Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MENENTUKAN LETAK TITIK BERAT BENDA


LUASAN

Disusun Oleh:
1. Devin agung pramana (08)
2. Nada shifa karima (21)
3. Sundu kamila (31)
4. Thalita ika nabila (32)

Guru Mata Pelajaran:


Chandra Dewi, S.Pd.

SMA NEGERI 1 BATANG


TAHUN AJARAN 2019/2020
Kegiatan Laboratorium
Titik Berat Benda
Kompetensi Dasar
Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar.
Indikator Kompetensi:
Mempresentasikan hasil percobaan tentang titik berat.
Indikator Soal:
Siswa dapat menentukan letak titk berat benda berupa bidang /luasan.
A. Tujuan Kegiatan Laboratorium
Menggunakan konsep dinamika gerak rotasi untuk menetukan titik berat benda luasan (2
dimensi)
B. Landasan Teori
Titik Berat
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda
tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat
mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika diletakkan di titik
beratnya.Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun
baik itu panjang kopmaupun luas dan volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga
dapat digambarkan sebagai suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada
partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan
gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
∑F = 0
Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat ditulis:
∑Fx = 0 (resultan pada sumbu x)
∑Fy = 0 (resultan pada sumbu y)
Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang statis) atau
bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang
seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai
sama
Titik berat suatu benda yaitu titik tangkap resutan semua gaya berat yang bekerja pada tiap
benda atau sering disebut juga pusat gravitasi. Letak titik berat atau pusat gravitasi jenisjenis
benda adalahsebagai berikut.
a. Benda teratur/homogen
Letak titik berat di tengah-tengah benda.
b. Benda teratur yang merupakan gabungan dari beberapa benda dinyatakan dengan
persamaan:

Keterangan:

A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1= Absis titik berat benda 1
x2 = Absis titik berat benda 2
y1 = Ordinat titik berat benda 1
y2 = Ordinat titik berat benda 2
Persamaan diatas adalah unuk benda 2 dimensi. Untuk benda 1 atau 3 dimensi tinggal
mengganti
luas menjadi penjang atau volume.
C. Alat dan Bahan
1. Statif. 6. Selotip/isolasi
2. Paku/jarum. 7. Penggaris
3. Benang. 8. Neraca lengan/Ohauss
4. Gunting. 9. Beban/pemberat
5. Gunting
D. Langkah Kerja
1. Ambil karton lebar ukuran folio, kemudian gunting sehingga menghasilkan bentuk
sembarang (contoh seperti gambar a!. Catatan. Bentuk sembarang depermudah
menjadi bentuk huruf C, S, Q, P, R, G, D, B, atau J sesuaitugas masing-masing
kelompok.
2. Buatlah lubang A, B dan C pada karton tersebut (gambat a). Jepitkan pada paku
penjepit yang digunting pada statif!. Gantungkan benda pada tali yang diikat pada
paku itu, kemudian gantungkan karton tersebut pada lubang A!. Tandai bagian
karton yang dilalui ileh benang (namakan titik A1, gambar b)!
3. Lubangi percobaan di atas dengan menggunakan karton pada lubang B, ditandai
denagn B1, dan lubang C tandai dengan C1!
4. Hubungkan titik-titik A-A1, B-B1, dan C-C1!. Apakah yang tampak pada hasil
percobaan tentang titik potongketiga garis tersebut? Tunjukkan hasilnya kepada
gurumu!
5. Pilihlah salah satu garis dan guntinglah mengikuti garis tersebut!
6. Timbanglah masing-masing potongan kertas!
7. Ambil karton bentuk H, E, atau F sesua tugasi masing-masing dan carilah titik
beratnya!
E. Data Pengamatan
No. Sketsa Benda Koordinat titik Koordinat titik Titik berat
berat sumbu x berat sumbu y
1.

2.
H
P
Massa potongan 1 = 2 gram
Massa potongan 2 = 1,5 gram

F. Pembahasan 4 CM

H
A₁ = 64 A₂ = 16 A₃ = 64

X₁ = 2 X₂ =6 X₃ = 20

16 CM 6 CM Y₁ = 8 Y₂ = 8 Y₃ = 8

12 CM

A X Y AX AY
1. 64 2 8 128 512
2. 16 6 8 96 128
3. 64 2 8 128 512
Σ 144 352 1152

Xo =A₁ . X₁ +A₂ . X₂ + A₃ . X₃
A₁ + A₂ + A₃
= 64.2 + 16.6 + 64.10
64+16+644
= 128+96+640
144
= 864
144
= 6 cm

Yo = A₁.Y₁ + A₂. Y₂+ A₃.Y₃


A₁ + A₂ + A₃
= 64.8 + 16.8 + 64.8
64+16+64

= 512+128 +512
144
= 8 cm
(Xo,Yo) = (6,8)
Jadi titik berat huruf H adalah (6,8).
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan letak titik berat
bidang homogen baik teratur maupun tidak teratur dapat dilakukan dengan cara
membuat tiga buah titik secara sembarang sebagai acuan untuk membuat garis lurus
sehingga ketiga garis akan berpotongan dimana untuk menguji keseimbangan benda
tersebut dapat dilakukan dengan cara meletakkan benda tersebut diatas salah satu jari,
apabila benda tersebut tidak bergerak benda tersebut dapat dikatakan dalam keadaan
seimbang, sedangkan apabila benda tersebut bergerak maka benda tersebut dapat
dikatakan dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini juga dapat dilakukan untuk
menentukan titik berat benda yang terdiri dari dua atau lebih bidang datar.
Titik perpotongan ketiga garis dapat dikatakan titik berat apabila benda dalam
keadaan seimbang ketika diletakkan diatas salah satu jari dimana letak jari tepat pada
perpotongan  ketiga garis tersebut dan ketika benda diletakkan diatas salah satu jari
dimana letak jari tidak pada perpotongan ketiga garis benda tersebut bergelayutan.
Menentukan titik berat suatu bidang homogen yang teratur tidak hanya dengan
percobaan tetapi juga dapat dilakukan dengan menghitung yaitu menentukan
koordinat titik berat benda tersebut. Untuk mencari koordinat titik berat benda dapat
dilakukan dengan cara mencari nilai titik tengah pada sumbu x dan y yang didapatkan
dengan cara mengalikan nilai x dengan luas kemudia dibagi dengan jumlah luas
benda, sedangkan untuk nilai y didapatkan dengan cara mengalikan nilai y dengan
luas kemudian dibagi dengan jumlah luas benda tersebut. Begitu juga dengan benda
yang terdiri dari dua bidang datar dimana masing – masing bidang diwakili dengan
nilai x dan y yang berbeda dan juga luas yang berbeda. Sedangkan untuk ketebalan
benda diabaikan.
Pada percobaan pertama untuk bidang persegi data hasil percobaan dengan data hasil
hitung didapatkan data yang sama sedangkan untuk percobaan kedua sampai keempat
yang menggunakan benda yang terdiri dari dua bidang datar didapatkan data hasil
percobaan dengan data hasil hitung tidak sama hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya seperti ganguan dari luar dan gangguan dari dalam.
Penyebab dari berbedanya data hasil percobaan dengan data hasil hitung yang
bersumber dari luar diantaranya seperti adanya gangguan angin saat melakukan
percobaan, hal ini mengakibatkan kurangnya konsentrasi seseorang saat melakukan
perboaan, sedangkan untuk gangguan dari dalam yaitu seperti kurangnya ketelitian
dan kecerobohan pelaku, hal ini akan mengakibatkan kurang tepatnya data yang
didapatkan, sehingga data hasil percobaan dengan data hasil hitung akan berbeda.

G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kelompok kami kerjakan, menunjukan bahwa titik
berat
huruf p menggunakan percobaan berada pada koordinat ( 4,12 ) ,sedangkan
percobaan
menggunakan perhitungan rumus berada pada koordinat( ) dan titik berat huruf H
menggunakan percobaan berada di titik koordinat ( 6,8 ),sedangkan percobaan
menggunakan
perhitungan rumus berada pada koordinat( 6,8 ) Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa
pengukuran titik berat dapat di lakukan dengan dua cara yaitu percobaan dan
penghitungan.
Dimana percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur kerja. Sedangkan penghitungan
dapat
di lakukan dengan cara mencari koordinat x dan y menggunakan rumus dimana
koordinat
tersebut merupakan titik berat. Apabila data hasil percobaan dan data hasil
perhitungan
berbeda, hal ini di karenakan oleh beberapa faktor, seperti gangguan angin dan
kurangnya
ketelitian saat melakukan percobaan.

H. Daftar Pustaka
http://catatanthomas.blogspot.com/2017/06/laporan-praktikum-
fisikamenentukan.html?m=1
http://lianevlons.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-fisikamenentukan.html?
m=1
I. LAMPIRAN.
(4,12)

Anda mungkin juga menyukai