Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhila Salmanura

Nim : 19004134
Organisasi Pengembangan Kurikulum
Tentu kita telah memahami dan mengetahui bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang
sangat diperlukan dalam dunia persekolahan. Tanpa adanya sebuah kurikulum, dipastikan proses
pendidikan tidak akan terarah dan tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Gurupun akan
kesulitan menjabarkan urutan dan cakupan materi pembelajaran yang akan ditempuhnya atau
disampaikan kepada peserta didik, proses pembelajaran yang diselenggarakan, dan akan susah
juga menentukan alat/media apa yang akan digunakan, serta bagaimana penilaian yang perlu
dilakukan, dll.
Organisasi kurikulum yaitu struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum
pendidikan atau pembelajran yang nantinya akan disampaikan kepada peserta didik agar
tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang sudah dtetapkan. Organisasi kurikulum
ini sangat penting bagi proses kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran
karena itulah yang nantinya akan menentukan isi dari bahan pembelajaran, dan juga akan
menentukan cara bagaimana penyampaian bahan pembelajaran kepda peserta didik, menentukan
bentuk pengelaman yang akan disiapkan untuk peserta didik serta yanga akan menentukan peran
pendidik dalam melaksanakan atau menjalankan rencana pembelajaran yang telah direncanakan
dalam kurikulum atau sebagai implementasinya.
Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang secara tradisional
bertujuan menyampaikan kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
harus diajarkan kepada anak-anak, yang mana mata pelajaran tertentu yang secara tradisional ini
nanti akan dibahas dibagan jenis jenis organisasi kurikulum. Setiap organisasi kurikulum
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis.
Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa factor terutama guru,
kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid
Dari devinisi lain mengatakan bahwa organisasi kurikulum ialah struktur program kurikulum
yang berupa kerangka umum program-program pembelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik agar tercapainya tujuan penidikan atau pembelajan yang ditetapkan. Dari hal tersebut jadi
program kurikulum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu program kurikulum vertical dan
program kurikulum horizontal. Dimensi atau struktur horizontal berkaitan dengan penyusunan
dari lingkup isi kurikulum, sedangkan dimensi vertical berkenaan dengan
penyusunan sequens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran atau tingkat susahnya.
Organisasi kurikulum juga tentunya memiliki beberapa factor yang perlu dipertimbangkan
diantaranya yaitu ada ruang lingkup dan urutan bahan, ada kontinuitas kurikulun,ada
keseimbangan bahan pelajaran, serta alokasi waktu.
Dari factor factor tersebut organisasi kurikulum memeliki Bentuk- bentuk Organisasi
kurikulum yang memiliki cirri cirri tersendiri dan semakin berkembang sejalan dengan
penemuan penemuan terbaru dalam bidang kurikulum. Salah satu contoh dari bentuk kurikulum
yang paling dikenal dan luas penggunanya adalah subject kurikulum.  Subject berarti mata
pelajaran. Subject jangan dikacaukan dengan subject matter yang berarti bahan pelajaran. Setiap
kurikulum mempunya subject matter/ mempunyai bahan pelajaran tertentu. Jadi subject
curriculum berarti kurikulum yang terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Atau dalam bahasa lain
disebut subject centered curiculum artinya kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran. Karena
mata pelajaran umumnya disampaikan secara terpisah-pisah, maka disebut juga dengan separate
subject curriculum. Bentuk kurikulum tersebut banyak mendapat kritikan dari para ahli. Diantara
beberapa kritikannya adalah subject curriculum memberi pengalaman kepada siswa yang lepas-
lepas, atomistis, fragmentaris, peserta didik hanya pasif, dan ada juga yang mengkritik
bahwa subject curriculum terlampau mengutamakan pengalaman umat manusia yang lampau,
yakni kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang yang dituangkan dalam bentuk mata
pelajaran sehingga pengetahuan peserta didik hanya bersifat verbalistik. Dari berbagai kritikan
tersebut, kemudian lahirlah bentuk-bentuk kurikulum baru yang dirumuskan oleh para ahli
diantaranya integrated curriculum, activity curriculum, experience curriculum, life curriculum,
core curriculum, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya inilah pembahasan dari beberapa
bentuk organisasi kurikulum tersebut yaitu pertama bentuk kurikulum Mata Pelajaran
Terpisah (Subject Curriculum), Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, terlepas, dan tidak
mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang
lingkupnya. Tujuan bentuk kurikulum ini adalah agar generasi muda mengenal hasil-hasil
kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan selama berabad-abad, agar
mereka tak perlu mencari dan menemukan kembali apa yang telah diperoleh generasi
sebelumnya. Kedua yaitu ada bentuk organisasi kurikulum Mata Pelajaran Gabungan (Correlated
Curricuum), Correlated curriculum adalah kurikulum yang menekankan perlunya hubungan
diantara satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya tetapi tetap memperhatikan cirri atau
karakteristik tiap bidang studi tersebut. Pada kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan secara
terpisah-pisah. Akan tetapi mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau yang sejenis
dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi, misalnya mata pelajaran biologi, kimia,
fisika, dikelompokkan menjadi bidang studi IPA. Demikian juga dengan mata pelajaran geografi,
sejarah, ekonomi, dikelompokkan dalam bidang studi IPS.
Nah demikianlah artikel yang telah saya bikin dari pembahasan Organisasi
Pengembangan kurikulum, nah mungkin itu yang dapat saya uraikan sekian terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai