Anda di halaman 1dari 35

MEDIA DAKWAH

oleh:
Maulana Lazuardi (04020420031)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag
Asisten Dosen I:
Ati’ Nursyafa’ah, M.Kom.I
Asisten Dosen II:
Baiti Rahmawati, S.Sos

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
AMPEL SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberi


nikmat, kesempatan untuk mengerjakan tugas ini,
sholawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Dengan selesainya makalah ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada: Bapak Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz,
M.Ag yang telah mengajar dan membimbing mata kuliah
Ilmu Dakwah, Ibu Baiti Rahmawati, M.Sos yang telah
membantu proses penyelesaian tugas makalah Ilmu
Dakwah dan Kedua Orang Tua yang selalu mendukung
proses penyelesaian tugas makalah Ilmu Dakwah.

Pasuruan, 28 September 2020

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................i
BAB I.....................................................................................1
Media Dakwah........................................................................1
A. Pengertian..................................................................1
BAB II....................................................................................5
Jenis-jenis Media Dakwah dan Spesifikasinya........................5
B. Dakwah dan Fungsinya..............................................5
C. Jenis-jenis Media Dakwah.......................................13
Media Auditif................................................................14
1. Radio.........................................................................14
2. Tape Recorder...........................................................15
3. Musik.......................................................................16
Media Audio Visual......................................................17
1. Televisi.....................................................................18
2. Film atau Sinetron....................................................19
3. Media sosial..............................................................20
Media Visual.................................................................21
1. Majalah....................................................................22
2. Poster.......................................................................22
3. Spanduk...................................................................23
4. Novel.........................................................................23
5. Buku.........................................................................24
6. Surat..........................................................................24

ii
D. Pemilihan Media Dakwah...........................................25
BAB III.................................................................................26
PENUTUP............................................................................26
A. Kesimpulan................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................27

iii
BAB I

Media Dakwah
A. Pengertian

Tidak banyak pakar ilmu dakwah menyebutkan media


dakwah sebagai salah satu unsur dakwah. Media dakwah
merupakan unsur tambahan dalam kegiatan dakwah.
Maksudnya, kegiatan dakwah dapat berlangsung meski
tanpa media. Seorang ustaz yang sedang menjelaskan
tata cara tayamum kepada seorang tamu di rumahnya
adalah contoh dakwah tanpa media. Hal tersebut jika
bepergangan bahwa media selalu merupakan alat atau
sarana untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mitra
dakwah1. Gerlach & Ely dalam Arsyad (2006 : 3)
menyebut secara garis besar media meliputi manusia,
materi dan lingkungan yang membuat orang lain
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Jika
bepergangan pada pendapat terakhir, maka pendakwah,
kitab suci Al-Quran dan hadis yang sedang didiskusikan,
suasana pelaksanaan dakwah merupakan media dakwah.
Demikian juga berarti tidak ada dakwah tanpa media.
Ketika Rasulullah SAW memberi nasihat kepada
seorang sahabat yang menemuinya, maka Rasulullah lah
media dakwahnya.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang
secaraharfiah berarti perantara, tengah atau pengantar
Arsyad (2006 : 3). Dalam bahasa inggris media bentuk
dari medium yang berarti tengah, antara, rata-rata.
Wilbur Schraman mendefinisikan media sebagai
1
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

1
teknologi informasi yang dapat digunakan dalam
pengajaran. Secara spesifik, yang dimaksud dengan
media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan
atau pengajaran, seperti buku, film, video, kaset, slide,
dan sebagainya.
Secara umum dipahami bahwa istilah ‘media’
mencakup sarana komunikasi seperti pers, media
penyiaran (broadcasting) dan sinema. Namun, terdapat
rentang media yang luas mencakup pelbagai jenis
hiburan (entertainment) dan informasi untuk audiens
yang besar seperti majalah atau industri musik.Terdapat
juga industri yang mendukung pelbagai aktivitas media.
Untuk maksud-maksud itu, akan diasumsikan bahwa
‘media’ merujuk pada pelbagai institusi atau bisnis yang
berkomunikasi dengan para audiens, terutama dalam
menyediakan pengisi waktu luang. (Burton, 2012: 9-10).

Lebih lanjut beberapa definisi media dakwah dapat


dikemukakan sebagai berikut:
1. A. Hasjmy (1974: 269) menyamakan media
dakwah dengan sarana dakwah dan menyamakan
alat dakwah dengan medan dakwah.
2. Abdul Kadir Munsy (1981: 41) media dakwah
adalah alat yang menjadi saluran yang
menghubungkan ide dengan umat.
3. Asmuni Syukir (1983: 35) media dakwah adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dakwah yang telah
ditentukan.

2
4. Hamzah Ya’qub (1992: 47) media dakwah ialah
alat objektif yang menjadi saluran yang
menghubungkan ide dengan umat.
5. Wardi Bachtiar (1997: 35) media dakwah adalah
perawatan yang dipergunakan untuk
menyampaikan materi dakwah.
6. Syukriadi Sambas (2004: 53) media dakwah
adalah instrument yang dilalui oleh pesan atau
saluran pesan yang menghubungkan antara da’I
dan mad’u.
7. Mira Fauziyah (2006: 102) media dakwah adalah
alat atau sarana yang digunakan untuk berdakwah
dengan tujuan supaya meudahkan penyampaian
pesan dakwah kepada mad’u.
8. M.Munir dan Wahyu Ilaihi (2006: 32) wasilah
(media) dakwah adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran
islam) kepada mad’u (penerima dakwah).
9. Al Bayanuni (1993: 282) media dakwah adalah:

‫ما يتو صل به الي تطبتيق مناهج االدعوة من امورمعنوية اومدية‬

“Sesuatu yang bersifat fisik dan non fisik yang bisa


mengantarkan pendakwah dalam menerapakan
strategi dakwah.”

Dari beberapa definisi diata, maka media dakwah (


‫ )وسيلة الدعوة‬adalah alat yang menjadi perantara
penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah.
Seorang pendakwah ingin pesan dakwahnya diterima
oleh semua pendengar di seluruh seluruh Indonesia,
maka ia berdakwah dengan metode ceramah dan dengan

3
menggunakan media radio. Jika ceramahnya ingin
didengar, teks ayat Al-Quran yang ingin dikutip bisa
dibaca serta ekspresi wajahnya bisa dilihat oleh semua
pemirsa di Indonesia bahkan sedunia, maka ia
menggunakan media televisi. Jika ingin pesan
dakwahnya dibaca orang, maka pendakwah
menggunakan media cetak. Dari uraian diatas maka
jelaslah antara metode dan media dakwah.2
Ketika media dakwah berarti, alat dakwah maka
bentuknya adalah alat komunikasi. Akan tetapi, ada
sarana lain selain alat komunikasi terssebut, seperti
tempat, infrastruktur, mesin, tempat duduk, alat tulis, dan
alat perkantoran, dan lain sebagainya. Sarana-sarana itu
dapat dikelompokan sebagai logistik dakwah. Logistik
dakwah juga mencakup keuangan dakwah. Dengan
demikian, media dakwah juga jelas bedanya dengan
logistic dakwah yaitu sarana pendukung berupa finansial
dan sarana fisik untuk pelaksanaan dakwah. Sebagai
ilustrasi perpaduan antara metode, dan logistik dakwah
dapat dikemukakan sebuah contoh dakwah yang
disampaikan dengan metode ceramah, dengan media
radio yang disiarkan langsung dari Studio Dua RRI
dengan biaya yang di sediakan oleh sponsor perusahaan
tertentu.
Adapun yang dimaksud dengan media dakwah, adalah
alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi
dakwah kepada mad’u3. Dengan demikian yang
2
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

3
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta:Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 288.

4
dimaksud media adalah sebagai alat perantara untuk
menyampaikan pesan maupun tujuan tertentu salah
satunya adalah dakwah.

BAB II

Jenis-jenis Media Dakwah dan Spesifikasinya

B. Dakwah dan Fungsinya


Ada banyak alat yang bisa di jadikan media dakwah.
Secara lebih luas, dapat dikatakan bahwa alat
komunikasi apa pun yang halal bisa dipergunakan
sebagai media dakwah. Ada beberapa pendapat tentang
media dakwah dan jenis-jenisnya, antara lain sebagai
berikut:
1. Pengertian dakwah sebagai suatu kegiatan sosialisasi
Islam yang memiliki berbagai pengertian sebagai berikut
(Mulkhan, 1992: 100) :
a. mendorong manusia agar melakukan kebajikan dan
mengikuti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan
meninggalkan kemunkaran agar memperoleh
kebahagiaan dunia-akhirat.
b. mengadakan seruan kepada semua manusia untuk
kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar,
dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasehat yang
baik.
c. mengubah umat dari satu situasi kepada situasi yang
lebih baik di dalam segala segi kehidupan dengan tujuan

5
merealisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan hidup
sehari-hari, baik bagi kehidupan seorang pribadi,
kehidupan keluarga maupun masyarakat sebagai
keseluruhan tata hidup manusia.
d. menyampaikan panggilan Allah dan Rasul kepada apa
yang menghidupkan umat manusia sesuai dengan
martabat, fungsi dan tujuan hidupnya.

2. A.Hasjmy (1974: 269-270) menyebut media dakwah


dan sarana dakwah atau alat dakwah danmedan dakwah
ada enam macam, yaitu :
a. Mimbar (podium) dan Khitabah (pidato/ceramah)
b. Qalam (pena) dan Kitabah (tulisan)
c. Masrah (pemantasan) dan Malhamah (drama)
d. Seni suara dan Seni bahasa
e. Madrasah dan Dayah (surau)
f. Lingkungan kerja dan Usaha

3. Abdul Kadir Munsy (1981: 41-43) mencatat enam


media dakwah
a. Lisan
b. Lukisan atau
c. Gambaran
d. Audiovisual
6
e. Perbuatan dan
f. Organisasi

4. Asmuni Syukir (1983: 168-179) juga


mengemlompokan media dakwah menjadi enam macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Lembaga-lembaga pendidikan formal,
b. Lingkungan keluarga,
c. Organisasi-organisasi Islam,
d. Hari-hari besar Islam.
e. Media massa dan
f. Seni budaya

5. Barmawi Umari (1987: 59-60) tidak menegaskan


definisi media dakwah. Ia justru membahasakanya
dengan alat dakwah, di samping mengajukan istilah
tempat dakwah. Baginya, alat dakwah digolongkan
dalam empat kelompok yaitu :
a. Lisan
b. Lukisan
c. Tulisan dan
d. Perbuatan
Dari keempat kelompok ini, teruraikan 52 alat dakwah.

7
6. Hamzah Ya’qub (1992: 47-48) menyebut lima macam
media dan metode dakwah, yaitu
a. Tulisan
b. Lukisan
c. Lisan
d. Audiovisual dan
e. Akhlaq.

7. Syukriadi Sambas (2004: 53-54) menyatakan bahwa


ada dua instrument utama dakwah, yaitu seluruh diri
pendakwah (da’i) dan di luar diri pendakwah.

8. Mira Fauziyah (2006: 102-103) juga membagi media


menjadi dua macam: media dakwah eksternal (media
cetak, media auditif, media visual, dan media audutif
visual ) dan media dakwah internal (telepon, surat,
pertemuan, wawancara dan kunjungan).

10. Al-Bayanuni (1993: 283-284) hanya memilah


media dakwah menjadi dua yaitu, media materi
(maddiyah) dan nonmateri (ma’nawiyah). Yang
disebut media materi adalah segala yang bisa
ditangkap panca indra untuk membantu
pendakwah dalam dakwahnya, seperti ucapan,

8
gerakan, alat-alat, dan perbuatan. Jika tidak bisa
ditangkap panca indra yaitu berupa perasaan
(hati) dan pikiran, maka dinamakan media non
materi , seperti keimanan dan keikhlasan
pendakwah.

Dalam Ilmu Komunikasi, media dapat juga


diklasifikasi menjadi tiga, yaitu:
1. Media terucap (the spoken words) yaitu alat
yang bisa menegeluarkan bunyi seperti radio,
telepon dan sejenisnya
2. Media tertulis (the printed writing) yaitu
media berupa tulisan atau cetakan seperti
majalah, surat kabar, buku, pamphlet, lukisan,
gambar, dan sejenisnya.
3. Media dengar pandang (the audio visual)
yaitu media yang berisi gambar hidup yang
bisa dilihat dan di dengar, yaitu film, video,
televisi, dan sejenisnya.4

Selain itu ada yang mengklasifikasi jenis media


dakwah menjadi dua bagian, yaitu media tradisional
(tanpa teknologi komunikasi) dan media modern (dengan
teknologi komunikasi). Klasifikasi jenis media dakwah
diatas tidak terlepas dari dua media penerimaan
informasi yang dikemukakan oleh Al-Quran dalam surah
an-Nahl (16) ayat 78, al-Mu’minun (23) ayat 78, as-
Sajdah (32) ayat 9 , al-Ahqaf (46) ayat 26 dan al-Mulk
(67) ayat 23, yakni : media sensasi dan media presepsi.

4
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

9
1. QS An-Nahl [16] : 78.

‫ا ۙ َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع‬tuًٔ‫م ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْئـ‬tْ ‫َوهّٰللا ُ اَ ْخ َر َج ُك‬
َ‫ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬tِِٕ‫ار َوااْل َ ْفٕـ‬ َ ‫َوااْل َب‬
tَ ‫ْص‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”

2. QS Al-Mu’minun [23] : 78.

َ‫ َدةَ ۚ قَلِياًل َّما تَ ْش ُكرُون‬tِِٔ‫ص َر َوٱأْل َ ْفٔـ‬


َ ٰ ‫ى أَن َشأ َ لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱأْل َ ْب‬
ٓ ‫َوهُ َو ٱلَّ ِذ‬
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian,
pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.”

3. QS As-Sajdah [32] : 9.

َ‫ َدة‬tِِٔ‫ر َوٱأْل َ ْفٔـ‬tَ ‫ْص‬


َ ٰ ‫وحِۦه ۖ َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱأْل َب‬
ِ ُّ‫ثُ َّم َس َّو ٰىهُ َونَفَ َخ فِي ِه ِمن ر‬
َ‫ۚ قَلِياًل َّما تَ ْش ُكرُون‬
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur"

4. QS al-Ahqaf [46] : 26.

ً‫ َدة‬tِِٔ‫ َوأَ ْفٔـ‬t‫ْص ًرا‬ ٰ ٰ


َ ٰ ‫َولَقَ ْد َم َّكنَّهُ ْم فِي َمٓا إِن َّم َّكنَّ ُك ْم فِي ِه َو َج َع ْلنَا لَهُ ْم َس ْمعًا َوأَب‬
‫ ِّمن َش ْى ٍء إِ ْذ‬t‫ َدتُهُم‬tِِٔ‫م َوٓاَل أَ ْفٔـ‬tُْ‫ْص ُره‬ َ ٰ ‫م َوٓاَل أَب‬tُْ‫فَ َمٓا أَ ْغن َٰى َع ْنهُ ْم َس ْم ُعه‬
۟ ُ‫ق ب ِهم َّما َكان‬ ۟ ُ‫َكان‬
َ‫وا بِِۦه يَ ْستَه ِْزءُون‬ ِ َ ‫ت ٱهَّلل ِ َو َحا‬ ِ َ‫ا ٰي‬tََٔ‫وا يَجْ َح ُدونَ بِٔـ‬
“Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka
dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu

10
dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka
pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran,
penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi
mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan
mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka
memperolok-olokkannya.”

5. QS Al-Mulk [67] : 23.

‫ َدةَ ۖ قَلِياًل َّما‬tِِٔ‫ْص َر َوٱأْل َ ْفٔـ‬


َ ٰ ‫ى أَن َشأ َ ُك ْم َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱأْل َب‬
ٓ ‫قُلْ ه َُو ٱلَّ ِذ‬
َ‫تَ ْش ُكرُون‬
“Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat
sedikit kamu bersyukur.”

Sensasi berasal dari kata “sense” adalah alat


pengindraan yang menghubungkan organisme dengan
lingkunganya. Persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi meberikan makana pada
stimuli indrawi (Jalaluddin Rakhmat, 1991: 49-51).
Dalam ayat-ayat tersebut, sensasi atau panca indra
diwakili oleh indra pendengaran (al-sam’) dan indra
pengelihatan (al-abshar), ilmu tafsir mengistilahkan
dzikir al-juz wa iradah al-kull (penyebutan Sebagian
dengan maksud keseluruhan). Karenanya media sensasi
meliputi: indra pendengaran dengan telinga, indra
pengelihatan dengan mata, indra pengecapan dengan
lidah, indra perabaan dengan kulit, dan indra penciuman
dengan hidung. Disebutnya indra pendengaran dan indra
pengelihatan, karena keduanya lebih dominan dalam

11
penerimaan informasi. Oleh karena itu kita meneyebut
kedua indra ini: media auditif sebagai indra
pendengaran dan media visual sebagai indra
pengelihatan.5

Media auditif (al-sam’) tidak banyak jenisnya


dibandingkan media visual. Oleh sebab itu. Al-Quran
menyebut kata al-sam’ dalam bentuk tunggal tidak
jamak, yaitu al-summah. Selain itu menurut al-Shawi
(1993,IV: 103), bentuk tunnggal ini juga menunjukkan
objek yang di dengar hanya satu, yaitu suara. Media
auditif tidak memiliki pilihan ketika suara itu datang. Ia
harus menerima suara apapun dari manapun asalnya
(Fakhr al-Din ar-Razi 1990, XIII:152 ). Hal ini berbeda
dengan objek yang dilihat dan dipersepsi. Namun
demikian, media ini lebih efektif dalam menangkap
pesan dakwah dibanding media visual, sekitar 20-25%
(Toha Yahya Omar, 1992: 56) menurut hasil penelitian.
Inilah rahasia Al-Quran yang mendahulukan kata al-
sam’ dari kata al-abshar. Karenanya orang buta masih
dapat menerima informasi dan pengetahuan dari pada
orang yang tuli. Kita masih menjumpai orang buta yang
menghafalkan Al-Quran. Mereka yang tuli hampir selalu
di iringi dengan bisu. Selain itu, media auditif bisa
menerima pesan dakwah tanpa memperhatikan arah
asalnya.6

5
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

6
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

12
Media visual (al-abshar) adalah sarana yang dapat
ditangkap oleh mata manusia. Jenis media ini sangat
banyak, bahkan lebih banyak lagi dengan kecanggihan
teknologi komunikasi seperti yang ditunjukkan oleh
Alqur’an dengan pembentukan jamak: al-abshar dari al-
bashar.Hampir semua media dakwah di dominasi oleh
media ini, yakni melibatkan pengelihatan manusia.
Kepuasan rasa ingin tahu manusia juga sering dipenuhi
dengan indra mata. Kepuasan rasa ingin tahu manusia
juga sering dipenuhi dengan indera mata. Benar bahwa
ceramah agama itu hanya kepentingan pendengaran kita
yang menangkap pesan dakwah. Akan tetap, ada
dorongan kuat dalam diri kita untuk melihat sosok
penceramahnya.7

C. Jenis-jenis Media Dakwah

Media dakwah menurut Samsul Munir dalam bukunya


“Ilmu Dakwah” dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Non Media Massa
a. Manusia:utusan, kurir, dan lain-lain.
b. Benda:telepon, surat, dan lain-lain.
2. Media Massa

7
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media Jakarta, 2017

13
a. Media massa manusia: pertemuan, rapat umum,
seminar, sekolah, dan lain-lain.
b. Media massa benda: spanduk, buku, selebaran, poster,
folder, dan lain-lain.
Dalam berdakwah tentunya kita harus
menyiapkan/menggunakan berbagai macam media
sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai berikut.

Media Auditif

Media auditif dalam dakwah adalah alat-alat yang


dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang kegiatan
dakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran.
Media audio sudah biasa digunakan orang untuk
berbagai kegiatan secara efektif. Media audio ini cukup
tinggi efektivitasnya dalam penyebaran informasi,
terlebih lagi untuk media audio yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi dua arah, seperti telepon/
handphone. Dengan media audio komunikasi dapat
berlangsung tanpa batas jarak.

1. Radio

Radio merupakan media informasi yang hingga


sekarang nasih memiliki cukup banyak pemirsa.
Mengingat radio merupakan alat informasi yang
fleksibel, kecil dan dapat di bawa kemana-mana. Oleh

14
sebab itu, alangkah bermanfaatnya jika radio penuh
dengan siaran-siaran yang mengajak kepada pemirsa
untuk menjalankan kebaikan serta meninggalkan
keburukan (amar ma`ruf nahi munkar).

Pesawat radio sering kali kita jumpai semalam suntuk


di warung-warung kopi,pos-pos jaga serta mobil-mobil.
Bahkan tidak jarang tukang becak selalu memutar radio
sambil menunggu penumpang. Oleh sebab itu, alangkah
bermanfaatnya jika radio-radio yang diputar selalu
membawa pesan-pesan dakwah.

Para da`i atau muballigh dapat menyiarkan secara


lengkap ceramah agama, khutbah saat sholat jum`at atau
khutbah hari raya dua secara langsung ketika peristiwa
berlangsung.8

2. Tape Recorder

Tape Recorder adalah media elektronik yang


berfungsi merekam suara kedalam pita kaset dan dari
pita kaset dapat diulangkembali dalam bentuk pita suara.
Tape recorder membawa pengaruh bessr di dalam dunia
penceramahan, karen seorang da’i atau penceramah bisa
lebih efisien dan praktis untuk menyampaikan
dakwahnya kepada masyarakat luas. Dengan
menggunakan Tape Recorder para da’i dapat merekam
8
https://khoirunnikmahblog.wordpress.com/2016/06/01/macam-
macam-media-dakwah/

15
dakwahnya dalam keadan lengkap dan utuh serta
rekaman tersebut dapat di playback se senang hati dan
sesuai kebutuhan. Dan dengan Tape recorder rekaman
tersebut dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak.

Kelebihan dakwah melalui pita kaset tape recorder


adalah biaya murah dan dapat disiarkan ulang kapan saja
sesuai kebutuhan. Seorang da’i dengan menggunakan
pita kaset juga dapat merekam program dakwahnya
disuatu tempat dan hasil rekamannya dapat disebarkan
pada kesempatan lain dan seterusnya.

Disamping itu, dengan rekaman pita kaset itu seorang


da’i dapt melakukan kreasi dan inovasi dalam menyusun
rekaman pita kaset ke berbagai bentuk serial misalnya
seri sandiwara, drama radio, ceramah, tanya jawab
agama, bahkan lagu – lagu religius, dan sebagainya.

Kekurangan dakwah melalui piat kaset tape recorder


adalah dalam suatu rekaman,sulit menentukan lokasi
suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi
berada ditengah – tengah,maka akan memakan waktu
yang lama untuk menemukannya,juga kecepatan
merekam dan pengaturan trek yang bermacam – macam
menimbulkan kesuliatn untuk memainkan kembali
rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang
berbeda dengannya.9

9
https://sofiariskiyatul.blogspot.com/2019/09/mediadakwah-oleh-
sellypermata-sari.html?m=1

16
3. Musik

Pada awal era kejayaan islam, telah lahir tokoh besar


yang berkembang pada seni musik. Para ilmuwan
muslim sudah menjadikan musik sebagai salah satu
alternatif atau media pengobatan. Kegemilangan
peradaban Islam ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan.

Sejarah membuktikan bahwa music selama ini dikenal


music Islam ternyata tidak hanya murni berasal dari
Arab. Kesenian ini lahir dari keraifan umat islam
terdahulu yang mengolaborasikan music-musik dari
Arab, Persia, India danYunani, sekolah–sekolah musik
didirikan oleh kesultanan diberbagai kota dan daerah,
baik sekolah tingkat menengah maupun sekolah tinggi.
Sekolah musik yang bagus dan berkualitas tinngi adalah
yang didirikan oleh Said Abdul Mu’min (wafat tahun
1294 M).

Pada masa saat ini di Indonesia, musik dangdut yang


dibawakan oleh Rhoma Irama yang memang banyak
disukai di kalangan masyarakat baik muda maupun tua,
disertai dengan pesan dakwah yang tersirat dalam musik
tersebut. Itu terlihat dari lirik dan syair Rhoma yang
memang secara gamblang mengajak pendengar pada
sebuah kesadaran sebagai pesan moral dan ungkapan
nurani yang bertanggung jawab untuk lebih mendalami
Islam. Dengan demikian, sesungguhnya umat Islam juga
harus memiliki pilihan budaya, pilihan kesenian serta

17
pilihan musik sendiri, yang tidak hanya sekedar
menawarkan keindahan dan percintaannya, melainkan
juga keselamatan dunia akhirat.10

Media Audio Visual

Media audio visual adalah media penyampaian


informasi yang dapat menampilkan unsur gambar
(visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat
mengkomunikasikan pesan dan informasi.dakwah
dengan media audio visual merupakan suatu cara
penyampaian yang merangsang penglihatan serta
pendengaran audien. Dengan demikian sudah tentu
media ini lebih sempurna jika dibandingkan media audio
atau media visual saja. Dengan media ini
kekurangjelasan media audio atau kekurangjelasan
media visual dapat diatasi karena media audio visual
dapat menayangkan unsur gerak gambar dan suara.

1. Televisi

Televisi adalah media penyiaran yang serumpun


dengan radio. Jika radio hanya menyiarkan suara, maka
televisi mampu menyalurkan suara dan gambar
10
https://sofiariskiyatul.blogspot.com/2019/09/mediadakwah-
oleh-sellypermata-sari.html?m=1

18
sekaligus, sehingga televisi dapat dipandang sebagai
penggabung film dan radio. Televisi untuk menjadi
media dakwah, atau menyalurkan pesan-pesan dakwah.
Hal ini telan banyak dilakukan di Indonesia. Pada
umumnya lembaga penyiaran televisi di Indonesia
menyediakan waktu kegiatan dakwah, seperti adzan
maghrib atau acara-acara khusus pada bulan ramadhan
dan lain-lainnya. Televisi juga dapat bermanfaat sebagai
media yang menyajikan dialog-dialog tentang berbagai
masalah yang dihadapi oleh umat Islam.

Telivisi sangat efektif untuk digunakan sebagai


media penyimpanan pesan-pesan dakwah karena
kemampuannya yang dapat menjangkau daerah sangat
luas. Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan
berbagai cara baik dalam bentuk ceramah, sandiwara,
fragmen ataupun drama. Melalui televisi seorang
pemirsa dapat mengikuti kegiatan dakwah seakan dia
berada langsung dihadapan da’i dan bahkan sekarang
sudah banyak siaran langsung yang dilakukan untuk
kepentingan siaran dakwah.11

2. Film atau Sinetron

Film yang dimaksud adalah media informasi melalui


film suara sebagaimana diputar di gedung-gedung

11
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah, 2009)

19
bioskop dan yang dapat di operasikan diluar gedung
bioskop, sejauh tempatnya gelap. Sedangkan sinetron
adalah media informasi yang menggunakan sinema
elektronik.

Media film dan sinetron sebenarnya lebih bersifat


entertainment (hiburan), bahkan bersifat komersial.
Akan tetapi, film dan sinetron juga dapat dipergunakan
sebagai media dakwah. Jika film dan sinetron sebagai
media dakwah ,maka hal pertama yang harus diisi misi
dakwah adalah naskahnya, kemudian diikuti skenario,
shooting dan aktingnya. Memang membutuhkan
keseriusan dan waktu yang lama membuat film dan
sinetron sebagai media dakwah, karena disamping
prosedur dan prosesnya lama dan harus professional juga
memerlukan biaya yang cukup lumayan besar.

Kelebihan dari media ini adalah dapat menjangkau


berbagai kalangan, dapat diputar ulang ditempat yang
membutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Kelemahannya adalah biayanya cukup mahal, prosedur
pembuatannya cukup panjang dan memerlukan
keterlibatan berbagai pihak.

Contoh film sebagai media dakwah antara lain, The


Message (Ar-risalah), Lion of The Desert, Walisongo,
Fatahillah, dan lain-lain. Sedamgkan sinetron-sinetron
yang dapat disebut sebagai sinetron dakwah antara lain,
Do’aku Harapanku, Do’aku Membawa Berkah, dan lain-
lain.

20
3. Media sosial

Pada zaman sekarang atau era modern ini hampir


semua orang mempunyai gadget dan akun media sosial
maka dari itu para pendakwah juga memanfaatkan media
sosisal sebagai sarana dakwah sebagai salah satu cara
dakwah yang efisien karena tidak perlu tempat yang luas
dan para pendakwah juga tidak perlu langsung terjun ke
masyarakat.

Media sosial menjadi salah satu media yang sangat


membantu untuk para pendakwah,khususnya para
pendakwah multimedia, seperti halnya, facebook,
instagram, whatsapp, youtube dan sebagainya12 Dengan
adanya aplikasi media sosial, dapat mempermudah bagi
para pendakwah untuk membagikan sebuah
pemikirannya kepada khalayak dengan menggunakan
sebuah gambar atau video-video berdurasi untuk
direnungkan dan dicerna maknanya. Sehingga
kebanyakan dari para pembaca/ penonton bisa
merenungkan apa yang mereka lihat dan mereka baca
dalam aneka macam pesan media berjejaring. Semakin
hari, pengguna media akan semakin meningkat dan
pesan-pesan yang disampaikan semakin mendapatkan
perhatian penggunanya.

12
Agus Mulyanto, E-Dakwah Sebagai Alternatif Media Dakwah
dalam Jurnal Kaunia, vol.11.

21
Lebih-lebih saat ada pandemi virus covid 19
masyarakat dituntut melakukan aktiftas dirumah saja
yang pastinya positif dan produktif yaitu salah satunya
adalah melihat dan mendengarkan ceramah dari para
pendakwah yang ber-asas Ahlussunnah wal-jama’ah
Media Visual

Media visual yang dimaksud adalah bahan atau alat


yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah
melalui indera penglihatan yang dapat dimanfaatkan.

Salah satunya adalah media cetak. Pada era sekarang


telah bermunculan, bagaikan buah rambutan yang sedang
berbuah, baik itu majalah, koran, ataupun buletin-buletin
lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari sebuah era
informasi dan keterbukaan. Oleh sebab itu, alangkah
baiknya jika para muballigh mampu memanfaatkan
media-media cetak yang ada sebagai sarana untuk
berdakwah. Melihat persaingan media cetak yang begitu
hebat, maka para muballigh hendaknya segera
menyiapkan diri untuk menjadi penulis-penulis handal
sehingga mampu bersaing dalam amar ma`ruf nahi
munkar di bidang media cetak. Mengingat media cetak
merupakan media informasi yang cukup banyak
peminatnya. Media cetak yang berkembang selama ini
lebih berpegang pada keterbukaan dan kebebasannya.
Dan inilah problem besar bagi para pelaku dakwah
selama ini

22
1. Majalah

Saat ini telah banyak majalah yang secara khusus


menyatakan sebagai majalah dakwah islam. Penulis
keagamaan juga bisa memanfaatkan majalah nondakwah
untuk mempublikasikan tulisanya asalkan disesuaiakan
dengan spesifikasi majalah yang bersangkutan.

Menulis pesan dakwah di majalah juga tidak terlepas


dari visi redakturnya. Islam dapat dilihat dari sudut
pandang manapun dan bisa dikaji dengan pendekatan
apapun. Pandangan dan pendekatan sebuah majalah atau
jurnal harus lebih dahulu dipelajari oleh penulis
keagamaan.

2. Poster

Adalah karya seni atau desain grafis yang memuat


komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran
besar atau kecil. Pengaplikasiannya dengan ditempel di
dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat
mencari perhatian mata sekuat mungkin.
Dengan pengaplikasianya yang beragam serta
banyak berbagai ukuran dan biaya yang relatif
terjangkau maka poster ini sangat cocok sekali sebagai
sarana media informasi dakwah.

23
3. Spanduk

Adalah sebuah kain rentang yang berisi propaganda,


slogan atau juga berita yang juga perlu diketahui oleh
umum. Banner adalah salah satu media promosi yang
dicetak dengan Print Digital yang umumnya berbentuk
Potrait atau Vertikal. Banner adalah bentuk
penyederhanaan dari Baliho.
Umumnya spanduk ini mempunyai kegunaan/fungsi
yang sama dengan poster tapi, spanduk ini mempunyai
ukuran yang relative lebih besar dari poster dan
keunggulan lainya adalah spanduk biasanya kita temui di
pinggir jalan atau tempat keramaian sehingga cocok
sekalai sebagai sarana media informasi dakwah.

4. Novel

Novel merupakan karya sastra berupa cerita pendek


yang sekaligus bisa disebut fiksi. Bahkan dala
perkembangannya novel bersinonim dengan fiksi. Oleh
karena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu secara
bebas, nenyajikan sesuatu secara banyak, lebih
rinci,lebih detail, dan lebih banyak melibatkan
permasalahan yang lebtih kompleks. Sehingga pada
zaman ini para penceramah bisa menjangkau anak muda
untuk mengikuti dakwahnya dengan menggunakan
novel. Dengan novel,para penceramah bisa menuangkan

24
segala pemikiranya tentang dakwah lewat tulisan dan
nantinya akan dibukukan menjadi sebuah novel13.

5. Buku

Buku dapat didefinisikan sebagai sejumlah pesan


tertulis yang memungkinkan memuat banyak pesan dan
memiliki arti bagi masyarakat luas, direncanakan untuk
pengetahuan publik tentang sesuatu serta direkam dalam
bahan yang tidak mudah rusak dan mudah dibawa.
Tujuan utamanya memberi penerangan, penyajikan dan
menjelaskan, serta mengabadikan sesuatu dan
memindahkan pengetahuan dan informasi di tengah
masyarakat dengan memerhatikan kemudahan dan
penampilan (Taufik, 2012: 57).
Pada era 1980-an, di Indonesia, buku-buku Islam
menjadi barang yang diburu masyarakat pembaca.
Pesan-pesan Islam disajikan dalam ramuan halaman
buku yang lebih menarik. Buku sejarah nabi, misalnya,
disajikan dalam bentuk buku cerita bergambar sehingga
memiliki daya tarik yang lebih besar khususnya bagi
anak-anak. Pesan-pesan Islam yang biasanya
disampaikan melalui mimbar di masjid, kini dapat
disajikan dalam lemabaran buku yang lebih menarik
(Muhtadi, 2012: 84-85).

13
https://sofiariskiyatul.blogspot.com/2019/09/mediadakwah-oleh-
sellypermata-sari.html?m=1

25
6. Surat

Adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan


informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain
dengan tujuan memberitahukan maksud pesan dari si
pengirim. Fungsinya mencakup lima hal: sarana
pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan;
alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan
pedoman kerja. Pada umumnya,
dibutuhkan prangko dan amplop sebagai alat ganti bayar
jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat
maka nilai yang tercantum di prangko harus semakin
besar juga.
surat sebagai media dakwah, harus terkandung pesan
dakwah yang pokok. Yaitu, pertama, mengandung pesan
teologis berupa ajakan dalam mengesakan Allah SWT,
Tuhan semesta alam. Ini merupakan salah satu aspek
urgen dalam substansi surat dakwah. Kedua, adanya
ajakan santun memeluk agama Islam kepada mereka
yang belum pada jalan-Nya, atau ajakan kembali kepada
Islam yang benar bagi mereka yang menyimpang dari
jalan-Nya. Dan ketiga, mengandung himbauan agar
senantiasa berlaku baik dimuka bumi. Ketiga aspek
pesan dalam surat dakwah tersebut sudah sepatutnya
disampaikan dengan pola yang sesuai dengan kode etik
yang ada14

14
Zaini, Ahmad. 2014. Dakwah Melalui Media Cetak.
http://www.stainkudus.ac.id/

26
D. Pemilihan Media Dakwah

Media ikut memberikan andil besar dalam lancarnya


jalan dakwah, walaupun media dakwah bukan sebagai
kunci utama untuk kegiatan dakwah. Dalam aktifitas
dakwah yang terpenting adalah pesan dakwahnya
tersampaikan oleh mad;u yang tentunya dalam hal ini
para da’i membutuhkan media auditif dan visual.

Di era zaman modern sekarang ini semua orang bisa


mendapatkan informasi secara mudah yang dapat
diketahui juga sumbernya .Saat ini banyak
menghadirkan berbagai pilihan bagi para penggunanya,
mulai dari yang negatif atau merusak moral hingga ke
yang positif atau yang mendidik, untuk itu sebagai
penggunanya kita harus memanfaatkanya dengan hal
positif.

Dalam hal keberhasilan berdakwah dengan media itu


Kembali pada pendawahnya. Pendakwah harus di tuntut
untuk ber inovasi mengikuti perkembangan zaman.

27
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Di era modern sekarang ini, tidak mungkin aktifitas
pengajian dakwah masih bertempat di Masjid atau
Mushalla yang hanya diikuti oleh jamaah yang berada di
tempat itu. Penggunaan media untuk melancarkan
aktifitas dakwah di era modern adalah sebuah inovasi
yang harus dimanfaatkan keberadaannya untuk
kepentingan menyampaikan ajaran-ajaran Islam atau
dakwah Islam. Tentunya juga sebagai sebagai seorang
pendakwah kita juga menyampaikan isi dakwah dengan
baik dan benar, dan tidak diisi dengan ghibah,
menyudutkan kelompok lain, fitnah, ujaran kebencian,
meprovokasi, adu domba dll, hal ini tidak dilakukan agar
tidak memicu pepecahan umat islam agar selalu saling
menjaga ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah tetap
berjalan dengan baik.
Lebih-lebih saat pandemi covid 19 sekarang ini kita
dituntut untuk melakukan berbagai aktifitas dirumah
saja.
Dan seorang pendakwah harus memilih media paling
efektif, agar proses dakwah bisa berjalan sesuai yang
diinginkan dan pesan dakwahnya tersampaikan dengan
baik oleh mitra dakwah.

DAFTAR PUSTAKA

28
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2017.
Farihah, Irzum. 2013. Media Dakwah POP.
http://www.stainkudus.ac.id/
Zaini, Ahmad. 2014. Dakwah Melalui Media Cetak.
http://www.stainkudus.ac.id/
Aminuddin, 2016. Media Dakwah.
https://ejournal.iainkendari.ac.id/
Bab I Pengertian Dakwah.
http://digilib.uinsby.ac.id/15242/5/Bab%202.pdf
Bab II Kajian Kepustakaan.
http://digilib.uinsby.ac.id/15242/5/Bab%202.pdf
Pengantar Ilmu Dakwah. http://ejournal.uin-
suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/index
Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim,
Yogyakarta: Sipre. 1992
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,
Bandung: Remaja Rosda Karya 1983
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah
2009.
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah,
Jakarta: Logos. 1997
Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010

29
Aminuddin. 2016. “media Dakwah” dalam Jurnal Al-
Munzir
An – Nabiry, Fathul Bahri. E-Book Meniti Jalan
Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, Jakarta: Amzah,
2008.
Amrozi, Yusuf. Dakwah Media dan Teknologi,
Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014.
https://sofiariskiyatul.blogspot.com/2019/09/me
diadakwah-oleh-sellypermata-sari.html?m=1
Mulyanto Agus, E-Dakwah Sebagai Alternatif Media
Dakwah dalam Jurnal Kaunia, vol.11.
https://tafsirweb.com/11051-quran-surat-al-mulk-ayat-
23.html
https://tafsirweb.com/9592-quran-surat-al-ahqaf-ayat-
26.html
https://tafsirweb.com/5970-quran-surat-al-muminun-
ayat-78.html

30
https://tafsirweb.com/4426-quran-surat-an-nahl-ayat-
78.html#:~:text=Terjemah%20Arti%3A%20Dan
%20Allah%20mengeluarkan,dan%20hati%2C%20agar
%20kamu%20bersyukur.
https://tafsirweb.com/7561-quran-surat-as-sajdah-ayat-
9.html#:~:text=Terjemah%20Arti%3A%20Kemudian
%20Dia%20menyempurnakan,tetapi)%20kamu
%20sedikit%20sekali%20bersyukur.

31

Anda mungkin juga menyukai