Anda di halaman 1dari 11

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp.

1~5
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech ISSN: 1978-1520

IMPLEMENTASI METODE AHP DALAM PENDUKUNG


PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN
PEMILIHAN PERUMAHAN NASIONAL DI TEMBILAHAN

Bayu Rianto
Sistem Informasi, Universitas Islam Indragiri, Jl. Provinsi Parit 1 Tembilahan Hulu
rianto.bayu91@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini mengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan


memamfaatkan metode analytical hierarchy process (AHP) sebagai proses dalam seleksi
penentuan pemilhan perumahan. Dalam proses seleksi ini digunakan beberapa kriteria untuk
menentukan perumahan mana yang direkomendasikan. SPK ini membantu konsumen untuk
menentukan dari sekian banyak perumahan yang mana yang baik untuk dipilih. Penelitian ini
lebih menitik beratkan kepada bagaimana merancang dan mengimplementasikan program serta
dimaksudkan agar memudahkan dalam hal perhitungan. AHP digunakan sebagai metode dalam
perhitungan dalam seleksi penentuan perumahan ini.

Kata kunci : sistem pendukung keputusan, AHP, kriteria

Abstract

process method (AHP) as process in selection of determination of election of housing.


In this selection process used several criteria to determine which housing is not. This SPK helps
consumers to determine which of the many housing options are good to choose from. This
research is more focused on how to arrange and implement the program and halide in the
calculation. AHP is used as a method.

Keywords : decision support systems, AHP, criteria

1. Pendahuluan letaknya diantara sistem informasi dan


1.1 Latar Belakang sistem cerdas.
Dewasa ini perkembangan teknologi Pembeli rumah selaku konsumen,
informasi sudah sedemikian pesat. umumnya selalu memiliki beberapa
Perkembangan yang pesat tidak hanya pertimbangan sebelum mengambil suatu
teknologi perangkat keras dan perangkat keputusan. Beberapa pertimbangannya
lunak saja, tetapi metode komputasi yaitu harga, luas tanah, fasilitas-fasilitas
juga ikut berkembang. Salah satu atau fitur-fitur yang ada di
metode komputasi yang cukup perumahannya. Untuk dapat memenuhi
berkembang saat ini adalah metode hal tersebut, perlu suatu sistem
sistem pengambilan keputusan. Dalam pendukung keputusan berbasis
teknologi informasi sistem pengambilan komputer atau yang disebut Sistem
keputusan merupakan cabang ilmu yang Pendukung Keputusan (SPK) yang

28
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
dapat memberikan informasi dan Tujuan yang ingin dicapai pada
membantu menyediakan berbagai sistem ini adalah :
alternatif yang dapat ditempuh dalam 1. Membangun suatu sistem yang
proses pengambilan keputusan. terkomputerisasi untuk
Keputusan yang akan diambil meminimalisasi waktu yang
didasarkan pada alternatif-alternatif dibutuhkan dalam pengambilan
yang menjadi pertimbangan. keputusan.
Berdasarkan alternatif-alternatif 2. Memberikan kriteria-kriteria dan
pertimbangan yang ada, akan dibuat bobot-bobot penilaian untuk akurasi
perangkingan sehingga keputusan dapat memberikan penilaian dalam hal
diambil sesuai kebutuhan yang menentukan perumahan mana yang
diharapkan. baik untuk dipilih oleh konsumen.
SPK merupakan penghasil
informasi yang ditunjukkan pada suatu
masalah tertentu yang harus dipecahkan 2. Landasan Teori
untuk mendukung sipegambil keputusan Beberapa teori yang digunakan sebagai
yang spesifik untuk memecahkan dasar dalam penelitian ini antara lain
masalah. Menyediakan informasi teori tentang sistem pendukung
pemecahan masalah maupun keputusan, pengertian karyawan dan
kemampuan komunikasi dalam analytical hierarchi process (AHP).
memecahkan masalah. Seorang
pengambil keputusan tersebut dapat 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
berada dibagian manapun dan dalam Sistem Pendukung Keputusan
bidang fungsional manapun. Pada (SPK) adalah sistem informasi interaktif
sistem pengambilan keputusan yang menyediakan informasi,
pemilihan layanan operator pemodelan dan pemanipulasian data.
telekomunikasi ini agar pendukung Sistem itu digunakan untuk membantu
keputusannya terpenuhi maka pengambilan keputusan dalam situasi
digunakan sebuah metode penunjang yang semistruktur dan situasi yang tidak
untuk sistem pendukung keputusan terstruktur, dimana tak seorangpun tahu
yaitu Analytical Hierarchy Process secara pasti bagaimana keputusan
(AHP). harusnya dibuat.
Sistem pendukung keputusan
1.2 Rumusan Masalah atau decision support system (DSS)
Adapun perumusan masalah pada biasanya dibangun untuk mendukung
penelitian ini adalah : solusi atas suatu masalah atau untuk
1. Masyarakat cukup kesulitan dalam mengevaluasi suatu peluang. DSS yang
memilih dari berbagai pilihan seperti itu disebut aplikasi DSS.
perumahan yang tersedia di kota Aplikasi DSS digunakan dalam
Tembilahan tersebut yang mana yang pengambilan keputusan. Aplikasi DSS
paling baik untuk dipilih. menggunakan data, memberikan
2. Memberikan kriteria-kriteria dalam antarmuka pengguna yang mudah, dan
hal pemilihan perumahan. dapat menggabungkan pemikiran
3. Belum adanya sistem yang pengambil keputusan.
terintegrasi dengan teknologi dalam DSS lebih ditunjukkan untuk
hal pemilihan perumahan yang baik mendukung menejemen dalam
untuk dipilih ini. melakukan pekerjaan yang bersifat
1.3 Tujuan Penelitian analitis dalam situasi yang kurang

29
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
terstruktur dan dengan kriteria yang skala perbandingan Saaty bisa diukur
kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan menggunakan tabel analisis seperti pada
untuk tidak mengotomatisasikan Tabel 2.2.
pengambilan keputusan, tetapi 3. Menentukan Prioritas (Synthesis Of
memberikan perangkat interaktif yang Priority)
memungkinkan pengambil keputusan Untuk setiap kriteria dan alternatif,
untuk melakukan berbagai analisis perlu dilakukan perbandingan
menggunakan model-model yang berpasangan (pairwise comparison).
tersedia (Kusrini, 2007). Nilai-nilai perbandingan relatif dari
seluruh alternatif kriteria bisa
2.2 Analitical Hierarchy Process disesuaikan dengan keputusan yang
(AHP) telah ditentukan untuk menghasilan
Pada dasarnya, proses bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas
pengambilan keputusan adalah memilih dihitung dengan memanipulasi matriks
suatu alternatif. Peralatan utama AHP atau melalui penyelesaian persamaan
adalah sebuah hirarki fungsional dengan matematika.
masukan utamanya adalah persepsi 4. Konsistensi Logis (Logical
manusia. Keberadaan hirarki Consistency)
memungkinkan dipecahnya masalah Konsistensi memiliki dua makna.
kompleks atau tidak terstruktur dalam Pertama, objek-objek yang serupa bisa
sub-sub masalah, lalu menyusunnya dikelompokkan sesuai dengan
menjadi suatu bentuk hirarki. keseragaman dan relevansi. Kedua,
Analytical Hierarchy Process menyangkut tingkat hubungan antar
(AHP) memiliki banyak keunggulan objek yang didasarkan pada kriteria
dalam menjelaskan proses pengambilan tertentu (Kusrini, 2007).
keputusan. Salah satunya adalah dapat
digambarkan secara grafis sehingga 2.3 Prosedur Analitical Hierarchy
mudah di pahami oleh semua pihak
Process (AHP)
yang terlibat dalam pengambilan
keputusan (Kusrini, 2007). Pada dasarnya, prosedur atau langkah-
Dalam menyelesaikan langkah dalam metode AHP meliputi:
permasalahan dengan AHP ada 1. Mendefinisikan masalah dan
beberapa prinsip yang harus dipahami, menentukan solusi yang
diantaranya adalah: diinginkan, lalu menyusun hirarki
1. Membuat Hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
Sistem yang kompleks bisa di Menyusun hirarki adalah
pahami dengan memecahnya menjadi kemampuan manusia untuk
elemen-elemen pendukung, menyusun mempersepsikan benda dan
elemen secara hirarki, dan gagasan, mengidentifikasikannya,
menggabungkannya atau dan mengkomunikasikan apa yang
mensintesisnya. mereka amati. Untuk memperoleh
2. Penilaian Kriteria Dan Alternatif pengetahuan terinci, pikiran kita
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan menyusun realitas yang kompleks
perbandingan berpasangan. Menurut kedalam bagian yang menjadi
Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, elemen pokoknya, dan kemudian
skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik bagian ini dibagi kedalam bagian-
untuk mengekspresikan pendapat. Nilai bagiannya lagi, dan seterusnya
dan definisi pendapat kualitatif dari secara hierarki (Saaty, 1993).

30
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
Salah satu contoh hirarki dapat a. Menjumlahkan nilai-nilai dari
dilihat dari gambar dibawah ini : setiap kolom pada matriks.
b. Membagi setiap nilai dari
Tujuan Tingkat kolom dengan total kolom
1 yang bersangkutan untuk
A B C D Tingkat memperoleh normalisasi
2
matriks.
X Y Z Tingkat c. Menjumlahkan nilai-nilai dari
3 setiap baris dan membaginya
dengan jumlah elemen untuk
Gambar 2.2 Hirarki tiga tingkat AHP
mendapatkan nilai rata-rata.
Keterangan : Tingkat 1 = tujuan
Tingkat 2 = kriteria 4. Mengukur konsistensi
(dapat dijabarkan lagi dalam sub-sub Dalam pembuatan keputusan, penting
kriteria) untuk mengetahui seberapa baik
Tingkat 3 = alternatif. konsistensi yang ada karena kita tidak
Gambar 2.2 adalah salah satu menginginkan keputusan berdasarkan
bentuk hirarki yang disusun untuk pertimbangan dengan konsistensi yang
menjelaskan tahapan-tahapan yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam
dilalui dalam pemecahan masalah. langkah ini adalah:
Terlihat pada keterangan bahwa a. Kalikan setiap nilai pada
tingkatan pertama adalah tingkat tuuan kolom pertama dengan
yang bermaksud itulah tujuan yang prioritas relatif elemen
ingin dicapai pada suatu sistem. pertama, nilai pada kolom
Sedangkan tingkatan ke dua dan ketiga kedua dengan prioritas relatif
adalah penunjang untuk mencapai elemen kedua, dan seterusnya.
tujuan atau tingkat pertama tersebut. b. Jumlahkan setiap baris.
2. Menentukan prioritas elemen c. Hasil dari pejumlahan baris
a. Langkah pertama dalam ditambah dengan elemen
menentukan prioritas elemen prioritas relatif yang
adalah membuat perbandingan bersangkutan.
pasangan, yaitu d. Jumlahkan hasil tambah di atas
membandingkan elemen secara dengan banyaknya elemen
berpasangan sesuai kriteria yang ada, hasilnya disebut λ
yang diberikan. maks.
b. Matriks perbandingan
berpasangan diisi menggunkan 5. Hitung Consistency Index (CI)
bilangan untuk dengan rumus :
mempresentasikan kepentingan CI = ( λ maks-n)/n
relatif dari suatu elemen Di mana n = banyaknya elemen
terhadap elemen yang lainnya.
6. Hitung Rasio Konsistensi /
3. Sintesis Consistency Ratio (CR) dengan
Pertimbangan-pertimbangan terhadap rumus :
perbandingan berpasangan disintesis CR=CI/IR
untuk memperoleh keseluruhan Di mana CR=Consistency Ratio
prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam CI=Consistency Index
langkah ini adalah: IR=Indeks Random Consistency

31
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
- Data_Login 1.0
7. Memeriksa konsistensi hirarki. Login

Jika nilainya lebih dari 10%, Tb_Login

maka penilaian data judgment harus - Info_Data_Nilai_Kriteria


- Info_Data_Nilai_Alternatif
CALON KONSUMEN

diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi - Info_Data_Nilai_Konsistensi

(CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1. - Status_Login - Perhitungan_Matrik_Berpasangan 3.0 -Informasi_Rekomendasi
PENGGUNA SISTEM
maka hasil perhitungan bisa dinyatakan - Perhitungan_Alternatif
- Perhitungan_Rasio_Konsistensi
Perhitungan

benar (Kusrini, 2007). -Input_Data_Perumahan


Tb_Perhitungan
-Input_Data_Kriteria

3. Metode Penelitian
Dalam analisis dan perancangan -Info_Data_Perumahan

sistem pendukung keputusan ini metode -Info_Data_Kriteria 2.0


Menu Utama

pengembangan sistem yang digunakan Tb_Perumahan

adalah metode pengembangan SDLC Tb_Kriteria

(System Develpment Life Cycle) dan


menggunakan pemodelan berbasis Gambar 3.2 DFD Level 0
Dekstop seperti Conteks Diagram serta SPK Pemilihan Perumahan
Data Flow Diagram.
Gambar 3.2 merupakan Data
3.1 Diagram Konteks Flow Diagram Level 0 sistem pemilihan
Diagram Konteks (Context Diagram) perumahan di kota tembilahan, dimana
digunakan untuk mengambarkan pada dfd ini terdapat 3 buah proses yang
hubungan input/output antara sistem saling berhubungan, yaitu proses login,
dengan dunia luarnya. Suatu diagram menu utama serta proses perhitungan
konteks mengandung satu proses, yang spk pemilihan perumahan itu sendiri.
mewakili seluruh sistem. Sistem ini
memiliki dua buah entitas yaitu 4. Hasil Dan Pembahasan
pengguna sistem dan calon konsumen.
- Data_Login
- Input_Data_Perumahan (Alternatif) Analisa Proses Rumus Dan Langkah-
- Input_Data_Kriteria
- Perhitungan_Matrik_Berpasangan
Langkah AHP
- Perhitungan_Setiap_Alternatif
- Perhitnugan_rasio_Konsistensi
Peralatan utama AHP adalah
sebuah hirarki fungsional dengan input
PENGGUNA SISTEM
SPK PEMILIHAN
- Info Rekomendasi
Perumahan Yang Baik
CALON KONSUMEN
utamanya adalah persepsi manusia.
PERUMAHAN Untuk Dipilih
Dengan hirarki, suatu masalah
kompleks dan tidak terstruktur
dipecahkan kedalam kelompok-
- Status_Login
- Info_Data_Perumahan (Alternatif)
kelompoknya. Langkah-langkah yang
- Info_Data_Kriteria
- Info_Data_Nilai dilakukan adalah sebagai berikut :
- Rasio_Konsistensi

Gambar 3.1 Konteks Diagram 4.1 Mendefinisikan Masalah


Pemilahan Perumahan Pada kasus ini, masalah yang
ingin dipecahkan dan tujuan yang ingin
3.2 Data Flow Diagram dicapai adalah ingin memberikan suatu
Data flow diagram level 0 adalah rekomendasi dalam hal pemilihan dari
merupakan penjabaran dari context perumahan yang mana yang baik untuk
diagram seperti dapat dilihat pada dipilih oleh calon konsumen. Seluruh
gambar 3.2 berikut ini : alternatif yang ada akan dibandingkan

32
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
dengan nilai kriteria yang telah Tabel 4.1 Hasil Penjumlahan Matrik
ditetapkan. Pembobotan Kriteria

Level 1 : Level Tujuan


Dalam hal ini adalah Kriteria HARGA TYPE SPESIFIKASI JARAK DARI PROMO
dalam hal pemilihan HARGA 1 2 1 2 2
perumahan yang mana TYPE 0,500 1 2 2 2
yang baik untuk di pilih
SPESIFIKASI 1,000 0,500 1 2 3
oleh calon konsumen.
JARAK DARI 0,500 0,500 0,500 1 1
Level 2 : Level Kriteria PROMO 0,500 0,500 0,333 1,000 1
Dalam hal ini penginputan JUMLAH 3,500 4,500 4,833 8,000 9
level kriteria meliputi Setelah diinputkan data kedalam
kriteria-kriteria sebagai berikut : tabel berpasangan, maka akan dilakukan
1. Harga penjumlahan tiap kolom. Hasilnya
2. Type terdapat pada tebel 4.1 yang
3. Spesifikasi menggunakan 3 digit dibelakang koma.
4. Jarak Dari Hasil penjumlahan matrik perbandingan
5. Promo didapat dari penjumlahan tiap kolom
untuk tiap kriteria maka akan didapat
Level 3 : Level Alternatif jumlah tiap kolom. Adapun langkah-
1. Perumahan 1 langkah untuk menjumlahkan nilai
2. Perumahan 2 kolom adalah sebagai berikut:
3. Perumahan 3
4. Perumahan 4 HARGA = 1 + 0.500 + 1 +
5. Perumahan 5 0.500 + 0.500 = 3.500
6. Perumahan Ke-N TYPE = 2 + 1 + 0.500 +
0.500 + 0.500 = 4.500
4.2 Membuat Struktur Hirarki SPESIFIKASI = 1 + 2 + 1 +
0.500 +0.333 = 4.833
SPK Pemilihan Perumahan
JARAK DARI =2+2+2+1+
1 = 8.000
PROMO =2+2+3+1+
HARGA TYPE SPESIFIKASI JARAK DARI PROMO
1 =9

PERUMAHAN 1 PERUMAHAN 21 PERUMAHAN 3 PERUMAHAN 4 PERUMAHAN 5


Setelah dilakukan penjumlahan
pada setiap kolom kriteria pada tabel
4.1, selanjutnya membagi tiap kolom
Gambar 4.1 Hirarki Tujuan Proses dengan jumlah kolom dan dengan
Pemilihan Perumahan jumlah yang telah dijumlahkan. Maka
akan diperoleh bobot relatif yang
4.3 Membuat Matriks dinormalkan. Nilai vektor eigen
Perbandingan Berpasangan dihasilkan dari rata-rata bobot relatif
Dalam membentuk matrik untuk tiap baris. Adapun langkah-
perbandingan berpasangan dibuat langkah untuk menghitung jumlah
dengan memperhatikan skala penilaian bobot dapat dilihat pada tebel 4.2.
perbandingan berpasangan.

33
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Eigen Consistensi Index (CI) = (‫ג‬Maks-n)
HARGA TYPE SPESIFIKASI (n-1)
Consistensi Index (CI) = (5.216– 5)
1/ 3.500 2 / 4.500 1 / 4.833 = (5-1)
= 0.287 = 0.444 0.207

0.500/ 1 / 4.500 2 / 4.833 = Consistensi Index (CI) = 0.216


3.500 = = 0.222 0.414 4
0.143 Consistndi Index (CI) = 0.054
1 / 3.500 0.500 / 1 / 4.833 =
= 0.287 4.500 = 0.207 Untuk n=5, RI = 1.12 ( Lihat
0.111 tabel 2.2 Nilai Index Random
0.500 / 0.500 / 0.500 / 4.833 = Konsistensi)
3.500 = 4.500 = 0.103 (CR) = (CI)
0.143 0.111 (RI)
(CR) = 0.054
0.500 / 0.500 / 0.333/ 4.833 =
3.500 = 4.500 = 0.069 1.12
0.143 0.111 (CR) = 0.048
Karena CR<0.1 maka perbandingan
JARAK DARI PROMO konsisten.
2 / 8.000 = 2/9 =
0.250 0.222 Dari hasil perhitungan pada tabel 3.10
diatas manunjukkan bahwa :
2 / 8.000 = 2/9 =
1. Kriteria HARGA memiliki bobot
0.250 0.222
dengan nilai 0.282.
2 / 8.000 = 3/9 = 2. Kriteria TYPE memiliki bobot
0.250 0.333 dengan nilai 0.250.
1 / 8.000 = 1/9 = 3. Kriteria SPESIFIKASI memiliki
0.125 0.111 dengan nilai 0.237.
4. Kriteria JARAK DARI memiliki
1 / 8.000 = 1/9 =
0.125 0.111
bobot dengan nilai 0.119.
5. Kriteria PROMO memiliki bobot
dengan nilai 0.112.
Setelah dihitung bobot prioritas
kriterianya, maka dihitung nilai lamda 4.4 Perhitungan matrik
maksimum (‫ג‬Maks), yaitu perbandingan berpasangan
menjumlahkan hasil dari perkalian berdasarkan kriteria harga
bobot prioritas dengan jumlah kolom. Untuk mendapatkan nilai
Nilai lamda maksimum yang diperoleh perbandingan matrik pada setiap
adalah : alternatif terhadap kriteria HARGA
dapat mengacu pada rerferensi nilai
‫ג‬Maks = (3.500 x 0.282) + (4.500 x yang didapat dari hasil survey, sehingga
0.250) + (4.833 x 0.237) tinggal mencocokkan dengan tabel
+(8.000 x 0.119) + (9 x perbandingan menurut Saatya.
0.112) Berikut ini adalah matrik
= 0.986 + 1.126 + 1.147 + perbandingan alternarif dengan kriteria
0.950 + 1.006 HARGA.
= 5.216

34
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
Tabel 4.3 Matrik Perbandingan 1 / 2.333 = 3 / 5.167 = 3 / 8 =
Alternarif Berdasarkan Kriteria 0.429 0.581 0.375
HARGA
0.333 / 2.333 1 / 5.167 = 3 / 8 =
P1 P2 P3 P4 P5 = 0.143 0.194 0.375
P1 1 3 3 3 3
0.333 / 2.333 0.333 / 5.167 = 1 / 8 =
P2 1/3 1 3 2 3 = 0.143 0.065 0.125
P3 1/3 1/3 1 2 2
0.333 / 2.333 0.500 / 5.167 = 0.500 / 8 =
P4 1/3 ½ ½ 1 1 = 0.143 0.097 0.063
P5 1/3 1/3 1/2 1 1
0.333 / 2.333 0.333 / 5.167 = 0.500 / 8 =
= 0.143 0.065 0.063
Tabel 4.3 adalah hasil
penginputan data perbandingan P4 P5
berpasangan alternatif pada setiap 3 / 9 = 0.333 3 / 10 = 0.300
kriteria, maka langkah selanjutnya
adalah penjumlahan setiap kolom. Hasil 2 / 9 = 0.222 3 / 10 = 0.300
penjumlahan matrik didapat dari 2 / 9 = 0.222 2 / 10 = 0.200
menjumlahkan setiap kolom untuk
setiap altenatif maka akan didapatkan 1 / 9 = 0.111 1 / 10 = 0.100
jumlah setiap kolom. Adapun langkah- 1 / 9 = 0.111 1 / 10 = 0.100
langkah untuk menjumlahkan nilai
kolom adalah sebagai berikut : Setelah dihitung bobot prioritas
kriterianya, maka dihitung nilai lamda
P1 = 1 + 0.333 + 0.333 + 0.333 + 0.333 maksimum (‫ג‬Maks), yaitu
= 2.333 menjumlahkan hasil dari perkalian
P2 = 3 + 1 + 0.333 + 0.500 + 0.333
bobot prioritas dengan jumlah kolom.
= 5.167 Nilai lamda maksimum yang diperoleh
P3 = 3 + 3 + 1 + 0.500 + 0.500 adalah :
=8
P4 = 3 + 2 + 2 + 1 + 1 ‫ג‬Mak = (2.333 x 0.404) + (5.167 x
=9 0.247) + (8 x 0.151) + (9 x 0.103) + (10
P5 = 3 + 3 + 2 + 1 + 1 x 0.096)
= 10
= 0.942 + 1.275 + 1.207 +
0.924 + 0.962
Setelah dilakukan penjumlahan = 5.309
setiap kolom kriteria pada tabel 4.3,
selanjutnya membagi tiap kolom Consistensi Index (CI) = (‫ג‬Maks-n)
dengan jumlah kolom yang telah (n-1)
dijumlahkan. Maka akan diperoleh Consistensi Index (CI) = (5.309 - 5)
bobot relatif yang dinormalkan. Nilai (5-1)
vektor eigen dihasilkan dari rata-rata Consistensi Index (CI) = 0.309
bobot relatif untuk tiap baris, adapun 4
langkah-langkah untuk menghitung Consistensi Index (CI) = 0.077
jumlah bobot dapat dilihat pada table
4.4. Untuk n=3, RI = 1.12 ( Lihat
Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Eigen tabel 2.2 Nilai Index Random
P1 P2 P3 Konsistensi)

35
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
(CR) = (CI) bobot global untuk spk pemilihan
(RI) perumahan ini.
(CR) = 0.077
1.12 4.6.1 Form Login Sistem
(CR) = 0.069
Karena CR<0.1 maka perbandingan
konsisten.
*dihitung seterusnya untuk setiap
kriteria
Gambar 4.1 Tampilan Form Login Sistem
4.5 Perhitungan Prioritas Global
Gambar 4.1 diatas merupakan
1. Total Rangking tampilan form login yang berfungsi
Untuk mencari total rangking untuk pengamanan dan keamanan data
masing-masing alternatif faktor-faktor dan juga langkah pertama sebelum
yang menentukan minat beli masyarakat masuk ke Sistem Pendukung Keputusan
sebagai konsumen terhadap perumahan Pemilihan perumahan ini.
adalah dengan cara mengalikan nilai
eigen masing-masing alternatif dengan 4.6.2 Form Menu Utama
nilai eigen kriteria, yaitu hasil baris
tiap-tiap eigen dikalikan dengan kolom
nilai eigen kriteria.

Dari hasil perhitungan diketahui


bahwa urutan prioritas global sistem
pendukung keputusan pemilihan
perumahan adalah sebagai berikut:
1. Alternatif 1 yaitu PERUMAHAN
Gambar 4.2 Tampilan Form Menu Utama
1 mendapatkan rangking pertama
Gambar 4.2 diatas merupakan
dengan total nilai 0.403.
tampilan form menu utama, form ini
2. Alternatif 2 yaitu PERUMAHAN
hanya dapat diakses ketika login awal
2 mendapatkan rangking kedua
telah benar. Pada form menu utama ini
dengan total nilai 0.253.
terdiri dari beberapa menu dan sub
3. Alternatif 3 yaitu PERUMAHAN
menu. Menu yang ditampilkan ada
3 mendapatkan rangking ketiga
menu file, data master yang difungsikan
dengan total nilai 0.150.
untuk menginputkan data dari
4. Alternatif 3 yaitu PERUMAHAN
perumahan, perhitungan kriteria serta
4 mendapatkan rangking ketiga
perhitungan alternatif yang dapat
dengan total nilai 0.100.
dipilih.
5. Alternatif 3 yaitu PERUMAHAN
5 mendapatkan rangking ketiga
dengan total nilai 0.096.

4.6 Hasil Implementasi SPK


Pemilihan Perumahan
Hasil implementasi sistem dapat
dilihat dari implementasi langkah
masuk pertama kali (login) hingga ke

36
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
4.6.3 Form Input Data Perumahan ini juga diberi fasilitas untuk melakukan
perubahan dan penghapusan data dari
kriteria tersebut.

4.6.5 Form Hasil Laporan Dalam


Bentuk Grafik Batang

Gambar 4.3 Tampilan Form


Data Perumahan

Gambar 4.3 diatas merupakan


tampilan input data dari perumahan Gambar 4.5 Tampilan Form
yang berfungsi untuk memasukkan data Laporan
dari perumahan-perumahan yang akan
dibandingkan tersebut. Dalam sub menu Gambar 4.5 diatas berfungsi
ini juga diberi fasilitas untuk melakukan untuk memberikan suatu keterangan
perubahan dan penghapusan data dari perumahan apa yang baik untuk dipilih
jenis perumahan tersebut. oleh masyarakat. Gambar di atas tidak
jauh berbeda dengan prioritas global,
4.6.4 Form Perhitungan Kriteria hanya saja pada report ini dijabarkan
Berpasangan dalam bentuk grafik batang.

5. Kesimpulan Dan Saran


Setelah melakukan analisa,
perancangan dan implementasi dari
sistem pendukung keputusan pemilihan
perumahan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. SPK pemilihan peruahan ini
dapat memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam
menghitung nilai perbandingan
dari masing-masing jenis
Gambar 4.4 Tampilan Form Perhitungan
Kriteria Berpasangan
perumahan yang dibandingkan
secara cepat.
Gambar 4.4 diatas berfungsi 2. Memberikan satu bentuk format
untuk menghitung perbandingan antara form penilaian yang dapat
masing-masing dari kriteria untuk berdampak pada meminimalisir
pemilihan perumahan. Pada form ini kesalahan dalam memberikan
pula akan diketahui apakah perhitungan penilaian.
berpasangan antar kriteria ini dapat
diterima atau tidak atau dengan kata lain
konsisten atau tidak. Dalam sub menu

37
Volume 1, No.2 Oktober 2017 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
DAFTAR PUSTAKA

Jogianto. HM. 2005. Analisis Dan


Desain. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Saaty. Thomas L. 1993. Pengambilan
Keputusan Bagi Para Pemimpin
Seri Manajemen NO. 134. PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Turban. E., dkk. 2005. Decision
Support System And Intelligent
System. Yogyakarta : Penerbit
ANDI
Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta : Penerbit ANDI
Ladjamudin. Al-Bahra. 2005. Analisa
Dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Sunyoto. Andi. 2007. Pemograman
Database Dengan Visual Basic
Dan Microsoft SQL. Yogyakarta
: Penerbit ANDI
Kristanto. Andri. 2008. Perancangan
Sistem Informasi Dan
Aplikasinya. Yogyakarta : Grava
Media

38

Anda mungkin juga menyukai