Anda di halaman 1dari 18

NAMA : Rahyang irsad Maulana

NPM 20187203021

Kelas. : ekonomi 1 A

REVIEW PENGANTAR MANAJEMEN

BAB 1

Konsep Dasar Manajemen

A. Sebagai ilmu: secara sistematis memahami bagaimana dan mengapa


manusia bekerja sama agar dapat mencapai tujuan.
B. Sebagai seni: untuk tercapainya suatu hasil yang optimal dengan usaha
yang standar, agar tercapai sebuah kebahagiaan dan kesejahteraan yang
optimal bagi sebuah pemimpin maupun pekerja.
C. Sebagai profesi: bidang pekerjaan atau kegiatan yang dikerjakan oleh
banyak orang yang mempunyai keterampilan dan keahlian sebagai
pemimpin, manajer atau leader pada sebuah perusahaan atau organisasi
tertentu.
D. Sebagai proses: terdiri dari tindakan yang direncanakan, diorganisasikan,
dilaksanakan, dan dikendalikan menggunakan ilmu pengetahuan dan skill
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

BAB 2
Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari empat undur pokok yaitu:
perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan
kepada orang-orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.

Definsi Manajemen Menurut:


1) Stoner: Manajemen merupakan proses perencanaan, peorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2) George R. Terry: Manajemen merupakan suatu proses atau kerangka kerja
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional.
3) Hilman: Manajemen merupakan sebuah fungsi yang bertujuan untuk
mendapatkan sesuatu dengan kegiatan orang lain dan mengawasi berbagai
individu agar tercapai tujuan yang sama.

Unsur-Unsur Pokok Manajemen:

1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasin (organizing)
3) Pengarahan (actuating)
4) Pengawasan (controlling)

Pengertian Manajer

Manajer berarti setiap orang yang memiliki tanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya-sumber daya lainnya. Manajer juga merupakan pusat dari
unsur-unsur-unsur manajemen. Manajer memiliki peran utama memimpin
dan menggerakan unsur-unsur manajemn agar tujuan tercapai.

Klasifikasi Manajer Berdasarkan Tanggung Jawab:

1) Manajer Fungsional: Memiliki tanggung jawab hanya atas satu


kegiatan organisasi.
2) Manajer Umum: Mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas
satuan kerja keseluruhan divisi yang mencangkup semua atau
beberapa kegiatan fungsional.

Klasifikasi Manager berdasarkan tingkatan:

1) Manajer Lini pertama (tingkatan paling rendah dalam organisasi yang


memimpin dan mengawasi tenaga operasional)
2) Manajer menengah (membawahi dan mengarahkan kegiatan
kegiatan manajer lain, terkadang sebagai berperan karyawan
operasional)
3) Manajer Puncak (Tingkatan tertinggi dalam organisasi yang
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi)

Peran manajer:

1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.


2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
3. Manajer berpikir secara analitis dan konseptual.
4. Manajer menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan
dan menentukan prioritas.
5. Manajer adalah diplomat dan politikus yang mewakili perusahaan.
6. Manajer menjadi penengah dan penyelesaian berbagai konflik yang
terjadi dalam organisasi.

Keterampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer

1. Keterampilan kemanusiaan.
2. Keterampilan administratif.
3. Keterampilan teknik.

BAB 3
Perkembangan Teori Manajemen

Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen:


A. Aliran Klasik
Pada mulanya manusia dalam kelompok organisasi kecil, di mana
pemimpin kelompok mengambil keputusan yang bertanggung jawab
atas kesejahteraan kelompok tersebut. Semakin besar dan semakin
rumitnya masyarakat kebutuhan akan berorganisasi dan ada
pemimpin/manajernya semakin terasa.
Tokoh-tokoh aliran klasik:
1) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Melakukan pengamatan pada studi waktu kerja sehingga
melahirkan sistem upah diferensial (differential rate system)
untuk mendorong peningkatan produktivitas.
4 prinsip yang mendasari: metode terbaik, seleksi seleksi calon
pekerja, pendidikan dan pengembangan, dan kerjasama yang baik
antara pemilik dan pekerja.
2) Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Moller Gillberth
Melakukan penelitian tentang kelelahan dan gerakan (motion
studies) dan memperbaiki kesejahteraan pribadi bekerja sehingga
membantu pekerja dalam mencapai kemampuan maksimal
sebagai manusia.
3 prinsip yang mendasari: pekerja melakukan pekerjaan saat ini,
persiapan untuk naik jabatan, dan mempersiapkan pengganti
pada waktu yang bersamaan.
3) Henry Fayol (1841-1925)
Membagi perusahaan dalam enam kegiatan utama:
1) Teknis (technical) memproduksi/membuat produk.
2) Komersial (commercial) membeli bahan baku dan menjual
produk.
3) Keuangan (finance) memperoleh dan menggunakan modal
4) Keamanan (security)melindungi pekerja dan aset/kekayaan.
5) Akutansi (accounting) pelaporan, pencatatan biaya Komala
badan utang, pembuatan neraca, pengumpulan data.
6) Manajerial (manajement) perencanaan pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.

Manfaat Aliran Klasik: Konsep yang menyatakan bahwa keterampilan


manajemen dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan.

Kelemahan Aliran Klasik: organisasi pekerja yang semakin militan dan


pendidikan pekerjaan semakin tinggi membuat beberapa prinsip klasik
kurang relevan lagi: pembagian kerja, kesatuan perintah, garis
wewenang.
B. Aliran Neoklasik
Aliran neoklasik timbul karena ketidakpuasan atas apa yang
dikemukakan mengenai aliran klasik karena tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer
masih menghadapi kesulitan kesulitan karena karyawan tidak selalu
mengikuti pola-pola perilaku yang rasional sehingga pembahasan sisi-sisi
perilaku manusia dalam organisasi menjadi penting.

Tokoh-tokoh aliran neoklasik:


Hugo Munsterberg (1863-1916)
 Penerapan sarana psikologi untuk membantu tercapainya
produktivitas. Produktivitas di tingkat dengan tiga cara:
1. Best possible person → menemukan orang terbaik untuk
suatu pekerjaan
2. Best possible work → menciptakan pekerjaan terbaik
(kondisi psikologis yang ideal untuk mencapai produktivitas
maksimum)
3. Best possible effect → enggunakan pengaruh yang mungkin
untuk memotivasi karyawan.

Elton Mayo (1880 - 1949)

• Untuk menciptakan hubungan antar manusia yang baik, manajer


harus mengetahui mengapa karyawan bertindak lain dan faktor
sosial serta psikologis apakah yang memotivasinya.

• Pekerja akan bekerja lebih keras kalau mereka yakin bahwa


manajemen memikirkan tentang kesejahteraan mereka dan
supervisor memberikan perhatian khusus kepada mereka.

• Kelompok kerja informal dan lingkungan sosial pekerja mempunyai


pengaruh besar terhadap produktivitas.
Manfaat Aliran Neoklasik: meningkatkan pemahaman dan pentingnya
motivasi perorangan, perilaku kelompok dan hubungan antar pribadi di
tempat kerja.

Kelemahan Aliran Neoklasik: terlalu rumit dan abstrak untuk di


implementasikan dan banyak para manajer merasa tidak membutuhkan
pertolongan dalam menghadapi orang.

C. Aliran Manajemen Modern

Manfaat Aliran Manajemen Modern:Teknik Ilmu manajemen


merupakan bagian pemecahan masalah dan organisasi besar baik sipil
maupun militer seperti untuk manajemen arus kas, penjadwalan
produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan pemrograman
pengembangan pegawai, Manajemen Persediaan, penjadwalan pesawat
terbang, kereta api dll.

Kelemahan Aliran Manajemen Modern:

 Belum dapat membantu pemecahan masalah manusia dalam


perusahaan.
 Sedikit sekali membantu dalam pengorganisasian, staffing dan
pemimpinan, tidak seperti pemecahan masalah perencanaan dan
pengendalian.
 Konsep dan bahasa Ilmu Manajemen terlalu rumit sehingga tidak
bisa segera dipahami/diterapkan.

BAB 4

Pengaruh Lingkungan

Lingkungan perusahaan internal lingkungan yang berada di dalam perusahaan


yang terdiri dari karyawan manajemen dan pemegang saham. Eksternal meliputi
semua elemen yang berada di luar perusahaan tetapi berpotensi mempengaruhi
perusahaan yang terdiri dari lingkungan eksternal mikro dan lingkungan makro.
1) Lingkungan Eksternal Mikro – para pesaing
Memahami para pesaing merupakan hal yang penting dalam suatu
perusahaan titik Dengan pemahaman akan lingkungan pesaing yang
dihadapinya perusahaan dapat mengetahui posisi pesaingnya, sehingga
lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasi nya.
2) Lingkungan Eksternal Mikro – para pelanggan
Pelanggan dan situasi pasar berpengaruh terhadap strategi kebijakan, dan
taktik pemasaran perusahaan.
3) Lingkungan Eksternal Mikro – tenaga kerja
Suatu perusahaan membutuhkan para pekerja dengan berbagai macam
keterampilan, semakin beragam keterampilan yang dimiliki perusahaan
semakin cepat pula pencapaian tujuan.
4) Lembaga Keuangam
Perusahaan dalam usahanya bergantung pada lembaga keuangan dalam
rangka meminjamkan dana.
5) Para Penyedia
Setiap perusahaan tergantung pada sumber daya sumber dayanya untuk
memenuhi kebutuhan.
6) Perwakilan Pemerintah
Perwakilan-perwakilan pemerintah ini biasanya Menetapkan peraturan
peraturan yang Harus dipatuhi perusahaan dalam operasinya.
 Perkembangan teknologi.
 Variabel-variabel ekonomi.
 Lingkungan sosial budaya.
 Variabel politik dan hukum.
 Dimensi internasional.

BAB 5
Dasar-Dasar Perencanaan

Perencanaan merupakan pemilihan sekelompokan kegiatan dan pemutusan


selanjutnya mengenai Apa yang harus dilakukan, kapan mesti dilakukan,
Bagaimana cara melakukan komandan siapa yang akan melakukan.
 Manfaat Perencanaan:
1) Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan
lingkungan.
2) Membantu pembentukan kesesuaian pada masalah-masalah utama.
3) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasional.
4) Membantu penempatan tanggung jawab.
5) Memberikan cara pemberian perintah operasional.
6) Memudahkan melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
perusahaan/organisasi.
7) Membantu tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami.
 Tujuan Perencanaan:
1) Mengurangi ketidakpastian.
2) Memberikan pengarahan.
3) Meminimalisir pemborosan.
4) Menetapkan tujuan dan standar dalam proses evaluasi.
 Tipe Rencana
Dalam suatu perusahaan/organisasi, rencana diperinci melalui tingkatan-
tingkatan yang dibentuk hierarki dan paralel dengan struktur
perusahaan/organisasi. Pada setiap tingkatan, rencana mempunyai dua fungsi:
1) Menyediakan peralatan untuk pencapaian serangkaian sasaran dari
rencana tingkatan di atasnya.
2) Sebaliknya menunjukkan sasaran yang harus dipenuhi rencana tingkatan di
bawahnya.

Tipe-tipe rencana:

1) Rencana strategis: rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan


perusahaan dari organisasi yang lebih luas mengimplementasikan misi yang
memberikan alasan khas keberadaan perusahaan/organisasi.
2) Rencana operasional: rencana yang menguraikan secara lebih terperinci
Bagaimana rencana rencana strategis akan dicapai.
3) Rencana operasional
 Rencana sekali pakai.
 Rencana tetap.
 Tahap-Tahap Perencanaan
1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2) Merumuskan keadaan saat ini.
3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4) Mengembangkan rencana atas serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
 Hambatan-Hambatan Dalam Perencanaan
Keengganan mentepakab tujuan dan penolakan terhadap perubahan.
 Cara Mengatasi Hambatan
1) Membantu individu menetapkan tujuan.
2) Melibatkan karyawan dalam proses perencanaan.
3) Memberikan informasi yang lengkap mengenai rencana dan akibatnya.
4) Mensosialisasikan keberhasilan dari suatu rencana dan pelaksanaan yang
efektif.
5) Jaminan akan kelangsungan pekerjaan dan manfaat bagi karyawan.
 Kriteria Penilaian Efektif Rencana
 Secara kegunaannya agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan
fungsi-fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,
berkesinambungan, dan sederhana.
 Secara ketetapan dan obyektivitas rencana harus dievaluasi untuk
mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan
dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas
informasi yang tepat.
 Secara ruang lingkup perencanaan memerlukan prinsip kelengkapan,
kepaduan dan konsistens mengenai : berapa luas cangkupan rencana? ,
menyangkut kegiatan-kegiatan apa saja?, Bagaimana kerangka hubungan
antara kegiatan?, satuan satuan kerja atau departemen-departemen mana
yang terlibat?
 Secara efektivitas biaya efektivitas dalam perencanaan ini menyangkut
waktu, usaha dan aliran emosional. Salah satu pedoman pedoman penting
dalam perencanaan: Jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil
meningkatkan penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada
biaya perencanaan dan implementasinya.
 Secara akuntabilitas ada 2 aspek akuntabilitas perencanaan: tanggung
jawab atas pelaksanaan perencanaan dan tanggung jawab atas
implementasinya rencana. Suatu rencana harus mencakup keduanya.
 Secara ketepatan waktu perencana harus membuat berbagai perencanaan
berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan
Rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

BAB 6

Pembuatan Keputusan

Kegiatan ini memiliki peran penting ketika seorang manajer membuat


perencanaan titik dalam perencanaan, manajer memutuskan tujuan Tujuan
perusahaan/organisasi yang akan dicapai, sumber daya sumber daya yang akan
digunakan dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan.

Definisi Menurut Para Ahli:

1) Claude S. George Jr: proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh


kebanyakan manajer beserta suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan di antara sejumlah alternatif.
2) G.R Terry: pengambilan keputusan adalah suatu pemilihan yang didasarkan
kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
3) P. Siagian: pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah pengumpulan fakta dan data, penilaian yang matang
atas alternatif dan tindakan.
4) Horold dan Cyril O’Donnell: pengambilan keputusan atas pemilihan diantara
alternatif mengenai suatu cara bertindak.

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan


penentuan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melakukan berbagai
perhitungan dan pertimbangan alternatif.

Tipe-Tipe Keputusan:

1) Keputusan yang diprogram : keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,


aturan atau prosedur.
2) Keputusan yang tidak diprogram : keputusan yang dibuat berkenaan dengan
masalah khusus, khas, atau tidak biasa.

Proses Pembuatan Keputusan

Identifikasi masalah => perumusan tujuan => identifikasi alternatif solusi =>
penentuan kriteria pemilihan alternatif solusi => penentuan pilihan alternatif
solusi

Skill dalam Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan sebagai unsur utama dalam manajemen dan fungsi


esensial dalam kepemimpinan menurut skill tertentu sehingga keputusan yang
dihasilkan memiliki kualitas sebagai produk pemimpin yang profesional.

1) Keterampilan kognitif
2) Keterampilan menghimpun dan mengolah data
3) Keterampilan komunikasi
4) Keterampilan mempengaruhi
5) Keterampilan manajerial

BAB 7

Dasar-Dasar Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan unsur pokok ketua dalam manajemen.


Pengorganisasian bisa diartikan sebagai proses dimana kegiatan kegiatan
perusahaan/organisasi dan lokasikan dan ditugaskan kepada setiap anggotanya
agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

Unsur-Unsur Pengorganisasian

1) Man (Orang-orang) sering disebut dengan istilah pegawai atau personal yang
terdiri dari semua anggota perusahaan/organisasi.
2) Kerjasama, suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua
anggota perusahaan/organisasi tanpa terkecuali untuk mencapai tujuan
bersama.
3) Tujuan, menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan
atau titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
4) Equipment (peralatan), terdiri dari semua sarana perusahaan/organisasi,
berupa materi mesin-mesin, uang dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
5) Environment (Lingkungan) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial budaya
ekonomi dan teknologi.
6) Kondisi, situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap gaya gerak kehidupan perusahaan/organisasi karena
kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
7) Tempat, tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh perusahaan/organisasi.
8) Wilayah operasi.

BAB 8

BAB 9

Distribusi Eewenang dan Manajemen SDM

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan.

Jenis-Jenis Wewenang

1) Wewenang Lini atau Line authority yaitu wewenang dimana atasan melakukan
perintah kepada bawahan secara langsung.
2) Wewenang staff atau staf authority yaitu hak yang dimiliki oleh satuan-satuan
staf untuk merayakan menyarankan memberikan rekomendasi atau konsultasi
kepada personalia.
3) Wewenang staf fungsional atau fungsional staf otoriter adalah hubungan
terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.

Manajemen SDM
Manajemen SDM atau sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan organisasi perusahaan.

Tujuan Manajemen SDM:

 Merumuskan kebutuhan pegawai mengembangkan dan memberdayakan


pegawai untuk memperoleh nilai optimal bagi individu yang bersangkutan
organisasi dan masyarakat yang dinilai dilayani.
 Mewujudkan organisasi yang sehat yang dimiliki memiliki jumlah dan
kualifikasi pegawai sesuai dengan beban dan tugas organisasi yang ada di
dalamnya.

BAB 10

Dasar-Dasar Kepemimpinan

 Definisi kepemimpinan adalah proses Pengkoordinasian pada orang-orang


dalam suatu organisasi agar mereka saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
 Adapun fungsi-fungsi kepemimpinan antara lain :
 Fungsi perencanaan, seorang pemimpin perlu membuat perencanaan
yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku
penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaatnya supaya
perencanaan mendapatkan hasil pemikiran dan analisa situasi dan
pekerjaan untuk memutuskan Apa yang dilakukan secara tepat,
memberikan keputusan-keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta
yang diketahui.
 Fungsi visioner, seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke
depan berarti akan mampu mendorong Apa yang akan terjadi serta
selalu waspada terhadap kemungkinan.
 Fungsi pengawasan, pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana.
 Fungsi pengambilan keputusan, merupakan fungsi kepemimpinan yang
tidak mudah dilakukan titik Oleh sebab itu banyak pemimpin yang
Menunda untuk melakukan pengambilan keputusan titik bahkan ada
pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan.
 Fungsi memberi motivasi, seorang pemimpin harus berani dan mampu
mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang malas dan telah
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan cara memberi
peringatan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.
 Gaya-gaya kepemimpinan antara lain :
 Orientasi tugas
 Orientasi karyawan
 Partisipasif
 Otokratis
 Demokrasi dan kendali bebas.

BAB 11

Motivasi Kerja dalam Manajemen

Motivasi kerja dalam manajemen adalah suatu dorongan dalam diri seseorang
yang berpengaruh pada tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja antara lain :

 Faktor kebutuhan manusia(kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman,


kebutuhan sosial)
 Faktor kompensasi
 Faktor komunikasi
 Faktor kepemimpinan
 Faktor pelatihan
 Faktor prestasi.

Cara meingkatkan motivasi kerja antara lain:


1) Motivasi karyawan dengan membangun kapuasan
2) Motivasi karyawan melalui apresiasi
3) Motivasi karyawan melalui pengakuan
4) Motivasi karyawan melalui inspirasi
5) Motivasi karyawan melalui kompensasi.

BAB 12

Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal

Komunikasi dan keterampilan interpersonal memiliki artian proses penyampaian


ide atau gagasan seseorang kepada orang lain dalam bentuk lambang lambang
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak dengan menggunakan media
tertentu.

Bentuk komunikasi ada 3 yaitu: vertikal, horizontal,dan diagonal

Unsur-unsur komunikasi : pesan, komunikator, komunikan, media, umpan balik.

Faktor yang mempengaruhi komunikasi :

 Saluran komunikasi formal


 Struktur wewenang organisasi
 Spesialisasi jabatan.

Tujuan keterampilan interpersonal :

 Mengenal diri sendiri


 Mengetahui dunia luar
 Menciptakan dan memelihara hubungan
 Mengubah sikap dan perilaku
 Bermain dan mencari hiburan
 Membantu orang lain.

Ciri-ciri keterampilan interpersonal : keterbukaan, empati, dukungan, rasa posesif,


kesetaraan
Cara meningkatkan interpersonal : percaya, sikapsuportif, keterbukaan

BAB 13

Team dan Teamwork

Definisi team adalah kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk
mecapai suatu tujuan.

Manfaat dari teamwork:

1) Bagi organisasi tim : meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan kualitas


kerja, meningkatkan mentalitas kerja dan meningkatkan kemajuan organisasi.
2) Bagi anggota tim : tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama,
sebagai media aktualisasi diri dan stress atau beban kerja berkurang.

Jenis - jenis teamwork : tim formal, tim vertikal, tim horizontal, tim dengan tugas
khusus, tim mandiri, tim pemecah masalah

Ciri-ciri tim yang efektif :

 Tujuan yang sama antusias tinggi


 Peran dan tanggung jawab yang jelas
 Komunikasi yang efektif
 Resolusi konflik
 Shared power dan keahlian.

Tahap perkembangan teamwork : undevelopment, experimenting, consolidating,


mature.

BAB 14

Prinsip-Prinsip Pengawasan

Definisi prinsip pengamatan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh


kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai rencana.

Fungsi pengawasan : eksplanasi, pemeriksaan, akuntansi, kepatuhan


Tipe-tipe pengawasan : pengawasan pendahuluan, pengawasan feedback,
pengawasan concurrent

Jenis-jenis pengawasan :

1) Pengawasan internal dan eksternal


2) Pengawasan preventif dan represif
3) Pengawasan aktif dan pasif

Kegiatan dalam fungsi pengawasan

1) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian


2) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
3) Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah

Pengawasan yang efektif : akurat, tepat waktu, obyektif menyeluruh, terpusat


pada titik pengawasan strategis, realistis secara ekonomi, realistis secara
organisasi, terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, fleksibel, bersifat sebagai
petunjuk dan operasional, diterima oleh para anggota organisasi.

BAB 15

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan


hasil keluaran dengan menggunakan masukan dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Lapisan-lapisan dalam sistem informasi manajemen :

 Lapisan dasar, terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status


dan sebagainya.
 Lapisan kedua, terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen.
 Lapisan ketiga, terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pengawasan.
 Lapisan puncak, terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Pengawasan dalam sistem informasi manajemen
Dalam melaksanakan pengawasan, sistem informasi manajemen diharapkan
menghasilkan informasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Menjamin lancarnya alus aliran informal, sehingga informasi akan sampai
tepat waktu.
2) Menghasilkan informasi yang relevan dalam tujuan penggunaannya.
3) Tidak mengandung noise atau entropi sehingga serta gangguan tidak
mengandung noise dan entropy Serta gangguan informasi lain.
4) Menghasilkan informasi yang akurat dan up to date.

Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,


menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan dan menunjang
keunggulan strategi kompetitif perusahaan.

Karakteristik informasi yang dihasilkan : menjamin lancarnya arus aliran informal,


menghasilkani formasi yang relevan, tidak mengandung noise entropy, dan
menghasilkan informasi yang akurat dan uptodate

Anda mungkin juga menyukai