Nama Kelompok:
Yasmin Azahra (20191660087)
Ranty Dwi Novelia (20191660089)
M. Yusuf Bachtiar (20191660062)
Kurniawan Aqsal Putra (20191660054)
Dwi Whisnu A. E. Putri (20191660072)
Adillya Yuniar Sari (20191660045)
Istika Nasya Agustin (20191660106)
Muhammad Mujib (20191660034)
Elfina Septiyanti (20191660013)
Rahilah Ummatul F. (20191660086)
Retna Herawati (20191660125)
Vila Okta Sabela (20191660009)
Sasmita Nur Rohma (20191660020)
Zaqiyatul Aulia (20191660022)
Auliafia Choirun Nisa (20191660126)
Moch. Nafi Yusril Iksan (20191660109)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020
2
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................................2
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….4
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………..4
B. Tujuan……………………………………………………………………………………...7
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..8
A. Pemeriksaan Fisik………………………………………………………………………….8
1. Inspeksi……………………………………………………………………………...8
2. Palpasi....……………………………………………………………………………8
3. Perkusi………………………………………………………………………………8
4. Auskultasi…………………………………………………………………………...9
B. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital…………………………………………………………..10
1. Pemeriksaan Denyut Nadi…………………………………………………………10
2. Pemeriksaan Tekanan Darah………………………………………………………10
3. Pemeriksaan Pernafasaan………………………………………………………….11
4. Pemeriksaan Suhu…………………………………………………………………11
C. Pemeriksaan Head To Toe………………………………………………………………..12
1. Pemeriksaan Fisik Kepala…………………………………………………………12
2. Pemeriksaan Fisik Mata………………………………………...…………………12
3. Pemeriksaan Fisik Telinga………………………………………...………………13
4. Pemeriksaan Fisik Dada-dada……………………………………………………..13
5. Pemeriksaan Fisik Abdomen………………………………………………………13
BAB II PENUTUP………………………………………………………...………………...14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...……………………..15
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur,
memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari
keburukan diri yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul
“PENGKAJIAN PENDEKATAN HEAD TO TOE” ini dapat di selesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam
makalah ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi
kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun,
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengkajian adalah usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data tentang status kesehatan
seorang klien secara sistematis,mnyeluruh,akurat,singkat dan berkesinambungan
( Muttagin, Arif : 2010:2).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan
yang meliputi : pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah.
Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data. Pengkajian adalah
proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk menentukan status
kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk
menentukan pola respon klien saat ini dan waktu sebelumnya ( Potter,Perry,2009:838 ).
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et al., 1996). Tahap pengkajian merupakan
dasar utama dalam meberikan asuhan keperawatan sesai dengan kebutuhan individu
(klien).
Oleh karena itu pengkajian yang benar, akurat, lengkap, dan sesuai dengan
kenyataan sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan
dalammemberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu, sebagiaman yang
telah ditentukan dalam standar praktik keperawatan. kegiatan dalam pengkajian adalah
pengumpulan data. dalam pengumpulan data adalah kegiatan untuk menghimpun
informasi tentang status kesehatan klien.
Macam – Macam Data Dasar informasi mengenai staus kesehatan klien seperti :
data umum, data demografi, dan riwayat keperawatan.
Data Fokus Seperti ungkapan klien maupun hasil pemeriksaaan langsung dari
perawat, jika pasien tidak sadar dapat diambil data hasil pemeriksaan. Data Subjektif
seperti ungkapan keluhan dari klien secara langsung dan dapat diperoleh dari orang lain
yang mengetahui keaadaan klien secara langsung.contoh : merasa pusing, mual, nyeri
dada, dan lain lain.
5
Data objektif seperti data yang diperoleh oleh perawat secara langsung melalui
observasi dan pemeriksaan pada klien. contoh : tekanan darah 120/80 mmHg, konjungtiva
anemis Sumber Data.
1. Sumber Data Primer sumbernya adalah klien itu sendiri. Jika klien tidak sadar atau
masih bayi perawat dapat menggunakan data objektif untuk menegakan Diagnosis
Keperawatan.
2. Sumber Data Sekunder sumbernya adalah keluarga, orang terdekat, dan orang lain
yang tahu tentang status kesehatan klien. Selain itu tenaga kesehatan lain seperti dokter,
ahli gizi, laboratorius, ahli gizi, dll
Kelamin, Nama Orang tua , Alamat, Umur, Penduduk, & Pekerjaan Orang Tua, Agama
dan Suku Bangsa
pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:
Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien. •Untuk menambah,
mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.
Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan. Metode Penulisan kajian ini
menggunakan model metode penelitian kualitatif atau mengulang penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis kemudian diinterpretasikan,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung, serta menghasilkan suatu
teori, Pengumpulan data dalam pengkajian ini menggunakan jurnal dan buku. Jurnal
dan buku yang digunakan dalam pengkajian ini untuk mengetahui tingkat kemampuan
Perawat dalam pengkajian dan pemeriksaan fisik melalui anamnese dalam
memberikan asuhan keperawatan , dan menerapkan konsepnya ketika melakukan
pelayanan kesehatan .perawat akan lebih banyak membaca baik itu buku maupun
jurnal dan ini akan lebih mudah meningkatkan kemampuan berpikir kritis
tersebut.penelitian kualitatif ini tidak menggunakan statistik.
Hasil Berdasarkan dari pengkajian kualitatif tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini menjawab seluruh tujuan dalam penelitian. Hasil penelitian ini meliputi
gambaran Data tentang Konsep dasar dalam asuhan keperawatan . Dalam penelitian
kualitatif beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini dapat
meningkatkan kemampuan dalam Pemberian asuhan oleh perawat kepada klien. Sehingga
dengan adanya pengumpulan data ini akan membuat mahasiswa lebih banyak membaca
baik itu buku maupun jurnal dan ini akan lebih mudah meningkatkan kemampuan dalam
pemberian asuhan tersebut.Hasil kajian menunjukkan bahwa perawat yang
mempersepsikan dirinya menerapkan Pelayanan asuhan keperawatan dalam pemberian
asuhan sehingga dapat terlaksana dengan baik,Klien menjadi percaya kepada perawat.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kemampuan memberikan
layanan dari asuhan keperawatan , sehingga tercapainya Asuhan keperawatan bermutu
tinggi atau “great nursing”.
7
B. Tujuan
1. Agar Mengetahui Metode Pemeriksaan Fisik
2. Agar Mengetahui Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
3. Agar Mengetahui Pemeriksaan Fisik Head To Toe
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan fisik
dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data objektif dari keluhan klien.
Pemeriksaan fisik berharap dilakukan bersamaan dengan wawancara. Fokus pengkajian
fisik keperawatan adalah pada kemampuan fungsional klien. Misalnya kompilasi klien
meningkat gangguan sistem muskuloskeletal, maka perawat mengkaji apakah gangguan
tersebut berpengaruh klien dalam melaksanakan Kegiatan sehari-hari atau tidak.
a. Palpasi ringan Caranya : ujung-ujung jari pada satu/dua tangan digunakan secara
simultan. Tangan diletakkan pada area yang dipalpasi, jari-jari ditekan kebawah
perlahan-lahan sampai ada hasil.
b. Palpasi dalam (bimanual) Caranya : untuk merasakan isi abdomen, dilakukan dua
tangan. Satu tangan untuk merasakan bagian yang dipalpasi, tangan lainnya untuk
menekan ke bawah. Dengan Posisi rileks, jari-jari tangan kedua diletakkan
melekat pd jari2 pertama
3. Perkusi Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi
getaran/ gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh
yang diperiksa. Pemeriksaan dilakukan dengan ketokan jari atau tangan pada
permukaan tubuh. Perjalanan getaran/ gelombang suara tergantung oleh kepadatan
media yang dilalui. Derajat bunyi disebut dengan resonansi. Karakter bunyi yang
dihasilkan dapat menentukan lokasi, ukuran, bentuk, dan kepadatan struktur di bawah
kulit. Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak jaringan, semakin lemah
hantarannya dan udara/ gas paling resonan.
4. Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah: bunyi jantung, suara nafas, dan bising
usus.
Penilaian pemeriksaan auskultasi meliputi:
Frekuensi yaitu menghitung jumlah getaran permenit.
Durasi yaitu lama bunyi yang terdengar.
Intensitas bunyi yaitu ukuran kuat/ lemahnya suara
Kualitas yaitu warna nada/variasi suara.
Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas
Rales : suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran halus
pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Misalnya
pada klien pneumonia, TBC.
Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun
saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. Misalnya
pada edema paru.
Wheezing : bunyi yang terdengar “ngiii….k”. bisa dijumpai pada fase
inspirasi maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma.
10
Pleura Friction Rub ; bunyi yang terdengar “kering” seperti suara gosokan
amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.
spigmomanometer air raksa. Tempat untuk mengukur tekanan darah seseorang pada
Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg
Usia 1 – 6 bulan : 90/60 mmHg
Usia 6 – 12 bulan : 96/65 mmHg
Usia 4 – 6 tahun : 100/60 mmHg
Usia 6 – 8 tahun : 105/60 mmHg
Usia 8 – 10 tahun : 110/60 mmHg
Usia 10 – 12 tahun : 115/60 mmHg
Usia 12 – 14 tahun : 118/60 mmHg
Usia 14 – 16 tahun : 120/65 mmHg
Usia 16 tahun ke atas :130/75 mmHg
Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg
3. Pemeriksaan Pernafasan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai
proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menilai frekwensi, irama, kedalaman,dan tipe atau pola pernafasan.
Pernapasan adalah tanda vital yang paling mudah di kaji namun paling sering diukur
secara sembarangan. Perawat tidak boleh menaksir pernapasan. Pengukuran yang
akurat memerlukan observasi dan palpasi gerakan dinding dada.
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya
bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan
komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. Pemeriksaan fisik mutlak
dilakukan pada setiap klien, tertama pada klien yang baru masuk ke tempat pelayanan
kesehatan untuk di rawat, secara rutin pada klien yang sedang di rawat, sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan klien. Jadi pemeriksaan fisik ini sangat penting dan harus di lakukan
pada kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar maupun tidak sadar. Pemeriksaan
fisik menjadi sangat penting karena sangat bermanfaat, baik untuk untuk menegakkan
diagnosa keperawatan, memilih intervensi yang tepat untuk proses keperawatan, maupun
untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.
b) Saran
Agar pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus memahami
ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini harus dilakukan
secara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang benar
15
Daftar Pustaka
Achmadi, L. D., Pondaag, L., & Babakal, A. (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat
Dalam Penerapan Standar Asuahan Keperawatan Diruang Rawat Inap Interna Rsud Datoe
Bhinangkang. E-Journal Keperawatan (EKp) , 3 (3).
Alimul, A. (2010). Pengantar Pendidikan Keperawatan . Jakarta: Sagung Seto.
Barbara, K. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawata : Konsep Proses Dan Praktik (7
Ed.). Jakarta: Egc.
Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.Jakarta.
EGC.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan Dan Berpikir Kritis . Jakarta: Salemba Medika.
Doeges, & Dkk. (2014). Penerapan Proses Keperawatan Dan Diagnosis Keperawatan.
Jakarta: Egc.
Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016). Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Dengan Metode Tim. Nurseline Journal , 1 (1), 62-
72.
Manalu, N.V . 2016. Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik Oleh perawata di Rumah Sakit Advent
Bandar Lampung. Jurnal Skolastik Keperawatan. Vol 2, No. 1 Januari-Juni 2016 . ISSN:
2443-0935. E-ISSN: 2443- 1699.
S. Suarli dan Yanyan Bahtiar. 2010. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga Medical
Series. Trikaloka H.
Putrid an Achmad Fanani. 2010. Etika dan Profesi Keperawatan. Yogyakarta : Citra Pustaka.
Setiawan, & Rutami. (2012). Pelaksanaan Proses Pengkajian Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Rsud Adam Malik Medan. 52-57.
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember University Press.
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jember University Press.
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. IKESMA , 2 (4).
Sumijatun. (2009). Konsep Dasar Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis. Jakarta:
Trans Info Media.
Wirdah, H., & Yusuf, M. (2016). Penerapan Asuhan Keperawatan Oleh Perawat Pelaksana
Di Rumah Sakit Banda Aceh. 1-6.
Zaidin, A. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional . Jakarta: Widya Medika.