Tema 8 Mapel Bi Dan Ipa
Tema 8 Mapel Bi Dan Ipa
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 7
1) menemukan informasi penting berdasarkan bacaan teks non fiksi
2) membuat kesimpulan bacaan teks non fiksi dengan menggunakan peta
pikiran
3) menjelaskan terjadinya peristiwa rotasi dan revolusi bumi
4) menjelaskan terjadinya peristiwa rotasi dan revolusi bulan
5) menjelaskan perbedaan antara kalender masehi an kalender hijriah
Pertemuan ke 8
1) melakukan percobaan gerhana bulan atau gerhana matahari di rumah
B. MATERI PEMBELAJARAN
Ayo Membaca!
Sementara itu, pada bagian ’tengah’ poros Bumi, yaitu bagian yang
dekat dengan garis ekuator, poros tidak terlalu mengalami kemiringan,
sehingga banyaknya sinar Matahari juga cenderung stabil sepanjang tahun.
Pada bagian Bumi ini, arah dan kecepatan anginlah yang berperan
mempengaruhi musim. Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara.
Musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai
dengan April. Namun itu bisa bergeser jika terjadi perubahan alam seperti
perubahan angin. Musim hujan di Indonesia sendiri disebabkan oleh adanya
Angin Muson Barat. Angin Muson Barat berasal dar benua Asia yang
bertekanan lebih tinggi menuju ke benua Australia yang bertekanan rendah.
Dari Asia, angin tersebut membawa uap air yang kemudian diturunkan di
Indonesia.
Di Indonesia, musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai
dengan Oktober. Namun terkadang bisa menjadi lebih panjang atau lebih
pendek. Musim kemarau ini terjadi karena adanya angin muson timur yang
bergerak dari benua Australia ke benua Asia. Hembusan angin ini membawa
sedikit uap air sehingga menyebabkan musim kemarau terjadi di Indonesia.
Wilayah yang terletak pada garis tengah Bumi disebut wilayah ekuator.
Ekuator adalah garis khayal yang mengelilingi bagian tengah Bumi. Wilayah
ini tidak memiliki banyak musim seperti di belahan Bumi utara dan selatan.
Karena terus-menerus menerima sinar Matahari, maka wilayah ini hanya
mengalami 2 musim. Jika dalam beberapa Bulan curah hujan banyak, saat
itulah terjadi musim hujan. Sebaliknya, saat beberapa bulan lainnya curah
hujan sedikit disebut musim kemarau.
2. GERAKAN BULAN
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat
yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut
:
a. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali
rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak
memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
b. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan
mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan
untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas
bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu,
bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang purnama
terjadi pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi
pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase
Bulan.
Bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur dengan satu kali
revolusi penuh bulan memerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43,2 menit.
Para ahli astronomi mengakui adanya dua jenis bulan, yaitu:
Bulan Sinodis, yaitu fase orbit bulan selama 29,5 hari. Sinodis (syahru
iqtirani) yaitu waktu yang ditempuh bulan dari posisi sejajar (iqtiran)
antara matahari, dan bumi ke posisi sejajar berikutnya.waktu iqtiran
ditempuh rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik atau di bulatkan
menjadi 29,5 hari.
Bulan Sideris, yaitu fase orbit bulan selama 27,5 hari. Sideris ( Syahru
nujumi) yaitu waktu yang ditempuh bulan untuk kembali ke asalnya.
Revolusi bulan ini dijadikan dasar bulan qomariyah, tetapi waktu yang
dipergunakannya bukan waktu sideris melainkan waktu yang sinodis.
c. Revolusi bulan mengelilngi matahari
Selain berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi bumi, bulan
juga bergerak mengelilingi matahari. Waktu yang diperlulan bulan untuk
bergerak mengelilingi matahari sama dengan waktu yang diperlukan bumi
untuk bergerak mengelilingi matahari. Sehingga dalam 1 tahun bulan hanya
satu kali bergerak mengelilingi matahari dan duabelas kali bergerak
mengelilingi bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12 bulan selama 1
tahun di dalam kalender masehi.
Selain mengakibatkan perubahan fase bulan, revolusi bumi dan bulan
terhadap matahari juga mengakibatkan beberapa kejadian langka yang
sangat menarik, di antaranya adalah gerhana bulan dan gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari terletak pada garis
lurus. Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi, sehingga
bulan tampak gelap.
Gerhana matahari terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari terletak pada
garis lurus. Cahaya matahari yang menuju bumi terhalang bulan, sehingga
bayangan bulan mengakibatkan bagian bumi yang tertutup tersebut menjadi
gelap.
Setiap tahun diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi dua hingga lima
kali. Gerhana bulan total lebih jarang terjadi. Lain halnya dengan gerhana
matahari, gerhana bulan dapat dinikmati dengan mata telanjang sehingga
aman untuk dilihat secara langsung dan tidak berbahaya. Untuk dapat
menikmati gerhana bulan dengan jelas, bisa dengan menggunakan teleskop
atau teropong.
Gerhana Bulan terjadi saat Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi,
sehingga Bulan tidak menerima cahaya Matahari. Dari Bumi, ketampakan
Bulan mulamula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap dan
akhirnya gelap semua. Perlahan-lahan Bulan akan tampak kembali sampai
kelihatan seluruhnya.
4. KALENDER MASEHI DAN KALENDER HIJRIAH
Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran
Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan
tahun Masehi dan tahun Hijriah. Sistem penanggalan Masehi ditentukan
berdasarkan kala revolusi bumi. Sistem penanggalan Hijriah ditentukan
berdasarkan kala revolusi bulan.
a. Tahun Masehi
Tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun
Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi (waktu yang diperlukan
Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari). Kala revolusi bumi adalah 365
1/4 hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian
jumlah hari sebagai berikut.
Nama Bulan Jumlah Hari Nama Bulan Jumlah Hari
Januari 31 Juli 31
Pebruari 28/29 Agustus 31
Maret 31 September 30
April 30 Oktober 31
Mei 31 November 30
Juni 30 Desember 31
Tahun Masehi pertama kali ditetapkan oleh Julius Cesar (Romawi) pada
tahun 47. Julius Cesar menetapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari.
Berdasarkan kala revolusi bumi, 1 tahun = 365 1/4 hari. Sisa 1/4 hari dari
setiap tahun dikumpulkan sehingga setelah 4 tahun akan terkumpul menjadi
1 hari. Jadi, setiap 4 tahun sekali, jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari dan
disebut tahun kabisat.
Tahun kabisat adalah tahun bilangannya habis dibagi 4 (empat),
misalnya tahun 2000, 2004, dan 2008. Berdasarkan perhitungan yang lebih
teliti, kala revolusi bumi adalah selama 365 hari 5 jam, 48 menit.
b. Tahun Hijriah
Tahun Hijriah juga disebut tahun Komariyah atau tahun Bulan. Tahun
Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan (waktu yang diperlukan
Bulan untuk sekali mengelilingi Bumi). Kala revolusi bulan adalah 29 1/2 hari
sehingga jumlah hari dalam satu tahun = 29 1/2 hari x 12 = 354 hari. Satu
tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai
berikut.
Nama Bulan Jumlah Hari Nama Bulan Jumlah Hari
Muharam 30 Rajab 29
Safar 29 Syaban 30
Robiul Awal 30 Ramadhan 30
Robiul Akhir 29 Syawal 29
Jumadil Awal 30 Zulkaedah 30
Jumadil Akhir 29 Zulhijah 29/30
Kalender Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Jumlah hari dalam
tahun kabisat Hijriah 1 hari lebih lama dibandingkan tahun Hijriah biasa,
yaitu 355 hari. Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari dalam bulan Zulhijah
adalah 30 hari. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun
bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari
pada tahun kabisat.
Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi ialah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau
peristiwa yang benar-benar terjadi. Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk
tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis,
desertasi, makalah, dan sebagainya. Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi
terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak. Perbedaan
antara keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa
atau apa pun selain masalah fakta atau khayalan.
Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi,
berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan
nonfiksi bersifat denotatif dan menunjukkan pada pengertian yang sudah
terbatas sehingga tidak bermakna ganda. Nonfiksi dibagi menjadi 2 seperti
berikut.
1. Nonfiksi murni berisi pengembangan berdasarkan data-data yang autentik.
2. Nonfiksi kreatif berawal dari data autentik kemudian dikembangkan sesuai
imajinasi penulisnya yang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa.
C. TUGAS MANDIRI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Pertemuan ke 7
Ayo Berlatih
1. Bacalah teks non fiksi di atas.
2. Petunjuk :
a. Pilihlah salah satu gagasan utama berikut ini!
1. Rotasi Bumi
2. Revolusi Bumi
3. Gerakan Bulan
4. Gerhana Matahari
5. Gerhana Bulan
6. Kalender Masehi dan Hijriah
b. Temukan informasi penting dari salah satu pilihan gagasan utama di
atas.
c. Tuliskan informasi yang kamu temukan dalam bentuk peta pikiran!
d. Buatlah kesimpulan berdasarkan peta pikiran tersebut!
Pertemuan ke 8
Ayo Mencoba
Petunjuk :
a. Pilihlah percobaan di bawah ini kemudian lakukan di rumah!
1. Gerhana Bulan atau
2. Gerhana Matahari
b. Silahkan lakukan salah satu bentuk percobaan di bawah ini, bersama
anggota keluargamu kemudian video atau foto hasil percobaanmu!
Percobaan B
Laporan Kegiatan Percobaan Peristiwa Gerhana Matahari (B)
Kelompok : Kelompok 3
Tujuan : Memahami proses terjadinya gerhana matahari dan
Percobaan penyebabnya.
Alat dan :1. Senter
bahan 2. Benang
3. Globe/bola ukuran besar
4. Bola tenis
5. Dudukan bola
Langkah- : Langkah-langkah Percobaan:
langkah 1. Letakkan globe/bola besar di atas meja.
2. Ikatlah bola tenis dengan tali, kemudian gantungkan pada
dudukan bola.
3. Letakkan bola tenis di depan globe.
4. Nyalakan senter, kemudian arahkan cahaya pada bola
tenis sehingga membentuk garis lurus.
5. Amati dan catatlah apa yang kamu lihat.
6. Usahakan kamu melakukan kegiatan ini di ruang yang
gelap.
7. Amati peristiwa yang terjadi pada percobaan yang
dilakukan.
Hasil : Bulan menerima cahaya matahari pada bagian yang
Percobaan menghadap matahari, sedangkan bagian yang menghadap
bumi tidak menerima cahaya matahari. Bumi menerima
cahaya matahari, namun sebagian permukaan bumi ada
yang tertutup oleh bayangan bulan.
Kesimpulan : Dari pengamatan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan
bahwa gerhana matahari terjadi ketika Bulan, Bumi, dan
Matahari dalam satu garis lurus. Bulan berada di antara
Bumi dan Matahari sehingga cahaya Matahari ke Bumi
terhalang oleh Bulan. Bulan menerma cahaya matahari
pada bagian yang menghadap matahari saja, sedangkan
bagian yang menghadap bumi tidak menerima cahaya
matahari. Bumi menerima cahaya matahari, namun ada
sebagain permukaan bumi yang tertutup oleh bayangan
bulan.