Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN TAFSIR MAUDHU’I: ANALISIS LAFAL AZ-ZAKAT

DALAM AL-QUR’AN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Tafsir Maudhui

Dosen Pengampu :

K.H. Ahmad Syakir

Oleh:

Asep Muhammad Firda F NIM : 2019.01.01.1260

Muhammad Salamun Hibaturrahman NIM : 2017.01.01.803

M. Syauqi Aniq NIM : 2019.01.01.1254

Moh. Masruh NIM : 2019.01.01.1452

Muhammad Arif Dzinni’am NIM : 2019.01.01.1240

Nur Lailul Muqadar NIM : 2019.01.01.1254

Zidan Zainuddin Ahmad NIM : 2019.01.01.1239

PROGRAM STUDI AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-ANWAR SARANG


REMBANG
2020

A. Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang mengandung mu’jizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril,
yang ditulis pada mushaf, dikutip secara mutawatir, membacanya bernilai
ibadah, diawali dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas. 1
Kandungan al-Qur’an yang luas dan tinggi membuat ulama tafsir
menggunakan berbagai metode dan corak yang beragam, ada empat
metode yang sering digunakan yaitu metode tahlili, ijmali, qaran dan
maudhu’i. Dr. Muhammad Qurasy Syihab menyebutkan bahwa metode
yang paling populer dari metode tafsir yg telah disebutkan adalah metode
tahlili dan maudhu’i.Penelitian metode maudhu’i atau tematik adalah
dimana ayat-ayat al-Qur’an dibahas berdasarkan tema atau topik ataupun
judul yang telah ditentukan, kemudian ayat-ayat yang berkaitan tadi
dihimpun dan dikaji secara mendalam sampai tuntas, baik asbab al-nuzul,
tafsir, nasikh dan mansukh dan lain sebagainya.
Salah satu model penafsiran tafsir maudhu’i sendiri adalah tafsir
maudhu’i li al-mustholah al-qura’aniy. Model penafsiran ini
menitikberatkan pada observasi suatu kata dalam al-Quran, kemudian
mengumpulkan ayat-ayat yang menyatakan di dalamnya kata tersebut atau
turunan katanya, kemudian melakukan penafsiran terhadapnya dan
menemukan dalalah-nya.2 Dalam memahami model penafsiran tersebut,
penulis merasa perlu adanya pengambilan contoh agar bisa ditelaah
bersama, penulis di sini mengambil salah satu kata yang ada di dalam al-
Qur’an yakni az-Zakat. Dari sini kemudian terciptalah makalah yang
berjudul “Kajian Tafsir Maudhu’i: Analisis Lafal Az-Zakat Dalam Al-
Qur’an”. Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan
makalah ini, oleh karena itu penulis sangat memerlukan kritik dan juga

1
Muhammad Ali as-Shabuni, At Tibyan fii Ulumil Qur’an (Karachi: Maktabah Al-Busyro, 2011),
hlm. 8.
2
Abbas ‘Awadullah Abbas, Muhadharat fii al-Tafsir al-Maudhu’i (Damaskus: Daar al-Fikr,
2007), hlm. 27.

2
saran dari para pembaca agar menjadikan koreksi supaya makalah ini
menjadi lebih baik.

B. Sekilas Lafal Az-Zakat


Lafal zakat secara bahasa berasal dari kata “‫ ”زكي‬yang berarti suci,
baik, berkah, tumbuh, Perkembangan dari barakah Allah.3 Dinamakan
zakat Sebab di dalam zakat terkandung tujuan membersihkan harta benda
dari kotoran yang melekat, sekaligus membersihkan jiwa pelakunya dari
sifat tamak dan kikir.4 Zakat dari segi bahasa memiliki banyak makna,
yaitu al-barakatu, yang mempunyai arti keberkahan, al-thaharatu yang
memiliki arti kesucian, al-nama’ yang mempunyai arti pertumbuhan dan
perkembangan, dan al-shalahu yang memiliki arti kebagusan.5
Sedangkan zakat ditinjau dari segi istilah, zakat adalah bagian dari
harta dengan persyaratan tertentu yang Allah subhanahu wa ta’ala
mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada seseorang yang
berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu.6
Kata “zakat” tertera sebanyak 30 kali dalam al-Qur’an yang
terdapat diberbagai surat. Dari jumlah tersebut, ada 27 pengulangan kata
“zakat” yang disandingkan dengan kata “shalat” dalam satu ayat. Berikut
ini beberapa ayat al-Qur’an tentang zakat yang menunjukkan tingginya
kedudukan zakat dalam Islam.

‫ِّموا أِل َْن ُف ِس ُك ْم ِم ْن خَرْيٍ جَتِ ُدوهُ ِعْن َد اللَّ ِه إِ َّن‬ َّ ‫الص ال َة َوآتُوا‬ ِ
ُ ‫الزكا َة َوما ُت َق د‬ َّ ‫يموا‬
ُ ‫َوأَق‬
ِ ‫اللَّه مِب ا َتعملُو َن ب‬
﴾١١٠﴿ ٌ‫صري‬ َ َْ َ

Artinya : “Dan tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala


kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkanya

3
Raghib Al-Asfihani, Mufradat Alfadh Al-Qur’an, (ttp), hlm. 380.
4
Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (ttp: jilid 1 juz 1), hlm. 99.
5
Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Penerbit Pustaka, 1984), hlm. 577.
6
Didin Hafhiduddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),
hlm. 7.

3
(pahala) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat terhadapap apa
yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah: 110).

‫يات لَِق ْوٍم‬


ِ ‫صل اآْل‬ ‫يِف‬ ِ َّ
ُ ِّ ‫الصال َة َوآَت ُوا الزكا َة فَإ ْخوانُ ُك ْم الدِّي ِن َونُ َف‬
َّ ‫َقاموا‬ ِ
ُ ‫فَإ ْن تابُوا َوأ‬
﴾١١﴿ ‫َي ْعلَ ُمو َن‬

Artinya : “Dan jika mereka bertaubat, menegakkan shalat dan


menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu
seagama. Kami menjelaskan secara rinci ayat-ayat itu bagi orang-orang
yang mengetahui”. (Q.S. At-Taubah: 11).
Kata zakat sendiri yang terdapat dibeberapa tempat di dalam al-
Qur’an, dan dengan bentuk tasrif-nya (perubahan bentuknya) mempunyai
beberapa makna, antara lain:
1) Zakaatan, sebagai mana yang tertera di dalam firman Allah ‫فَأ َ َر ْدنَا أَ ْن‬
َ ‫( يُ ْب ِدلَهُ َما َربُّهُ َما خَ ْيرًا ِم ْنهُ زَ َكاةً َوأَ ْق َر‬Q.S. Al-Kahfi: 81) adalah berarti
‫ب رُحْ ًما‬
suci dari dosa-dosa.
2) Zakiyyan, sebagaimana firman-Nya ‫ك غُاَل ًما‬ َ ‫ك أِل َه‬
ِ ‫َب َل‬ ِ ِّ‫قَا َل إِنَّ َما أَنَا َرسُو ُل َرب‬
‫( َز ِكيًّا‬Q.S. Maryam: 19) adalah suci dari kotoran dan najis.
3) Yazzakka, firman-Nya ‫ َّز َّكى‬vَ‫ك لَ َعلَّهُ ي‬
َ ‫ ْد ِري‬vُ‫ا ي‬v‫( َو َم‬Q.S. ‘Abasa: 3) adalah
membersihkan diri dengan ajaran-ajaran syari’at.
َ ‫ َوالِ ِه ْم‬v‫ذ ِم ْن أَ ْم‬v
َ ‫ا َو‬vَ‫زَ ِّكي ِه ْم بِه‬vُ‫ َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوت‬v‫ص‬
4) At-Tazkiyah, firman-Nya ِّ‫ل‬v‫ص‬ ْ ‫ُخ‬
‫ ِمي ٌع َعلِي ٌم‬v ‫ َك ٌن لَهُ ْم َوهَّللا ُ َس‬v ‫ك َس‬ َ ‫( َعلَ ْي ِه ْم إِ َّن‬Q.S. At-Taubah: 103) berasal
َ َ‫اَل ت‬v ‫ص‬
dari kata Rajulun Zakiy yang artinya orang yang kebaikanya dan
keutamaanya lebih.7

C. Lafal-lafal Muradif Dengan Kata Az-Zakat


Dalam literatur bahasa arab kata zakat memiliki beberapa persamaan
kata diantaranya :
1. Infaq

7
Ahmad Musthafaal-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (ttp: jilid 4 juz 11), hlm. 15.

4
Infaq adalah pemberian karena sebuah hajat atau kepentingan. 8 Kata
infaq merupakan salah satu muradif dari kata zakat. Ayat yang
menjelaskan infaq pada surah al-Baqarah yang berbunyi.

‫ت َس ْب َع َس نَابِل ْيِف‬
ْ ‫ت‬
ََْ ۢ َ‫َمثَ ل الَّ ِذيْن يُْن ِف ُق ْو َن اَْم واهَلُ ْم يِف ْ َس بِْي ِل ال ٰلّ ِه َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة ا‬
‫ب‬‫ن‬
َ َ َ ُ
﴾٢٦١﴿ ‫ف لِ َم ْن يَّ َشاۤءُ ۗ َوال ٰلّهُ َو ِاس ٌع َعلِْي ٌم‬ ِ ٰ ٍ ٍ ۢ
ُ ‫ُك ِّل ُس ْنُبلَة ِّمائَةُ َحبَّة ۗ َواللّهُ يُضٰع‬

Artinya : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan


Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada
setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa
yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

2. Hadiah
Hadiah adalah sesuatu yang diberikan dengan tanpa syarat
mengembalikannya.9 Kata hadiah merupakan muradif dari zakat. Ayat
yang menjelaskan pada surah.

ِ ‫واِيِّن مر ِس لَةٌ اِلَي ِهم هِب ِديٍَّة َفن‬


‫ َفلَ َّما َج اۤءَ ُس لَْي ٰم َن‬٣٥ ‫ٰظ َرةٌ ۢمِبَ َي ْر ِج ُع الْ ُم ْر َس لُ ْو َن‬ َ ْ ْ ُْ ْ َ
‫ ْم بَ ْل اَْنتُ ْم هِبَ ِديَّتِ ُك ْم َت ْفَر ُح ْو َن‬vۚ ‫ال ٰلّ هُ َخْي ٌر مِّمَّٓا اٰ ٰتى ُك‬vَ َۧۧ ‫قَ َال اَمُتِ د ُّْونَ ِن مِب َ ٍال فَ َم ٓا اٰ ٰتى ِن‬

﴾٣٦﴿

Artinya : “Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka


dengan (membawa) hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan
dibawa kembali oleh para utusan itu. Maka ketika para (utusan itu)
sampai kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata, “Apakah kamu
akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku
lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu
merasa bangga dengan hadiahmu.”

8
Ali Ibn Muhammad Al-Jurjani, Mu’jamu At-Ta’rifat, (Kairo: Dar Al-Fadhilah: ttp), hlm. 36.
9
Ibid., hlm. 215.

5
3. Hibah
Hibah merupakan pemberian tanpa imbalan atau memberikan sesuatu
secara cuma-cuma.10
4. Shadaqah
Shadaqah adalah memberikan sesuatu karena mengharap pahala dari
Allah Swt.11 Kata ini juga muradif dari kata zakat. Ayat yang
menjelaskan shadaqah ada banyak salah satunya.

‫ص َد ٰقتِ ُك ْم بِ الْ َم ِّن َوااْل َ ٰذ ۙى َكالَّ ِذ ْي يُْن ِف ُق َمالَه‬ ِ ِ ٓ


َ ‫ٰي اَيُّ َه ا الَّذيْ َن اٰ َمُن ْوا اَل ُتْبطلُ ْوا‬
ِ ٍ ِ ِ ِٰ ِ
‫اب‬ َ ‫َّاس َواَل يُ ْؤم ُن بِاللّ ه َوالَْي ْوم ااْل ٰخ ۗ ِر فَ َمَثلُ ٗه َك َمثَ ِل‬
ٌ ‫ص ْف َوان َعلَْي ه ُت َر‬ ِ ‫ِرئَ اۤءَ الن‬

‫ص ْل ًدا ۗ اَل َي ْق ِد ُر ْو َن َع ٰلى َش ْي ٍء مِّمَّا َك َس ُب ْوا ۗ َوال ٰلّ هُ اَل‬


َ ٗ‫ص ابَهٗ َوابِ ٌل َفَتَر َكه‬
َ َ‫فَا‬
﴾٢٦٤﴿ ‫َي ْه ِدى الْ َق ْو َم الْ ٰك ِف ِريْ َن‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu


merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya
karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang
licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat,
maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu
apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir.”

D. Macam-macam Zakat
a) Zakat Fitrah, zakat ini diperintahkan nabi Muhammad kepada umat
Islam pada tahun di wajibkan puasa ramadhan sampai hari terakhir
bulan ramadhan sebelum sholat idul fitri. disebut juga dengan zakat
badan, Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah: 110.

10
Ibid., hlm. 214.
11
Ibid., hlm. 113.

6
‫‪b) Zakat Mal‬‬
‫‪Zakat mal yaitu zakat yang berkaitan dengan kepemilikan harta‬‬
‫‪tertentu dan memenuhi syarat tertentu.12 Zakat ini meliputi:‬‬
‫)‪1. Zakat Mawasyi (binatang ternak‬‬

‫ُّس ِقي ُكم مِّمَّا ىِف بُطُونِِۦه ِم ۢنَبنْي ِ َف ْر ٍث َو َدٍم لََّبنًا‬ ‫ِ‬ ‫ىِف‬ ‫ِ‬
‫َوإ َّن لَ ُك ْم ٱأْل َْن َٰع ِم لَعْبَر ًة ۖ ن ْ‬
‫صا َسٓائِغًا لِّ َّٰ‬ ‫ِ‬
‫(‪)An-Nahl: 66‬‬ ‫لش ِربِ َ‬
‫ني ﴿‪﴾٦٦‬‬ ‫َخال ً‬

‫‪2. Zakat Emas Perak‬‬

‫ٱلر ْهب ِ‬ ‫ِ‬ ‫۟‬ ‫ٰ ٓ َّ ِ‬


‫ان لَيَ أْ ُكلُو َن أ َْم َٰو َل ٱلن ِ‬
‫َّاس‬ ‫ين ءَ َامنُ ٓوا إِ َّن َكث ًريا ِّم َن ٱأْل ْ‬
‫َحبَا ِر َو ُّ َ‬ ‫يَأَيُّ َها ٱلذ َ‬
‫ب َوٱلْ ِف َّ‬
‫ض ةَ َواَل‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫بِٱلْبَٰط ِل َويَ ُ‬
‫ص دُّو َن َعن َس ب ِيل ٱللَّه ۗ َوٱلذ َ‬
‫ين يَكْن ُزو َن ٱلذ َه َ‬
‫(‪)At-Taubah: 34‬‬ ‫اب أَلِي ٍم ﴿‪﴾٣٤‬‬
‫ي ِنف ُقو َنها ىِف سبِ ِيل ٱللَّ ِه َفبشِّر ُهم بِع َذ ٍ‬
‫َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬

‫‪3. Zakat Mua’syarati‬‬

‫مِم‬ ‫ِ‬ ‫۟ ِ ِ۟‬ ‫َّ ِ‬ ‫ٰٓ‬


‫ين ءَ َامنُ ٓوا أَنف ُق و ا من طَيِّبَٰت َم ا َك َس ْبتُ ْم َو َّٓا أ ْ‬
‫َخَر ْجنَ ا لَ ُكم ِّم َن‬ ‫يَأَيُّ َه ا ٱلذ َ‬
‫ِِِ‬ ‫ض ۖ واَل َتي َّمم و ۟ا ٱخْل بِ ِ ِ‬
‫يث مْن هُ تُنف ُق و َن َولَ ْس تُم بَِٔٔـَاخذيه إِٓاَّل أَن ُت ْغ ِم ُ‬
‫ض و ۟ا‬ ‫ٱأْل َْر ِ َ َ ُ َ َ‬
‫ِ‬
‫(‪)Al-Baqarah: 267‬‬ ‫َن ٱللَّهَ َغىِن ٌّ مَحِ ي ٌد ﴿‪﴾٢٦٧‬‬ ‫ف ِيه ۚ َو ْ‬
‫ٱعلَ ُم ٓو ۟ا أ َّ‬

‫)‪4. Zakat Tijarah (harta dagangan‬‬

‫مِم‬ ‫ِ‬ ‫۟ ِ ِ۟‬ ‫َّ ِ‬ ‫ٰٓ‬


‫ين ءَ َامنُ ٓوا أَنف ُق و ا من طَيِّبَٰت َم ا َك َس ْبتُ ْم َو َّٓا أ ْ‬
‫َخَر ْجنَ ا لَ ُكم ِّم َن‬ ‫يَأَيُّ َه ا ٱلذ َ‬
‫ِِِ‬ ‫ض ۖ واَل َتي َّمم و ۟ا ٱخْل بِ ِ ِ‬
‫يث مْن هُ تُنف ُق و َن َولَ ْس تُم بَِٔٔـَاخذيه إِٓاَّل أَن ُت ْغ ِم ُ‬
‫ض و ۟ا‬ ‫ٱأْل َْر ِ َ َ ُ َ َ‬
‫ِ‬
‫َن ٱللَّهَ َغىِن ٌّ مَحِ ي ٌد ﴿‪﴾٢٦٧‬‬ ‫ف ِيه ۚ َو ْ‬
‫ٱعلَ ُم ٓو ۟ا أ َّ‬
‫‪12‬‬
‫‪Nur Fathani, Fikih Zakat Indonesia, (Semarang: CV Karya Abdi Jay, cet I, 2015), hlm. 49.‬‬

‫‪7‬‬
5. Zakat Ma’dan (barang tambang)
6. Zakat Rikaz

E. Hikmah Melaksanakan Zakat


Dari pengertian zakat, muradif dan ayat-ayat yang telah kita pelajari
tadi, ada juga hikmah dari zakat itu sendiri, yang mana betapa banyaknya
hikmah dari berbuat zakat, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia
dengan Tuhannya, maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara
manusia, yang diantaranya.13
1) Faidah Diniyyah
a. Berzakat menghantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan
keselamatan dunia dan akhirat.
b. Sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah, akan menambah keimanan karena keberadaanya yang
memuat beberapa macam ketaatan.
c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat
ganda, sebagaimana dalam firman Allah swt.

ُّ ِ‫ت ۗ َوال ٰلّهُ اَل حُي‬


‫ب ُك َّل َكفَّا ٍر اَثِْي ٍم‬ ِ ‫الص َد ٰق‬ ِّ ُ‫مَيْ َح ُق ال ٰلّه‬
َّ ‫الربٰوا َويُْرىِب‬

Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah


tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan
bergelimang dosa”.
d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah
disabdakan Rasulullah saw.
2) Faidah Khuluqiyyah
a. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran, dan kelapangan dada
kepada pribadi pembayar zakat.
b. Pembayar zakat biasanya identic dengan sifat rahmah (belas kasih)
dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya.

13
Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesi, (Malang: UIN Malang Press, cet I, 2008),
hlm. 30-32.

8
c. Merupakan realita bahwa menyumbang sesuatu raga bagi kaum
muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa, sebab
sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati
sesuai tingkat pengorbanannya.
d. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
3) Faidah Ijtimaiyyah
a. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat
hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas
sebagian besar Negara di dunia.
b. Memberikan support kekuatan bagi kaum muslmin dan
mengangkat eksistensi mereka. Hal ini bisa dilihat dalam kelompok
penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah.
c. Zakat bisa mengurangi kecemburuan social, dendam dan rasa
dongkol yang ada dalam dada fakir miskin karena masyarakat
bawah akan mudah tersulut rassa benci dan permusuhan jika
mereka melihat kelompok masyarakat ekonomi tinggi
menghambur-hamburkan harta yang demikian melimpah itu untuk
mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan
cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
d. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang
jelas berkahnya akan melimpah.
e. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau
uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan
meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.

9
Daftar Pustaka

Al-Qur’an

Fakhruddin. Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesia. Malang: UIN Malang Press,
cet I, 2008.

Jurjani (al), Ali Ibn Muhammad. Mu’jamu At-Ta’rifat. Kairo: Dar Al-Fadhilah:
ttp.

Shabuni (al). Muhammad Ali. At-Tibyan fii Ulumil Qur’an. Karachi: Maktabah
Al-Busyro, 2011.

Abbas, Abbas ‘Awadullah. Muhadharat fii al-Tafsir al-Maudhu’i. Damaskus:


Daar al-Fikr, 2007.

Asfihani (al), Raghib. Mufradat Alfadh Al-Qur’an. ttp, tth.

Maraghi (al), Ahmad Musthafa. Tafsir Al-Maraghi. ttp: jilid 1 juz 1, tth.

Warson, Ahmad. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Penerbit Pustaka, 1984.

Hafhiduddin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani


Press, 2002.

Fathani, Nur. Fikih Zakat Indonesia. Semarang: CV Karya Abdi Jay, cet I, 2015.

10

Anda mungkin juga menyukai