Disusun oleh:
18601244007
PJKR E 2018
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa
Melayu disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai,
di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator. Catatan
sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah melayu. Ketika
pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 -
1477).
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan
menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi permainan ini terjaidi pada
era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai menggunakan jaring dan
peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran tetapi
dimainkan di lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari
rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini
adalah King's Cup World Championships, yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd
King's Cup SepakTakraw World Championship 2008: August 25-30th).
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Karakter
Karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang
bersifat tetap sehingga menjadi “tanda” khusus untuk membedakan antara satu orang
dengan orang lainnya. Dalam bahasa Yunani, Charasein (karakter) berarti mengukir
corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sedangkan Barnadib (1988) mengartikan
watak dalam arti psikologis dan etis, yaitu menunjukkan sifat memiliki pendirian yang
teguh, baik, terpuji, dan dapat dipercaya. Berwatak berarti memiliki prinsip dalam arti
moral.
Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan
kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem
pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan,
menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan
batas kemampuannya,
mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ada beberapa karakter manusia menurut motivasinya:
1. Achievement Motivation
Manusia yang memiliki karakter dengan motivasi seperti ini selalu berusaha untuk
mendapat prestasi yang terbaik. Ciri-cirinya adalah mengurung diri di kamar
untuk
selalu belajar serta kurang peka terhadap lingkungan.
2. Popularity Motivation
Manusia dengan karakter seperti ini selalu mengutamakan hubungan sosial, rela
meninggalkan kepentingan pribadinya untuk urusan pertemanan. Cirinya adalah
pada umumnya menghabiskan waktu berjam-jam demi membina hubungan sosial
yang baik.
3. Power Motivation
Manusia dengan karakter ini cenderung bersifat pemimpin, selalu ingin lebih
pandai, kuat, dan berkuasa.
B. Sepak Takraw
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli,
dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup
World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan
dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari
anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu.
Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah
(1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana
membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja
Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad
Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan
angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan
di Thailand takraw.
sejarah sepak takraw adalah Olahraga sepaktakraw adalah transformasi dari
permainan yang dalam bahasa Malayu disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut
Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di
Laos disebut Kator.
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan
menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang dianyam bulat. Transformasi ini
terjadi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai menggunakan
jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran
tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari
rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini
adalah King's Cup World Championships, yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd
King's Cup SepakTakraw World Championship 2008: August 25-30th).
BAB III
PEMBAHASAN
Identifikasi karakter olahraga dan nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam aktivitas
olahraga sepak takraw saat kegiatan ekstrakurikuler sepak takraw :
1. Rasa hormat
Menghormati peraturan permainan dan tradisinya
Menghormati lawan bermain
Menghormati para ofisial
Menghormati kemenangan atau kekalahan
2. Bertanggung jawab
Persiapkan diri sendiri untuk menjadi yang terbaik
Tepat waktu saat berlatih dan bermain
Disiplin diri
Dapat bekerja sama dengan kawan setim
3. Peduli
Bantu kawan setim untuk bermain yang terbaik
Mendukung kawan setim saat kacau
Murah hati dengan pujian; pelit dengan kritikan
Bermain untuk tim, bukan untuk diri sendiri
4. Jujur
Bermain sesuai dengan aturan
Setia pada tim
Bermain bebas dari obat-obatan
Mengakui kesalahan diri sendiri
5. Adil
Perlakukan pemain lain seperti perlakuan orang lain terhadap anda
Jujur dengan semua pemain, termasuk pemain yang berbeda sekalipun
Beri pemain lain kesempatan
Bermain untuk menang dengan mengikuti peraturan
6. Menjadi warga masyarakat yang baik
Menjadi model (contoh) yang baik
Berjuang untuk yang terbaik
Berikan masukan pada olahraga
Mendorong kawan seregu untuk menjadi masyarakat yang baik
KESIMPULAN
Olahraga sepak takraw memang belum banyak digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat terutama di Indonesia, apalagi untuk anak – anak jaman sekarang
terutama siswa tingkat SD, SMP maupun SMA belum mengenal jauh tentang
olahraga yang satu ini. Oleh karena itu olahraga ini sangat sedikit diminati oleh
banyak orang, tetapi nilai yang terkandung selain kebugaran jasmani didalam
olahraga ini sangat banyak yaitu antara lain adalah kerjasama tim, keuletan setiap
individu, kecermatan yang tinggi, kerja keras dan mental yang kuat. Tetapi untuk saat
ini olahraga sepak takraw sudah mulai berkembang cukup pesat di Indonesia karena
tingkat prestasi ditingkat Asia Tenggara maupun ditingkat Internasional sangat bagus.
Dan sekarang untuk ekstrakulikuler disetiap sekolah sudah mulai ada. Oleh karena itu
atlet atau peserta didik bisa mendapatkan nilai - nilai positif yang terkandung dalam
olahraga sepak takraw ini dan menerapkannya di kehidupan bermasyarakat.
Referensi:
http://adrianuskakunsi.blogspot.com/2017/04/makalah-sepak-takraw.html
https://nurhalisa04.wordpress.com/2019/01/13/makalah-olahraga-sepak-takraw/