Anda di halaman 1dari 7

Nama : M Fadhil Mumtaz

Kelas : XII IPA 2


Absen : 23

REMEDIAL PPKN

 INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya
yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda
pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:


    1.   Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
    2.  Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
    3.  Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
    4.  Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
    5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:


     1. Masyarakat Indonesia yang HETEROGEN (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan    dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,
agama yang dianut, ras dan sebagainya.
     2.  Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
     3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
     4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan
kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
     5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
 PASAL 27-30
a) Pasal 27 ayat (1), menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan
pemerintah, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.b) Pasal
27 ayat (2), menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
c) Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban
warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
d) Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
e) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga Negara untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamnya.
f) Pasal 30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.

Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia:

a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945
berbunyi: “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis”.
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
 ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINEKA
TUNGGAL IKA
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut.

1. Berdasarkan asal datangnya ancaman


2. Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional
yang berasal dari luar negeri.
3. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan nasional
yang berasal dari dalam negeri.
4. Berdasarkan bentuk ancaman
5. Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.

Bentuk ancaman terhadap Negara Indonesia

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa Indonesia


membentuk suatu pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan
umum , mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila.

Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004


1. Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia
(TNI) menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara yaitu sebagai berikut.
1. Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.
3. Pemberontakan bersenjata
4. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital
nasional
5. Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer
6. Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau bekerjasama
dengan teroris dalam/luar negeri
7. Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia
8. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat membahayakan
keselamatan bangsa.
2.
3.
4.
5.
Ancaman Disitegrasi
6. Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk fisik atau
bersifat militer. Ancaman nonfisik atau tidak bersifat militer juga menjadi
suatu ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengancam
integrasi bangsa. Berikut ini merupakan bentuk bentuk ancaman yang dapat
menimbulkan disentegrasi dan mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika.
1. Ideologi
2. Demografi
3. Penyalahgunaan Teknologi
4. Faktor Alam
5. Masalah social dan budaya
6. Politik

Ancaman Globalisasi
7. Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas
antarbangsa karena kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa
menjadi samar, masyarakat dapat mengakses informasi, mendapatkan
barang serta berpergian dengan mudah, namun dibalik semua keuntungan
globalisasi tersimpan bahaya yang mengancam. Berikut merupakan ancaman
globalisasi dalam berbagai bidang
1. Ekonomi
2. Sosial budaya

Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa


8. Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa menjadi
permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius. Permasalahan ini sering
dikaitkan dengan kemajuan dibidang komunikasi termasuk didalamnya
penyebaran informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik.
Hal tersebut berdampak terhadap ideologi, agama, budaya dan nilai nilai
yang dianut masyarakat Indonesia
9. Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan kesadaran
terhadap nilai nilai budaya bangsa semakin memudar. Hal ini tercermin dari
perilaku masyarakat Indonesia yang lebih menghargai budaya asing
dibandingkan budaya bangsa baik dalam cara berpakaian, bertutur kata,
pergaulan bebas dan pola hidup konsumtif serta kurangnya penghargaan
terhadap produk dalam negeri
 WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.

Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran


yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.Wawasan Nusantara dalam paradigma
nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar Negara, berkedudukan


sebagai landasan yang adil.
2. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.

Latar Belakang

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut


adalah:
1. Penerapan Hak Asasi Manusia(HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Aspek kewilayahan nusantara


Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena
Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat


istiadat,bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung
potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam budaya

Aspek sejarah

Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya


perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan
kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari
semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi,
semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.

FUNGSI

1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan


nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan,
dan kewilayahan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial
dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga

TUJUAN

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa


tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial“.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.

Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pembangunan

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang


dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara mencakup:
–  Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
–  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
–  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
–  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
–  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.

Anda mungkin juga menyukai