Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai individu yang
unik, yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang ( Supartini, Yupi ).
Anak bukanlah miniatur orang dewasa, melainkan individu yang sedang berada
dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebtuhan yang spesifik. Sepanjang
rentang sehat-sakit, anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga tumbuh kembangnya dapat terus berjalan. Orangtua diyaini
sebagai orang yang paling tepat dan paling baik dalam memberikan perawatan pada anak,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada
keluarga ( Family Centered Care ), pencegahan terhadap trauma ( Atraumatic Care ) dan
manajemen kasus.
Keluarga juga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengigat anak
bagian dari keluarga.Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga,
kehidupan dan kesehatan anak juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Hal ini dapat
telihat bila dukungan keluarga sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangan anak
relatif stabil, tetapi bila dukungan pada anak kurang baik, maka anak akan mengalami
hambatan pada dirinya yang dapat menggangu psikologis anak (Hidayat, 2005).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Dasar Keperawatan Anak ?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Pengasuhan Pada Anak dan Remaja Sehat ?
3. Apa yang dimaksud dengan Imunisasi Pada Anak ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Konsep Dasar Keperawatan anak
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Konsep Pengasuhan Pada Anak dan
Remaja Sehat
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Imunisasi Pada Anak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK
1. Pengertian Anak
Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa
anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak  yang
sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Dari kedua
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang
yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia
21 tahun dan belum menikah.

2. Kedudukan Anak Di Indonesia


Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga
yang kelak akan melanjutkan nilai–nilai dari keluarga serta  dianggap sebagai
seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua
sudah berada pada tahap lanjut usia (jaminan hari tua). Anak masih dianggap sebagai 
sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi keluarga. Keberadaan anak 
dididik menjadi pribadi yang mandiri.

3. Filosofi Keperawatan Anak


Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus
memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak  harus berpusat pada keluarga
(family center care) dan mencegah terjadinya trauma (atraumatik care) Family center
care  (perawatan berfokus  pada keluarga) merupakan  unsur penting dalam perawatan
anak karena  anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak
dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., untuk itu keperawatan anak harus
mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam
kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak Sedangkan maksud
dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan kepada anak
tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak
dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari  atraumatic care adalah menurunkan dan
mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua
dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera ( injury )
dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi
lingkungan fisik.

4. Prinsip Keperawatan Anak


Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan
anak adalah:
a) Anak bukan miniatur orang dewasa
b) Anak sebagai individu unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap   
perkembangan
c) Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan dan peningkatan
derajat kesehatan, bukan mengobati anak sakit
d) Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif
dalam memberikan asuhan keperawatan anak
e) Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteran dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) dan aspek
hukum ( legal )
f) Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan
g) Berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan

5. Paradigma Keperawatan Anak


a. Manusia(Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu
sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu :
1. Bayi :0– 1 tahun
2. Toddler: 1 – 2,5 tahun
3. Pra Sekolah: 2,5 – 5 tahun
4. Sekolah : 5 – 11 tahun
5. Remaja : 11 – 18 tahun
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara
orang dewasa dan anak sebagai sasarannya.Perbedaan itu dapat dilihat dari
struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur
sepenuhnya. sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak
berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk
zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya
masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif,  kemampuan
berfikir anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari
orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di
rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus
meminimalisasi dampak traumatis anak.

b. Konsep Sehat Sakit


Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,
mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad.
Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu
kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang
terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya.

c. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit
serta status kesehatan.Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang
mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual,
persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan
lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga,
sosial ekonomi, dan budaya.

d. Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi
biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun
sakit. Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan
sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki
kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

6. Peran perawat dalam Keperawatan Anak


a. Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan
kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan  masalah
yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks.
Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat
memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan
ambulasi dini.

b. Sebagai Advocat keluarga


Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan daninfo rmasi  yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform
concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat
sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan
tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum  pasien melakukan
operasi.

c. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek
pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan
tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai
pendidik ( health educator ).

d. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien
terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan
dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada
individu,  keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah
keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).

e. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat
terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian
dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai
contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat
pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk
menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang
menderita infeksi.

f. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap
rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui
penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur
kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan
yang telah diberikan.  Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan
aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat
dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau
media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan
penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan
praktek profesi keperawatan.

7. LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK


Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak
merupakan batasan asuhan keperawatan  yang diberikan pada klien anak usia 28 hari
sampai usia  18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir )  sampai usia 12 th. Sedangkan
Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak
meliputi   tumbang anak yang mencakupASAH (Stimulasi mental), ASIH (Kasih
sayang),ASUH (Pemenuhan kebutuhan fisik).
2.2 Konsep Pengasuhan Pada Anak dan Remaja Sehat
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahapini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini
dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak
masih tinggal di rumah hingga 19 atau 20 tahun.
Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga dengan anak remaja bergerak sekitar
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis (Kidwell et al), serta konflik-konflik
dan krisis yang berdasarkan perkembangan. Adams, menguraikan tiga aspek proses
perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yaitu emansipasi (otonomi yang
meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan
antargenerasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orangtua dan remaja).

2.3 Imunisasi Pada Anak


Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
denganmemasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedangmewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun
yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikankekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar
dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan
kepada anak-anak karena sistemkekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang
dewasa, sehingga rentan terhadapserangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup
hanya dilakukan satu kali, tetapiharus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap
berbagai penyakit yang sangatmembahayakan kesehatan dan hidup anak.
1. Program Imunisasi
Banyak Sekali kematian akibat penyakit bisa dicegah dengan menggunakan
imunisasi, akan tetapi banyak orang masih meragukan keamanannya. Imunisasi di
Indonesia dikenal oleh masyarakat sejak tahun 1970.
Pemberian imunisasi pada bayi bertujuan agar tidak rentan terkena penyakit
sejak dini hingga ketika tumbuh dewasa. Di klaim bahwa tindakan imunisasi dapat
membangkitkan kekebalan tubuh yang ada di dalam tubuh manusia akan serangan dari
virus tanpa menimbulkan efek samping atau efek berbahaya lainnya.
Adapun penyakit berbahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah
penyakit polio, campak, hepatitis A, hepatitis B dan juga tetanus.
2. Manfaat Imunisasi
Berikut dijelaskan manfaat imunisasi untuk bayi dan anak, yaitu sebagai berikut :
a. Menghindarkan bayi dari serangan penyakit
b. Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular
c. Meningkatkan kesehatan nasional
Semakin banyaknya jenis imunisasi yang ada saat ini membuat para orangtua
bingung. Oleh karena itu, penjelasan mengenai imunisasi ini perlu sekali untuk
disosialisasikan secara jelas.
3. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak dikategorikan menjadi 2, yaitu untuk bayi dan balita
(bayi tiga tahun).
1. Untuk bayi, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi dasar yang terdiri atas
hepatitis, BCG, polio 1-4, pentavalen (DPT-BH-Hib), dan campak.
Ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi, yaitu sebagai berikut :
1) BCG (Bacille Calmette-Guerin)
Manfaat imunisasi BCG adalah mencegah penyakit tuberkulosis atau TB
(bukan lagi disingkat TBC), yaitu infeksi yang disebabkan bakteri
mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru,
walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang
ke orang. BCG diberikan sejak bayi lahir.
Catatan Khusus :
Bila mama ketinggalan dan umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan, harus
dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam
tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa
diberikan, bila uji tuberkulin negatif.

2) Hepatitis B
Manfaat imunisasi hepatitis B adalah melindungi tubuh dari virus hepatitis
B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur
1 bulan, lalu saar 3-6 bulan.
Catatan Khusus :
Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
3) Polio
Manfaat imunisasi polio adalah melindungi tubuh terhadap virus polio,
yang menyebabkan kelumpuhan.
Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya,
vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2,4, dan 6 bulan.
Catatan Khusus :
Pemberian vaksin ini hrus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
4) Jadwal Pemberian Imunisasi

Keterangan :
 Imunisasi BCG
Ditunjukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberculosis
(TBC).
 Imunisasi DPS
Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk
rejan) dan tetanus.
 Imunisasi polio
Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio (kelumpuhan).
 Imunisasi Hib
Mencegah bayi terkena infeksi haemophilus influenza tipe B yang dapat
menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pneumonia.
Imunisasi Hib sangat mahal, maka belum diwajibkan.
 Imunisasi pneumokokus
Melindungi bayi dari penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini
bisa menimbulkan permasalahan serius, selain itu bakteri ini bisa
menimbulkan permasalahan serius seperti meningitis dan infeksi pada darah
(bakteremia).

2.2 KONSEP PENGASUHAN PADA ANAK DAN REMAJA SEHAT


1. Peran, tanggung jawab dan masalah orangtua
Duvall, juga mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang penting pada
masa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi matang dan mengatur diri mereka sendiri.
Friedman,

6.    
PUSTAKA
 
Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak.  EGC. Jakarta[a1] .

Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.

Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. FK Universitas Udayana.


Wong. Whalley. 2005. Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia. 

Anda mungkin juga menyukai