STIMULASI OTAK
Seorang anak usia 2 tahun dibawa ibunya ke klinik tumbuh kembang untuk
berkonsultasi dengan dokter tentang pertumbuhan dan perkembanganya. Ibunya
menjelaskan bahwa dia sering menstimulasi anaknya berkomunikasi di setiap
aktivitasnya dan memperkenalkan anak dengan berbagai aktivitas dengan benda
bertekstur dokter menjelaskan semua aktivitas tersebut akan sangat berpengaruh
terhadap fungsi kognitif anak dimasa depannya karena merangsang fungsi
sensorik dan area broca di korteks cerebri dan fungsi luhur yang diatur oleh
beberapa bagian diotak.
STEP 1
1. Fungsi kognitif : Kemampuan atensi , memori, pemecahan masalah,
kemampuan untuk menyerap kembali informasi tersebut
2. Fungsi Luhur : Fungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun
rohani sesuai nilai moral yang berlaku
3. Korteks Cerebri : Lapisan luar materi abu-abu menutupi seluruh
permukaan otak
4. Fungsi sensorik : Penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat
(SSP).
5. Area Broca : Bagian otak manusia yang memiliki kemampuan berbahasa
dan berbicara
6. Motorik Halus: Gerakan yang melibatkan pergerakan kecil otot dan
membutuhkan konsentrasi tertentu
STEP 2
STEP 3
10. Motorik halus : Tidak membutuhkan banyak energi karena gerakan kecil
dan hanya melibatkan otot-otot kecil atau sedikit otot
Motorik kasar : Membutuhkan energi karena gerakannya melibatkan
banyak koordinasi otot otot tubuh.
STEP 4
1. Agar tumbuh kembang anak optimal, tidak hanya dibutuhkan
nutrisi yang baik namun dibutuhkan juga stimulasi yang
baik.Dapat dilakukan dengan cara menggendong dan mengganti
popok
2. Nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangan otak antara lain:
Asam Amino berguna untuk membantu daya ingat
Vitamin B4 berguna untuk menjaga sel saraf
Vitamin B5 berguna untuk membantu transmisi sinyal pada sel
saraf
Vitamin B12 pembentukan Spingolipid zat pembungkus sel
saraf
Vitamin B6 berguna untuk Menjaga jaringan sistem saraf
Asam folat berguna untuk Metabolisme asam lemak
Kalium dan Natrium berguna untuk menghasilkan energi dalam
otak
3. Struktur otak
Cerebrum untuk mengendalikan daya ingat
Lobus Parietalis untuk perabaan
Lobus Frontalis untuk pergerakan
Lobus Temporalis untuk Pendengaran, penciuman,
pengecapan
Lobus Occipitalis untuk penglihatan
Cerebellum untuk mengontrol gerakan mengatur keseimbangan
tubuh
Mesencephalon merupakan penghubung otak kecil dan otak
besar, berhubungan dengan penglihatan
Medula oblongata bagian posterior berhubungan dengan
medula spinalis
Pons : Banyaknya serabut - serabut pada permukaan anterior
cerebellum
Meningens
Duramater
Arachnoidea mater
Piamater
Cerebrum
Korteks cerebral
Ventrikel I dan II
Korpus Callosum
Gyrus presentralis
Gyrus postsentralis
Gyrus temporalis
Vaskularisasi Otak
Otak diperdarahi oleh dua arteria carotis interna dan dua arteria
vertebralis. Keempat arteri terletak didalam spatium
subarachnoideum, dan cabang-cabangnya beranastomosis pada
permukaan inferior otak untuk membentuk circulus Willisi.
Sedangkan terdiri dari Vena Cerebri Externa dan Vena Cerebri
Interna, Vena cerebri externa terbagi menjadi Vena Cerebri
superior yang akan berjalan keatas diatas permukaan lateral
hemispherium cerebri dan bermuara ke dalam sinus sagittalis
superio dan Vena cerebri media superficialis mengalirkan
darah dari permukaan lateral hemispherium cerebri. Vena ini
berjalan ke inferior didalam sulcus lateralis dan bermuara
kedalam sinus cavernosus.
4. Fungsi otak manusia
Otak kanan
Berfungsi dalam emotional question
Menerima rangsangan
Mengirim perintah ke seluruh tubuh
Otak kiri
Logika, Menulis, membaca
Short term memory
Mind Map
Vaskularisasi Struktur
Otak
Nutrisi
Fungsi
Struktur Macam-
macam
Makroskopis Mikroskopis
Tepi Pusat
Sadar
Tidak
sadar
Saraf
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
1. Hubungan Struktur Otak dan Batang Otak
Hubungan struktur otak dengan batang otak yakni batang otak adalah penghubung
vital antara korda spinalis dan bagian - bagian otak yang lebih tinggi. Semua serat
datang dan pergi yang berjalan antara perifer dan pusat - pusat yang lebih tinggi
diotak harus berjalan melalui batang otak, dengan serat datang memancarkan
informasi sensorik ke otak dan serat pergi membawa sinyal perintah dari otak
untuk keluaran eferen. Sebagian besa saraf - saraf ini bersinaps didalam batang
otak untuk pemprosesan penting. Oleh karena itu, batang otak adalah jalur
penghubung penting antara bagian otak lain dan corda spinalis (Sherwood, 2013).
Korteks motorik diaktifkan oleh pola lepas-muatan neuron yang luas, readiness
potential, yang terjadi sekitar 750 mdet sebelum aktivitas listrik spesifik
terdeteksi di korteks motorik. Tiga daerah motorik korteks yang lebih tinggi
berperan dalam periode pengambilan keputusan volunter ini. Daerah-daerah yang
lebih tinggi ini, yang semuanya membawahi korteks motorik primer, mencakup
daerah motorik suplementer, korteks pramotorik, dan korteks parietalis posterior.
Selain itu, regio subkorteks otak, serebelum, berperan penting dalam
merencanakan, memulai, dan menentukan waktu gerakan jenis tertentu dengan
mengirim masukan ke daerah motorik korteks. (Sherwood, 2013)
Ketiga daerah motorik yang lebih tinggi di korteks dan serebelum melaksanakan
fungsi-fungsi yang berbeda tetapi terkait yang semuanya penting dalam
memprogram dan mengoordinasikan gerakan-gerakan kompleks yang melibatkan
kontraksi simultan banyak otot. Meskipun stimulasi listrik pada korteks motorik
primer menyebabkan kontraksi otot tertentu, gerakan yang dihasilkannya tidak
bertujuan dan terkoordinasi, seperti menggerakkan tali secara serampangan tidak
akan menghasilkan gerakan boneka yang bermakna. Boneka memperlihatkan
gerakan yang bertujuan hanya jika talinya dimanipulasi secara terkoordinasi oleh
pemain boneka yang terampil. Dengan cara serupa, keempat regio ini (dan
mungkin bagian-bagian lain yang belum diketahui) membentuk suatu program
motorik untuk tugas volunter tertentu dan kemudian "menarik menarik"
serangkaian "tali" di korteks motorik primer untuk menghasilkan rangkaian
kontraksi otot-otot yang sesuai sehingga gerakan kompleks yang diinginkan
tercapai. (Sherwood, 2013)
Hal ini mendorong lebih jauh pertanyaan mengenai bagaimana dan di mana
aktivitas volunter dimulai. Mungkin tidak ada satu bagian yang bertanggung
jawab. tidak diragukan lagi, banyak jalur yang akhirnya dapat menghasilkan
gerakan volunter. misalnya sewaktu kita melakukan tindakan sederhana
mengambil apel untuk dimakan. Ingatan Anda memberi tahu bahwa buah tersebut
ada di wadah di dapur. Sistem sensorik, disertai pengetahuan Anda yang
didasarkan pada pengalaman sebelumnya, memungkinkan Anda membedakan
apel dari buah jenis lain di dalam wadah tersebut. Ketika menerima informasi
sensorik terpadu ini, sistem motorik mengeluarkan perintah ke otot-otot yang
tepat dalam urutan yang benar untuk memungkinkan Anda bergerak ke wadah dan
mengambil apel sasaran. Selama eksekusi tindakan ini, dilakukan penyesuaian-
penyesuaian kecil dalam perintah motorik, berdasarkan infoimasi baru yang terus-
menerus diberikan oleh masukan sensorik tentang posisi tubuh Anda relatif
terhadap sasaran. Kemudian terdapat isu motivasi dan perilaku. Apakah Anda
mencari apel karena Anda lapar (dideteksi oleh sistem saraf di hipotalamus) atau
karena skenario perilaku yang lebih rumit (misalnya, Anda mulai berpikir tentang
makanan karena Anda baru melihat seseorang makan di televisi)? Mengapa Anda
memilih apel dan bukan pisang jika kedua buah tersebut ada di wadah dan Anda
menyukai rasa keduanya, dan seterusnya? Karena itu, memulai dan melaksanakan
gerakan volunter bertujuan sebenarnya mencakup timbal-balik saraf kompleks
yang melibatkan keluaran dari region motorik yang dituntun oleh informasi
sensorik terpadu dan akhirnya bergantung pada sistem motivasi dan elaborasi
pikiran. Semua ini terjadi di atas latar gudang ingatan yang dapat Anda gunakan
untuk mengambil keputusan tentang gerakan yang diinginkan. (Sherwood,2013)
Bagian Otak
Keterangan fungsi :
Korteks Serebrum:
1. Persepsi sensorik
2. Kontrol gerakan sadar
3. Bahasa
4. Sifat kepribadian
5. Proses mental canggih, misalnya berpikir, mengingat,
mengambilkeputusan, kreativitas, dan kesadaran diri. (Sherwood,2013)
Nukleus Basal:
1. Inhibisi tonus otot
2. Koordinasi gerakan lambat menetap
3. Menekan pola gerakan yang tidak bermanfaat. (Sherwood,2013)
Talamus:
1. Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps
2. Kesadaran kasar terhadap sensasi
3. Berperan dalam kesadaran
4. Berperan dalam kontrol motorik(Sherwood, 2013)
Hipotalamus:
1. Regulasi banyak fungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, haus,
pengeluaran urine, dan asupan makanan
2. Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin
3. Banyak terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar
4. Berperan dalam siklus tidur-bangun. (Sherwood, 2013)
Serebelum:
1. Mempertahankan keseimbangan
2. Meningkatkan tonus otot
3. Mengoordinasikan dan merencanakan aktivitas otot sadar terampil.
(Sherwood,2013)
Batang otak:
1. Aral clari sebagian besar saraf kranialis perifer
2. Pusat kontrol kardiovaskular, respirasi, dan pencernaan
3. Regulasi refleks otot yang berperan dalam keseimbangan dan postur
4. Penerimaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda. spinalis;
pengaktifan korteks serebrumdan keadaan terjagai
5. Berperan dalam siklus tidur-bangun. (Sherwood,2013)
Anatomi Otak
Otak diperdarahi oleh dua arteria carotis interna dan dua arteria vertebralis.
Keempay arteri terletak didalam spatium subarachnoideum, dan cabang-
cabangnya beranastomosis pada permukaan inferior otak untuk membentuk
circulus Willisi. (Snell, 2015)
Circulus Willisi
Terletak didalam fossa interpeduncularis pada basis cranii. Sirkulus ini dibentuk
oleh anastomosis antara kedua arteria vertebralis. Arteria communicans anterior,
arteria cerebri anterior, arteria carotis interna, arteria communicans posterior,
arteria cerebri posterior, dan arteria basilaris ikut membentuk sirkulus. Circulus
Willisi memungkinkan darah yang masuk melalui arteria carotis interna atau
arteria vertebralis dapat memperdarahi semua bagian dikedua hemispherium
cerebri. Cabang-cabang kortikal dan sentral berasal dari sirkulus dan
memperdarahi jaringan otak.
Variasi ukuran arteri yang membentuk sirkulus umum ditemukan, dan tidak
adanya satu atau kedua arteria communicans posterior juga dilaporkan.
(Snell, 2015).
Arteri untuk daerah Otak tertentu
Corpus striatum dan capsula interna terutama mendapat darah dari rami
centrales striatae mediales dan laterales arteriae cerebri mediae. Cabang-cabang
sentral arteria cerebri anterior memperdarahi struktur-struktur otak lainnya.
Thalamus terutama mendapat darah dari cabang-cabang arteria communicans
posterior, arteria basilaris, dan arteria cerebri posterior.
Mesencephalon diperdarahi oleh arteria cerebri posterior, arteria posterior
cerebelli, dan arteria basilaris.
Pons diperdarahi oleh arteria basilaris dan arteria anterior, inferior, dan superior
crebelli.
Medulla oblongata diperdarahi oleh arteria vertebralis, arteria spinalis anterior
dan posterior, arteria inferior posterior cerebelli, dan arteria basilaris.
Cerebellum diperdarahi oleh arteria cerebelli superior, inferior anterior cerebelli,
dan inferior posterior cerebelli.
(Snell, 2015).
Arteria Vertebralis
Cabang pertama bagian arteria subclavia, naik kedalam leher melalui enam
foramen proccesus transversus vertebrae cervicales bagian atas. Arteri ini masuk
ke cranium melalui foramen magnum dan menembus dura metes dan arachnoidea
mater untuk masuk kedalam spatium subarachnoideum. Selanjutnya, arteri
berjalan keatas, depan, dan medial terhadap medulla oblongata. Pada pinggir
bawah pons, areavertebralis sisi kontralateral untuk membentuk arteria basilaris.
(Snell, 2015)
Arteria Basilaris
Terbentuk dari gabungan kedua arteria vertebralis, berjalan keatas
didalam sulkus pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons,
arteri ini bercabang menjadi dua arteria cerebri posterior.
Cabang-cabang
1. Dendrit
Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma
yang pendek dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel
Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian
yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma,
nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk
menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).
3. Inti Sel
Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel
saraf (neuron). Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang
berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.
4. Neurit
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma
badan sel. Neurit disebut juga akson. Neurit mirip dengan dendrit. Namun neurit
hanya ada satu dan berukuran lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Di dalam
neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Akson berperan
dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan
kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun
panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Fungsi neurit adalah untuk
meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.
5. Selubung Mielin
6. Sel Schwann
Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin. Sel ini ditemukan oleh
Theodore Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan
menghasilkan lemak dan membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk
selubung mielin. Fungsi sel schwann adalah untuk mempercepat jalannya impuls,
membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.
7. Nodus Ranvier
Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin.
Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun
selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus
merupakan Nodus Ranvier. Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk
mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya. Nodus ranvier berdiameter
sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang
lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier
diselubungi oleh selubung myelin maka impul saraf tidak bisa loncat ke nodus
ranvier, akhirnya tidak terjadi respon apapun.
8. Oligodendrosit
Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang menyediakan isolasi bagi sel-
sel saraf dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson. Fungsi
oligodendrosit adalah untuk membentuk selubung mielin yang sama pada sistem
saraf pusat dan sebagai sel penyokong. Oligodendrosit memiliki beberapa juluran
memanjang yang masing-masing membungkus (seperti dadar gulung) sepotong
akson antarneuron untuk membentuk segmen mielin.
9. Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain. Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu
tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah
sinapsis. Sebuah sinapsis menyediakan koneksi antar neuron yang memungkinkan
informasi sensorik mengalir di antara mereka. Pada bagian ujung akson terdapat
kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Fungsi sinapsis adalah untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel
saraf lain.
(Snell, 2015)
SEL PENYOKONG
Dikenal 2 jenis sel penyokong ialah sel penyokong pada sistem saraf pusat dan sel
penyokong pada sistem saraf perifer
A. Sel penyokong pada sistem saraf pusat.
Sel penyokong memiliki jumlah kira-kira 10 kali lebih besar daripada sel
sarafnya sendiri. Umumnya berukuran kecil namun dalam jumlah melimpah.
Selnya memiliki taju-taju banyak namun sukar diperagakan tanpa
menggunakan pewarnaan khusus. Sel penyokong atau neuroglia/sel glia pada
sistem saraf pusat adalah:
1. makroglia, yang mencakup astroglia/astrosit dan
oligodendroglia/oligodensdrosit.
2. mikroglia, dan
3. sel ependimal. (Snell, 2015)