Anda di halaman 1dari 14

RENANG GAYA KUPU-KUPU

KELAS : XI MIA 3

NAMA :

 I Gusti Agung Ayu Trinadya (07)


 Kadek Nolanda Dewi Putri P. (15)
 Komang Anita Pramaissela (17)
 Ni Kadek Yessica Indriantari (21)
 Ni Komang Ayu Arry Darmawati (23)
 Ni Luh Rara Damayanti K. P. (25)
 Ni Made Sugi Pradnya Suari (27)
 Ni Putu Melinda Dewi (29)
 Putri Intan Fatimah az-Zahra (31)
1. Pengertian Renang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Perenang
yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat.
Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak
final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air,
peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang
Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi
cabang olahraga renang di Indonesia.

2. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam
renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi
mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan
tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.

Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali
kegiatan olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang
Cihampelas pada tahun 1904. di samping itu, sebelum kemerdekaan telah ada beberapa kolam
renang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan
dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau
Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7 perkumpulan yang
bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di
Bandung.

Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur
berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda
mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing sebagai juara
pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya
Olimpyade Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi
utusan Hindia Belanda.
3. Sarana dan Prasarana Renang
Berenang membutuhkan beberapa sarana dan prasarana, hal ini untuk menghindari resiko
cedera ataupun tenggelam ketika berada di dalam air. berikut beberapa sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk berenang :

 Pakaian renang : pakaian renang wajib digunakan oleh atlet-atlet renang yang akan
mengikuti kompetisi renang. Pakaian renang juga digunakan ketika berlatih renang
 Papan pelampung : papan peampung berguna untuk berlatih meluncur dan mengapung
di atas air bagi anda yang sedang berlatih renang
 Alat bantu bernapas : Alat bantu pernapasan digunakan oleh orang yang baru belajar
berenang dan penyelam.
 Bagian dalam ban mobil bekas : Ban berguna untuk belajar mengambang dan terapung
ketika berada di dalam air.
 Kacamata renang : Kacamata renang digunakan agar mata tidak terkena air ketika
berenag
 Pelampung kaki dan sepatu katak : Pelampung kaki dan sepatu katak biasa digunakan
untuk menyelam.

4. Gaya dalam Renang

Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas
dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya
kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas,
perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung,
dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu,
Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya
bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya
krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya
bebas.
Gaya Kupu – Kupu

1. Pengertian Gaya Kupu-Kupu


Gaya kupu-kupu adalah salah satu dari empat gaya renang yang diperlombakan dalam
Olimpiade. Karena gerakan kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai gaya lumba-lumba / dolphin.

Gaya ini merupakan turunan dari gaya dada / gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke
bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan
tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan
tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air
untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk,
dan kaki kembali menekan ke bawah.Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor
lumba-lumba.Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari
air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya
yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk
mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula
juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga
gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi
dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.

Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang
besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang
gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara
bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang
gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.
2. Sejarah Renang Gaya Kupu – Kupu
Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang gaya
kupu-kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil
pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti
masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah
memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster
menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya "kupu-kupu". Walaupun gaya kupu-kupu sulit
dipelajari, perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935),
perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor
ikan, Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi.Ia menyebut tendangannya
sebagai "tendangan sirip ekor lumba-lumba". Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama
mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu ayunan lengan
kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba.Richard Rhodes mengklaim bahwa
Volney Wilson adalah orang yang menciptakan "tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari
gerakan ikan.Volney Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat
untuk Olimpiade 1938.Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.

3. Teknik Berenang Gaya Kupu-Kupu (Buterfly Stroke)


 Teknik Start

Ketika menggunakan teknik gaya kupu-kupu saat berenang, kita perlu melakukan start
dengan benar. Dan untuk melakukannya, posisi start perlu perenang lakukan tepat di atas balok
start.Bungkukkan tubuh tepat ke arah air di mana bagian lutut juga perlu agak ditekuk. Start akan
dapat dilakukan dengan sempurna bila posisi tubuh dan gerakan dilakukan secara tepat.

 Posisi Tubuh yang Benar

Tekni juga meliputi posisi tubuh yang benar. Alasan mengapa posisi badan sangat penting
adalah karena kesempurnaan gerakan sangat ditentukan olehnya.Ketika melaksanakan sebuah
gerakan, usahakan untuk memosisikan tubuh sedatar mungkin mengimbangi permukaan air.

Tidak masalah apabila pada upaya kita akan terjadi gerakan naik dan turun secara vertikal
saat memraktikkan. Pastikan juga gerakan naik turun pun disesuaikan juga dengan irama kaki
yang kita hentakkan pada waktu yang sama. Sementara itu, yang jelas pada teknik gerakan gaya
ini, tubuh perlu dalam posisi mengambang.

Ketika mengambang, posisi tubuh harus menelungkup dan pastikan juga posisi hampir
sejajar di bawah permukaan air.Pertahankanlah posisi tersebut dimulai dari bagian kepala,
pundak, sampai pinggang dan kaki. Sementara untuk lengan, keduanya bisa diposisikan di atas
kepala serta garis permuaakn air yang berada di atas alis mata. Aturlah posisi tubuh sedatar
mungkin dengan air untuk menurunkan risiko hambatan.
Bagian Kaki. Khusus pada bagian kaki, saat melakukan hentakan, sebaiknya tidak kaki tak
dibuat memukul terlalu dalam. Apabila pukulan dibuat terlalu dalam, maka biasanya
penambahan tekanan terjadi ke bagian depan. Lakukan bagian tendangan kaki dengan
menekukkan lebih dulu kedua kaki di bagian persendian lutut, lalu luruskan kembali secara lebih
kuat.

Bagian Kepala – Setelah bagian kaki, bagian kepala pun posisi harus tepat di mana bagian
kepala bisa agak dinaikkan sampai mulut berada di atas permukaan air dan mampu mengambil
napas dengan mudah. Saat sudah mengambil napas, kepala pun harus ditundukkan kembali
dimasukkan ke dalam air sambil menjaga keseimbangan dan posisi datar tubuh pada permukaan
air.

 Teknik Gerakan Lengan

Pada teknik gaya kupu-kupu, gerakan lengan harus dilakukan secara bersamaan antara
lengan kiri maupun kanan. Tentu untuk mengawalinya, kita bisa memasukkan lengan lebih dulu
dua-duanya ke dalam air untuk bisa kemudian dilanjutkan dengan gerakan yang benar seperti di
bawah ini:

Catch/Menangkap – Pada waktu tubuh sudah masuk ke dalam air lalu lengan juga sudah
masuk, gerakkanlah lengan ke luar yang dilanjutkan dengan melakukan gerakan seperti
menangkap. Lakukan gerakan tersebut dalam waktu yang sama dengan gerakan cambukan ke
bawah yang pertama.

Down Sweep/Meraih – Ketika gerakan menangkap sudah dilakukan, maka gerakan


selanjutnya yang perlu dilakukan adalah gerakan meraih. Dalam prosesnya, kita bisa
menggerakkan pergelangan tangan berikut juga siku yang sudah agak ditekuk ke arah bawah dan
dikeluarkan dari air lalu lanjut meraih air.

In-sweep/Menarik – Barulah kemudian, kita masih perlu melanjutkan dengan teknik menarik.
Pada gerakan ini, pastikan untuk menarik tangan ke dalam dan juga ke belakang di bawah kepala
yang berada dekat tubuh.

Up-sweep/Mendorong – Selain itu, masih ada juga gerakan mendorong di mana kita
perlu melakukannya di akhir gerakan menarik. Caranya adalah dengan mendorong bagian lengan
ke arah belakang dan kemudian dilanjutkan dengan mengeluarkannya lagi dari air.

Recovery/Pemulihan – Pada gerakan ini, perenang perlu melakukannya pasca melakukan


gerakan mendorong. Untuk caranya, perenang bisa mengangkat siku hingga ke atas permukaan
air. Lanjutkan dengan gerakan memutar sendi bahu di mana tujuannya adalah sebagai pemindah
lengan ke arah depan.

 Teknik Gerakan Kaki


Selain gerakan lengan, tentu bila ingin menjadi seorang perenang profesional kita perlu
mempelajari dan melatih gerakan kaki.Teknik dalam menggerakkan kaki juga diperlukan supaya
dapat melakukan performa dengan baik dan sempurna. Pada dasarnya, gerakan kaki untuk gaya
kupu-kupu ini cukup terbilang mirip dengan teknik renang gaya bebas; perbedaannya hanya
terletak pada gerakan pada gaya bebas dilakukan secara bergantian, sedangkan gerakan kaki
gaya kupu-kupu dilakukan bersamaan.

Untuk mempelajari gerakan kaki, yang penting untuk diketahui di sini adalah bahwa gerak
tungkai sangatlah berperan penting.Gerakan tungkai di sini maksudnya adalah fokus gerakan
yang perenang lakukan dengan cambukan kaki baik ke atas maupun ke bawah secara
berimbang.Jadi, ada 2 jenis cambukan, yaitu gerakan cambukan kaki ke atas dan juga ke bawah.

Untuk cambukan ke atas, ini juga disebut dengan gerak recovery di mana kaki digerakkan
ke atas sampai pada permukaan air kolam dan cambukan perlu perenang lakukan 2 kali dalam 1
putaran lengan.Sementara untuk cambukan ke bawah bisa perenang mulai dengan melentingkan
pinggang sambil meluruskan lutut dan kaki keduanya dicambukkan ke bawah secara cepat.

Ingat bahwa sendi yang lentur pada pergelangan kaki berikut juga sendi pada lutut akan
sangat menjadi penentu untuk hasil cambukan ke arah bawah. Berikut ini adalah beberapa
langkah yang kiranya bisa menjadi gambaran untuk melakukan teknik gerakan kaki yang benar:

Upayakan agar kaki berposisi lurus, yakni dimulai dari pangkal kaki sampai dengan ujung
kaki.

Gerakan kaki bisa dilakukan dengan lutut ditekuk lebih dulu tapi juga jangan terlalu
menekuk atau bengkok.Tekukan lutut dibuat sedikit saja.

Lakukan gerakan menendang dengan kaki di mana kaki yang semula ditekuk bisa
diluruskan kembali. Proses gerakan meluruskan kaki dapat dilakukan secara keras, khususnya di
area punggung kaki.

Sesudah kaki ditendang atau dalam posisi dikayuh ke arah bawah, kembali
luruskan.Kembalilah ke posisi awal sesudah melakukannya.

 Teknik Pernapasan

Masih ada juga teknik pernapasan setelah melatih diri melakukan gerakan lengan maupun
kaki. Proses ambil napas dalam gaya kupu-kupu ketika renang bisa dilakukan dengan cukup
mudah walau memang tak segampang dan senyaman gerakan pernapasan pada gaya punggung.
Cukup angkat kepala ke atas sampai keluar dari permukaan air untuk mengambil napas, namun
kepala jangan diangkat terlalu ke atas dalam prosesnya.

Dalam teknik mengangkat kepala gaya kupu-kupu, lakukan pada setiap akhir tarikan.
Ketika mengambil napas, upayakan juga agar kepala agak dinaikkan ke permukaan air dan
sesudah selesai turunkan lagi kepala ke bawah permukaan air secara cepat. Hal tersebut perlu
dilakukan dengan tujuan agar tahanan depan tak begitu besar. Gunakan hidung untuk
mengeluarkan air tepat di dalam air.

 Teknik Gerakan Koordinasi

Teknik Gerakan KoordinasiTeknik koordinasi tak hanya dijumpai pada gerakan gaya
punggung, karena pada gerakan gaya kupu-kupu pun diperlukan teknik koordinasi yang
menggabungkan seluruh teknik. Gerakan kaki, lengan dan pernapasan yang dilakukan secara
bersamaan adalah yang disebut dengan teknik koordinasi gerakan di mana teknik ini juga penting
untuk dilatih supaya seluruh gerakan dilakukan seimbang dan tepat. Gerakan kaki plus lengan
perlu dilakukan secara sesuai, terutama sewaktu tubuh bergerak naik turun pada permukaan
air.Harus ada 2 kali putaran kaki baik keras maupun lemah pada 1 putaran lengan.Ketika gerakan
kaki mendorong, maka lakukan dengan lemah, sedangkan ketika membuat tendangan kaki, ini
perlu dilakukan secara keras.

 Teknik Membalik

Teknik MembalikTeknik membalik bukan juga hanya dijumpai pada gerakan gaya
punggung, gaya kupu-kupu pun memerlukan teknik membalik. Untuk gerakan membalik,
aturannya diketahui mirip dengan renang gaya dada. Tangan posisi di awal adalah pada dinding
kolam dan sesudah tangan menyentuh dinding bersama-sama, barulah tubuh boleh digerakkan
membalik.

Bagian kedua kaki yang ditekuk berikut juga bokong bisa kita putar ke samping dan
tangan pun bisa dilepaskan satu per satu dan diluruskan sampai ke muka sambil melakukan
gerakan bertolak sekuat tenaga pada dinding. Dari gerakan tersebut, tubuh kemudian bisa
meluncur ke depan dengan sikap tubuh yang lurus dan dekat permukaan air di mana kaki bisa
digerakkan lebih dari 1 kali.

Beberapa latihan juga turut diperlukan untuk membuat fleksibilitas sendi, terutama bagian
pergelangan kaki dan pinggang.Tak hanya bagian tersebut, pastikan juga untuk melatih gerakan
tungkai dengan baik agar hasil dan performa gerakan bisa lebih sempurna. Melatih gerak lengan
juga sangat penting supaya gaya kupu-kupu terlihat begitu baik.

1. Posisi Badan.

Dalam melakukan Olahraga renang Posisi badan merupakan bagian yang sangat penting
karena posisi badan ini sangatlah menentukan sempurnanya gerakan yang kita lakukan, dalam
Olahraga renang ini posisi badan diusahakan untuk sedatar mungkin dengan permukaan air, akan
tetapi dalam melakukan renang gaya Kupu-kupu ini terjadi gerakan naik dan turun secara
Vertikal dan sesuai dengan irama kaki yang dihentakan secara bersamaan. Gerakan naik turun ini
memang tidak kita jumpai pada gaya renang lainnya sehingga sebagian besar orang sangat lah
kesulitan dalam melakukan teknik renang gaya Kupu-kupu ini, dengan adanya gerakan naik dan
turun ini menjadikan tahanan depan akan lebih besar, akan tetapi perenang harus tetap berusaha
menjaga keseimbangan dan menjada agar tubuh tetap datar dengan permukaan air.

- Bagian Kepala

Untuk mempermudah dalam melakukan pangambilan nafas diusahakan agar bagian kepala naik
sedikit saja asalkan mulut sudah berada di atas permukaan air dan cukup untuk mengambil nafas,
dan ketika kita telah selesai mengambil nafas maka dengan cepat kepala tunduk kembali agar
tubuh tetap datar dengan permukaan air.

- Kaki

Ketika melakukan pukulan Dolphin yang dilakukan oleh kedua kaki sebaiknya kaki tidak
memukul terlalu dalam, karena jika pukulan terlalu dalam maka akan mengakibatkan
penambahan tahanan ke bagian depan, tendangan kaki terssebut dilakukan dengan menekuk
kedua kaki pada persendian Lutut yang kemudian di luruskan kembali dengan keras (seperti ekor
ikan paus).

Kedua hal tersebut haruslah dilakukan dengan sempurna agar posisi badan kita tetap di
permukaan air dan untuk menghemat tenaga sewaktu melakukan gerakan Renang gaya Kupu-
kupu.

2. Gerakan Kaki.

Gerakan kaki pada Renang Gaya Kupu-kupu ini hampir sama dengan Renang gaya bebas
perbedaannya adalah pada Renang gaya Kupu-kupu gerakan kaki di dilakukan secara bersamaan
sedangkan pada gaya renang misalnya gaya bebas gerakan kaki dilakukan secara bergantian.

Berikut adalah teknik dalam melakukan renang gaya Kupu-kupu adalah sebagai berikut :

1. Posisi kaki harus lurus dari pangkal sampai ujung kaki.


2. Gerakan kaki dilakukan dengan sedikit menekuk bagian lutut akan tetapi tidak terlalu
bengkok.
3. Gerakan kaki (Tendangan) dilakukan dengan keras terutama pada punggung kaki yang
dilakukan dengan meluruskan kaki yang semula dibengkokan.
4. Setelah kaki di kayuh (ditendang) kebawah kaki kembali di luruskan dan kembali ke posisi
awal.
3. Gerakan Lengan.

Dalam melakukan Renang Gaya Kupu-kupu ini sangat lah penting karena gerakan lengan
sangatlah menentukan keberhasilan dan laju pada renang gaya Kupu-kupu ini. Lengan pada gaya
Kupu-kupu ini harus digerakan secara bersamaan antara lengan kanan dan lengan kiri dan
gerakan lengan pada Gaya Kupu-kupu ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

a. Gerakan Recovery

Gerakan Recovery pada lengan adalah gerakan yang dimulai dari akhir gerakan mendayung
dan berakhir ketika akan mendayung. setelah tangan keluar setelah tangan keluar dari permukaan
air lalu tangan mulai dilemparkan ke depan dengan posisi yang rendah, lakukan lah gerakan
tersebut dengan rileks, kedua tangan masuk ke air sedikit diluar bahu, pada gerakan ini gerakan
tangan harus serempak dan simetrisantara lengan kanan dan kiri.

b. Gerakan Dayungan Lengan

Gerakan mendayung pada rengan gaya Kupu-kupu terdiri dari gerakan menarik dan
gerakan mendorong, jika kita perhatikan gerakan menarik dan mendorong ini hampir sama
dengan gaya Bebas akan tetapi pada Renang gaya Kupu-kupu ini lengan digerakan secara
bersamaan dan juga simetris antara lengan kanan dan kiri.

Dibawah ini merupakan urutan gerakan lengan pada gaya Kupu-kupu diantaranya :

1. Lengan pada akhir dayungan bersiap untuk melakukan gerakan Recovery.Pada


saat melakukan gerakan Recovery lengan dilemparkan kearah samping
permukaan air.
2. Pada saat memasuki akhir recovery kedua tangan masuk kedalam permukaan air
pada garis bahu di depan kepala.
3. Kedua lengan masuk kedalam air dalam posisi sikap tunduk.
4. Kedua tangan mulai untuk melakukan gerakan tarikan ke arah luar.
5. Kedua lengan mulai bergerak ke arah dalam dan posisi lengan masih menekuk
pada persendian (Sikut)
6. Kedua lengan mulai melakukan dorongan ke arah dalam
7. Pada akhir dayungan posisi kedua belah ibu jari menyentuh paha.Kembali pada
gerakan recovery.

4. Pernafasan

Proses pengambilan nafas pada rengan gaya kupu-kupu hampir sama dengan pada
Renang Gaya Dada yaitu dengan mengangkat kepala ke atas permukaan air, teknik mengangkat
kepala pada renang gaya Kupu-kupu ini dilakukan pada saat akhir tarikan, pada saat melakukan
pengambilan nafas diusahakan agar kepala naik sedikit di permukaan, dan setelah selesai maka
dengan cepat kepala diturunkan kembali kedalam air agar tahanan depan tidak terlalu besar,
untuk pengeluaran air dilakukan di bawah air dengan menggunakan hidung.

5. Koordinasi Gerakan

Dalam melakukan renang Gaya Kupu-kupu gerakan antara lengan dan kaki harus sesuai
khususnya pada saat tubuh naik turun di permukaan air, pada 1 putaran lengan harus terjadi 2
kali putaran kaki (Keras & Lemah), ketika permulaan gerakan tendangan kaki harus dilakukan
dengan keras sedangkan pada saat melakukan dorongan gerakan kaki dilakukan dengan lemah.
Kaki tidak digerakkan atau digerakkan sembarangan

Ini merupakan hal yang terjadi ketika anda baru ingin berlatih untuk berenang dengan
gaya punggung. Dimana setelah posisi meluncur, kaki anda diam saja dan mungkin kaki
diangkat secara membabi buta dan hanya mengepak-ngepakan ke dalam air seperti gaya bebas.
Hal ini akan membuat tubuh anda tenggelam, karena tidak ada dorongan untuk anda bisa
mengambang.

Kesalahan dalam renang gaya kupu-kupu


1. Kaki mengayuh

Gerakan kaki yang baik adalah dengan melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda, namun
jangan terlalu mengangkat lutut terlalu tinggi, hal ini juga akan mengakibatkan dorongan dari
kaki menjadi kurang maksimal.

2. Tangan tidak Mengayuh

Untuk pemula, memang cukup sulit untuk bisa meluncur dengan sempurna.Bahkan untuk
mengapung saja sudah cukup sulit. Ketika tangan kanan sedang berada diatas, tangan kiri yang
berada di dalam air tidak mendorong  atau mengayuh ke dalam air. sehingga badan akan
tenggelam. Jadi usahakan kedua tangan selalu bergerak secara sistematis.
Lakukan latihan untuk mensingkronkan gerakan tangan dan kaki anda. usahakan gerakan
tangan membentuk huruf “S’ saat didalam air. sehingga menghasilkan kecepatan maksimal dan
arah yang lurus.

3. Lutut Terlalu Naik

Salah satu kesalahan  yang sering dilakukakn adalah lutut terlalu naik hingga ke permukaan
air. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya daya luncur saat kaki naik turun.Hal ini biasa terjadi
karena saat melakukan gerakan kaki, paha terlalu ditarik keatas, sehingga menyebabkan lutut
membentuk sudut.Kesalahan ini bisa menyebabkan luncuran tubuh kurang maksimal. Selain itu,
jika mengangkat kaki terlalu keatas daya dorong yang dicapai menjadi kurang maksimal.Hal ini
disebabkan karena kaki hanya menendang pada ujung-ujung jari saja sehingga daya dorong yang
dihasilkan juga sangat kecil, karena seharusnya dengan menggunakan telapak kaki dan dengan
mengibaskan bagian jari-jari kaki, agar daya dorongnya maksimal.

Cara Penaggulangan :

 Latih gerakan dasar kaki, anda harus mengatur irama agar kaki tidak terlalu membentuk
sudut. sebisa mungkin jangan angkat paha terlalu naik, sehingga lutut juga tidak terangkat
keatas.
 Daya dorong kaki saat berenang gaya punggung bukan dari lutut yang terlalu di tekuk,
melainkan kibasan dari telapak kaki perenang dan juga sedikit dorongan dari jari-jari
yang digerakkan saat di dalam air pada fase istirahat.

4. Pada Fase Istirahat, Lengan kurang Vertikal

Gerakan tangan pada renang gaya punggung dibedakan menjadi tiga fase, yang pertama
adalah fase Menarik, dimana pada fase ini tangan anda mulai keluar dari air dan siku ditekuk
namun pada posisi tangan tetap di sisi luar bahu. Fase Mendorong, dimana pada fase ini,
perenang melakukan dorongan dengan rotasi tangan membentuk seperempat lingkaran. Dan fase
istirahat, fase ini dilakukan setelah tangan  pada posisi diatas dimana keluar dari air dari ibu jari
dan kemudian diputar sehingga ketika tangan masuk ke air yang pertama menyentuh air adalah
jari kelingking. Perenang bisa melakukan fase istirahat dengan seirama dari tangan yang lain
yang sedang melakukan fase menarik dan mendorong.

Fase Istirahat dengan lengan terlalu vertikal mengakibatkan jangkauan tangan kurang
maksimal. Karena jangkauan tangan yang tidak maksimal, berakibat pada saat fase inward sweep
( Menyapu kedalam) lurus. Jika sapuan kedalam yang saharusnya membentuk hurus “S” menjadi
lurus, berakibat pada ketidak seimbangan arah saat berenang. Sehingga tubuh akan terdorong
kekiri atau ke kanan.

Cara Penaggulangan :

 lakukakn latihan catch up, luruskan lengan dengan baik saat fase istirahat
 Setelah fase mendorong dan ibu jari sudah keluar dari air, putarlah lebih awal sehingga
lengan bisa tertarik lurus.
5. Gerakan rotasi tangan terlalu lurus

Kesalahan biasanya dilakukan ketika gerakan tangan di dalam air karena rotasi tangan lurus.Hal
ini mengakibatkan kecepatan meluncur juga berkurang, karena fase dorongan seharusnya
berlawanan dengan arah perenang.Karena salah dalam rotasi saat dorongan mengakibatkan
dorongan malah menghadap ke atas.

Cara Penaggulangan :

Untuk menanggulangi ini, perenang bisa melakukan latihan catch up gata punggung, dan
perhatikan gerakan demi gerakan tangan untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

6. Tidak melakukan Body Roll

Melakukan renang gaya punggung mengharuskan anda untuk bisa mengapung diatas air secara
terlentang. Dan dengan kombinasi gerakan tangan memutar ke belakang yang cukup
sulit.Kesalahan yang terkadang dilakukan adalah pada saat fase menarik, tubuh terlalu lurus
sehingga menempatkan beban tarikan ke bahu.Kesalahan ini bisa menyebabkan cidera bahu dan
kelelahan. Sedikit body roll juga dapat meningkatkan daya dorong dengan menarik otot dada dan
punggung. 

Cara Penaggulangan :

Untuk melakukan body roll anda tidak boleh lebih dari 45 derajat dari posisi netral, Putar pinggul
Anda saat Anda memutar bahu Anda. Ketika Anda melakukan stroke, cobalah untuk menyentuh
bahu Anda ke dagu Anda

7. Pengambilan Pernapasan 

Meskipun ketika melakukan renang gaya punggung, muka perenang menghadap keatas. Tidak
menuntut kemungkinan bahwa muka atau hidung perenang bisa terkena air dan cukup
mengganggu saat melakukan pernafasan.Untuk melakukan pernafasan sebaiknya melakukan
sesuai irama tarikan dan dorongan.sehingga anda bisa lebih nyaman dalam mengambil
pernafasan. Usahakan juga jangan terlalu kaku dalam melakukan renang gaya punggung.

Cara Penaggulangan :

Untuk meningkatkan pernapasan, Anda bisa lebih rileks dan tekan punggung ke bawah. Ini akan
meningkatkan daya pernapasan saat di kolam renang.
Kesimpulan

Olahraga renang sejak dahulu kala telah dikenal. Renang pertama kali dikenal oleh
bangsa barat. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik renang gaya kupu-kupu
berbeda dengan renang gaya dada. Jangan sampai waktu kita berenang menggunakan teknik
tersebut dengan salah, karena bisa mengakibatkan gangguan pada tubuh.Renang juga bermanfaat
bagi kesehatan tubuh seperti, meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan
kesehatan paru-paru, dan mempengaruhi otot menjadi berisi.

Anda mungkin juga menyukai