Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN
FENNY MELLIKE
P17221173024
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan gadar trauma pada Ny.T dengan diagnosa
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruang
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
a. Luka : luka adalah hilangnya atau rusaknyasebagian jaringan tubuh. Keadaan ini
bisa disebabkan oleh benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
b. Vulnus abrasio/excoriasi yaitu luka lecet yang mengenai lapisan kulit paling atas
(epidermis) yang disebabkan oleh gesekan kulit dengan permukaan yang kasar
(Anah 2016).
II. PATOFISIOLOGI
a. Etiologi
Menurut (Studi et al. 2016) etiologi vulnus appertum yaitu:
1. Mekanik
a. Benda tajam Merupakan luka terbuka yang terjadi akibat benda yang
memiliki sisi tajam atau runcing. Misalnya luka iris, luka bacok, dan
luka tusuk
b. Benda tumpul
2. Non Mekanik
a. Bahan kimia Terjadi akibat efek korosi dari asam kuat atau basa kuat
b. Trauma fisika :
2) Luka akibat suhu rendah Derajat Luka yang terjadi pada kulit
3. Radiasi
b. Klasifikasi
a. Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang
merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi
terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak
3% - 11%.
c. Luka terkontaminasi
menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka
jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi seperti cairan purulen. Luka
2. Berdasarkan Penyebab
3) Vulnus laseratum (luka robek) atau appertum Luka dengan tepi yang
goresan benda tumpul. Luka ini dapat kita jumpai pada kejadian
kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor,
hewan tersebut
1) Vulnus scisum (luka sayat atau iris) Luka sayat atau iris yang di
tandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus
pisau dapur, sayatan benda tajam ( seng, kaca ), dimana bentuk luka
teratur
2) Vulnus punctum (luka tusuk) Luka tusuk adalah luka akibat tusukan
begitu lebar.
d. Vulnus scloperotum
(luka tembak) Adalah luka yang disebabkan karena tembakan senjata api
1) Vulnus combutio Adalah luka karena terbakar oleh api atau cairan
bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan luka yang lebar
dan warna kulit yang menghitam. Biasanya juga disertai bula karena
2. Bengkak : edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darah
5. Tenderness/keempukan
saraf/perdarahan&)
8. Pergerakan abnormal
9. Krepitasi
terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini
disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan
pembuluh darah.
11. Infeksi
12. Shock
13. Kontraktur
VULNUS
Stimulasi neurotransmitter
Keluarnya cairan tubuh
Nyeri akut
Hipotensi, hipovolemi,
hipoksia, hiposemi
Pergerakan terbatas
Ansietas
III.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut (Studi et al. 2016) pemeriksaan penunjang pada kasus ini adalah :
1. Pemeriksaan serum: hal ini dilakukan karena ada pada pasien dengan luka bakar
2. Pemeriksaan darah : misal pada pasien dengan luka gigitan dapat dijumpai
3. Pemeriksaan elektrolit : pada pasien dengan luka bakar mengalami kehilangan volume
4. Analisa gas darah biasanya pasien luka bakar terjadi asidosis metabolisme dan
kehilanga protein
6. CBC mengidentifikasikan jumlah darah yang ke dalam cairan, penuruan HCT dan
menunjukkan faktor yang mendasari ; pada pasien vulnus morsum biasanya terdapat
IV. PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan menurut (Studi et al. 2016) sebagai berikut :
operasi dalam hal ini yaitu luka dan sekitarnya. Macam bahan desinfeksi: Alkohol
(Chlorhexidine 4%). Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi
bahan desinfeksan. Tutup dengan doek steril atau kasa steril. Bila perlu anestesi
Lido/Xylo 0,5-1%
2. Irigasi Adalah mencuci bagian luka Bahan yang di gunakan : Perhidrol, Savlon,
Boor water, Normal Saline, PZ. Bilas dengan garam faali atau boor water
perdarahan. Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan
sekitar perdarahan
Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum biasanya satu buah.
Kasa steril
Handscoon steril
c. Operasi teknik /Urutan teknik penjahitan luka ( suture techniques)
Penjahitan luka
Perawatan luka
desinfeksan (beri salep) Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan
betadine Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan
Verban)
Telapak tangan 10
Dada hari ke 7
V. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Pengkajian Primer
1. Airway
Suction / hisap
Guedel airway
2. Breathing
yang sulit dan/ atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi/aspirasi, whezing,
3. Circulation
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, distrimia, kulit dn membran
4. Disability
nyeri atau sama sekali tidak sadar, tidak menganjurkan mengukur GCS.
A (awake)
V: respon bicara
P : respon nyeri
1. Identitas
- Sumber kecelakaan
4. Pemeriksaan fisik
Sirkulasi
Integritas ego
Eliminasi
Neurosensori
Gejala : Vertigo, tiitus, baal pada ekstermitas, kesemutan nyeri
Tanda : Sangat sensitif terhadap sentuhan dan gerakan, pusing, nyeri pada
Nyeri / kenyamanan
Tanda :
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi
Kriteria Hasil :
Intervensi
R/ suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat pada pemajanan
ujung saraf
edema
ketergantungan farmakologis
R/ ADP memberikan obat tepat waktu mencegah fluktuasi pada intensitas nyeri
Kriteria Hasil :
Intervensi
1. kaji ulang ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi
sekitar luka
3. aspirasi bleb di bawah kulit graft dengan jarum steril / gulung denga lidi kapas steril
R/ bleb berisi cairan mencegah graft melekat pada jaringan di bawahnya
Kriteria Hasil :
-Meningkatkan kekuatan dan fungsi yang sakit dan / kompensasi bagian tubuh
Intervensi
2. lakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dengan gerakan pasif
kemudian aktif
3. instruksikan dan bantu dalam mobilisasi, contoh tongkat, walker secara tepat
perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidayat dan Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. EGC, Jakarta, Indonesia.
Studi, Program, Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, and Universitas Brawijaya. 2016.
“LAPORAN PENDAHULUAN VULNUS APPERTUM PALPEBRAE.”
Er, Yessie. 2017. Laporan Pendahuluan Vulnus Appertum. Di unduh pada tanggal 10 februari
2021. https://www.scribd.com/document/342419704/LP-Vulnus-Apertum
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUANG IRD
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T____________________________________________________
Umur : 23 tahun__________________________________________________
Jenis Kelamin : Perempuan________________________________________________
Alamat : Bangil___________________________________________________
No. Telpon : -________________________________________________________
Pekerjaan : Guru_____________________________________________________
Agama : Islam____________________________________________________
2. Keluhan utama :
Nyeri pada bagian yang mengalami luka babras_________________________________
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang di IGD Masyitoh bangil pada pukul 08.15 WIB, pasien mengatakan
telah pengalami kecelakaan lalu lintas, terjadi luka babras pada dahi kiri, siku dan jari
tangan kanan, bagian perut, dan paha kaki kanan dan kiri. Pasien mengeluh nyeri pada
bibir bawah dengan skala nyeri 4/10 (nyeri sedang), nyeri perih dan terjadi terus
menerus.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi
Diabetes Melitus
CVA
IMA
√ Tidak ada riwayat
penyakit
B (Breathing)
Sianosis Penggunaan otot bantu pernafasan
Penetatring injury Pergeseran trakea
Flail chest Suara Abnormal dada
Sucking chest wounds √ Tidak ada suara
abnormal/sumbatan jalan nafas
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUANG IRD
C (Circulation)
Hipotensi
Takikardia
Takipnea
Hipotermia
Pucat
Ekstremitas dingin
Penurunan Capilary Refill
Penurunan Produksi urin
√ Tidak ada perdarahan, nadi
teraba normal
D (Disability) : GCS
E 4
V 5
M 6
AVPU :
Alert : Klien terjaga, responsive, berorientasi, dan berbicara dengan petugas__
Vocalises : .-________________________________________________________
Responds to Pain only :-____________________________________________________
Unresposive to pain : -_____________________________________________________
DO :
a. TTV
-TD=128/82 mmHg
-N= 124x/menit
-RR=21x/menit
-S=36,3℃
-SpO2=99%
b. Pasien tampak meringis kesakitan
c. Skala nyeri 4/10 (nyeri sedang)
d. Pasien tampak gelisah
f. Terdapat luka babras pada ekstremitas kiri atas, bagian perut dan ekstremitas
kiri dan kanan bawah
a. EVALUASI
S : Pasien mengatakan luka babras masih terasa nyeri.
Tanda Tangan
________________________
( FENNY MELLIKE )