Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2301-7775

e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
MENGHITUNG BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA USAHA
TEMPAHAN SEPATU BARUS

Muhammad Bukhori Dalimunthe 1), Ari Ananda Barus 1)*, Lery Elvanov Karo-Karo 1)
1)
Fakultas Ekonomi, Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan
*email: ariananda@mhs.unimed.ac.id / daliori86@unimed.ac.id /leryelvanov11@mhs.unimed.ac.id

Abstract

Dalam perkembangan zaman sekarang ini kebutuhan ekonomi sangatlah penting sekali bagi
kehidupan, kebutuhan ekonomi dapat dibedakan dalam beberapa bagian yaitu ada kebutuhan
primer,sekunder, dan tersier. Dalam penulisan ini kami akan sedikit menguraikan tentang
kebutuhan ekonomi yang bersifat primer (kebutuhan pokok), dalam bahasan ini kami membahas
tentang kebutuhan akan sandal atau sepatu untuk kehidupan sehari-hari, dan disini kami juga
menghitung biaya overhead pabrik. Tujuan dari penulisan penelitian adalah untuk memberi
pengetahuan,yang di harapkan dapat memberi ilmu dan tips juga bagi semua akan tentang sandal
yang di pakai untuk sehari-hari, yang tidak usah mahal, ber merk tetapi yang penting barang
tersebut memberikan manfaat buat kita lebih.

Kata kunci : menghitung biaya overhead pabrik.

185
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
PENDAHULUAN pembaca yaitu dengan memakai sandal tidak
Dalam perkembangan zaman sekarang ini perlu mahal,bermerk, corak yang bagus tetapi
kebutuhan ekonomi sangatlah penting sekali manfaat yang diberikan suatu barang untuk kita
bagi kehidupan, kebutuhan ekonomi dapat bagus atau tidak, dan barang tersebut layak atau
dibedakan dalam beberapa bagian yaitu ada tidak di beli. Untuk para costumer, biasanya para
kebutuhan primer,sekunder, dan tersier. Dalam wanita untuk masalah fasion itu pasti tidak di
penulisan ini penulis akan sedikit menguraikan pungkiri adalah nomor satu, dalam memakai hal
tentang kebutuhan ekonomi yang bersifat primer apapun para wanita ingin berpenampilan cantik
(kebutuhan pokok), dalam bahasan ini penulis dan mempesona supaya dipandang lebih
membahas tentang kebutuhan akan sandal atau nyaman, tetapi kadangkala tidak terlepas dengan
sepatu untuk kehidupan sehari-hari,kenapa semua itu biasanya yang di pakai wanita seperti
demikian, tidak di pungkiri dengan busana atau pun barang yang lainnya seperti
perkembangan zaman pola pemikiran sandal para wanita ingin berpenampilan
masyarakat terus berkembang dari zaman dahulu beda,dengan demikian budget yang digunakan
sampai sekarang, menurut penelitian, orang- untuk itu semua tidak terlepas dengan
orang zaman dahulu masih langka akan pengeluaran yang lebih,contohnya untuk
menggunakan sandal untuk pelindung kaki memperindah kaki para wanita yang badannya
untuk digunakan dan di pakai sehari-hari kenapa kurang tinggi memakai sandal highheels dan
demikian karena orang-orang zaman dahulu sandal-sandal yang ber merk, padahal beum
masih terbatas akan ilmu pembuatan sandal yang tentu manfaat dari itu semua seharga dengan
bagus,yang baik di gunakan,orang-orang zaman uang yang dikeluarkan. Di zaman seperti
dahulu lebih baik tidak memakai sandal karena sekarang yang terpenting untuk fasion bukan
mereka berfikir tanpa pelindung kaki mereka karena mahal atau factor yang lainnya tetapi dari
tidak akan kenapa-kenapa,adapun dengan pola bagaimana barang tersebut memberi manfaat
pemikiran mereka yang taraf modern pada bagi kita.
zaman dahulu,orang-orang melindungi kaki
dengan menggunakan bakiyak,bakiyak yaitu TINJAUAN PUSTAKA
semacam sandal yang dibuat dari kayu dan Menurut Usry & Humer (dalam
untuk supaya nyaman dipakai dikaki mereka Rahayu : 2015) menyatakan “Biaya
memakai tali dengan bekas karet ban dipotong Overhead Pabrik adalah biaya-biaya bahan
dan di paku lalu di gunakan untuk keperluan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya-
mereka sehari-hari tapi bagi orang-orang modern baiya pabrik lainnya yang tidak secara
saat ini,kebutuhan sandal adalah kebutuhan mudah diidentifikasi atau di bebankan
pokok karena setiap orang berpergian jauh atau langsung pada suatu pekerjaan, hasil
dekat orang-orang memakai sandal untuk produksi/tujuan biaya akhir”.
Menurut Sri Pratiwi Suhardi yan
pelindung kaki. Di zaman yang serba mahal ini
Penggolongan biaya overhead pabrik dapat
semua kebutuhan masyarakat berbeda-beda
digolongkan dengan tiga cara, yaitu
seperti halnya dalam menggunakan sesuatu,bagi
(Mulyadi, 2000 : 207):
orang yang berpenghasilan besar, semua Defenisi akuntansi biaya menurut
kebutuhan dibeli dengan harga tinggi tapi bagi Supriono (1990:12) adalah “Salah satu
orang yang tidak mampu membeli harga cabang akuntansi yang merupakan alat
tinggi,mereka hanya bisa membeli dengan manajemen dalam memonitor dan merekam
kemampuan mereka, hampir sama akan seperti transaksi biaya secara sistematis, serta
sandal,pada zaman dahulu dengan adanya sandal menyajikan informasi biaya dalam bentuk
tidak mementingkan model atau merk yang di laporan biaya”.
gunakan tetapi akan manfaat dari sandai tersebut Defenisi akuntansi biaya menurut
tetapi dengan orang-orang modern sekarang The National Association of Accounting
sandal selain dibutuhkan untuk pelindung kaki, (NAA) dalam Statement on Management
orang-orang sekarang mementingkan Accounting no.2 yaitu (Polimeni, 1991:5) “
model,corak, dan merk yang terkenal,tapi A technique or method for determining the
manfaat yang dibutuhkan hanyalah sedikit. cost of a project , process, or thing used by
Untuk memecahkan masalah seperti ini penulis the majority of legal intelities a society, or
ingin memberikan sebuah solusi yang mungkin specifically prescribed by an our oritative
akan di gunakan dan bermanfaat juga bagi
accounting group”.

186
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
Menurut Mulyadi (Dalam Lamdos Mulyadi,2005 : 7) Akuntansi biaya adalah
Purba 2007) laporan harga pokok produk proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
terdiri dari 3 komponen dalam biaya dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produksi (1993 : 11-12) produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta
a. Biaya Bahan Baku (BBB) penafsiran terhadapnya.
Biaya bahan baku langsung (BBBL) Menurut Krismiaji & Aryani (2011:325)
adalah bahan yang membentuk bagian menyatakan bahwa pendekatan umum dalam
menyeluruh dari produk jadi dapat penentuan harga jual adalah menambahkan
didentifikasi secara langsung terdapat angka perkiraan laba (markup) pada harga
produk yang bersangkutan. pokok. Markup adalah selisih antara harga jual
b.Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
dan harga pokok produk. Markup biasanya
biaya tenanga kerja langsung adalah
berupa persentase tertentu dari harga pokok
tenaga kerja yang jasanya dapat
produk. Pendekatan ini disebut dengan cost-plus
diperhitungkan secara langsung dalam
pembuatan produk tersebut dan biaya tenaga pricing karena persentase markup yang telah
kerja langsung dapat didefenisikan terhadap ditentukan dimuka ditambahkan pada angka
produk tertentu. harga pokok untun menentukan harga jual.
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya overhead pabrik, dikelompokkan menjadi
biaya produksi selain biaya dalam pabrik beberapa golongan berikut ini:
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya A. Biaya bahan penolong, adalah bahan
overhead pabrik terdiri dari bahan penolong. yang diperlukan untuk pembuatan
1. Penggolongan biaya overhead pabrik produk, yang penggunaannya terlalu
menurut sifatnya Biaya-biaya produksi yang kecil atau terlalu rumit untuk dianggap
termasuk dalam biaya overhead pabrik sebagai bahan baku.
dikelompokkan menjadi beberapa golongan B. Biaya tenaga kerja tak langsung, adalah
berikut ini: upah yang dibayarkan kepada karyawan
a) Biaya Bahan Penolong. pabrik, yang secara fisik tidak
b) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan. berhubungan langsung dengan
c) Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung.
pembuatan produk.
d)Biaya yang timbul sebagai akibat
C. Biaya reparasi dan pemeliharaan, terdiri
penilaian terhadap aktiva
atas biaya perbaikan dan pemeliharaan
e) Biaya yang timbul sebagai akibat
berlalunya waktu. mesin-mesin, gedung pabrik dan
f) Biaya overhead pabrik lain yang secara peralatan pabrik lainnya.
langsung memerlukan pengeluaran uang D. Biaya penyusustan aktiva tetap,terdiri
tunai. atas biaya penyusutan gedung pabrik,
2. Penggolongan biaya overhead pabrik mesin-mesin, kendaraan pabrik,
menurut perilakunya dalam hubungan perkakas laboraturium, peralatan kerja
dengan perubahan volume produksi dan peralatan lainnya yang digunakan di
a) Biaya Overhead Pabrik Tetap pabrik.
b) Biaya Overhead Pabrik Variabel E. Biaya asuransi, terdiri atas biaya
c) Biaya Overhead Pabrik Semivariabel asuransi gedung pabrik, biaya asuransi
d) Untuk keperluan penentuan tarif biaya mesin-mesin, biaya asuransi kendaraan
overhead pabrik dan untuk pengendalian pabrik dan asuransi kecelakaan
biaya. karyawan.
3. Penggolongan biaya overhead pabrik F. Biaya-biaya yang timbul karena
menurut hubungannya dengan departemen penggunaan jasa pihak lain, termasuk
a) Biaya overhead pabrik langsung biaya listrik pln untuk keperluan pabrik,
departemen (direct departemental overhead
biya reparasi mesin, dan peralatan
expenses)
pabrik yang diserahkan kepada pihak
b) Biaya overhead pabrik tidak langsung
luar.
departemen (indirect. departementaoverhead
expenses)
Hasil Penelitian Yang Relevan
Menurut Radinas Putri Ayuning Hasil penelitian sebelumnya yang dianggap
Firdaus, Ach.Hasaini, M.G Wi Endang ( relevan dengan penulis adalah:
187
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
1. Yuri Rahayu “Analisis Pembebanan Biaya adalah dengan melalukan wawancara langsung
Overhead Pabrik Terhadap Harga Jual dan tak langsung. Sedangkan data yang muncul
Produk Pada Ukm Di Wilayah Sukabumi” dalam penelitian kuantitatif berbentuk rangkaian
Jurnal Ecodemica Vol. III no. 2 September angka dan dihitung sebagai mana mestinya.
2015 hal 551-560. Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan B. SUBJEK PENELITIAN
bahwa perlu adanya Langkah-langkah Subjek penelitian adalah owner dan pekerja
dalam Penentuan pembebanan Biaya tempahan sepatu barus. Dalam tempahan sepatu
Overhead Pabrik mulai dari memahami barus mempekerja kan beberapa orang pekerja
katagori yang termasuk ke dalam Biaya yang terdiri dari dari bagian mencetakan sepatu,
Overhead Pabrik, Menyusun Anggaran , mendisain sepatu yang berkualitas dan menjual
Memilih dasar pembebanan, sehingga sepatu yang sudah selesai di buat
perusahaan mengetahui berapa Biaya Berdasarkan dari penelitian tempahan sepatu
Overhead Pabrik yang sudah di serap oleh barus dan cara pembuatan sepatu tersebut terdiri
satuan produk yang di hasilkan sehingga dari :
berefek kepada penentuan Harga Jual 1.barang,cetakan sepatu,mesin,palu khusus
Produk yang Tepat sehingga kelangsungan pembuatan sepatu,tang jepit,paku khusus
hidup perusahaan bisa dipertahankan. kompor dan minyak tanah,open sederhana untuk
2. Radinas Putri Ayuning Firdaus dkk “ memasak sepatu, mesin gerinda,pisau dan mesin
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik penjahit
(BOP) Standar Dalam Perhitungan Harga
Pokok Produksi Kesimpulan : C. METODE PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini dilakukan atas dasar banyaknya Wawancara langsung dengan datang
perusahaan yang belum menggunakan tarif kelokasi dan mewawancarai owner dan pekerja
biaya overhead pabrik standar dalam tempahan sepatu barus dan mencatat data-data
perhitungan harga pokok produksi. Penggunaan yang dibutuhkan.
tarif standar biaya overhead pabrik
memungkinkan alokasi yang konsisten dan D. METODE ANALISA DATA
wajar ke setiap unit output untuk seluruh Teknik analisis data kualitatif dilakukan
periode produksi. Tarif standar biaya overhead sesuai dengan pendekatan studi kasus, sehingga
pabrik perlu ditentukan untuk menghindari analisis data yang digunakan dengan cara
pembebanan yang tidak merata pada setiap unit menelaah jawaban-jawaban yangdi peroleh dari
output di seluruh periode produksi. Biaya hasil observasi dan wawancara langsung dari
overhead pabrik PT. Sigi Multi Sejahtera yang subjek Kami menanyakan beberapa pertanyaan
dimasukkan ke dalam perhitungan harga pokok dan meminta responden untuk menjawab
produksi dihitung berdasarkan biaya yang pertanyaan kemudian hasil jawaban disimpulkan
sesungguhnya terjadi di akhir periode produksi. dan didokumentasikan.
PT. Sigi Multi Sejahtera belum menentukan Teknik analisis data kuantitatif diolah
tarif untuk masing-masing biaya overhead sesuai pencatatan akuntansi biaya ( untuk
pabrik. perusahaan manufaktur).

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


A. DESAIN PENELITIAN Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk Pada tahun 1986 perusahaan yang
mengetahui harga biaya produksi dan produksi bernama tempahan sepatu barus yang berlokasi
pada perusahaan tempahan sepatu ini. Penelitian di jalan gunung karakatau n0.72 ini merupakan
ini menggunakan metode kualitatif dan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
kuantitatif dimana desain penelitian yang pembuatan sepatu barus dan sandal dimana dia
bersifat alamiah dan dilakukan perhitungan membeli barang dan mengolahnya kembali
untuk menyusun laporan keuangan menurut untuk di jual. Adapun tempahan sepatu barus ini
pencatatan akuntansi. merupakan tipe perusahaan manufaktur yang
Data yang muncul penelitian kualitatif menerapkan Job Order Costing dimana sistem
ini berbentuk kata-kata, cara-cara yang konsumen memesan sesuai keinginannya lalu
digunakan penelitian untuk memperoleh data

188
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
akan dibuatnya dengan kesepakatan harga dan  Harga gedung dan tanah di catat sebagai
waktu. beban sewa karena gedung bersifat
Sebelum bergerak dibidang pembuatan disewa
sandal pemilik usaha tempahan sepatu barus  Harga pisau sudah termasuk kurang
yaitu dengan Bapak barus siringo ringo umur 65 lebih 5 jenis pisau
tahun pernah berkerja di salah satu perusahaan  Biaya penyusutan aktiva tetap di hitung
dan akhirnya bisa seperti bapak barus ini tertarik menggunakan Metode Garis Lurus
akan pembuatan sepatu dengan modal sendiri dengan
senilai Rp.3.000.000.00 bapak barus bermodal rumus : Harga Perolehan = Rp. xxx /
dengan tekat yang kuat dan berani untuk bln
mengambil resiko dibeikannya bahan-bahan dan Umur Ekonomis
peralatan dan dibantu oleh istrinya serta Rp. xxx / bln x jangka waktu
menyewakan tempat usaha. pemakaian
Perhitungan sebagai berikut :
Tebel Biaya Produksi  Mesin selep : Rp. 4.100.000 =
Biaya Produksi Jumlah Rp. 34.166,67 / bulan
120 Bulan
 Biaya Bahan Baku
 Akumulasi Depresiasi : Rp.
 Kulit
Rp. 60.000 25.000 x 120 = Rp. 4.100.000
 Poring (sepasang sepatu)  Mesin jahit : Rp. 5.000.000 =
Rp. 41.666,67 / bulan
 Biaya Tenaga 120 bulan
Rp. 600.000 ( per
Kerja
orang )
( 2 orang ) Akumulasi Depresiasi = Rp. 41.666,67 x 120
Rp. 8.000.000 ( per bulan = Rp. 5.000.000
 Biaya Sewa
Gedung tahun )  Kompresor : Rp. 3.000.000 = Rp.
25.000 / bulan
Tabel Non Produksi 120 Bulan

Akumulasi Depresiasi : Rp. 25.000 x 120 = Rp.


Biaya Non Produksi Jumlah
3.000.000
Biaya Overhead Pabrik  Dinamo : Rp. 30.000 = Rp. 250 / bulan
 Biaya Penolong 120 Bulan
 Lem; lem Rp. 150.000
lesmoder, lem Akumulasi Depresiasi : Rp. 250 x 120 = Rp.
banteng, lem PC Rp. 10.000 30.000
 Latek Rp. 50.000  Gerenda : Rp. 250.000 = Rp. 2.083,33 /
 Cat Rp. 10.000
bulan
 Tinner/ Bensin Rp. 50.000
120 Bulan
 Paku; Paku cap
gajah, paku 1 Akumulasi Depresiasi : Rp. 2.083,33 x 120 =
inci, paku jarum Rp. 250.000
 Biaya Penyusutan Aktiva Rp.
Tetap 4.100.000  Mesin : Rp. 300.000 = Rp. 2.500 / bulan
 Mesin; Rp.5.000.00 120 Bulan
- mesin selep 0
- mesin jahit Rp.3.000.00 Akumulasi Depresiasi : Rp. 2.500 x 120 = Rp.
- kompresor, 0 300.000
- dinamo, Rp.30.000
- gerenda, Rp.250.000
- pisau Rp.300.000
DATA DI ATAS APABILA DI TERAPKAN
 Biaya Listrik KE SIKLUS AKUNTANSI AKAN DI
Rp.300.000
SAJIKAN SEBAGAI BERIKUT.
Keterangan :
 Data bahan baku di atas disusun
berdasarkan harga sepatu per pasang JURNAL UMUM

189
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
 Pembelian Bahan Baku dan Penolong sebesar 300.000. Biaya penyusutan sebesar Rp.
Persediaan Bahan Baku Rp. 60.000 12.980.000, gaji dan upah sebesar Rp.
1.200.000, dan total dari data pada tabel
Persediaan Bahan Penolong Rp. 270.000 pengumpulan data BOP sesungguhnya adalah
Kas Rp. 330.000 Rp. 14.750.000.
 Pembayaran Gaji dan Upah
Gaji dan upah Rp. 1.200.000 KESIMPULAN DAN SARAN
Hutang Gaji Rp. 1.200.000 Kesimpulan :
 Pembayaran Sewa Gedung Dalam perusahaan yang produksinya
Sewa dibayar dimuka Rp. 8.000.000 berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik
Kas Rp. 8.000.000 dibebankan kepada produk atas tarif yang
 BOP Sesungguhnya ditentukan dimuka. Alasan penggunaan tarif
yang ditentukan dimuka untuk
BOP sesungguhnya Rp. 14.750.000 memperhitungkan biaya overhead pabrik ke
Gaji dan Upah Rp. 1.200.000 dalam harga pokok produksi adalah kebutuhan
Biaya Bahan Penolong manajemen akan informasi harga pokok
Rp. 270.000 produksi. Dengan demikian penggunaan tarif
Biaya Listrik biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka
Rp.300.0000 untuk membebankan jenis biaya tersebut kepada
Biaya Penyusutan Mesin produk merupakan suatu keharusan.
Rp. 12.680.000 Saran :
Biaya Penyusutan Peralatan Usaha ini diharapakan lebih bisa
Rp. 300.000 melengkapi dalam struktur organisasi dan data
keuangan yang keluar masuk usaha tempahan
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA sepatu barus usaha ini karena saat ini belum ada
Biaya Overhead Jumlah dan mempunya tenaga ahli dalam bidang-bidang
Pabrik Variabel seperti pemasaran,keuangan dan lain sebagainya.
Biaya Bahan Rp. 270.000 Untuk kualitas barang bisa ditingkatkan lagi
Penolong untuk usaha pemula seperti ini sudah baik
Biaya Listrik Rp. 300.000 dengan bisa menghasilkan produk dan bisa dapat
TOTAL Rp. 570.000 diterima di masyarakat dan masyarakat percaya
Biaya Overhead Jumlah akan produk akan kualitas barang
Pabrik Tetap
Biaya Penyusutan Rp. 12.980.000
Gaji dan Upah Rp. 1.200.000 REFERENSI
TOTAL Rp. 14.180.000
TOTAL BOP Rp. 14.750.000 Rahayu, Yuri. 2015. Analisis Pembebanan Biaya
Overhead Pabrik Terhadap Harga Jual Produk
Pada usaha tempahan barus memiliki Pada Ukm Di Wilayah Sukabumi. Jurnal
beberapa mesin yang mengalami penyusutan Ecodemica Vol. III no. 2 September 2015 hal
antara lain : 551-560
Mesin selep yang harganya Rp.
4.100.000 mengalami penyusutan tiap bulannya Sri Pratiwi Suhardi, Analisis Pembebanan Biaya
sebesar Rp. 34.166,67. pada mesin kompresor Overhead Pabrik Berdasarkan Metode Activity
yang haga mesinnya RP3.000.000 mengalami Based Costing Pada Perusahaan Bulukumba
penyusutan sebesar RP25.000 per bulannya, Jaya Kendari Vol 1. No 2 (2016)
dinamo yang harga awalnya sebesar RP30.000
mengalami penyusutan sebesar Rp 250 per Purba,Lamdos. Yogyakarta 2007. Pembebanan
bulannya, gerenda yang hargab awalnya sebesar Biaya Overhead Pabrik Dalam Perhitungan
Rp 250.000 mengalami penyusutan Rp2.083,33 Harga Pokok Produk Berdasarkan Akuntansi
per bulannya, mesin yang harga awalnya sebesar Biaya Tradisional Versus Akuntansi Biaya
Rp 300.000 mengalami penyusutan sebesar Rp Berdasarkan Aktivitas ( Activity Based Costing )
2.500 per bulan.
Dan pada tabel diatas usaha tempahan Radinas Putri AyuningFirdaus,dkk.Penentuan
sepatu barus biaya bahan penolongnya Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP) Standar
jumblahnya Rp 270.000, biaya untuk listrik

190
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
dalam Perhitungan Harga Prduksi 2011. Jurnal
Adminitrasi Bisnis Vol. 4 no.2 2013

Krismiaji, Y Anni Aryani. (2011). Akuntansi


Manajemen. Edisi 2. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

191

Anda mungkin juga menyukai