Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN SEKOLAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
Annisa Fitra Lailla (1901020121)
Tari Cantika Lubis (1901020126)
Nely Sunanda (1901020159)
Ziad Fikri (1901020142)
Jayu Al Kautsar Rabbani (1901020139)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Amiruddin, MS


MATKUL : ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ MANAJEMEN SEKOLAH” yang
digunakan sebagai salah satu tugas mata kuliah Administari Pendidikan.
Kami ucapkan teima kasih kepada segala pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberi ilmu dan bermanfaat bagi para pembaca nya.
Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kririk dan saran yang
bersifat membengun sangat kami harapkan di masa yang akan datang.

Wa’alaikumslam Wr. Wb.

Medan,Oktober 2020

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................4
B.  Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
1. Pengertian Manajemen Sekolah.....................................................................................................5
2. Fungsi Manajemen Sekolah...........................................................................................................5
3. Tujuan Manajemen Sekolah..........................................................................................................7
4. Prinsip – Prinsip Manajemen Sekolah...........................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


 Sekolah merupakan sebuah organisasi kecil yang bernaung dibawah naungan dinas pendidikan.
Setiap sekolah memiliki struktur organisasi dimana ada ketua, sekretaris, bendahara dan anggota dari
organisasi tersebut. Cara kerja dari setiap jabatan yang ada di tentukan oleh peraturan dan tugas setiap
jabatan tersebut. Setiap jabatan diberi tanggung jawab akan tugas yang diembannya. Organisasi
digunakan bukan hanya sebagai visi misi sekolah agar terlaksana dan mencapai tujuan dari visi misi
tersebut. Salah satu jabatan tertinggi dalam organisasi sekolah adalah kepala sekolah yang
bertanggung jawab untuk menuntaskan visi misi tujuan serta hasil dari visi misi sekolah tersebut akan
tetapi juga menjalan kan manajemen sekolah yang telah diatur dengan sangat baik. Manajemen
sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam
menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-komponen terkait seperti guru-guru, staff
TU, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang
dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan yang ada adalah melakukan pemberdayaan
kepala sekolah. Hal ini karena kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber daya sekolah
terutama guru-guru dan karyawan sekolah. Begitu besarnya peranan kepala sekolah dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya kegiatan sekolah
sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepala sekolah itu sendiri.

B.  Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen sekolah?
2. Apa fungsi manajemen sekolah ?
3. Apa tujuan manajemen sekolah ?
4. Apa prinsip – prinsip manajemen sekolah ?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan apa itu manajemen sekolah
2. Menjelaskan fungsi manajemen sekolah
3. Menjelaskan apa tujuan manajemen sekolah
4. Menjelaskan prinsip – prinsip manajemen sekolah

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen Sekolah merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan sekolah dan


lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan efektif melalui optimalisasi peran dan
fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. Diarahkan pada
peningkatan kualitas pembelajaran, dengan mendayagunakan segala sumber yang ada dilingkungan
sekolah.
Manajemen Sekolah adalah penataan sistem pendidikan yang memberikan keleluasaan penuh
kepada kepala sekolah, atas kesiapan seluruh staf sekolah, untuk memanfaatkan semua sumber dan
fasilitas belajar yang ada untuk menyelenggarakan pendidikan bagi siswa serta memiliki akuntabilitas
atas segala tindakan tersebut”.1
Manajemen sekolah dapat didefinisikan sebagai suatu proses kerja komunitas sekolah dengan
cara menerapkan kaidah-kaidah otonomi, akuntabilitas, partisipasi, dan sustainabilitas untuk mencapai
tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu. 2
Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah pada dasarnya merupakan kelanjutan dan
implementasi dari Manajemen Sekolah yang didefinisikan oleh para ahli pendidikan, sebagaimana
dinyatakan
“:Manajemen sekolah dapat dilihat secara konseptual sebagai perubahan formal struktur
pemerintahan, sebagai bentuk desentralisasi yang mengidentifikasi sekolah individu sebagai unit
utama perbaikan dan bergantung pada redistribusi otoritas pengambilan keputusan sebagai sarana
utama melalui mana perbaikan dapat distimulasi dan dipertahankan ...". 3
Dengan mengalihkan wewenang dalam keputusan dari pemerintahan tingkat pusat
(Departemen)/Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/kota) ke tingkat sekolah, diharapkan sekolah
akan lebih mandiri.

2. Fungsi Manajemen Sekolah


Fungsi manajemen pendidikan berfungsi sebagai langkah-langkah untuk meraih tujuan
pendidikan. Menurut terry fungsi manajemen ada empat hal yairu planning, organizing, actuating dan
controling dari keempat itu merupakan satu kesatuan proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

pendidikan.

1
Didik Prangbakat, Meningkatkan Mutu Pengelolaan Sekolah Dasar Melalui Manajemen Berbasis Sekolah (School
Based Management), (Jakarta: Dirjen Dikdasmen, 2001), h. 3

2
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke-3, h. 34
3
Mohrman, SA, Wohlstetter, P & Assiciates, School-Based Management: Organizing for High Performance, (San
Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1994), h. 56

5
1. Planning atau perencanaan

Merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan yaitu merencanakan tujuan apa yang akan dicapai.
Dalam perencanaan ada beberapa hal yang terdapat didalamnya yaitu:

 Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Dalam pendidikan tujuan yang ingin dicapai
tentungya ingin mencerdasakan anak bangsa yang berakhlak, beriman dan bertakwa, namun
selain itu juga ada tujuan yang lain.
 Merumuskan tujuan, Setelah tujuan yang akan dicapai sudah jelas maka beikutnya adalah
mengelompokan tujuan tersebut menjadi tiga yaitu tujuan jangka pendek, tujuan jangka
menengah dan tujuan jangka panjang.
 Mengidentifikasikan peluang dan mengantisipasi segala hambatan.
 Menjabarkan perencanaan untuk mengatasi suatu masalah yang bisa saja terjadi

Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan :


 Standar pelaksanaan dan pengawasan
 Pemulihan berbagai alternatif terbaik
 Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupu kegiatan
 Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
 Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
 Alat memudahkan dalm berkoordinasi dengan pihak terkait
 Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

2. Organizing atau pengorganisasian


Dalam tahap ini yang lebih berperan adalah manajer atau kepala sekolah yang bertindak
sebagai pimpinan suatu satuan pendidikan. Pengorganisasian adalah pengelompokan sumber daya
manusia menjadi bagian - bagian kecil yang memiliki tugas yang berbeda-beda meski tugas tersebut
saling berkaitan. Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan akan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi.
Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu :
 Organisasi itu mempunyai tujuan yang jelas.
 Tujuan organisasi harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
 Tujuan organisasi harus dapat di terima oleh setiap orang dalam organisasi.
 Adanya kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi
 Adanya kesatuan perintah
 Adanya kesimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan
tugasnya.
 Adanya pembagian tugas yang jelas.
 Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin
 Ada balasan yang setimpal untuk diberikan kepada setiap anggota organisasi.

3. Actuating atau penggerak

6
Pada fungsi manajemen pendidikan ini kepala sekolah senantiasa harus selalu menggerakan
semua aspek yang sudah dikelompokan agar dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan.
Penggerakan ini bisa berupa pemberian motivasi agar setiap bagian dapat bekerja lebih giat. Untuk itu
bisa dengan pemberian kredit poin apabila melanggar peraturan, atau pemberian reward, hal ini
bertujuan agar proses yang akan dicapai dapat terlaksana. Cara-cara pengarahan yang dilakukan,
seperti yang diungkapkan oleh Ritha F. Dalimunthe berupa :
1) Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan
dapat dilakukandengan baik.
2) Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berupa di bawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3) Delegasi wewenang
Dalam delegasiasi wewenang ini piminan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya.

4. Controlling atau pengontrolan

Hal yang tidak kalah penting adalah pengontrolan ini adalah tugas dari pimpinan apakah
semua sudah sesuai yang direncanakan, pengontrolan sebagai fungsi manajeman pendidikan juga
berfungsi sebagai penilaian kinerja dan sebagai penentu kebijakan dalam proses perencanaan
selanjutnya. Pengawasan yang baik memerlukan langkah-langjkah pengawasan yaitu :

1. Menentukan tujuan standar kualitaspekerjaan yang diharapkan. Standar tersebut dapat


berbentuk standar fisik, standar biaya, standar model, standar penghasilan,standar
program, standar yang sifatnya intangible, dan tujuan yang relistis.
2. Mengukur dan menilai kegiatan-kegiatan atas dasar tujuan dan standar yang
ditetapkan.
3. Memutuskan dan mengadakan tindakan perbaikan.
4. Pengawasan berfungsi untuk mengukur tingkat efektifitaskerja persona dan tingkat
efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi, sehingga pegawasan sesungguhnya merupakan alat pengukuran terhadap
efektivitas, efisiensi dan produktifitas organisasi. 4

Dari keempat fungsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk meraih tujuan pendidikan
semua aspek harus berjalan sesuai prosedur yang jelas, dan semua harus bergerak sesuai yang sudah
di rencanakan, semua harus bergerak sesuai apa yang sudah ditugaskan.
3. Tujuan Manajemen Sekolah
Menurut Supriono Subakir tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah adalah untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan di sekolah, dengan
adanya wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi sekolah untuk mengelola urusannya sendiri. 5

Adapun menurut E. Mulyasa, tujuan Manajemen Sekolah adalah:

4
Fattah Nanang,Drs.M.Pd.1999. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
5
Supriono Subakir dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah, (Surabaya: SIC, 2001), h. 5

7
a. Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
b. Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas
pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
c. Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi
masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok
tertentu.6

Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian otonomi kepada
sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Secara rinci, Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah :

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola
dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang
mutu sekolah.
4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.7

Pakar ilmu pendidikan menyatakan: Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan


sekolah, terutama sumber daya manusianya, seperti kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang
tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan sumber daya manusia ini melalui pemberian
kewenangan, fleksibilitas, dan pemberian tanggung jawab untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan.8

4. Prinsip – Prinsip Manajemen Sekolah


Teori yang digunakan Manajemen Sekolah untuk mengelola sekolah didasarkan pada empat
prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan
prinsip inisiatif sumber daya manusia.
1) Prinsip Ekuifinalitas (Principle of Equifinality)
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa
terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen
Sekolah menekankan fleksibilitas sehingga sekolah harus dikelola oleh warga sekolah
menurut kondisi mereka masing-masing.
2) Prinsip Desentralisasi (Principle of Decentralization)
Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen
sekolah modern. Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip ekuifinalitas.
Prinsip desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa pengelolaan sekolah dan

6
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 25
7
Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis sekolah: Buku I Konsep dan pelaksanaan MPMBS,
(Jakarta: Depdiknas, 2001), h. 5
8
Slamet, Ph., “Manajemen Berbasis Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 027,
htt:www.Pdk.90.id

8
aktivitas pengajaran tak dapat dielakkan dari kesulitan dan permasalahan. Pendidikan
adalah masalah yang rumit dan kompleks sehingga memerlukan desentralisasi dalam
pelaksanaannya.
3) Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self-Managing System)
Prinsip ini terkait dengan prinsip sebelumnya, yaitu prinsip ekuifinalitas dan
prinsip desentralisasi. Ketika sekolah menghadapi permasalahan maka harus
diselesaikan dengan caranya sendiri. Sekolah dapat menyelesaikan masalahnya bila
telah terjadi pelimpahan wewenang dari birokrasi di atasnya ke tingkat sekolah.
4) Prinsip Inisiatif Manusia (Principle of Human Initiative)

Berdasarkan perspektif ini maka Manajemen Sekolah bertujuan untuk


membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan
baik dan mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas
pendidikan dapat diukur dari perkembangan aspek sumber daya manusianya. Prinsip
ini mengakui bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis. 9
Menurut Husaini Usman, Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengimplementasikan Manajemen Sekolah antara lain sebagai berikut:
1) Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat
dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk ber Manajemen Sekolah.
2) Kesiapan, semua warga sekolah harus siap fisik dan mental untuk ber Manajemen
Sekolah.
3) Keterlibatan, pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak dalam mendidik anak.
4) Kelembagaan, sekolah sebagai lembaga adalah unit terpenting bagi pendidikan yang
efektif.
5) Keputusan, segala keputusan sekolah dibuat oleh pihak yang benar-benar mengerti
tentang pendidikan.
6) Kesadaran, guru-guru harus memiliki kesadaran untuk membantu dalam pembuatan
keputusan program pendidikan dan kurikulum.
7) Kemandirian, sekolah harus diberi otonomi sehingga memiliki kemandirian dalam
membuat keputusan pengalokasian dana.
8) Ketahanan, perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholders
sekolah.10
Manajemen sekolah adalah suatu proses atau sistem pengelolaan Manajemen sekolah sebagai
suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu
sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk
keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik, yang mencakup:
Program kurikulum yang meliputi administrasi kurikulum, metode penyampaian, sistem evaluasi,
sistem bimbingan.
a. Program ketenagaan
b. Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan.
c. Program pembiayaan.
d. Program hubungan dengan masyarakat.

9
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), Cet. Ke-2, h. 21

10
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 8

9
Pendekatan sistem dalam manajemen sekolah sebagai akibat dari dianutnya pendekatan dalam
sistem pendidikan. Sistem pendidikan adalah suatu kesatuan dari berbagai unsur yang satu dengan
yang lainnya saling berhubungan dan bergantung didalam mengemban tugas untuk mencapai tujuan
sistem tersebut.11

11
B.Suryosubroto.2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sekolah merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan sekolah dan
lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan efektif melalui optimalisasi peran dan
fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. Diarahkan pada
peningkatan kualitas pembelajaran, dengan mendayagunakan segala sumber yang ada dilingkungan
sekolah, yang memberikan keleluasaan penuh kepada kepala sekolah, atas kesiapan seluruh staf
sekolah, untuk memanfaatkan semua sumber dan fasilitas belajar yang ada untuk menyelenggarakan
pendidikan bagi siswa.
Menurut terry fungsi manajemen ada empat hal yairu planning(perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating(penggerak), dan controling(pengontrol) dari keempat itu merupakan
satu kesatuan proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah :

 Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola
dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
 Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama.
 Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang
mutu sekolah.
 Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.
Teori yang digunakan Manajemen Sekolah untuk mengelola sekolah didasarkan pada empat
prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan
prinsip inisiatif sumber daya manusia. Menurut Husaini Usman, Prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dalam mengimplementasikan Manajemen Sekolah antara lain sebagai berikut:
komitmen, kesiapan, keterlibatan, kelembagaan, keputusan, kesadaran, kemandirian, dan ketahanan.

11

Anda mungkin juga menyukai