Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

STRATEGI, METODE, MEDIA, DAN SUMBER DALAM


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MARISA PUSPA HANAN 2005113685


PGSD 2020 C
DOSEN PENGAMPU: MUNJIATUN, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2020
PENDIDIKAN PANCASILA
Marisa Puspa Hanan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Riau

Abstrak

Dalam proses pembelajaran, sudah seharusnya guru menggunakan strategi, metode, media,
dan sumber yang tepat untuk mendidik para siswa. Hal ini bertujuan agar hasil proses
pembelajaran menjadi menarik dan berkesan bagi siswa sehingga siswa pun tidak lekas
bosan. Dengan hal ini juga dimaksudkan bahwa materi yang hendak disampaikan pun akan
dapat dipahami oleh siswa. Akan tetapi, sebagai seorang guru, kita harus mengetahui bahwa
strategi, metode, media, dan sumber yang kita gunakan tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, seorang guru harus tepat dalam memilih
strategi, metode, media, dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, tujuan yang harus dicapai, serta situasi dan kondisi peserta didik yang tepat
pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran PKN yang tepat untuk digunakan adalah strategi pembelajaran
ekspositori, information search, reading aloud, dan teka-teki silang. Sementara metode yang
digunakan dalam pembelajaran PKN yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode
diskusi, metode resitasi, metode bernyanyi, dan metode tanya jawab. Media yang cocok
digunakan dalam pembelajaraan PKN adalah media nonproyeksi, diproyeksikan, audio,
video, dan cetak. Sedangkan sumber yang tepat dalam pembelajaran PPKN dapat
diklasifikasikan sebagai Pesan (Message), Manusia (People), Bahan (Materials), Peralatan
(Devices), Metode/Teknik (Technique), dan Lingkungan (Setting).

Kata kunci: Strategi pembelajaran, Metode pembelajaran, Media Pembelajaran, Sumber


Pembelajaran, dan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Abstract

In the learning process, the teacher should use the right strategies, methods, media, and
resources to educate students. This aims to make the results of the learning process interesting
and memorable for students so that students don't get bored quickly. With this it also means
that the material to be conveyed will be understood by students. However, as a teacher, we
must know that the strategies, methods, media, and resources we use have their own strengths
and weaknesses. Therefore, a teacher must be right in choosing strategies, methods, media, and
learning resources that are in accordance with the material to be delivered, the objectives that
must be achieved, as well as the right situations and conditions of students when participating
in learning activities. From the research results, it can be concluded that the appropriate PKN
learning strategies to use are expository learning strategies, information search, reading aloud,
and crossword puzzles. While the methods used in PKN learning are lecture method,
demonstration method, discussion method, recitation method, singing method, and question
and answer method. Media suitable for use in PKN learning are non-projected, projected,
audio, video, and print media. Whereas the right sources in PPKN learning can be classified as
Message, Human (People), Materials (Materials), Equipment (Devices), Methods /
Techniques (Technique), and Environment (Settings).

Keywords: learning strategies, learning methods, learning media, learning resources, and civic
education
PENDAHULUAN
Salah satu tugas pendidik adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap pendidik untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap pendidik dituntut untuk memiliki
kompetensi mengajar. Pendidik akan memiliki kompetensi mengajar jika, pendidik
paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis mengenai berbagai
metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-
kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai
pendidik, maka makalah ini disajikan tentang berbagai strategi, metode, media atau
alat dalam proses belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas utama pendidik
yaitu mengajar.
Sesuai dengan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar dan seusianya,
metode ceramah akan menyebabkan peserta didik bersikap pasif dan tentunya
menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, pendidik diharapkan
mampu mengetahui serta menguasai strategi, metode–metode, media, serta sumber
yang cocok untuk pembelajaran PKN agar peserta didik dapat lebih antusias terhadap
pelajaran tersebut.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja strategi pembelajaran PKN?


2. Apa saja metode pembelajaran PKN?
3. Apa saja media dalam pembelajaran PKN?
4. Apa saja sumber belajar dalam pembelajaran PKN?

TUJUAN
Untuk dapat mengetahui strategi, metode, media, serta sumber pembelajaran PKN
bagi siswa sekolah dasar.
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Terdapat berbagai macam pendapat mengenai strategi pembelajaran. Salah


satu pendapat dikemukakan oleh Yatim Riyanto (2010: 132) yang menyebutkan
bahwa strategi pembelajaran yaitu siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan,
serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen
pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan menurut Murdiono (2012: 28) strategi pembelajaran
merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan kegiatan pembelajaran agar prinsip
dasar pembelajaran dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran bisa dicapai secara
efektif.

Strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh Yatim Riyanto dan Murdiono


disini hampir sama yaitu lebih menekankan pada strategi pembelajaran yang dipilih
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran supaya yang menjadi tujuan pembelajaran
tercapai.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran merupakan suatu rencana atau cara-cara yang digunakan oleh guru
dengan menggunakan segala sumber belajar yang ada dalam proses pembelajaran agar
tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien. Dalam menggunakan strategi
pembelajaran guru harus mampu memilah dan memilih strategi pembelajaran yang
cocok digunakan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Di sini peran guru dalam merancang strategi pembelajaran sangat penting karena guru
sebagai pendidik dituntut untuk mampu menggunakan strategi pembelajaran yang
menarik minat peserta didik agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan
efisien sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Banyak faktor yang menjadi dasar pemilihan dalam strategi pembelajaran.


Menurut Abdul Gafur (2007: 21) faktor yang mempengaruhi dasar pemilihan strategi
pembelajaran adalah kompetensi atau tujuan pembelajaran khusus, faktor belajar,
lingkungan belajar, besar kecilnya kelompok belajar. Dari aspek kompetensi atau
tujuan pembelajaran khusus menjadi dasar pemilihan strategi pembelajaran karena
strategi itu dipilih untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Maksudnya,
dalam menentukan strategi pembelajaran, media dan sumber belajar harus selalu
berorientasi pada Kompetensi Dasar. Dari aspek faktor belajar yang perlu
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran meliputi rangsang atau stimulus,
reaksi atau respon dan umpan balik. Jadi, dalam pemilihan strategi pembelajaran
sebelumnya harus dianalisis terlebih dahulu jenis rangsangan, reaksi dan umpan balik
yang harus dipelajari siswa. Dari aspek Lingkungan belajar mempengaruhi dalam
pemilihan strategi pembelajaran karena dengan mengetahui lingkungan belajarnya
maka dapat ditentukan pemilihan strategi pembelajarannya apakah di dalam ruangan,
laboratorium atau di luar ruangan. Dari aspek besar kecilnya kelompok belajar dapat
diketahui jika materi pelajaran lebih berhasil dipelajari dalam berkelompok, maka
strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan kelompok. Tetapi
jika pelajaran lebih baik dipelajari secara sendiri-sendiri maka strategi pembelajaran
individual lebih tepat.

Menurut Yatim Riyanto (2010: 134) ada beberapa hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran.

Hal- hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut :


a. Kesesuaian dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai.
b. Kesesuaian dengan bahan bidang studi yang terdiri dari aspek-aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai.
c. Strategi pembelajaran itu mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran
yang mungkin mencakup penggunaan beberapa metode pengajaran yang
relevan dengan tujuan dan materi pelajaran.
d. Kesesuaian dengan kemampuan profesional guru bersangkutan terutama
dalam rangka pelaksanaannya di kelas.
e. Cukup waktu yang tersedia, karena erat kaitannya dengan waktu belajar
dan banyaknya bahan yang harus disampaikan.
f. Kesediaan unsur penunjang, khususnya media instruksional yang relevan
dan peralatan yang memadai.
g. Suasana lingkungan dalam kelas dan lembaga pendidikan secara
keseluruhan.
h. Jenis-jenis kegiatan yang serasi dengan kebutuhan dan minat siswa,
karena erat kaitannya dengan tingkat motivasi belajar untuk mencapai tujuan
instruksional.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa sebelum melakukan


pemilihan strategi pembelajaran apa yang akan dipakai, ada faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran. Faktor-faktor tersebut antara lain
yaitu tujuan pembelajaran, lingkungan belajar, kemampuan profesional guru,
karakteristik siswa, serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang
kegiatan pembelajaran. Jika kesemua faktor tersebut sudah dipenuhi dalam memilih
dan menetapkan strategi pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran akan berlangsung
sesuai keinginan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
STRATEGI PEMBELAJARAN PKN

A. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan startegi pemebelajaran yang lebih


menekankan bercerita mengenai materi pembelajaran. Guru mengawali pelajaran
dengan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai. Guru menceritakan sebuah
peristiwa, siswa mendengarkan dengan seksama. Setelah itu guru menyuruh siswa
untuk membaca bacaan tersebut. Guru mengakhiri pelajaran dengan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang baru saja dipelajari.

B. Strategi Pembelajaran Information Search (Mencari Informasi)

Strategi ini bertujuan untuk melatih siswa agar mandiri dalam pembelajaran.
diawali dengan pembagian kelompok. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari informasi mengenai materi. Diakhiri dengan mengkonformasi tugas tersebut.

C. Strategi Pembelajaran Reading Aloud (Membaca Keras)

Strategi ini bertujuan untuk membantu siswa lebih mudah dalam memahami
sebuah bacaan mengenai materi pelajaran. Guru mengawali pelajaran dengan
membagikan materi kepada siswa, siswa diminta untuk membuat pertanyaan, guru
menkonfirmasi pertanyaan siswa. Pelajaran diakhiri dengan tanya jawab.

D. Strategi Pembelajaran Teka-Teki Silang

Strategi ini bertujuan untuk mengmangkitkan semangat siswa dalam mengikuti


pembelajaran. dengan strategi ini, siswa akan lebih antusias dan pembelajaran jadi
tidak membosankan.

PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran, menurut Sagala (2003), adalah cara yang digunakan oleh
pendidik atau peserta didik dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan
konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam strategi. Dalam proses
belajar mengajar, metode yang digunakan banyak sekali ragamnya. Sebagai pendidik,
hendaknya pandai dalam menggunakan atau memilih metode yang tepat dan sesuai
dengan materi dan kondisi peserta didik. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
secara optimal jika pemilihan strategi dan metodenya tepat. Perlu diketahui bahwa
supaya proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat dipilih satu atau lebih metode.

METODE PEMBELAJARAN PKN

A. Metode Ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan dan penuturan lisan
pendidik kepada peserta didik. Metode ini lebih tepat digunakan apabila bahan ajar
banyak mengandung informasi baru dan memerlukan penjelasan dari pendidik.
Kekuatan metode ini apabila digunakan dengan metode lain seperti tanya jawab atau
diskusi yang saat ini lebih dikenal dengan ceramah bervariasi, sehingga peserta didik
bukan hanya mendengarkan akan tetapi berbicara dalam kegiatan pembelajarannya.

B. Metode Cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu nilai atau moral kepada
para peserta didik dengan mengungkapkan segala karakter kepribadian tokoh-tokoh
tertentu melalui cerita hikayat, legenda atau dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode
ini lebih tepat digunakan dalam membantu penghayatan nilai-nilai dan moral serta
sikap para siswa.

C. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab dalam menyajikan bahan ajar melalui berbagai pertayaan dari
pendidik, terutama apabila dalam proses pembelajaran, pendidik menggunakan
Teknik Klarifikasi Nilai. Oleh karena itu pendidik dituntut menguasai teknik-teknik
bertanya (Questioning Skills). Metode ini lebih tepat digunakan dalam pembelajaran
yang menekankan keterlibatan peserta didik atau aktivitas peserta didik.

D. Metode Diskusi
Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses pembelajaran terjadi
komunikasi bayak arah (Multiway Trafict Communication). Komunikasi banyak arah
yang terdiri dari pendidik-peserta didik, peserta didik-pendidik dan peserta didik-
peserta didik sangat dituntut dalam pembelajaran yang berorientasi pada Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Akan tetapi dalam menggunakan metode ini salah satu hal yang
tidak boleh dilupakan yaitu harus ada masalah yang didiskusikan.

e. Metode Penugasan
Metode ini berusaha melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh pendidik. Tujuan penggunaan metode
ini adalah agar peserta didik memperoleh pengalaman langsung, nyata, bekerja
mandiri dan jujur.
F. Metode Permainan Atau Kompetisi
Metode ini sangat menarik peserta didik dalam membangkitkan motivasi belajar,
latihan mengambil keputusan dan terutama dalam menciptakan suasana senang dalam
belajar (joyful learning). Dengan suasana suasana senang maka materi pembelajaran
akan mudah diserap oleh peserta didik. Oleh karena itu metode ini berusaha dalam
menyajikan bahan ajar melalui bentuk permainan atau kompetisi. Permainan yang
dimaksud adalah permainan yang diciptakan sendiri oleh pendidik dan dapat berupa
teka-teki, papan bergambar (sejenis ular bertangga), kotak rahasia, kartu bergambar
dan lain-lain yang diciptakan pendidik. Isi pesan yang dimuat dalam permainan ini
hendaknya tetap berupa nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN).

G. Metode Simulasi
Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar yang dilakukan secara langsung
melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan nilai-nilai dan moral. Melalui metode
ini peserta didik dibantu memahami dan menghayati nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.

PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media dapat diartikan sebagai sumber belajar yang
dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia (guru atau dosen) dan sumber
bukan manusia, yakni materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
para peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Namun, dalam pembahasan ini dapat difokuskan pada media sebagai sumber belajar
bukan manusia.

Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of


Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Buku, film, kaset,
film bingkai adalah contoh-contohnya. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional
(National Education Association/NEA) mengartikan media sebagai bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Dalam pengertian
teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen
dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Media
atau bahan adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan atau informasi
pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan bahwa


media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu pendidik dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).

MEDIA PEMBELAJARAN PKN

Berikut ini beberapa jenis media yang digunakan dalam pembelajaran PPKn:

1. Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media
yang termasuk media nonproyeksi yaitu:

a. Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai
media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan
realita karena harga yang mahal, sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar,
bahkan mungkin terlalu kecil. Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil
atau berukuran sama persis dengan benda aslinya, dan dapat menampilkan
bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya. Sebagai salah satu media
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, model memiliki keunggulan
dan keterbatasan. b. Grafis Grafis adalah media visual nonproyeksi yang
mudah digunakan karena tidak membutuhkan peralatan dan relatif murah. ada
lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam
proses pembelajaran yaitu: graft, chart atau diagram, kartun, poster, peta atau
globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan keunikan
sendiri-sendiri.

2. Media yang Diproyeksikan


Media yang termasuk sebagai media yang diproyeksikan adalah slide. Media
tersebut diproyeksikan ke layar dengan menggunakan proyektor. Mudjiono,
Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rinekan Cipta, 1999), hlm, 54.
Perkembangan teknologi yang ada saat ini memungkinkan komputer dan video
juga diproyeksikan dengan menggunakan peralatan khusus, yaitu LCD.
3. Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah
dibawa, praktis, dan relatif murah, misalnya tape compo, pengeras suara. Menurut
Rowntree penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Media audio. Media audio yang dipakai hanya untuk mendengarkan misalnya
tape compo dan berdiri sendiri tanpa ada fasilitas yang lain.

b. Media audio vision.


Media audio vision yang dapat dipakai untuk mendengarkan dan melihat
biasa dikenal dengan istilah active audio vision. Bentuk penyajian audio
vision yang dikombinasikan dengan kemampuan melakukan sesuatu tersebut
mampu menstimulir siswa tidak hanya untuk mendengar dan melihat
melainkan juga secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. c. Media
audio visual. Pada media audio visual apa yang didengar oleh siswa dan apa
yang dilihat berkaitan satu dengan yang lain dan saling memperkuat, atau
lebih dikenal dengan sebutan terintegrasi.

4. Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang
studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi
waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat
objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar.

5. Media Cetak
Media cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan sebagai sarana
dalam aktivitas belajar. Media cetak juga dipandang sebagai jenis media yang
relatif murah dan memiliki sifat yang sangat fleksibel. Adapun contohnya buku
teks, koran, handout, booklet, dan leaflet.

SUMBER PEMBELAJARAN PKN

Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Pesan (Message). Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk
ide, fakta, pengertian atau data.

b. Manusia (People). Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya.

c. Bahan (Materials). Sesuatu, bisa disebut media software yang mengandung pesan
untuk disajikan.
d. Peralatan (Devices). Sesuatu, bisa menjadi media/hardware yang menyalurkan
pesan untuk disajikan yang ada di dalam software.

e. Metode/Teknik (Technique). Prosedur cara yang disiplin dalam memanfaatkan


bahan, peralatan, atau situasi untuk menyampaikan pesan.

f. Lingkungan (Setting). Situasi sekitar di mana pesan disampaikan.

KESIMPULAN

Strategi, metode-metode, media, serta sumber pembelajaran PKN harus dikuasai oleh
guru, hal ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga
siswa akan antusias dalam belajar. Strategi itu meliputi ekspositori, information
search, reading aloud, dan teka-teki silang. Metode-metode pembelajaran PKN
meliputi metode ceramah, cerita, tanya jawab, diskusi, penugasan, permainan, dan
simulasi. Sementara media pembelajaran PKN meliputi nonproyeksi, diproyeksikan,
audio, video, dan cetak. Sumber pembelajaran PKN meliputi pesan, manusia, bahan,
peralatan, teknik, dan lingkungan.

SARAN

Dalam menyikapi kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan strategi, metode,


media, serta sumber pembelajaran pada mata pelajaran PKN, tentunya cara
pemakaian dan penggunaan media itu sangat bergantung kepada guru sebagai
pendidik dan fasilitator siswa dalm bnelajar. Guru yang kreatif dan mampu dengan
sigap memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada tersedia di sekolah, mampu
mengantarkan siswanya untuk mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan.
Selain itu, penggunaan media pembelajaran memang penting untuk diperhatikan dan
dilaksanakan dengan seoptimal mungkin. Penggunaan media pembelajaran khususnya
dalam mata pelajaran PPKn mampu menarik perhatian siswa untuk focus dan tertarik
minatnya untuk benar-benar mengikuti pembelajaran dari awal sampai kegiatan akhir
pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, iif. K. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT.


Prestasi Pustakarya.

Mufarrokhah, Anissatul. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras.

Sagala, Syaiful . (2003) Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai