Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aulia Ratna Cahyaningrum

Nim: 201810040311361

Mata Kuliah: Dasar Ilmu Politik

Dosen: Saiman, Dr., M.Si

Jurusan/Kelas: Ilmu Komunikasi/G

Tema: Partai Politik dan Pemilihan Presiden 2019

Partai Politik

Partai politik berbeda dengan bentuk organisasi lainnya, ia merupakan a special kind of
political organization (Ranney, 1996). Dimana partai politik merupakan organisasi yang
berhubungan dengan kekuasaan melalui cara pemilihan yang demokratis. Isitilah “partai” yang
melekat pada partai politik digunakan untuk setiap bentuk kelompok organisasi yang bertujuan
untuk memperoleh kekuasaan politik.

Ketika suatu partai politik memenangkan suara rakyat dalam pemilihan umum yang
demokratis, berarti partai tersebut memperoleh jalan menuju kekuasaan. Kekusaan tersebut ada
di dua tempat, yaitu di perwakilan (dewan) dan di pemerintahan (eksekutif). Namun kemudian
sejauh mana pengaruh partai politik dalam pemerintahan?

Pengaruh partai politik dalam pemerintahan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sebagai Sarana Komunikasi Politik


Partai politik bertindak sebagai salah satu sarana komunikasi dalam dunia politik.
Dimana sebagai partai politik sangat berperan dalam mengartikulasikan kepentingan
(interest articulation) yang ada pada masyarakat yang nantinya akan di diserap dengan
sebaik-baiknya untuk dijadikan ide-ide, visi-visi, maupun kebijakan-kebijakan dari partai
politik yang bersangkutan. Lalu baik ide, visi, kebijakan-kebijakan maupun aspirasi yang
berasal dari masyarakat tersebut akan diadvokasikan dan nantinya diharapkan mampu
memberikan pengaruh dan bahkan menjadi suatu materi kebijakan yang resmi digulirkan
oleh pemerintah.
2. Sebagai pengatur Konflik (Conflical Management)

Persaingan maupun beda pendapat yang terjadi pada masyarakat dalam suatu
sistem demokrasi merupakan suatu hal yang wajar, dimana nilai-nilai dan kepentingan
yang tumbuh dalam suatu lingkungan masyarakat memiliki berbagai keanekaragaman,
rumit, serta cenderung terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Suatu negara
yang memiliki jumlah partai politik yang banyak dimana setiap partai menawarkan
ideologi, program, serta kebijakan-kebijakan alternative yang berbeda-beda, maka
melalui polarisasi partai politik tersebut beraneka ragam kepentingan masyarakat dapat
disalurkan.

3. Sebagai sarana partisipasi politik

Partai politik merupakan suatu wadah guna menampung hasrat, keinginan,


maupun aspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan politik, seperti
ikut serta dalam memberikan suara dalam pemilu untuk memilih pemimpin negara
maupun wakil-wakil rakyat yang nantinya hal tersebut dapat berpengaruh pada
pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan-kebijakan dari pemerintah.

Pemilihan Umum

Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat atau demokrasi. Dimana rakyat merupakan
pemilik kekuasaan tertinggi dalam negara. Penyaluran kedaulatan negara secara langsung
dilakukan melalui pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden serta anggota
lembaga perwakilan. Pengertian tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden
dirumuskan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
bahwa:

“Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan
Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945”.

Pemilihan umum paling tidak memiliki 4 (empat) tujuan, yakni:

(1) untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan
damai ;
(2) untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan
rakyat di lembaga perwakilan;
(3) untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat; dan
(4) untuk melaksanakan prinsip hak asasi warga negara.

Partai Politik dan Pemilihan Umum

Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan (role) yang sangat penting dalam
setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara
proses- proses pemerintahan dengan warga negara. Partai politik juga merupakan satu-satunya
organisasi politik yang berkaitan dengan pemilihan umum. Karena peran pemilihan umum dalam
partai sangat besar untuk mencapai tujuan
dalam pemilihan dan mempergunakan kekuasaan dalam pemerintahan setelah partai tersebut
memenangkan pemilihan.

Pemilihan umum hampir-hampir tidak mungkin dilaksanakan tanpa kehadiran partai-


partai politik di tengah masyarakat. Karena keberadaan partai merupakan salah satu wujud nyata
pelaksanaan asas kedaulatan rakyat. Sebab dengan pertai poltik itulah segala aspirasi rakyat yang
beraneka ragam dapat disalurkan secara teratur. Maka secaraotomatis partai politik berkembang
menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah di pihak lain

Dalam dinamika sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia selama lebih dari enam
dasawarsa (1945-2015) telah berlangsung 11 (sebelas) kali pemilihan umum dengan tiga rezim
konstitusi yang berbeda, yaitu Pemilihan Umum 195 dibawah UUDS 1950, Pemilu selama Orde
Baru (1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1977) dan pemilihan umum era transisi ke reformasi,
yakni pemilihan umum 1999 yang kesemuanya dibawah UUD 1945, serta pemilihan umum
2004, pemilihan umum 2009 dan pemilihan umum 2014 yang merupakan pemilu sesudah
Perubahan konstitusi, yaitu UUD Negara RI Tahun 1945.

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota
lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah
amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres),
yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari
rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari
pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004.

Pemilihan presiden berikutnya akan diadakan di Indonesia pada 2019. Meskipun 2004,
2009 dan 2014 menggunakan sistem proporsional terbuka, pemerintah mengusulkan agar
pemilihan tahun 2019 dilakukan menggunakan sistem kombinasi, yang menggabungkan antara
sistem proporsional terbuka dan tertutup.

Sumber Referensi:

Dr. Sirajuddin, S.H., M.H, 2016. Dasar-dasar Hukum Tata Negara Indonesia, Malang : Setara
Press

Luky Sandra Amalia, 2016. Evaluasi Pemilihan Presiden Langsung di Indonesia, Jakart: Pustaka
Pelajar

http://pkn-ips.blogspot.com/2015/07/fungsi-partai-politik.html?m=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2019

Anda mungkin juga menyukai