TERKONFIRMASI COVID-19
Kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable atau konfirmasi Covid-19.
Riwayat kontak yang dimaksud antara
lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probabableI atau
1. PENGERTIAN kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu
15 menit atau lebih
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau
konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-
lain)
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus
probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang
sesuai standar
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak
berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan epidemologi setempat
2. KONDISI RUMAH
Ada jendela yang bisa dibuka dan cukup pencahayaan dari sinar
matahari
Tidak berada di lingkungan pemukiman padat penduduk
3. SOSIAL
Jika salah satu atau kedua swab RT-PCR positif, maka dilakukan
tatalaksana sebagai Kasus Terkonfirmasi (lihat SOP Terkonfirmasi
Covid-19)
KONTAK ERAT PADA NON TENAGA KESEHATAN ATAU NON
PETUGAS LAYANAN PUBLIK
1. MELAKUKAN KARANTINA SELAMA 14 HARI
Kontak Erat wajib melaksanakan karantina selama 14 hari
Jika hasil pemeriksaan fisik terdapat gejala ISPA atau demam atau
sesak, maka dilakukan tatalaksana Kasus Suspek (lihat SOP Kasus
Suspek)
5. JIKA TIDAK MUNCUL GEJALA ISPA ATAU DEMAM ATAU
SESAK
EVALUASI
1. PELAKU KARANTINA
Petugas puskesmas harus melakukan kunjungan rumah, jika:
pelaku karantina tidak melapor kondisi kesehatannya selama 3
hari berturut-turut atau tidak dapat dihubungi baik
muncul gejala ISPA atau demam atau sesak
Puskesmas harus melakukan evakuasi dari karantina mandiri, jika
pasien tidak taat karantina atau keluar rumah, untuk
selanjutnya dipindahkan ke fasilitas karantina kolektif
muncul gejala ISPA berat, seperti sesak, batuk terus
menerus, atau demam tinggi untuk dirujuk ke FKTRL
sebagai kasus suspek
2. KONDISI RUMAH
Jika kondisi rumah berubah menjadi tidak memenuhi syarat,
pasien dipindahkan ke fasilitas karantina kolektif
3. SOSIAL
Jika pasien tidak taat karantina mandiri, tetangga/kepala
lingkungan/kepala desa/lurah dapat melaporkan kepada
puskesmas setempat atau dinas kesehatan setempat
Jika masyarakat keberatan dengan pelanggaran karantina
mandiri oleh pasien atau keluarga pasien, puskesmas/Dinas
Kesehatan setempat memindahkan pasien ke fasilitas karantina
kolektif