Anda di halaman 1dari 8

Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

Akurasi Diagnosa FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Dibandingkan dengan


Pemeriksaan Histopatologi pada Tumor Tiroid
(Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi RS dr. Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010)

Amalia Pradanti Widarso*, Eviana Norahmawati**, Nanik Setijowati***

ABSTRAK

Tumor tiroid adalah tumor yang berasal dari kelenjar tiroid. Insiden tumor kelenjar tiroid mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Adanya kemajuan ilmu patologi anatomi di bidang sitopatologi
mendorong berkembangnya diagnosa FNAB (fine needle aspiration biopsy) yang merupakan diagnosa
preoperatif untuk tumor tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur akurasi diagnosa FNAB dan
mengetahui profil penderita tumor tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode 2008–2010. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dan uji diagnostik dengan mengambil
data sekunder dari rekam medik penderita tumor tiroid. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 126
kasus pasien tumor tiroid dengan pemeriksaan FNAB dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi
hasil operasi. Dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi sebagai baku emas, menunjukkan
bahwa akurasi diagnosa FNAB adalah sebesar 92,24 % dengan sensitifitas 50%, spesifisitas 97,12 %,
prediksi positif 66,5 %, prediksi negatif 93,52 %. Pada pemeriksaan FNAB didapatkan nilai sensitivitas
yang rendah, maka diperlukan pemeriksaan histopatologi dalam menegakkan diagnosa tumor tiroid
secara akurat. Nilai prediksi positif pada pemeriksaan FNAB ini menunjukkan angka yang tidak tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah FNAB dapat digunakan sebagai sarana diagnostik preoperatif
tumor tiroid yang akurat, tetapi bukan sebagai pengganti diagnosa histopatologi yang masih menjadi
diagnosa pasti untuk tumor tiroid.

Kata kunci : Akurasi FNAB (fine needle aspiration biopsy), histopatologi, tumor tiroid

The Accuracy of FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Compared with Histopathology
Examination of the Thyroid Gland Tumors (Case Study in Anatomy Pathology Installation,
Dr. Saiful Anwar Hospital, Malang in 2008-2010)

ABSTRACT

Thyroid tumor is tumor originated from thyroid glands. The incident of thyroid tumor shows an
increase each year. The anatomical pathology science especially cytopathology encourage the
development of FNAB (fine needle aspiration biopsy) as a preoperative diagnosis for thyroid tumor. This
study was aimed to measure the accuracy of FNAB diagnosis and describe the profile of patients with
thyroid tumor in Anatomy Pathology Installation, Dr. Saiful Anwar Hospital, Malang in 2008-2010. The
study was an observational descriptive research and diagnostic test using the secondary data collected
from the medical record of patients with thyroid tumor. The findings showed that there were 126 cases
of patients with thyroid tumor which treated with FNAB examination and followed up with the
histopathotology examination from operative tissue. Compared to histopathology examination as a gold
standart, the accuracy of FNAB examination was 92.24 %, 50 % for sensitivity, 97.12 % for specificity,
66.5 % for positive prediction, and 93.52 % for negative prediction. It was known that the sensitivity
value was not high enough, so histopathology examination was still required in diagnosing the thyroid
tumor accurately. The FNAB examination showed that the positive prediction value was not high
enough. It can be concluded that FNAB can be used as accurate preoperative diagnostic tool for thyroid
tumor. However, FNAB diagnosis can not be a substitute for the histopathology diagnosis that remain
as gold standard in diagnosing thyroid tumor.

Keywords: FNAB (fine needle aspiration biopsy) accuracy, histopathology, thyroid tumor

* Program Studi Ilmu Kedokteran FKUB


** Lab Patologi Anatomi RSSA-FKUB
*** Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUB

127
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

PENDAHULUAN beku, dan pemeriksaan histopatologi dengan


parafin coupe.2
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar FNAB (fine needle aspiration biopsy)
endokrin yang paling besar pada tubuh kelenjar tiroid telah ditetapkan sebagai
manusia. Pada kelenjar tiroid cukup sering pemeriksaan diagnostik baku dan lebih
ditemukan nodul tumor. Sekitar 4–8 % nodul disukai untuk mengevaluasi goiter dan
tiroid bisa ditemukan saat pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan efektif tunggal
(palpasi daerah leher) dan sekitar 13-67 % untuk diagnosis preoperatif nodul tiroid
bisa ditemukan saat pemeriksaan soliter serta prosedur diagnostik pada nodul
ultrasonografi, umumnya lebih banyak tiroid terutama dalam menentukan suatu
ditemukan pada wanita. Nodul tiroid pada neoplasma.3,4 FNAB terbukti dapat
orang dewasa umumnya adalah nodul jinak mengurangi tindakan pembedahan sampai
dan hanya sekitar 5 % yang ganas. Nodul 20-50 %.5 Angka negatif palsu didapatkan
tiroid yang ditemukan pada anak-anak dan kurang dari 1 % sehingga pemeriksaan ini
dewasa muda, insidensnya hanya sekitar sering dilakukan dan dapat dipercaya.3,4
1,5 %. Nodul pada anak-anak dan dewasa Kelebihan lain dari pemeriksaan FNAB
muda lebih sering ditemukan ganas sekitar adalah biayanya murah dan tidak
26 %.1 menimbulkan bekas berupa jaringan parut.
Kanker tiroid didapat 1 % dari seluruh Akan tetapi kekurangan dari FNAB sendiri
penyakit keganasan dan menempati urutan adalah tidak dapat melihat arsitektur jaringan
petama keganasan kelenjar endokrin. tumor serta belum jelasnya akurasi
Insiden kanker tiroid sampai saat ini (ketepatan) dalam mendiagnosa tumor
menempati urutan ke 10 dari 10 tumor tersebut jinak atau ganas.3
tersering menurut tumor primer pada laki-laki Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
dan perempuan dari seluruh senter di sendiri, akurasi pemeriksaan dengan FNAB
Indonesia. Sementara distribusi kasus (fine needle aspiration biopsy) dalam
menurut tumor primer di Malang tahun 2004, penanganan tumor tiroid belum pernah
terdapat 10 kasus tumor tiroid dan dilaporkan. Oleh karena itu, tujuan dari
menempati urutan ke-12 dari tumor ganas penelitian ini adalah untuk mengetahui
tersering yang ada di kota Malang dan akurasi (ketepatan) diagnosa pemeriksaan
banyaknya kasus tumor tiroid jinak yang FNAB (fine needle aspiration biopsy) pada
bertambah tiap tahunnya. Di Amerika penderita tumor tiroid di Instalasi Patologi
didapatkan 14.000 penderita baru dan Anatomi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Republik Federal Jerman 3.000 penderita (RSSA).
setiap tahunnya.2 Penelitian ini diharapkan dapat
Diagnosis klinis tumor tiroid ditentukan meningkatkan penggunaan FNAB (fine
dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan needle aspiration biopsy) sebagai sarana
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan diagnosis preoperatif tumor tiroid yang
penunjang bertujuan untuk memberi murah di kalangan masyarakat. Selain itu,
keterangan tambahan atau menentukan juga dapat digunakan sebagai bahan
tindakan definitif. Pemeriksaan penunjang evaluasi di Instalasi Patologi Anatomi untuk
untuk tumor tiroid diantaranya dengan meningkatkan keakuratan dalam
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan mendiagnosa tumor tiroid sehingga dapat
USG, pemeriksaan scanning tiroid/sidik memperkecil kesalahan dalam menentukan
tiroid, pemeriksaan FNAB (fine needle jenis tindakan operasi, dan operasi dapat
aspiration biopsy), pemeriksaan potong

128
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

dilakukan dengan tepat dan benar sesuai follicular neoplasma yang tidak dapat
dengan jenis tiroid. dibedakan ganas ataupun jinak dengan
pemeriksaan FNAB.
BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bersifat deskriptif 400 Distribusi Jumlah Kasus Pasien Tumor
Tiroid Per Tahun
observasional yaitu berupa laporan khusus 350 338 336
310

yang memberikan gambaran (profil) 300

penderita tumor tiroid yang dilakukan 250

pemeriksaan FNAB dan uji diagnostik yang

Jumlah
200 34,35% 31,50% 34,15%

meliputi uji sensitifitas, spesifisitas, nilai 150

prediksi positif maupun negatif dan akurasi 100

diagnosa dari pemeriksaan FNAB tumor 50


43 43
28

tiroid di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.


37,72% 37,72%
24,56%
0

Hasilnya kemudian dicocokkan dengan hasil


2008 2009 2010
Tahun

pemeriksaan histopatologi sebagai standar JINAK GANAS

baku emas. Gambar 1. Distribusi jumlah kasus tumor


Penelitian ini dilakukan dengan tirod yang diperiksa FNAB di Instalasi
mengolah data sekunder yang didapat dari Patologi Anatomi RSU Dr. Saiful Anwar
Malang periode Januari 2008–Desember
rekam medis pasien tumor tiroid yang
2010.
dilakukan pemeriksaan FNAB dan operasi
(histopatologi) di Instalasi Patologi Anatomi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode 17% laki
Januari 2008–Desember 2010.
(203)
pempuan
HASIL 83%
(967)
Pada Gambar 1, erdasarkan hasil
Gambar 2. Jenis kelamin penderita tumor
penelitian yang telah dilakukan di Instalasi tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSU Dr.
Patologi Anatomi Rumah Sakit Dr. Saiful Saiful Anwar Malang periode Januari 2008–
Anwar Malang periode Januari 2008– Desember 2010.
Desember 2010 dari data rekam medis
didapatkan 1.170 kasus pasien tumor tiroid Pada Gambar 2 diketahui jumlah
yang dilakukan pemeriksaan dengan FNAB penderita tumor tiroid yang dilakukan
dan 288 kasus pasien tumor tiroid yang pemeriksaan FNAB paling banyak berjenis
dilakukan pemeriksaan histopatologi. Dari kelamin perempuan yaitu 967 orang
288 kasus tersebut didapatkan 72 kasus (82,65 %) dan sisanya adalah laki-laki
pasien tumor tiroid yang dilakukan sebanyak 203 orang (17,35 %). Untuk usia
pemeriksaan histopatologi saja yaitu hasil penderita tumor tiroid didapatkan penderita
operasi, dan 116 kasus pasien tumor tiroid tumor tiroid berkisar antara 1 tahun (paling
yang dilakukan pemeriksaan dengan FNAB muda) sampai dengan usia 98 tahun (paling
yang dilanjutkan dengan pemeriksaan tua). Sementara rentang usia penderita
histopatologi hasil operasi. Berdasarkan tumor tiroid terbanyak berusia di antara 41
1.170 data didapatkan 984 kasus tiroid jinak tahun sampai dengan 50 tahun yaitu
dan 114 kasus tiroid ganas, sedangkan sebanyak 363 kasus (31,19 %) (Gambar 3).
sisanya sejumlah 72 kasus merupakan Penderita tumor tiroid terbanyak berasal dari

129
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

daerah Malang berjumlah 863 orang 2010, didapatkan pasien penderita tumor
(73,76 %), dan penderita tumor tiroid lainnya tiroid jinak sebanyak 984 kasus dan tumor
berasal dari daerah luar Malang dengan tiroid ganas sebanyak 114 kasus. Kasus
jumlah yang bervariasi per daerah. tumor tiroid jinak terbanyak adalah
adenomatous goiter yaitu 457 kasus
JINAK
GANAS (46,44 %), sedangkan kasus tumor tiroid
350 300 ganas terbanyak adalah papillary carcinoma
300 248
Jumlah (orang)

250 199 yaitu 52 kasus (45,61 %). Sementara dari


200 288 kasus tumor tiroid yang dilakukan
150 103
100 39 2751 pemeriksaan histopatologi didapatkan
32 2117
50 50 2 4 14 11 20 10 pasien penderita tumor tiroid jinak sebanyak
0
259 kasus dan tumor tiroid ganas sebanyak
1-10 31-40 61-70 91-100
Usia 29 kasus. Kasus tumor tiroid jinak terbanyak
Gambar 3. Kisaran usia penderita tumor adalah adenomatous goiter yaitu 193 kasus
tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSU Dr. atau sebesar 74,5 %, sedangkan kasus
Saiful Anwar Malang periode Januari 2008– tumor tiroid ganas terbanyak adalah
Desember 2010. papillary carcinoma tiroid yaitu 18 kasus
Pada tabel 1 dan 2 ditampilkan data
atau sebesar 62,07 %.
rekam medis FNAB pasien tumor tiroid yang
dikumpulkan di Instalasi Patologi Anantomi
RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 2008-

Tabel 1. Jenis diagnosa sitopatologi penderita tumor tiroid jinak di Instalasi Patologi Anatomi RSU
Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008–Desember 2010

Jenis Sitopatologi (Jinak) Frekuensi Persentase (%)


Adenomatous goiter 457 46,44
Simple goiter 265 26,93
Benign cystic colloid nodule 134 13,62
Adenomatous Goiter dengan sel Atypic 24 2,44
Struma diffuse 21 2,13
D’quervain Tiroiditis 18 1,83
Diffuse primary hiperplasia 17 1,72
Tiroiditis 9 0,91
Grave’s disease 8 0,81
Hashimoto tiroiditis 6 0,61
Multinodul goiter 6 0,61
Abses leher 4 0,41
Hanya proses fibrosis 4 0,41
Granuloma tiroiditis 3 0,30
Follicular adenoma 2 0,20
Attipical adenoma 1 0,10
Intratoracal goiter 1 0,10
Jaringan tiroid tanpa kelainan 1 0,10
Jaringan Tiroid dengan Amyloid 1 0,10
Lymphocytic tiroiditis 1 0,10
Retrosternal goiter 1 0,10
Jumlah 984 100,00

130
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

Tabel 2. Jenis diagnosa sitopatologi penderita tumor tiroid ganas di Instalasi Patologi Anatomi
RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2008 – Desember 2010

Jenis Sitopatologi (Jinak) Frekuensi Persentase (%)


Adenomatous goiter 457 46,44
Simple goiter 265 26,93
Benign cystic colloid nodule 134 13,62
Adenomatous goiter dengan sel Atypic 24 2,44
Struma diffuse 21 2,13
D’quervain Tiroiditis 18 1,83
Diffuse primary hiperplasia 17 1,72
Tiroiditis 9 0,91
Grave’s disease 8 0,81
Hashimoto tiroiditis 6 0,61
Multinodul goiter 6 0,61
Abses leher 4 0,41
Hanya proses fibrosis 4 0,41
Granuloma tiroiditis 3 0,30
Follicular adenoma 2 0,20
Attipical adenoma 1 0,10
Intratoracal goiter 1 0,10
Jaringan tiroid tanpa kelainan 1 0,10
Jaringan Tiroid dengan Amyloid 1 0,10
Lymphocytic tiroiditis 1 0,10
Retrosternal goiter 1 0,10
Jumlah 984 100,00

Hasil perbandingan FNAB dengan pemeriksaan histopatologi dari 8 kasus


standar baku emasnya yaitu diagnosa tersebut didapatkan 4 kasus tiroid yang
histopatologi hasil operasi dari 116 kasus terdiagnosa ganas dan 4 kasus tiroid yang
pasien tiroid, didapatkan 6 kasus true terdiagnosa jinak. Kategori “tidak bisa
positive, 101 kasus true negative, 3 false ditentukan (tidak jelas)” memiliki arti penting
positive, serta 6 kasus false negative. Dari untuk nodul tiroid. Kategori ini meliputi dua
hasil di atas didapatkan uji sensitifitas tipe lesi dengan implikasi klinis yang
sebesar 50 %, spesifisitas sebesar 97,12 %, berbeda. Satu tipe adalah kasus yang
nilai prediksi positif sebesar 66,67 %, nilai sebenarnya tidak bisa ditentukan dan
prediksi negatif sebesar 94,39 % dan menunjukkan beberapa fitur mencurigakan
akurasi diagnosa sebesar 92,24 %. dari neoplasma tertentu tetapi tidak demikian
dengan diagnostiknya. Kasus seperti itu
PEMBAHASAN dapat dijlaskan dengan pengulangan biopsi,
pengambilan gambar radiologi, studi
Pada penelitian ini ditemukan beberapa pendukung dsb. Kelompok satunya lagi
kategori yang sukar ditentukan jinak adalah nodul folikular seluler yang sama
ganasnya dari pemeriksaan FNAB. Dari 124 dengan follicular neoplasm yang prediksi
kasus pasien tumor tiroid yang dilakukan sifat jinak dan ganas tidak dapat dibuat oleh
pemeriksaan dengan FNAB yang dilanjutkan sitologi biasa. Pengulangan biopsi
dengan pemeriksaan histopatologi hasil tampaknya tidak bisa menjelaskan situasi ini
operasi didapatkan 8 kasus yang kecuali jika dilakukan dengan studi
terdiagnosa follicular neoplasm pada pendukung spesifik atau dilakukan selama
pemeriksaan FNAB. Sementara pada

131
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

periode waktu yang lama sebagai bagian sebagai dasar operasi. Akan tetapi,
tindak lanjut klinis.3 sebagian besar dokter bedah masih
Tingkat sensitivitas yang memperlihat- membutuhkan konfirmasi histopatologi dari
kan kemampuan uji diagnostik guna frozen section atau blok parafin sebelum
mendeteksi adanya penyakit atau melakukan total tiroidektomi untuk
kemungkinan bahwa hasil uji diagnostik menemukan kesalahan sitologi.3
akan positif (true positive) bila dilakukan Penyebab dari diagnosa positif semu
pada sekelompok subjek yang sakit adalah (false positif) pada FNAB adalah kesalahan
sebesar 50 %. Oleh karena itu, dapat interpretasi yaitu sel jinak diinterpretasikan
dinyatakan bahwa sensitivitas FNAB dalam sebagai sel ganas, hal ini bisa disebabkan
penelitian ini kurang baik dalam karena tidak adanya data radiologis yang
mendiagnosa tumor tiroid. Sehingga mendukung atau data klinis yang kurang.3
dibutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya Sementara nilai prediksi negatif yang
seperti pemeriksaan radiologi, sedangkan menunjukkan probabilitas seseorang tidak
pemeriksaan histopatologi digunakan menderita penyakit bila hasil uji
sebagai standar baku emas untuk dapat diagnostiknya negatif adalah sebesar
menegakkan diagnosa tumor tiroid secara 94,39 %. Beberapa literatur menyebutkan
akurat. bahwa tingkat diagnosa negatif semu (false
Tingkat spesifitas yang menunjukkan negative) cukup tinggi untuk beberapa seri.
kemampuan uji diagnosis untuk Resiko terbesar diagnosa negatif semu
menunjukkan subjek tidak sakit atau (false negative) biasanya berhubungan
kemungkinan bahwa hasil uji diagnosis akan dengan neoplasma kistik, biasanya cystic
negatif bila dilakukan pada sekelompok papillary carcinoma. Lebih dari 40 %
subjek yang sehat adalah sebesar 97,12 %. neoplasma kistik mungkin tidak terdeteksi
Hasil menunjukkan angka yang lebih tinggi oleh FNAB. La Rosa menemukan tingkat
dibandingkan dengan hasil uji sensitivitas. diagnosa negatif semu (false negative)
Pada penelitian terdahulu didapatkan nilai sebesar 6,4 % untuk nodul sistik, sedangkan
spesifitas sebesar 97,7 % dan 96 %.6,7 Hasil hanya 1,4 % untuk nodul padat. Diagnosa
penelitian ini menunjukkan nilai spesifisitas negatif semu (false negative) mungkin
yang tinggi dan sama dengan penelitian disebabkan oleh sampel yang tidak
sebelumnya. Hal ini mungkin dikarenakan memadai, lokasi yang keliru, patologi
jumlah sampel yang diperoleh relatif lebih rangkap (contohnya nodul jinak dominan
banyak. mungkin menutupi karsinoma lebih kecil
Nilai prediksi positif yang menunjukkan yang tumbuh lebih menyebar) dan
probabilitas seseorang menderita penyakit kesalahan interpretasi. Kesalahan
bila hasil uji diagnostik positif adalah interpretasi terbanyak didapatkan pada jenis
sebesar 66,67 %. Beberapa literatur papillary. Bentuk morfologi pada sitologi
menyebutkan bahwa tingkat diagnosa tumor ganas tersebut dapat terlihat mirip
positif-semu (false positive) berada pada dengan bentuk morfologi pada tumor jinak.
tingkat yang rendah, sekitar 1-3 % dari total Seperti misalnya gambaran sel yang
jumlah keganasan jika nodul folikular yang monoton, yang seharusnya ciri bentuk
tidak bisa dipastikan tidak diikutsertakan. morfologi ganas adalah pleomorfisme.
Pada beberapa pusat dengan frekuensi Bentukan morfologi tumor ganas yang mirip
praktek tinggi, tingkat diagnosa positif-semu dengan bentukan morfologi tumor jinak inilah
(false positive) hampir mendekati angka yang meningkatkan nilai negatif semu (false
kosong dan laporan sitologi dapat digunakan

132
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

negative) dan dapat menurunkan angka 1. Akurasi diagnosa FNAB pada penderita
sensitifitas pada penelitian tersebut.3 yang didiagnosis tumor tiroid di Instalasi
Pada Penelitian ini didapatkan nilai Patologi Anatomi RSU Dr. Saiful Anwar
sensitivitas 50 % dengan nilai prediksi positif Malang periode Januari 2008–
66,67 % yang berarti apabila diagnosa Desember 2010 adalah sebesar
FNAB seorang pasien adalah tumor ganas 92,24 %.
maka pasien tersebut belum bisa dipastikan 2. Tumor tiroid terbanyak adalah tumor
secara benar menderita tumor ganas tiroid. jinak dengan jumlah penderita
Sehingga dibutuhkan pemeriksaan lebih terbanyak berjenis kelamin perempuan,
lanjut yaitu pemeriksaan histopatologi dengan rentang usia antara 41-50 tahun
sebagai standar baku emas dalam yang berasal dari daerah Malang. Jenis
menegakkan diagnosa tersebut secara diagnosa sitopalogi untuk tumor tiroid
pasti.3 jinak terbanyak adalah adenomatous
Dari penelitian ini didapatkan nilai goiter dan tumor tiroid ganas terbanyak
spesifitas 97,12 % dengan nilai prediksi adalah papillary carcinoma.
negatif 94,39 %, yang berarti apabila 3. Spesifitas pemeriksaan FNAB dari
diagnosa FNAB seseorang pasien adalah penderita yang didiagnosis tumor tiroid
tumor tiroid jinak maka kemungkinan besar adalah sebesar 97,12 %, dan
pasien tersebut benar menderita tumor tiroid sensitivitas adalah 50 %.
jinak. Nilai sensitivitas dan spesifisitas FNAB 4. Nilai prediksi positif pemeriksaan FNAB
akan lebih tinggi bila dilakukan oleh dokter dari penderita yang didiagnosis tumor
ahli patologi yang telah berpengalaman tiroid adalah sebesar 66,67% dan nilai
dalam tehnik pengambilan FNAB dan prediksi negatif adalah 94,39 %.
sekaligus berpengalaman dalam melakukan
interpretasi sitopatologi hasil aspirasi tumor.8 SARAN
Dari hasil pengukuran terhadap tingkat
akurasi yang merupakan nilai yang 1. Pemeriksaan dengan menggunakan
menunjukkan ketepatan hasil pemeriksaan FNAB dapat dikembangkan dengan
FNAB dalam mendiagnosa penderita tumor lebih baik di berbagai kalangan baik
tiroid didapatkan akurasi sebesar 92,24 %. dokter umum/spesialis agar dapat
Pada penelitian sebelumnya didapatkan menunjang diagnosa histopatologi
tingkat akurasi FNAB tumor tiroid sebesar sebagai diagnosa operatif. Akan tetapi,
91,67 % dan 93 %.6,7 Dapat dikatakan pada tumor tiroid yang terdiagnosa jinak
bahwa pada penelitian ini memiliki tingkat maupun ganas pada FNAB sebaiknya
akurasi diagnosa yang cukup tinggi tetap dilanjutkan pemeriksaan
dibandingkan dengan penelitian histopatologi.
sebelumnya. Oleh karena itu, dapat 2. Pembenahan sistem rekam medis di
disimpulkan bahwa FNAB dapat digunakan RSU Dr. Saiful Anwar Malang khusunya
sebagai sarana penunjang pemeriksaan di Instalasi Patologi Anatomi untuk
diagnostik tumor tiroid yang cukup akurat. memudahkan memperoleh data yang
akurat dan dapat dimanfaatkan untuk
KESIMPULAN penelitian selanjutnya, serta
menghindari adanya penyimpangan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah hasil.
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan 3. Kewaspadaan masyarakat terhadap
sebagai berikut : tumor tiroid perlu ditingkatkan terutama

133
Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

pada usia rawan yakni antara usia 40–


50 tahun.
4. Pemeriksaan dan penanganan harus
segera dilakukan bila dicurigai adanya
tumor tiroid. Hal ini untuk mencegah
penyakit yang bertambah parah dan
komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sampepajung D. Thyroid Cancer: The


Diagnose and The Management.
(Online). 2008. Diakses 9 Desember
2011.http://med.unhas.ac.id/jurnal/phoc
adownload/jurnal2008Vol2/TPKanker%
20Tiroid%20Diagnosis%20Danial20%S
ampepayungkoreksi.pdf.
2. Pasaribu ET. Epidemiologi dan
Gambaran Klinis Kanker Tiroid. Majalah
Kedokteran Nusantara. 2006;
39(3):270-273.
3. Orell RS, Sterett FG, Whitaker D. Fine
Needle Aspiration Cytology. 5th Edition.
Philadelphia: Elsevier. 2012. p 119-149.
4. Renshaw AA. Aspiration Cytology, A
Pattern Recognition Approach.
Philadelphia: Elsevier Saunders. 2005.
p 331-375.
5. Koss LG. Koss' Diagnostic Cytology
And Its Histopathologic Bases. 5th
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins. 2006. p 1149-1172.
6. Reksoprawiro S. Akurasi Diagnostik dan
Peran Biopsi Jarum Halus pada
Tonjolan Tunggal Tiroid. Follia Medica
Indonesiana XXIV. 1998. hlm 31-35.
7. Jabotonski S. Tyroid Neoplasm-Errors
of The Cytological Diagnosis; Arch Med
Sci. 2005. p 105-109.
8. Norahmawati E. The Accuracy of Fine
Needle Aspiration Biopsy For Bone
Tumors in Saiful Anwar Hospital
Malang. Makassar: Kongres Nasional
XVII Ikatan Ahli Patologi Indonesia.
2012

134

Anda mungkin juga menyukai