LAPORAN AWAL
AKHMAD JUMARDI
140310180011
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................. i
BAB 1 ...................................................................................................................... 1
BAB 2 ...................................................................................................................... 2
2.7 Perumusan....................................................................................................... 9
BAB 3 .................................................................................................................... 12
Sangat penting bagi kita untuk memahami prinsip kerja PLTU beserta siklusnya.
Karena jika dibandingkan dengan sistem pembangkit yang lain, pembangkit listrik
memiliki beberapa keunggulan. PLTU Dapat dioperasikan dengan menggunakan
berbagai jenis bahan bakar seperti padat,cair,gas. Selain itu, PLTU relatif mempunyai
usia yang lama sehingga menjadi salah satu sistem pembangkit yang sangat baik.
1.2 Tujuan
Mempelajari dan memahami cara kerja dan prinsip kerja pembangkit listrik
tenaga uapa berskala kecil.
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael Faraday
dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet. Dengan
peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet
yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya. Kini rancangan
semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan sistem
banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles Parson
mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat generator 3 fasa
1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
2
3
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan magnet,
tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan lebih mudah
mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan yang diam
atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga pada 1922,
generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan
energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah
energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan
sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
1. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator
4. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun jumlah air
yang terdapat dalam siklus akan mengalami pengurangan. Pengurangan air ini
disebabkan oleh kebocoran-kebocoran baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Untuk mengganti air yang hilang, maka perlu adanya penambahan air
kedalam siklus. Kriteria air penambah (make up water) ini harus sama dengan air yang
teradapat dalam siklus.
5
Siklus Rankine adalah siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Dalam bentuk
sederhana Siklus Rankine terdiri dari empat komponen: pompa, boiler, turbin dan
kondensor .
Gambar 2.2 Siklus Rangkine dan Grafik Suhu (T) vs Entropi (s)
Air memasuki pompa pada kondisi 1 sebagai cairan jenuh dan dikompresi
sampai tekanan operasi boiler. Temperatur air akan meningkat selama kompresi
isentropik ini melalui sedikit pengurangan dari volume spesifik air. Air memasuki
boiler sebagai cairan terkompresi pada kondisi 2 dan akan menjadi uap superheated
6
pada kondisi 3. Panas yang diberikan oleh boiler ke air pada T (suhu) tetap. Boiler dan
seluruh bagian yang menghasilkan steam ini disebut sebagai steam generator.
Analisa energi ini dilihat dari tiap komponen yang terdapat pada siklus
Rankine. Persamaan energi untuk masing-masing komponen dapat ditulis sebagai
berikut :
𝑊𝑛𝑒𝑡 𝑊𝜏−𝑊𝑝
𝜂= = ...................................................................................................(2.5)
𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛
7
1. Pompa
Fungsi pompa adalah memindahkan air dari tangki air pengisi ke boiler dengan
tekanan yang cukup. Umumnya pompa ini berupa multi stage pompa
sentrifugal yang digerakkan oleh motor listrik atau turbin. Rotor harus dalam
keseimbangan yang sempurna dan menahan daya dorong dari bearing.
2. Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin. Bagian
pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure Heater dan
High Pressure Heater) , economizer, pemanas lanjut (Superheater), dan
pemanas ulang (Reheater).
3. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah :
a. Nosel, sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial
menjadi energi kinetik.
b. Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
c. Cakram, tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
d. Poros, sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakramcakram
sepanjang sumbu.
e. Bantalan, bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros
dan banyak menerima beban.
f. Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan
mekanisme yang digerakkan
4. Kondensor
8
A. Keunggulan
1. Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat,
cair dan gas).
2. Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi.
3. Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan.
4. Kontinyuitas operasinya tinggi. 5. Usia pakai (life time) relatif lama.
B. Kelemehan
2.7 Perumusan
Hasil diatas menyatakan tingkat kerja per unit massa uap yang melewati turbin.
• Kondensor
Dalam kondensor terjadi perpindahan panas dari uap ke air pendingin yang
mengalir dalam aliran terpisah. Uap mengembun dan suhu air pendingin
meningkat. Pada keadaan tunak berlaku persamaan berikut:
𝑄𝑜𝑢𝑡
= ℎ2 − ℎ3............................................................................................(2.7)
ṁ
Hasil diatas menyatakan tingkat energi yang ditransfer oleh panas dari fluida
kerja kependingin air per satuan massa fluida kerja yang melewati kondensor.
Energi transfer ini bernilai positif.
10
• Pompa
Air yang meninggalkan kondensor pada keadaan 3 dipompa ke boiler tekanan
tinggi. Dengan asumsi tidak ada panas yang ditransfer ke lingkungan,maka
berlaku persamaan berikut:
Ẇ𝑝
= ℎ4 − ℎ3..............................................................................................(2.8)
ṁ
Persamaan diatas menyatakan tingkat daya input per unit massa yang melewati
pompa. Transfer energi ini bernilai positif.
• Boiler
Fluida kerja (air) melengkapi siklus pompa pada keadaan 4 memasuki boiler
untuk kembali dipanaskan dan diuapkan.Pada keadaan ini berlaku :
𝑄𝑖𝑛
= ℎ1 − ℎ4..............................................................................................(2.9)
ṁ
Persamaan tersebut menyatakan laju transfer panas dari sumber energi ke fluida
kerja per satuan massa yang melewati boiler.
• Efisiensi Termal
Ukuran efisiensi thermal dari energi input menuju fluida kerja yang melewati
boiler adalah net work output. Dengan menggunakan kuantitas dan persamaan
yang telah ada, maka efisiensi thermal dari powert cycle adalah :
Ẇ𝑡 Ẇ𝑝
− (ℎ1−ℎ2)−(ℎ4−ℎ3)
ṁ ṁ
𝜂= 𝑄𝑖𝑛 = .....................................................................(2.10)
ℎ1−ℎ4
ṁ
Karena kerja output sama dengan panas masukan maka, efisiensi termal dapat
dinyatakan sebagai:
𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑜𝑢𝑡 𝑄𝑜𝑢𝑡
−
ṁ ṁ ṁ
𝜂= 𝑄𝑖𝑛 =1− 𝑄𝑖𝑛 ............................................................................(2.11)
ṁ ṁ
Parameter lain yang digunakan adalah dengan back work ratio (bwr), yang
didefinisikan sebagai rasio dari kerja yang dilakukan oleh pompa dengan kerja
yang dihasilkan oleh turbin.
11
Ẇ𝑝
ṁ (ℎ4−ℎ3)
𝑏𝑤𝑟 = Ẇ𝑡 = (ℎ1−ℎ2)..................................................................................(2.12)
ṁ
Performa kerja yang dianggap baik adalah jika kerja yang dilakukan oleh
pompa jauh lebih kecil dari kerja yang dihasilkan oleh turbin.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pembangkit listrik tenaga uap ini terdiri dari tungku, ketel/boiler, turbin, gear box
pengubah frekuensi , dan generator yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga
tenaga listrik. Alat ini juga dilengkapi alat-alat ukur seperti : alat ukur tekanan, alat
12
13
ukur temperature, laju alir dan katup pengaman. Bagan susunan peralatan seperti
terlihat pada gambar dibawah.
5. Mengukur laju aliran uap menggunakan flow meter pada pipa uap yang masuk
ke turbin.
6. Mengamati lampu indikator, kemudian mengukur arus dan tegangan ketika
lampu indikator mulai menyala.
7. Melanjutkan pengukuran arus dan tegangan untuk setiap selang wakktu tertentu
(konsultasikan ke asisten) sampai tegangan dan arus yang terukur relatif
konstan.
8. Mematikan lampu
9. Melakukan prosedur yang sama dari nomor 2 s/d 8 untuk pengamatan ke-2
15
DAFTAR PUSTAKA
Michael J. Moran. 2008 . Fundamental of Engineering Thermodynamics 6 th edition.
USA