Anda di halaman 1dari 5

TEKS CERPEN

MAKNA
Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang
menceritakan/menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan
berbagai konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi.

KARAKTERISTIK
 Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
 Selesai dibaca dengan sekali duduk.
 Bersifat fiktif.
 Hanya mempunyai 1 alur saja (alur tunggal).
 Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
 Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
 Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).
 Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.
 Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.
 Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari
cerita pendek tersebut.
 Fokus pada satu tokoh.

JENIS
1. Cerpen Mini
Cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata hingga 1.000 kata.
2. Cerpen Ideal
Cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000 kata.
3. Cerpen Panjang
Cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat 10.000 kata.
4. Cerpen Sempurna
Cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang jelas dan memiliki ending yang mudah
untuk dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya memiliki sifat konvensional dan berdasarkan pada
realitas atau fakta. Cerpen jenis ini biasanya banyak disukai oleh kalangan pelajar SMP kebawah
karena bahasanya enak dibaca dan mudah dipahami. Pembaca awam pun bisa membaca cerpen jenis
ini hanya dalam tempo kurang dari satu jam saja.
5. Cerpen Tak Utuh
Cerpen yang tidak terfokus pada satu tema saja artinya tema terpencar pencar atau ada beberapa
pembahasan, plot tidak terstruktur dan terkadang dibuat mengambang oleh pembuatnya. Cerpen
jenis ini memiliki sifat kontemporer dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan yang orisinal,
sehingga lazim disebut dengan cerpen ide atau cerpen gagasan. Cerpen ini sangat sulit untuk
dipahami oleh pembaca awam sastra dan harus dibaca berulang kali supaya memahami isi yang
sebagaimana mestinya.

STRUKTUR
1. Abstrak
Gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan, bersifat opsional.
2. Orientasi
Menjelaskan keadaan awal cerita. Berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita
pendek tersebut.
3. Komplikasi
Urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya
terlihat di struktur ini.
4. Evaluasi
Konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks serta mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik
tersebut.
5. Resolusi
Pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen.
6. Koda
Nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.

UNSUR KEBAHASAAN
1. Kalimat bermakna lampau
2. Konjungsi kronologis
3. Kata kerja (menggambarkan situasi yang sedang terjadi)
4. Kata kerja (tidak langsung)
5. Kata kerja (rasa; menggambarkan apa yang dirasakan)
6. Kalimat dialog
7. Kata sifat

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
1. Memilih topik atau tema
2. Tentukan jenis cerpen dan target bacanya
3. Menentukan tokoh-tokoh
4. Menganalisis watak tokoh
5. Menulis garis besar cerita
6. Menentukan alur
7. Menentukan latar cerita
8. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang
9. Memilih diksi yang sesuai
10.Membuat kerangka karangan sesuai alur
11.Mulai menyusun cerpen dengan memperhatikan padu tidaknya antar kalimat
12.Memberi judul yang paling sesuai dengan cerpen yang telah dibuat
13.Memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsik

CONTOH TEKS CERPEN (dianalisis)


Analisis Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini

(Buku Paket Indonesia Halaman

Struktur teks

Total ada 21 paragraf

 Orientasi : 1-2
 Komplikasi : 3-4
 Konflik (menuju) : 5-9
 Konflik (puncak) : 10 -13
 Koda : 14-21

Kaidah kebahasaan

 Kalimat bermakna lampau


Contoh,
“Malam itu siapa pun tak butuh matahari.”
“Benar kata emak dulu, kita akan tahu...”
 Konjungsi kronologis
Contoh,
"Sesudahnya, kita bertemu bagai angin..."
 Kata kerja (menggambarkan situasi yang sedang terjadi)
Contoh,
"Saat kau hendal mengembalikan sesuatu yang..."
“Kekosongan itu kita bawa melewati jejalan kesedihan."
 Kata kerja (tidak langsung)
Contoh,
“Andai sejarah boleh terus diperpanjang membawa..."
“Masih ingatkah kau bagaimana langit-langit..."
 Kata kerja (rasa)
Contoh,
“Malam-malam penuh mimpi dan keceriaan bagaikan sepasang angsa yang mengibas-ngibaskan..."
“Andai matahari tak terbit lagi saat pagi merona..."
 Kalimat dialog
Contoh,
"Aku takut bila aku berubah. Tapi tak akan pernah, pangeranku," ucapmu pelan.
 Kata sifat
Contoh,
“Garis panjang waktu itu mendedahkan…”
“Ya, kesetiaan tak kasat-mata.”

Unsur pembangun

a. Tema
Rasa kehilangan.
b. Amanat
Cerpen matahari tak terbit pagi ini berisi tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam
sebuah kehidupan. Ketiadaanya dapat menyebabkan hidup menjadi sunyi, tidak indah dan serasa
tidak bermakna lagi.
c. Penokohan
Aku (pemeran utama) dengan watak romantis, pengertian, dan penyabar.
d. Alur
Maju.
e. Latar
Tempat : Kamar
Waktu : Pagi hari
Suasana : Sedih
f. Gaya Bahasa
Puitis.

Nilai kehidupan

 Tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam sebuah kehidupan.


Adanya rasa ketergantungan dengan orang lain.
PETA KONSEP TEKS CERPEN

Memahami informasi tentang


nilai-nilai kehidupan dalam
teks cerita pendek
Mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan dalam cerita
pendek. Menemukan nilai-nilai
kehidupan dalam cerita
pendek.

Menentukan nilai
kehidupan dalam teks
Mendemonstrasikan salah satu cerita pendek.
nilai kehidupan yang dipelajari
dalam cerita pendek.
Mendemonstrasikan
nilai kehidupan dalam
teks cerita pendek.
Meneladani Kehidupan
dari Cerita Pendek

Menentukan unsur-
unsur pembangun cerita
Menganalisis unsur-unsur pendek.
pembangun cerita
pendek. Menelaah teks cerita
pendek berdasarkan
struktur dan kaidah.

Menentukan topik
tentang kehidupan
Mengkonstruksi sebuah cerita dalam cerita pendek.
pendek dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun.
Menulis cerita pendek
dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun.

Anda mungkin juga menyukai