Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BATUAN SEDIMEN KLASIK DAN NON KLASIK ,SERTA BATUAN KARBON


KLASIK DAN NON KLASIK
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah :stratigrafi
Dosen pengampu:hj.fitrianti ,SY,MT

Oleh:
1. Amar dwi Purnomo (193210774)
2. Bella kistiana (193210075)
3. Dwi tamala (193210119)
4. Salsa dhua berlina putri(193210412)
5. Shinta lestari (193210015)

KELAS D

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTARI
Fuji syukur atas kehadiran allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Batuan sedimen klasik dan
non klasik ,serta batuan karbon klasik dan non klasik ,ini tepat waktunya.Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah iniadalah untuk memenuhi tugas buk HJ.fitrianti,ST,MT pada
stratigrafi ,Teknik perminyakan, fakultas Teknik.selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang batuan sedimen klasik dan non klasik ,serta batuan karbon klasik
dan non klasik .Bagi para pembaca dan juga bagi penulis,kami mengucapkan terima kasih
kepada.ibuk HJ.FITRIANTI ,ST,MT,selaku dosen Teknik permiyakan ,mata kuliah stratigrafi
yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini .Kami menyadari ,makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna .oleh karena itu
,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
(Pekan baru,28 november,2020)

Kelompol stratigrafi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.latar belakang
B.rumusan masalah
C.tujuan pembasan
BAB II PEMBAHASAN
A.PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen yang terbentuk akibat proses sedimentasi, dalam hal ini pelapukan,
transportasi dan pengendapan yang prosesnya berkesinambungan akan mempengaruhi
penggolongan batuan sedimen. Pada proses pelapukan terbagi menjadi dua jenis pelapukan yaitu
secara kimiawi atau dekomposisi dan secara mekanis atau disintegrasi. Proses pelapukan
kimiawi yang meliputi dari proses pelarutan, yaitu penghancuran material oleh air, contohnya
material yang berasal dari organisme laut terlarutkan oleh air laut. Kemudian proses dehidrasi
yang dimana kondisi kadar air berkurang, lalu terakhir proses karbonisasi dimana pembentukan
mineral karbonat yang pada akhirnya menjadi semen pada batuan sedimen. Proses pelapukan
mekanis hanya terjadi secara dua tahapan yaitu pemecahan dan pelapukan yang dipengaruhi oleh
angin, air ataupun sinar matahari. Dari proses pelapukan atau genesanya, batuan sedimen dapat
diklasifikasikan yaitu secara mekanis dan kimiawi. Namun beberapa ahli geologi juga
menyatakan ada batuan sedimen organik, yaitu proses keterbentukannya dibantu oleh organisme,
hampir menyerupai proses kimiawi.
Proses transportasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi mineral penyusun batuan
sedimen baik itu berupa mineral stabil, mineral tak stabil dan campuran kedua mineral tersebut.
Mineral penyusun batuan sedimen meliputi mineral kuarsa, terdapat pada batu lanau, serpih, dan
patu pasir kuarsa. Mineral feldspar, terdapat pada batu lanau dan serpih sebagai mineral autigen,
terdapat pada batu pasir sebagai komponen detritus. Mineral mika, yang merupakan campuran
mineral biotit dan muskovit sebagai mineral autigen atau klastika. Namun di alam pada batuan
sedimen jarang ditemukan mineral biotit. Mineral berat, mineral ini umumnya terdapat pada
batuan beku namun dapat bertahan pada proses sedimentasi, contohnya rutil, zirkon, garnet,
topaz, magnetit. Mineral lempung, kelompok mineral dengan kristal sangat kecil, biasanya dapat
dilihat dengan mikroskop, merupakan gabungan dari alumina sheet dan silica sheet. Oksida besi
dan alumina, hasil pelapukan dari bauksit, limonit, gibsit, magnetit dan hematit. Mineral
karbonat, mineral yang mempunyai kandungan karbonat . dengan unsur Ca maupun Mg, seperti
kalsit dan dolomit pada batuan sedimen. Mineral silika, pada umumnya berbentuk kuarsa, namun
karena terjadi pengendapan dapat berubah menjadi opal, tridimit dan kristobalit. Mineral silikat,
mineral sisa pelapukan seperti feldspar autigen. Mineral golongan sulfida, halida, dan fosfat yang
keterdapatannya sangat sedikit pada batuan sedimen.

Proses pengendapan yang terjadi pada daerah yang berbentuk cekungan dimana material
yang mempunyai berat jenis lebih besar dari material lain akan tertumbuk terlebih dahulu pada
zona pengendapan dibandingkan dengan material dengan berat jenis lebih kecil. Proses
pengendapan ini bahan akan terkontaminasi material-material lain yang terdapat di alam
sehingga mempengaruhi tekstur batuan yang terbentuk. Proses pengendepan identik dengan
litifikasi, yaitu proses pemadatan atau pengompakan material dan diagenesa, yaitu pembentukan
batuan untuk kedua kalinya, pembentukan pertama merupakan pembentukan batuan induk itu
sendiri.

Sumber: riachr.wordpress
Gambar 1
B.KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN BERDASARKAN PEMBENTUKAN
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan genesanya dan berdasarkan proses
pembentukannya. Berdasarkan proses pembentukannya, dibagi menjadi 2, yaitu batuan sedimen
klastik dan batuan sedimen non klastik. Berdasarkan genesanya, batuan sedimen dibagi menjadi
3, yaitu sedimen kimiawi, sedimen mekanis dan sedimen organik. Perbedaan yang jelas dari
sedimen klastik dan non klastik yaitu pada butir, sedimen klastik mempunyai ukuran butir dan
bentuk butir sedangkan non klastik tidak mempunyai keduanya.
1.BATUAN SEDIMEN KLASIK
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil penghancuran
batuan lain, kemudian mengalami proses transportasi dan pengendapan. Batuan sedimen klastik
didasarkan pada ukuran butir, mengacu pada skala Wentworth. Batuan sedimen klastik terdiri
dari fragmen dan matriks, fragmen adalah butir itu sendiri sedangkan matriks adalah yang
mengikat semua fragmen yang terdapat pada batuan. Contoh batuan sedimen klastik yaitu batu
pasir, batu lempung, batu serpih, breksi dan konglomerat.
 Batu pasir (sandstones), batu yang terdiri dari partikel pasir berukuran mineral, batu
maupun bahan organik, mempunyai matriks dan semen yang mengikat butiran pasir.
Batu pasir merupakan batuan sedimen yang ada di semua cekungan sedimen di
seluruh dunia.

foto batu pasir

Batu Pasir
 Batu lempung, batu yang terangkai oleh mineral silikat dari hasil peleburan ataupun
pelapukan batuan silika.
Foto batu lempung
 Batu serpih, batuan sedimen yang berbutir halus yang terbentuk dari kompaksi lumpur,
mempunyai ciri khas yaitu berlaminasi

Foto batuan serpih


 Breksi, batuan sedimen klastik yang mempunyai fragmen besar bersudut, ruang antar
fragmen diisi oleh matriks yang berukuran kecil atau semen yang saling mengikat.

Batuan breksi
 Konglomerat, batuan yang mempunyai fragmen besar membundar.
Foto batuan konglomerat

2.BATUAN SEDIMEN NON KLASIK


Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimiawi
maupun organik, ataupun dari proses penghabluran, dapat juga dari proses biokimia yang
disebabkan oleh organisme yang terdapat pada saat proses pembentukan batuan sedimen. Batuan
sedimen non klastik dicirikan tidak mempunyai butir, baik bentuk butir maupun ukuran butir,
contohnya adalah batu gamping.

Foto batuan sedimen non klasik

C.KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN BERDASARKAN GENESESNYA


Berdasarkan genesanya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 jenis batuan yaitu batuan
sedimen mekanis, batuan sedimen kimiawi dan batuan sedimen organik.
 Batuan sedimen mekanis, keterbentukannya dipengaruhi oleh faktor mekanik seperti
suhu dan sinar matahari.
 Batuan sedimen kimiawi, keterbentukannya dipengaruhi oleh proses reaksi kimia
 Batuan sedimen organik, keterbentukannya dipengaruhi oleh makhluk hidup seperti
lumut, fosil tumbuhan.
Batuan sedimen organik yang terkenal adalah batu bara yang terbentuk dari fosil-
fosil tumbuhan yang mengendap di rawa-rawa. Kemudian ada juga yang dikenal dengan
kerangka kersik, bangkainya yang tertimbun di laut sehingga membentuk batuan
sedimen, lalu ada karang yang dibangun oleh binatang koral. Pada dasarnya batuan
sedimen organik dan batuan sedimen kimiawi saling berkaitan.

Foto batuan sedimen organic

D.TEKSTUR BATUAN SEDIMEN


 Besar butir, menggunakan Skala Wentworth.
 Pemilahan, terdiri dari pemilahan baik dan pemilahan buruk.
 Kebulatan, terdiri dari membundar baik, membundar, membundar tanggung, menyudut
tanggung, dan menyudut.
 Porositas, terdiri dari porositas baik, sedang dan buruk.
 Kekompakan, terdiri dari padat, lunak, mudah hancur.
 Kemas, terdiri dari kemas terbuka dan kemas tertutup.
E.STUKTUR BATUAN SEDIMEN
 Perlapisan, menunjukkan perbedaan besar butir.
 Perlapisan bersusun, perlapisan butir kasar hingga halus.
 Perlapisan silang siur, lapisan yang berpotongan berlainan sudut.
 Gelembur gelombang, perlapisan yang bergelombang.

Anda mungkin juga menyukai