E-mail: valentinus.paramarta@sci.ui.ac.id
Abstract. Pada pengukuran listrik 3 fasa dilkukan pengukuran dengan mengukur tegangan line,
tegangan fasa, arus line dan arus fasa pada rangkaian star-star dan star-delta dengan nilai
hambatan yang di variasikan. Didapatkan bahwa nilai tegangan pada rangkaian star-star ataupun
star-delta dengan variasi hambatan tidak berubah nilai sama sekali. Namun, nilai arus akan
berubah sesuai dengan nilai hambatan yang diberikan pada rangkaian.
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Harmonisa adalah distorsi periodik dari gelombang sinus tegangan, arus atau daya
dengan bentuk gelombang yang frekuensinya merupakan kelipatan di luar bilangan satu
terhadap frekuensi fundamental (frekuensi 50 Hz atau 60 Hz). Nilai frekuensi dari
gelombang harmonisa yang terbentuk merupakan hasil kali antara frekuensi fundamental
dengan bilangan harmonisanya (f, 2f, 3f, dst). Bentuk gelombang yang terdistorsi
merupakan penjumlahan dari gelombang fundamental dan gelombang harmonisa (h1, h2,
dan seterusnya) pada frekuensi kelipatannya. Semakin banyak gelombang harmonisa yang
diikutsertakan pada gelombang fundamentalnya, maka gelombang akan semakin mendekati
gelombang persegi atau gelombang akan berbentuk non sinusoidal.
Penyebab terjadinya gelombang harmonisa ini adalah penggunaan beban-beban non
linier pada sistem tenaga yang menimbulkan distorsi pada bentuk gelombang sinus. Beban
non-linier ini dimodelkan sebagai sumber arus yang menginjeksikan arus harmonisa ke
dalam sistem tenaga. Gambar di bawah inimerupakan bentuk gelombang yang terdistorsi
akibat penggunaan beban-beban non-linier.
Semakin banyak peralatan elektronika yang digunakan seperti: tv, komputer, dan alat
penghemat daya akan semakin menambah harmonisa pada arus listrik, sehingga THD yang
dihasilkan akan semakin besar.
b. Perumusan Masalah
- Apakah perbedaan dari rangkaian star-star dan star-delta
- Apakah pengaruh digantinya nilai hambatan yang simetrik dan yang tidak simetrik
pada rangkaian star-star dan rangkaian star delta
- Bagaimana perubahan yang terjadi pada tegangan dan arus yang tercatat pada
multimeter setelah digantinya nilai hambatan pada rangkaian
c. Tujuan
1. Menjelaskan teori dasar (prinsip-prinsip) pengukur daya harmonik
2. Mengukur fase daya listrik dengan Watt meter
2. Teori Dasar
A. Harmonik
Harmonik adalah gejala pembentukan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Bila
terjadi superposisi antara gelombang frekuensi dasar dengan gelombang frekuensi
harmonik maka terbentuklah gelombang yang terdistorsi sehingga bentuk gelombang
tidak lagi sinusoidal.
Untuk menentukan fungsi gelombang harmonik, mari kita tinjau sebuah
gelombang harmonik yang merambat atau berjalan dari kiri ke kanan sepanjang tali,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Banyaknya gambar gelombang hanya
menunjukkan bahwa gelombang harmonik sedang merambat sepanjang tali.
Perambatan gelombang ditandai dengan perubahan bentuk tali pada setiap selang
waktu yang berbeda.
Ketika gelombang harmonik merambat dari kiri ke kanan sepanjang tali,
setiap bagian tali atau setiap titik sepanjang tali berosilasi daam gerak harmonik
sederhana di sekitar titik kesetimbangannya dengan amplitudo (A) dan frekuensi (f)
yang sama. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu
titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan. Pembentukan gelombang non-sinusoidal hasil distorsi harmonik dapat
dilihat pada gambar berikut:
3. Metode Eksperimen
Percobaan 1 . Rangkaian Star-Delta
Rangkaian Star-Delta
Sumber Jenis Rangkaian R(Ω) VLL(V) ILL(A) Vfasa(V) Ifasa(A)
2 120.009 180.014 207.862 103.931
Simetrik 2 120.009 180.014 207.862 103.931
Star-
120V, 2 120.009 180.014 207.862 103.931
Delta
60Hz 2 120.009 109.498 207.862 103.931
Asimetrik 40 120.009 106.624 207.862 10.393
20 120.009 13.749 207.862 5.197
5. Pengolahan Data
AC 120 V 60 Hz ; Simetrik
Rangkaian Star-star
𝑃 = √3𝑉𝐿𝐿 𝐼𝐿𝐿 = √3 (120.009)(60.005) = 12472.740 Watt
AC 120 V 60 Hz ; Asimetrik
Rangkaian Star-star
7. Kesimpulan
1. Cara mengukur tegangan tiga fasa dapat dengan mengukur Vline to line (VLL), Arus line to line(ILL), arus
fase (I∅ ), dan tegangan fase
2. Nilai arus pada rangkaian star-star ataupun star-delta pada saat asimtrik bernilai berbeda
tergantung dengan nilai hambatan yang diberikan.
8. Reference
[1] Modul praktikum teknik pengukuran www.scele.ui.ac.id