Auditing Bab 13
Auditing Bab 13
Bagian awal dari topik ini mendiskusikan keseluruhan rencana audit, yang berarti pemilihan suatu
campuran dari kelima jenis pengujian yang akan menghasilkan suatu audit yang ef isi isien dan efektif. Topic
ini meliputi diskusi dari tarik-menarik di antar jenis ujian dan pertimbangan biaya dari setiap jenis ujian.
JENIS-JENIS UJIAN
Dalam mengembangkan suatu keseluruhan rencana audit, auditor mempunyai lima jenis ujian yang
dapat mereka gunakan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar (gambar
1)
2. Ujian Pengendalian
Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian. Dilakukan untuk
menentukan kepantasan dari rancangan dan efektivitas operasional pengendalian internal yang
spesif ik
ik
2. ProsedurAnali tis
melakukan perbandingan dari jumlah tercatat untuk harapan yang dikembangkan oleh
auditor
1
Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun :
- Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
- Mengurangi ujian rincian saldo
Gambar 1
2
Gambar 2
b. Biaya Relatif
Keputusan jenis pengujian mana yang dipilih untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup
Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya :
1. Prosedur analitis
2. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman sari pengendalian internal dan
pengujian pengendalian
3. Ujian substantif atas transaksi
4. Ujian rincian saldo
3
e. Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Pengecualian dalam pengujian pengendalian merupakan suatu indikasi kemungkinan
salah saji yang mempengaruhi nilai dolar dari laporan keuangan
Pengecualian dalam pengujian substantif dari transaksi atau pengujian rincian saldo
merupakan deviasi pengujian pengendalian
Pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk
menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi
CAMPURAN BUKTI
Merupakan kombinasi dari kelima jenis pengujian yang digunakan untuk siklus manapun. Pada setiap
kasus, asumsikan bahwa bukti kompeten yang cukup te lah terkumpul. Berikut adalah suatu analisi dari
tiap audit.
1. Analisa Audit 1
Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang
rendah :
Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif
Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian
substantif
Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo diperkecil
Pengujian pengendalian dan prosedur analitis relatif murah
2. Analisa Audit 2
Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren :
Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali
prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif
Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren
3. Analisa Audit 3
Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sediki t pengendalian efektif dan resiko
inheren yang besar :
Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan
Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga bebe rapa
prosedur analitis
Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif
Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci
4. Analisa Audit 4
Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji yang
penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis :
Pengendalian internal tidak efektif
Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang
tidak dapat diterima dari pengujian yang lain
4
B. RANCANGAN PROGRAM AUDIT
Setelah auditor menentukan penekanan yang sesuai atas masing-masing dari kelima jenis pengujian,
program audit khusus untuk masing-masing jenis harus dirancang. Prosedur audit, ketika
dikombinasikan, membentuk program audit.
Prosedur Audit
Pendekatan untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
menekankan pemenuhan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi.
Pendekatan 4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi resiko
pengendalian yang dinilai :
1. Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji
2. Mengidentif ikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk
masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi
3. Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari
resiko pengendalian dibawah maksi mum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian
pengendalian yang sesuai
4. Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait
dengan transaksi
Prosedur Analitas
Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit berbeda :
1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan
bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit yang bisa diterima
2. Selama audit, terutama selama pengujian substantif
3. Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran
2. Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang dagang
- Keputusan auditor untuk menetapkan penilaian awal tentang materialitas untuk audit
secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnya ke saldo akun (salah saji yang dapat
ditolerir)
- Salah saji ditolerir lebih rendah mengakibatkan lebih banyak uji coba rincian dibanding
suatu jumlah yang tinggi
5
- Pengendalian efektif mengurangi resiko pengendalian dan karenanya bukti yang
diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo
- Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bukti substantif yang diperlukan
4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif atas transaksi
untk siklus penjualan dan penagihan
6. Merancang pengujian rincian saldo p iutang dagang untuk memenuhi sasaran audit y ang terkait
dengan saldo
Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi :
1. Prosedur audit
2. Ukuran contoh
3. Materi untuk dipilih
4. Penetapan waktu
Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang Terkait dengan Saldo
Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih menggunakan
pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan saldo berikut :
1. Nilai yang dapat dicapai
2. Hak dan kewajiban
3. Presentasi
4. Penyingkapan
6
Faktor penentu yang utama dari tingkatan Pengujian Rincian Saldo merupakan hasil dari
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi. Pengujian dilakukan 2 atau 3
bulan sebelum tanggal neraca saldo.