukan >2
kista
43
Seorang pria usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri dada terutama pada
malam hari. Nyeri dada tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Nyeri dirasakan panas
seperti terbakar dan menjalar sampai ke tenggorokan hingga mulut terasa
asam. Pasien diketahui rutin minum alkohol 1 – 2 cangkir setiap harinya.
Pemeriksaan tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pasien
kemudian diberikan terapi omeprazole 2 x 20 mg/hari selama 4 minggu lalu
evaluasi dan disarankan untuk endoskopi. Apakah hasil endoskopi yang paling
mungkin ditemukan pada kasus ini?
a. Bird beak sign
b. Skip lesion pada kolon
c. Lead pipe sign
d. Penyempitan sfingter esofagus
e. Mukosa esofagus tampak hiperemis
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Nyeri dada panas terutama malam hari (pyrosis)
– Panas menjalar ke tenggorokan, mulut terasa asam
 Refluks asam lambung
– Riwayat alkohol  Faktor risiko
– Diagnosis : GERD
• Gambaran endoskopi : Mukosa hiperemis
hingga break mucosal
44
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri
perut sisi kanan atas. Pasien juga mengeluh kulitnya menguning.
Keluhan serupa pernah dialami hilang timbul selama 10 tahun yang lalu.
Pasien sebelumnya pernah didiagnosis HIV. Dokter melakukan
pemeriksaan hepatitis dengan hasil sebagai berikut : HbsAg (+), IgM
anti-HBc (+), IgM anti HAV (-). Pemeriksaan penunjang manakah yang
kemungkinan mengalami penurunan?
a. PT
b. ALP
c. Albumin
d. Bilirubin
e. Transaminase
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Nyeri perut sisi kanan atas + Kulit menguning (ikterus)
– HbsAg (+), IgM anti-HBc (+)  Infeksi Hepatitis B akut
• Diagnosis : Infeksi Hepatitis B Akut
• Pemeriksaan Laboratorium :
– Bilirubin indirek dan total meningkat
– SGOT dan SGPT meningkat
– ALP meningkat
– PT dan aPTT meningkat
– Albumin menurun
45
Seorang pria usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Nyeri menjalar ke bagian bahu
kanan disertai demam. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 Hg. Nadi 75x/menit, pernapasan 20x/menit,
suhu 38,6oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hepatomegali. Pada
pemeriksaan feses didapatkan adanya spesies dengan kista inti 4.
Apakah terapi farmakologi yang paling tepat pada kasus ini?
a. Ampisilin
b. Cefixime • Kista inti 4  Entamoeba histolytica
c. Eritromisin • Pasien nyeri perut kanan atas  Manifestasi
d. Ciprofloxacin Abses hepar
e. Metronidazol • Terapi : METRONIDAZOL!!!
46
Seorang pria usia 78 tahun datang dengan keluhan diare sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri perut sisi kiri bawah disertai
demam. Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan nyeri tekan pada LLQ,
tidak teraba massa apapun. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
Hb 9,8 gr/dl, leukosit 15.000/mm3, trombosit 240.000/mm3. Pada
pencitraan ditemukan adanya massa pada usus menyerupai kantong.
Apakah lokasi anatomis yang paling sering pada kasus ini?
a. Ileum
• Diagnosis : Divertikulitis  Kantong +
b. Apendiks Tanda radang (leukosit meningkat)
c. Rektum – Divertikulosis : Kantong tanpa tanda
d. Sigmoid radang (leukosit normal)
• Tempat tersering  Yang paling tinggi
e. Kolon transversus tekanannya  Yang paling sempit
daerahnya  Sigmoid!
47
Seorang bayi usia 2 hari dibawa orangtuanya ke IGD karena usus pasien berada
di luar perut. Pasien lahir spontan di rumah dibantu oleh dukun desa. Keadaan
pasien saat lahir sudah dengan usus berada di luar perut. Orangtua pasien
khawatir karena dalam 2 hari tidak ada perbaikan dari kondisi pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Status lokalis
didapati usus keluar dari defek dinding abdomen sebelah kanan, tidak terdapat
selaput, dan tanpa otot. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Gastroskisis
b. Omfalokel • Usus keluar tanpa selaput :
c. Hernia umbilikalis Gastroskisis
d. Divertikel Meckel • Usus keluar dengan selaput :
e. Hirschprung disease Omphalocele
48
Seorang wanita usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan pada
payudara yang ditemukan sendiri. Pada pemeriksaan tand avital didapatkan
dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa ireguler
berukuran 4 x 4 cm pada payudara kiri, keras, imobil, kulit payudara serupa
kulit jeruk. Dokter melakukan pemeriksaan biopsi histopatologi dengan hasil
atipia dan Her-2 positif, tanpa reseptor estrogen dan progesterone. Manakah
terapi yang tidak dapat digunakan pada kasus ini?
a. Siklofosfamid
b. Doxorubicin
c. Paclitaxel
d. Tamoxifen
e. Trastuzumab
Penjelasan
• Analisa Kasus :
– Benjolan payudara keras, imobil  Ciri keganasan
– Bentuk kulit jeruk  Peau d’orange
– Histopatologi : Atipia dengan Her-2 positif tanpa reseptor estrogen
dan progresteron
• Diagnosis : Karsinoma Mammae
• Pemeriksaan penunjang:
– Biopsi
– Imunohistokimia dan Fluoresence in situ hybridization (FISH)
• Periksa reseptor estrogen dan reseptor progesteron  Untuk pemberian
Estrogen receptor modulator (tamoxifen)
• Periksa reseptor Her-2  Untuk pemberian Her-2 receptor blocker
(transtuzumab, pertuzumab, lapatinib)
• Karena pasien tidak ada reseptor estrogen dan progesteron, maka
tidak bisa diberikan estrogen receptor modulator (tamoxifen)
49
Seorang wanita 33 tahun G2P1A0 usia gestasi 37 minggu datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien mengikuti komunitas ibu hamil di puskesmas dan merasa bahwa
perutnya lebih kecil dari ibu – ibu dengan usia kehamilan yang sama. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 98x/menit, pernapasan
23x/menit, suhu 36,8oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TFU 2 cm diatas umbilikus,
bagian tubuh janin teraba sangat jelas dengan presentasi kepala. Pada pemeriksaan AFI
didapatkan hasil 3 cm. Manakah kelainan di bawah ini yang dapat menjelaskan keadaan
ini?
a. Agenesis esofagus
b. Agenesis duodenum
c. Agenesis renal
d. Atresia esofagus
e. Ibu kurang minum
Penjelasan
• Kata Kunci  AFI 3 cm  Oligohidramnion
• Ingat!
– Oligohidramnion  AFI < 5 cm
– Polihidramnion  AFI >24 cm
• Etiologi oligohidramnion :
– Agenesis renal
– Ketuban pecah dini
– Abruptio plasenta
– IUGR
50
Seorang wanita usia 29 tahun G3P2A0 hamil 34 minggu datang ke IGD setelah
mengalami kecelakaan mobil. Pasien sempat hilang kesadaran namun saat ini
sadar penuh. Pasien mengeluh nyeri kepala hebat dan nyeri perut hebat. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda vital tekanan darah 150/90 mmHg, nadi
120x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 37,4oC, DJJ 155x/menit. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kontraksi kuat uterus disertai perdarahan dari
vagina. Apakah komplikasi dari penyakit pada kasus ini?
a. DIC
b. IUGR
c. Vasa previa
d. Plasenta previa
e. Perdarahan subarachnoid
Penjelasan
• Analisa Soal
– Ibu hamil trimester 3  Kecelakaan  Nyeri perut
hebat! + Perdarahan per vaginam  Pikirkan abruptio
plasenta / solusio plasenta
• Diagnosis : Abruptio plasenta/solusio plasenta
• Pemeriksaan penunjang :
– Fibrinogen  Apakah sudah terjadi komplikasi DIC
– USG  Hematoma retroplasenta
51
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke dokter untuk konsultasi
keinginannya menggunakan kontrasepsi. Saat ini pasien memiliki dua
orang anak. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien mengatakan
bahwa telah berdiskusi dengan suami dan berencana untuk
menjarangkan anak. Manakah metode kontrasepsi yang paling cocok
untuk kondisi pasien?
a. Implan
b. AKDR
c. Pil kombinasi
d. Suntik KB NET-EN tiap 2 bulan
e. Suntik KB DMPA tiap 3 bulan
52
Seorang wanita usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 29 minggu berdasarkan
HPHT datang ke IGD dengan keluhan perut kencang – kencang, dirasakan
semakin sering dan semakin lama. Pada ANC terakhir didapatkan janin large for
gestational age. Pasien pernah mengalami diabetes gestasional pada
kehamilannya yang pertama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembukaan
serviks sebesar 3 cm, ketuban masih intak. Apakah komplikasi yang mungkin
dialami janin saat lahir?
a. Emfisema panacinar
b. Pneumonia neonatal
c. Kerusakan alveoli difus
d. Pneumonitis hipersensitif
e. Hyaline membrane disease
Penjelasan
• Analisa Soal
– Usia kehamilan 29 minggu dengan tanda inpartu
• Diagnosis : Persalinan preterm
• Komplikasi Preterm :
– Respirasi : Hyaline membrane disease (akibat defisiensi
surfaktan), displasia bronkopulmonal
– Mata : Retinopathy of prematurity (ROP)
– Sirkulasi : Hipotensi, Patent ductus arteriosus
– Gastrointestinal : Necrotizing enterocolitis
– Hematologi : Infeksi, anemia, jaundice
53
Seorang wanita usia 64 tahun datang ke dokter dengan keluhan perdarahan
pervaginam yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan. Dokter menyarankan untuk dilakukan USG dengan hasil massa kecil
pada adneksa kiri serta penebalan endometrium. Dilakukan biopsi pada massa
tersebut dan ditemukan badan Call-Exner. Apakah diagnosis yang paling tepat
pada pasien ini?
a. Teratoma
b. Tumor endometriosis
c. Tumor sel granulosa
d. Tumor krukenberg
e. Cystadenocarcinoma serosa
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Perdarahan pervaginam
– USG massa kecil pada adneksa kiri + penebalan
endometrium  Tumor ovarium
– Biopsi : Badan Call-Exner  Khas pada Tumor sel granulosa
• Jenis Tumor Ovarium
– Tumor sel epitel : Serosa, Musinosa, Endometrioid
– Tumor sel germinal : Teratoma, disgerminoma
– Tumor sel stroma : Sel granulosa, fribroma/thecoma
– Metastasis
54
Seorang wanita usia 18 tahun P1A0 datang ke dokter dengan keluhan
keluar tinja dari jalan lahir saat sedang buang air besar. Pasien memiliki
riwayat melahirkan di dukun. Keluhan keluar air seni dari jalan lahir
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal. Apakah kondisi yang dialami pasien pada kasus tersebut?
a. Rektokel
Fistula Vagina  Etiologi tersering akibat
b. Prolaps rektum trauma obstetri
c. Inkontinensia alvi • Fistula rektovagina  Keluar feses dari
d. Fistula rectovaginal vagina
e. Fistula vesikovaginal • Fistula vesikovagina  Keluar urin dari
vagina
55
Seorang pria usia 26 tahun datang ke RS bersama istrinya karena tidak dapat
mempunyai anak walaupun telah mencoba selama 14 bulan. Pasien tidak memiliki
keluhan apapun. Pada pemeriksaan fisik, anatomi penis dan testis dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan kadar testosterone normal. Dokter menyarankan dilakukan analisis
sperma dan didapatkan hasil volume 2,1 cc, tidak ditemukan adanya sperma. Pada
FNAB testis didapatkan sperma dengan motilitas dan morfologi yang normal. Pasien
pernah menjalani operasi perbaikan hernia inguinalis. Penyebab infertilitas pasien yang
paling mungkin adalah …
a. Disfungsi sperma Diagnosis : Obstructive azoospermia
b. Hipogonadisme primer akibat post operais hernia inguinalis
c. Hipogonadisme sekunder
d. Abnormalitas kromosom Y
e. Gangguan transport sperma
56
Seorang bayi usia 2 hari baru saja meninggal 1 jam yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan deformitas pada ekstremitas, facies
abnormal, dan kulit yang berlipat – lipat. Selam kehamilan ibu pasien
selalu dianjurkan untuk minum lebih banyak karena AFI <5 cm.
Manakah proses embriologis yang kemungkinan menjadi masalah pada
kasus ini?
a. Perkembangan dermis • AFI < 5 cm 
b. Perkembangan ginjal Oligohidramnion
c. Fusi maksila dan prominentia nasalis medial • Etiologi pada saat
d. Migrasi sel krista neuralis ke kolon distal embriologi : Agenesis
renal
e. Gangguan perkembangan katup jantung
57
Seorang wanita usia 28 tahun G4P3A0 usia kehailan 40 minggu datang dengan keluhan
kencang – kencang pada perut. Pasien mengatakan sudah ada air yang keluar dari jalan
lahir. Pasien memiliki riwayat diabetes gestasional yang dikontrol dengan perubahan
diet. Tiga kehamilan sebelumnya dilahirkan per vaginam. Tinggi badan pasien 150 cm
dengan BB 100 kg. Tinggi fundus uteri didapatkan 42 cm dengan DJJ 140x/menit.
Perkiraan berat janin 3800 gram berdasarkan USG. Pada saat kala 2, kepala bayi
berhasil lahir, namun kemudian kepala bayi masuk kembali ke dalam vulva. Dokter
melakukan traksinamun tidak berhasil melahirkan bahu anterior bayi. Manakah yang
bukan merupakan komplikasi fetal yang dapat terjadi?
a. Fraktur klavikula
b. Fraktur humerus
c. Erb’s palsy
Diagnosis : Distosia
d. Antoni’s palsy  Nama lain dari Bells palsy bahu
e. Klumpke’s palsy
58
Seorang wanita usia 27 tahun datang dengan keluhan benjolan pada
payudara kanan yang disadari sekitar 1 minggu yang lalu. Pasien baru
saja menyapih anaknya 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan massa kistik dengan batas tegas, tidak nyeri apabila ditekan.
Dokter kemudian melakukan aspirasi dan didapatkan hasil analisis
berupa protein, lemak dan laktosa disertai sel inflamasi dan jaringan
nekrotik. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
a. Galaktokel
b. Tumor phyloides
c. Mammary dysplasia
d. Fibrokista mammae
e. Fibroadenoma mammae
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Benjolan payudara kanan setelah menyapih anaknya 2 bulan lalu
– Massa kistik batas tegas, tidak nyeri
– Aspirasi : Protein, lemak, laktosa, sel inflamasi dan jaringan
nekrotik
• Diagnosis : Galaktokel
– Kista pada payudara yang berisi ASI akibat obstruksi duktus
laktiferus
• Terapi :
– Aspirasi  1st line
– Eksisi  Bila terjadi rekurensi
– Antibiotik  Jika terjadi mastitis
59
Seorang wanita usia 18 tahun datag ke klinik dengan keluhan gatal pada
kemaluannya sejak 3 hari yang lalu. Gatal disertai dengan nyeri saat berkemih.
Pasien mengaku aktif secara seksual dalam 1 bulan terakhir ini. Pada
pemeriksaan tanda vital ditemukan dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan limfadenopati inguinal dengan nyeri tekan disertai vesikel
dengan dasar eritem yang nyeri pada labia major. Pada pemeriksaan tzanck
test ditemukan sel datia berinti banyak. Apakah diagnosis yang paling tepat
pada pasien ini?
a. Chancroid KHAS HERPES SIMPLEX!
b. Herpes simpleks • Vesikel berkelompok dengan dasar eritema
pada mukosa oral/genital!
c. Granuloma inguinale • Tzanck test : Multinucleated giant cell atau
d. Kondiloma akuminata sel datia berinti banyak!
e. Limfogranuloma venereum
60
Seorang pria usia 16 tahun datang ke klinik dengan keluhan terdapat
ruam pada area kemaluannya sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku
baru – baru ini mencoba berhubungan seksual dengan PSK. Pasien tidak
menggunakan kondom. Pada pemeriksaan fisik ditemukan papul –
papul putih mutiara dengan umbilikasi di tengahnya. Apakah agen
penyebab penyakit pada kasus ini?
a. Poxvirus
b. HSV tipe I KHAS MOLLUSCUM CONTAGIOSUM!
c. Herpesvirus 8 (ETIOLOGI : PoxVirus)
• Papul putih seperti mutiara dengan
d. Virus rubeola umbilikasi berisi benda delle
e. Varicella zoster virus • Histopatologi : Handerson-Paterson
bodies
61
Seorang pria usia 34 tahun dibawa ke IGD RS karena tersetrum listrik saat
memperbaiki kabel di rumahnya 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 120x/menit, pernapasan
26x/menit, suhu afebris. Terdapat luka masuk pada tangan kanan warna
keputihan dan kehitaan nekrotik dan luka keluar pada tangan kiri berwarna
pucat, bula (-), nyeri dirasakan sedikit. Pemeriksaan EKG sinus takikardi. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Electric shock derajat II A dan II B
b. Electric shock derajat III dan II A
c. Electric shock derajat II B dan III
d. Electric shock derajat I dan II A
e. Electric shock derajat III
Penjelasan
• Derajat luka bakar
– Derajat I : Merah, nyeri, sembuh dalam 3 – 5 haru
– Derajat IIA : Merah terang, eksudat, nyeri, bulla,
sembuh dalam 2 minggu, biasanya menyebabkan
gangguan pigmentasi
– Derajat IIB : Kombinasi merah pucat dan putih, bulla,
pada penyembuhan muncul scar/kontraksi/kontraktur
– Derajat III : Coklat kehitaman, sensoris (-)
62
Seorang pria usia 36 tahun datang dengan keluhan gatal disekitar
mulut. Pasien mempunyai riwayat menggunakan pasta gigi
mengandung fluoride selama sebulan. Pasien sudah pernah melakukan
pengobatan dengan desoksimetason. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
papul eritem disekitar mulut. Terapi yang paling sesuai diberikan pada
pasien adalah …
a. Krim hidrokortison
b. Krim betametason
c. Minosiklin oral
d. Terbinafin oral
e. Selenium sulfide
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Gatal disekitar mulut
– Riwayat menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
– Riwayat oles desoksimetason
– Eflorensi : Papul eritem di sekitar mulut
• Diagnosis : Dermatitis Perioral
• Faktor Risiko  Fluoride dalam pasta gigi, steroid topikal berlebihan!
• Terapi :
– Topikal Metronidazol, Klindamisin, Eritromisin, Asam azelaik, Adapalen
gel
– Sistemik : Tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, eritromisin, azitromisin
63
Seorang pria usia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan rambut
yang terus menerus rontok sejak 1 bulan yang lalu. Pasien bekerja
sebagai CEO dari sebuah startup dan bekerja hingga larut malam setiap
harinya. Pada pemeriksaan didapatkan penipisan rambut secara difus
dan hair pull test (+). Diagnosis pasien ini adalah …
a. Anagen efluivium
b. Alopesia areata
c. Alopesia androgenic
d. Dermatitis seboroik
e. Telogen effluvium
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Rambut rontok terus  Ada faktor stresor
– Hair pull test (+)
• Diagnosis : Telogen Efluvium
– Karakteristik : Rambut rontok difus
– Umumnya sembuh spontan dalam 3 – 6 bulan
– Terjadi penurunan jumlah persentase fase anagen
dibandingkan fase telogen
64
Seorang perempuan usia 37 tahun datang keluhan benjolan pada bahu
kanan. Benjolan dirasakan tidak nyeri, tidak berdarah, kadang terasa
sedikit gatal. Pasien pernah terkena ranting pohon saat berlari di hitam.
Pada pemeriksaan didapatkan gambaran dibawah. Diagnosis yang tepat
untuk pasien ini adalah …
a. Keloid
b. Scar hipertrofik
c. Keratosis seboroik
d. Nevus pigmentosus • Keloid : Penyembuhan luka abnormal berupa
jaringan parut timbul atau tumbuh melebihi
e. Hiperpigmentasi pasca inflamasi batas luka & dapat tumbuh tanpa riwayat luka.
• Eflorensi : Nodular, ireguler (Clawlike fashion
atau berjonjot)
65
Seorang pria usia 21 tahun datang dengan keluhan kulit kepala
berketombe, gatal, berminyak dan bersisik tebal. Keluhan ini dirasakan
pasien semakin memberat setiap menjelang ujian. Pasien mengatakan
rambutnya menjadi mudah rontok. Hal ini membuat pasien tidak
nyaman dan merasa malu. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien
ini adalah …
a. Dermatitis atopi KHAS DERMATITIS SEBOROIK!
b. Dermatitis venenata • Eritema dan skuama berminyak
c. Dermatitis seboroik (kekuningan)
d. Dermatitis kontak alergi • Pada kulit kepala : Pitiriasis sicca
e. Psoriasis vulgaris (ketombean)
66
Seorang anak usia 2 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan
timbul bintik – bintik kemerahan pada punggung sejak 2 bulan terakhir.
Keluhan dirasakan semakin gatal terutama bila cuaca panas. Tidak ada
riwayat demam sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan vesikel
milier dan papulovesikel multipel yang tersebar diskret di atas dasar
kulit eritematosa. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Folikulitis
b. Miliaria rubra Miliaria = Biang keringat
• Miliaria kristalian  Vesikel kilat seperti mutiara,
c. Miliaria kristalina tidak memberi keluhan, gatal (-)
d. Miliaria pustulosa • Miliaria rubra  GATAL (+), papul merah/vesikular
e. Miliaria profunda • Miliaria pustulosa  Berisi pustul (pus)
• Miliaria profunda  Papul, TIDAK GATAL
67
Seorang laki – laki usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul bercak
putih pada lengan kanannya. Bercak pertama kali disadari sejak 2 tahun yang lalu,
namun karena tidak merasa gatal, tidak nyeri dan tidak bertambah besar, pasien
mengabaikannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula hipopigmentasi 1 buah
pada lengan kanan, hipoestesi (+), tidak ada pembesaran saraf. Setelah dilakukan
pemeriksaan kultur BTA didapatkan hasil positif. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini
adalah …
a. Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg, Klofazimin 300 mg (Hari 1) + Dapson 100 mg,
Klofazimin 50 mg (Hari 2 – 28)
b. Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg, Klofazimin 300 mg (Hari 1) + Dapson 100 mg
(Hari 2 – 28)
c. Rifampicin 600 mg, Ofloxacin 400 mg, Minosiklin 100 mg
d. Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg (Hari 1) + Dapson 100 mg (Hari 2 – 28)
e. Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg (Hari 1) + Dapson 50 mg (Hari 2 – 28)
Penjelasan
• Analisa Soal
– Bercak putih anestesi  Curiga Morbus Hansen (MH)
– BTA (+)  Tipe MB
• Tatalaksana MH
– Tipe MB : Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg,
Klofazimin 300 mg (Hari 1) + Dapson 100 mg,
Klofazimin 50 mg (Hari 2 – 28)
– Tipe PB : Rifampicin 600 mg, Dapson 100 mg (Hari 1) +
Dapson 100 mg (Hari 2 – 28)
68
Seorang pria usia 38 tahun datang dengan keluhan bercak kemerahan
dan gatal pada lipatan pada. Pasien mengaku selama ini sering
mengenakan pakaian yang ketat untuk menarik perhatian ibu – ibu
kompleks dan jarang mengganti pakaian. Dokter kemudian melakukan
pemeriksaan dengan lampu wood dan didapatkan floresensi merah
bata. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah …
a. Eritromisin 4 x 250 mg
b. Amoxicillin 3 x 500 mg
c. Salep ketokonazol 2%
d. Salep hidrokortison 2,5%
e. Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Penjelasan
• Analisa Soal
– Bercak kemerahan dan gatal pada lipat paha  Curiga infeksi
– Sering pakai pakaian ketat dan jarang ganti pakaian  Faktor
risiko
– Lampu wood : Merah bata (KHAS)
• Diagnosis : Eritrasma!!!
– Etiologi : Corynebacterium minitussimum
– Biasanya pada daerah ketiak, lipat paha, intertriginosa
• Tatalaksana : Eritromisin 4 x 250 mg selama 2 – 3 minggu
69
Seorang wanita usia 28 tahun datang ke klinik THT dengan
keluhan nyeri dan penurunan pendengaran pada telinga kiri.
Pasien mengaku sering keluar cairan kental berwarna kehijauan
yang berbau busuk sejak 1 tahun. Apakah komplikasi
ekstratemporal yang dapat terjadi pada pasien?
a. Abses periosteal Diagnosis : Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
b. Abses otak Komplikasi :
• Intratemporal : Perforasi membran timpani, mastoiditis, parese
c. Abses subdural nervus facial, labirinitis, petrositis
• Ekstratemporal : Abses periosteal
d. Abses ekstradural • Intrakranial : Abses otak/subdural/ekstradural
e. Petrositis
70
Seorang anak usia 9 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan
pendengaran pada telinga kirinya menurun sejak 10 hari yang lalu.
Pasien mengatakan sering mendengar suara seperti gemercik air pada
telinga kirinya. Ibu pasien sebelumnya telah membawa pasien berobat
dengan tetes hidung, namun keluhan dirasakan tidak berkurang. Pada
pemeriksaan otoskopi, tampak membrane timpani intak, retraksi (+), air
bubble (+), darah (-). Diagnosis pasien ini adalah …
a. Otitis eksterna sirkumskripta
b. Otitis eksterna difusa
c. Otitis media supuratif akut
d. Otitis media supuratif kronik
e. Otitis media efusi
71
Seorang anak usia 8 tahun dibawa orang tuanya ke dokter dengan
keluhan sering bersin – bersin tiap pagi sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
juga sering terbangun pada malam hari sehingga sering mengantuk di
kelas. Pasien memiliki alergi telur. Pada pemeriksaan didapatkan konka
hipertrofi dan livid serta cairan serosa. Apakah diagnosis yang sesuai
pada pasien ini?
a. Rhinitis vasomotor
b. Rhinitis kronik ec rhinitis alergi intermiten ringan
c. Rhinitis kronis ec rhinitis alergi persisten ringan
d. Rhinitis kronis ec rhinitis alergi intermiten sedang-berat
e. Rhinitis kronis ec rhinitis alergi persisten sedang-berat
Penjelasan
• Analisa Soal
– Anak 8 tahun sering bersin tiap pagi selama 6 bulan + Riwayat alergi telur 
Pikirkan proses alergi
– Sering terbangun malam hari, sering mengantuk di kelas  Menganggu
aktifitas
– Konka tampak hipertrofi dan livid (kebiruan) disertai cairan serosa  Kondisi
alergi
• Diagnosis : Rhinis alergi persisten sedang-berat
• INGAT!
– Rhinitis persisten : >4x/minggu atau >4 minggu
– Rhinitis intermiten : <4x/minggu atau <4 minggu
– Rhinitis ringan : Tidak menganggu aktifitas sehari – hari
– Rhinitis sedang-berat : Menganggu aktifitas sehari – hari!
72
Seorang anak usia 7 tahun dibawa orang tuanya ke klinik dengan
keluhan sering mimisan dan hidung terasa tersumbat. Riwayat keluhan
lain disangkal. Riwayat keluhan serupa di keluarga juga disangkal. Saat
dilakukan pemeriksaan rhinoskopi, tampak massa dengan konsistensi
kenyal, berwarna putih keabuan, tampak bekuan darah. Hasil biopsi
tampak jaringan ikat kolagen dan pembuluh darah berdiferensiasi baik.
Diagnosis pasien ini adalah
a. Rhinitis alergi
b. Ozaena
c. Polip nasi
d. Angiofibroma juvenile
e. Rhinoskleroma
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Anak 7 tahun sering mimisan dan hidung terasa tersumbat 
Curiga ada massa
– Tampak massa dengan konsistensi kenyal, warna putih keabuan,
tampak bekuan darah  Kemungkinan massa dari pembuluh
darah
– Biopsi : Proliferasi jaringan ikat kolagen dan pembuluh darah
berdiferensiasi baik
• Diagnosis : Angiofibroma juvenile
– Gejala khas : Obstruksi nasi + Epistaksis
– Tumor jinak, jarang metastasis
73
Seorang wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan pusing berputar
yang memberat sejak kemarin. Pusing tidak dipengaruhi oleh
perubahan posisi, dikatakan seperti isi ruangan berputar. Pasien
mengatakan bahwa keluhan disertai dengan telinga berdenging dan
penurunan pendengaran pada telinga kiri. Pasien sebelumnya
mengalami batuk pilek namun dikatakan telah sembuh dengan
sendirinya. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Neuritis vestibular Jangan terkecoh dengan adanya trias meniere (vertigo,
b. Fistula perilimfe tinnitus, gangguan pendengaran)
c. Labirintitis • Pada meniere’s disease  Etiologi idiopatik
• Pada labirintitis  Ada infeksi sebelumnya
d. Meniere’s disease • Diagnosis labirintitis  MRI
e. Akustik neuroma
74
Seorang pria usia 30 tahun datang ke poli THT dengan keluhan sering
keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan pendengaran telinga kiri terasa berkurang. Pada
pemeriksaan otoskopi, tampak perforasi membrane timpani marginal,
massa berwarna putih, dan sekret mukopurulen pada liang telinga.
Diagnosis yang paling mungkin adalah …
a. OMSK benigna
b. OMSK maligna
c. OMSA
d. Otitis media efusi
e. Otitis eksterna sirkumskripta
Penjelasan
• Analisa Soal
– Sering keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 tahun  Proses kronis
– Pendengaran kiri berkurang
– Peforasi membran timpani marginal  TANDA OMSK MALIGNA!
– Massa berwarna putih  KOLESTEATOMA
– Sekret mukoprulen
• Diagnosis : OMSK Maligna
– Kalau benigna : Perforasi membran timpani pada sentral, dan tidak ada
kolesteatoma
– Kolesteatoma adalah kista epithelial yang berisi deskuamasi keratin
75
Anda sebagai kepala Puskemas Cimoy sedang mengadakan diskusi
mengenai menu makanan sehat di sekolah. Masing – masing kelas
diberikan waktu untuk berdiskusi, kemudian seluruh kelas dikumpulkan
di aula untuk menyampaikan hasil diskusi mereka. Metode ini disebut
sebagai …
a. Snowballing  Peserta melakukan diskusi, lalu digabung dalam
kelompok, kemudian digabung lagi dalam kelompol besar, dst.
b. Brainstorming  Pemimpin memberikan masalah, peserta
memberikan tanggapan
c. Buzz group
d. Simulation  Role play + Diskusi
e. Seminar  Presentasi ahli
76
Anda merupakan dokter pemegang program UKS di kecamatan
Pudendi. UKS merupakan unit terpadu antara kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,
kesehatan reproduksi remaja, dan kesehatan jiwa. Asas yang
dilaksanakan puskesmas dalam program UKS ini adalah …
a. Asas pertanggung jawaban wilayah
b. Asas pemberdayaan masyarakat
c. Asas keterpaduan program
d. Asas keterpaduan sektor
e. Asas rujukan
77
Seorang wanita usia 24 tahun datang ke IGD puskesmas dengan keluhan
nyeri perut. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis pasien dengan
dispepsia dan direncanakan untuk diberikan obat pulang. Pasien
kemudian marah dan minta untuk dirawat inap. Akhirnya dokter
tersebut memasukkan pasien ke dalam ruang rawat inap. Tipe
hubungan dokter-pasien yang tercermin dalam kasus ini adalah …
a. Default
b. Konsumeristik
c. Paternalistik
d. Mutualisme
e. Parasitisme
78
Seorang wanita usia 45 tahun dibawa keluarganya berobat dengan
keluhan lumpuh mendadak sesaat setelah mendengar berita bahwa
anaknya telah menderita leukemia. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil normal. Pemeriksaan fisis dan laboratorium juga dalam
batas normal. Diagnosis pasien yang paling mungkin adalah …
a. Hipokondriasis
b. Malingering Gangguan konversi  Defisit neurologis
c. Konversi mendadak + Ada stresor + Semua
d. Factitious
pemeriksaan normal
e. Somatisasi
79
Seorang pria usia 33 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan
kesadaran dan tidka merespon ketika ditepuk – tepuk oleh temannya. Menurut
teman pasien, pasien ditemukan di atas kasus dan di sekitarnya terdapat
bungkus obat estazolam dalam jumlah yang sangat banyak. Pasien dalam
kondisi berduka akibat ditinggi mati istrinya akibat kecelakaan pesawat. Pada
saat pemeriksaan didapatkan TD 80/50 mmHg, nadi 52x/menit, pernapasan
8x/menit, suhu afebris. Antidot yang sesuai untuk kasus ini adalah …
a. Flumazenil
b. Naltrekson • Estazolam = Golongan benzodiazepin
c. Metamfetamin • Diagnosis Pasien : Intoksikasi Benzodiazepin
d. Natrium tiosulfat • Antidot : Flumazenil (Antagonis reseptor
benzodiazepin pada kompleks GABA) 0,2 mg IV
e. Natrium bikarbonat bolus dalam 15 – 30 detik
80
Seorang pria 25 tahun selalu mengeluhkan kepada orangtuanya bahwa
dirinya tidak disukai oleh salah satu teman kerjanya yang bernama Fizi.
Padahal, berdasarkan teman – teman pasien, sebenarnya pasienlah
yang sering membicarakan Fizi dan sering mengumpat serta berkata
kasar tentang Fizi, karena Fizi baru saja terkenal di medial sosial
dibanding dirinya. Apakah mekanisme pertahanan yang digunakan
pasien?
a. Proyeksi
b. Sublimasi
c. Fantasi
d. Supresi
e. Humor
Penjelasan
Mekanisme pertahanan (Defense Mechanism)
• Psikotik • Imatur
– Splitting : Membagi ke dua kutub ekstrim, – Fantasi : Berimajinasi untuk lari dari kenyataan
misalnya semua perawat jahat, semua dokter – Somatisasi : Perasaan negatif berubah menjadi
baik gejala fisik
– Denial : Tidak mau mengakui suatu realitas • Matur
– Proyeksi : Meletakkan perasaan sendiri di – Humor : Menggunakan jokes untuk
orang lain menghindari ketidaknyamanan
• Neurotik – Sublimasi : Mengubah emosi negatif menjadi
– Represi : Menekan ingatan mengenai hal buruk sebuah perilaku yang menyehatkan
hingga hilang – Supresi : Secara sadar menghindari pikiran
– Reaksi-formasi : Menguba rasa tidak nyaman yang menganggu
menjadi bentuk yang tampak berlawanan
– Intelektualisasi : Preokupasi pada sisi
intelektual untuk menghindari aspek
emosional pada keadaan sulit (misalnya pasien
yang terdiagnosis kanker malah membahasa
patofisiologi kanker)
– Undoing : Mencoba untuk membatalkan
pemikiran atau tindakan yang tidak sehat
81
Seorang anak usia 12 tahun dibawa berobat oleh ibunya karena sering
mengeluarkan suara – suara aneh sambil mengedipkan mata kanan,
menjulurkan lidah, dan menyentakkan tangan kiri berulang – ulang. Pasien
sering dipukuli oleh ayahnya karena geram melihat tingkah laku pasien. Anak
mengaku sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan gejala tersebut,
namun tidak mampu. Gejala mulai dirasakan sejak usia 9 tahun dan bertambah
parah. Keluhan hilang saat pasien tidur. Tatalaksana yang dapat digunakan
untuk pasien ini adalah …
a. Fluoxetine
b. Donepezil KHAS!!!
c. Bromokriptin
d. Risperidon Diagnosis : Sindrom Tourette’s
e. Lithium karbonat
Tatalaksana : Risperidone!
82
Seorang wanita usia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran. Diketahui pasien sedang dalam terapi
amitriptilin, namun pasien tidak merasa dirinya membaik dan terus
merasa sedih sehingga pasien meminum obat tersebut sebanyak 6
butir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/70 mmHg.
Diagnosis yang paling mungkin adalah …
a. Akatisia Overdosis Antidepresan 
b. Krisis kolinergik Atropine Toxic Syndrome,
c. Krisis myastenik ditandai dengan eksitasi SSP,
d. Atropine shock syndrome hipertensi, hiperpireksia,
kejang, gangguan kesadaran!
e. Sindrom neuroleptik malignan
Antidot : Prostigmine
83
Seorang pria usia 35 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri pada
pergelangan tangan kanan. Pasien pasca terjatuh dari pohon dengan
posisi tangan kanan menahan tubuh. Pada pemeriksaan didapatkan
pergelangan tangan sekilas tampak seperti sekop taman. Diagnosis
pasien yang paling mungkin adalah …
a. Fraktur smith
• Fraktur Colles : Fraktur radius distal
b. Fraktur colles dengan displace ke posterior 
c. Fraktur monteggia Gambaran garpu
d. Fraktur galeazzi • Fraktur Smith : Fraktur radius distal
e. Fraktur schapoid dengan displace ke anterior 
Gambaran sekop taman
84
Seorang laki – laki usia 33 tahun datang ke dokter dengan keluhan postur
tubuh yang cenderung membungkuk. Keluhan sudah dirasakan sejak usia 14
tahun, dan semakin memburuk. Kini keluhan disertai dengan nyeri. Pasien
menyangkal adanya demam. Pada pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam
batas normal, BB 80 kg, TB 164 cm, pasien tidak mampu untuk menegakkan
postur tubuh. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan adanya bentuk serupa
segitiga pada vertebra T9,10,11,12, garis fraktur (-). Diagnosis yang paling
mungkin adalah …
• Kifosis postural : Mampu memberikan posisi tegak
a. Lordosis bila diminta
b. Skoliosis • Kifosis scheuermann : Tidak dapat memperbaiki
c. Kifosis postural posisi saat diminta, tampak deformitas tulang
d. Kifosis kongenital bentuk segitiga, sudut yang terbentuk tajam, nyeri
(+)
e. Kifosis scheuermann • Kifosis kongenital : Muncul saat lahir
85
Seorang laki – laki usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri
punggung sejak 3 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Patrick test (+), Contra-patrick test (+), riwayat trauma (-). Pada
pemeriksaan foto lumbosacral didapatkan L5 bergeser ke
anterior dari S1. Diagnosis pasien ini adalah …
a. Spondilitis
• Spondilitis  Infeksi
b. Spondiloarthrosis • Spondiloarthrosis  OA
c. Spondilolisis lumbosacral tulang belakang
d. Spondilolisthesis lumbosacral • Spindilolisis  fraktur tanpa
e. Hernia nukleus pulposus sliding/slippage
86
Seorang anak usia 8 tahun datang dengan keluhan pucat. Keluhan
disertai badan lemas dan nafsu makan berkurang, tidak didapatkan
pembesaran organ. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7
mg/dl, leukosit 2.500, trombosit 80.000, Hct 20%, MCV 82 fL, MCH 29
pg. Pada pemeriksaan sumsum tulang didapatkan hiposelularitas
sumsum tulang. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Anemia aplastik
b. Anemia hemolitik
c. Anemia defisiensi besi
KHAS Anemia Aplastik!!!
d. Inkompatibilitas ABO Semua sel menurun!
e. Inkompatibilitas Rhesus
87
Seorang anak usia 12 tahun dibawa ibunya karena sering lesu dan sulit
berkonsentrasi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran kompos
mentis, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37oC, konjungtiva
pucat (-), sklera ikterik (-), dan tidak didapatkan pembesaran organ.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,8 gr/dl, leukosit
6.500, trombosit 300.000, MCV 70 fL, MCH 20 pg, Elektroforesis HbA2
10% dan HbF 8%. Hasil Mentzer Index : 10. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Thalasemia alfa mayor
b. Thalasemia alfa minor
c. Thalasemia beta mayor
d. Thalasemia beta minor
e. Sickle cell disease
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Anak 12 tahun lesu sulit berkonsentrasi
– Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), organomegali (-)
– Lab Hb 10,8 gr/dl, leukosit 6.500, trombosit 300.000, MCV 70 fL, MCH 20 pg,
Elektroforesis HbA2 10% (normal 1,5 – 3,5%) dan HbF 8% (Normal 0,3 – 4,4%).
– Hasil Mentzer Index : 10  Mengarah ke thalasemia
• Ingat!
– Thalasemia alfa 
• Mayor  Hidrops fetalis
• Minor  HbA2 normal
– Thalasemia beta  HbA2 meningkat, HbF meningkat
• Major  Organomegali + Facies cooley
• Minor  Tidak ada organomegali
88
Seorang wanita usia 34 tahun datang ke IGD dibawa keluargnya dengan tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu. Beberapa hari yang lalu pasien sempat didiagnosis
pneumonia dan diperbolehkan untuk berobat jalan, namun gejala semakin memburuk.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 70/50mmHg, nadi 140x/menit,
pernapasan 28x/menit, suhu 40,2oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran
sopor, akral dingin dan lembab, ronkhi pada auskultasi paru, dan bising usus 1 – 2
kali/menit. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10 gr/dl, leukosit 40.000
sel/mm3, GDS 232 mg/dlm, kreatinin 2,5 mg/dk. Resusitasi cairan dilakukan tanpa
perbaikan klinis. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?
a. SIRS
SIRS  Istilah ini tidak digunakan lagi
b. MODS Sepsis  diagnosis dengan qSOFA
c. Sepsis Syok sepsis  Sepsis yang tidak bisa diperbaiki dengan resusitasi cairan
d. Syok sepsis MODS  Syok sepsis + Disfungsi >1 organ (pada kasus ini : Ronkhi +
e. Pneumonia Bising usus menurun + Kreatinin meningkat)
89
Seorang anak usia 8 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan demam dan
muncul benjolan di sekitar leher sejak 4 hari yang lalu. Ibu mengatakan bahwa
nafsu makan sang anak berkurang. Pada pemeriksaan ditemukan adanya
pembengkakan di leher bagian kiri dengan diameter 1 cm, konsistensi padat,
pada saat penekanan pasien mengatakan nyeri sekali. Sekitar 1 minggu yang
lalu pasien mengalami radang amandel dan belum diobati. Berdasarkan
keluhan tersebut, diagnosis yang paling mungkin adalah …
a. Parotitis
b. Abses bezold  Abses di daerah musculus sternocleidomastoideus
c. Limfadenopati  Tidak nyeri
d. Limfadenitis spesifik  TB : Tidak nyeri
e. Limfadenitis non spesifik  Nyeri tekan
90
Seorang pria usia 40 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan
mengingau disertai dengan demam tinggi. Riwayat pasien sering mengeluh
berdebar – debar dan tangan gemetaran yang dialami sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan disertai BAB cair 2 – 3 kali/hari, kadang membaik dan susah tidur. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 110x/menit,
RR 24x/menit suhu 39,0oC. Pada leher tampak benjolan depan leher, mobile,
kenyal, eksoftalmus (+). Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah …
a. O2, rehidrasi cairan, PTU loading dose 300 mg, propranolol 40 mg,
paracetamol 1 gr
b. O2, rehidrasi cairan, PTU loading dose 600 mg, paracetamol 1 gr
c. O2, rehidrasi cairan, Metimazole loading dose 20 mg, paracetamol 1 gr
d. O2, rehidrasi cairan, PTU 200 mg tiap 4 jam , propranolol 40 mg
e. O2, rehidrasi cairan, PTU loading dose 300 mg, paracetamol 1 gr
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien penurunan kesadaran + Demam tinggi +
Berdebar – debar + Tangan gemetaran
– BAB cair 2 – 3x/hari
– TD 150/90 mmHg, HR 110x, RR 24x, Demam
– Leher : Benjolan depan leher, mobile, kenyal,
esoftalmus  Grave disease
• Diagnosis : Krisis tiroid!
91
Seorang wanita usia 16 tahun dibawa oleh ibunya karena belum
menstruasi. Pasien cenderugn lebih pendek dibandingkan anak
seusianya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, BB 45 kg, TB 127 cm, perkembangan payudara dan rambut
pubis tannet 1. Pada pemeriksaan USG didapatkan uterus dan ovarium
normal. Hasil pemeriksaan FSH meningkat. Diagnosis pasien ini adalah

a. Sindrom Klinefelter
b. Sindrom Turner
c. Atresia Vagina
d. Sindrom Kallman
e. Mullerian agenesis
Penjelasan
• Analisa Soal
– Perempuan 16 tahun belum menstruasi + Lebih pendek dibandingkan anak
seusianya
– Payudara, rambut pubis tanner 1
– USG : Uterus dan ovarium normal  Pikirkan penyebab sentral
– FSH meningkat
• Diagnosis : Sindrom Turner (45X0)
• Option Lain :
– Sindrom klinefelter : 47 XXY : Pada pria : Hipogonad, atrofi testis azoospermia,
infertil
– Atresia vagina : Bagian dari mullerian agenesis
– Sindrom kallman : Hipogonadotropik hipogonad (LH turun, FSH turun) +
Anosmia/Hiposmia
– Mullerian Agenesis : USG  Tidak ada uterus/hipoplasia vagina
92
Seorang wanita usia 33 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol post
operasi tiroidektomi total. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
trousseau positif. Ketika dokter mengetuk area nervus facialis,
didapatkan kontraksi otot wajah. Apakah hasil pemeriksaan penunjang
yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Hiperkalsemia, hipofosfatemia, pemanjangan interval QT
b. Hipokalsemia, hipofosfatemia, pemanjangan interval QT
c. Hiperkalsemia, hipofosfatemia, hiperkalsiuria
d. Hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperkalsiuria
e. Hiperkalsemia, hiperfosfatemia, pemanjangan intervat QT
Penjelasan
• Analisa Soal
– Post operasi tiroidektomi total
– Trosseau (+) + Chovstek (+)  Tanda hipokalsemia
• Diagnosis : Hipoparatiroid
• Pemeriksaan Lab :
– Penurunan kalsium darah
– Peningkatan fosfat darah
– Peningkatan kalsium urin
93
Seorang pria usia 40 tahun datang berobat karena gangguan
penglihatan pada malam hari sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan ini
menganggu pekerjaan pasien sebagai supir karena sulit bekerja saat
malam hari. Selain itu pasien mengeluhkan BAB dengan feses
berminyak. Riwayat minum alkohol sejak usia 17 tahun. Apakah etiologi
dari penyakit tersebut?
a. Defisiensi vitamin A
b. Defisiensi vitamin C
c. Defisiensi vitamin D
d. Defisiensi vitamin E
e. Defisiensi vitamin K
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Gangguan penglihatan di malam hari  Defisiensi Vitamin A
– BAB feses berminyak (Fatty liver disease)
– Riwayat minum alkohol  Faktor risiko
• Vitamin A berperan dalam penglihatan (terutama dalam
suasana gelap)
– Mempunyai 3 bentuk esensial : Retinol (dominan), beta karoten,
dan karotenoid
– Vitamin larut lemak, jadi ketika lemak loss kedalam feses, maka
bisa terjadi defisiensi vitamin A (termasuk juga vitamin D,E dan K)
94
Seorang wanita usia 34 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1
minggu yang lalu disertai menggigil dan berkeringat. Pasien mempunyai
riwayat ke daerah Indonesia timur 3 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemia, sklera ikterik,
hepatomegali dan splenomegaly. Pada pemeriksaan apusan darah tepi
ditemukan eritrisi berisi gambaran accole. Etiologi penyebab keluhan
pasien adalah …
a. Plasmodium malariae INGAT!!!
• Shuffner dot : Vivax, Ovale
b. Plasmodium ovale • Accole, Maurer dot : Falciparum
c. Plasmodium falciparum • Gametosit seperti pisang : Falciparum
d. Plasmodium vivax • Eritrosit membesar : Vivax, Ovale
e. Plasmodium knowlesi • Trofozoit ameboid : Vivax
• Bintik ziemann : Malariae
95
Seorang laki – laki usia 24 tahun datang dengan keluhan lepuh – lepuh pada
perut kanan sejak 4 hari yang lalu, disertai rasa terbakar. Pasien juga mengeluh
demam pada malam hari dan batuk sudah dirasakan selama 1 bulan. Pasien
mempunyai riwayat menggunakan narkoba suntik. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 88x/menit, pernapasan
20x/menit, suhu 37,5oC, ronkhi basah halus pada apeks paru, amphoric sound
(+). Pada pemeriksaan HIV 3 metode didapatkan reaktif, sputum BTA SP
didapatkan +/+. Diagnosis pasien ini adalah …
a. HIV stadium 1
b. HIV stadium 2
c. HIV stadium 3
d. HIV stadium 4
e. HIV stadium 5
Manifestasi Klinik HIV menurut WHO
Stadium 1 (asimptomatik) Stadium 2 (ringan)
• Tanpa penurunan berat badan • Penurunan BB 5-10%
• Asimtomatis atau hanya limfadenopati • Manifestasi mukokutaneus minor: dermatitis seboroik,
generalisata prurigo, onikomikosis, ulkus oral rekurens, kelitis angularis,
erupsi papular pruritik
• Infeksi herpes zooster 5 tahun terakhir
• ISPA atas berulang
Stadium 3 (sedang) Stadium 4 (berat)
• Penurunan BB >10% tanpa sebab jelas • HIV Wasting Syndrome
• Diare, demam tanpa sebab jelas >1 • Pneumonia bakterial berat rekuren
bulan • Toxoplasmosis serebral
• Kandidiasis oral persisten • Kriptosporodiosis dengan diare >1 bulan
• Oral Hairy Leukoplakia • Infeksi herpes simpleks mukokutan >1 bulan atau viseral
• TB paru • Leukoensefalopati multifokal progresif
• Infeksi bakteri berat (pneumonia, • Mikosis endemik diseminata
piomiositis, infeksi tulang/sendi dll) • Kandidiasis esofagus, trakea, bronkus
• Stomatitis/gingivitis/periodontitis • TB extrapulmonal
ulseratif nekrotik kronik • Sarkoma kaposi
• Anemia, neutropenia, trombositopenia • Esefalopati HIV
tanpa sebab yang jelas
96
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
badan menjadi kuning sejak 3 hari yang lalu disertai mual dan muntah.
Pasien merupakan mantan PSK dengan hasil anti-HIV reaktif dan dalam
pengobatan ARV 2 bulan ini. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan SGOT dan SGPT meningkat 3 kali lipat, HBsAg (-), Anti HCV (-
), dan IgM anti-HAV (-). Dokter mencurigai gejala pasien terjadi akibat
obat ARV yang dikonsumsi. Obat apakah yang dimaksud?
a. Efavirenz
b. Nevirapin
c. Tenofovin
d. Lamivudin
e. Entecavir
Penjelasan
Potensi toksisitas ARV!
• Hepatotoksisitas (terutama nevirapine)
– Gunakan nevirapine dgn hati-hati (jika jumlah CD4 > 250 sel/mm3 pada
perempuan atau > 400 sel/mm3 pd laki-laki; pantau faal hati secara teratur)
• Ruam kulit (terutama nevirapine, bisa juga efazirenz)
– Dapat menginduksi morbiditas dan mortalitas berat
• Efek SSP (efavirenz)
– Biasanya membaik dalam waktu 4 minggu setelah mulai terapi
• Kelainan gastrointestinal (Protease inhibitor)
• Anemia (Zidovudin)
• Neuropati perifer (Stavudin)
97
Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ibunya kedokter dengan keluhan sejak usia 1,5
tahun berat badan tidak naik. Anak tersebut tampak lebih kecil dari anak seusianya. Ibu
pasien sudah membeli berbagai macam makanan namun anak tidak mau makan dan
sering memuntahkan makanannya. Sejak 6 bulan yang lalu, anak sering diare. Sekarang
kedua kaki bengkak namun berat badannya masih tidak mau naik. Sehari-hari, anak
diasuh oleh neneknya karena kedua orang tua bekerja sebagai buruh pabrik tekstil. Dari
pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum lemah, nadi 80 kali/menit, isi tegangan
cukup, respirasi 30 kali/menit, dan suhu afebris. Pasien tampak kurus, iga gambang (+),
baggy pants (+), edema pitting di kedua tungkai (+/+). Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan GDS 40 mg/dl. Bagaimana pemberian vitamin A yang benar pada kasus ini?
a. Vitamin A 50.000 IU
INGAT DOSIS VITAMIN A!
b. Vitamin A 100.000 IU
c. Vitamin A 200.000 IU • Usia 0 – 6 bulan : 50.000 IU
d. Vitamin A 300.000 IU • Usia 6 – 12 bulan : 100.000 IU
e. Vitamin A 400.000 IU • Usia >1 tahun : 200.000 IU
98
Seorang bayi laki-laki, usia 2 hari, sejak lahir di RS tampak lemah dan sulit bernafas.
Riwayat selama hamil dan melahirkan diketahui bahwa ibu demam selama persalinan
dan mengeluh nyeri di Rahim. Skor APGAR menit pertama 3. Kemudian dilakukan
resusitasi neonatus. Skor APGAR menit kelima 8. Pada pemfis didapatkan BBL 3000g,
kesadaran letargi, malas menghisap, icterus (+) Kramer II, suhu 36,2oC, DJ 186x/menit,
RR 60x/menit, terlihat lekukan dada yang dalam. Dari pemeriksaan lab ibu
menunjukkan peningkatan jumlah leukosit dan ibu telah mendapatkan profilaksis AB
intrapartum. Dari pemeriksaan laboratorium bayi didapatkan Hb 13g/l dan leukosit
35,000/mm3. Berdasarkan pedoman WHO, keadaan apakah yang dialami bayi di atas?
a. Sepsis neonatorum awitan dini
b. Sepsis neonatorum awitan lambat
c. Korioamnionitis
d. Asfiksia berat
e. Systemic inflammatory response syndrome
Penjelasan
• Analisa Soal
– Bayi 2 hari tampak lemah + Sulit bernafas
– Ibu riwayat demam selama persalinan dan mengeluh nyeri di
rahim  Ada infeksi pada ibu
– Ikterus Kramer II + Lekukan dada yang dalam (ada usaha nafas)
– Leukosit bayi  35.000 : TANDA SEPSIS NEONATORUM!
• Diagnosis : Sepsis neonatorum awitan dini
– Ingat!
• Awitan dini  <72 jam
• Awitan lambat  >72 jam
99
Anda menolong seorang ibu di puskesmas dengan usia
kehamilan 38 minggu. Bayi lahir dengan berat badan 2800
gram, tidak menangis, tonus otot buruk. Apakah hal
pertama yang anda kerjakan?
a. Letakkan bayi di penghangat dan keringkan
b. Rangsang bayi sampai menangis
c. Elevasikan leher bayi
d. Ventilasi tekanan positif
e. Beri oksigen
Penjelasan
INGAT LANGKAH
RESUSITASI NEONATUS!
100
Seorang bayi laki-laki berusia 2 hari dibawa ibunya ke praktik dokter
umum dengan keluhan terdapat benjolan dikepala. Dari alloanamnesis
didapatkan, bayi lahir dibidan, cukup bulan, dan langsung menangis.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, keadaan umum baik dan terdapat
benjolan lembek sebesar telur ayam melewati sutura. Diagnosis pada
pasien adalah…
a. Cranoitabes Ingat!
b. Cephalohematoma • Caput succadenum : Benjolan
c. Caput suksadenum melewati sutura
d. Meningoencephalitis • Cephalohematoma : Benjolan
e. Perdarahan subaponeurosis tidak melewati sutura
101
Bayi usia 2 bulan datang dibawa orangtuanya untuk
imunisasi. Saat ini bayi sehat, BB 4500 gr, tidak ada
keluhan. Anda merencanakan pemberian imunisasi BCG.
Bagaimana cara pemberian imunisasi tersebut?
a. Intramuscular
b. Intravena
c. Subkutan
d. Intrakutan
e. Oral
Cara Pemberian Vaksin!
102
Seorang laki – laki usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah sejak 5 hari yang lalu, keluhan disertai mual dan muntah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
80x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 36,2oC, distensi abdomen,
auskultasi abdomen didapatkan metallic sound, darm steifung (+), darm
contour (+). Tatalaksana awal yang dilakukan pada pasien ini adalah …
a. Foto polos BNO 3 posisi • DIAGNOSIS : Ileus
b. Pemasangan nasogatric tube Obstruksi
• INGAT! Tatalaksana
c. Resusitasi cairan dengan NaCl 0,9% awal Ileus obstruksi
d. Pemberian analgetik dan antispasmodic adalah DEKOMPRESI
(Dengan NGT)!!!!!!
e. Konsul spesialis bedah untuk persiapan operasi
103
Seorang pria usia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muncul
luka berwarna kehitaman di sudut bibir area bekas tahi lalat. Luka
tersebut mudah berdarah dan makin lama makin lebar. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan lesi hiperpigmentasi dengan ulserasi
sentral, tanda perdarahan (+), nyeri, batas ireguler. Diagnosis kasus ini
yang paling mungkin adalah …
a. Nevus pigmentosus
b. Keratosis seboroik
c. Karsinoma sel basal
d. Melanoma maligna
e. Karsinoma sel skuamous
Kompetensi

2 Melanoma Maligna
• Tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit
• Faktor Predisposisi : Sering terpajan sinar matahari
(UV), nevus displastik, nevus melanositik (>50
buah), kulit terang atau mudah terbakar matahari.
• Sering metastasis
• Gejala Klinis :
– Tipe superficial : Warna kecoklatan, putih, biru, tidak
teratur dengan batas tegas dan sedikit penonjolan di
permukaan kulit.
– Tipe nodular : Warna biru kehitaman dengan batas
tegas, permukaan licin tidak teratur
– Lentigo melanoma maligna : Bentuk plakat, batas
tegas, warna coklat kehitaman, tidak homogen, tidak
teratur.
104
Seorang wanita usia 23 tahun datang dengan keluhan muncul benjolan
di ketiaknya. Ayah dan kakak pasien juga pernah mengalami hal yang
sama. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan nodul multipel dan
sebagian nodul pecah membentuk fistula dan mengeluarkan pus.
Diagnosis yang paling mungkin adalah …
a. Furunkel
b. Folikulitis
c. Psoriasis inversa
d. Hidradenitis supuratif
e. Kandidiasis intertriginosa
Kompetensi

3A Hidradenitis Supuratif
• Infeksi kelenjar apokrin
• Etiologi : Staphylococcus aureus
• Predileksi : Aksila, perineum
• Gejala Klinis :
– Gejala konstitusi : demam, malaise
– Ruam berupa nodus dengan tanda radang
akut, kemudian melunak menjadi abses dan
pecah membentuk fistel.
– Pada kasus kronik dapat membentuk abses,
fistel dan sinus yang multipel.
• Terapi : Clindamycin 2 – 3 x 300 mg/hari +
Rifampicin 2 x 300 mg/hari selama 4 -12
minggu
105
Seorang bayi baru lahir mengalami kelainan pada tulang belakangnya. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan benjolan sebesar bola tenis pada vertebra regio
L2-L4. Pada benjolan ditemukan jaringan saraf tanpa adanya jaringan yang
menutupi. Jenis kelainan yang dialami oleh bayi tersebut adalah?
a. Mieloskisis  Jaringan saraf keluar tanpa tertutup dengan kulit
b. Meningokel  Hanya meninx yang protrusi, tidak ada jaringan saraf yang
keluar
c. Mielomeningokel  Meninx + medulla spinalis yang protrusi tapi masih
ditutupi kulit
d. Spina bifida occulta  Hanya terjadi celah antar vertebra tanpa protrusi
meninx dan medulla spinalis
e. Closed spinal dysphrapism  Masih tertutupi kulit
106
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang dibawa ke dokter oleh karena tidak bisa tidur.
Pasien merasa yakin dan mengaku bahwa dirinya adalah seseorang yang dapat
menguasai dunia dan pasien juga mengaku bahwa dirinya adalah seseorang yang sering
menjadi penyelamat dunia. Hal tersebut terjadi setelah dirinya mendengar bisikan dari
siaran radio. Keluhan tersebut telah berlangsung sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan
fisik dan penunjang tidak ditemukan kelainan. Pasien pernah diberikan terapi
haloperidol dan ternyata menimbulkan reaksi alergi. Terapi medikamentosa apakah
yang paling tepat pada kasus ini adalah …
a. Litium 3 x 300 mg PO
b. Fluoksetin 1 x 20 mg PO
c. Risperidone 2 x 2 mg PO
d. Alprazolam 1 x 1 mg PO
e. Klorpromazin 1 x 10 mg PO
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Pasien usia 28 tahun tidak bisa tidur
– Yakin dirinya seseorang yang dapat menguasai dunia
setelah mendengar bisikan radio
– Alergi haloperidol
• Diagnosis : Skizofrenia
• Terapi : Antipsikotik
– Generasi 1 : Chlorpromazine, Haloperidol  Pasien alergi
– Generasi 2 : Clozapine, Risperidone, Olanzapine
107
Seorang laki – laki usia 25 tahun mengeluh nyeri hebat pada telinga kiri sejak 3
hari yang lalu. Disertai gatal dan rasa seperti terbakar. Pasien baru pertama kali
merasakan seperti ini. Hasil pemeriksaan fisik tekanan darah 130/70 mmHg,
nadi 88 x/menit, pernapasan 18 x/menit, suhu 38,0oC. Didapatkan vesikel
bergerombol dengan dasar eritem multipel di sekitar aurikula dan meatus
acusticus externus. Otoskopi didapatkan membran Timpani jernih, intak, tidak
ada keluar cairan kekuningan dari telinga. Terapi pada pasien ini adalah ...
a. Valacyclovir 3 x 1000 mg selama 5 hari
b. Valacyclovir 3 x 1000 mg selama 10 hari Diagnosis :
c. Valacyclovir 2 x 1000 mg selama 7 hari
d. Valacyclovir 2 x 500 mg selama 5 hari Ramsay Hunt
e. Valacyclovir 2 x 500 mg mg selama 10 hari
Syndrome!
Kompetensi

4 Herpes Zoster
• Tatalaksana Topikal : • Tatalaksana Antivirus
– Stadium vesikular : Bedak salisil 2% untuk – Acyclovir
mencegah vesikel pecah atau bedak kocok • Dewasa 5 x 800 mg/hari selama 7 – 10 hari
kalamin untuk mencegah nyeri dan gatal • Anak <12 tahun : 30 mg/kgBB/hari selama 7 hari
– Bila vesikel pecah dan basah, dapat diberikan • Anak >12 tahun : 60 mg/kgBB/hari selama 7 hari
kompres terbuka dengan larutan antiseptik dan • Lesi luas atau keterlibatan organ dalam, pasien
krim antiseptik/antibiotik imunokompromais : 10 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3
dosis, selama 5 – 10 hari (Asiklovir dilarutkan dalam 100 cc
– Jika timbul luka dengan tanda infeksi sekunder, NaCl 0,9% dan diberikan dalam waktu 1 jam)
berikan krim/salep antibiotik – Valacyclovir
• Tatalaksana Antinyeri : • Dewasa : 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari
– Nyeri ringan : Paracetamol 3 x 500 mg/hari atau – Famcyclovir
NSAID • Dewasa : 3 x 250 mg/hari selama 7 hari
– Nyeri sedang – berat : Kombinasi dengan • Tatalaksana Herpes Zoster Oftalmikus
tramadol atau opioid ringan
– Asiklovir/Valasiklovir diberikan hingga 10 hari pada
– Fase akut herpes zoster (mencegah NPH) : semua pasien
• Antidepresan Trisiklik (Amitriptilin 10 mg/hari
ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari hingga 150 mg. – Rujuk ke dokter spesialis mata
Pemberian hingga 3 bulan, diberikan setiap malam
sebelum tidur)
• Tatalaksana Ramsay Hunt Syndrome
• Gabapentin 300 mg/hari selama 4 – 6 minggu – Asiklovir/Valasiklovir oral 7 – 10 hari + Kortikosteroid 40
• Pregabalin 2 x 75 mg/hari selama 2 – 4 minggu – 60 mg/hari selama 1 minggu pada semua pasien
– Rujuk ke dokter spesialis THT
108
Seorang laki – laki terjebak di dalam sumur sejak 2 jam yang lalu.
Kemudian temannya datang untuk menolong menggunakan tali, namun
pelan – pelan ia merasa sulit bernapas, berkeringat, dan pandangan
menjadi kabur. Akhirnya kedua laki – laki tersebut meninggal di dalam
sumur. Tes kimia yang digunakan untuk mengetahui zat etiologi
kematian adalah …
a. Gettler test  Untuk pasien tenggelam
b. Alkali dilution test  Untuk keracunan CO
c. Kalsium hidroksida  Untuk keracunan CO2 (pada kasus ini)
d. Sample gas Pb asetat
e. Prussian blue staining  Untuk intoksikasi sianida
109
Anda dipanggil oleh polisi ke TKP untuk melihat jenazah yang tergeletak
di tengah jalan. Pada saat pemeriksaan, anda menemukan lebam mayat
dipunggung tidak hilang saat ditekan, kaku mayat pada ujung jari – jari,
namun lutut dan lengan dapat digerakkan, perut kanan bawah
berwarna hijau dan berbau. Perkiraan waktu kematian adalah ..
a. 30 menit – 2 jam
b. 2 jam – 8 jam
c. 6 jam – 12 jam
d. 18 jam – 24 jam
e. 24 jam – 48 jam
Penjelasan
• Analisa Soal :
– Lebam mayat dipunggung tidak hilang saat ditekan
 >6 jam
– Kaku mayat pada ujung jari – jari, namun lutut dan
lengan dapat digerakkan  >24 jam
– Perut kanan bawah berwarna hijau dan berbau 
24 jam
• Perkiraan waktu kematian adalah >24 jam
110
Seorang perempuan usia 20 tahun dijemput oleh polisi setelah 2
minggu pergi bersama pacarnya dan tidak pulang. Ibu kandung
perempuan tersebut meminta dokter untuk dilakukan pemeriksaan
keperawanan. Namun, pasien menolak dengan berbagai alasan, dan
dokter setuju untuk tidak memeriksa pasien. Asas bioetik yang
diterapkan oleh dokter adalah …
a. Justice
b. Honesty Pasien sudah dianggap dewasa  Jadi
c. Autonomy keputusan ditangan pasien  Autonomy
d. Beneficience
e. Non maleficience
111
Seorang laki – laki usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan memar
pada mata kanan akibat dipukul oleh pelakor istrinya. Pasien membawa surat
permintaan pemeriksaan visum dari penyidik. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan bengkak mengelilingi mata kanan, berukuran 5,2 x 8,4 cm,
berwarna merah kebiruan, berbatas tegas, teraba hangat. Apa kesimpulan
visum et repertum yang sesuai dengan kasus diatas?
a. Luka memar di mata kanan akibat dipukul
b. Luka memar di mata kanan akibat kekerasan tumpul
c. Luka memar di mata kanan akibat dipukul benda tumpul
d. Luka memar di mata kanan akibat pukulan tumpul oleh terangka
e. Luka memar di mata kanan akibat kontak benda tumpul oleh tersangka
112
Seorang dokter berselisih dan saling menjelekkan teman
sejawatnya karena persoalan penanganan pasien sehingga
keadaan tersebut dapat mengabaikan keselamatan pasien. Dari
sisi etika kedokteran, pada dokter telah melanggar kode etik
kedokteran …
a. Pasal 11 KODEKI
b. Pasal 12 KODEKI
c. Pasal 13 KODEKI
d. Pasal 14 KODEKI
e. Pasal 15 KODEKI
Penjelasan
Ingat!!!
• Pasal 11 KODEKI : Setiap dokter wajib senantiasa mengingat
kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani
• Pasal 12 KODEKI : Dalam melakukan pekerjaannya seorang
dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),
baik fisik maupun psiko-sosio-kultural pasiennya serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat
• Pasal 13 KODEKI : Setiap dokter dalam bekerjasama dengan
para pejabat lintas sekotal di bidang kesehatan, bidang
lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati
113
Seorang dokter DPJP memberi terapi antibiotik Eritromisin IV untuk
pasien bangsal yang memilik riwayat alergi obat penicillin. Dokter
tersebut menyuruh koass untuk menyuntikan obat kepada pasien. Pada
saat pemberian obat, Koass tersebut mengambil penicillin dan hendak
menyuntikkannya kepada pasien, namun koass lainnya langsung
menghentikan pemberian obat sebelum diberikan secara IV. Kejadian
diatas dapat disebut …
a. Kejadian sentinel
b. Kejadian nyaris celaka
c. Kejadian potensial celaka
d. Kejadian tidak diharapkan
e. Kejadian tidak celaka
Penjelasan
• Ingat!!!
– Kejadian potensial cedera (KPC) : Kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, namun belum terjadi insiden
– Kejadian nyaris cedera (KNC) : Terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien
– Kejadian tidak cedera (KTC) : Insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera
– Kejadian tidak diharapkan (KTD) : Insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien
– Kejadian sentinel : Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
114
Seorang pasien dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas, namun pasien tidak memiliki jaminan kesehatan
dan tidak memiliki walu. Dokter hanya melakukan pertolongan
seadanya saja yang tidak sesuai dengan standar operasional. Tindakan
yang dilakukan dokter adalah …
a. Malfeasanse
b. Misfeasanse
c. Nonfeasanse
d. Misconduct
e. Neglected
Penjelasan
• Kelalaian Medik :
– Malfeasance : Melakukan tindakan yang melanggar
hukum atau tidak tepat, misalnya melakukan tindakan
medis tanpa indikasi
– Misfeasance : Melakukan pilihan tindakan medis yang
tepat, tetapi tidak dilaksanakan dengan tepat, misalnya
menyalahi prosedur medis
– Nonfeasance : Tidak melakukan tindakan medis yang
merupakan kewajiban baginya
115
Suatu survey untuk mendeteksi penyakit Covid-19 dilakukan di
Kecamatan Difusi dengan jumlah penduduk 100.000 orang.
Pada survey tersebut ditemukan 800 penderita Covid-19.
Selain itu ditemukan 15 orang meninggal karena komplikasi
Covid-19 tersebut. Berapakah case fatality rate kasus diatas?
a. 15/800 x 100%
b. 15/100.000 x 100% CFR = Jumlah meninggal karena
c. 800/100.000 x 100% penyakit X / prevalensi penyakit X
d. 785/100.000 x 100%
e. 815/100.000 x 100%
116
Seorang laki – laki usia 30 tahun erupakan peserta JKN melakukan
perjalanan dinas ke luar kota. Di kota tujuan, dia mengalami diare dan
harus dirawat di rumah sakit, namun pasien tersebut tetap bisa
menggunakan BPJS yang dia miliki walaupun di luar dari tempat
terdaftar. Prinsip BPJS yang berlaku pada kasus ini adalah …
a. Nirlaba
b. Ekuitas
c. Portabilitas
d. Keterbukaan
e. Kegotongroyongan
117
Seorang laki – laki usia 50 tahun dibawa ke IGD RS akibat penurunan
kesadaran setelah ditabrak mobil. Setelah dilakukan pemeriksaan,
pasien didagnosis contusio cerebri dan harus dirawat inap. Namun
keluarga menolak karena keterbatasan biaya. Pasien baru saja di PHK 2
bulan yang lalu, namun sudah mendapat kartu JKN dari perusahaan.
Apa skema pembayaran pada kasus diatas?
a. Pembayaran ditanggung oleh pasien sendiri
b. Pembayaran ditanggung selama 1 bulan dari masa PHK
c. Pembayaran ditanggung selama 3 bulan dari masa PHK
d. Pembayaran ditanggung selama 6 bulan dari masa PHK
e. Pembayaran ditanggung selama 12 bulan dari masa PHK
Penjelasan
Dasar Hukum :
• Peraturan BPJS Kesehatan No. 6 Tahun 2018
– Pasal 43
(1) Peserta PPU yang mengalami PHK tetap memperoleh
hak manfaat jaminan kesehatan paling lama 6 (enam)
bulan sejak PHK, tanpa membayar iuran
118
Seorang perempuan 75 tahun tinggal sebatang kara dan tidak
bekerja. Pemerintah kabupaten setempat kemudian
mendaftarkan ia menjadi peserta BPJS dengan iuran
ditanggung oleh pemerintah daerah. Jenis kepesertaan BPJS
perempuan ini adalah …
a. PBI
b. Non-PBI
c. Bukan pekerja
d. Pekerja penerima upah
e. Pekerja bukan penerima upah
119
Seorang laki – laki usia 37 tahun datang ke puskesmas dengan kaki
berbau busuk dan menghitam akibat DM yang dialami sejak 5 tahun
lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyarankan pasien rawat
inap. Pasien adalah seorang pegawai negri sipil (PNS) dan peserta JKN
dengan iuran 5% dari gaji perbulan. Namun tidak seluruhnya dibayar
oleh peserta, sebagian dibayarkan oleh pemberi kerja. Berapakah iuran
yang wajib dibayarkan pemberi kerja pada kasus diatas?
a. 2%
b. 2,5%
c. 3%
d. 3,5%
e. 4%
120
Seorang laki – laki usia 22 tahun dibawa ke IGD karena
kecelakaan lalu lintas saat pulang dari tempat kerjanya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan fraktur tulang terbuka os femur
dan os tibia. Asuransi yang menangani pembiayaan rumah sakit
pasien ini adalah …
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang
a. Jasa raharja terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan
b. BPJS kesehatan dari rumah menuju tempat kerja atau
c. Administrasi umum sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja (Peraturan Presiden RI
d. BPJS ketenagakerjaan No 82 tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan, Ayat 23)
e. Ditanggung perusahaan
Goodluck UKMPPD

Follow Our Instagram @Difusi_Review

Anda mungkin juga menyukai