Anda di halaman 1dari 11

Pembahasan LO Chapter 4

Adriel Barran 120110190012


Alvira Fajri C 120110190040
Dita Azzahra Firdaus 120110190041
Khansa Alethea W 120110190083

CH 4
4-1 List the aspects of an organization’s environment that can influence its long-term decisions
Jawab :
Sebelum manajer melakukan perumusan strategi, manajer harus paham terlebih dahulu mengenai
konteks lingkungan dimana organisasi mereka bersaing dan memastikan bahwa perusahaan dapat
going concern. Untuk melihat aspek-aspek pada lingkungan organisasi, perusahaan biasanya
melakukan Environmental Scanning yaitu kegiatan memonitor, mengevaluasi, dan menyebarkan
informasi yang relevan dengan pengembangan strategi organisasi.
- Natural Environment : Lingkungan alami meliputi sumber daya fisik, satwa liar, dan
iklim Faktor- faktor ini membentuk sistem ekologi kehidupan yang saling terkait.
- Societal Environment : Lingkungan sosial adalah sistem sosial yang mencakup kekuatan
umum yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas jangka pendek
organisasi, tetapi dapat memengaruhi keputusan jangka panjangnya.
Faktor-faktor :
a. Ekonomi (mengatur pertukarang uang)
b. Teknologi (menghasilkan penemuan penemuan yang dapat memecahkan masalah)
c. Politik-hukum (pengalokasian kekuasaan dan pemberian perlindungan hukum dan
regulasi)
d. Sosiokultural (mengatur nilai, adat istiadat pada masyarakat)
- Task Environment : Unsur atau kelompok yang secara langsung mempengaruhi
perusahaan dan dipengaruhi olehnya juga. Contohnya seperti pemerintah, masyarakat
lokal, pemasok, pesaing, pelanggan, kreditor, pekerja atau serikat buruh, kelompok
kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan
- Industry analysis : Analisis industri adalah pemeriksaan mendalam tentang faktor-faktor
kunci dalam task environment perusahaan
Natural environment, social environment, dan task environment harus dipantau untuk
memeriksa faktor-faktor strategis yang berdampak kuat pada keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Perubahan signifikan dalam lingkungan alam cenderung berdampak pada
lingkungan sosial bisnis (ketersediaan sumber daya dan biaya), dan akhirnya lingkungan
tugas karena berdampak pada pertumbuhan atau penurunan seluruh industri.

4-2 Identify the aspects of an organization’s environment that are most strategically important
Jawab :
a. STEEP Analysis
1. STEEP Analysis yaitu pemantauan tren pada lingkungan sosial dan alam, sosial budaya,
teknologi, ekonomi, ekologi, dan politik hukum.
Perusahaan besar mengkategorikan lingkungan alam dan sosial di satu wilayah geografis ke
dalam lima wilayah dan memfokuskannya di setiap area pada tren yang memiliki relevansi di
seluruh perusahaan. Seperti contoh pada tabel berikut :

Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan masyarakat internasional. Perusahaan


melakukan operasi di suatu tempat atau negara yang memiliki perbedaan lingkungan
sosialnya. Perbedaan lingkungan masyarakat dapat berdampak pada perusahaan
multinasional (MNC), yaitu perusahaan dengan aset dan aktivitas yang signifikan di
banyak negara, melakukan fungsi pemasaran, keuangan, manufaktur, dan lainnya.
2. Scanning pada Task Environment
Pemindaian lingkungan oleh perusahaan mencakup analisis dari semua elemen yang
relevan dalam lingkungan tugas. Analisis ini mengambil bentuk laporan individu yang
ditulis oleh berbagai orang di berbagai bagian perusahaan

b. Perusahaan yang mempunyai keunggulan terletak pada kemampuan untuk mengidentifikasi


dan menanggapi perubahan lingkungan dengan baik sebelum persaingan. Alasan perusahaan
dapat going concern yaitu karena kemampuan manajer untuk mengenal dan memahami masalah
dan faktor ekstrenal strategis.

4-3 Conduct an industry analysis to explain the competitive forces that influence the intensity of
rivalry within an industry
Jawab :
Dalam memindai industrinya dengan cermat, sebuah perusahaan harus menilai pentingnya
keberhasilan masing-masing dari enam kekuatan:
1. Threat of new entrants (Ancaman pendatang baru)
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk mendapatkan
pangsa pasar dan sumber daya yang substansial
2. Entry Barrier (Penghalang masuk)
Suatu halangan yang menyulitkan suatu perusahaan untuk memasuki suatu industry
Beberapa kemungkinan hambatan untuk masuk adalah:
- Skala ekonomi
- Diferensiasi produk
- Persyaratan modal
- Biaya pengalihan
- Akses ke saluran distribusi
- Kerugian biaya terlepas dari ukuran
- Peraturan Pemerintah
3. Rivalry Among Existing Firms (Persaingan Di Antara Perusahaan yang Ada)
Langkah kompetitif oleh satu perusahaan dapat diharapkan memiliki efek yang nyata pada
pesaingnya dan dengan demikian dapat menyebabkan pembalasan. Faktor-faktornya adalah
- Jumlah pesaing
- Tingkat pertumbuhan industry
- Karakteristik produk atau layanan
- Jumlah biaya tetap
- Kapasitas
- Ketinggian hambatan keluar
- Keragaman saingan
4. Threat of Substitute Products or Services (Ancaman oleh produk substitusi)
Produk substitusi adalah produk pengganti yang merupakan produk yang dapat menjalankan
fungsi yang sama, meskipun memiliki tampilan yang berbeda.
5. The Bargaining Power of Buyers and Suppliers (Kekuatan Tawar Pembeli dan Pemasok)
a. Buyers : Pembeli memengaruhi suatu industri melalui kemampuan mereka untuk menurunkan
harga, menawar untuk kualitas yang lebih tinggi atau lebih banyak layanan, dan mengadu domba
pesaing satu sama lain. Daya tawar pembeli:
- Pembelian dalam jumlah besar
- Pemasok alternatif
- Biaya rendah untuk mengganti pemasok
- Produk mewakili persentase biaya pembeli yang tinggi: Insentif untuk berbelanja
- Pembeli mendapatkan keuntungan rendah: Peka terhadap biaya / layanan
- Produk tidak penting bagi pembeli
b. Suppliers
Pemasok dapat memengaruhi industri melalui kemampuannya menaikkan harga atau mengurangi
kualitas barang dan jasa yang dibeli. Seorang pembeli atau sekelompok pembeli berkuasa jika
terdapat beberapa faktor berikut :
- Industri didominasi oleh beberapa perusahaan
- Produk atau layanan unik
- Pengganti tidak tersedia
- Kemampuan untuk mengintegrasikan ke depan
- Tidak pentingnya produk atau layanan bagi industry
6. Relative Power of Other Stakeholders (Kekuatan Relatif dari Pemangku Kepentingan
Lainnya)
- Government
- Local communities
- Creditors
- Trade associations
- Special-interest groups
- Unions
- Shareholders
- Complementors
4-4 Discuss how industry maturity affects industry competitive forces
Seiring berjalannya waktu, sebagian industri berevolusi dari beberapa tahap pertumbuhan
dari maturity hingga akhirnya akan menurun. Adanya siklus hidup industry (industry life cycle)
berguna untuk menjelaskan dan mengevaluasi tren dari enam model kekuatan yang mendorong
persaingan industri (competition, new entrants, buyers, suppliers, subtitues, complementary
products). Contohnya suatu industri masih baru, masyarakat akan membeli produknya berapa
pun harganya karena mereka secara unik memenuhi kebutuhan yang ada. Hal ini biasanya terjadi
dalam industri yang terfragmentasi/fragmented industry- dimana merupakan sebuah industri
yang tidak memiliki pengsa pasar yang besar dan setiap perusahaan hanya melayani sebagian
kecil dari total pasar dalam persaingan dengan yang lain (contoh: cleaning service). Saat ada
kompetitor memasuki industri, harga akan turun karena persaingan. Disini perusahaan akan
menggunakan experience curve dan economic of scale untuk dapat mengurangi biaya lebih cepat
dari kompetitor.
Pada saat akhirnya suatu industry mencapai maturity, produk akan cenderung menjadi
seperti komoditas. Hal ini bisa disebut sebagai consolidated industry yang didominasi oleh
beberapa perusahaaan besar yang masing-masingnya berusaha untuk membedakan produknya
dari kompetitor. Lalu setelah mencapai maturity perusahaan akan bergerak menuju penurunan,
hal ini terjadi ketika tingkat pertumbuhan penjualan mulai melambat atau bahkan menurun. Saat
inilah perusahaan akan mengubah fasilitas mereka untuk penggunaan a;teratif atau menjualnya
ke perusahaan lain.

4-5 Categorize internasional industries based on their pressures for coordination and local
responsiveness
Industri multidomestic: Dikhususkan untuk setiap atau kelompok negara yang merupakan
kumpulan dari industri domestik dasar seperti ritel dan asuransi. Aktivitas anak perusahaan
multinasional/multinational corporation (MNC) dalam jenis industri ini pada dasarnya tidak
bergantung pada aktivitas anak perusahaan MNC di negara lain.

Industri global: Pada dasarnya beroperasi di seluruh dunia, MNC hanya membuat sedikit
penyesuaian untuk keadaan khusus suatu negara. Dalam industri global, aktivitas MNC tidak
terpengaruh secara signifikan oleh aktivitasnya di negara lain. Contohnya adalah pesawat
komersial, semi konduktor, mobil, jam tangan, dll.

Industri regional: MNC menentukan koordinasi aktiviras mereka dari dalam wilayah.
Industri peralatan rumah tangga utama adalah contoh terkini dari industri regional yang menjadi
industri global. Seperti perabotan buatan Jepang yang menjadi pesaing utama di Asia tapi di
Eropa/Amerika hanya menjadi pemain kecil.
4-6 Identify key success factors and develop an industry matrix
Key Success Factor merupakan variable yang secara signifikan dapat mempengaruhi
posisi kompetitif perusahaan secara keseluruhan dalam industri tertentu. Dari key success factor
ini, akan terbentuk sebuah matriks industri yang akan merangkum faktor kunci keberhasilan
dengan memberikan bobot untuk setiap faktor berdasarkan seberapa penting faktor tersebut
untuk sukses dalam industri. Matriks juga akan menentukan seberapa baik pesaing dalam
industri menanggapi setiap faktor yang ada. Dalam membuat matriks Industri, akan digunakan
dua pesaing Industri (Perusahaan A dan B)

 Pada kolom 1 (faktor strategis), susunlah 8 sampai 10 faktor penting yang berkaitan
dengan peluang dan ancaman dari industri tersebut.
 Pada kolom 2 (pembobotan), berikan pembobotan atas beberapa faktor mulai dari 1.0
(sangat penting) sampai 0.0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan
memberikan dampak strategis bagi kesuksesan industri di masa datang.
 Pada kolom 3 (peringkat perusahaan), periksa perusahaan secara individu dalam industri.
Contoh perusahaan A memberikan peringkat untuk beberapa faktor dari 5.
 Pada kolom 4 (skor pembobotan perusahaan), kalikan bobot pada kolom 2 untuk
peringkat beberapa faktor dari kolom 3 memperoleh skor pembobotan faktor untuk
perusahaan. Hasilnya skor pembobotan terhadap beberapa faktor berkisar antara 5 (baik)
sampai 1 (kurang) dengan nilai 3 (rata-rata).
 Pada kolom 5 (peringkat perusahaan B) menunjukkan perusahaan kedua dalam industri.
Perusahaan B memberikan peringkat untuk beberapa faktor darir 5 (baik) sampai 1
(kurang) didasarkan jawaban langsung perusahaan B terhadap faktor tersebut.
 Pada kolom 6 (skor pembobotan perusahaan) mengalikan bobot pada kolom 2 untuk
peringkat beberapa faktor dari kolom 5 untuk memperoleh skor pembobot faktor
perusahaan. Hasilnya skor pembobot terhadap beberapa faktor berkisar antara 5 (baik)
sampai 1.0 (kurang) dengan nilai 3 (rata-rata).

4-7 Construct strategic group maps to assess the competitive positions of firms in an industry
Competitive Intelligence

4-8 Develop an industry scenario as a forecasting technique


Indusry scenario adalah deskripsi perkiraan masa depan suatu industri tertentu. Skenario
tersebut dikembangkan dengan mengenalisis kemungkinan dampak kekuatan masyarakat di
masa depan pada kelompok-kelompok dalam industri tertentu. Dalam membuat scenario harus
memperhatikan:
- Memeriksa kemungkinan mengubah variable lingkungan alam dan masyarakat secara
global
- Identifikasi ketidakpastian di masing-masing dari enam task environment (potential
entrants, competitors, likely substitutes, buyers, suppliers, and other key stakeholders).
- Buat berbagai asumsi yang masuk akal tentang tren masa depan
- Gabungkan asumsi tentang tren individu kedalam skenario yang konsisten secara internal
- Tentukan sumber keunggulan kompetitif dalam setipa skenario.
- Memprediksi perilaku pesaing dalam setiap skenario
- Pilih scenario yang paling mungkin terjadi atau paling mungkin berdampak kuat pada
masa depan perusahaan.
Skenario tersebut dapat digunakan sebagai forecasting technique untuk perumusan strategi
yang lebih baik lagi. Karena sudah banyak yang menggunakan industry scenario sebagai
forecasting techniquenya sehingga dapat memprediksikan 5-10 tahun kedepan.

4-9 Use publicly available information to conduct competitive intelligence


Competitive intelligence (CI) merupakan pengumpulan informasi yang tersedia secara
umum tentang perusahaan competitor dan penggunaan informasi tersebut untuk mendapatkan
keuntungan bisnis. Informasi yang tersedia untuk umum ini megacu pada informasi apa pun
yang dapat diperoleh secara legal seperti bersumber pada direktori perusahaan, file hukum,
karyawan, pelanggan, pemasok, internet dan dokumentasi dari badan pemerintah dan regulator.
Dalam melakukan competitive intelligence, kita harus menahan diri dari aktivitas illegal, seperti
industrial spoinase (penyamar yang bertujuan mengumpulkan informasi mengenai perusahaan
competitor)

4-10 Be able to construct an EFAS Table that summarizes external environmental factors
Tabel EFAS (External Factors Analysis Summary) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menyusun faktor-faktor eksternal ke dalam kategori opportunities dan threats bagi perusahaan.
Contoh EFAS:
Bobot x rating

Langkah-langkah menyusun tabel EFAS:


1. Identifikasi opportunities dan threats yang dihadapi bagi perusahaan. Kemudian pilih 8
hingga 10 opportunities dan threats yang paling penting bagi perusahaan.
2. Tentukan bobot dari setiap faktor dengan skala dari 1 (paling penting) hingga 0 (tidak
penting) berdasarkan probabilitas dampak faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan.
Notes: total bobot harus berjumlah 1
3. Tentukan rating dari skala 5 (Outstanding) hingga 1 (Poor) untuk mengindikasikan
seberapa baik perusahaan menangani setiap opportunities atau threats tertentu.
4. Mengukur weighted averaged  bobot dikalikan rating
5. Memberikan komentar atau penjelasan mengapa faktor-faktor eksternal tersebut dipilih
dan bagaimana memperkirakan bobot dan rating-nya
6. Menjumlahkan total weighted averaged dimana nilai total tersebut menunjukkan
seberapa baik perusahaan dalam menanggapi faktor eksternal

Anda mungkin juga menyukai