UNIVERSITAS RIAU
2020
PENDIDIKAN PANCASILA
Marisa Puspa Hanan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Riau
Abstrak
Dalam proses pembelajaran, sudah seharusnya guru menggunakan strategi, metode, media,
dan sumber yang tepat untuk mendidik para siswa. Hal ini bertujuan agar hasil proses
pembelajaran menjadi menarik dan berkesan bagi siswa sehingga siswa pun tidak lekas
bosan. Dengan hal ini juga dimaksudkan bahwa materi yang hendak disampaikan pun akan
dapat dipahami oleh siswa. Akan tetapi, sebagai seorang guru, kita harus mengetahui bahwa
strategi, metode, media, dan sumber yang kita gunakan tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, seorang guru harus tepat dalam memilih
strategi, metode, media, dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, tujuan yang harus dicapai, serta situasi dan kondisi peserta didik yang tepat
pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran PKN yang tepat untuk digunakan adalah strategi pembelajaran
ekspositori, information search, reading aloud, dan teka-teki silang. Sementara metode yang
digunakan dalam pembelajaran PKN yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode
diskusi, metode resitasi, metode bernyanyi, dan metode tanya jawab. Media yang cocok
digunakan dalam pembelajaraan PKN adalah media nonproyeksi, diproyeksikan, audio,
video, dan cetak. Sedangkan sumber yang tepat dalam pembelajaran PPKN dapat
diklasifikasikan sebagai Pesan (Message), Manusia (People), Bahan (Materials), Peralatan
(Devices), Metode/Teknik (Technique), dan Lingkungan (Setting).
Abstract
In the learning process, the teacher should use the right strategies, methods, media, and
resources to educate students. This aims to make the results of the learning process interesting
and memorable for students so that students don't get bored quickly. With this it also means
that the material to be conveyed will be understood by students. However, as a teacher, we
must know that the strategies, methods, media, and resources we use have their own strengths
and weaknesses. Therefore, a teacher must be right in choosing strategies, methods, media, and
learning resources that are in accordance with the material to be delivered, the objectives that
must be achieved, as well as the right situations and conditions of students when participating
in learning activities. From the research results, it can be concluded that the appropriate PKN
learning strategies to use are expository learning strategies, information search, reading aloud,
and crossword puzzles. While the methods used in PKN learning are lecture method,
demonstration method, discussion method, recitation method, singing method, and question
and answer method. Media suitable for use in PKN learning are non-projected, projected,
audio, video, and print media. Whereas the right sources in PPKN learning can be classified as
Message, Human (People), Materials (Materials), Equipment (Devices), Methods /
Techniques (Technique), and Environment (Settings).
Keywords: learning strategies, learning methods, learning media, learning resources, and civic
education
PENDAHULUAN
Salah satu tugas pendidik adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap pendidik untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap pendidik dituntut untuk memiliki
kompetensi mengajar. Pendidik akan memiliki kompetensi mengajar jika, pendidik
paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis mengenai berbagai
metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-
kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai
pendidik, maka makalah ini disajikan tentang berbagai strategi, metode, media atau
alat dalam proses belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas utama pendidik
yaitu mengajar.
Sesuai dengan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar dan seusianya,
metode ceramah akan menyebabkan peserta didik bersikap pasif dan tentunya
menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, pendidik diharapkan
mampu mengetahui serta menguasai strategi, metode–metode, media, serta sumber
yang cocok untuk pembelajaran PKN agar peserta didik dapat lebih antusias terhadap
pelajaran tersebut.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Untuk dapat mengetahui strategi, metode, media, serta sumber pembelajaran PKN
bagi siswa sekolah dasar.
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Menurut Yatim Riyanto (2010: 134) ada beberapa hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran.
Strategi ini bertujuan untuk melatih siswa agar mandiri dalam pembelajaran.
diawali dengan pembagian kelompok. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari informasi mengenai materi. Diakhiri dengan mengkonformasi tugas tersebut.
Strategi ini bertujuan untuk membantu siswa lebih mudah dalam memahami
sebuah bacaan mengenai materi pelajaran. Guru mengawali pelajaran dengan
membagikan materi kepada siswa, siswa diminta untuk membuat pertanyaan, guru
menkonfirmasi pertanyaan siswa. Pelajaran diakhiri dengan tanya jawab.
Metode pembelajaran, menurut Sagala (2003), adalah cara yang digunakan oleh
pendidik atau peserta didik dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan
konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam strategi. Dalam proses
belajar mengajar, metode yang digunakan banyak sekali ragamnya. Sebagai pendidik,
hendaknya pandai dalam menggunakan atau memilih metode yang tepat dan sesuai
dengan materi dan kondisi peserta didik. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
secara optimal jika pemilihan strategi dan metodenya tepat. Perlu diketahui bahwa
supaya proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat dipilih satu atau lebih metode.
A. Metode Ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan dan penuturan lisan
pendidik kepada peserta didik. Metode ini lebih tepat digunakan apabila bahan ajar
banyak mengandung informasi baru dan memerlukan penjelasan dari pendidik.
Kekuatan metode ini apabila digunakan dengan metode lain seperti tanya jawab atau
diskusi yang saat ini lebih dikenal dengan ceramah bervariasi, sehingga peserta didik
bukan hanya mendengarkan akan tetapi berbicara dalam kegiatan pembelajarannya.
B. Metode Cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu nilai atau moral kepada
para peserta didik dengan mengungkapkan segala karakter kepribadian tokoh-tokoh
tertentu melalui cerita hikayat, legenda atau dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode
ini lebih tepat digunakan dalam membantu penghayatan nilai-nilai dan moral serta
sikap para siswa.
D. Metode Diskusi
Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses pembelajaran terjadi
komunikasi bayak arah (Multiway Trafict Communication). Komunikasi banyak arah
yang terdiri dari pendidik-peserta didik, peserta didik-pendidik dan peserta didik-
peserta didik sangat dituntut dalam pembelajaran yang berorientasi pada Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Akan tetapi dalam menggunakan metode ini salah satu hal yang
tidak boleh dilupakan yaitu harus ada masalah yang didiskusikan.
e. Metode Penugasan
Metode ini berusaha melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh pendidik. Tujuan penggunaan metode
ini adalah agar peserta didik memperoleh pengalaman langsung, nyata, bekerja
mandiri dan jujur.
F. Metode Permainan Atau Kompetisi
Metode ini sangat menarik peserta didik dalam membangkitkan motivasi belajar,
latihan mengambil keputusan dan terutama dalam menciptakan suasana senang dalam
belajar (joyful learning). Dengan suasana suasana senang maka materi pembelajaran
akan mudah diserap oleh peserta didik. Oleh karena itu metode ini berusaha dalam
menyajikan bahan ajar melalui bentuk permainan atau kompetisi. Permainan yang
dimaksud adalah permainan yang diciptakan sendiri oleh pendidik dan dapat berupa
teka-teki, papan bergambar (sejenis ular bertangga), kotak rahasia, kartu bergambar
dan lain-lain yang diciptakan pendidik. Isi pesan yang dimuat dalam permainan ini
hendaknya tetap berupa nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN).
G. Metode Simulasi
Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar yang dilakukan secara langsung
melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan nilai-nilai dan moral. Melalui metode
ini peserta didik dibantu memahami dan menghayati nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media dapat diartikan sebagai sumber belajar yang
dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia (guru atau dosen) dan sumber
bukan manusia, yakni materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
para peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Namun, dalam pembahasan ini dapat difokuskan pada media sebagai sumber belajar
bukan manusia.
Berikut ini beberapa jenis media yang digunakan dalam pembelajaran PPKn:
1. Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media
yang termasuk media nonproyeksi yaitu:
a. Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai
media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan
realita karena harga yang mahal, sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar,
bahkan mungkin terlalu kecil. Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil
atau berukuran sama persis dengan benda aslinya, dan dapat menampilkan
bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya. Sebagai salah satu media
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, model memiliki keunggulan
dan keterbatasan. b. Grafis Grafis adalah media visual nonproyeksi yang
mudah digunakan karena tidak membutuhkan peralatan dan relatif murah. ada
lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam
proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau diagram, kartun, poster, peta atau
globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan keunikan
sendiri-sendiri.
a. Media audio. Media audio yang dipakai hanya untuk mendengarkan misalnya
tape compo dan berdiri sendiri tanpa ada fasilitas yang lain.
4. Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang
studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi
waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat
objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar.
5. Media Cetak
Media cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan sebagai sarana
dalam aktivitas belajar. Media cetak juga dipandang sebagai jenis media yang
relatif murah dan memiliki sifat yang sangat fleksibel. Adapun contohnya buku
teks, koran, handout, booklet, dan leaflet.
c. Bahan (Materials). Sesuatu, bisa disebut media software yang mengandung pesan
untuk disajikan.
d. Peralatan (Devices). Sesuatu, bisa menjadi media/hardware yang menyalurkan
pesan untuk disajikan yang ada di dalam software.
KESIMPULAN
Strategi, metode-metode, media, serta sumber pembelajaran PKN harus dikuasai oleh
guru, hal ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga
siswa akan antusias dalam belajar. Strategi itu meliputi ekspositori, information
search, reading aloud, dan teka-teki silang. Metode-metode pembelajaran PKN
meliputi metode ceramah, cerita, tanya jawab, diskusi, penugasan, permainan, dan
simulasi. Sementara media pembelajaran PKN meliputi nonproyeksi, diproyeksikan,
audio, video, dan cetak. Sumber pembelajaran PKN meliputi pesan, manusia, bahan,
peralatan, teknik, dan lingkungan.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA