Manajemen
Nama Kelompok :
Gabriella Mayrene (20196120010)
Ivan JunioWijaya (20196120014)
MarxelinoAldymoro (20196120020)
Natalia Junaidi (20196120043)
Vincent Djunaidi (20196120036)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................1
A. Aliran Klasik.........................................................................................................2
1. Manajemen Ilmiah.............................................................................................3
Pendekatan Sistem.................................................................................................8
Pendekatan Kontigensi..........................................................................................8
1
Dalam asal-usul dan perkembangan manajemen, terdapat aliran-aliran yang
dikembangkan oleh para ahli didalamnya. Setiap aliran yang ada memiliki zaman nya masing-
masing. Berikut ini merupakan penjelasan nya.
Pemikiran awal manajemen, menurut Wren, terjadi sebelum abad 20. Pada waktu
tersebut terjadi 2 peristiwa penting, yaitu:
Pada nahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasik yang dimuat
dalam bukunya dengan judul “The Wealth of Nation. Dalam buku ini Adam Smith
mengemukakan tentang keungulan secara ekonomis yang akan diperoleh oleh organisasi atas
adanya sistem pembagian kerja. Maksud dari Pembagian kerja oleh Adam Smith adalah adanya
perincian pekerjaan-pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang. Adam Smith
melakukan penelitian terhadap sebuah industry pabrik, lalu ia mengungkapkan bahwa dengan
10 orang menjalankan tugas khusus, perusahaan dapat memproduksi sekitar 48.000 peniti dalam
satu hari. Namun apabila tiap orang bekerja sendiri dan menyelesaikan pada tiap-tiap bagian
dari pekerjaan, apabila mereka dapat menghasilkan 10 peniti dalam satu hari saja merupakan
sesuatu yang sangat baik. Sehingga Adam Smith mengambil kesimpulan bahwa suatu
pembagian kerja dapat meningkatkan tingkat produktifitas dengan:
1. Menghemat waktu
2. Meningkatkan ketrampilan para pekerja
3. Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Dengan terjadinya revolusi industry di Inggris pada saat itu membuat para manajer
memerlukan teori yang dapat membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan akan bahan
baku atau material, memberikan tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari-hari dan
yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh para
ahli.
A. Aliran klasik (yang akan dibagi menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori organisasi
klasik )
Terjadi revolusi industri pada abad ke 19 sebelum zaman manajemen ilmiah muncul.
Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen
yang sistematis. Setelah itu para tokoh dengan gagasannya menjelaskan dan menguraikan
teori dan prinsip-prinsip manajemen dalam teori-teori nya.
Terdapat 2 tokoh yang mengawali zaman manajemen ilmiah, yaitu: Robert Owen dan
Charles Babbage.
2
Robert Owen (1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800an: Robert Owen yang bekerja sebagai manajer beberapa
pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan pentingnya unsur
manusia dalam proses produksi. Owen membuat perbaikan dalam hal kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak- anak dibawah umur yang bekerja,
membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
1. Manajemen Ilmiah
Aliran ini disebut juga dengan scientific management. Aliran ini ditandai dengan
adanya bentuk kontribusi dari Federick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L.
Gantt, dan Harrington Emerson.
Dalam arti pertama, manajemen ilmiah adalah penerapan ilmiah meode studi,
analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Dalam arti kedua, manajemen ilmiah merupakan seperangkat mekanisme atau
teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
3
Prinsip – prinsip dasar pendekatan pada manajemen menurut Taylor adalah:
Dalam aliran ini, Frank lebih cenderung berfokus pada masalah yang sangat
efisien, terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Sedangkan sang istri, Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam
kerja, seperti proses seleksi, penempatan dan latihan personalia. Gagasannya dimuat
dalam buku berjudul “The Psychology of Management”.
Emerson mengemukakan dua belas prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, secara
ringkas sbb:
4
g. Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja
h. Adanya standar-standar dan jadwal-jadwal (metoda dan waktu setiap kegiatan)
i. Kondisi yang distandardisasi
j. Operasi yang distandarisasi
k. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar
l. Balas jasa efisiensi (rencana intensif)
Henry Fayol merupakan seorang industrialis prancis yang mengemukakan teori dan
teknik-teknik tentang administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi –
organisasi yang kompleks. Hal ini tertulis dalam bukunya, yaitu “Administration
Industrielle et Generale” yang apabila diterjemahkan berarti administrasi industrsi dan
umum. Dalam teori administrasinya, Fayol membagi unsure manajemen menjadi lima,
yaitu: Perencanaan, Pengorganisasian , Pemberian perintah, Pengoordinasian, Pengawasan.
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian digunakan sebagai kerangka
kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat
ini.
Aliran hubungan manusiawi yang disebut juga sebagai perilaku manusia atau Neoklasik
muncul karena adanya ketidakpuasan atas apa yang dikemukakan oleh aliran klasik, karena
aliran klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi terhadap produksi dan keharmonisan
kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan karena karyawan tidak selalu
mengikuti pola-pola perilaku yang rasional.
Terdapat beberapa ahli yang mencoba melengkapi teori organisasi Klasik lewat pandangan
sosiologi dan psikologi, yaitu :
5
Elton Mayo (1880-1949)
Mayo mengemukakan bahwa hubungan manusia kerap digunakan sebagai istilah umum
untuk menggambarkan cara seorang manejer berinteraksi kepada bawahan-bawahannya.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kemanusian yang baik.
Aliran ini ditandai dengan munculnya konsep manajemen kualitas total pada abad ke 20
yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran. Deming yang
dianggap sebagai bapak kontrol kualitas di Jepang, berpendapat bahwa mayoritas
permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja, tetapi pada
sistemnya. Ia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori
lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit,
minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta
material
2. Produktifitas meningkat
3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta
penurunan harga
4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
5. Jumlah pekerjaan bertambah.
Masa manajemen modern berkembang menjadi dua jalur yang berbeda. Pada jalur
perkembangan pertama berisikan tentang pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
yang dikenal sebagai perilaku organisasi. Pada jalur perkembangan kedua, jalur ini
dibangun atas dasar manajemen ilmiah yang dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation
research dan management science atau manajemen operasi)
1) Perilaku Organisasi (Jalur Pertama)
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru
tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh dalam aliran ini antara lain
6
c. Frederick Herzberg, ia menguraikan teori motivasi higenis atau teori dua faktor
d. Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan
kisi-kisi manejerial (managerial grid)
e. Rensis Likert yang mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara extensif
mengenai empat sistem manajemen, yaitu: Exploitative Authoritative, Benevolent
Authoritative, Consultative Authoritative, dan Partisipative Group
f. Fred Fiedler, dimana ia menyarankan tentang pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan
g. Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar
hubungan budaya
h. Edgar Schein, Schein meneliti dinamika kelompok dalam organisasi
Terdapat beberapa prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para tokoh-
tokoh manajemen modern, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip)
2. Manajemen harus sistematis dan menggunakan pendekatan yang dipertimbangkan
secara hati hati.
3. Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
7
Langkah-langkah pendekatan dalam management science biasanya sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi
Pendekatan Sistem
Pendekatan Kontigensi