Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH PERTEMUAN III

TEKNOLOGI TERAPAN DALAM PELAYANAN


KEHAMILAN VITAMIN

Oleh Kelompok 7

1. Sandlya Waskitha Tarigan


2. Shofy Rohidah
3. Sri Rahayu
4. Sucia Rahmi
5. Tanti Ningrum
6. Vina Mardasar
DAFTAR ISI MAKALAH TEKNOLOGI TERAPAN DALAM PELAYANAN
KEHAMILAN : VITAMIN

KATA PENGANTAR
Kata Pengantar......................................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................................................3
B.Tujuan................................................................................................................................................4
C.Manfaat..............................................................................................................................................4

BAB II : SEJARAH TEKNOLOGI TERAPAN DALAM PELAYANAN


KEHAMILAN : VITAMIN
A.Sejarah................................................................................................................................................4

BAB III : PEMBAHASAN


A.Defenisi Teknologi Terapan Dalam Pelayanan Kehamilan :Vitamin.........................6
B.Jenis-Jenis Teknologi Terapan Dalam Pelayanan Kehamilan :Vitamin.......................7
C.Fungsi dan Manfaat Teknologi Terapan Dalam Pelayanan Kehamilan : Vitamin. .11
D. Dampak Positif dan Negatif....................................................................................................15

BAB IV : KESIMPULAN
Kesimpulan........................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka....................................................................................................................................17
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “ TEKNOLOGI TERAPAN DALAM PELAYANAN
KEHAMILAN : VITAMIN dalam waktu yang telah ditentukan. Perkembangan
dunia Teknologi yang demikian mengagumkan ini telah membawa banyak manfaat
yang luar biasa terutama pada Kelangsungan Hidup Masyarakat Lokal. Seperti yang
kita lihat setiap hari ruang lingkup sekitar rumah kita baik desa maupun kota.Tidak
luput dari teknologi tepat guna baik itu kendaraan beroda empat maupun dua serta
Teknologi lain yang sifatnya Lokal.
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak dan perkembangan dunia Sistem Teknologi
khususnya di Masyarakat.

Pekanbaru , September 2020

Penyusun, KELOMPOK 7
(Tuju
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yangdiperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat
Guna adalahsuatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai
dengan fungsinya didalam Masyarakat Tradisional yang modern.Secara teknis
Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi tradisionaldan teknologi
maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi juga merupakandimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi Tepat Guna.

B.Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui konsep dasar dari “Teknologi Terapan Dalam Pelayanan
Kehamilan : Materi vitamin”, Jenis-Jenis dan manfaat didalam masyarakat lokal
yang modern.

C.Manfaat
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, diharapkan :Memahami Pengertian
manfaat tentang teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan vitamin. Mengetahui
Jenis Teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan :vitamin Memotivasi agar kita
dapat memberikan pelayanan kepada ibu hamil untuk kesehatan ibu dan bayi.
BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
A. SEJARAH

Sebelum abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral
telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan
tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa
organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah diketahui
selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata
berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa
rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut
menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk
menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.

Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali


mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit
beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh
anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah
binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat
disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil
penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain
kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut
tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada
saat ini terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet
esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-
1935) dan kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan
antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.

Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971)
disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak
beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin,
asamnikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan
vitaminB) dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan
dapatdisimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam
tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga membahayakan.
Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya gejala
penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi.
Bab III PEMBAHASAN

A, Defenisi Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa


organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13 jenis
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang
tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan
hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen
makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air
secara terus-menerus.

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin


yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam
air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat
disimpan dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal,
vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan
bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut
dalam air.

B. Jenis jenis teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan : vitamim

1. Vaksin

Imunisasi yang dilakukan sebelum dan selama kehamilan merupakan tindakan

preventif untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu terhadap infeksi parasit, bakteri, dan
virus. Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidak dianjurkan. Karena, selama hamil daya
tahan tubuh ibu sedikit menurun sehingga pemberian vaksin hidup dikhawatirkan malah
menyebabkan infeksi dan membahayakan janin. Imunisasi boleh diberikan jika vaksinnya
mengandung virus mati atau tidak aktif.Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas
dasar pertimbangan bila penyakit infeksi yang ingin dicegah itu mempunyai kemungkinan
besar bisa menginfeksi ibu hamil dan efek jelek dari penyakit tersebut adalah sedemikian
buruknya, misal menimbulkan cacat bawaan janin yang melebihi “kemungkinan efek jelek”
yang mungkin disebabkan oleh vaksin itu sendiri. Vaksin yang diberikan kepada calon ibu
yang akan hamil bertujuan sebagi berikut:

a. Vaksinasi pada awal atau sebelum kehamilan berlangsung, tujuannya adalah untuk
mencegah agar supaya selama kehamilan berlangsung, maka ibu akan terhindar dari
beberapa penyakit yang bila diderita oleh ibu yang sedang hamil, akan menyebabkan
cacat fisik bawaan bagi janin yang nanti dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi
yang disebut “congenital rubella syndrome“, yang terjadi pada ibu sedang hamil dan
mendapatkan infeksi virus rubella, yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi
MMR pada ibu yang merencanakan akan hamil. Juga jangan dilupakan vaksin tetanus
untuk calon ibu untuk mencegah infeksi kuman tetanus melalui tali pusat bayi atau
“tetanus neonatorum” yang sangat tinggi angka kematiannya pada bayi.
b. Pada saat kehamilan berkangsung, diberikan vaksin untuk mencegah si ibu hamil
terhindar dari penyakit infeksi pernafasan seperti penyakit influenzayang banyak
terdapat sekeliling kita. Dengan pemberian vaksin influenza ini, maka kita dapat
mencegah keguguran janin atau aborsi, atau janin lahir prematur, atau bayi lahir
dengan berat badan lahiryang rendah dan lain - lain hal buruk pada ibu dan janinnya,
akibat pengaruh buruk dari penyakit influenza yang diderita si ibu selama kehamilan.
c. Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si ibu masih perlu diberikan atau
mengulang vaksin untuk mencegah batuk rejan atau pertusis atau “batuk seratus hari“.
Dari penelitian yang dilakukan para ahli kedokteran, terbukti bahwa ibu merupakan
sumber infeksi utama penyakit batuk rejan untuk bayi mereka, setelah itu baru orang
tua dan saudara yang ada disekeliling bayi tersebut,yang akan menjadi sumber yang
potensial untuk menularkan penyakit batuk rejan kepada bayi yang baru lahir ini.

Vaksin Rubella atau campak Jerman: infeksi campak Jerman bisa menyebabkan janin dalam
kandungan menderita cacat fisik yang serious dan berlangsung seumur hidup sang bayi, atau
bahkan meninggal sewaktu masih dalam kandungan atau segera setelah dilahirkan. Periksalah
diri apakah Anda telah mengandung zat antibody terhadap penyakit ini sebelum menjadi
hamil. Umumnya kita semua pernah mendapatkan vaksinasi MMR semasa kecil, namun
karena telah begitu lama vaksinasi itu pernah kita terima, sehingga ada kemungkinan zat
antibody kita sudah hampir tidak ada lagi dalam tubuh kita, akibatnya tubuh kita sudah tidak
kebal lagi terhadap infeksi virus ini, dan invasi virus ini menyebabkan infeksi sewaktu kita
sedang hamil dan menimbulkan cacat fisik bawaan bagi janin yang sedang dikandungan,
bahkan kematian janin sebelum atau sewaktu dilahirkan. Ini yang dikenal sebagi Congenital
Rubella SyndromeSeandainya Anda harus mendapatkan vaksinasi ulangan vaksin MMR,
maka vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum Anda menjadi hamil, atau tepatnya
minimal satu bulan atau bahkan lebihsetelah vaksinasi MMR dilakukan Anda TIDAK
BOLEH MENJADI HAMIL.

Vaksin Hepatitis B: Hepatitis B adalah suatu penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh
virus, penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan hati berat seperti hati yang mengeras atau
sirosis hati dan bahkan kanker hati dan menyebabkan kematian pada akhirnya. Sebelum
menjadi hamil, seharusnya calon ibu memeriksakan diri untuk memastikan bahwa dirinya
tidak sedang terinfeksi dengan virus Hepatitis B. Karena untuk bayi yang lahir ini akan
terinfeksi juga dari ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu bayi dilahirkan,
kita harus segera memberikannya vaksin Hepatitis B ditambah dengan zat immunoglobuli
nanti Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari ibunya.

Vaksin Pertusis batuk rejan atau batuk seratus hari, batuk rejan atau pertusis adalah salah satu
jenis penyakit yang mudah bisa dicegah dengan vaksinasi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
yang sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, atau sewaktu
batuk dan bersin. Penyakit ini bisa menjadi sedemikian beratnya bagi bayi, bayi akan batuk
batuk hebat, hingga terjadi sesak nafas dan pada bayi yang masihsangat muda, penykait ini
bisa menyebabkan kematian. Gangguan pernafasan ini menjadi salah satu penyebab utama
bayi harusdirawat secara intensif dirumah sakit. Bayi mendapatkan infeksi bakteri ini dari
angggota keluarga yang tinggal bersamanya, misalnya dari kakak -kakaknya atau dari orang
tuanya atau kakek nenek yang tinggal serumah dengan mereka, yang orang - orang tersebut
bahkan tidak sadar bahwa mereka menjadi sumber penularan penyakit batuk rejan ini bagi
bayi mereka. Wanita hamil yang belum pernah mendapatkan vaksin baik sebelum hamil, atau
sedang hamil atau setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini untuk mencegah
penularan batuk rejan bagi bayi mereka. Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang
merawaat bayi harus diberikan vaksinasi Tdapini sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai
“cocoon strategy”, yaitu memvaksinasi naggota keluarga agar menjadi kebal sehingga bisa
mencegah transmisi penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru dilahirkan. Vaksin
Influenza: Vaksin ini aman dan sangat penting untuk wanita hamil sepanjang waktu musim
penyakit influenza, karena wanita hamil bila menderita penyakit influenza akan mendapatkan
komplikasi yang serius baik bagi dirinya sendiri juga bagi janin yang sedang dalam
kandungan. Misalnya ada kemungkinan terjadi kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat
badan rendah, dan komplikasi serius lainnya. Vaksinasi influenza untuk wanita hamil bisa
diberikan kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung. Sedangkan vaksinasi influenza
bagi bayi adalah setelah bayi berusia 6 bulan atau lebih, demi menjaga bayi jangan sampai
terkena penyakit infleunza, maka sangat dianjurkan vaksinasi influenza bagi anggota keluarga
atau yang merawat bayi tersebut. Vaksinasi influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk
melindungi diri kita terhadap infeksi virus influenza.

Vaksin Tetanus Penyakit tetanus adalah sangat berbahaya bagi bayi yang baru dilahirkan
(tetanus neonatorum) dan juga bagi wanita hamil, dengan angka kematian yang tinggi. Untuk
mencegah hal ini, maka setiap wanita yang menikah dan akan menjadi hamil, sangat
dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi vaksin Tetanus ini, untuk memproteksi dirinya
sendiri disaat melahirkan juga melindungi bayinya yang baru dilahirkan. Jenis vaksinnya bisa
dalam bentuk vaksin Tdap atau bentuk TT (tetanus toksoid).
2. vitamin

Bagi wanita yang sedang dalam masa kehamilan, kebutuhan akan vitamin dan mineral akan
berbeda dibanding pada masa normal atau sebelum mengandung. Kebutuhan gizi selama
masa kehamilan tersebut menjadi lebih tinggi dengan adanya perubahan-perubahaan yang
terjadi pada fisik wanita. Perubahan fisiologis selama kehamilan, antara lain meliputi:

1. Bertambahnya volume plasma


2. Meningkatnya persediaan cadangan makanan,
3. Meningkatnya aliran darah uterine
4. Bertambahnya berat janin, cairan amniotik, dan plasenta yang menyebabkan
penambahan berat badan pada ibu hamil.

Selama masa kehamilan, berat badan wanita rata-rata akan naik sekitar 12,5 kg.
pengaturan gizi selama kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester kedua, sampai
trimester ketiga perlu diperhatikan. Hal itu dikarenakan, status gizi ibu hamil harus
normal, sehingga dapat menjalani kehamilan dengan baik dan aman, serta bayi yang
dilahirkan sehat secara fisik dan mental. Salah satu kebutuhan gizi yang perlu disesuaikan
selama wanita menjalani masa kehamilan, yakni terkait asupan vitamin dan mineral. Jenis
– jenis vitamin dan mineral yang disarankan untuk ibu hamil adalah

C. Fungsi dan Manfaat Teknologi Terapan Dalam Pelayanan Kehamilan : Vitamin

1. Vitamin B

Kebutuhan vitamin B wanita akan meningkat selama kehamilan Misalnya saja, kebutuhan
Asam folat (vitamin B9) pada saat kehamian pada trimester pertama menjadi sekitar 280 µg
per hari, 660 µg per hari pada trimester kedua, dan 470 µg per hari pada trimester ketiga.

Berikut ini penjelasan lebih jauh mengenai penyebab peningkatan dan fungsi vitamin B
selama kehamilan:

2. Vitamin B9 (Asam folat)


Penyebab peningkatan selama kehamilan yaitu Produksi heme untuk hemoglobin,
pembentukan DNA pada proses pembentukan sel-sel darah merah, dan metabolisme
tubuh.
Fungsi: Mengurangi neural tubes defects (NTD) atau kelainan sususnan saraf pusat,
membentuk DNA pada proses pembentukkan sel-sel darah merah, mencegah anemia
megaloblastik atau kekurangan jumlah sel-sel darah merah berukuran besar). Sumber
bahan makanan: Jeruk, kol, brokoli, wortel, lobak, kentang, bayam, sawi hijau, asparagus,
dan hati.

3. Vitamin B1 (Tiamin)

Penyebab peningkatan selama kehamilan yaitu Pembentukan koenzim untuk metabolisme


energi. Fungsi: Membantu pertumbuhan janin. Sumber bahan makanan: Kacang panjang,
buncis, dan kacang kapri.

4. Vitamin B2 (Riboflavin)

Penyebab peningkatan selama kehamilan adalah Pembentukan koenzim untuk


metabolisme energi dan protein. Fungsi: Membantu pertumbuhan janin dan membantu
metabolsme karbohidrat, lemak dan protein. Sumber bahan makanan: Sayuran berwarna
hijau seperti bayam, brokoli, dan sawi hijau, serta susu, keju, dan daging.

5. Vitamin B3 (Niasin)

Penyebab peningkatan selama kehamilan: Pembentukan koenzim untuk metabolisme


energi dan protein. Fungsi: Mengurangi kelelahan, mencegah anemia, membantu sintesis
hormon, dan membantu metabolisme koenzim di dalam pembentukan energi.

Sumber bahan makanan: Kacang-kacangan, kurma, alpukad, hati, daging, telur, dan ikan.

6. Vitamin B6 (Piridoksin)

Penyebab peningkatan selama kehamilan: Pertumbuhan janin dan pembentukan koenzim


untuk metabolisme protein. Fungsi: Sebagai antioksidan, membantu membentuk asam amino
triptofan menjadi vitamin B3, membentuk protein dari asam amino, dan membentuk sel darah
merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh janin. Sumber bahan makanan: Daging, hati, nasi,
gandum, kacang, ikan, telur ayam, ikan tuna, dan ikan salmon.
7. Vitamin B12 (Kobalamin)

Penyebab peningkatan selama kehamilan: Pembentukan sel darah merah dan pembentukan
kenzim untuk metabolsme asam nukleat dan protein. Fungsi: Membantu pertumbuhan
janin dan pematangan sel darah merah. Sumber bahan makanan: Telur, susu, daging,
ayam, dan keju.

8. Vitamin C

vitamin C juga memiliki peranan yang cukup besar selama kehamilan. berbagai fungsi
vitamin C selama kehamilan yaitu

a. Membantu tubuh menyerap zat besi sehingga dapat mencegah terjadinya anemia
b. Memperkuat pembuluh darah dan mencegah perdarahan Mengurangi risiko infeksi
setelah melahirkan.
c. Mengurangi rasa sakit sebanyak 50 persen saat bekerja Membantu pembentukan tulang
dan persendian janin Mengaktifkan kerja sel-sel darah putih dan meningkatkan daya
tahan tubuh.
d. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak Pada masa kehamilan, ibu hamil dianjurkan
untuk menambah asupan vitamin C sebanyak 10 mg per hari. Hal ini bisa dicapai ibu
hamil dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan segar dan sayuran hijau.

9. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan ibu hamil juga untuk membantu penyerapan kalsium. Sementara
itu, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan berbagai bahaya, seperti kelainan pada
tulang. Namun, bagi ibu hamil di daerah tropis seperti di Indonesia ini, sebenarnya tidak
perlu terlalu risau akan ancaman kekurangan vitamin D. Hal itu dikarenakan, vitamin D
dapat dengan mudah diperoleh dari pancaran sinar matahari. Meski demikian, ibu hamil
juga bisa memastikan pemenuhan vitamin D harian dengan mengonsumsi makanan yang
mengandung vitamin D tinggi.

10. Vitamin E

Vitamin E diperlukan oleh ibu hamil untuk beragam manfaat, seperti: Menjaga struktur dan
fungsi komponen-komponen sel tubuh ibu dan janin Membantu pembentukan sel darah merah
Sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan Untuk ibu hamil,
kebutuhan vitamin E harian mencapai 15 mg (22,5 IU). Kebutuhan vitamin E ini juga bisa
diperoleh dari konsumsi beragam jenis makanan tertentu. Baca juga: 18 Makanan yang
Mengandung Vitamin E Tinggi 5.

11. Vitamin A

Selama pertumbuhan janin, asupan vitamin A berperan dalam banyak hal, di antaranya
yakni: Pergantian sel baru pada semua jaringan tubuh dan sel saraf Pembentukan tulang
dan gigi Pencergah terjadinya kelainan bawaan pada bayi Meningkatkan daya tahan tubuh
ibu hamil Kekurangan vitamin A pada ibu hamil sendiri dapat menyebabkan pertumbuhan
janin terganggu. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel
di dalam tubuh kurang optimal, serta sistem kekebalan tubuh ibu hamil otomatis bisa
menurun. Bagi ibu hamil, penuhi asupan vitamin A dan betakaroten, minimal 770 mg per
hari untuk manfaat optimal. Asupan vitamin A tersebut bisa diperleh dari bahan makanan,
seperti bayam, wortel, hati sapi, daging ayam, telur ayam, bayam merah, daun singkong,
telur bebek, pepaya, hingga tomat.

12. Zat besi

Kebutuhan zat besi meningkat selama ibu hamil, sehingga dibutuhkan tambahan 700-800
mg atau 30-60 per hari. Tambahan asupan mineral ini bisa didapat dari suplemen untuk
mengganti penggunaan zat besi oleh sumsum tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang
mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan berdampak pada peningkatan
kemungkinan terjadinya aborsi spontan, kelahiran dini, rendanya berat badan bayi saat
lahir (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan.
Sumber zat besi pada makanan dapat diperoleh dari: Hati Sumsum tulang Telur Daging
Ikan Ayam Sayuran berwarna hijau tua.

13. Kalsium

Kebutuhan mineral kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatan karena terjadinya
peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan penyerapan kalsium, dan retensi
kalsium karena adanya perubahan hormonal. Asupan kalium yang disarankan untuk ibu
hamil adalah 1.200 mg per hari yang bisa diperoleh dari konsumsi berbagai bahan
makanan, di antaranya: Susu Keju Ikan teru Rebon kerin Udang kering Kacang kedelai
kering atau basah Brokoli sehar 8. Iodine Iodine adalah salah satu mineral yang juga
dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan mencapai 25 µg. Kekurangan iodine
pada masa kehamilan sendiri dapat mengakibatkan kredin atau tubuh kredil yang
ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak
dengan down syndrome. Bahan makanan sumber iodine, antara lain yakni: Garam dapur
yang sudah difortifikasi atau diperkaya iodine Bahan makanan yang berasal dari laut
Tumbuhan yang hidup di dekat pantai

14. Zinc (seng)

Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg per hari karena tingkat zinc yang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc juga berperan
dalam peningkatan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan,
penciuman, dan pengecap).Bahan makanan sumber zinc, di antaranya yakni: Daging Hati
Telur Ayam Seafood Susu Kacang-kacangan

D. . Dampak Positif dan Negatif

A. Dampak positif
1. Dengan adanya teknologi terapan dalam pelayanan kehamilan vitamin ini
kebutuhan vitamin pada ibu hamil bisa tercapai serta dapat memberikan
asupan nutrisi bagi kehamilan baik terhadap ibu dan janin.
2. Membantu memecahkan persoalan/ masalah yang berhubungan dengan
pelayanan asuhan kesehatan kehamilan.

B. Dampak Negatif

Bila mengkonsumsi vitamin terlalu banyak/ sedikt bisa mengakibatkan bahaya


pada janin. Seperti ibu hamil yang kekurangan asam folat lebih beresiko untuk
mengalami anemia serta persalinan prematur.
BAB IVKESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah vitamin ini adalah:

1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.

2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.

3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan.

4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.

5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di dalam


tubuh dan masing – masing vitamin dapat mendefenisikannya
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : DeJauregui, Ruth. 2008. 100 Kejadian Penting Medis yang Berpengaruh di
Dalam Sejarah Dunia. Tanggerang : Karisma
https://health.kompas.com/read/2020/06/20/160000368/9-jenis-vitamin-dan-
mineral-yang-disarankan-untuk-ibu-hamil?page=all.
Buku Solusi Sehat Seputar Kehamilan (2009) oleh dr. Hermawan Wibisono, Sp.OG
dan Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM

Anda mungkin juga menyukai