Anda di halaman 1dari 62

DIREKTORAT JENDERAL

PELAYANAN KESEHATAN
No. MK : 005-18
METODE KERJA
PENGUJIAN No. : 0
ANASTHESI Revisi
VENTILATOR
Transport

Metode ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi anesthesi unit
ventilator dengan cara melakukan pengamatan fisik dan fungsi alat, pengukuran
keselamatan listrik dan melakukan kinerja (kalibrasi).

I. RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian anastesi ventilator dengan rentang
ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
b. Kalibrasi
1. Tidal Volume : 0 – 600 ml
2. Minute Volume : 0 – 20 L
3. Breath Rate : 10 – 60
BPM
4. I : E Ratio : 1:1 – 1:10 to
10:1
5. Peak Inspiratory Pressure (PIP) : + 40 cmH2O
6. Mean Airway Pressure (MAP) : + 40 cmH2O
7. Positive End Expiratory : -5 to 40
Pressure (PEEP) cmH2O
8. Inspiratory Time (Ti) : 0 – 60 sec
9. Expiratory Time (Te) : 0 – 60 sec
10. Peak Expiratory Flow (PEF) : 0 – 100
LPM
11. Peak Inspiratory Flow (PIF) : 0 – 100
LPM
II. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. ECRI 461-20010301 Anesthesia Uniit Ventilators
III. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
a. Gas Flow Analyzer
b. Electrical Safety Analyzer
c. Thermohygrometer

IV. KONDISI LINGKUNGAN


a. Suhu : 15 oC – 40 oC
b. Kelembaban : 55 % RH ± 15 % RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10 %

V. PROSEDUR PENGUIAN DAN/ATAU KALIBRASI


a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat ukur gas flow analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari :
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran kondisi lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir kerja
4. Catat tegangan Jala-jala
VI. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI ALAT
YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan pemeriksaan
pengamatan fisik dan fungsi UUT
a. Badan dan permukaan : Periksa bagian luar dan kondisi kebersihan fisik secara
menyeluruh. Pastikan selungkup utuh, terpasang ketat satu dan lainnya dan tidak ada
bekas tertimpa cairan ataupun gangguan.
b. Kotak kontak alat : Periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar. Jika ada, buka
mur dan ganti dan perbaiki bila perluotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan
pada kotak kontak (AC-Power).
c. Kabel catu utama (Line cord) : Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan. Jika ada
pindahkan atau tukar kabel yang rusak. Jika kerusakan disekitar ujung kabel
singkirkan bagian yang rusak dan ganti dengan yang baru. Pastikan kabel power yang
baru ataupun kotak kontak yang baru mempunyai polaritas yang sama dengan yang
lama. Periksa juga fungsi kabel chargernya waktu dipergunakan untuk mengisi ulang.
d. Sekering (Fuse): Apabila terdapat sekering atau pengaman rangkaian, periksa apakah
masih berfungsi dengan baik. Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar
rangkaian, apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis
pada alat.
e. Tombol, saklar dan kontrol : Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
f. Baterai/ Charger : Periksa kondisi fisik dan konektor baterai apakah siap untuk
dipergunakan. Periksa apakah alarm baterai menunjukkan baterai lemah. Jika
demikian recharge baterai. Kemudian periksa kondisi Charger apakah masih baik dan
dapat bekerja dengan baik, lalu charge baterai. Untuk beberapa jenis baterai
mempunyai batas waktu (periode) penggunaan dan pengisian ulang, hal ini perlu
diperhatikan unutk menjaga ketahanan baterai tersebut. Jika ada rekomendasi dari
pabrikan, pastikan hal tersebut dilakukan sesuai dengan rekomendasi tersebut.
g. Selang pernafasan : Periksa semua kondisi kebersihan dan sambungannya, pastikan telah
melalui proses sterilisasi.
h. Konektor gas : Periksa kesesuaian konektor gas yang terpasang dengan pipa
sambungan instalasi gas medik dan dicocokkan dengan persyaratan yang diharuskan.
i. Keberlangsungan catu daya : Untuk meyakinkan Unit under test tetap bekerja, lakukan
pemutusan catu daya utama. Periksa apakah fungsi catu daya internal (baterai) atau
UPS langsung dapat memback-up operasional unit under test.
j. Alarm : Periksa semua konfigurasi alarm yang disajikan alat, tetap konsis pada semua
keadaan ventilator. Alarm turn off, silence alarm atau pengoperasian yang keliru atau
kesalahan pengoperasian, dalam hal setting parameter dan batasan alarm. Periksa juga
kemampuan kontrol volume alarm, harus terdengar dengan jelas bagi operator.
k. Pelabelan dan aksesori : Periksa bahwa semua keberadaan plakat, label dan petunjuk
masih sesuai dan terbaca. Pastikan cadangan baterai dan sekring ada. Untuk alat
tersebut berada pada lokasinya.

VII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK


Mengacu pada metode kerja Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18

VIII. PENGUJIAN KINERJA


a. Hubungkan UUT dengan sumber listrik
b. Hubungkan UUT dengan oksigen dan udara tekan
c. Tekan tombol power untuk menghidupkan UUT. Dengan bantuan operator pastikan
unit under test telah melewati proses kalibrasi internal yang disarankan pabrik
pembuat (mengacu pada petunjuk pengoperasian UUT) dan komponen-komponennya
telah melalui proses desinfektan rutin.
d. Lakukan instalasi UUT dengan analyzer seperti gambar 1 dibawah ini. Gunakan test lung
dengan ukuran Complaince
= 20 ml/hPa dan Resistance = 20
hPa/l/s atau Complaince = 50 ml/hPa
dan Resistance = 5 hPa/l/s

UUT

Gas Flow

Gambar 1. Instalasi kalibrasi anesthesi Ventilator

e. Lakukan penyetelan unit untuk penggunaan menggunakan automatic ventilator. Untuk


setting pertama kali, atur UUT pada nilai setting Tidal Volume 400 ml, Breath rate 15,
Minute Volume 6.0 dan I : E Ratio 1: 3 dan FiO2 = 30% Pada beberapa unit tidak
dilengkapi dengan pengaturan I : E, tapi pengaturan I : E dilakukan dengan mengatur
Time Inspiration atau Flow Inspiration. Bila dilengkapi dengan dengan pengaturan
flow dan pressure, atur pada nilai 25 lpm dan pressure 20 cmH2O.
f. Hidupkan alat standard, lakukan warming up selama 15 menit.
g. Penuhi langkah-langkah kalibrasi internal alat standard, mengacu kepada petunjuk
pengoperasian alat standard untuk memastikan semua menunjukan pada standard
adalah Nol.
h. Lakukan koneksi antara UUT dengan alat Standard.
i. Perhatikan indikator alarm, jika alarm UUT berbunyi lakukan tindakan standard untuk
mematikan alarm mengacu pada petunjuk pengoperasian UUT. Lihat indikator alarm
dan lakukan penyetelan parameter dan batas-batas alarm masing-masing parameter
(mengacu pada petunjuk pengoperasian UUT) sampai alarm tidak berbunyi.
Penyetelan parameter didasarkan pada informasi tampilan alarm.
j. Pengukuran Output UUT dapat menggunakan port inlet high atau low range pada
Standard atau analyzer. Untuk pemakaian dewasa/ adult gunakan port inlet High Flow.
k. Bila menu pada Standard atau analyzermenawarkan beberapa pola pendeteksian (Uni
directional, directional atau bi- directional flow) maka pilih flow/ volume atau
pressure-nya maka pilih pada Standard referensi tampilan mode ATPS
(Ambien Temperature Pressure Standard). Beberapa produk langsung menyebutkan
referensi tampilannnya, yaitu : BTPS.
l. Lakukan pengukuran output UUT pada setting Tidal Volume 400 ml, Breath rate 15,
Minute Volume 6.0 dan I : E Ratio 1: 3. Pada beberapa unit tidak dilengkapi dengan
pengaturan I : E, tapi pengaturan I : E dilakukan dengan mengatur Time Inspiration.
m. Biarkan test lung melakukan pendeteksian untuk empat kali pernafasan, pilih tampilan
pada Standard untuk melihat hasil pengukuran parameter pada UUT.
n. Jika UUT terdapat fasilitas untuk memonitor output maka pilih fasilitas tersebut,
kemudian tampilkan pada display parameter-parameter yang ada pada ruang lingkup
yang akan kita bandingkan dengan Standard.
o. Catat pada lembar kerja hasil ukur alat Standard. Lakukan pengulangan pendataan
sebanyak 3 (tiga) kali pengukuran.
p. Lakukan pengukuran juga untuk nilai-nilai :
TV = 500, BR = 14, MV = 7.0
dan I : E = 1 : 2.5 TV = 600, BR =
13, MV = 7.8 dan I : E = 1 : 2.0
q. Catat nilai pengukuran yang ditampilkan analyzer sesuai parameter pada ruang lingkup
r. Lakukan pengukuran FiO2 untuk setting 60 % dan 90 % pada kondisi TV = 300, BR =
20, MV = 6.0 dan I : E = 1 : 2.0. Pastikan pilihan jenis gas analyzer adalah oksigen.
s. Catat nilai fraksi oksigen yang terukur pada analyzer.
t. Selesai pendataan kembalikan setting UUT pada kondisi default pertama kali. Tekan
tombol OFF dan lepaskan koeksi ke medical gas.

IX. WAKTU PENGERJAAN


Waktu pengujian relatif ± 90 menit

X. PERHITUNGAN DAN ANALISA KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
1. Kalibrasi Tidal Volume
a) Model Matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung), anesthesi ventilator
dan Gas Flow Analyzer dihubungkan secara langsung.
C = Vstd – Vuut

Analisa Perhitungan ketidakpastian Dimana,


C : Koreksi penunjukkan Tidal Volume pada
anesthesi ventilator Vstd : Nilai Tidal
Volume yang terbaca pada Gas Flow Analyzer
Vuut : Nilai Tidal Volume yang terbaca pada
anesthesi ventilator

b) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A :
(a) Pengamatan berulang Tidal Volume oleh Gas Flow Analyzer
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B :
(a) Nilai ketidakpastian Gas Flow Analyzer berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi anesthesi ventilator
(c) Drift Standar
c) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
d) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B dengan
ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
e) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan

ketidakpastian bentangan Tabel 1. Uncertainty Budget.


No. Komponen Distribusi U Pemba ui
gi
1. Pengukuran Berulang Normal  n 
n
2. Sertifikat Standar Normal USertf K US
stand ert
std
k
3. Resolusi anesthesi Segi Uresolu 3 U
ventilator empat si res
3
U
4. Drift Segi Udrift 3 dr
ift
empat 3

B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


1. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor 001-18
2. Evaluasi hasil pengujian kinerja
Tabel 2. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja

Akurasi Akurasi
No Paramet Monitor Setting
er terhadap terhadap
Standar Standar
1. Tidal volume + 15 % + 15
%
2. Minute volume + 15 % + 15
%
3. Breath rate + 15 % + 15
%
4 I : E ratio + 15 % + 15
%
5. Peak inspiratory pressure + 15 % + 15
%
6. Mean airway pressure + 15 % + 15
%
7. Positive End-expiratory + 15 % + 15
pressure ( PEEP ) %
8. Inspiratory time + 15 % + 15
%
9. Expiratory time + 15 % + 15
%
10. Peak expiratory flow + 15 % + 15
%
11. Peak inpiratory flow + 15 % + 15
%
C. Telaah teknis
1. Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
2. Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian keselamatan
listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK 001-18
3. Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sbb :
Pengukuran kinerja :
a) ≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis


Parameter Kinerja Telaah teknis
pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan
4. Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian
Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤ toleransi
)
D. Kesimpulan
1. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
2. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
3. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
4. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.
E. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user
a. Cek kelengkapan aksesori alat
b. Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi
F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat standar
a. Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b. Rapihkan alat standar
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
No. MK : 027-18
METODE KERJA INFUSIO
PENGUJIAN No. : 0
PUMP N
Revisi

I. TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan kalibrasi dan atau pengujian secara
langsung (direct calibration) pada infusion pump, dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, pengujian fungsi, pengujian keselamatan listrik, uji kemampatan (occlusion test) dan
pengukuran kinerja (kalibrasi flow rate dan total volume).

II. RUANG LINGKUP


Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi syringe
pump dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
4. Uji kemampatan (occlusion test) ) : 1 s.d 45 psi
b. Kalibrasi
1. Laju aliran (flow rate) : 1 ml/hr s.d 500 ml/hr.

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. ECRI, Procedure No.416-20081015-01, Health Device Inspection and Preventive
Maintenance System, General Purpose Infusion Pump, 2011

IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


a. Infusion device analyzer
b. Infusion set sesuai merk Infusion pump
c. Aquades
d. Selang
e. Thermohygrometer
f. Safety analyzer

V. KONDISI LINGKUNGAN
a. Suhu lingkungan : 25º C ± 5º C
b. Kelembaban : 55 % RH ± 20% RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10%
VI. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI
a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan safety analyzer
2. Siapkan alat ukur infusion device analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari:
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas Fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran Kondisi Lingkungan
1. Siapkan & hidupkan Thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir kerja

VII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI ALAT


YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan pemeriksaan
pengamatan fisik dan fungsi Infusion Pump
a) Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b) Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
c) Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
d) Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
e) Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
f) Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi
VIII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK
mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18
IX. PENGUJIAN KINERJA
a. Siapkan Infusion Pump dan Infusion Device Analyzer.
b. Siapkan Infusion Set dan tiang infuse.
c. Set botol infuse yang terisi aquades dan IV tube yang sesuai dengan Infusion Pump tersebut.
Buka roller clamp pada
IV tube sampai air menetes (seluruh IV tube terisi air dan tanpa gelembung udara) kemudian
tutup kembali.
d. Pasang IV tube pada Infusion Pump seperti pada gambar 1, Seting Infusion Pump
hingga siap untuk dioperasikan, buka Roller clamp IV tube cobalah salah satu setting
Flow rate dan operasikan pastikan Infusion Pump dapat beroperasi tanpa adanya alarm
dan cairan infus bisa mengalir

Gambar 1: Pemasangan Infusion Set (IV tube) dengan Infusion Pump

e. Siapkan Infusion Device Analyzer dan hubungkan kabel catu daya utama.
f. Operasikan Infusion Device Analyzer sesuai Instruksi Kerja Infusion Device Analyzer
sehingga siap digunakan.
g. Lakukan setting Infusion Set dan Infusion Pump dengan Infusion Device Analyzer seperti
gambar 2.
Gambar 2: Setting Infusion Set dan Infusion Pump dengan Infusion Device Analyzer
h. Uji Kemampatan/Occlusion Test (psi)
1. Pada infusion pump lakukan seting laju aliran (flow rate) 100 ml/h.
2. Pada infusion device analyzer posisikan dalam mode pengukuran occlusion test.
3. Tekan tombol start pada infusion pump dan infusion device analyzer untuk
memulai proses uji kemampatan (occlusion test).
4. Setelah alarm infusion pump berbunyi tekan tombol stop pada infusion device analyzer
dan infusion pump.
5. Catat nilai occlusion test maksimal yang terbaca pada infusion device analyzer pada
lembar kerja
6. Lakukan langkah nomor 1 s.d nomor 5 sebanyak 6 kali data.
i. Kalibrasi Laju Aliran / Flow Rate ( ml/h ).
1. Pada infusion pump lakukan pengukuran setting laju aliran (flow rate) 10 ml/h, 50
ml/h,100 ml/h dan 500 ml/h masing-masing dengan total volume 100 ml.
2. Untuk pengukuran laju aliran (flow rate) 10 ml/h, pada infusion pump setting laju
aliran (flow rate) sebesar 10 ml/h, pada infusion device analyzer pilih menu flow
rate.
3. Tekan tombol start pada infusion pump dan infusion device analyzer untuk memulai
proses kalibrasi flow rate.
4. Setelah pembacaan pada infusion device analyzer menunjukkan kestabilan (bisa
dilihat di mode grafik), catat penunjukan average flow rate pada infusion device
analyzer dan catat pada lembar kerja sebagai data ke 1 (satu).
5. Pengambilan data ke 2 (dua) s.d ke 6 (enam) dilakukan secara berurutan setelah
nilai average flow rate berubah dengan interval waktu tertentu untuk tiap datanya
6. Setelah 6 (enam) data diperoleh tekan tombol stop pada Infusion pump dan infusion
device analyzer.
7. Lakukan langkah nomor 2 (dua) s.d nomor 6 (enam) diatas untuk seting flow rate
50 ml/h,100 ml/h dan 500 ml/h.

X. WAKTU PENGUJIAN
Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XI. TELAAH TEKNIS


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada metode kerja perhitungan dan evaluasi ketidakpastian pengukuran nomor MK
002-18
a) Pengujian Occlusion (psi)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration (kalibrasi langsung),
P A = P Std
dimana :
P A = Pressure Alat
P Std = Pembacaan Pressure pada Standar

(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang frekuensi oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali pengukuran = 4
Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan
b) Kalibrasi Laju Aliran rata rata /Flow Rate (ml/h)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration
(kalibrasi langsung), C = fstd – fuut
Dimana,
C : Koreksi penunjukan flow
pada UUT f std : Nilai flow
yang terukur pada standard f uut
: Nilai flow yang
ditampilkan oleh UUT
(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian
1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang frekuensi oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan

ketidakpastian bentangan Tabel 1: Uncertainty Budget

N Komponen Distribus U Pemba ui


o. i gi
1. Pengukuran Normal  n 
n
Berulang
2. Sertifikat Standar Normal USert K US
f ert
stand std
k
3. Resolusi Rectangul Uresol 3 U
ar usi re
s
3
4 Drift Rectangul Udrift 3 U
ar dr
ift
3

Diperiks Tangg Hal


a al
26/09/ 115
18
B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan
a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor 001-18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2 : Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja


No. Parameter Toleransi
1. Occlusion Test < 20 psi
(psi)
2. Flow Rate + 10
(ml/h) %

C. Telaah teknis dan Kesimpulan Telaah teknis


a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan Telaah Teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian
keselamatan listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK
001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran Kinerja :
(a)≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis


Parameter Kinerja Telaah teknis
pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan

d) Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤
toleransi )
D. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

E. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi
F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat standar
a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan Alat standar
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
No. MK : 047-18
METODE KERJA PENGUJIAN
SYRINGE PUMP No. : 0
Revisi

I. TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara
langsung (direct calibration) pada Syringe Pump, dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, pengujian fungsi, Pengujian Keselamatan listrik dan Pengukuran Kinerja.

II. RUANG LINGKUP


Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi Syringe
Pump dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
4. Uji Kemampatan (Occlusion Test) ) : 1 s.d 45 psi
b. Kalibrasi
Laju Aliran rata rata (Flow Rate) : 1 ml/hr s.d 200 ml/hr.

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. ECRI, Procedure No.488-20081015-01, Health Device Inspection and Preventive
Maintenance System, Syringe Pumps, 2011
IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
a. Infusion Device Analyzer
b. Syringe 50 cc
c. Aquades
d. Selang 2 buah
e. Thermohygrometer
f. Safety Analyzer

V. KONDISI LINGKUNGAN
a. Suhu Lingkungan : 25º C ± 5º C
b. Kelembaban : 55 % RH ± 20% RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10%

VI. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI


a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan Alat Uji/Kalibrasi
1. Siapkan Safety Analyzer
2. Siapkan alat ukur Infusion Device Analyzer
3. Siapkan Thermohygrometer
d. Pendataan Administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari:
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas Fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran Kondisi Lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir kerja

VII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI ALAT


YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan
pemeriksaan pengamatan fisik dan fungsi syringe
pump
a) Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b) Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
c) Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
d) Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
e) Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
f) Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi
VIII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK
mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18
IX. PENGUJIAN KINERJA
1. Siapkan Syringe Pump dan Infusion Device Analyzer.
2. Siapkan Syringe 50 cc dan selang sebanyak 2 (dua) buah, untuk dipasang pada bagian
input dan output Infusion Device Analyzer.
3. Isi syringe 50 cc dengan Air Aquades/Destilasi.
4. Pasang Syringe 50 cc pada bagian Syringe Pump sesuai gambar 1.

Gambar 1: Pemasangan Syringe 50 cc pada Syringe Pump

5. Hidupkan Syringe Pump yang akan diuji dan/ dikalibrasi untuk warming up.
6. Kemudian setting sesuai petunjuk penggunaan Syringe Pump dan pastikan cairan
didalam syringe 50 cc mengalir, tidak ada gelembung udara dan alarm Syringe Pump
tidak berbunyi ketika difungsikan.
7. Siapkan Infusion Device Analyzer dan hubungkan kabel catu daya utama.
8. Operasikan Infusion Device Analyzer sesuai Instruksi Kerja Infusion Device Analyzer
sehingga siap digunakan.
9. Lakukan koneksi Syringe Pump dan Infusion Device Analyzer dan hubungkan output
selang syringe 50 cc dari Syringe Pump ke channel input Infusion Device Analyzer,
seperti gambar 2.
Gambar 2:Set Syringe Pump dengan Infusion Device Analyzer
10. Uji Kemampatan/Occlusion Test (psi)
a) Pada Syringe Pump lakukan setting laju aliran (flow rate) 100 ml/h.
b) Pada Infusion Device Analyzer posisikan dalam mode pengukuran Occlusion Test.
c) Tekan tombol Start pada Syringe Pump dan Infusion Device Analyzer untuk
memulai proses uji kemampatan (Occlusion Test).
d) Setelah alarm Syringe Pump berbunyi tekan tombol stop pada Infusion Device Analyzer
dan Syringe Pump.
e) Catat nilai Occlusion Test maksimal yang terbaca pada Infusion Device Analyzer pada
lembar kerja
f) Lakukan langkah nomor 1 s.d nomor 5 sebanyak 6 kali data.
11. Pengukuran Laju Aliran / Flow Rate ( ml/h ).
a) Pada Syringe Pump Lakukan pengukuran setting laju aliran (flow rate) 10 ml/h,50
ml/h dan 100 ml/h masing- masing dengam Total Volume 100 ml.
b) Untuk pengukuran laju aliran (flow rate) 10 ml/h, pada Syringe Pump setting laju
aliran (flow rate) sebesar 10 ml/h, pada Infusion Device Analyzer pilih menu flow
rate.
c) Tekan tombol start pada Syringe Pump dan Infusion Device Analyzer untuk memulai
proses kalibrasi flow rate.
d) Setelah pembacaan pada Infusion Device Analyzer menunjukkan kestabilan (bisa
dilihat di mode grafik), catat penunjukan Average Flow Rate pada Infusion Device
Analyzer dan catat pada lembar kerja sebagai data ke 1 (satu).
e) Pengambilan data ke 2 (dua) s.d ke 6 (enam) dilakukan secara berurutan setelah
nilai Average Flow Rate berubah dengan interval waktu tertentu untuk tiap
datanya
f) Setelah 6 (enam) data diperoleh tekan tombol stop pada Syringe Pump dan Infusion
Device Analyzer.
g) Lakukan langkah nomor 2 (dua) s.d nomor 6 (enam) diatas untuk seting flow rate 50 ml/h
dan 100 ml/h.
X. WAKTU PENGUJIAN
Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XI. TELAAH TEKNIS


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
a) Pengujian Occlusion (psi)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration (kalibrasi langsung),
P A = P Std
dimana :
P A : Pressure Alat
P Std ; Pembacaan Pressure pada Standar

(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang pressure oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan
b) Kalibrasi Laju Aliran rata rata /Flow Rate (ml/h)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration
(kalibrasi langsung), C = fstd – fuut
Dimana,
C : Koreksi penunjukan flow
pada UUT f std : Nilai flow
yang terukur pada standard f uut
: Nilai flow yang
ditampilkan oleh UUT
(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian
1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang flow oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan

Tabel 1: Uncertainty Budget


No. Komponen Distribus U Pemba ui
i gi
1. Pengukuran Normal  n
Berulang 
n
2. Sertifikat Standar Normal USertf K US
stand ert
std
k
3. Resolusi Rectang Uresol 3 Ure
ular usi s
3
U
4 Drift Rectang Udrift 3 drif
t
ular 3

B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian
Keselamatan Listrik Nomor MK 001- 18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2 : Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja


No. Parameter Tolera
nsi
1. Occlusion Test < 20
(psi) psi
2. Flow Rate + 10 %
(ml/h)

Diperiks Tangg Hal


a al
26/09/ 187
18
C. Telaah teknis dan Kesimpulan telaah teknis
a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian
keselamatan listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK
001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusn Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran Kinerja :
(a)≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis

Parameter Kinerja Telaah teknis


pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan

d) Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤
toleransi )
D. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

E. Pengecekan Kenormalan Operasional Alat Sebelum Dikembalikan ke User


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi
F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan Pengemasan Alat standar
a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan alat standar

Diperiksa Tanggal Hal


26/09/18 188
- Lembar kerja nomor : LK.01.047-18
- Form laporan nomor : FL.01.047-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN


KESEHATAN
No. MK : 011-18
METODE KERJA PENGUJIAN
No. : 0
INKUBATOR BAYI
Revisi

I. TUJUAN
Metode kalibrasi ini dimaksudkan untuk pengujian/kalibrasi alat inkubator bayi dengan
cara melakukan pengamatan fisik dan fungsi alat, pengukuran keselamatan listrik dan
melakukan kalibrasi secara langsung (direct calibration) dengan cara membandingkan
terhadap incubator analyzer.
II. RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian inkubator bayi dengan rentang ukur
sebagai berikut :
A. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
4. Overshot/lonjakan suhu temperatur pada kompartemen (°C).
5. Suhu maksimal permukaan matras inkubator bayi (°C)
6. Kecepatan udara maksimal pada kompartemen inkubator bayi (m/dt).
7. Kebisingan maksimal pada kompartemen inkubator bayi (dBA)
B. Kalibrasi (air mode dan baby mode)
1. Parameter dan rentang ukur (pada “air mode ” )
a) Suhu udara dan variasinya pada kompartemen inkubator bayi : 32 °C, dan 36 °C
b) Relative kelembaban pada kompartemen (% RH)
2. Parameter dan rentang ukur pada baby mode
a) Parameter pembacaan sensor temperatur kulit (temperature skin probe) (°C)
b) Akurasi antara temperature kulit dengan temperature control
III. REFERENSI
A. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
B. SNI IEC 60601-2-19:2014 Persyaratan khusus untuk keselamatan dasar dan kinerja esensial
inkubator infant.
C. SNI IEC 62353:2014, Pengujian Berkala dan Pengujian Setelah Perbaikan pada Peralatan
Elektromedik, 2014
D. KAN-G-01, Guide on the Evaluation and Expression of Uncertainty in Measurement, 2016
IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
A. Baby incubator analyzer
B. Electrical safety analyzer
C. Thermohygrometer

V. KONDISI LINGKUNGAN
A. Suhu lingkungan : 25º C ± 5º C
B. Kelembaban relative : 50 % RH ± 20 % RH
C. Voltase Instalasi listrik medis : 220 V ± 10%

VI. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI


A. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
B. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
C. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat ukur inkubator bayi analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
D. Pendataan Administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari :
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas fasyankes/pelanggan
E. Pengukuran kondisi lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat Suhu & kelembaban akhir kerja
4. Catat voltase instalasi listrik medis

VII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI ALAT


YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan pemeriksaan
pengamatan fisik dan fungsi inkubator bayi
a. Badan dan permukaan : Periksa bagian luar dan kondisi kebersihan fisik secara
menyeluruh. Pastikan selungkup utuh, terpasang ketat satu dan lainnya dan tidak ada
bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b. Kotak kontak alat : Periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar. Jika ada, buka
mur dan ganti dan perbaiki bila perlu.
c. Kabel catu utama (Line cord) : Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan. Jika ada
pindahkan atau tukar kabel yang rusak. Jika kerusakan disekitar ujung kabel
singkirkan bagian yang rusak dan ganti dengan yang baru. Pastikan kabel power yang
baru ataupun kotak kontak yang baru mempunyai polaritas yang sama dengan yang
lama. Periksa juga fungsi kabel chargernya waktu dipergunakan untuk mengisi ulang.
d. Sekering (Fuse): Apabila terdapat sekering atau pengaman rangkaian, periksa apakah
masih berfungsi dengan baik. Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar
rangkaian, apakah nilai tahanan dan tipenya masih sesuai dengan spesifikasi yang
tertulis pada alat.
e. Tombol, saklar dan kontrol : Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi kontrol. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
f. Sensor/gawai : pastikan semua sensor dalam kondisi bersih dan tidak retak/rapuh, dan
tidak dibolehkan menukar probe pada alat lain dengan merk yang berbeda.
g. Saringan Udara : Pastikan saringan udara dalam keadaan bersih dan tidak tersumbat
agar aliran udara dapat masuk/melewati filter dengan leluasa.
h. Tampilan dan indikator : Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan layar berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital
berfungsi.
i. Batas cairan : periksa bak cairan pada wadah air dan pastikan terisi sesuai batas
j. Kasur/matras : pastikan dalam kondisi bersih, jika terasedia seting posisi kemiringan
kasur pastikan untuk dapat digerakkan dan aman bila posisi terkunci. Catatlah semua
ketidaksesuaian yang ditemukan pada lembar kerja.

VIII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK


Mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18

IX. PENGUJIAN KINERJA


A. Siapkan inkubator bayi dan baby incubator analyzer
B. Lakukan koneksi inkubator bayi dan standar sesuai gambar 1.

T1 T2
T5
T3 T4

Gambar 1. Posisi sensor suhu / temperature udara

Keterangan :
 T5 = sensor suhu/temperature incubator
 T1, T2, T3, T4 = sensor temperature udara (titik pengukuran T1, T2, T3, T4 dan
T5 adalah sejajar rata dan pada jarak 10 cm terhadap matras)

C. Kalibrasi Suhu Udara


a) Tentukan titik pengukuran suhu pada 32ºC, dan 36 ºC
b) Letakkan inkubator analyzer di tengah matras pada kompartemen alat inkubator bayi.
c) Siapkan standar beserta perlengkapannya (inkubator analyzer)
d) Pastikan semua sensor standar terpasang dengan benar sesuai Gb. 01 kemudian
hidupkan baby incubator analyzer lalu tutup selungkup kompartement dan
hidupkan alat inkubator bayi.
e) Operasikan alat inkubator bayi pada suhu 32 ºC, tunggu beberapa saat sampai
penunjukan suhu tercapai dan kondisi stabil (kurang lebih 1 jam atau dipantau
dengan pembacaan baby incubator analyzer (lihat gambar.2) Catat nilai

penunjukan suhu maksimum dan minimum yang terukur pada display baby
incubator analyzer pada sensor T1, T2, T3, T4, T5 di lembar kerja.

Gambar 2. Karakteristik perubahan temperature incubator


f) Pengambilan data dilakukan sebanyak 6 kali pada tiap titik pengukuran
g) Selanjutnya lakukan langkah 5 s.d 6 pada setting suhu 36 ºC
h) Catat lonjakan suhu/overshot temperatur pada masing-masing sensor suhu (T1,T2,T3,T4
dan T5)
i) Catat waktu pemulihan setelah lonjakan suhu
j) Catat nilai penunjukkan suhu maximum pada matras pada sensor hanya pada setting suhu
36ºC di lembar kerja.
k) Catat nilai penunjukan kecepatan udara maximal (m/detik) pada kelima titik yang
ditentukan di semua setting suhu
l) Catat nilai penunjukan tingkat kebisingan maximal pada (dBA) yang terukur pada
lembar kerja dan pada setting suhu 36 ºC
m) Catat nilai penunjukan kelembaban relatif maksimal pada sensor di semua setting suhu di
lembar kerja

D. Kalibrasi sensor temperatur kulit


1. Pengukuran akurasi temperature kulit dengan temperatur kontrol
a) Posisikan matras pada kedudukan horizontal
b) Lakukan setting temperature pada alat incubator bayi dengan nilai 36 ºC
c) Gantung bebas sensor temperatur kulit di atas titik tengah matras dengan jarak 10 cm
d) Temperatur yang terukur oleh sensor temperatur kulit harus ≤ 0.7 ºC dari
temperature control saat kondisi ajek
2. Pengukuran akurasi sensor temperatur kulit
1. Setting alat incubator bayi pada “baby mode”
2. Siapkan oven simulator sebagai alat standar
3. Letakkan sensor temperature kulit ke dalam oven simulator
4. Hidupkan oven simulator yang akan memberikan output berupa suhu panas
sesuai dengan spesifikasinya kemudian catat nilai hasil pembacaan sensor
temperatur kulit
5. catat hasil pada lembar kerja

X. WAKTU PENGERJAAN
Waktu pengujian relatif ± 150 menit/titik

XI. PERHITUNGAN DAN ANALISA KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
1. Kalibrasi Suhu Udara rata-rata (ºC)
a. Model Matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung), inkubator bayi dan
baby incubator anlyzer dihubungkan secara langsung.
C = tstd –
tuut Dimana,
C : Koreksi penunjukkan suhu udara rata-rata pada L inkubator bayi
tstd : Nilai suhu udara rata-rata yang terbaca pada baby
incubator anlyzer tuut : Nilai suhu udara rata-rata yang
terbaca pada inkubator bayi

b. Analisa Perhitungan ketidakpastian


a) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A :
(a) Pengamatan berulang pengukuran suhu oleh baby incubator analyzer
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B :
(a) Nilai ketidakpastian baby incubator analyzer berdasarkan sertifikat
kalibrasinya.
(b) Resolusi inkubator bayi
(c) Drift standar
b) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
c) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
d) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan

ketidakpastian bentangan Tabel 1. Uncertainty Budget.

No Komponen Distribu U Pemba ui


. si gi
1. Pengukuran Normal  n 
n
Berulang
2. Sertifikat Normal USertf K US
Standar stand ert
std
k
3. Resolusi Segi Uresol 3 U
empat usi res
3
4. Drift Segi Udrift 3 U
empat dr
ift
3

B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor MK 001-18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja
Tabel 2. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja

Toleransi dan
No. Paramet Ambang
er batas
1. Suhu udara rata-rata ± 1,5 ºC
2. Rata-rata variasi suhu udara ± 0,8 ºC
3. Lonjakan suhu kompartemen ≤ 2 ºC
4. Waktu pemulihan lonjakan suhu ≤ 15 menit
5. Suhu matras ≤ 40 ºC
6. Kebisingan ≤ 60 dB
7. Kecepatan udara ≤ 0,35
m/detik
8. Sensor temperature kulit bayi terhadap kontrol ≤ 0.7 ºC
temperatur
9. Sensor temperature kulit bayi ± 0,3 ºC

C. Telaah teknis
a. Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b. Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian keselamatan
listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK 001-18
c. Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran kinerja :
(a) ≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak memenuhi

persyaratan Tabel 3. Telaah teknisParameter Kinerja


Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam batas toleransi
Telaah teknis pengujian kinerja
Memenuhi Persyaratan
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas toleransi Tidak Memenuhi Persyaratan

d. Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤ toleransi )
D. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.
E. Pengecekan Kenormalan Operasional Alat Sebelum Dikembalikan ke User
a. Cek Kelengkapan Aksesori Alat
b. Cek Fungsi alat yang diuji/kalibrasi
F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan Pengemasan Alat standar
a. Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b. Rapihkan Alat standar
G. Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.11-18
- Form laporan nomor : FL.01.11-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
METODE KERJA No. : 012-
PENGUJIAN BED MK 18
SIDE MONITOR No. : 0
Revisi

I. TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara
langsung (direct calibration) pada bedside monitor, dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, pengujian fungsi, pengujian keselamatan listrik dan pengukuran kinerja (kalibrasi).
II. RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi bedside
monitor dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
b. Kalibrasi
Parameter yang diukur meliputi :
1. Heart Rate : 30, 60, 120, dan 180 BPM.
2. Respirasi : 15, 30, 60, dan 120 BPM.
3. Saturasi Oxygen ( % SPO2) mempunyai titik ukur :

Tabel 2. titik ukur Saturasi Oxygen ( % SPO2)


Variasi setting SPO2 ( %
Standard O2 )
Normal 98
Obese 93
Geriat 92
Tach 85
Neonate 90
Hypoxic 70
Brad 88
Weak 90

4. NIBP yang mempunyai titik ukur :

Tabel 3. Titik ukur NIBP


Blood Pressure
Variasi setting (mmHg)
Systo Mea Diast
Standard le n ole
Preset 1 120 93 80
Preset 2 150 116 100
Preset 3 200 166 150
Preset 4 255 215 195
Preset 5 60 40 30
Preset 6 80 60 50
Preset 7 100 76 65

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014.
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. Heath Device IPM System Inspection and Preventive Maintenance, ECG Monitors
ECRI Procedure No. 409- 20010301 (Combined), 2001.
e. Heath Device IPM System Inspection and Preventive Maintenance, Pulse Oximeters
ECRI Procedure No. 451- 20010301 (Combined), 2001.
f. Heath Device IPM System Inspection and Preventive Maintenance, Blood Pressure
Monitors ECRI Procedure No. 454-20010301 (Combined), 2001.

IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


a. Multi parameter simulator
b. NIBP monitor tester
c. SPO2 simulator
d. Electrical safety analyzer
e. Thermohygrometer
Catatan : dapat juga menggunakan peralatan yang sudah gabungan
V. KONDISI LINGKUNGAN
a. Suhu lingkungan : 25º C ± 5º C
b. Kelembaban : 55 % RH ± 20% RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10%

VI. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI


a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji/kalibrasi,
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat ukur multi parameter simulator
3. Siapkan alat ukur NIBP monitor tester
4. Siapkan alat ukur SPO2 simulator
5. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari :
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran kondisi lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu& kelembaban awal kerja
3. Catat suhu& kelembaban akhir kerja
4. Catat tegangan jala-jala

VII. Pemeriksaan fisik dan fungsi alat yang diuji/kalibrasi


Lakukan pemeriksaan pengamatan fisik dan fungsi bedside monitor
a. Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b. Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
c. Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
d. Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
e. Kabel elektroda, Periksa kabel dan fungsi masing-masing kedua ujungnya (kotak
kontak) dan keregangannya secara menyeluruh. Kemudian periksa dengan hati-hati
apakah terdapat luka ataupun sobek pada lapisan isolasinya, hal ini untuk menghindari
adanya gangguan tegangan dan mencegah noise.
f. Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
g. Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi
VIII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK
mengacu pada metode kerja pengujian keselamatan listrik nomor MK 001-18
IX. PENGUJIAN KINERJA
A. Kalibrasi Heart Rate
1. Pasang elektrode ECG pada MPS (sesuai dengan instruksi kerja alat).
2. Hidupkan Bedside Monitor yang akan diukur dan hidupkan juga Alat Kalibrator MPS.
3. Parameter yang diukur adalah Heart Rate (BPM), dengan titik pengukuran 30, 60, 120,
180 BPM.
4. Operasikan MPS (sesuai dengan instruksi kerja alat) dengan menekan tombol
pada titik pengukuran 30 BPM, baca hasil penunjukan heart rate pada display
Bedside Monitor, catat pada lembar kerja.
5. Lakukan langkah 4 untuk titik pengukuran selanjutnya sampai dengan 180 BPM.
6. Ulangi langkah 4 dan 5 agar diperoleh 6 data untuk masing – masing titik pengukuran.

B. Kalibrasi Respirasi
1. Pasang elektrode ECG pada MPS (sesuai dengan instruksi kerja alat).
2. Hidupkan bedside monitor yang akan diukur dan hidupkan juga alat kalibrator MPS.
3. Parameter yang diukur adalah respirasi, dengan titik pengukuran 15,30,60,120.
4. Operasikan MPS dengan menekan tombol pada titik pengukuran 15, baca hasil
penunjukan respirasi pada display bedside monitor, catat pada lembar kerja.
5. Lakukan langkah 4 untuk titik pengukuran selanjutnya sampai dengan 120.
6. Ulangi langkah 4 dan 5 agar diperoleh 6 data untuk masing – masing titik pengukuran.

C. Kalibrasi Saturasi Oxygen.


1. Pasang probe SPO2 pada finger pulse oxymeter (sesuai dengan instruksi kerja alat).
2. Hidupkan bedside monitor yang akan diukur dan hidupkan juga alat kalibrator pulse
oxymeter.
3. Parameter yang diukur adalah saturasi oxygen (%O2), dengan titik pengukuran
secara otomatis pada menu SPO2 simulator sebagai berikut :
Tabel 4. titik pengukuran saturasi oxygen (%O2)
Variasi setting SPO2 ( %
Standard O2 )
Normal 98
Obese 93
Geriat 92
Tach 85
Neonate 90
Hypoxic 70
Brad 88
Weak 90

4. Operasikan SPO2 simulator (sesuai dengan instruksi kerja alat) dengan titik
pengukuran secara otomatis pada menu SPO2 simulator seperti tabel variasi
setting standard pada langkah 3, baca hasil penunjukan SPO 2 pada display
bedside monitor, catat pada lembar kerja. Lakukan langkah 4 untuk titik
pengukuran selanjutnya sampai dengan 120.
5. Ulangi langkah 4 agar diperoleh 6 data untuk masing – masing titik pengukuran.
D. Kalibrasi NIBP.
1. Hubungkan selang NIBP pada bedside monitor ke NIBP monitor tester (sesuai dengan
instruksi kerja alat).
2. Hidupkan bedside monitor yang akan diukur dan hidupkan juga alat kalibrator NIBP
monitor tester.
3. Set NIBP monitor tester dengan kondisi memakai Cuff internal.
4. Parameter yang diukur adalah NIBP dengan kondisi systole, mean, diastole pada
rentang 30 – 255 mmHg. Misalkan untuk kondisi dewasa (adult) sesuai tabel
sebagai berikut :

Tabel 5 Titik ukur NIBP


Blood Pressure
(mmHg)
Variasi setting Systo Mea Diast
Standard le n ole
Preset 1 120 93 80
Preset 2 150 116 100
Preset 3 200 166 150
Preset 4 255 215 195
Preset 5 60 40 30
Preset 6 80 60 50
Preset 7 100 76 65

5. Operasikan NIBP monitor tester dengan titik pengukuran secara otomatis pada
menu preset NIBP Monitor Tester seperti tabel variasi setting standard pada
langkah 4, baca hasil penunjukan NIBP pada display bedside monitor, catat pada
lembar kerja.
6. Ulangi langkah 5 agar diperoleh 6 data untuk masing – masing titik pengukuran.

X. WAKTU PENGERJAAN
Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XI. TELAAH TEKNIS


a. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
1. Kalibrasi Heart Rate (BPM),
a) Model matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung), STANDAR
dan UUT dihubungkan secara langsung.
C = hrstd – hruut
Dimana,
C : Nilai koreksi pada UUT
hrstd : Nilai pembacaan yang terukur
pada standard hruut : Nilai pembacaan
yang ditampilkan oleh UUT

b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


(1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a)Pengamatan berulang
(b)Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk enam kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift standar
(2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
(4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan
ketidakpastian bentangan
2. Kalibrasi Respirasi
a) Model
Matematis C
= rstd – ruut
Dimana,
C : Nilai koreksi pada UUT
rstd : Nilai pembacaan yang terukur
pada standard ruut : Nilai pembacaan
yang ditampilkan oleh UUT

b) Anali Perhitungan ketidakpastian


sa
(1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk enam kali pengukuran = 4
Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift standar
(2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai
reliabilitasnya 10 adalah = 50.
(4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan
ketidakpastian bentangan
3. Kalibrasi SPO2
a) Model
Matematis C
= sstd – suut
Dimana,
C : Nilai koreksi pada UUT
sstd : Nilai pembacaan yang terukur
pada standard suut : Nilai pembacaan
yang ditampilkan oleh UUT

b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


(1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk enam kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift standar
(2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
(4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan
4. Kalibrasi NIBP
a) Model
Matematis C
= nstd –
nuut
Dimana,
C : Nilai koreksi pada UUT
nstd : Nilai pembacaan yang terukur
pada standard nuut : Nilai pembacaan
yang ditampilkan oleh UUT

b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


(1) Sumber-sumber
ketidakpastian pengukuran Tipe
A
(a) Pengamatan berulang
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk enam kali pengukuran = 5
Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift standar
(2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
(4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan
ketidakpastian bentangan
Tabel 6 Tabel uncertainty budget

No. Komponen Distribus U Pemba ui


i gi
1. Pengukuran Normal  n
Berulang 
n
2. Sertifikat Standar Normal USertf k US
stand ert
std
k
3. Resolusi Rectang Uresol 3 U
ular usi re
s
3
4. Drift Rectang Udrift 3 U
ular dri
ft
3

b. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


a) Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor MK 001-18
b) Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 6. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja

N Parameter Toleransi
o.
1. Heart Rate (BPM) ± 5 % atau ± 5
bpm
2. Respirasi (BrPM) 5 % atau ± 5
BrPM
3. SPO2 (%) ± 1%O2
4. NIBP (mmHg) ± 5 mmHg

c. Telaah teknis
a. Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b. Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian keselamatan
listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK 001-18
c. Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran kinerja :
a) ≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 7. Telaah teknis

Parameter Telaah teknis


Kinerja pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan

d. Batas koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤ toleransi )

d. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70% dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70%
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

e. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi

f. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat standar


a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan alat standar
g. Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.012-18
- Form laporan nomor : FL.01.012-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN


KESEHATAN
No. MK : 017-18 I. TUJUA
METODE KERJA PENGUJIAN N
CPAP No. : 0
Revisi
Metode ini dimaksudkan untuk melakukan kalibrasi unit CPAP (selanjutnya disebut CPAP
atau unit under test) dengan cara melakukan pengamatan fisik dan fungsi alat, melakukan
kalibrasi dengan cara membandingkan nilai yang terbaca pada tampilan CPAP dengan
nilai setting pada alat. oxygen analyzer yang digunakan.
II. RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan dan/atau kalibrasi CPAP dengan rentang ukur
sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
b. Kalibrasi
1. Oksigen Concentration : 0 – 100 %
2. Flowmeter : 0 – 15 L/min

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada
peralatan elektromedik, 2014ECRI 444-20010301, Oxygen-Air Proportioners
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. IEC 60-601 ; General Oxygen Analyzer Requirement for Medical Equipment.

IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


a. Oxygen Analyzer
b. Flow Analyzer
c. Hygrothermograph

V. KONDISI LINGKUNGAN
a. Suhu : 15 oC – 40 oC
b. Kelembaban : 55 % RH ± 15 % RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10%
VI. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI
1. Persiapan dokumen
a. Metode kerja
b. Instruksi kerja
c. Lembar kerja
d. Label
2. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
3. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat ukur gas flow analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
4. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari :
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas fasyankes/pelanggan
5. Pengukuran Kondisi Lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir Kerja
4. Catat tegangan Jala-jala

VII. Pemeriksaan Fisik dan Fungsi Alat


yang diuji/kalibrasi Lakukan pemeriksaan
pengamatan fisik dan fungsi CPAP
a. Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b. Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
c. Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
d. Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
e. Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan Oxygen Analyzer). Bandingkan dengan posisi
control. Ingat pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting
awal jika sudah selesai menggunakan.
f. Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi

VIII. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK


Mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001

IX. PENGUJIAN KINERJA


a. Siapkan CPAP dan oxygen analyzer
b. Lakukan koneksi CPAP dan oxygen analyzer sesuai gambar 1.

GAS FLOW + O2 Analyzer

CPAP

Gambar 7 Instalasi kalibrasi CPAP

c. Kalibrasi Konsentrasi Oksigen


1. Seting mixer sesuai pengukuran yang diinginkan
2. Lakukan pengukuran dengan cara memasang sensor oxygen analyzer pada CPAP
3. Catat nilai konsentrasi oksigen yang ditampilkan pada alat oxygen analyzer
4. Lakukan pengukuran konsentrasi oksigen sampai 5 kali data pengukuran.

d. Kalibrasi Flowmeter
1. Pasangkan selang konektor pada outlet flow CPAP.
2. Hubungkan konektor pada alat oxygen analyzer.
3. Seting flow sesuai pengukuran yang diinginkan
4. Catat nilai flow yang ditampilkan pada alat oxygen analyzer
5. Lakukan pengukuran flow sampai 5 kali data pengukuran

X. WAKTU PENGUJIAN
Waktu pengujian relatif ± 60 menit

XI. PERHITUNGAN DAN ANALISA KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


a. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada metode kerja perhitungan dan evaluasi ketidakpastian pengukuran nomor
metode kerja 002-18
1. Kalibrasi Konsentrasi Oksigen (%)
a. Model Matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung), oxygen
analyzer dan CPAP dihubungkan secara langsung.
C = Vstd –
Vuut Dimana,
C : Koreksi penunjukan konsentrasi pada CPAP
Vstd : Nilai konsentrasi yang terbaca pada
oxygen analyzer Vuut : Nilai konsentrasi yang
terbaca pada CPAP

b. Analisa Perhitungan ketidakpastian


(a) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A :
(a)Pengamatan berulang pengukuran konsentrasi oleh oxygen analyzer
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c)Derajat kebebasan untuk lima kali pengukuran = 4
Tipe B :
(a)Nilai ketidakpastian oxygen analyzer berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi CPAP
(c)Drift oxygen analyzer
(d) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas,
dimana model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama
yaitu 1
(b) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan
ketidakpastian bentangan
(c) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
(d) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan
ketidakpastian bentangan
2. Kalibrasi Flow
a) Model
matematis C
= fstd – fuut
Dimana,
C : Koreksi penunjukan flow pada CPAP
fstd : Nilai penunjukkan flow yang terbaca pada
oxygen analyzer fuut : Nilai penunjukan flow
yang terbaca pada CPAP

b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


(1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang pengukuran flow dengan oxygen analyzer
(b) Koefisien sensitifitasnya = 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian oxygen analyzer berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi CPAP
(c) Drift oxygen analyzer
(d) Koefisien sensitifitasnya berdasarkan model matematisnya adalah 1.
(2) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10, adalah = 50
(4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan

Tabel 1. Uncertainty Budget.

No. Komponen Distribu U Pemba ui


si gi

1. Pengukuran Normal  n n
Berulang
2. Sertifikat Standar Normal USertf K US
stand erts
td
k
3. Resolusi Segi Uresol 3 Ure
empat usi s
3
4. Drift Segi Udrift 3 U
empat drif
t
3
5. Perbedaan Segi Ubaca 3 Ub
pembacaan empat ac
a
3
b. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan
a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor 001-18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja

No. Parame Toleransi


ter
1. Konsentrasi Oksigen ± 3 % O2
2. Flow ± 10 %

c. Telaah teknis
a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian keselamatan
listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK 001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan prosedur pernyataan
kesesuaian dan aturan keputusn nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran Kinerja :
a) ≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis

Parameter Kinerja Telaah teknis


pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan
d. Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian
Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤ toleransi )
e. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

f. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi

g. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat oxygen analyzer


a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan alat oxygen analyzer
h. Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.017-18
- Form laporan nomor : FL.01.017-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
METODE KERJA No. MK : 026-18
PENGUJIAN No. : 0
INFANT Revisi
WARMER

I. TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan kalibrasi dan atau pengujian secara
langsung (direct calibration) pada Infant warmer, dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, pengujian fungsi, Pengujian keselamatan listrik dan pengukuran kinerja Suhu ( oC)
pada baby controlled mode pada titik ukur 36°C dan skin sensor.

II. RUANG LINGKUP


Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi Infant
Warmer dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pengujian Fungsi
3. Pengujian Keselamatan Listrik
b. Kalibrasi
1. Baby Controlled Mode pada suhu 36°C
2. Skin Probe

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
b. Incubator Analyzer, Operator Manual, Fluke Boimedical
c. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014
d. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
e. Particular requirements for Safety - Specification for infant radiant warmers BS 60601-2-
21:1994, Butir 50.102 &
50.103 Sesuai Figure103
IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
a. Incubator analyzer
b. Radiant warmer adapther
c. Thermohygrometer
d. Safety analyzer
V. KONDISI LINGKUNGAN
Kalibrasi terhadap infant warmer dilakukan pada kondisi ruang yang telah
dipersyaratkan/sesuai dengan standar acuan IEC 601-2-21:1994
a. Suhu : 18oC - 30 oC
b. Air Velocity : < 0,3 m/s
c. Tegangan jala-jala : 220 V + 10%

VI. PROSEDUR PENGUJIAN


a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akandiuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akandiuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan Safety Analyzer
2. Siapkan alat ukur incubator analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari:
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catatruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran kondisi lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu& kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir kerja

VII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI


ALAT YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan
pemeriksaan pengamatan fisik dan fungsi Infant
Warmer
a) Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b) Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
c) Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
d) Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
e) Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
f) Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi
VIII. PENGUJIANKESELAMATANLISTRIK
mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18
IX. PENGUKURAN KINERJA
a. Setting Infant Warmer pada suhu 36°C
b. Sebelum kalibrasi dilakukan terhadap infant warmer pasang Incubator analyzer untuk
pasang sensor T2 pada radiant baby adapter.

Gambar .1 - Penempatan sensor T2 pada radiant baby adapter

c. Siapkan incubator analyzer dan tempatkan sensor suhu yang diletakkan pada radiant

T2 D
T2 C
T2 M

T2 A
T2 B
baby adapter yang ada sesuai gambar.

Gambar-2. Penempatan sensor T2 pada incubator analyzer

d. Kalibrasi Suhu (oC).


1. Aktifkan incubator analyzer dengan menekan tombol ON.
2. Aktifkan infant warmer dengan menekan tombol ON.
3. Pada incubator analyzer, pilih sensor T2 untuk menampilkan data yang diinginkan secara
manual.
4. Setting Infant Warmer pada suhu 36°C biarkan sampai suhu pada Infant warmer
stabil (+ 0,1 oC dari nilai settingnya).
5. Letakkan radiant baby adapter pada sensor T2 pada titik T2 A sesuai dengan
gambar 2 dan catat 20 data suhu saat kestabilan suhu tercapai.
6. Lakukan langkah no.5 untuk titik T2 B sampai titik T2 D dan T2 M, dengan
interval perpindahan radiant baby adapter untuk masing – masing titik.
7. Untuk titik T2 M, tempatkan Skin temperature sensor pada bagian atas tengah
radiant baby adapter , lalu catat data display skin temperetur saat kestabilan suhu
tercapai.
8. Lakukan perhitungan sesuai prosedur yang digunakan.

X. WAKTU PENGUJIAN
Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XI. TELAAH TEKNIS


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
a) Kalibrasi Suhu oC
(a) Model matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung)
E = T2A – T2M
dimana :
E = Nilai kesalahan pembacaan Standar
T2 M = Rata-rata pembacaan pada sensor titik tengah
T2 A = Rata-rata pembacaan untuk sensor T2 pada titik A
Keasalahan untuk titik B, C dan D, nilai T2 A diganti dengan T2 B, T2 C dan T2 D
(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian
1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang suhu oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali pengukuran = 4
Tipe B
(a) Nilai ketidakpastian standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(b) Resolusi UUT
(c) Drift standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan

Tabel 1. Tabel Uncertainty Budget

No. Komponen Distribu U Pemba ui


si gi
1. Pengukuran Normal  n
Berulang 
n
2. Sertifikat Standar Normal USertf K US
stand e
rt
st
d
k
3. Resolusi Rectangu Uresol 3 Ur
lar usi es
3
4 Drift Rectangu Udrift 3 Ud
lar rift
3

B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor 001-18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja


N Parameter Tolera
o. nsi
1. Baby Controlled < 2 oC
Mode (oC)
2. Sensor Skin (oC) +o0,5
C
C. Telaah teknis dan kesimpulan telaah teknis
a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian
keselamatan listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK
001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusn Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran Kinerja :
(a)≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis

Parameter Kinerja Telaah teknis


pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan
d) Batas koreksi atau kesalahan relatif dan ketidakpastian
Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤
toleransi )

D. Kesimpulan
c. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
d. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
e. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
f. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

E. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi
F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat standar
a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan alat standar

G. Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.026-18
- Form laporan nomor : FL.01.026-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
No. MK : 027-18
METODE KERJA INFUSIO
PENGUJIAN No. : 0
PUMP N
Revisi

XII. TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan kalibrasi dan atau pengujian secara
langsung (direct calibration) pada infusion pump, dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, pengujian fungsi, pengujian keselamatan listrik, uji kemampatan (occlusion test) dan
pengukuran kinerja (kalibrasi flow rate dan total volume).

XIII.RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi syringe
pump dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
4. Uji kemampatan (occlusion test) ) : 1 s.d 45 psi
b. Kalibrasi
1. Laju aliran (flow rate) : 1 ml/hr s.d 500 ml/hr.

XIV. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada peralatan
elektromedik, 2014
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN,
2016
d. ECRI, Procedure No.416-20081015-01, Health Device Inspection and Preventive
Maintenance System, General Purpose Infusion Pump, 2011

XV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


a. Infusion device analyzer
b. Infusion set sesuai merk Infusion pump
c. Aquades
d. Selang
e. Thermohygrometer
f. Safety analyzer

XVI. KONDISI LINGKUNGAN


a. Suhu lingkungan : 25º C ± 5º C
b. Kelembaban : 55 % RH ± 20% RH
c. Tegangan jala-jala : 220 V ± 10%
d.
XVII. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI
a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji/kalibrasi
1. Siapkan safety analyzer
2. Siapkan alat ukur infusion device analyzer
3. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari:
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas Fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran Kondisi Lingkungan
1. Siapkan & hidupkan Thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat suhu & kelembaban akhir kerja

XVIII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI


ALAT YANG DIUJI/KALIBRASI Lakukan
pemeriksaan pengamatan fisik dan fungsi Infusion
Pump
g) Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
h) Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan
kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang longgar.
i) Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi yang
terkelupas.
j) Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat.
Sekering pengaman harus berfungsi baik.
k) Tombol, saklar dan kontrol, Sebelum mempergunakan/mengubah-ubah tombol
kontrol, periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan
menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi control. Ingat
pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika
sudah selesai menggunakan.
l) Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi
XIX. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK
mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18
XX. PENGUJIAN KINERJA
a. Siapkan Infusion Pump dan Infusion Device Analyzer.
b. Siapkan Infusion Set dan tiang infuse.
c. Set botol infuse yang terisi aquades dan IV tube yang sesuai dengan Infusion Pump tersebut.
Buka roller clamp pada
IV tube sampai air menetes (seluruh IV tube terisi air dan tanpa gelembung udara) kemudian
tutup kembali.
d. Pasang IV tube pada Infusion Pump seperti pada gambar 1, Seting Infusion Pump
hingga siap untuk dioperasikan, buka Roller clamp IV tube cobalah salah satu setting
Flow rate dan operasikan pastikan Infusion Pump dapat beroperasi tanpa adanya alarm
dan cairan infus bisa mengalir

Gambar 1: Pemasangan Infusion Set (IV tube) dengan Infusion Pump

e. Siapkan Infusion Device Analyzer dan hubungkan kabel catu daya utama.
f. Operasikan Infusion Device Analyzer sesuai Instruksi Kerja Infusion Device Analyzer
sehingga siap digunakan.
g. Lakukan setting Infusion Set dan Infusion Pump dengan Infusion Device Analyzer seperti
gambar 2.
Gambar 2: Setting Infusion Set dan Infusion Pump dengan Infusion Device Analyzer
h. Uji Kemampatan/Occlusion Test (psi)
1. Pada infusion pump lakukan seting laju aliran (flow rate) 100 ml/h.
2. Pada infusion device analyzer posisikan dalam mode pengukuran occlusion test.
3. Tekan tombol start pada infusion pump dan infusion device analyzer untuk
memulai proses uji kemampatan (occlusion test).
4. Setelah alarm infusion pump berbunyi tekan tombol stop pada infusion device analyzer
dan infusion pump.
5. Catat nilai occlusion test maksimal yang terbaca pada infusion device analyzer pada
lembar kerja
6. Lakukan langkah nomor 1 s.d nomor 5 sebanyak 6 kali data.
i. Kalibrasi Laju Aliran / Flow Rate ( ml/h ).
1. Pada infusion pump lakukan pengukuran setting laju aliran (flow rate) 10 ml/h, 50
ml/h,100 ml/h dan 500 ml/h masing-masing dengan total volume 100 ml.
2. Untuk pengukuran laju aliran (flow rate) 10 ml/h, pada infusion pump setting laju
aliran (flow rate) sebesar 10 ml/h, pada infusion device analyzer pilih menu flow
rate.
3. Tekan tombol start pada infusion pump dan infusion device analyzer untuk memulai
proses kalibrasi flow rate.
4. Setelah pembacaan pada infusion device analyzer menunjukkan kestabilan (bisa
dilihat di mode grafik), catat penunjukan average flow rate pada infusion device
analyzer dan catat pada lembar kerja sebagai data ke 1 (satu).
5. Pengambilan data ke 2 (dua) s.d ke 6 (enam) dilakukan secara berurutan setelah
nilai average flow rate berubah dengan interval waktu tertentu untuk tiap datanya
6. Setelah 6 (enam) data diperoleh tekan tombol stop pada Infusion pump dan infusion
device analyzer.
7. Lakukan langkah nomor 2 (dua) s.d nomor 6 (enam) diatas untuk seting flow rate
50 ml/h,100 ml/h dan 500 ml/h.

XXI. WAKTU PENGUJIAN


Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XXII. TELAAH TEKNIS


G. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada metode kerja perhitungan dan evaluasi ketidakpastian pengukuran nomor MK
002-18
a) Pengujian Occlusion (psi)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration (kalibrasi langsung),
P A = P Std
dimana :
P A = Pressure Alat
P Std = Pembacaan Pressure pada Standar

(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian


1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang frekuensi oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali pengukuran = 4
Tipe B
(c) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(d) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian
bentangan
b) Kalibrasi Laju Aliran rata rata /Flow Rate (ml/h)
(a) Model matematis
Metode pengujian adalah direct calibration
(kalibrasi langsung), C = fstd – fuut
Dimana,
C : Koreksi penunjukan flow
pada UUT f std : Nilai flow
yang terukur pada standard f uut
: Nilai flow yang
ditampilkan oleh UUT
(b) Analisa Perhitungan ketidakpastian
1) Sumber-sumber ketidakpastian
pengukuran Tipe A
(a) Pengamatan berulang frekuensi oleh standar
(b) Koefisien sensitifitasnya adalah 1
(c) Derajat kebebasan untuk lima kali
pengukuran = 4 Tipe B
(d) Nilai ketidakpastian Standar berdasarkan sertifikat kalibrasinya.
(e) Resolusi UUT
(f) Drift Standar
2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana
model matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B
dengan ditentukan nilai reliabilitasnya 10 adalah = 50.
4) Menghitung ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dan

ketidakpastian bentangan Tabel 1: Uncertainty Budget

N Komponen Distribus U Pemba ui


o. i gi
1. Pengukuran Normal  n 
n
Berulang
2. Sertifikat Standar Normal USert K US
f ert
stand std
k
3. Resolusi Rectangul Uresol 3 U
ar usi re
s
3
4 Drift Rectangul Udrift 3 U
ar dr
ift
3

Diperiks Tangg Hal


a al
26/09/ 115
18
H. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan
c. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan
Listrik Nomor 001-18
d. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2 : Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja


No. Parameter Toleransi
1. Occlusion Test < 20 psi
(psi)
2. Flow Rate + 10
(ml/h) %

I. Telaah teknis dan Kesimpulan Telaah teknis


a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan Telaah Teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian
keselamatan listrik mengacu pada MK pengujian keselamatan listrik Nomor MK
001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan
Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor PO.002-18 dengan penjelasan sebagai
berikut :
Pengukuran Kinerja :
(a)≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi
persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak
memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis


Parameter Kinerja Telaah teknis
pengujian kinerja
Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam Memenuhi Persyaratan
batas toleransi
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas Tidak Memenuhi
toleransi Persyaratan

d) Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian
pengukuran adalah lebih kecil/sama dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤
toleransi )
J. Kesimpulan
e. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
f. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
g. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau
melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir
dibawah 70 %
h. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan
tidak laik pakai.

K. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi

Anda mungkin juga menyukai